Jenis Koperasi di Indonesia

Gambar 2.2 Situasi Pilihan Misalnya : seorang mahasiswi yang sedang menghadapi pilihan, mengikuti sebuah organisasi atau tidak mengikuti sebuah organisasi. Pada pilihan pertama, mengikuti sebuah organisasi dapat membentuk karakter pribadinya menjadi seorang yang peduli terhadap kepentingan bersama. Pada pilihan kedua, tidak mengikuti sebuah organisasi berarti dapat lebih banyak waktu luang untuk membantu orang tua di rumah. Setelah beberapa saat menimbang, mahasiswi tersebut mengambil keputusan untuk mengikuti sebuah organisasi. Dengan demikian ia harapkan dapat membentuk karakter pribadinya menjadi seorang yang peduli terhadap kepentingan bersama dapat dipenuhi, sedangkan kebutuhan akan mempunyai banyak waktu luang untuk membantu orang tua di rumah pada saat itu, tidak akan dipenuhi. Situasi pilihan ditinggalkan, mahasiswi tersebut memasuki situasi masalah. Agar ia dapat membentuk karakter pribadinya menjadi seorang yang peduli terhadap kepentingan bersama, maka ia perlu melakukan berbagai macam kegiatan, seperti menentukan organisasi yang akan ia pilih, kemudian memulai pendaftaran untuk menjadi calon anggota,kemudian mengikuti beberapa kegiatan T2 T1 T3 - + + - + - untuk mendalami organisasi yang ia pilih tersebut dan pelantikan menjadi anggota. Dalam melakukan kegiatan di atas, ia akan menjumpai berbagai macam rintangan, seperti memilih organisasi yang cocok dengan minat kita, syarat pendaftaran yang rumit, kegiatan yang akan menghabiskan waktu luangnya untuk beristirahat setelah menjalani kuliah. Namun demikian, ia tetap dengan penuh semangat untuk mengikuti sebuah organisasi. Prilaku tersebut menggambarkan motivasi mahasiswi tersebut. Dengan perkataan lain motivasi memiliki aspek kebutuhan, tujuan, kegiatan dan tenaga yang di gunakan untuk melaksanakan kegiatan. Banyak sedikitnya tenaga yang digunakan tergantung dari derajat pentingnya tujuan bagi individu Ashar: 2001.

b. Teori Motivasi Herzberg

1. Motivasi Intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motivasi yang mendorong seseorang untuk berprestasi yang bersumber dalam diri individu tersebut, yang lebih dikenal dengan faktor motivasional. Menurut Herzberg yang dikutip oleh Luthans 2011, yang tergolong sebagai faktor motivasional antara lain ialah: 1. Achievement Keberhasilan Keberhasilan seorang karyawan dapat dilihat dari prestasi kerja yang diraihnya. Agar sesorang karyawan dapat berhasil dalam melakasanakan pekerjaannya, maka pemimpin harus memberikan dorongan dan peluang agar bawahan dapat meraih prestasi kerja yang baik. Ketika seorang bawahan memiliki prestasi