Nisbah Kelamin Hubungan Panjang dan Berat

16

3.6 Kondisi Lingkungan

Kondisi lingkungan yang diamati terbagi menjadi 2, yaitu parameter fisika dan kimia. Parameter yang diamati tersaji pada tabel di bawah ini : Tabel 2. Parameter fisika dan kimia kualitas air di Way Tulang Bawang No. Parameter Alat ukur 1. Parameter Fisika  Kecerahan  Kedalaman  Suhu  Kecepatan arus Secchidisk Bathymeter sounder Alat pengukur kualitas air Current meter dengan pengukuran in situ. 2. Parameter Kimia  pH  Oksigen terlarut  Ortho-Fosfat  Total bahan organik Alat pengukur kualitas air Alat pengukur kualitas air Spektrofotometer dengan metode Stanus Klorida Buret

3.7 Analisis Data

Pada penelitian ini data biologi perikanan berupa identifikasi morfologi dan morfometri, nisbah kelamin, hubungan panjang dan berat, faktor kondisi, analisis isi lambung dan kondis lingkungan ulubatu akan dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan tabel dan gambar. 37

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian aspek biologi ikan ulubatu Barbichthys laevis dari Way Tulang Bawang ini adalah : 1. Ulubatu memiliki bentuk tubuh compressed yaitu pipih memanjang dengan ukuran tinggi badan lebih tinggi dibandingkan dengan ukuran lebar badan. Ulubatu memiliki warna tubuh putih keperakan yang merupakan ciri khas warna dari ikan yang berada di alam dengan jenis sisik ctenoid yang memiliki ctenii gerigi kecil pada bagian posterior sisik. 2. Ulubatu memiliki tiga tulang pipi pada opercullumnya yang terlihat seperti lempengan yang berlapis. Ulubatu memiliki bentuk mulut yang unik yaitu bagian rahang atas lebih memanjang dibandingkan dengan bagian mulut rahang bawah. 3. Pola nisbah kelamin ulubatu dari Way Tulang Bawang dan Rawa Bawang tidak mengikuti pola 1 : 1 dikarenakan selama penelitian bukan merupakan waktu ulubatu untuk memijah. 4. Berdasarkan pengamatan hubungan panjang dan berat, ulubatu memiliki jenis pertumbuhan allometrik negatif dimana pertumbuhan panjang lebih dominan daripada pertumbuhan beratnya. 5. Pinnularia merupakan fitoplankton yang jumlahnya paling banyak di makan oleh ulubatu dari Way Tulang Bawang dengan nilai frekuensi kejadian 8,