Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian

B. Tujuan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian ini bertujuan untuk: 1. mengetahui pengaruh tingkat penggunaan mineral mikro organik dalam ransum terhadap konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, dan efisiensi ransum sapi pedaging. 2. menentukan tingkat penggunaan mineral mikro organik dalam ransum sapi pedaging.

C. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tingkat penggunaan mineral mikro organik Zn-lisinat, Cu-lisinat,Cr-lisinat, dan Se- lisinat dalam ransum terhadap produktivitas sapi pedaging. D. Kerangka Pemikiran Pakan yang baik secara kuantitas dan kualitas mampu menyediakan nutrien yang sesuai kebutuhan ternak, sehingga ternak sanggup melaksanakan proses metabolisme dalam tubuh secara normal. Produktivitas ternak yang tinggi diperlukan berbagai unsur –unsur mikro seperti vitamin dan mineral. Peningkatan produktivitas ternak sapi dapat dilakukan dengan cara manajemen pakan yang baik dan pemanfaatan limbah agroindustri secara maksimal yang didukung dengan teknologi pengolahan pakan, serta suplementasi bahan-bahan yang dapat memacu pertumbuhan ternak. Pemberian pakan ruminansia harus memenuhi kebutuhan nutrien ternak, menjaga kondisi optimum cairan rumen untuk proses fermentasi, dan mensuplai nutrien bagi pertumbuhan mikroba rumen. Nutrien yang cukup bagi pertumbuhan mikroba rumen mempengaruhi proses pencernaan di dalam rumen. Mineral berperan dalam optimalisasi bioproses dalam rumen dan pascarumen, metabolisme zat-zat makanan, dan pertumbuhan mikroba rumen. Pemberian mineral dalam bentuk organik dapat meningkatkan ketersediaan mineral sehingga dapat lebih tinggi diserap dalam tubuh ternak Muhtarudin, 2003 dan Muhtarudin et al., 2003. Mineral harus disediakan dalam perbandingan yang tepat dan dalam jumlah yang cukup, karena apabila terlalu banyak mineral akan membahayakan tubuh ternak Anggorodi, 1994. Penentuan jumlah penggunaan mineral mikro organik dalam ransum diharapkan dapat berimplikasi positif terhadap pertumbuhan ternak ruminansia. Pada penelitian sebelumnya menggunakan sapi ongole untuk mengetahui pengaruh pemberian mineral organik dan mineral anorganik dalam ransum.

E. Hipotesis

Dokumen yang terkait

EVALUASI PENGGUNAAN PROBIOTIK BAKTERI SELULOLITIK TERHADAP TINGKAT KONSUMSI DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN PADA SAPI PFH JANTAN

0 3 1

PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG LIMBAH JAMUR KANCING (Agaricus Bisporus) DALAM RANSUM TERHADAP KONSUMSI DAN KONVERSI PAKAN SERTA PERTAMBAHAN BOBOT BADAN AYAM PEDAGING

0 4 1

Pengaruh Penyangraian Bahan Pakan Organik Terhadap Pertambahan Bobot Badan Harian (PBBH) Dan Bobot Akhir Fase Starter Ayam Pedaging.

0 37 16

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP KADAR AMONIA (NH3) dan VOLATILE FATTY ACID (VFA) CAIRAN RUMEN PADA SAPI PEDAGING

6 18 34

PENGARUH TINGKAT PENGGUNAAN MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP KECERNAAN LEMAK DAN TDN (TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENT)PADA SAPI PEDAGING

3 27 48

PENENTUAN TINGKAT PENGGUNAAN MINERAL MIKRO ORGANIK TERHADAP KECERNAAN BAHAN KERING DAN KECERNAAN BAHAN ORGANIK PADA SAPI PEDAGING

10 50 55

Pengaruh tingkat Penambahan Mineral Yodium dan Tingkat Protein Ransum terhadap Persentase Bobot Karkas Lemak Abdominal dan Bobot Kelenjar Tiroid Ayam Pedaging

0 13 171

PENGARUH JBNIS SAPI DAN MACAM HIJAUAN TBRHADAP KECERNAAN BAHAN KERING, SERAT KASAR. PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM.

0 1 6

PENGARUH JENIS SAPI DAN MACAM HIJAUAN TERHADAP KONSIIMSI BAHAN KERING, PROTEIN KASAR, SERAT KASAR TOTAL DIGESTIBLE NUTRIENTS, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN DAN EFISIENSI PENGGUNAAN RANSUM.

0 0 6

Pengaruh Imbangan Belimbing Wuluh dan Tepung Katuk Dalam Ransum Induk Menyusui Pada Kelinci Terhadap Pertambahan Bobot Badan dan Efisiensi Ransum.

0 0 2