Kendala dan Masalah Strategi Penyelesaian

Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 11,3. atau 66,7 - 55,4 = 11,3. Maka nilai rata-rata hasil belajar meningkat 7,5 atau 68,6 - 61,1 = 7,5. Data nilai secara terinci dilihat pada lampiran 3 dan 4 halaman 58 dan 59. Penilaian hasil belajar siswa siklus 1 diperoleh data sebagai berikut Tabel 4.1 Hasil belajar siswa siklus 1 No Nilai Yang Diperoleh Siswa Frekuensi Kriteria Ketuntasan 1 40 1 Belum Tuntas 2 45 2 Belum Tuntas 3 50 2 Belum Tuntas 4 55 1 Belum Tuntas 5 60 2 Tuntas 6 65 4 Tuntas 7 70 5 Tuntas 8 75 4 Tuntas 9 80 1 Tuntas Berdasarkan tabel di atas ternyata setelah tindakan siklus 1 jumlah siswa yang tuntas 16 orang 72. Berarti mengalami peningkatan 9. Jika dibandingkan dengan hasil tes pada prasiklus yang hanya 63.

2. Kendala dan Masalah

Selama kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1, peneliti mengalami beberapa masalah seperti: a. Siswa kurang aktif mengajukan pertanyaan-pertanyaan b. Siswa kurang aktif dalam membuat kesimpulan sendiri. c. Terbatasnya kemampuan siswa dalam mengamati percobaan.

3. Strategi Penyelesaian

a. Lebih memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan memberikan gagasan, sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya dan memberikan gagasannya. b. Guru membuat pertanyaan-pertanyaan menggiring, agar siswa mampu membuat kesimpulan sendiri. c. Peneliti perlu mempersiapkan materi pembelajaran, dengan memberikan lembar pengamatan yang berisi pertanyaan-pertanyaan berkaitan dengan hal- hal pengamatan dengan alternatif jawabannya. d. Hasil Refleksi Pembelajaran Berdasarkan kumpulan data yang diperoleh dari hasil observasi dan kolaborasi dengan supervisor dan dosen pembimbing selama proses pembelajaran siklus 1, ternyata tingkat keaktifan siswa baru mencapai 70 baik dari tahap awal pembelajaran, kegiatan inti, dan kegiatan penutup, aktivitas terendah adalah aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan, yaitu hanya ada 6 siswa yang mengajukan pertanyaan selama proses pembelajaran atau 27. Sedangkan rata-rata nilai proses adalah 70,4, rata-rata nilai hasil belajar siswa adalah 66,7. Jika dibandingkan dengan nilai hasil belajar siswa pada pra siklus yang rata- ratanya 55,4. Ini berarti mengalami peningkatan sebesar 11,3. Beberapa hal yang menjadi catatan peneliti selama implementasi siklus 1 adalah sebagai berikut: 1. Tidak semua siswa mendapat kesempatan untuk berinteraksi aktif dengan media pembelajaran yang digunakan yaitu hanya 8 siswa. 2. Siswa kurang aktif mengajukan pertanyaangagasan 3. Guru kurang memotivasi siswa untuk memberikan respon terhadap materi pertanyaan dan pernyataan yang disampaikan oleh gurutemannya. 4. Siswa kurang aktif dalam membuat kesimpulan sendiri. Berdasarkan permasalahan dan kegagalan di atas, maka peneliti dan supervisor mencarikan solusinya untuk siklus ke-2, yaitu: a Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa untuk mencobaberinteraksi aktif dengan media alat pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk mencoba menemukan adanya sifat-sifat benda padat, cair dan gas, dan mengamati peristiwa yang terjadi saat melakukan percobaan, dan mencatat hasil pengamatannya Guru mempersiapkan materi pembelajaran, soal-soal latihan. b Pada kegiatan inti pembelajaran, setiap siswa diberi tugas untuk mengajukanmembuat minimal satu pertanyaan tentang materi yang diajarkan. c Lebih memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan memberikan gagasan, memperbaiki kualitas dan cara bertanya, sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya dan memberikan gagasannya. d Guru membuat pertanyaan-pertanyaan menggiring, agar siswa mampu membuat kesimpulan sendiri. e. Perbaikan Rancangan Pembelajaran untuk siklus ke-2 Sesuai dengan hasil refleksi dan kelemahan yang mencolok pada siklus ke- 1, maka yang menjadi permasalahan pada siklus ke- 2 adalah “bagaimana meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dalam memahami adanya perubahan wujud benda melalui media konkret, dengan fokus perbaikan pembelajarannya adalah “memperbaiki kwalitaas dan kuantitas interaksi tanya jawab selama proses pembelajaran”. Siklus ke-2 ini akan dilakukan satu kali tatap muka 2 x 35 menit. Seluruh perangkat RPP, LKS, media dan metode pembelajaran, dan lembar observasi kegiatan siswa disusun sesuai dengan tindakan yang akan dilakukan. Setelah berkolaborasi dengan supervisor dan dosen pembimbing maka disepakati hal-hal berikut: a. Kompetensi Dasar: 6.2. Mendeskripsikan terjadi perubahan wujud cair padat cair ; cair gas cair; padat cair b. Tujuan perbaikan pembelajaran:  Meningkatkan keterlibatan siswa dalam memanfaatkan media pembelajaran.  Memperbaiki kualitas dan kuantitas interaksi tanya jawab selama proses pembelajaran dengan menggunakan media konkret. Berdasarkan permasalahan dan kelemahan yang terjadi pada siklus ke-1, maka peneliti berkolaborasi dengan supervisor dan dosen pembimbing mencarikan solusinya untuk dilaksanakan pada siklus ke-2, yaitu:  Memberi kesempatan seluas-luasnya kepada seluruh siswa untuk mencobaberinteraksi aktif dengan media dan metode pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran menemukan perubahan wujud benda melalui percobaan dan pengamatan, dengan pengamatan siswa mencatat hasil pengamatannya. Guru perlu mempersiapkan soal-soal latihan, untuk menuju tujuan dimaksud.  Pada kegiatan inti pembelajaran, setiap siswa diberi tugas untuk mengajukanmembuat minimal satu pertanyaan tentang materi yang diajarkan.  Lebih memotivasi siswa untuk aktif bertanya dan memberikan gagasan, memperbaiki kualitas dan cara bertanya, sehingga secara bertahap timbul keberanian pada diri siswa untuk bertanya dan memberikan gagasannya. B. Hasil dan Pembahasan Siklus 2

1. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 2