Citra Digital Halaman Utama 48

20

2.5 Citra Digital

Citra digital dapat didefenisikan sebagai fungsi dua variabel fx,y dimana x dan y adalah koordinat spasial dan nilai fx,y yang merupakan intensitas citra pada koordinat tersebut. Teknologi dasar untuk menciptakan dan menampilkan warna pada citra digital berdasarkan pada penelitian terdahulu bahwa sebuah warna merupakan kombinasi dari tiga warna dasar, yaitu merah, hijau, dan biru Red, Green, Blue - RGB . Sistem kordinat pada sebuah citra digital dapat dilihat pada Gambar 2.6. Gambar 2.6. Sistem Koordinat Citra Digital Citra digital memiliki beberapa format yang memiliki karakteristik tersendiri. Format pada citra digital ini umumnya berdasarkan tipe dan cara kompresi yang digunakan pada citra digital tersebut. Namun dalam penelitian ini format file citra yang digunakan adah format file citra JPEG .jpg. 2.5.1 Format File Citra JPG JPEG atau Joint Photographic Experts Group adalah format citra yang banyak digunakan untuk meyimpan citra-citra dengan ukuran lebih kecil. JPEG mampu menampilkan warna dengan kedalaman 24-bit true color , mengkompresi citra dengan sifat lossy dan umumnya digunakan untuk menyimpan citra-citra hasil foto. Jika ingin menampilkan citra dengan detail rumit dan bergradasi file citra dengan format ini dapat digunakan. File citra JPEG dapat menghasilkan citra yang hampir seperti aslinya. File citra JPEG dapat menghasilkan warna sampai dengan 16 juta warna. Ukuran file citra JPEG pada umumnya lebih besar dari GIF. Universitas Sumatera Utara 21 2.5.2 Jenis-jenis Citra Digital Beberapa jenis citra digital yang sering digunakan adalah citra biner, citra grayscale dan citra warna. 2.5.2.1 Citra Biner Citra biner merupakan citra yang telah melalui proses pemisahan piksel-piksel berdasarkan derajat keabuan yang dimiliki. Citra biner adalah citra yang nilai tiap pikselnya hanya direpresentasikan dalam satu bit. Citra biner hanya membutuhkan satu bit memori untuk menyimpan warna hitam dan putih Kembaren, 2015. Setiap piksel pada citra bernilai 0 untuk warna hitam dan 1 untuk warna putih Burger, 2009. 2.5.2.2 Citra Grayscale Citra grayscale menggunakan warna tingkatan keabuan. Warna abu-abu merupakan satu-satunya warna pada ruang RGB dengan komponen merah, hijau, dan biru yang mempunyai nilai intensitas yang sama. Citra grayscale memiliki kedalaman warna 8 bit 256 kombinasi warna keabuan. Banyaknya warna yang ada tergantung pada jumlah bit yang disediakan di memori untuk menampung kebutuhan warna. 2.5.2.3 Citra Warna Citra warna atau citra RGB, merupakan jenis citra yang menampilkan warna dalam bentuk komponen R red , G green , dan B blue . Setiap komponen warna menggunakan 8 bit nilainya berkisar antara 0 sampai dengan 255. Dengan demikian, kemungkinan warna yang bisa ditampilkan mencapai 255 x 255 x 255 atau 16.581.375 warna. Format ini dinamakan true color karena memiliki jumlah warna yang cukup besar. Universitas Sumatera Utara 22 2.6 Euclidean Distance Proses pemanggilan citra berdasarkan konten akan melakukan perhitungan jarak kesamaan antara citra query dengan citra yang ada pada database . Sementara itu, hasil pemanggilan citra bukan sebuah citra tunggal tetapi daftar dari citra-citra yang diurutkan berdasarkan tingkat kesamaan citra tersebut dengan citra query. Banyak cara menghitung kesamaan citra yang telah dikembangkan untuk pemanggilan citra dengan kalkulasi empiris dari fitur citra dalam beberapa tahun terakhir. Perhitungan kesamaan atau jarak yang berbeda akan mempengaruhi hasil dari sistem pemanggilan citra secara signifikan Long, et al. 2003. Similarity comparison adalah bagian dari Content Based Image Retrieval . Similarity comparison sangat bermanfaat saat pengguna tidak dapat menentukan ukuran kesamaan antara citra query dengan citra dalam database dengan akurat. Similarity comparison juga bermanfaat untuk pengurutan citra yang terpilih sebagai hasil. Ada beberapa metode similarity comparison yang digunakan untuk mengukur jarak kesamaan antara citra query dengan citra pada database , salah satunya Euclidean Distance Larasati, 2012. Euclidean Distance merupakan teknik yang paling sederhana untuk menghitung jarak antara dua vektor. Misalkan diberikan dua buah vektor fitur p dan q, maka jarak di antara dua vektor fitur p dan q dapat ditentukan dengan persamaan berikut. P = p 1 ,p 2 , …,p n Q = q 1 ,q 2 , …,q n d = p 1 -q 1 2 + p 2 -q 2 2 + …+ p n -q n 2 = p i -q i n i=1 Dimana P dan Q adalah citra, d adalah ukuran jarak antara citra query dan citra yang ada pada database. p adalah vektor fitur pada citra P dan q adalah vektor fitur pada citra Q Karimah, 2014. Universitas Sumatera Utara 23 2.7 Precision dan Recall Parameter yang digunakan untuk mengukur keefektifan dari hasil pemanggilan citra berbasis konten salah satunya adalah precision dan recall . 2.7.1 Precision Precision mengevaluasi kemampuan sistem temu kembali informasi untuk menemukan kembali data top ranked yang paling relevan dan di defenisikan sebagai persentase data yang dikembalikan yang benar-benar relevan terhadap query pengguna Karimah, 2014. Nilai precision dapat ditentukan dengan menghitung citra yang relevan dengan pencarian citra pada citra hasil pemanggilan citra. Nilai precision dapat dihitung dengan persamaan berikut. precision = Jumlah citra relevan yang ditemukembalikan Jumlah seluruh citra yang ditemukembalikan 2.7.2 Recall Recall menyatakan perbandingan jumlah materi relevan yang ditemukembalikan terhadap seluruh materi relevan Karimah, 2014. Nilai recall dapat ditentukan dengan menghitung citra yang relevan dengan pencarian citra pada citra dalam database . Nilai recall dapat dihitung dengan persamaan berikut. recall = Jumlah citra relevan yang ditemukembalikan Jumlah citra relevan dalam Universitas Sumatera Utara 24

2.8 Penelitian yang Relevan