Variabel Penelitian Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 3. Telah mengeluarkan laporan tahunan periode 2006 dan 2007 sampai tanggal 30 April 2008 sesuai dengan peraturan Bapepam no : Kep- 134BL2006 4. Perusahaan tidak pernah mengalami delisting dari Bursa Efek Jakarta sehingga bisa terus menerus melakukan perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta selama periode pengamatan. 5. Perusahaan tidak menghentikan aktivitasnya dipasar bursa dan tidak menghentikan operasinya. 6. Pemilihan sample secara random tergantung ketersediaan data yang diperoleh D.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data skunder berupa laporan tahunan.

E. Variabel Penelitian

1.Variabel independen bebas, merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain Umar,2003:50. Variabel independen bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan. Variabel independen bebas disimbolkan dengan ”X 1 ” rasio likuiditas, ”X 2 ” rasio solvabilitas, ”X 3 ” rasio profitabilitas, dan ”X 4 ” ukuran perusahaan. Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 2.Variabel dependen terikat, merupakan variabel yang dijelaskan atau yang dipengaruhi oleh variabel independen Umar,2003:50. Variabel dependen terikat dalam penelitian ini adalah laporan tahunan perusahaan publik. F.Defenisi Operasional Penelitian 1.Rasio likuiditas menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menyediakan kas dan pos lancar lainnya yang sifatnya hampir mendekati kas yang berguna untuk memenuhi semua kewajiban yang segera akan jatuh tempo. Rasio likuiditas akan diukur dengan current ratio. 2.Rasio solvabilitas menunjukkan kualitas kewajiban perusahaan serta berapa besar perbandingan antara kewajiban tersebut dengan aktiva perusahaan. Rasio solvabilitas akan diukur dengan debt to total asset. 3.Rasio profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dari sejumlah kebijakan dan keputusan manajemen. Rasio profitabilitas mencerminkan kemampuan menajemen dalam mengatur 4.Ukuran perusahaan menggambarkan besarnya perusahaan. Ukuran perusahaan diukur dengan kapitalisasi pasar market capitalized. Log Size = Stock Price on 31 December x Out Standing Share s Liabilitie Current Asset Current Ratio Current = Equity s Owner s Liabilitie Total Asset total to Debt = Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Tabel 3.1 Defenisi Operasional Variabel Penelitian N o Nama Variabel Subvariabel Indikator Skala 1 Pengungkapan Jumlah setiap pengungkap an yang dilakukan dibagi jumlah seluruh pengungkap an yang telah ditetapkan Ordinal 2 Likuiditas Current Rasio Jumlah aktiva lancar dibagi kewajiban lancar perusahaan Rasio 3 Solvabilitas Debt to total assets Jumlah kewajiban secara keseluruhan dibagi jumlah modal Rasio 4 Profitabilitas ROA Laba bersih dibagi total aktiva rata- rata dari aktiva tahun t dengan tahun t-1 Rasio 5 Ukuran Perusahaan Market capitalized Stockprice on 31 Dec x outstanding share Harga penutupan saham pertahun buku dikali jumlah saham Rasio No Yes Yes + s liabilitie Current assets Current equity s Owner s liabilitie Total assets total Average income Net Bersambung ke hal 45 Lanjutan dari halaman 44 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 beredar Sumber : Oleh Penulis, 2008 G.Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat komparatif kausal maka teknik analisis data dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan pengujian hipotesis dan uji beda rata-rata dua sampel. 1. Pengujian Asumsi Klasik Sebelum dilakukan anlisis data diperlukan uji asumsi klasik terlebih dahulu yang bertujuan mendapatkan model penelitian yang valid dan dapat digunakan estimasi.pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini terdiri dari : a. Uji normalitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel dependen , variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi data normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal. Dengan menggunakan program SPSS versi 13, deteksi adanya problem normalitas adalah dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik. Santoso, 2001. Dasar pengambilan keputusan : - Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. - Jika data menyebar jauh dari garis diagonal danatau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Selain dengan melihat dari grafik deteksi adanya problem normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov satu sampel. Hipotesis : Ho = Populasi normal H 1 = Populasi tidak normal Pengambilan keputusan berdasarkan Probabilitas : - Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima - Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak Nilai probabilitas asymp.Sigasymptotic Significance dapat diketahui langsung dengan menggunakan program spss versi 13. Untuk menguji normalitas data pada penelitian ini akan digunakan uji Kolmogorov _ Smirnov dengan tingkat = 5 apabila nilai sig maka distribusi adalah normal Triton, 2006:56. Jika dari uji normalitas data menghasilkan data yang tidak berdistribusi normal maka data tersebut dapat diubah menjadi data berdistribusi normal dengan melakukan transformasi Ghozali, 2003:32. Transformasi data dapat dilakukan dengan melogaritmakan data. Jika setelah transformasi data masih menghasilkan distribusi data yang tidak normal maka akan digunakan uji wilcoxon. Setelah data berdistribusi normal maka dapat dilakukan model regresi berganda. b. Uji Moltikolinearitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 terdapat problem multikolinearitas multikol. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas. Santosos,2001. Dengan mengunakan program SPSS versi 13, deteksi adanya problem multikolinearitas adalah berdasarkan : 1 Besaran VIF Variance Inflation Factor dan Tolerance. - Mempunyai nilai VIF disekitar angka 1 - Mempunyai angka Tolerance mendekati 1 2 Besaran korelasi antar variabel bebas Koefisien korelasi antar variable bebas haruslah lemah dibawah 0,5. Jika korelasi kuat, maka terjadi problem multikolinearitas. c. Uji Heterokedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varians dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homoskedastisitas. Dan jika varians berbeda, disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Santosos,2001. Dengan menggunakan program SPSS versi 13, deteksi adanya problem heteroskedastisitas adalah dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik, dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi, dan sumbu Y adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah di studentized . Dasar pengambilan keputusan : Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 - Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka telah terjadi heteroskedastisitas - Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y , maka tidak terjadi heteroskedastisitas . d. Uji Autokorelasi Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada peroide t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Tentu saja model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Autokorelasi pada sebagian besar kasus ditemukan pada regresi yang datanya adalah time series atau berdasarkan waktu berkala, seperti bulanan, tahunan, dan sebagainya. Dengan menggunakan program SPSS versi 13, deteksi adanya problem autokorelasi adalah dengan melihat besaran DURBIN-WATSON, yaitu panduan mengenai angka D-W Durbin-Watson pada tabel D-X. Namun demikian secara umum dapat disimpulkan sebagai dasar bahwa : - Angka D – W dibawah -2 berarti ada autokorelasi positif - Angka D – W diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi - Angka D – W diatas +2 berarti ada autokorelasi negatif Autokorelasi bias diatasi dengan berbagai cara, misalnya dengan melakuka n transformasi data dan memambah data observasi. Santosos, 2001. 2. Pengujian Hipotesis Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 a. Regresi Linear Berganda Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, dimana dalam model tersebut ada sebuah variabel dependen tergantung dan variabel independen bebas ”Santoso, 2001,p.305. ”Dalam praktek , regresi sering dibedakan antara regresi sederhana, jika hanya satu variabel independen dan satu variabel dependen , sedangkan regresi berganda jika ada lebih dari satu variabel independen dan satu variabel dependen.”Santoso, 2001,p.306. Dalam penelitian ini model analisis yang digunakan yaitu dua analisis regresi linear berganda karena penelitian ini memiliki lebih dari satu variabel dan merupakan penelian komparatif perbandingan, yaitu : Y 1 = + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 X 4 + Keterangan : Y 1 = Variabel dependen, dalam hal ini tingkat pengungkapan laporan tahunan sebelum perubahan peraturan Bapepam = Koefisien penentu yang menyatakan perubahan rata-rata variable dependen Y untuk setiap perubahan variable independen X sebesar satu atau disebut konstanta X 1 = Variabel independen pertama yaitu likuiditas X 2 = Variable independen kedua yaitu solvabilitas X 3 = Variabel independen ketiga yaitu profitabilitas X 4 = Variabel independen keempat yaitu ukuran perusahaan 1 = Koefisien regresi likuiditas 2 = Koefisien regresi solvabilitas Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 3 = Koefisien regresi profitabilitas 4 = Koefisien regresi ukuran perusahaan = Tingkat kesalahan pengganggu variable Pengganggu Y 2 = + 1 X 1 + 2 X 2 + 3 X 3 + 4 X 4 + Keterangan : Y 2 = Variabel dependen, dalam hal ini tingkat pengungkapan laporan tahunan setelah perubahan peraturan Bapepam = Koefisien penentu yang menyatakan perubahan rata-rata variable dependen Y untuk setiap perubahan variable independen X sebesar satu atau disebut konstanta X 1 = Variabel independen pertama yaitu likuiditas X 2 = Variable independen kedua yaitu solvabilitas X 3 = Variabel independen ketiga yaitu profitabilitas X 4 = Variabel independen keempat yaitu ukuran perusahaan 1 = Koefisien regresi likuiditas 2 = Koefisien regresi solvabilitas 3 = Koefisien regresi profitabilitas 4 = Koefisien regresi ukuran perusahaan = Tingkat kesalahan pengganggu variable Pengganggu Untuk mempermudah dan mempercepat pengolahan data akan digunakan program spss versi 13 untuk mencari nilai a intercept dan n koefisien setiap variabel bebas. Dengan menggunakan program SPSS versi 13 maka nilai a Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 intercept dan n koefisien akan langsung ditampilkan tanpa harus menghitung secara manual. Dalam regresi berganda , dapat diketahui proporsi variasi variabel terikat yang diterangkan oleh semua variabel bebas secara bersama-sama dengan mencari koefisien determinasi berganda R 2 . Nilai R 2 terletak antara 0 dan 1. Jika R 2 =1 berarti 100 total variasi variabel terikat diterangkan oleh persamaan garis regresi. Jika R 2 = 0 berarti tidak ada variasi variabel terikat yang diterangkan oleh variabel bebas yang ada. Dengan menggunakan program SPSS versi 13 maka nilai R 2 akan langsung ditampilkan tanpa harus menghitung secara manual. Dalam analisis regresi berganda , pengukuran R akan mengetahui tingkat keeratan hubungan linear antara variabel terikat dengan semua variabel bebas secar bersama-sama. R selalu memiliki nilai positif . Angka R menunjukka n bahwa korelasi atau hubungan antara variabel terikat dengan seluruh variabel bebas adalah kuat atau lemah. Dengan menggunakan program SPSS versi 13 maka nilai R akan langsung ditampilkan tanpa menghitung secara manual. Defenisis korelasi kuat apabila nilaia R diatas 0,5 sedangkan defenisi korelasi lemah bila nilai R dibawahy 0,5. Karena data dapat berubah dari satu sampel ke sampel lain, penduga yang dihasilkan juga akna berubah, karena itu diperlukan suatu perkiraan ketepatan pendugaan, yang dalam statistik dikenal sebagai standart error pendugaan. Dengan menggunakan program SPSS versi 13 maka nilai akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel terikat. Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 b. Uji Hipotesis Hipotesis diuji dengan menggunakan t-test dan F- test . • Uji t digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen yaitu tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik baik sebelum maupun setelah perubahan peraturan Bapepam secara parsial individu. H : i = 0 Artinya suatu variabel independen yang sedang diuji bukan merupakan penjelas signifikan terhadap variabel dependen H 1 : i ≠ 0 Artinya variabel independen tersebut merupakan penjelas signifikan terhadap variabel dependen Pengambilan keputusan : - Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima - Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak Nilai probabilitas Sig.Significance dapat diketahui langsung dengan menggunakan program SPSS versi 13 • Uji F – test digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen yaitu likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen, yaitu tingkat pengungkapan laporan tahunan secara simultan secara bersama-sama. H : 1 = 2 = 3 = 4 = 0 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Artinya tidak semua variabel independen berpengaruh secara simultan. H 1 : 1 ≠ 2 ≠ 3 ≠ 4 ≠ 0 Artinya semua variabel independen berpengaruh secara simultan . Pengambilan keputusan : - Jika probabilitas 0,05 maka Ho diterima - Jika probabilitas 0,05 maka Ho ditolak Nilai probabilitas Sig.Significance dapat diketahui langsung dengan menggunakan program SPSS versi 13 3. Uji beda dua sampel berpasangan Untuk menguji hipotesis-hipotesis yang telah diungkapkan sebelumnya maka dilakukan pengujian statistik parametrik, yaitu uji t untuk dua sampel yang berpasangan. Uji t ini digunakan untuk dua sampel berpasangan yaitu sampel sebelum dan setelah perubahan peraturan Bapepam apakah mempengaruhi tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik secara nyata atau signifikan berbeda atau tidak. Hipotesis : Ho : Tidak terdapat perbedaan yang signifikan H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan Jika t hitung t tabel maka Ho ditolak Jika t hitung t tabel maka Ho diterima Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A . Hasil Penelitian 1 . Gambaran Umum Objek Penelitian A.Gambaran dan Pengelompokkan sampel Objek penelitian adalah seluruh perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta maupun di Bursa Efek Surabaya yang selama tahun 2006 dan 2007 telah mengeluarkan laporan tahunan sampai dengan tanggal 30 April 2008 sesuai dengan peraturan Bapepam nomor : kep-134BL2006. Pada tanggal 30 November 2007 Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES resmi berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia BEI. Setelah dilakukan pemilihan sample secara stratified sampling maka diperoleh sampel penelitian secara keseluruhan berjumlah 33 perusahaan, yaitu sebagai berikut : Tabel 4.1 Daftar Perusahaan Sampel No Sektor Stock Nama Emiten 1 Sektor Pertanian UNSP 1. Bakrie Sumatera Plantation Tbk 2 Sektor pertambangan ANTM 2. Aneka tambang persero Tbk INCO 3. Internasional Nickel Ind Tbk 3 Sektor indutri dasar SMCB 4. Holcim 4 Sektor aneka industri SUGI 5. Sugi Sama Persada Tbk 5 Sektor industri barang konsumsi UNVR 6. Unilever Indonesia Tbk 6 Sektor property dan real estate GMTD 7. Gowa makasar tourism Bersambung ke halaman 57 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Tbk LPCK 8. Lipo Cikarang Tbk TOTL 9. Total Bangun Perkasa Tbk 7 Sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi EXCL 10. Excel Comindo Pratama Tbk FREN 11. Mobile 8 ZBRA 12. Zebra Nusantara Tbk PTRO 13. PetroseaTbk BLTA 14. Berlian Laju Tanker Tbk LPKR 15.Lippo Karawaci Tbk 8 Sektor Keuangan LPBN 16. Bank Lippo BNGA 17. Bank Niaga BDMN 18. Bank Danamon Tbk WOMF 19. Wahana Otomitra Multiartha WOM Finance Tbk BFIN 20. BFI Finance ADMF 21. Adira Dinamika Multi Finance RELI 22. Reliance Sekuritas Tbk LPPS 23. Lipo Sekuritas Tbk PEGE 24. Panca Global Sekuritas Tbk LPGI 25. Lippo General insurance Tbk AKSI 26. Asia Kapitalindo Tbk MTFN 27. Capital Link Investment LPPF 28. Pasifik utama Tbk ASBI 29. Asuransi Bintang Tbk 9 Sektor perdagangan jasa dan investasi TGKA 30. Tiga Raksa Satria Tbk SONA 31. Sona Topas Tourism Tbk TKGA 32. Toko Gunung Agung Tbk TMPO 33. Tempo Inti Media Tbk MLPL 34. Multipolar Tbk Sumber : Penulis, 2008 Lanjutan dari halaman 56 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008.