Tinjauan Peneliti Terdahulu Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan

Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Perusahaan yang berukuran lebih besar cenderung memiliki public demand akan informasi yang lebih tinggi dibanding dengan perusahaan yang berukuran lebih kecil. Informasi didalam perusahaan besar tidak hanya dituntut oleh pemegang saham bahkan oleh pemerintah, karena perusahaan besar biasanya mempunyai laba yang besar dan hal ini dibutuhkan untuk keperluan perpajakan. Perusahaan besar mempunyai biaya produksi informasi yang lebih rendah yang berkaitan dengan pengungkapan mereka atau biaya competitive disadvantage yang lebih rendah pula. Lebih banyak pemegang saham, juga memerlukan lebih banyak pengungkapan karena tuntutan para pemegang saham dan para analis pasar modal. Menurut Jin dan Machfoedz 1998:180 besaran perusahaan dapat diketahui dari rata-rata nilai pasar saham. Ukuran perusahaan yang dinyatakan dengan market capitalized diharapkan berhubungan positif dengan luasnya tingkat pengungkapan Yuniati Gunawan,2001. Market capitalized dapat diukur dengan rumus berikut : Log Size = Harga saham per 31 Desember x Jumlah saham yang beredar outstanding share

B. Tinjauan Peneliti Terdahulu

Penelitian mengenai tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEJ pernah dilakukan oleh Yuniati Gunawan 2001 dengan objek penelitian laporan tahunan 1998 dengan instrument indeks disclosure yang dibuat oleh Botosan 1997 dengan skor antara 0 sampai 75. Penelitian ini menyatakan bahwa tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEJ Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 tahun 1998 masih rendah dengan rata-rata skor hanya 29,61. Informasi yang banyak diungkapkan yaitu informasi data-data keuangan, seperti data penjualabn atau biaya. Informasi lain, misalnya mengenai gambaran bisnis perusahaan, produk atau pasar. Sedangkan informasi nonkeuangan yang menyangkut adanya prediksi kinerja dimasa yang akan datang seperti perkiraan arus kas, pangsa pasar, dan laba ternyata sangat jarang diungkapkan. Penelitian Aryati, dkk 1998 menyatakan bahwa kesehatan suatu perusahaan yang dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas diukur dengan current ratio berhubungan dengan luasnya tingkat pengungkapan karena secar financial perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkan informasi dari pada perusahaan yang lemah. Tetapi sebaliknya, jika likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas rendah perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya kinerja dibandingkan perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi. Wallace 1994 menyatakan suatu perusahaan yang mempunyai tingkat debt ratio-nya tinggi cenderung untuk memenuhi kebutuhan informasi untuk krediturnya. Zarzeki 1996 menyatakan variable size ukuran perusahaan berpengaruh terhadap tingkat pengungkapan. Suripto 1999 melakukan pengujian terhadap luasnya pengungkapan laporan tahunan dan membagi perusahaan menjadi perbankan dan non perbankan dengan dasar pemikiran bahwa terdapat kemungkinan perusahaan perbankan memberikan pengungkapan sukarela dalam laporan tahunan lebih luas disbanding Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 dengan perusahaan nonperbankan karena tuntutan kebutuhan informasi tidak hanya dari para investor, tetapi juga dari kalangan masyarakat yang lebih luas, termasuk didalamnya para nasabah dan calon nasabah dan ternyata tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara luas pengungkapan perusahaan perbankan dan non perbankan. Vita anggreni 2007, menyatakan tingkat pengungkapan yang tinggi membutuhkan cost yang tinggi pula bagi manajemen. Cost yang dimaksut adalah kerugian yang dialami akibat pengungkapan yang dilakukan, seperti timbulnya free riding , strategi perusahaan yang ditiru atau dicuri oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang tentunya akan merugikan pihak manajemen perusahaan. Hal ini pula yang mendasari pihak manajemen perusahaan menutup- nutupi informasi perusahaan kepada investor. Penelitian Anny Sidarta 2003 menyatakan pengungkapan yang tinggi akan dapat meningkatkan bond rating yang pada gilirannya akan memperkecil biaya hutang ketika perusahaan melakukan pendanaan secara eksternal. Lie Fony 2007 menyatakan bahwa luasnya pengungkapan mempengaruhi biaya modal, karena pengungkapan yang lebih luas menaikkan likuiditas pasar saham, dengan demikian menurunkan biaya-biaya transaksi atau melalui meningkatnya permintaan ekuitas. C.Kerangka Konseptual Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Bergantinya peraturan Bapepam mengenai kewajiban penyampaian laporan tahunan bagi perusahaan publik dari peraturan nomor : kep-38PM1996 menjadi peraturan nomor :kep-134BL 2006 sedikit banyak membawa perubahan terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik. Oleh karena itulah penulis ingin membandingkan tingkat pengungkapan laporan tahunan sebelum dan sesudah perubahan peraturan itu, dan juga mencoba melihat apakah likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, dan ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap besarnya tingkat pengungkapan laporan tahunan baik sebelum maupun setelah perubahan peraturan tersebut. X independent H 2 H 3 H 4 H 5 Perusahaan Publik Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan P E N G U N G K A P A N L A P O R A N P E N G U N G K A P A N L A P O R A N Likuiditas X 1 Solvabilitas X2 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 H 10 H 11 H 6 H 7 H 8 H 9 Dibandingkan H 1 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual D.Hipotesis Penelitian Berdasarkan tinjauan teoritis diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : H 1 : Ada perbedaan tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik sebelum dan setelah perubahan peraturan Bapepam H 2 : Tingkat likuiditas mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan sebelum perubahan peraturan Bapepam H 3 : Tingkat likuiditas mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan setelah perubahan peraturan Bapepam H 4 : Tingkat solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan sebelum perubahan peraturan Bapepam Sebelum Perubahan Peraturan Bapepam Setelah Perubahan Peraturan Bapepam Profitabilitas X 3 Ukuran Perusahaan X 4 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 H 5 : Tingkat solvabilitas mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan setelah perubahan peraturan Bapepam H 6 : Tingkat profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan sebelum perubahan peraturan Bapepam H 7 : Tingkat profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan setelah perubahan peraturan Bapepam H 8 : Tingkat ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan sebelum perubahan peraturan Bapepam H 9 : Tingkat ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan setelah perubahan peraturan Bapepam H 10 : Likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan secara simultan terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik sebelum perubahan peraturan Bapepam H 11 : Likuiditas, solvabilitas, profitabilitas, ukuran perusahaan secara simultan terhadap tingkat pengungkapan laporan tahunan perusahaan publik setelah perubahan peraturan Bapepam Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 BAB III METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian Desain penelitian adalah komparatif kausal, yaitu penelitian yang berusaha melihat perbandingan dan adanya hubungan sebab akibat antar grup menyelidiki akibat yang ditimbulkan oleh variabel bebas kepada variabel terikat Mudrajad Kuncoro,2003 B.Jenis Data Jenis data yang digunakan adalah kuantitatif, yaitu data yang diukur dalam suatu skala numerik dan data skunder yaitu data dalam bentuk yang sudah jadi yang diperoleh baik dari perusahaan, Bapepam maupun Bursa Efek Indonesia. C.Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang telah menjual sahamnya kepada masyarakat umum. Teknik pengambilan sample yang digunakan adalah Stratified Sampling, yaitu teknik penentuan sample dengan memilih sub sample dari setiap kelompok Erlina, 2007:80. Beberapa pertimbangan atau kriteria sebagai sample adalah sebagai berikut : 1. Memperdagangkan sahamnya kepada publik 2. Perusahaan yang sahamnya tetap aktif beroperasi sampai bulan Desember 2007 Tiurmaida Sinaga : Perbandingan Tingkat Pengungkapan Laporan Tahunan Perusahaan Publik Sebelum dan Setelah Perubahan Peraturan BAPEPAM Mengenai Kewajiban Penyampaian Laporan Tahunan, 2008. USU Repository © 2009 3. Telah mengeluarkan laporan tahunan periode 2006 dan 2007 sampai tanggal 30 April 2008 sesuai dengan peraturan Bapepam no : Kep- 134BL2006 4. Perusahaan tidak pernah mengalami delisting dari Bursa Efek Jakarta sehingga bisa terus menerus melakukan perdagangan sahamnya di Bursa Efek Jakarta selama periode pengamatan. 5. Perusahaan tidak menghentikan aktivitasnya dipasar bursa dan tidak menghentikan operasinya. 6. Pemilihan sample secara random tergantung ketersediaan data yang diperoleh D.Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu dengan cara mempelajari, mengklasifikasikan, dan menganalisis data skunder berupa laporan tahunan.

E. Variabel Penelitian