Analisis LSB dalam Aplikasi.

3.4 Analisis LSB dalam Aplikasi.

Gambar 3.8 Lebaran.bmp Gambar lebaran ini menggunakan format pewarnaan RGB, artinya tiap pixel dari gambar ini direpresentasikan dengan nilai sepanjang 24 bit. Pesan Rahasia yang dicoba untuk dimasukkan adalah “aku“, yang jika direpresentasikan ke dalam binary kata “aku“ini menjadi” Tabel 3.2 Kode ASCII character ASCII value decimal a 97 k 107 u 117 35 Kode ASCII tersebut untuk selanjutnya diubah menjadi 8 bit kode-kode biner sehingga di dapat: Tabel 3.3 Kode Biner character biner a 01100001 k 01101011 u 01110101 00100011 Universitas Sumatera Utara Konversi citra ke biner citra gambar. 3.8 di atas sebagai berikut; 11000100 00001010 01100000 10110110 01100101 00101000 … 01000011 11001000 01100101 00110010 01011010 00110010 … 00011000 10010110 00101101 11001000 01001011 00011101 … 10110001 00111000 01001100 01100101 00011001 11001000 … 01100101 00100010 11111011 00101001 01100100 00111100 … 00101100 01000010 01100010 01111101 10111110 11001000 … 11000100 00001010 01100001 10110110 01100101 00101001 … 01000010 11001000 01100101 00110011 01011010 00110011 … 00011000 10010110 00101101 11001000 01001011 00011100 … 10110000 00111000 01001101 01100101 00011001 11001000 … 01100101 00100010 11111010 00101000 01100100 00111100 … 00101100 01000010 01100011 01111101 10111110 11001000 … … … … … … … … Gambar 3.9 Citra dalam bentuk Biner Untuk selanjutnya, tiap bit kode biner pesan rahasia digunakan untuk menggantikan bit terakhir dari kode biner citra lebaran. Proses penggantian dilakukan dengan memilih byte tertentu secara acak. Proses pengacakan tersebut bergantung pada kata kunci password yang menjadi random seed atau titik awak dilakukannya pengacakan. Kata kunci yang coba dimasukkan adalah “IBU” dengan asumsi citra gambar 3.8 berukuran 256 x 256 pixel dengan total byte yang dimiliki adalah 196608 byte. Berikut merupakan nilai desimal dari kata kunci yang dimasukkan. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.4 Tabel Biner character ASCII value decimal biner I 73 01001001 B 66 01000010 U 85 01010101 p c aX X n mod 1 + = + dimana X n+1 , adalah bilangan acak yang dihasilkan. p adalah jumlah pixel dikali 3 tiga, dimana tiap pixel citra 24 bit memiliki tiga komponen warna yaitu red, green dan blue masing-masing 1 byte 8 bit. a adalah nilai karakter kata kunci kedua sebagai pengali multiplier c adalah nilai karakter kata kunci ketiga penambah increment X adalah nilai karakter kata kunci pertama nilai awal seed or start value Maka: X 1 = 66 x 73 + 85 mod 196608 X 1 = 5035 X 2 = 5035 x 73 + 85 mod 196608 X 2 = 171032 X 3 = 171032 x73 + 85 mod 196608 X 3 =99117 X 4 =99117x73+85 mod 196608 X 4 =157738 X 5 =157738 x73+85 mod 196608 X 5 =111695 X 6 =111695 x73+85 mod 196608 Universitas Sumatera Utara X 6 =92892 X 7 =92892 x73+85 mod 196608 X 7 =96529 X 8 =96529 x73+85 mod 196608 X 8 =165422 X 9 =165422 x73+85 mod 196608 X 9 =82803 X 10 =82803 x73+85 mod 196608 X 10 =146464 X 11 =146464 x73+85 mod 196608 X 11 =75125 X 12 =75125 x73+85 mod 196608 X 12 =175794 X 13 =175794 x73+85 mod 196608 X 13 =53527 X 14 =53527 x73+85 mod 196608 X 14 =172004 X 15 =172004 x73+85 mod 196608 X 15 =170033 X 16 =170033 x73+85 mod 196608 X 16 =26190 X 17 =26190 x73+85 mod 196608 X 17 =142483 X 18 =142483 x73+85 mod 196608 X 18 =177728 Universitas Sumatera Utara X 19 =177728 x73+85 mod 196608 X 19 =194709 X 20 =194709 x73+85 mod 196608 X 20 =58066 X 21 =58066 x73+85 mod 196608 X 21 =110135 X 22 =110135 x73+85 mod 196608 X 22 =175620 X 23 =175620 x73+85 mod 196608 X 23 =40825 X 24 =40825 x73+85 mod 196608 X 24 =31190 X 25 =31190 x73+85 mod 196608 X 25 =114267 X 26 =114267 x73+85 mod 196608 X 26 =84040 X 27 =84040 x73+85 mod 196608 X 27 =40157 X 28 =40157 x73+85 mod 196608 X 28 =179034 X 29 =179034 x73+85 mod 196608 X 29 =93439 X 30 =93439 x73+85 mod 196608 X 30 =136460 X 31 =136460 x73+85 mod 196608 X 31 =131265 X 32 =131265 x73+85 mod 196608 X 32 =145246 Universitas Sumatera Utara Berikut merupakan tabel lokasi penyisipan pesan pada byte citra penampung. Tabel. 3.5 Lokasi penyisipan pesan Bit “aku” Lokasi Byte Penyisipan 5035 1 171032 1 99117 157738 111695 92892 96529 1 165422 82803 1 146464 1 75125 175794 1 53527 172004 1 170033 1 26190 142483 1 177728 1 194709 1 58066 110135 1 175620 40825 1 31190 114267 84040 1 40157 179034 93439 136460 1 131265 1 145246 Universitas Sumatera Utara Proses penempatan bit citra rahasia pada citra sebagai berikut. 11000100 00001010 01100000 10110110 01100101 00101000 … 01000011 11001000 01100101 00110010 01011010 00110010 … 00011000 10010110 00101101 11001000 01001011 00011101 … 10110001 00111000 01001100 01100101 00011001 11001000 … 01100101 00100010 11111011 00101001 01100100 00111100 … 00101100 01000010 01100010 01111101 10111110 11001000 … 11000100 00001010 01100001 10110110 01100101 00101001 … 01000010 11001000 01100101 00110011 01011010 00110011 … 00011000 10010110 00101101 11001000 01001011 00011100 … 10110000 00111000 01001101 01100101 00011001 11001000 … 01100101 00100010 11111010 00101000 01100100 00111100 … 00101100 01000010 01100011 01111101 10111110 11001000 … … … … … … … … Gambar 3.10 Proses Penyisipan Pesan Citra dalam bentuk biner ini akan dipetakan kembali ke bentuk citra. Ekstraksi pesan dapat dengan mudah dilakukan dengan mengambil bit terakhir dari kode biner citra. Jika diperhatikan, penggantian bit terakhir tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan warna citra. Gambar 3.11. Citra sebelum disisipi pesan Universitas Sumatera Utara Gambar 3.12 Citra sesudah disisipi pesan Gambar 3.13 Arsitektur rancangan perlindungan pesan. pengirim Pesan rahasia Citra Penampung Key Berupa Pasword Biner Biner Proses enkripsi pesan rahasia Proses Deskripsi pesan rahasia Key Berupa Pasword Biner Biner Pesan rahasia Citra Penampung penerima Universitas Sumatera Utara Proses pengiriman pesan rahasia dari pengirim hingga sampai kepada orang yang menerima sebagai berikut. a. Tentukan pesan yang akan dikirimkan dan juga kata kunci password untuk melindungi pesan rahasia tersebut. b. Tentukan citra penampung yang akan digunakan c. Citra penampung dan pesan rahasia yang akan dikirimkan diubah kedalam bentuk biner. d. Lakukan proses penempatan pesan rahasia pada byte citra penampung secara acak dimana bilangan acak diperoleh dari pembangkitan acak semu dimana kata kunci berperan sebagai titik awal pengacakan. e. Proses pegambilan pesan rahasia di mulai dengan memasukan kata kunci yang digunakan, selanjutnya kata kunci tersebut akan membangkitkan bilangan acak yang sama dengan sewaktu proses penempatan pesan rahasia, pembacaan bit-bit pesan rahasia dilkukan sesuai dengan urutan byte yang telah ditentukan secara acak. f. Pesan rahasia yang telah berhasil di baca bit-bitnya kemudian akan diubah kembali kepada bentuk asalnya. Universitas Sumatera Utara

BAB 4 IMPLEMENTASI

4.1 Implementasi