PENGADILAN MILITER III-19 tersebut di atas ,

1. Unsur Kesatu : “Barang siapa”

2. Unsur Kesatu : “Dengan sengaja dan terbuka ”

3. Unsur Kedua : “Melanggar kesusilaan”

Unsur ke - 1 “Barang Siapa”

Yang dimaksud dengan “Barang Siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi Prajurit TNI AD pada tahun 2006 melalui pendidikan Secata PK Gel II selama enam bulan di Rindam XVII/Cenderawasih setelah lulus dilantik dengan pangkat Pradadilanjutkan mengikuti pendidikan kejuruan

bulan di Rindam XVII/Cenderawasih setelah lulus Terdakwa ditugaskan di Yonif 755/Yalet Merauke sampai dengan saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini masih berstatus dinas aktif dengan pangkat Prada NRP 31071185350888.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 1 “Barang siapa” telah terpenuhi.

Unsur ke-2 “Dengan sengaja dan terbuka”

Menurut M.V.T yang dimaksudkan “Dengan sengaja” atau kesengajaan adalah menghendaki dan menginsafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.

Ditinjau dari tingkatan (gradasi) “Kesengajaan” terbagi menjadi tiga yaitu :

1. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betul-betul sebagai 1. Kesengajaan sebagai tujuan (oogmerk), berarti terjadinya suatu tindakan atau akibat tertentu adalah betul-betul sebagai

2. Kesengajaan dengan kesadaran pasti atau keharusan. Yang menjadi sandaran si Pelaku / Terdakwa tentang tindakan dan akibat tertentu itu. Dalam hal ini termasuk tindakan atau akibat- akibat lainnya yang pasti / harus terjadi.

3. Kesengajaan dengan menyadari kemungkinan atau disebut juga sebagai kesengajaan bersyarat. Yang menjadi sandaran ialah sejauh mana pengetahuan atau kesadaran si Pelaku / Terdakwa tentang tindakan atau akibat terlarang (berserta tindakan atau akibat-akibatnya) yang mungkin terjadi.

Bahwa yang dimaksud dengan “Terbuka” menurut pengertian bahasa adalah tidak tertutup, tidak terlarang (untuk umum) yaitu mudah didatangi dan dilihat oleh umum (misalnya tempat-tempat terbuka, lapangan, pinggir jalan, lorong, gang, pasar dan sebagainya, maupun ditempat yang mudah dilihat orang dari tempat umum meskipun dilakukan ditempat yang umum (Putusan Hoge Road / HR tanggal 12 Mei 1902).

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa kenal dengan Saksi-3 sekira tanggal

19 Oktober 2009 di kios milik Saksi-3 di Asrama Yonif 755/Yalet, selanjutnya pada tanggal 13 Maret 2010 sekira pukul

10.30 WIT saat Terdakwa pergi belanja dikios Saksi-3, Saksi-3 bertanya Om baru dari Timika ya dan Terdakwa jawab” Iya kak” kemudian Terdakwa membeli rokok surya 16 satu bungkus dan saat itu Saksi-3 minta tolong kepada Terdakwa, untuk potong rumput di belakang rumah dan saat itu Terdakwa bilang iya sebentar sekarang saya masih sibuk dan Terdakwa menanyakan nomor HP Saksi-3 dan disimpan di dalam HP milik Terdakwa.

2. Bahwa benar, pada pukul 15.30 setelah selesai apel sore di lapangan apel Terdakwa bertemu dengan Prada Selsius Kumuda dan mengajaknya membantu membabat rumput di rumah Saksi-3, selanjutnya Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda pulang mengambil sabit dan langsung ke rumah Saksi-

3 yang saat itu Saksi-3 sedang duduk-duduk diruang tamu kemudian Terdakwa bertanya “kak mau di babat dimana”, dan di jawab oleh Saksi-3 “dibelakang”, selanjutnya Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda diantar ke belakang rumah oleh Saksi-3 dan langsung memotong rumput di sana.

3. Bahwa benar, sekira pukul 17.00 WIT Saksi-3 datang sambil membawa teh manis dua gelas, setelah itu Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda langsung meminum teh tersebut, sedangkan Saksi-3 kembali lagi kedepan untuk menjaga kios, selanjutnya setelah habis minum teh, Prada Selsius pergi memaku/memperbaiki atap seng yang terlepas di luar sedangkan Terdakwa duduk sendiri di belakang rumah, beberapa menit kemudian datang Saksi-3 lagi untuk mengecek Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda dan saat Saksi-3 hendak kembali kedepan untuk mengecek kiosnya, Terdakwa ikut dari belakang dan bilang ke Saksi-3 “Kau masuk kamar sudah”, dan di jawab oleh Saksi-3 “tunggu saya lihat orang dulu” kemudian Saksi-3 melihat ke arah luar dari ruang tamu ternyata tidak ada orang, sehingga Saksi-3 balik dan masuk kedalam kamar, 3. Bahwa benar, sekira pukul 17.00 WIT Saksi-3 datang sambil membawa teh manis dua gelas, setelah itu Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda langsung meminum teh tersebut, sedangkan Saksi-3 kembali lagi kedepan untuk menjaga kios, selanjutnya setelah habis minum teh, Prada Selsius pergi memaku/memperbaiki atap seng yang terlepas di luar sedangkan Terdakwa duduk sendiri di belakang rumah, beberapa menit kemudian datang Saksi-3 lagi untuk mengecek Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda dan saat Saksi-3 hendak kembali kedepan untuk mengecek kiosnya, Terdakwa ikut dari belakang dan bilang ke Saksi-3 “Kau masuk kamar sudah”, dan di jawab oleh Saksi-3 “tunggu saya lihat orang dulu” kemudian Saksi-3 melihat ke arah luar dari ruang tamu ternyata tidak ada orang, sehingga Saksi-3 balik dan masuk kedalam kamar,

4. Bahwa benar, saat Terdakwa melihat Saksi-3 sudah dalam keadaan telanjang Terdakwa juga membuka celana pendek dan celana dalam miliknya dan dalam posisi Saksi-3 terlentang di atas tempat tidur Terdakwa menindih Saksi-3 dari atas dan memasukkan batang kemaluannya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-3 dan menggoyang-goyangkan pantatnya naik turun kurang lebih lima menit kemudian Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-3 setelah itu Terdakwa dan Saksi-3 memakai celana masing-masing dan Terdakwa langsung pergi duduk di belakang rumah sedangkan Saksi-3 duduk di ruang tamu. Setelah itu Prada Selsius Kumuda datang lagi kemudian saat Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda sedang asyik bercerita Saksi-3 datang membawa biskuit coklat dan setelah habis makan biskuit coklat tersebut selanjutnya Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda langsung pulang.

5. Bahwa benar, setelah persetubuhan yang pertama kali Terdakwa dan Saksi-3 pernah melakukan persetubuhan di rumah Sdri. Saksi-IV (Saksi-4) tepatnya di ruang tamu belakang dimana tempat tersebut merupakan tempat terbuka yang sewaktu-waktu dapat didatangi orang lain dan setiap ada kesempatan Terdakwa selalu berkomunikasi dengan Saksi-3 dan melakukan hubungan badan layaknya suami istri, hingga sebanyak kurang lebih sebelas kali yang dilakukan di rumah dinas di Asrama Yonif 755/Yalet sebanyak empat kali, di kamar hotel royal sebanyak tiga kali, di rumah Sdri. Saksi-IV sebanyak tiga kali dan di rumah samping Asrama sebanyak satu kali

6. Bahwa benar, tempat-tempat Terdakwa dan Saksi-3 melakukan persetubuhan, seperti di rumah dinas Asrama Yonif 755/Yalet sebanyak empat kali di dalam kamar yang tertutup namun tidak terkunci, di rumah Saksi-4 tepatnya di ruang tamu belakang dan di rumah samping Asrama sebanyak satu kali, yang jelas- jelas merupakan tempat terbuka yang sewaktu-waktu dapat didatangi orang lain dan orang lain tersebut dapat melihat apa yang dilakukan Terdakwa dan Saksi-3 tersebut sehingga menimbulkan rasa malu dan jijik.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 2 “Dengan sengaja dan terbuka” telah terpenuhi.

Unsur Ke-3 “Melanggar kesusilaan ”

Yang diartikan “Kesusilaan” adalah kesopanan, sopan santun, keadaban.

Melanggar kesusilaan dalam delik ini adalah perbuatan / tindakan yang melanggar kesopanan, sopan santun, keadaban dibidang kesusilaan yang harus berhubungan dengan kelamin dan atau bagian badan tertentu lainnya yang pada umumnya dapat menimbulkan perasaan malu, perasaan jijik atau terangsangnya nafsu birahi orang lain (missal : meraba buah dada seorang perempuan, meraba kemaluan wanita, mencium, memperlihatkan alat kelamin wanita / prianya).

Bahwa yang dimaksud dengan “Melanggar kesusilaan” adalah perbuatan yang melanggar perasaan malu yang berhubungan

dengan nafsu birahi orang lain.

Karena adanya bermacam-macam ukuran kesusilaan menurut adat-istiadat (suku bangsa yang ada di Indonesia) maka Judex Factic perlu mempertimbangkan ukuran kesusilaan yang berlaku menurut tempat dan keadaan ditempat tersebut.

Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa diperkuat dengan alat-alat bukti lain yang diajukan oleh Oditur dalam persidangan yang satu dengan lainnya saling bersesuaian terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, sekira pukul 17.00 WIT Saksi-3 datang sambil membawa teh manis dua gelas, setelah itu Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda langsung meminum teh tersebut, sedangkan Saksi-3 kembali lagi kedepan untuk menjaga kios, selanjutnya setelah habis minum teh, Prada Selsius pergi memaku/memperbaiki atap seng yang terlepas di luar sedangkan Terdakwa duduk sendiri di belakang rumah, beberapa menit kemudian datang Saksi-3 lagi untuk mengecek Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda dan saat Saksi-3 hendak kembali kedepan untuk mengecek kiosnya, Terdakwa ikut dari belakang dan bilang ke Saksi-3 “Kau masuk kamar sudah”, dan di jawab oleh Saksi-3 “tunggu saya lihat orang dulu” kemudian Saksi-3 melihat ke arah luar dari ruang tamu ternyata tidak ada orang, sehingga Saksi-3 balik dan masuk kedalam kamar, diikuti oleh Terdakwa dari belakang, dan saat berada didalam kamar yang pintunya ditutup namun tidak dikunci Saksi-3 langsung membuka celana pendeknya dan celana dalam sedangkan baju tidak dilepas.

2. Bahwa benar, saat Terdakwa melihat Saksi-3 sudah dalam keadaan telanjang Terdakwa juga membuka celana pendek dan celana dalam miliknya dan dalam posisi Saksi-3 terlentang di atas tempat tidur Terdakwa menindih Saksi-3 dari atas dan memasukkan batang kemaluannya yang sudah tegang ke dalam lubang vagina Saksi-3 dan menggoyang-goyangkan pantatnya naik turun kurang lebih lima menit kemudian Terdakwa menumpahkan spermanya di dalam lubang vagina Saksi-3 setelah itu Terdakwa dan Saksi-3 memakai celana masing-masing dan Terdakwa langsung pergi duduk di belakang rumah sedangkan Saksi-3 duduk di ruang tamu. Setelah itu Prada Selsius Kumuda datang lagi kemudian saat Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda sedang asyik bercerita Saksi-3 datang membawa biskuit coklat dan setelah habis makan biskuit coklat tersebut selanjutnya Terdakwa dan Prada Selsius Kumuda langsung pulang.

3. Bahwa benar, setelah persetubuhan yang pertama kali Terdakwa dan Saksi-3 pernah melakukan persetubuhan di rumah Sdri. Saksi-IV (Saksi-4) tepatnya di ruang tamu belakang dimana tempat tersebut merupakan tempat terbuka yang sewaktu-waktu dapat didatangi orang lain dan setiap ada kesempatan Terdakwa selalu berkomunikasi dengan Saksi-3 dan melakukan hubungan badan layaknya suami istri, hingga sebanyak kurang lebih sebelas kali yang dilakukan di rumah dinas di Asrama Yonif 755/Yalet sebanyak empat kali, di kamar hotel royal sebanyak tiga kali, di rumah Sdri. Saksi-IV sebanyak tiga kali dan di rumah samping Asrama sebanyak satu kali

4. Bahwa benar, pada tanggal 23 April 2010, Saksi-3 mengalami terlambat datang bulan, sehingga Saksi-3 membeli alat tes kehamilan di Apotik Pratiwi di jalan raya Mandala Merauke dan mengetes kehamilan ternyata Saksi-3 positif hamil sehingga pada hari Minggu tanggal 25 April 2010 sekira pukul 08.30 WIT Terdakwa mendapat telepon dari Saksi-3 yang intinya Saksi-3 menyampaikan kalau positif hamil dan berniat menggugurkan kandungannya, sehingga Terdakwa diminta untuk mengantar Saksi-3, setelah itu HP dimatikan, dan pada hari Rabu tanggal

28 April 2010 sekira pukul 11.30 WIT Terdakwa mendapat telepon dari Saksi-3 dan saat itu Saksi-3 bilang “ Cepat sudah keluar nanti saya tunggu di gudang arang” dan Terdakwa jawab “ Iya” kemudian HP dimatikan.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke - 3 “Melanggar Kesusilaan” telah terpenuhi.

Menimbang

: Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan sengaja dan terbuka melanggar kesusilaan“.

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut Pasal 281 Ke – 1 KUHP.

Menimbang

: Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Pengadilan ingin menilai sifat hakikat dan

akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa sifat daripada perbuatan Terdakwa tidak bisa mengendalikan nafsu birahinya serta tidak mengindahkan martabat keluarga.

2. Bahwa pada hakekatnya perbuatan Terdakwa bertentangan dengan norma-norma susila yang berlaku di masyarakat maupun norma hukum.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa rumah tangga Saksi-1 dan Saksi-3 menjadi tidak harmonis lagi serta dapat mencemarkan citra TNI pada umumnya dan kesatuan Terdakwa khususnya

Menimbang

: Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warga negara/prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Saptamarga. Oleh karena itu sebelum Majelis menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :