2.3.1 Efisiensi operasional BOPO
BOPO adalah rasio perbandingan antara biaya operasional dengan pendapatan operasional, semakin rendah tingkat rasio BOPO berarti semakin baik
kinerja manajemen bank tersebut, karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di perusahaan. Besarnya rasio BOPO yang dapat ditolerir
oleh perbankan di Indonesia adalah sebesar 93,52, hal ini sejalan dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Riyadi, 2006.
Bank yang sehat rasio BOPO nya kurang dari 1, sebaliknya Bank yang kurang sehat termasuk BBO dan Take Over rasio BOPO nya lebih dari 1
Muljono, 1996. Hal tersebut dikarenakan biaya operasi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas usaha pokok seperti
biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran dan biaya operasi lainnya. Sedangkan pendapatan operasi merupakan pendapatan utama bank yaitu
pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan operasi lainnya.
2.3.2. Loan To Deposit Ratio LDR
LDR adalah perbandingan antara total kredit yang diberikan dengan Total Dana Pihak ke Tiga DPK yang dapat dihimpun oleh bank. LDR akan
menunjukkan tingkat kemampuan bank dalam menyalurkan dana pihak ketiga yang dihimpun oleh bank yang bersangkutan. Maksimal LDR yang diperkenankan
oleh Bank Indonesia adalah sebesar 110
LDR tersebut menyatakan seberapa jauh kemampuan Bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan
mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain seberapa jauh pemberian kredit kepada nasabah dapat mengimbangi
kewajiban bank untuk segera memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan oleh bank untuk memberikan kredit.
Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah
dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar Dendawijaya, 2000.
2.4. Tingkat Kesehatan Bank