mempengaruhi perkembangan otak nya. Seorang anak terlahir dari rahim ibu stres berlebihan saat hamil sangat memungkinkan timbulnya perilaku menyimpang
dalam kehidupannya dimasa mendatang.
2.1.2 Tanda-tanda Stres
Menurut Nelson 2003, adapun tanda-tanda atau gejala yang dapat menunjukkan ada tidaknya seseorang mengalami stres sebagai berikut :
1 Perasaan meliputi rasa khawatir, cemas atau gelisah, ketakutan, mudah
marah, suka murung, dan merasa tidak mampu menanggulangi masalah. 2
Pikiran meliputi penghargaan atas diri nya rendah, takut gagal, tidak mampu konsentrasi, mudah bertindak memalukan, cemas akan masa
depannya, mudah lupa, emosi tidak stabil. 3
Perilaku meliputi berbicara gagap atau gugup, sulit bekerja sama, tidak mampu rileks, menangis tanpa alasan yang jelas, bertindak menuruti kata
hati, mudah terkejut atau kaget. 4
Fisik meliputi sering kencing, susah tidur, berkeringat, denyut jantung meningkat, gemetar, gelisah, mulut kering dan mudah letih.
2.1.3 Penggolongan Stres
Menurut Kusmiati dan Desminiarti 1990, stres dapat digolongkan sebagai berikut :
1 Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau
rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus listrik.
Universitas Sumatera Utara
2 Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun,
hormon atau gas. 3
Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang menimbulkan penyakit.
4 Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ
atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal. 5
Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.
6 Stres psikisemosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal,
sosial, budaya, atau keagamaan.
2.1.4 Model Stres
Model-model stres digunakan untuk mengidentifikasi stresor bagi individu secara khusus dan memprediksi respon seseorang terhadap stres dimana setiap
model nya memfokuskan tiap aspek yang berbeda dari stres Potter Perry, 2005.
Model stres ada empat yaitu: 1
Model stres berdasarkan respon Model ini menspesifikkan pola atau respon tertentu yang timbul
sebagai acuan untuk mengidentifikasi jenis stresor nya Lyon Werner, 1987, dalam Potter Perry, 2005. Sedangkan menurut Selye 1976 stres
sebagai respon non-spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang ditimpakan padanya.
Universitas Sumatera Utara
2 Model adaptasi
Model stres ini memaparkan empat faktor yang menentukan apakah situasi menimbulkan stres atau tidak Mechanic, 1962 dalam Potter
Perry, 2005 faktor pertama biasanya bergantung pada pengalaman seseorang dengan stresor yang nyaris sama, sistem pendukung, dan
persepsi terhadap stresor tersebut. Faktor kedua berkenaan dengan praktik dan norma serta nilai yang ada dimasyarakat dan faktor yang ketiga adalah
dampak dari lingkungan sosial, dan faktor yang terakhir adalah dukungan yang dapat digunakan dalam menghadapi stresor yang ada Potter Perry,
2005 3
Model berdasarkan stimulus Model ini menekankan pada karakteristik gangguan di dalam
lingkungan, menggambarkan stres sebagai gangguan lingkungan atau tubuh dimana gangguan ini dikenal sebagai stresor Potter Perry, 2005.
Model ini berfokus pada asumsi-asumsi seperti peristiwa yang mengubah kehidupan adalah suatu hal yang nomal dan membutuhkan waktu dan jenis
penyesuaian diri yang sama, individu merupakan penerima pasif dari stres dan persepsi mereka terhadap suatu peristiwa yang tidak relevan, semua
punya ambang pintu stimulus yang bersamaan dan penyakit sebagai hasil dari stimulus tersebut Potter Perry, 2005.
4 Stres sebagai transaksi
Model berdasarkan transaksi melihat individu dan lingkungan dalam bentuk yang dinamis, interaktif dan timbal balik Lazarus, 1984
Universitas Sumatera Utara
dalam Potter Perry 2005. Model ini berfokus pada proses yang berkaitan dengan stres seperti penilaian kognitif dan koping Potter
Perry, 2005.
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Stres