Tingkat Stres Pada Ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang Proses Persalinan
TINGKAT STRES PADA IBU PRIMIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA SELAMA KEHAMILAN DI RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH dr.H. YULIDDIN AWAY
SKRIPSI
Oleh :
RIDHA WAHYUNI 131121096
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
(2)
(3)
(4)
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji bagi Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada penulis sehingga dengan ridha-Nya pula telah dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Tingkat Stres Pada Ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang Proses Persalinan”. Shalawat beriring salam penulis hantarkan kepada Nabi besar Muhammad SAW yang telah membimbing
umat manusia dari masa Jahiliyah ke masa yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan proposal penelitian
ini terdapat banyak kekurangan, oleh sebab itu saran dan kritik yang konstruktif
sangat penulis harapkan demi perbaikan selanjutnya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih yang tak
terhingga kepada ibu Roxana Devi Tumanggor, S.Kep, Ns, M. Nurs selaku dosen pembimbing yang dengan tulus memberikan bimbingan dan dorongan sejak
awal penulisan karya tulis ilmiah ini hingga selesai dikerjakan.
Selanjutnya, dalam penulisan proposal penelitian ini, penulis banyak
mendapat bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.Kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan USU.
(5)
3. Ibu Evi Karota Bukit, S.Kp, MNS, Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan
USU.
4. Bapak Ikhsannudin, S.Kp, MNS, Pembantu Dekan III Fakultas Keperawatan
USU.
5. ibu Roxana Devi Tumanggor, S.Kep, Ns, M. Nurs selaku penguji I dan
pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan,
bimbingan maupun saran serta dorongan sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal ini.
6. Ibu Nur Afi Darti, S.Kp., M.Kep selaku Penguji II dan Ibu Wardiyah Daulay,
S.Kep, Ns selaku Penguji III pada proposal ini.
7. Seluruh dosen dan staf Fakultas Keperawatan USU yang telah memberikan
bekal ilmu dan bimbingan kepada penulis selama dalam pendidikan.
8. Terimakasih kepada Direktur RSU. Dr. H. Yuliddin Away yang telah
memberikan izin survey awal.
9. Ayahanda, ibunda dan seluruh keluarga yang selalu mendukung dan
mendoakan dalam penulisan proposal ini.
10. Sahabat terbaikku, teman, dan seluruh mahasiswa Akt. 2013 S1 Keperawatan
Ekstensi Fakultas Keperawatan USU yang telah memberi dukungan dan
motivasi dalam penyelesaian proposal ini.
Demikianlah semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti sendiri dan para
pembaca.
Medan, Februari 2015
(6)
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR SKEMA ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
1.1 ... Lat ar Belakang ... 1
1.2 ... Ru musan Masalah ... 6
1.3 ... Pert anyaan Penelitian ... 6
1.4 ... Tuj uan Penelitian ... 6
1.5 ... Ma nfaat Penelitian ... 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 8
2.1 ... Ko nsep Stres ... 8
2.1.1 ... Pen gertian ... 8
2.1.2 ... Tan da-Tanda Stres ... 9
2.1.3 ... Pen ggolongan Stres ... 9
2.1.4 ... Mo del stres ... 10 2.1.5 ... Fak
(7)
2.1.6 ... Tin gkatan Stres ... 13 2.2 ... Ko
nsep Kehamilan ... 13 2.2.1 ... Def
inisi ... 13 2.2.2 ... da
mpak Perubahan Psikologis Masa Hamil ... 14 2.3 ... Ko
nsep Persalinan ... 17 2.3.1 ... Def
inisi ... 17 2.3.2 ... Per
salinan Normal ... 17 2.3.3 ... Nye
ri Persalinan ... 22
BAB 3 KERANGKA PENELITIAN ... 24 3.1 ... Ker
angka Penelitian ... 24 3.2 ... Def
enisi Operasional ... 25
BAB 4 METODELOGI PENELITIAN ... 26 4.1 ...
Desain Penelitian ... 26 4.2 ... Pop
ulasi dan Sampel Penelitian ... 26 4.3 ... Te
mpat ... 28 4.4 ... Wa
ktu Penelitian ... 28 4.5 ... Etik Penelitian ... 28 4.6 ... Inst
rumen Penelitian ... 29 4.7 ... Pen
gumpulan Data ... 29 4.8 ... Uji
Validitas dan Realibilitas ... 30 4.9 ... Ana
lisa Data ... 31
(8)
5.1 ... Has il ... 35 5.1.1 ... Dat
a Demografi ... 35 5.2 ... Pe
mbahasan
5.2.1 ... Kar akteristik ibu primigravida dan multigravida ... 37 5.2.2 ... Tin
gkat stres ibu primigravida dan multgravida ... 40
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 43
6.1 ... Kes impulan ... 43 6.2 ... Sar
an ... 43
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
DAFTAR SKEMA
Halaman Skema 3.1 Kerangka Penelitian ... 30
(9)
DAFTAR TABEL
(10)
Tabel 3.1
Tabel 5.1
Tabel 5.2
Definisi operasional
Distribusi Frekuensi Data Demografi Responden di Rumah Sakit Umum dr.H. Yuliddin Away (n=75)
Distribusi Frekuensi dan Persentase tngkat stres ibu primigravida dan multigravia menjelang persalinan (n=75)
37
35
37
(11)
Judul
: Tingkat Stres ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang proses persalinan di RSUD. Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan
Peneliti : Ridha Wahyuni
NIM : 131121096
Program Studi : Ilmu Keperawatan Tahun : 2014
ABSTRAK
Stres persalinan adalah respon yang dialami ibu yang sedang menghadapi persalinan yang dimungkinkan oleh perasaan takut menghadapi proses persalinan terutama ibu yang pertama kali mengalami kehamilan (primigravida). Rasa takut menjelang persalinan menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami ibu selama hamil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat stres ibu primigravida dan multigravida menjelang proses persalinan di RSUD. Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan. Penelitian ini dilakukan bulan Desember 2014 dengan menggunakan metode penelitan deskriptif. Cara pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 37 responden primigravida, 38 responden multigravida. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa primigravida dengan tingkat stres sedang yaitu 29 orang (78%) dan multigravida dengan tingkat stres ringan yaitu 21 orang (55,3%). Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stres selama kehamilan.
(12)
Title of the Thesis : The Level of Stress in Primigravida and Multigravida Women prior to the Process of Childbirth in Dr. H
Yuliddin Away Regional General Hospital, Tapaktuan
Name : Ridha Wahyuni
Std. ID Number : 131121096
Department : Nursing Science
Academic Year : 2014
ABSTRACT
Childbirth stress is the response of a woman who is facing childbirth which is probably caused by the feeling of apprehensiveness prior to the process of childbirth, especially a woman who undergoes the first pregnancy (primigravida). Apprehensiveness in the prior of childbirth ranks the highest in pregnant women. The objective of the study was to find out the level of stress in primigravida and multigravida women prior to childbirth in Dr. H. Yuliddin Away Regional General Hospital, Tapaktuan. The study was conducted in December, 2014, using descriptive method. The samples were 37 primigravida women and 38 multigravida women as respondents, taken by using purposive sampling technique. The result of the study showed that 29 respondents of primigravida women (78%) had moderate level of stress, and 21 respondents of multigravida women (55.3%) had mild level of stress. It is recommended that the next researchers conduct their study on the factors which influence stress during pregnancy.
(13)
Judul
: Tingkat Stres ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang proses persalinan di RSUD. Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan
Peneliti : Ridha Wahyuni
NIM : 131121096
Program Studi : Ilmu Keperawatan Tahun : 2014
ABSTRAK
Stres persalinan adalah respon yang dialami ibu yang sedang menghadapi persalinan yang dimungkinkan oleh perasaan takut menghadapi proses persalinan terutama ibu yang pertama kali mengalami kehamilan (primigravida). Rasa takut menjelang persalinan menduduki peringkat teratas yang paling sering dialami ibu selama hamil. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat stres ibu primigravida dan multigravida menjelang proses persalinan di RSUD. Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan. Penelitian ini dilakukan bulan Desember 2014 dengan menggunakan metode penelitan deskriptif. Cara pengambilan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling dengan jumlah sampel 37 responden primigravida, 38 responden multigravida. Hasil penelitian ini menggambarkan bahwa primigravida dengan tingkat stres sedang yaitu 29 orang (78%) dan multigravida dengan tingkat stres ringan yaitu 21 orang (55,3%). Sehingga disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi stres selama kehamilan.
(14)
Title of the Thesis : The Level of Stress in Primigravida and Multigravida Women prior to the Process of Childbirth in Dr. H
Yuliddin Away Regional General Hospital, Tapaktuan
Name : Ridha Wahyuni
Std. ID Number : 131121096
Department : Nursing Science
Academic Year : 2014
ABSTRACT
Childbirth stress is the response of a woman who is facing childbirth which is probably caused by the feeling of apprehensiveness prior to the process of childbirth, especially a woman who undergoes the first pregnancy (primigravida). Apprehensiveness in the prior of childbirth ranks the highest in pregnant women. The objective of the study was to find out the level of stress in primigravida and multigravida women prior to childbirth in Dr. H. Yuliddin Away Regional General Hospital, Tapaktuan. The study was conducted in December, 2014, using descriptive method. The samples were 37 primigravida women and 38 multigravida women as respondents, taken by using purposive sampling technique. The result of the study showed that 29 respondents of primigravida women (78%) had moderate level of stress, and 21 respondents of multigravida women (55.3%) had mild level of stress. It is recommended that the next researchers conduct their study on the factors which influence stress during pregnancy.
(15)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,
tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan
dan mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Hal tersebut memerlukan
penguasaan tugas-tugas perkembangan seperti menerima kehamilan,
mengidentifikasi peran ibu, memgatur kembali hubungan antara ibu dengan anak
perempuan serta dirinya dengan pasangannya, membangun hubungan dengan
anak yang belum lahir dan mempersiapkan diri untuk menghadapi pengalaman
persalinan (Bobak,2005).
Masalah kesehatan pokok yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia adalah
masalah kesehatan yang terjadi pada kelompok ibu dan anak. Deputi bidang
informasi keluarga dan pemanduan program BKKBN pusat Mazwar Murdin
mengatakan angka kematian ibu hamil dan melahirkan di Indonesia masih
menempati urutan tertinggi di ASEAN (Warta kesehatan ibu, 2004).
Angka kematian ibu dan angka kematian bayi sampai sekarang masih tinggi
dari kawasan Asean, walaupun sudah terjadi penurunan dari 270 per 100.000
kelahiran hidup pada tahun 2006 menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2007 dan turun lagi menjadi 226 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun
(16)
sekitar 16-17% insiden perdarahan pasca persalinan akibat retensio plasenta,
14,5%-24% akibat dari hipertensi, 10 - 10,5% akibat dari infeksi dan 5%-6,5%
karena lain-lain (DepkesRI,2010).
Kehamilan bagi setiap ibu merupakan hal yang sangat dinanti-nantikan
dan merupakan suatu kebanggaan, terlebih lagi bagi ibu yang pertama kali
mengalaminya. Melahirkan anak merupakan kejadian fisiologis alami yang
normal bagi seorang perempuan, sekalipun perempuan tidak pernah dianggap
bebas dari resiko (Farrer, 1999).
Wanita yang tengah hamil, dituntut tidak hanya harus siap secara fisik,
tetapi juga harus siap secara mental. Secara fisik pada wanita yang tengah hamil
memang mudah ditebak, seperti perubahan bentuk tubuh dengan badan yang
semakin membesar, munculnya jerawat di wajah atau kulit muka yang
mengelupas. Namun perubahan secara mental pada ibu hamil sangat sulit ditebak
dan tidak selalu sama terjadinya pada setiap ibu hamil ataupun pada setiap
kehamilan (Lestiningsih, 2006).
Menurut Zita (2010), kehamilan merupakan salah satu perubahan terbesar
yang dialami wanita dalam hidup nya dan hampir selalu disertai dengan stres.
Seperti hal nya stres fisik karena kelelahan, mual dan perubahan bentuk tubuh,
merasa gelisah, masalah keuangan atau kesehatan janin. Memiliki seorang bayi
akan mengubah pribadi ibu misalnya karena kehilangan kebebasan, ketakutan,
kecemasan dan merasa tua.
Stres kehamilan adalah salah satu fenomena yang dialami oleh setiap ibu
(17)
dirinya berdasarkan pengalaman yang selama ini diperoleh utamanya pengalaman
yang dialami langsung selama proses kehamilan, salah satu dampak penting
terjadinya stres adalah diproduksinya adrenalin dan noradrenalin yang memberi
dampak pada ibu utamanya pada bayi berupa abortus, kelahiran bayi prematur
sampai pada kematian janin dan ibu melahirkan (Atiq, 2007). Jika hal ini
dibiarkan terjadi maka angka mortalitas dan morbiditas akan semakin meningkat
(Maimunah 2009).
Perubahan kondisi fisik dan emosional yang kompleks, memerlukan
adaptasi terhadap penyesuaian pola hidup dengan proses kehamilan yang terjadi.
Konflik antara keinginan, kebanggaan yang ditumbuhkan dari norma-norma
sosiokultural dan persoalan dalam kehamilan itu sendiri, dapat merupakan
pencetus berbagai reaksi psikologis, mulai dari reaksi emosional ringan hingga
ketingkat gangguan jiwa yang berat (Prawirohardjo, 2006).
Pieter dan Lumongga (2010), berpendapat bahwa perubahan emosional
trimester III terutama pada bulan-bulan terakhir kehamilan biasanya gembira
bercampur takut karena kehamilan telah mendekati persalinan. Kekhawatiran ibu
hamil biasanya seperti apa yang akan terjadi pada saat melahirkan, apakah bayi
lahir sehat, dan tugas-tugas apa yang dilakukan setelah kelahiran. Pemikiran dan
perasaan seperti ini sangat biasa terjadi pada ibu hamil. Sebaiknya kecemasan
seperti ini dikemukakan istri kepada suami nya.
Ikatan antara orang tua dan janin berkembang pada trimester ketiga, saat
ini kekhawatiran orang tua yang berfokus pada keampuan mental dan fisik anak.
(18)
biasanya disertai rasa takut terhadap nyeri dan kekhawatiran tentang perilakunya
yang akan kehilangan kendali diri selama persalinan (Bobak, 2004). Persalinan
dan melahirkan akan meningkatkan stres pada ibu maupun janinnya (Farrer,
1999).
Stres merupakan realitas kehidupan sehari-hari yang selalu ada dalam tiap
tumbuh kembang manusia sejak bayi, anak-anak, dewasa, dan usia lanjut.
Berdasarkan usianya masing-masing individu mengalami tingkat stres yang
berbeda-beda (Hidayat, 2004). Berat ringannya stres yang dihadapi tidaklah selalu
sama, hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain: faktor lingkungan
misal nya suara bising; fisik misal nya perubahan suhu terlalu tinggi atau terlalu
rendah; dan psikologis misal nya penyesuaian diri dalam hubungan interpersonal,
sosial budaya atau keagamaan (Alimul, 2004).
Pemaparan dengan stres dapat menyebabkan emosi yang menyakitkan,
sebagai contohnya kecemasan atau depresi (Likluk & Bandiyah, 2008). Tetapi ini
juga dapat menyebabkan penyakit fisik, baik ringan maupun berat. Reaksi
seseorang terhadap peristiwa stres sangat berbeda: sebagian orang yang
menghadapi peristiwa stres mengalami masalah psikologis atau fisik serius,
sedangkan orang lain yang berhadapan dengan peristiwa stres yang sama tidak
mengalami masalah apa-apa dan bahkan mungkin merasa peristiwa itu sebagai
sesuatu yang menantang dan menarik (Likluk & Bandiyah, 2008).
Menurut Pieter dan Lumongga (2010), stres pada ibu hamil dapat
menyebabkan gangguan tidur. Sulit tidur sering terjadi pada ibu-ibu hamil
(19)
yaitu perasaan mudah lelah, tidak bergairah, emosi gampang meledak, stres, dan
denyut jantung. Menjelang minggu terakhir menuju kelahiran, kegelisahan dan
ketidaknyamanan jasmaniah ibu hamil telah mencapai titik puncak nya. Signifikan
tekanan bobot bayi semakin jelas. Semakin besar hasrat ibu untuk melihat bayi
nya, semakin besar efek psikologis yang ditimbulkannya, seperti kegelisahan pada
fase pemisahan pribadi ibu dengan pribadi anak (Bobak, 2004).
Wanita hamil yang siap secara fisik dan mental akan menjalani proses kehamilan hingga proses persalinan dengan lancar. Menurut Dokter Eko
Handayani MPsi dari bagian psikologi klinis anak Fakultas Psikologi Universitas
Indonesia, stres pada ibu hamil pasti akan memberikan akibat pada janin yang
dikandungnya, karena posisi janin yang berada di dalam rahim dapat merespons
apa yang sedang dialami oleh ibu. "Berdasarkan penelitian, ibu hamil yang
mengalami stres akan meningkatkan risiko melahirkan bayi prematur dan bayi
yang lebih kecil. Bahkan bahaya stres pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin
keguguran, " kata Eko. Ia juga mengungkapkan bahwa ia sering menghadapi
kasus anak hiperaktif yang dibawa orangtuanya. Kemudian saat ditelusuri riwayat
kehamilan, maka diketahui bahwa ibunya pernah mengalami stress (Liputan6,
2010).
Survei awal yang telah dilakukan pada Rumah Sakit Umum dr.H. Yuliddin
Away Tapaktuan didapatkan data ibu dengan primigravida dan multigravida
sebanyak 509 orang terhitung mulai 1 Januari 2013 sampai 31 Desember 2013.
Untuk data perbulan nya peneliti mendapatkan 53 pasien pada bulan Januari, 34
(20)
pasien di bulan Mei, 24 pasien di bulan Juni, 47 pasien di bulan Juli, 53 pasien di
bulan Agustus, 48 pasien di bulan September, 49 pasien di bulan Oktober, 42
pasien dibulan November, dan 36 pasien di bulan Desember. Jika dirata-ratakan
ada sekitar 42 pasien perbulannya di tahun 2013. Adapun data jumlah
primigravida di tahun 2014 mulai dari 1 Januari sampai 30 Maret sebanyak 116
orang. Untuk data perbulannya peneliti mendapatkan 32 orang di bulan Januari,
44 orang di bulan Februari, dan 40 orang di bulan Maret. Jika dirata-ratakan ada
sekitar 39 orang perbulannya di tahun 2014.
Hasil wawancara survei awal yang dilakukan peneliti pada bulan Maret
2014 terhadap 5 orang pasien mengatakan stres selama kehamilan. Beberapa hal
yang menyebabkan mereka stres yaitu perasaan takut, kondisi bayi, gelisah, susah
tidur dan merasa tidak mampu menjalani persalinan dengan lancar. Tidak adanya
gambaran tentang proses persalinan juga menjadi salah satu penyebab stres pada
ibu-ibu tersebut.
Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
tingkat stress ibu primigravida selama kehamilan di Rumah Sakit Umum dr.H.
Yuliddin Away Tapaktuan.
1.2Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi
bagaimana tingkat stres ibu primigravida dan multigravida selama kehamilan di
Rumah Sakit Umum dr.H. Yuliddin Away Tapaktuan.
(21)
Bagaimana tingkat stres ibu primigravida dan multigravida selama
kehamilan?
1.4Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui tingkat stres ibu primigravida dan multigravida selama
kehamilan di Rumah Sakit Umum Dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan.
1.5Manfaat Penelitian
1.5.1 Pendidikan Keperawatan
Sebagai penambah wawasan dalam pengembangan ilmu
keperawatan khususnya dalam mata kuliah Keperawatan Jiwa agar
mahasiswa keperawatan dapat mengetahui tingkat stres ibu primigravida
dan multigravida selama kehamilan.
1.5.2 Penelitian Keperawatan
Dapat memberikan kontribusi yang bernilai positif dalam dunia
keperawatan sehingga dapat dijadikan sebagai data dasar untuk
melaksanakan penelitian lebih lanjut yang berkaitan dengan tingkat stres
ibu primigravida dan multiravida serta penyakit gangguan jiwa lainnya.
Selain itu dapat memberikan pemikiran yang luas bagi peneliti selanjutnya
untuk meneliti dengan menggunakan variable lain.
1.5.3 Pelayanan Keperawatan
Sebagai bahan masukan dan dapat dijadikan bahan pertimbangan
untukalternatif pemberian asuhan keperawatan pasien dengan tingkat stres
(22)
dapat menjadi pengetahuan bagi klien baik di rumah sakit maupun ketika
(23)
BAB 2
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1Konsep Stres 2.1.1 Pengertian
Menurut Hawari (2001), stres adalah reaksi atau respon tubuh terhadap
respon psikososial (tekanan mental atau beban kehidupan). Sedang kan menurut
Maramis (1999), stres adalah segala masalah atau tuntutan penyesuaian diri dan
karena itu, sesuatu yang mengganggu keseimbangan kita.
Stres bersumber dari frustasi dan konflik yang dialami individu yang dapat
berasal dari berbagai bidang kehidupan manusia. Konflik antara dua atau lebih
kebutuhan atau keinginan yang ingin dicapai, yang terjadi secara berbenturan juga
bisa menjadi penyebab timbulnya stres (Ardani, dkk: 2007).
Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar penyebab
reaksi stres. Ibu yang mengalami stres selama hamil mempengaruhi
perkembangan fisiologis dan psikologis bayi (Lumongga, 2011). Apa yang
difikirkan seorang ibu hamil memiliki hubungan fisik langsung terhadap
perkembangan anak dalam rahim. Stres yang tidak berkesudahan dapat
menyebabkan kelahiran prematur, berat badan dibawah rata-rata, hiperaktif dan
mudah marah (Pieter & Lumongga, 2011).
Chopra (2002) dalam Pieter & Lumongga (2011), mengatakan bahwa,
(24)
mempengaruhi perkembangan otak nya. Seorang anak terlahir dari rahim ibu stres
berlebihan saat hamil sangat memungkinkan timbulnya perilaku menyimpang
dalam kehidupannya dimasa mendatang.
2.1.2 Tanda-tanda Stres
Menurut Nelson (2003), adapun tanda-tanda atau gejala yang dapat
menunjukkan ada tidaknya seseorang mengalami stres sebagai berikut :
1) Perasaan meliputi rasa khawatir, cemas atau gelisah, ketakutan, mudah
marah, suka murung, dan merasa tidak mampu menanggulangi masalah.
2) Pikiran meliputi penghargaan atas diri nya rendah, takut gagal, tidak
mampu konsentrasi, mudah bertindak memalukan, cemas akan masa
depannya, mudah lupa, emosi tidak stabil.
3) Perilaku meliputi berbicara gagap atau gugup, sulit bekerja sama, tidak
mampu rileks, menangis tanpa alasan yang jelas, bertindak menuruti kata hati, mudah terkejut atau kaget.
4) Fisik meliputi sering kencing, susah tidur, berkeringat, denyut jantung
meningkat, gemetar, gelisah, mulut kering dan mudah letih.
2.1.3 Penggolongan Stres
Menurut Kusmiati dan Desminiarti (1990), stres dapat digolongkan
sebagai berikut :
1) Stres fisik, disebabkan oleh suhu atau temperatur yang terlalu tinggi atau
rendah, suara amat bising, sinar yang terlalu terang atau tersengat arus
(25)
2) Stres kimiawi, disebabkan oleh asam-basa kuat, obat-obatan, zat beracun,
hormon atau gas.
3) Stres mikrobiologik, disebabkan oleh virus, bakteri, atau parasit yang
menimbulkan penyakit.
4) Stres fisiologik, disebabkan oleh gangguan struktur, fungsi jaringan, organ
atau sistemik sehingga menimbulkan fungsi tubuh tidak normal.
5) Stres proses pertumbuhan dan perkembangan, disebabkan oleh gangguan
pertumbuhan dan perkembangan pada masa bayi hingga tua.
6) Stres psikis/emosional, disebabkan oleh gangguan hubungan interpersonal,
sosial, budaya, atau keagamaan.
2.1.4 Model Stres
Model-model stres digunakan untuk mengidentifikasi stresor bagi individu
secara khusus dan memprediksi respon seseorang terhadap stres dimana setiap
model nya memfokuskan tiap aspek yang berbeda dari stres (Potter & Perry,
2005).
Model stres ada empat yaitu:
1) Model stres berdasarkan respon
Model ini menspesifikkan pola atau respon tertentu yang timbul
sebagai acuan untuk mengidentifikasi jenis stresor nya (Lyon & Werner,
1987, dalam Potter & Perry, 2005). Sedangkan menurut Selye (1976) stres
sebagai respon non-spesifik dari tubuh terhadap setiap tuntutan yang
(26)
2) Model adaptasi
Model stres ini memaparkan empat faktor yang menentukan
apakah situasi menimbulkan stres atau tidak (Mechanic, 1962 dalam Potter
& Perry, 2005) faktor pertama biasanya bergantung pada pengalaman
seseorang dengan stresor yang nyaris sama, sistem pendukung, dan
persepsi terhadap stresor tersebut. Faktor kedua berkenaan dengan praktik
dan norma serta nilai yang ada dimasyarakat dan faktor yang ketiga adalah
dampak dari lingkungan sosial, dan faktor yang terakhir adalah dukungan
yang dapat digunakan dalam menghadapi stresor yang ada (Potter & Perry,
2005)
3) Model berdasarkan stimulus
Model ini menekankan pada karakteristik gangguan di dalam
lingkungan, menggambarkan stres sebagai gangguan lingkungan atau
tubuh dimana gangguan ini dikenal sebagai stresor (Potter & Perry, 2005).
Model ini berfokus pada asumsi-asumsi seperti peristiwa yang mengubah
kehidupan adalah suatu hal yang nomal dan membutuhkan waktu dan jenis
penyesuaian diri yang sama, individu merupakan penerima pasif dari stres
dan persepsi mereka terhadap suatu peristiwa yang tidak relevan, semua
punya ambang pintu stimulus yang bersamaan dan penyakit sebagai hasil
dari stimulus tersebut (Potter & Perry, 2005).
4) Stres sebagai transaksi
Model berdasarkan transaksi melihat individu dan lingkungan
(27)
dalam Potter & Perry 2005). Model ini berfokus pada proses yang
berkaitan dengan stres seperti penilaian kognitif dan koping (Potter &
Perry, 2005).
2.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Stres
Dibawah ini adalah faktor-faktor yang mempengaruhi stres yaitu:
1) Usia
Orang yang lebih dewasa akan lebih dominan mengalami stres
jika dibandingkan dengan usia muda. Permintaan bantuan dari sekeliling
menurun, pertolongan diminta bila ada kebutuhan akan kenyamanan, dan
yang lebih tua pun terlarut dalam sebuah kecemasan yaitu sesuai dengan
beban yang dialaminya.
2) Pengalaman
Individu yang mempunyai modal kemampuan pengalaman
menghadapi stres dan punya cara menghadapinya akan cenderung lebih
menganggap stres yang beratpun sebagai masalah yang bisa diselesaikan.
3) Pendidikan
Peningkatan pendidikan dapat mengurangi rasa tidak mampu untuk
menghadapi stres. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan mudah dan
semakin mampu menghadapi stres yang ada.
4) Finansial/Material
Aset berupa harta yang melimpah tidak akan menyebabkan
(28)
terjadi tidak sama dibandingkan dengan orang lain yang aset finansial nya
terbatas.
5) Lingkungan
Lingkungan kecil dimulai dari keluarga, peran pasangan dalam hal
ini sangat berarti dalam memberi dukungan. Anggota keluarga yang penuh
pengertian dan dapat mengimbangi kesulitan yang dihadapi anggota
keluarga lain akan dapat memberikan dukungan kepada kondisi stres
anggota keluarga tersebut.
6) Sosial Budaya
Dukungan sosial dan sumber-sumber masyarakat serta lingkungan
sekitar akan sangat membantu seseorang dalam menghadapi stresor,
pemecahan masalah secara bersama-sama dan bertukar pendapat dengan
orang disekitarnya akan membuat situasi individu lebih siap menghadapi
stres yang akan datang.
2.1.6 Tingkatan Stres
Menurut Acdiat (2000), stres dapat dibedakan yaitu:
1) Stres ringan
Dalam tingkatan yang masih ringan belum berpengaruh kepada
fisik dan mental hanya saja sudah mulai agak sedikit tegang dan was-was.
Pada situasi ini disertai nafsu bekerja yang besar dan penglihatan menjadi
(29)
2) Stres sedang ( medium)
Pada tingkat medium ini individu mulai disertai keluhan, kesulitan
tidur, bangun pagi tidak segar, lambung atau perut tidak nyaman, sering
menyendiri dan tegang. Situasi ini berlangsung lebih lama, dari beberapa
jam sampai beberapa hari.
3) Stres berat (Kronis)
Stres yang ditandai dengan kelelahan fisik dan mental,
meningkatnya rasa takut dan cemas, jantung berdebar keras, sesak nafas,
badan gemetar, loyo serta pingsan atau kolaps. Situasi ini dapat
berlangsung beberapa minggu sampai beberapa tahun.
2.2Konsep Kehamilan 2.2.1 Definisi
Kehamilan merupakan suatu masa dimana seorang wanita membawa
embrio atau fetus dalam rahim nya. Istilah medis untuk wanita hamil adalah
gravida (Likluk, 2010). Adapun istilah untuk wanita hamil pertama kali disebut
primigravida. Kehamilan merupakan awal dari berbagai fisik dan psikis.
Primigravida adalah ibu yang pertama kali hamil. Kehamilan (graviditas)
dimulai dengan konsepsi (pembuahan) dan berakhir dengan permulaan persalinan.
Kehamilan adalah suatu krisis maturasi yang dapat menimbulkan stress tetapi
berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan
mengemban tanggung jawab yang lebih besar. Seiring persiapannya untuk
(30)
menjadi orang tua. Setelah bertahap ia berubah dari seseorang yang bebas dan
berfokus pada diri sendiri menjadi seorang yang seumur hidup berkomitmen
untuk merawat seorang individu lain. Pertumbuhan ini membutuhkan penguasaan
tugas-tugas perkembangan tertentu : menerima kehamilan, mengidentifikasi peran
ibu, mengatur kembali hubungan antara ibu dan anak serta antara dirinya dan
pasangannya, membangun hubungan dengan anak yang belum lahir dan
mempersiapkan diri untuk menghadapi pengalaman melahirkan (Bobak dkk,
2005).
Kehamilan berlangsung selama 9 bulan menurut penanggalan
internasional, 10 bulan menurut penanggalan lunar atau sekitar 40 minggu.
Kehamilan dibagi menjadi tiga periode tiga bulanan atau trimester. Trimester
pertama adalah periode minggu pertama sampai minggu ke 13, trimester kedua
adalah periode minggu ke-14 sampai ke-26, dan trimester ke tiga minggu ke-27
sampai kehamilan cukup bulan (38-40 minggu) (Bobak, 2005).
Menurut Mandriwati (2007), kehamilan merupakan proses yang alamiah
dan fisiologis. Selama pertumbuhan dan perkembangan kehamilan dari bulan
kebulan diperlukan kemampuan seorang ibu hamil untuk beradaptasi dangan
perubahan-perubahan yang terjadi pada fisik dan mental nya.
Kehamilan secara tradisional dipandang sebagai krisis emosi oleh
beberapa ahli psikologi. Penyesuaian terhadap peran orang tua merupakan salah
satu peristiwa kehidupan yang paling membuat stres (Handerson & Jones, 2006).
Seorang calon ibu akan membayangkan perubahan dan kegembiraan yang akan ia
(31)
menemukan bahwa dirinya hamil merupakan kejutan dalam artian yang lain dan
tidak menimbulkan perasaan gembira (Nolan, 2004). Mungkin pada saat itu ia
belum mengharapkan kehamilan atau tidak ingin hamil sama sekali, situasi ini
merupakan suatu proses yang bertahap.
Sedangkan Multigravida adalah wanita yang sudah hamil dua kali atau
lebih. Ibu yang menantikan anak kedua memiliki kekhawatiran yang berbeda pada
masa hamil (Merilo, 1988). Multigravida mungkin memiliki perasaan yang belum
diselesaikan tentang persalinan pertamanya. Hal tersebut karena multigravida
begitu memperhatikan anak pertamanya sehingga tidak segembira saat kehamilan
pertama. Multigravida khawatir akan reaksi anak pertama nya terhadap klelahiran
saudaranya dan sadar akan terjadi perubahan hubungan dengan anak pertama jika
anak keduanya lahir. Dimana kekhawatiran tersebut akan menimbulkan perasaan
sedih dan kehilangan.
2.2.2 Dampak perubahan psikologis masa hamil
Menurut Likluk (2010), kehamilan diartikan periode krisis, saat terjadinya
gangguan dan perubahan identitas peran. Wanita hamil merespon terhadap masa
krisis dengan cara berbeda-beda menurut sifat dan situasi kehidupan. Definisi
krisis merupakan ketidakseimbangan psikologis yng disebabkan situasi atau tahap
perkembangan.
Penting bagi kita mengetahui perubahan psikologi dasar pada ibu karena
perubahan-perubahan ini dapat menjelaskan sejumlah ketidaknyamanan pada
(32)
fisik dan laboratorium yang mungkin abnormal pada kondisi tidak mengandung
tetapi dianggap normal pada kondisi kehamilan (Helen,2006).
Adapun bentuk perubahan psikis yang terjadi menurut Bandiyah (2010),
yaitu :
1) Perubahan emosional
Perubahan emosional trimester I ialah penurunan kemauan seksual
karena letih dan mual, perubahan suasana hati seperti depresi atau
khawatir, ibu mulai berfikir mengenai bayi dan kesejahteraannya serta
kekhawatiran pada bentuk penampilan diri yang kurang menarik.
Perubahan emosional trimester II terjadi pada bulan kelima
kehamilan terasa nyata karena bayi sudah mulai bergerak sehingga mulai
memperhatikan bayi dan memikirkan apakah akan dilahirkan dengan
keadaan sehat.
Perubahan emosional trimester III terutama pada bulan-bulan
terakhir kehamilan biasanya gembira bercampur takut karena kehamilan
telah mendekati persalinan. Kekhawatiran ibu hamil biasanya seperti apa
yang akan terjadi pada saat melahirkan, apakah bayi lahir sehat, dan
tugas-tugas apa yang dilakukan setelah kelahiran (Pieter dan Lumongga, 2011).
2) Cenderung malas
Penyebab wanita hamil cenderung malas tidak begitu saja timbul,
melainkan pengaruh perubahan hormon yang sedang dialaminya.
(33)
gerakan nya yang semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan ini
cenderung membuat ibu merasa malas.
3) Sensitif
Awal penyebab wanita hamil lebih sensitif ialah faktor hormon.
Reaksi wanita menjadi lebih peka, mudah tersinggung dan mudah marah.
Jangan sampai perubahan ini merusak hubungan suami istri tidak
harmonis, dan sudah sepantasnya dipahami suami dan jangan membalas
dengan kemarahan karena akan menambah perasaan tertekan. Perasaan
tertekan akan berdampak buruk dalam perkembangan fisik dan psikis bayi.
4) Perasaan ambivalen
Perasaan ambivalen sering muncul saat masa kehamilan trimester
pertama. Perasaan ambivalen wanita hamil berhubungan dengan
kecemasan terhadap perubahan selama masa kehamilan, rasa tanggung
jawab, takut atas kemampuannya menjadi orang tua, sikap penerimaan
keluarga, masyarakat dan masalah keuangan. Perasaan ambivalen akan
berakhir seiring dengan adanya sikap penerimaan terhadap kehamilan.
5) Depresi
Depresi adalah kemurungan atau perasaan tidak semangat yang
ditandai dengan perasaan yang tidak menyenangkan, menurunnya
kegiatan, dan pesimis menghadapi masa depan. Umumnya depresi sering
terjadi dalam trimester pertama. Penyebab timbulnya depresi ibu hamil
(34)
hubungan dengan suami atau anggota keluarga, kegagalan dan komplikasi
kehamilan.
6) Stres
Pemikiran yang negatif dan perasaan takut selalu menjadi akar
penyebab reaksi stres. Ibu yang mengalami stres selama hamil
mempengaruhi perkembangan fisiologis dan psikologis bayi. Apapun yang
dipikirkan ibu hamil memiliki hubungan fisik langsung terhadap
perkembangan anak dalam rahim. Stres yang tidak berkesudahan dapat
menyebabkan kelahiran prematur, berat badan dibawah rata-rata,
hiperaktif dan mudah marah.
7) Ansietas
Ansietas merupakan istilah yang akrab digunakan untuk
kecemasan, khawatir, gelisah, tidak tentram yang disertai dengan gejala
fisik. Ansietas adalah respon emosional terhadap penilaian individu yang
subjektif yang mana keadaannya dipengaruhi alam bawah sadar dam
belum diketahui pasti penyebab nya. Rasa cemas yang berlebihan dengan
sendirinya menyebabkan ibu sakit.
Kehamilan adalah suatu tahap perkembangan wanita yang dapat
menimbulkan stres. Kelabilan emosional yang terlihat pada perubahan mood yang cepat umum dijumpai pada wanita hamil. Perubahan hormonal merupakan bagian
(35)
seperti saat akan menstruasi atau selama menopause. Alasan lain seperti masalah
seksual dan rasa takut terhadap nyeri selama melahirkan.
Menjelang akhir trimester ketiga, wanita akan mengalami kesulitan
bernafas dan gerakan janin menjadi cukup kuat sehingga mengganggu ibu tidur.
Nyeri pinggang, sering berkemih, konstipasi dan timbul nya varises dapat sangat
mengganggu. Pada saat ini kebanyakan wanita akan tidak sabar untuk menjalani
persalinan. Namun meskipun ibu merasa siap menghadapi persalinan, ibu tetap
akan merasa takut dan cemas sebagai akibat dari nyeri yang dirasakan, sehingga
wanita bersalin harus ditemani oleh orang yang dipercayai dan membuatnya
(36)
BAB 3
KERANGKA PENELITIAN
3.1Kerangka Penelitian
Kerangka penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres
primigravida dan multigravida menjelang proses persalinan. Kerangka konsep
dalam penelitian ini dijabarkan dengan menggunakan skema tentang stres
primigravida dan multigravida menjelang proses persalinan.
Keterangan :
: diteliti
Skema 3.1 Kerangka penelitian
ibu primigravida
Tingkat stres selama
kehamilan
Ringan
Sedang ibu multigravida
(37)
3.2Defenisi Operasional
Tabel 3.2 Defenisi Operasional
No Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Ukur
1 Stres ibu primigavida selama kehamilan Tingkat stres ibu Multigravida selama kehamilan
Pemikiran yang negat if dan perasaan takut ibu yang baru pertama hamil yang dapat mempengaruhi perkembangan fisiologis dan psikologis bayi
fenomena yang dialami oleh setiap ibu hamil yang dipicu oleh adanya prasangka-prasangka buruk yang akan menimpa
dirinya berdasarkan pengalaman yang selama ini diperoleh utamanya pengalaman yang dialami langsung selama proses kehamilan Kuesioner Kuesioner Ringan (nilai 0-34) Sedang (nilai 35-68) Berat (nilai 69-102) Ringan (nilai 0-34) Sedang (nilai 35-68) Berat (nilai 69-102) Ordinal Ordinal
(38)
BAB 4
METODELOGI PENELITIAN
4.1Desain Penelitian
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif yang
bertujuan untuk mengidentifikasi tingkat stres pada ibu primigravida dan
multigravida selama kehamilan di Rumah Sakit Umum dr.H. Yuliddin Away
Tapaktuan.
4.2Populasi dan Sampel 4.2.1 Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 2010). Dan
menurut Nursalam (2013), populasi dalam penelitian adalah subjek yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. Populasi penelitian ini adalah ibu
primigravida dan multigravida di Rumah Sakit Umum dr.H. Yuliddin Away
Tapaktuan dari bulan Januari-Maret 2014 sebanyak 296 orang.
4.2.2 Sampel
Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan
dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmojo, 2010). Teknik pengambilan
sampel dalam penelitian ini adalah purposive sampling yaitu memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti (Nursalam, 2013).
Dengan teknik ini setiap pasien ibu hamil memenuhi kriteria inklusi penelitian
(39)
membaca dan menulis, bisa berbahasa Indonesia, dan menandatangani surat
persetujuan menjadi responden.
Menurut Arikunto (2006), jika populasi kurang dari 100 maka baik
diambil semua nya dan jika populasi lebih dari 100 maka harus menggunakan
rumus.
Maka perhitungan besar sampel pada penelitian ini peneliti menggunakan
rumus slovin (Notoadmojo, 2005) sebagai berikut :
Keterangan
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
(40)
= 75 orang
Berdasarkan perhitungan diatas, maka jumlah sampel yang digunakan dalam
penelitian ini adalah 37 ibu primigravida menjelang proses persalinan, dan 38 ibu
multigravida menjelang proses persalinan.
4.3Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di ruang poli kebidanan Rumah Sakit Umum
Dr.H. Yuliddin Away Tapaktuan dengan alasan belum pernah dilakukan
penelitian terkait judul, rumah sakit tersebut merupakan satu-satu nya di daerah
tersebut, dan jauh dari rumah sakit rujukan.
4.4Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai September minggu pertama2014-Januari
minggu pertama 2015.
4.5Etika Penelitian
Dalam penelitian ini dilakukan pertimbangan etik, yaitu memberi
penjelasan kepada calon responden penelitian tentang tujuan penelitian dan
(41)
dipersilahkan menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak atau mengundurkan
diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Peneliti ini tidak
menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden baik faktor fisik
maupun psikis. Kerahasiaan catatan data responden dijaga dan tidak menuliskan
nama responden pada instrumen penelitian setelah proses penelitian selesai.
Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan
penelitian.
4.6Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner yang
terdiri dari dua bagian yaitu : data demografi dan kuesioner stres. Bagian pertama
berisi data demografi terdiri dari : umur, jenis kelamin, agama, pendidikan, status
perkawinan, dan pekerjaan. Sedangkan bagian kedua meliputi pertanyaan tentang
stres dengan 34 pernyataan menggunakan skala likert dengan pilihan jawaban 0-3
untuk setiap pernyataan. Dimana skor (Tidak pernah = 0, Kadang-kadang = 1,
Sering = 2, Selalu = 3) dan responden mengisinya dengan cara memberi tanda
check ( ) sesuai keadaan yang dialami responden. Hasil ukur diakumulatifkan
menjadi tiga ketegori yaitu stres ringan jika skor 0-34, stres sedang jika skor
35-68, dan stres berat jika skor 69-102.
(42)
Tahap awal peneliti mengirimkan izin pelaksanaan penelitian dari Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatra Utara ke Rumah Sakit Umum Dr. H. Yuliddin
Away Tapaktuan. Peneliti melaksanakan pengumpulan data penelitian setelah
mendapat izin dan kemudian menentukan responden sesuai dengan kriteria yang
telah dibuat sebelumnya yang nantinya diambil menjadi subjek penelitian.
Peneliti selanjut nya menjelaskan pada responden tersebut tentang tujuan,
manfaat dan proses pengisian kuesioner, kemudian responden yang bersedia
diminta untuk menandatangani surat persetujuan menjadi responden. Interaksi
antara peneliti dan pasien berlangsung selama 10 menit. Setelah semua kuesioner
diisi, kemudian data dikumpulkan untuk diolah.
4.8Analisa Data
Pengolahan data dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1) Editing, dilakukan untuk memeriksa ulang kelengkapan data dan kejelasan semua data dari hasil pengukuran yang diperoleh dari
responden.
2) Coding, merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap data yang terdiri dari beberapa kategori. Pemberian kode ini
sangat penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan
komputer. Biasanya dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan
artinya dalam satu buku (codebook) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode dari suatu variabel.
(43)
3) Cleaning data, data yang telah dimasukkan diperiksa kembali, untuk memastikan bahwa data telah bersih dari kesalahan. Baik kesalahan
dalam pengkodean maupun dalam membaca kode sehingga data siap
untuk dianalisis.
4) Entry data, adalah kegiatan memasukkan data yang telah dikumpulkan kedalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat
distribusi frekuensi sederhana atau dengan membuat tabel kontigensi.
Paket program komputer digunakan untuk mempermudah dan
membantu peng-entry dari kesalahan-kesalahan pengisian sekaligus
untuk dianalisis lebih lanjut.
Analisa data dilakukan setelah semua data terkumpul melalui
beberapa tahap. Pertama mengecek kelengkapan identitas dan data
responden serta memastikan bahwa semua jawaban telah diisi kemudian
dilanjutkan dengan analisa data univariat.
Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian
umumnya analisa ini menghasilkan distribusi dan persentase dari tiap
variabel (Notoatmodjo, 2010). Pada penelitian ini, analisa data dengan
metode statistik univariat akan digunakan untuk menganalisis data
demografi, variabel penelitian. Analisa univariat akan ditampilkan berupa
(44)
BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil
Bab ini akan menguraikan tentang hasil penelitian melalui pengumpulan
data yang dilakukan selama 20 Desember 2014 sampai 5 januari 2015. Penyajian
hasil analisa data dalam penelitian ini akan meliputi data demografi, tingkat stres
ibu primi dan multigravida menjelang proses persalinan di Rumah Sakit Umum
daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan
5.1.1 Data Demografi
Berdasarkan hasil penelitian, data demografi meliputi umur, pendidikan,
pekerjaan suami, .
Tabel 5.1.1
Distribusi Frekuensi Demografi Responden di Rumah Sakit Umum Daerah dr. H. Yuliddin Away Tapaktuan (n = 75)
Data demografi primigravida Multigravida
Frekuensi (n)
Persentase (%)
Frekuensi (n)
Persentase (%) Umur
20-25 tahun 26-30 tahun 31-35 tahun
23 9 5
62,2 24,3 13,5
5 23 10
13,2 60,5 26,3
(45)
Kehamilan : Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4
37 100%
19 15 4 50,0 39,5 26,3
Pendidikan terakhir : SMP SMA Perguruan Tinggi 1 13 23 2,7 35,1 62,2 2 17 19 5,3 44,7 50,0 Pekerjaan : PNS Wiraswasta 16 21 43,2 56,8 16 22 42,1 57,9 Penghasilan keluarga
< Rp 1.000.000 > Rp 1.000.000
12 25 32,4 67,6 18 20 47,4 52,6
Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh hasil tentang karakteristik ibu
primigravida dan multigravida. Karakteristik ibu primigravida yaitu usia
terbanyak berada pada rentang 20-25 tahun sebanyak 23 orang (62,2%).
Berdasarkan tingkat pendidikan sebanyak 23 orang (62,2%) berpendidikan
perguruan tinggi. Berdasarkan agama yaitu sebanyak 37 orang (100%) beragama
islam, berdasarkan pekerjaan suami yaitu 21 orang (56,8%) adalah wiraswasta.
Berdasarkan penghasilan keluarga yaitu sebanyak 25 orang (67,7%)
berpenghasilan >Rp. 1.000.000/bulan.
Sedangkan karakteristik ibu multigravida yaitu usia terbanyak berada pada
rentang 26-30 tahun sebanyak 23 orang (60,5%). Berdasarkan tingkat pendidikan
terakhir yaitu sebanyak 19 orang (50,0%) berpendidikan perguruan tinggi.
Berdasarkan agama yaitu sebanyak 38 orang (100%) beragama islam.
(46)
Berdasarkan penghasilan keluarga yaitu sebanyak 20 orang (52,6%)
berpenghasilan >Rp. 1.000.000/bulan.
1.2Tingkat Stres ibu Primigravida dan Multigravida menjelang proses persalinan
Berdasarkan kuesioner yang telah diisi oleh responden maka didapat hasil
mengenai tingkat stres ibu primigravida dan multigravida selama kehamilan dapat
dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 5.1.2
Distribusi Frekuensi dan Persentase Tingkat Stres Ibu Primigravida dan Multigravida Selama Kehamilan (n=75)
Tingkat stres Primigravida Multigravida
Frekuensi (n) Persentasi (%)
Frekuesi (f) Persentasi (%) Ringan
8 22 21 55,3
Sedang
29 78 17 44,7 Berat
0 0 0 0
Jumlah 37 100 38 100
Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas ibu primigravida mengalami
tingkat stres sedang yaitu 29 orang (78%), tingkat stres ringan yaitu 8 orang
(22%), dan tidak ada yang mengalami stres berat. Sedangkan ibu multigravida
sebagian besar juga mengalami stres ringan yaitu 21 orang (55,3%), stres sedang
(47)
5.2 Pembahasan
5.2.1 Karakteristik ibu Primigravida da Multigravida
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diperoleh
hasil mengenai karakteristik ibu primigravida dan multigravida. Ada beberapa
karakteristik responden yang mempengaruhi stres ibu primigravida dan
multigravida dalam menghadapi persalinan yaitu umur, kehamilan ke, pendidikan
dan penghasilan keluarga.
1) Umur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu primigravida
berumur 21-25 tahun (62,2%), sedangkan mayoritas ibu multigravida
berumur 26-30 tahun ( 60,5%). Ini berarti sebagian besar responden
berada pada usia produktif sehingga sudah mampu dan memiliki
kematangan emosional. Menurut Hawari (2006), stres dapat terjadi pada
semua usia, lebih sering pada usia dewasa dan lebih sering pada wanita.
Usia seseorang yang cukup umur akan lebih matang dalam berfikir dan
bekerja dari pada mereka yang masih muda (Nursalam, 2001).
2) Kelahiran anak
Pada ibu multigravida peristiwa persalinan, perubahan fisik,
(48)
dapat diadaptasi (Zulkaida, 2009). Pengalaman awal merupakan
pengalaman-pengalaman yang sangat berharga yang terjadi pada individu
terutama untuk masa-masa yang akan datang. Pengalaman awal ini
sebagai bagian penting dan bahkan sangat menentukan bagi kondisi
mental individu di kemudian hari. Apabila pengalaman ibu hamil kurang,
maka mempengaruhi ibu saat menghadapi persalinan.
Sedangkan pada primigravida merupakan pengalaman pertama sehingga
sering menimbulkan kekhawatiran. Saat menghadapi persalinan anak
pertama merupakan suatu pengalaman baru dan merupakan masa-masa
sulit bagi seorang wanita (Arindra, 2008).
3) Pendidikan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu
primigravida berpendidikan perguruan tinggi 23 orang (62,2%) tetapi ibu
multigravida juga sebagian besar berpendidikan perguruan tinggi (50%).
Tingkat pendidikan seseorang berpengaruh dalam memberikan respon
terhadap sesuatu yang datang baik dari dalam maupun dari luar. Orang
yang mempunyai pendidikan tinggi akan memberikan respon yang lebih
rasional dibandingkan mereka yang berpendidikan rendah atau mereka
yang tidak berpendidikan. Dengan demikian pendidikan menjadi faktor
penunjang terjadinya stres (Bobak, 2004). Soewandi (1997, dalam
Raystone 2005) mengatakan bahwa pengetahuan yang rendah akan
mengakibatkan seseorang mudah mengalami stres. Ketidaktahuan
(49)
krisis dan dapat menimbulkan kecemasan. Stres dan kecemasan dapat
terjadi pada individu dengan tingkat pengetahuan yang rendah,
disebabkan karena kurangnya informasi yang diperoleh.
4) Penghasilan keluarga
Berdasarkan penelitian, ibu primigravida mempunyai penghasilan
keluarga >Rp. 1.000.000/bulan sebanyak 25 orang (67,6%) dan ibu
multigravida dengan penghasilan >Rp. 1.000.000 sebanyak 20 orang
(52,6%). Penghasilan keluarga menunjukkan keadaan status sosial
ekonomi keluarga yang dipengaruhi oleh latar belakang pekerjaan
(Ambarwati, 2008). Beberapa hal yang menimbulkan stres pada ibu
dalam menghadapi persalinan yang akan datang antara lain : rasa nyeri,
apakah akan memperoleh pertolongan dan perawatan semestinya,
ancaman bahaya maut, masalah rumah tangga, keadaan sosial ekonomi,
apakah bayi yang dilahirkan cacat, taukah bayi nya akan meninggal
(Ambarwati, 2008).
Masalah ekonomi berkaitan dengan biaya dan persiapan persalinan sering
menimbulkan kekhawatiran tersendiri dalam menghadapi persalinan.
Status sosial ekonomi juga berkaitan dengan gangguan pola psikiatrik
(Acdiat, 2000).
5.2.2 Tingkat stres ibu primigravida dan Multigravida selama kehamilan
Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu primigravida mengalami
(50)
perasaan yang tidak menyenangkan dan adanya ketidakpastian dalam situasi
menghadapi kelahiran anak pertama. Menghadapi kelahiran anak pertama
merupakan situasi yang mengandung resiko mempertaruhkan jiwa dan raga
sehingga menyebabkan rasa takut dan khawatir (Moordiningsih, 2001 dalam
Maysaroh, 2008).
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh sebagian besar ibu primigravida
67,6% secara terus menerus ingin melahirkan bayi dengan selamat, 78,4% ibu
primigravida sering merasa khawatir terhadap terhadap sesuatu yang belum pasti
terjadi seperti keselamatan diri pada saat melahirkan, dan 63,0% terus menerus
khawatir terhadap kontraksi atau nyeri pada saat melahirkan. Pengalaman
melahirkan pertama kali memberikan perasaaan yang bercampur baur antara
bahagia dan penuh harapan dengan kekhawatiran tentang apa yang akan dialami
semasa persalinan (Amalia, 2009).
Rasa takut yang berlebihan jelas akan menggangu konsentrasi dalam
melakukan persiapan untuk menghadapi persalinan, sehingga persiapan tidak
dapat dilakukan secara optimal oleh calon ibu yang akan melahirkan anak pertama
nya (Utami, 2009). Menurut Acdiat (2000), salah satu faktor yang mempengaruhi
stres yaitu pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian sebagian besar ibu
primigravida berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 23 orang (62,2), memiliki
penghasilan keluarga >Rp. 1.000.000 sebanyak 25 orang (62,6%). Sehingga
peneliti berasumsi bahwa tingkat pengetahuan.
Menurut asumsi peneliti pemahaman pada ibu primi tentang persalinan
(51)
dari tenaga kesehatan. Hal tersebut dibuktikan banyak nya ibu primi yang selalu
memikirkan dan mengkhawatirkan hal yang belum tentu terjadi. Menurut Dokter
Eko Handayani MPsi dari bagian psikologi klinis anak Fakultas Psikologi
Universitas Indonesia, stres pada ibu hamil pasti akan memberikan akibat pada
janin yang dikandungnya, karena posisi janin yang berada di dalam rahim dapat
merespons apa yang sedang dialami oleh ibu, ibu hamil yang mengalami stres
akan meningkatkan risiko melahirkan bayi prematur dan bayi yang lebih kecil.
Bahkan bahaya stres pada ibu hamil dapat mengakibatkan janin keguguran
(Liputan 6, 2010).
Ketakutan melahirkan berhubungan dengan proses melahirkan yang
berkaitan dengan ibu, kejadian melahirkan merupakan peristiwa besar yang
membawa ibu berada antara hidup dan mati. Dukungan yang penuh dari anggota
keluarga penting artinya bagi seorang ibu bersalin terutama dukungan suami
sehingga memberikan dukungan moril terhadap ibu (Kartono, 1992).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ibu multigravida juga
mengalami stres ringan, sebanyak 21 orang (55,3%). berdasarkan hasil penelitian
sebagian besar ibu multigravida selalu merasa kuat menghadapi proses persalinan
karena mendapat dukungan dari suami. Menurut asumsi peneliti ibu multigravida
terlihat lebih tenang karena adanya dukungan keluarga dan pengalaman
melahirkan sebelumnya sehingga ibu memiliki gambaran, informasi dan
persiapan yang lebih baik dalam menghadapi proses persalinan.
Ada juga multigravida yang terlihat gelisah, pernafasan cepat dan ekspresi
(52)
keadaan tersebut terjadi karena beberapa ibu multigravida masih berpendidikan
rendah dan status ekonomi rendah. Dengan bertambah nya anggota keluarga,
maka bertambah pula kebutuhan yang harus dipenuhi.
BAB 6
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Dr.H. Yuliddin Away
Kabupaten Aceh Selatan dapat disimpulkan:
1) Tingkat stres ibu primigravida selam kehamilan mayoritas sedang yaitu
78%.
2) Tingkat stres ibu multigravida selama kehamilan mayoritas ringan yaitu
55,3%.
6.2 Saran
1) Praktik keperawatan
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat stres ibu
primigravida dalam kategori sedang dan tingkat stres ibu multigravida
dalam kategori ringan. Oleh karena itu petugas kesehatan diharapkan agar
dapat melakukan penyuluhan di lingkungan rumah sakit khusus nya ibu
primigravida, untuk meningkatkan peengatahuan dam pemahaman tentang
(53)
2) Pendidikan keperawatan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi
mahasiswa keperawatan tentang upaya peningkatan pengetahuan
mengenai upaya pencegahan stres menjelang persalinan pada ibu hamil,
sehingga ibu hamil dapat melakukan upaya pencegahan agar tidak
mengalami stres selama persalinan.
3) Penelitian keperawatan
Hasil penelitian ini hanya menggambarkan tingkat stres ibu
primigravida dan multigravida menjelang proses persalinan di RSUD. Dr.
H. Adam Malik dalam katagori sedang dan ringan. Namun masih banyak
nya ibu primi yang mengalami stres menjelang persalinan sehingga
disarankan untuk peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian tentang
faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat stres pada ibu hamil khusus nya
ibu primigravida.
4) Ibu hamil
Disarankan kepada ibu hamil dapat meningkatkan pengetahuan
(54)
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, A. (2003). Teori dan Manajemen Stress. Malang: Torada
Al-Atiq .(2007). Kehamilan dan Tuberkulosis. http://lely-nursinginfo. blogspot.2007/06/pregnancy-and-tuberculosis.html, diakses 28 Mai 2014
Amalia, T. (2009). Kecemasan Ibu Menanti Persalian, Dibuka pada website:
http://titianamalia.wordpress.com/29/03/31/Kecemasan-ibu-menanti-persalinan/. Pada tanggal 21 Januari 2015.
Ambarwati, E.R. (2008). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi persalinan. Dibuka
pada website : http://bidankita.com/?p=137. Pada tanggal 21 Januari 2015.
Arindra, D. (2008). Kecemasan Menghadapi Persalinan Anak Pertama Pada Ibu.
Dibuka pada website :
http://library.gunadarma.ac.id/abstraction_10503054-skripsi_fpsi.pdf. Pada tanggal 23 Januari 2015.
Arikunto. (2006). Metodologi Penelitian Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Bobak,I.M., Lowdermilk, D. L., Jensen, M. D., dan Perry, S. E. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4, Jakarta: EGC
(55)
Burhan. (2003). Perawatan Dalam Persalinan Normal. Jakarta: EGC
Farrer,Helen (2002). Perawatan Maternitas Edisi 2.Jakarta : EGC
Ganong,W., F.(2002). Fisiologi Kedokteran. Jakarta:EGC
Hawari, D. (2001). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: EGC
Hafid,R. (2013). Determinan Kejadian Stres.http//pasca.unhas.ac.id/jurnal/file/pdf, diakses tanggal 28 Mai 2014
Hidayat, A. Aziz Alimul. (2008) Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Lukluk,Z., Bandiyah,S. (2008). Psikologi Keperawatan. Jogjakarta: Mitra Cendikia
Kartono, K. (1992). Psikologi Wanita jilid : Mengenal Wanita Sebagai Ibu dan Nenek, Bandung: Mandar Maju
Maysaroh, S. (2008). Kecemasan Menghadapi Persalinan ditinjau dari pada ibu
Primigravida diklinik Kebidanan dan penyakit kandungan rumah sakit PKU Muhamidiyah Surakarta, dibuka pada Website : http://www.pdfqueen.com/html/a. Pada tanggal 23 Januari 2015.
Notoatmodjo, soekidjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendidikan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika
(56)
Pieter, Heri Zan., dan Lumongga, Namora. (2011). Pengantar Psikologi Untuk Kebidanan. Jakarta: Kencana
Potter, P.A. & Perry, A.G. (2005). Fudamental Keperawatan: konsep, proses dan praktik edisi 4. Jakarta: EGC
Prawirohardjo (2001). Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.
Setiadi. (2007). Konsep & Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Utami, D.A. (2009). Efektifitas
Zulkaida, A. (2009). Hubungan Tingkat Pendidikan, Usia, Paritas, dan Pekerjaan terhadap tingkat depresi ibu pasca Persalinan, dibuka Pada Website :
(57)
LEMBARAN PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Medan, Agustus 2014
Kepada Yth:
Calon Responden Penelitian Di-
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ridha Wahyuni
NIM : 131121096
Adalah benar mahasiswa S1 Keperawatan Ekstensi Fakultas Keperawatan USU Medan, yang akan mengadakan penelitian untuk menyusun skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep). Adapun penelitian ini berjudul “Tingkat Stres Pada Ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang Proses Persalinan di Rumah Sakit Umum dr.H. Yuliddin Away Tapaktuan”.
Untuk maksud tersebut saya memerlukan data/informasi yang nyata dan akurat dari Bapak/Ibu melalui pengisian kuesioner yang akan saya lampirkan pada surat ini. Bapak/Ibu berhak berpartisipasi atau tidak. Bila Bapak/Ibu setuju terlibat dalam penelitian ini, mohon menandatangani lembaran persetujuan menjadi responden yang telah disediakan. Penelitian ini tidak menimbulkan kerugian pada Bapak/Ibu dan kerahasiaan informasi yang diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Atas kesediaan dan partisipasi Bapak/Ibu sangat saya harapkan, dan atas perhatian dan bantuannya saya ucapkan terima kasih.
Medan, Agustus 2014 Hormat Saya,
(58)
(Ridha Wahyuni) Peneliti
LEMBARAN PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, menyatakan bahwa bersedia
untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa S1
Keperawatan Ekstensi Fakultas Keperawatan USU Medan, yang bernama Ridha Wahyuni, NIM 131121096, yang berjudul “Tingkat Stres Pada Ibu Primigravida dan Multigravida Menjelang Proses Persalinan di Rumah Sakit Umum dr.H. Yuliddin Away Tapaktuan Tahun 2014”.
Saya mengetahui informasi yang saya berikan ini sangat besar manfaatnya
bagi peningkatan dan pengembangan bidang keperawatan di masa yang akan
datang. Saya menyadari dan mengerti bahwa penelitian ini tidak membawa
dampak buruk apapun bagi saya sehingga saya dengan sukarela dan tanpa rasa
terpaksa bersedia membantu penelitian ini.
Demikian pernyataan persetujuan menjadi responden penelitian ini saya
buat dengan sadar dan sebenar-benarnya agar dapat dipergunakan seperlunya.
Medan, Agustus 2014 Responden
(59)
( )
Kode responden :
Tanggal/jam pengambilan data:
INSTRUMEN PENELITIAN I. Data Demografi
Pilih dan silanglah (x) salah satu jawaban yang sesuai menurut Anda.
1. Usia :
2. Status Perkawinan : 3. Kehamilan ke :
4. Agama : Islam Hindu
Kristen Lain-lain
Budha
5. Pendidikan terakhir : SD Perguruan tinggi
SMP Lain-lain
SMA
6. Pekerjaan Suami : PNS/ TNI/ POLRI Wiraswasta
Ibu Rumah Tangga Lain-lain
7. Pendapatan Keluarga/bulan : > Rp. 1.000.000 < Rp. 1.000.000
II. Kuesioner
Jawablah dengan memberi tanda check list ( ) pada pilihan yang Anda
(60)
Keterangan :
TP : Tidak Pernah
KK : Kadang-Kadang
S :Sering
SL : Selalu
No Pernyataan TP KK S SL
1 Ingin melahirkan bayi dengan selamat
2 Khawatir keselamatan diri pada saat melahirkan
3 Khawatir persalinan prematur
4 Khawatir persalinan abnormal atau melalui operasi
5 Khawatir dokter tidak datang tepat waktu
6 Takut bayi tidak normal 7 Khawatir persalinan susah
8 Khawatir nyeri pada saat melahirkan
9 Khawatir prilaku Anda mempengaruhi janin 10 Khawatir bayi terlalu besar
11 Merasa tidak tertarik pada kehamilan
12 Merasa tidak ada perhatian dari pihak keluarga
13 Memikirkan masa depan bayi
14 Memulihkan kesehatan setelah bayi lahir
15 Ingin mencari penjaga anak yang baik
(61)
17 Merasa keluarga tidak menyukai sang bayi
18 Merasa sangat senang dengan bayi 19 Mencari nama untuk sang bayi
20 Ingin mengurangi pergaulan dn aktivitas
21 Menyedikan ruangan yang luas untuk bayi
22 Memikirkan jenis kelamin sang bayi
23 Ingin menyusui langsung 24 Merasa peran ibu berubah 25 Bercak hitam diwajah 26 Menjadi terlalu gemuk
27 Mengatur tubuh yang kegemukan
28 Khawatir aktivitas seks menyakiti sang bayi
29 Ketidak nyamanan fisik 30 Perubahan bentuk tubuh 31 Ketidakstabilan emosi 32 Gangguan mobilitas dan karir 33 Masalah keuangan
34 Adanya perubahan pada pola hidup
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
Frequency Table P1 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
S 25 65.8 65.8 65.8
TM 13 34.2 34.2 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P2 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 9 23.7 23.7 23.7
S 25 65.8 65.8 89.5
TM 4 10.5 10.5 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P3 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 18 47.4 47.4 47.4
S 19 50.0 50.0 97.4
TM 1 2.6 2.6 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P4 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 1 2.6 2.6 2.6
(67)
S 20 52.6 52.6 97.4
TM 1 2.6 2.6 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P5 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 25 65.8 65.8 65.8
KK 11 28.9 28.9 94.7
S 2 5.3 5.3 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P6 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 30 78.9 78.9 78.9
KK 6 15.8 15.8 94.7
S 2 5.3 5.3 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P7 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 16 42.1 42.1 42.1
KK 18 47.4 47.4 89.5
S 3 7.9 7.9 97.4
(68)
P7 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 16 42.1 42.1 42.1
KK 18 47.4 47.4 89.5
S 3 7.9 7.9 97.4
TM 1 2.6 2.6 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P8 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 5 13.2 13.2 13.2
S 19 50.0 50.0 63.2
TM 14 36.8 36.8 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P9 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 24 63.2 63.2 63.2
KK 9 23.7 23.7 86.8
S 5 13.2 13.2 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P10 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent
(69)
Val id
TP 12 31.6 31.6 31.6
KK 19 50.0 50.0 81.6
S 7 18.4 18.4 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P11 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 22 57.9 57.9 57.9
KK 14 36.8 36.8 94.7
S 2 5.3 5.3 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P12 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 26 68.4 68.4 68.4
KK 10 26.3 26.3 94.7
S 2 5.3 5.3 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P13 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 16 42.1 42.1 42.1
(70)
TM 5 13.2 13.2 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P14 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 13 34.2 34.2 34.2
S 25 65.8 65.8 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P15 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 30 78.9 78.9 78.9
KK 5 13.2 13.2 92.1
S 3 7.9 7.9 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P16 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 29 76.3 76.3 76.3
KK 6 15.8 15.8 92.1
S 3 7.9 7.9 100.0
Tot al
(71)
P17 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 28 73.7 73.7 73.7
KK 5 13.2 13.2 86.8
S 5 13.2 13.2 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P18 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 20 52.6 52.6 52.6
KK 13 34.2 34.2 86.8
S 5 13.2 13.2 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P19 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 19 50.0 50.0 50.0
S 14 36.8 36.8 86.8
TM 5 13.2 13.2 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P20 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent
(72)
id KK 9 23.7 23.7 92.1
S 3 7.9 7.9 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P21 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 21 55.3 55.3 55.3
KK 11 28.9 28.9 84.2
S 6 15.8 15.8 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P22 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 6 15.8 15.8 15.8
KK 20 52.6 52.6 68.4
S 8 21.1 21.1 89.5
TM 4 10.5 10.5 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P23 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 26 68.4 68.4 68.4
(73)
P23 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 26 68.4 68.4 68.4
S 12 31.6 31.6 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P24 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 30 78.9 78.9 78.9
KK 8 21.1 21.1 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P25 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 12 31.6 31.6 31.6
KK 15 39.5 39.5 71.1
S 10 26.3 26.3 97.4
TM 1 2.6 2.6 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P26 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent
(74)
Val id
TP 11 28.9 28.9 28.9
KK 8 21.1 21.1 50.0
S 10 26.3 26.3 76.3
TM 9 23.7 23.7 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P27 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 14 36.8 36.8 36.8
KK 18 47.4 47.4 84.2
S 6 15.8 15.8 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P28 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 33 86.8 86.8 86.8
KK 4 10.5 10.5 97.4
S 1 2.6 2.6 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P29 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 4 10.5 10.5 10.5
(75)
P29 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 4 10.5 10.5 10.5
S 12 31.6 31.6 42.1
TM 22 57.9 57.9 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P30 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 14 36.8 36.8 36.8
KK 10 26.3 26.3 63.2
S 11 28.9 28.9 92.1
TM 3 7.9 7.9 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P31 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 11 28.9 28.9 28.9
KK 13 34.2 34.2 63.2
S 14 36.8 36.8 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P32 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent
(76)
id KK 10 26.3 26.3 94.7
S 2 5.3 5.3 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P33 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 9 23.7 23.7 23.7
KK 10 26.3 26.3 50.0
S 11 28.9 28.9 78.9
TM 8 21.1 21.1 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
P34 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 4 10.5 10.5 10.5
KK 12 31.6 31.6 42.1
S 21 55.3 55.3 97.4
TM 1 2.6 2.6 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
Stres Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
24 1 2.6 2.6 2.6
28 2 5.3 5.3 7.9
29 1 2.6 2.6 10.5
(77)
31 3 7.9 7.9 23.7
32 2 5.3 5.3 28.9
33 7 18.4 18.4 47.4
34 3 7.9 7.9 55.3
35 2 5.3 5.3 60.5
37 1 2.6 2.6 63.2
38 3 7.9 7.9 71.1
39 3 7.9 7.9 78.9
40 4 10.5 10.5 89.5
41 1 2.6 2.6 92.1
42 1 2.6 2.6 94.7
43 2 5.3 5.3 100.0
Tot al
38 100.0 100.0
Frequency Table P1 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
S 12 32.4 32.4 32.4
TM 25 67.6 67.6 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P2 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 3 8.1 8.1 8.1
S 29 78.4 78.4 86.5
TM 5 13.5 13.5 100.0
Tot al
(78)
P3 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 7 18.9 18.9 18.9
S 25 67.6 67.6 86.5
TM 5 13.5 13.5 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P4 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 4 10.8 10.8 10.8
S 29 78.4 78.4 89.2
TM 4 10.8 10.8 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P5 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 11 29.7 29.7 29.7
KK 22 59.5 59.5 89.2
S 4 10.8 10.8 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
(79)
Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 10 27.0 27.0 27.0
KK 12 32.4 32.4 59.5
S 14 37.8 37.8 97.3
TM 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P7 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 5 13.5 13.5 13.5
S 25 67.6 67.6 81.1
TM 7 18.9 18.9 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P8 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
S 14 37.8 37.8 37.8
TM 23 62.2 62.2 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P9 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 4 10.8 10.8 10.8
(80)
S 16 43.2 43.2 97.3
TM 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P10 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 13 35.1 35.1 35.1
KK 17 45.9 45.9 81.1
S 7 18.9 18.9 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P11 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 27 73.0 73.0 73.0
KK 9 24.3 24.3 97.3
TM 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P12 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 20 54.1 54.1 54.1
KK 16 43.2 43.2 97.3
(81)
P12 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 20 54.1 54.1 54.1
KK 16 43.2 43.2 97.3
S 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P13 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 2 5.4 5.4 5.4
S 20 54.1 54.1 59.5
TM 15 40.5 40.5 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P14 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 7 18.9 18.9 18.9
S 25 67.6 67.6 86.5
TM 5 13.5 13.5 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P15 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent
(82)
Val id
TP 23 62.2 62.2 62.2
KK 12 32.4 32.4 94.6
S 2 5.4 5.4 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P16 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 34 91.9 91.9 91.9
S 2 5.4 5.4 97.3
TM 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P17 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 31 83.8 83.8 83.8
KK 6 16.2 16.2 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P18 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 5 13.5 13.5 13.5
KK 5 13.5 13.5 27.0
S 20 54.1 54.1 81.1
(83)
P18 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 5 13.5 13.5 13.5
KK 5 13.5 13.5 27.0
S 20 54.1 54.1 81.1
TM 7 18.9 18.9 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P19 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
KK 6 16.2 16.2 16.2
S 27 73.0 73.0 89.2
TM 4 10.8 10.8 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P20 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 8 21.6 21.6 21.6
KK 15 40.5 40.5 62.2
S 13 35.1 35.1 97.3
TM 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
(1)
P32 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 13 35.1 35.1 35.1
KK 19 51.4 51.4 86.5
S 5 13.5 13.5 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P33 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 8 21.6 21.6 21.6
KK 17 45.9 45.9 67.6
S 9 24.3 24.3 91.9
TM 3 8.1 8.1 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
P34 Frequenc y Percen t Valid Percent Cumulative Percent Val id
TP 1 2.7 2.7 2.7
KK 13 35.1 35.1 37.8
S 22 59.5 59.5 97.3
TM 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
(2)
Stres
Frequenc y
Percen t
Valid Percent
Cumulative Percent Val
id
32 3 8.1 8.1 8.1
33 1 2.7 2.7 10.8
34 4 10.8 10.8 21.6
40 1 2.7 2.7 24.3
41 1 2.7 2.7 27.0
47 2 5.4 5.4 32.4
48 4 10.8 10.8 43.2
49 3 8.1 8.1 51.4
50 3 8.1 8.1 59.5
51 1 2.7 2.7 62.2
52 1 2.7 2.7 64.9
53 4 10.8 10.8 75.7
54 1 2.7 2.7 78.4
55 2 5.4 5.4 83.8
56 3 8.1 8.1 91.9
66 1 2.7 2.7 94.6
67 1 2.7 2.7 97.3
68 1 2.7 2.7 100.0
Tot al
37 100.0 100.0
(3)
MIGRAVIDA DAN MULTIGRAVIDA SELAMA KEHAMILAN
P23 P24 P25 P26 P27 P28 P29 P30 P31 P32 P33 P34 JUMLAH TINGKAT UMUR SP ANAK
KE Agama Pendidikan PS PK
2 3 2 3 1 2 2 3 1 2 1 2 68 SEDANG 3 Nikah 1 islam 4 2 1
3 0 3 2 1 0 2 2 1 0 2 2 56 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 1 2
2 1 1 3 0 1 2 3 2 0 1 1 50 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 2 1
2 2 0 2 1 0 2 2 3 1 1 2 55 SEDANG 2 Nikah 1 islam 3 2 2
2 0 3 2 1 0 3 2 2 1 2 3 49 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 2 1
2 1 1 0 0 0 2 0 1 0 0 1 32 RINGAN 1 Nikah 1 islam 4 2 2
3 0 2 1 2 0 2 1 3 2 2 2 55 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 2 2
2 1 0 0 0 1 2 0 3 1 3 2 53 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 2 1
3 2 1 2 1 0 3 2 2 1 3 2 50 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 2 2
2 1 2 2 2 1 1 2 2 1 1 1 48 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 1 2
2 1 2 3 1 1 2 3 2 1 1 2 53 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 2 2
3 2 3 2 2 1 2 3 2 2 1 2 66 SEDANG 3 Nikah 1 islam 3 2 1
2 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 47 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 1 2
2 1 2 2 2 0 1 2 2 2 2 2 53 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 1 2
2 2 2 2 2 0 3 2 2 1 1 2 50 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 1 2
2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 54 SEDANG 2 Nikah 1 islam 4 1 2
2 2 2 3 1 1 2 3 2 1 1 1 49 SEDANG 2 Nikah 1 islam 4 2 1
2 2 2 3 1 1 2 3 2 0 2 2 51 SEDANG 2 Nikah 1 islam 4 1 2
2 1 1 0 0 0 2 0 1 0 0 1 34 RINGAN 1 Nikah 1 islam 4 2 1
2 2 2 2 2 1 3 2 2 1 1 2 52 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 1 2
2 2 1 1 1 1 2 1 2 1 1 2 48 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 1 2
2 0 2 1 0 0 1 1 1 0 0 1 34 RINGAN 1 Nikah 1 islam 4 1 2
2 2 1 1 1 1 3 1 2 0 1 1 48 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 2 1
2 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1 1 48 SEDANG 2 Nikah 1 islam 3 1 2
2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 53 SEDANG 2 Nikah 1 islam 4 1 2
2 1 1 2 2 0 3 2 2 1 0 2 56 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 2 2
2 1 1 1 1 1 3 1 2 1 2 2 49 SEDANG 1 Nikah 1 islam 3 1 2
2 1 1 0 0 0 1 0 2 0 0 2 32 RINGAN 1 Nikah 1 islam 3 2 1
2 2 3 3 2 1 2 3 2 2 1 2 67 SEDANG 3 Nikah 1 islam 4 2 1
2 1 2 2 2 1 3 2 2 1 1 1 56 SEDANG 1 Nikah 1 islam 4 2 2
1 0 2 3 2 0 3 2 2 1 2 2 47 SEDANG 1 Nikah 1 islam 1 2 1
1 0 2 2 1 0 2 1 1 0 3 2 41 SEDANG 2 Nikah 1 islam 4 1 2
2 1 2 0 0 1 3 0 1 0 0 0 33 RINGAN 3 Nikah 1 islam 4 1 2
(4)
0 1 2 1 0 0 2 0 0 0 1 2 34 RINGAN 1 Nikah 1 islam 3 2 1
1 1 1 1 0 0 2 0 2 1 0 1 32 RINGAN 3 Nikah 1 islam 4 2 2
1 1 2 3 2 0 2 2 2 0 2 1 40 SEDANG 2 Nikah 1 islam 4 1 2
1 0 2 2 1 0 2 1 1 0 0 1 34 RINGAN 2 Nikah 1 islam 4 2 2
1 1 2 0 0 1 3 0 2 0 2 2 41 SEDANG 2 Nikah 2 islam 3 1 1
2 0 2 3 1 1 3 1 0 0 1 1 33 RINGAN 2 Nikah 3 islam 4 2 2
1 0 2 0 0 0 3 0 0 0 1 2 33 RINGAN 2 Nikah 2 islam 3 1 2
1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 33 RINGAN 2 Nikah 2 islam 3 2 1
2 0 1 3 0 1 2 0 1 0 0 2 33 RINGAN 2 Nikah 4 islam 4 2 1
1 0 2 3 0 1 2 0 1 0 3 1 38 SEDANG 3 Nikah 4 islam 3 2 2
1 0 0 0 0 0 2 0 0 0 1 1 28 RINGAN 1 Nikah 2 islam 4 1 1
1 0 0 0 0 0 3 0 2 0 0 0 24 RINGAN 3 Nikah 3 islam 3 2 2
1 0 0 2 2 2 3 0 2 0 2 2 39 SEDANG 3 Nikah 2 islam 4 2 2
2 0 0 3 2 0 3 2 2 1 2 2 40 SEDANG 2 Nikah 3 islam 3 2 1
2 0 1 3 1 0 1 1 1 1 2 1 33 RINGAN 2 Nikah 3 islam 4 2 1
2 1 1 1 1 0 2 1 1 0 3 0 34 RINGAN 1 Nikah 2 islam 3 2 2
1 1 0 3 2 0 3 3 2 2 1 1 40 SEDANG 3 Nikah 2 islam 4 1 2
1 0 0 0 0 0 2 0 2 0 1 2 28 RINGAN 1 Nikah 3 islam 4 2 1
1 0 2 0 0 0 3 0 0 0 1 2 30 RINGAN 2 Nikah 2 islam 4 1 2
1 1 0 2 1 0 1 2 1 2 0 2 33 RINGAN 3 Nikah 2 islam 4 1 2
1 0 1 1 1 0 3 1 2 0 0 1 29 RINGAN 1 Nikah 4 islam 3 2 1
1 0 1 2 1 0 1 2 2 0 0 2 37 SEDANG 3 Nikah 2 islam 3 2 1
1 0 1 2 1 0 2 2 2 0 3 2 39 SEDANG 1 Nikah 3 islam 3 2 1
1 0 0 1 1 0 2 1 1 1 2 1 32 RINGAN 2 Nikah 2 islam 4 1 2
2 0 0 1 1 0 3 1 0 1 3 1 35 SEDANG 2 Nikah 3 islam 4 1 2
1 0 0 1 1 0 3 1 2 1 1 2 34 RINGAN 2 Nikah 2 islam 4 1 2
1 0 1 2 1 0 3 2 2 0 1 2 39 SEDANG 3 Nikah 2 islam 3 1 2
2 0 1 0 0 0 3 0 2 0 0 0 32 RINGAN 2 Nikah 3 islam 3 1 2
2 0 0 0 0 0 3 0 1 0 3 2 33 RINGAN 2 Nikah 2 islam 3 2 1
1 0 3 0 0 0 3 0 1 0 2 2 35 SEDANG 2 Nikah 4 islam 3 2 1
1 0 0 0 0 0 3 0 0 0 2 1 31 RINGAN 3 Nikah 3 islam 2 2 1
1 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 3 31 RINGAN 2 Nikah 2 islam 4 2 1
1 0 1 1 1 0 3 1 0 1 2 2 38 SEDANG 2 Nikah 3 islam 4 2 1
1 1 1 1 1 0 3 1 1 1 3 2 43 SEDANG 2 Nikah 3 islam 2 2 1
1 0 2 1 1 0 2 1 2 1 1 2 30 RINGAN 2 Nikah 2 islam 4 1 2
1 0 1 2 1 0 3 2 1 0 3 2 40 SEDANG 2 Nikah 2 islam 3 2 1
(5)
1 0 2 2 1 0 2 2 2 0 0 1 31 RINGAN 2 Nikah 3 islam 4 1 2
2 0 2 2 1 0 3 2 0 0 2 2 40 SEDANG 2 Nikah 2 islam 3 2 1
2 1 1 3 2 0 2 3 0 1 2 2 42 SEDANG 3 Nikah 2 islam 4 2 2
2 1 1 3 2 0 3 3 1 1 2 2 43 SEDANG 2 Nikah 3 islam 4 1 2
1 1 2 3 2 0 2 2 1 0 0 0 38 SEDANG 2 Nikah 3 islam 3 1 2
(6)