Analisa penentuan prestasi kerja operator chainsaw pada penebangan jati (Tectona grandis L.f) ditinjau dari ukuran sortimen dan ketepatan pemotongan
RINGKASAN
Nama
N R P
Jurusan
Judul Skripsi
: Yus Rusyana
:ED2495975
: Teknologi Hasil Hutan
: Analisa Penentuan Prestasi Kerja Operator Chainsaw pada Penebangan
Jati (Tectonagrandis1.f) Ditinjau dari Ukuran Sortimen dan Ketepatan
Pemotongan
Skripsi yang berjudul Analisa Penentuan Prestasi Kerja Operator Chainsaw pada
Penebangan Jati
(Tectona grandis L.0 Ditinjau dari Ukuran Sortimen dan Ketepatan
Pemotongan bertujuan ingin mengetahui prestasi kerja yang dihasilkan operator per hari, menilai
kesalahan yang terjadi, mengetahui hubungan kelas kelerengan dengan prestasi kerja dan
mengetahui hubungan antara kehilangan volume dengan kelas diameter. Objek penelitian adalah
operator yang melakukan penebangan pohon jati dan berada di wilayah KHP Ciamis. Penelitian
dibatasi dalam hal-ha1 : penelitian dilakukan pada penebangan miskin riap, operator yang diteliti
tidak diberi perlakuan, pemilihan operator dilakukan secara acak dengan kernarnpuan kerja
dianggap sama dan peranan kerja pembantu operator dapat diabaikan.
Data yang terhirnpun kemudian dikelompokan berdasarkan diameter sortirnen, kelas
kelerengan dan operator. Pada masing-masing kelompok data, dapat diketahui jumlah sortimen
(tepat, salah (menyirnpang) dan besarnya penyimpangan) per sortimen , waktu kerja (efektif dan
tidak efektif), volume (DK 316, berdasarkan bucking policy dan hilang) serta kerugian.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penyimpangan tertinggi per sortimen terjadi
pada ukuran A-l sebesar 7,47 cm, sedangkan terendah ukuran A-Ill sebesar 2.80 cm. Dari besar
penyimpangan tersebut apabila dihitung ke dalam volume, maka ukuran A-Ill menunjukan
kehilangan volume terbesar yaitu 0.0034 m3, sedangkan terendah pada ukuran A-l sebesar
0.0015 m3. Bila ditinjau berdasarkan kelas kelerengan, maka besarnya penyimpangan per
sortimen pada kelas kelerengan 10-15% menunjukan angka tertinggi sebesar 7.22 cm,
sedangkan terendah pada kelas kelerengan 25-40% sebesar 4,90 cm. Sedangkan bila dilihat
kehilangan volume per sortimen tertinggi ada pada kelas kelerengan 25-40% sebesar 0.0027 m3.
sedangkan terendah 10-15% sebesar 0.0018 m3. Apabila dilihat berdasarkan operator besarnya
penyimpangan per sortimen tertinggi dilakukan oleh Salwan sebesar 9,74 cm, sedangkan
terendah dilakukan oleh Nemo sebesar 3.94 crn. Namun dilihat dari kehilangan volume per
sortimen tertinggi dilakukan oleh Nemo sebesar 0.0031 m3, sedangkan terendah oleh Kasid
sebesar 0.0018 m3.
Besamya prestasi kerja aktual per hari adalah i 11 m3, sedangkan besarnya prestasi kerja
berdasarkan waktu standar adalah i- 8,8 m3. Prestasi kerja tertinggi per hari dihasilkan oleh
Wawan sebesar 18.341 rn3,sedangkan terendah dihasilkan oleh Sunarya sebesar 6.242 m3.
Besarnya prestasi kerja pada kelas kelerengan 0.10% adalah 3.70 m3/jam, sedangkan pada
kelas kelerengan 25.40% adalah 1,97 m3/jam. Ini menunjukan hubungan yang negatif, artinya
semakin besar kelas kelerengan maka prestasi kerja yang dihasilkan semakin berkurang.
Sedangkan besarnya kehilangan volume per sortimen menunjukan hubungan yang positif dengan
diameter sortimen artinya semakin besar diameter sortimen diikuti oleh meningkatnya kehilangan
volume yang terjadi. Terbukti pada ukuran A-Ill volume yang hilang sebesar 0.0034 m3,
sedangkan pada ukuran A-l sebesar 0.0015 rn3.
Nama
N R P
Jurusan
Judul Skripsi
: Yus Rusyana
:ED2495975
: Teknologi Hasil Hutan
: Analisa Penentuan Prestasi Kerja Operator Chainsaw pada Penebangan
Jati (Tectonagrandis1.f) Ditinjau dari Ukuran Sortimen dan Ketepatan
Pemotongan
Skripsi yang berjudul Analisa Penentuan Prestasi Kerja Operator Chainsaw pada
Penebangan Jati
(Tectona grandis L.0 Ditinjau dari Ukuran Sortimen dan Ketepatan
Pemotongan bertujuan ingin mengetahui prestasi kerja yang dihasilkan operator per hari, menilai
kesalahan yang terjadi, mengetahui hubungan kelas kelerengan dengan prestasi kerja dan
mengetahui hubungan antara kehilangan volume dengan kelas diameter. Objek penelitian adalah
operator yang melakukan penebangan pohon jati dan berada di wilayah KHP Ciamis. Penelitian
dibatasi dalam hal-ha1 : penelitian dilakukan pada penebangan miskin riap, operator yang diteliti
tidak diberi perlakuan, pemilihan operator dilakukan secara acak dengan kernarnpuan kerja
dianggap sama dan peranan kerja pembantu operator dapat diabaikan.
Data yang terhirnpun kemudian dikelompokan berdasarkan diameter sortirnen, kelas
kelerengan dan operator. Pada masing-masing kelompok data, dapat diketahui jumlah sortimen
(tepat, salah (menyirnpang) dan besarnya penyimpangan) per sortimen , waktu kerja (efektif dan
tidak efektif), volume (DK 316, berdasarkan bucking policy dan hilang) serta kerugian.
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa penyimpangan tertinggi per sortimen terjadi
pada ukuran A-l sebesar 7,47 cm, sedangkan terendah ukuran A-Ill sebesar 2.80 cm. Dari besar
penyimpangan tersebut apabila dihitung ke dalam volume, maka ukuran A-Ill menunjukan
kehilangan volume terbesar yaitu 0.0034 m3, sedangkan terendah pada ukuran A-l sebesar
0.0015 m3. Bila ditinjau berdasarkan kelas kelerengan, maka besarnya penyimpangan per
sortimen pada kelas kelerengan 10-15% menunjukan angka tertinggi sebesar 7.22 cm,
sedangkan terendah pada kelas kelerengan 25-40% sebesar 4,90 cm. Sedangkan bila dilihat
kehilangan volume per sortimen tertinggi ada pada kelas kelerengan 25-40% sebesar 0.0027 m3.
sedangkan terendah 10-15% sebesar 0.0018 m3. Apabila dilihat berdasarkan operator besarnya
penyimpangan per sortimen tertinggi dilakukan oleh Salwan sebesar 9,74 cm, sedangkan
terendah dilakukan oleh Nemo sebesar 3.94 crn. Namun dilihat dari kehilangan volume per
sortimen tertinggi dilakukan oleh Nemo sebesar 0.0031 m3, sedangkan terendah oleh Kasid
sebesar 0.0018 m3.
Besamya prestasi kerja aktual per hari adalah i 11 m3, sedangkan besarnya prestasi kerja
berdasarkan waktu standar adalah i- 8,8 m3. Prestasi kerja tertinggi per hari dihasilkan oleh
Wawan sebesar 18.341 rn3,sedangkan terendah dihasilkan oleh Sunarya sebesar 6.242 m3.
Besarnya prestasi kerja pada kelas kelerengan 0.10% adalah 3.70 m3/jam, sedangkan pada
kelas kelerengan 25.40% adalah 1,97 m3/jam. Ini menunjukan hubungan yang negatif, artinya
semakin besar kelas kelerengan maka prestasi kerja yang dihasilkan semakin berkurang.
Sedangkan besarnya kehilangan volume per sortimen menunjukan hubungan yang positif dengan
diameter sortimen artinya semakin besar diameter sortimen diikuti oleh meningkatnya kehilangan
volume yang terjadi. Terbukti pada ukuran A-Ill volume yang hilang sebesar 0.0034 m3,
sedangkan pada ukuran A-l sebesar 0.0015 rn3.