Kajian Beberapa Aspek Program Pemberdayaan Masyarakat Nelayan Pengolah Muara Angke DKI Jakarta

W I A N BEBEBAPA ASPEK
PRQGRAM PEMBERDAYAAN MASYAMKAT
NELAYAN PENGOLAW MUARA ANGKE DKI JAKARTA UTARA

OLEH :
RXANA FAIZA

RXAMA FmA. . Kajim Beberap Aspek Progmm Pemberdayaan Masyarakat Melayan
Pengalah M u m An& DKI Jalcarta. Di bimbing of& DETRIECH G. BENGEN dm
VICTOR 1'. H. W J K W i r .
Nelayan pengolah dikadapkOtlnpada tantangan yang semakin besar dalam
keterkaitan usaha nelayan dexlgan berbagar aspek Iinglcungan yang mempngaruhinya
serta pemingan dalarn pmanfaatan dan penggunaan sumkrdaya yang tersedia. Untuk
itu diperlukan usaha pemberdayaan nelayan pengolah untuk peningkatan kesejafitemn
melalui peningkatan pendapatan.
Ruang lingkup pnelitian ini yaitu rnengkaji beberap aspek program
pernkrdayifir.n yang telah diberikm k e r n masyar&:at nelayan pengalah di PWT
Murtra Angke dan darnpaknya terhadap kesehatan lingkungan serta peningkatan
pendaptan dan kesejitfiteraan. Analisis statistik yang digunakan adafah uji TBerpasangm, uji statisti k jenjang spearman, uji khi kuadrat, Analisis Faktorial
Diskriminan (AFD). Tingkat kesejahteraan nelstyan pengolah dianalisis dengan indikator
Kesejahteraan BPS d a l m SUSENAS ( 1 99 1 ). AnaIisa yang digunakan untuk menelitah

damp& dari pem berdayaan terhadap rnasyamkat pesisir nelayan pengo iah Muara Angke
adaiah Analisis SWOT.
Berdasarkan uji T-berpasangan yang bersi fat nyata adalsth uji kadar timbai,
ternbaga, total solid dan dissolved solid, serta pH, sedangkan yang bersifat tidak nyata
adalah merkuri, kesadahan, salinitas dm kadar kadmium.
Berdasarkan jerrjang Spearman diperoleh hasi l bzthwn responden peserka
pemberdayaan rnemiliki Pendapatan dan jumlah pruduksi serta hwga dan jurnlah
pruduksi yang berbeda nyata. X ~ m ausaha dan bars; Xama usaha dan jumlrrfr prduksi;
pendaptan dan h a r p jual dan Iama usahn masingmasing tidak sipifikan beqxngaruh
terhadap peridaptan. Sedangkan untuk responden yang tidak memperoleh pemberdayaan
krbeda nyata untuk variabel pdapatan dan jumlrtfi praduksi; pndapatan dm h g a ;
serta jumlah produkscsi dan harp jualUntuk variabei Pendaptan dm lama usaha; jurnlah
produksl dan Iama usaha; lama usaha dan h a r p jual. tidak becbeda nyata.
Berdasarknn uji K hi-kuadrat diperoleh hasil peubafi-peubah yang memiliki
hubungan yang tidak nyata adalah pcubah jenis kelamin dengan pemberdayaan,
pndidikan dengan pemberdayaan, sem kesulitan &lam pemasaran yang dialtnmi dengan
pem berdayaan.
Berdasarkan anal isis faktorial diskriminan dua populasi diperoleh Xlasil bahwa ada
perbedaan karakteristik yang nyata antam nnelaym pngolah yang &pat pmkrdayaan
dan yang t idak. Karakteristik yang mernkdakan kedua kelornpk tersebut addah

pendapatrtn dan j urnlah produksi. Pengukum tingkat kesejahteraan ~Iayztnpengof ah
Muarct Ang ke dertgan rnenggunakan Xndi kator Kesejahteram menurut Biro Pusat Statistik
&lam SUSf NAS ( I 99 1 ) diperoleh hasil nelayan non pemberdayaan &in nelayan yang
rnendaptkan pern berdayrtan memil i ki tingkat kesejahteraan ymg tinggi.

D e n p ini s a p menyatairan W w a tesis ymg bejudul :
KAJlAXY BElBEaAPA ASPEK PROGRAM PEMBERDAYAAR

MASYAXMKAT NELAYAN PENG0LAI.I MUARA ANGKE DKT JAKARTA
A&l& knar rnerupttkm h a i l k q a mya sendiri dm belum pernah dipubfikasikan.

Semua swnkr data dm infomasi yang cfigmxakan telah dinyatakan swwa jelrts d m

&pat dipriksa keknarannya.

Jakwka, September 2002

SPL. 99. 766

KAJZAN BIBEBERAPA ASPEK

PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
NELAYAN PENGOLAH MUARA ANGKE DKI JAKARTA

Tesis
Sebagai saIah satu syarat untuk rnzrnperoleh gelar
Magister Sains pada
P m p m Studi Pengeldaan Sumberdaya Pesisir dan tautan

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANTAN BOGQR
2002

Judul Tesk

: Kajian Bekrapa Aspek Program Pemberdayaan Masyardat Nehyan

Nanaa

Pengohh Muara Angke DKI Jakarta
: Rim Faiza


Program Studi : Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dm h u t a n

Dr. Ir. Dietreich G. B ~ W ~ ~ D E A

Dr. Er. Victor P. EI, NLiiuIuw
Anggota

Ketua

Mengetahui,
2. Ketua Program Studi

Pengela laan Sumberdaya
Pesisir dan Lautan

Prof. Dr. Zr. Rukhmin Dahuri, MS.

3. Direktur Prugrm P-jana


Penufis merupakan otnak kedw dari dm t>ersau&ira pasangan B a p k Drs. Moh.
Masroh dan It>u Omy ZD. Suratenaiya. Pen#is dilahirbn di Jakarta pada tanggal 12
Juli 1964. Penulis menilah dengaxl Mofi. Tauhid, SE dan dikaruiniai dua ormg putra.
Penulis menyelesaikan pendidikan Sekolah
di SD Sundoro Pagi (I97119761, Jakarta; SMPN 111 Jahm ( 1977-t 980); SMA 78 Kebon Jeruk, Jakarta( 19801983); Sajana di PI3 J unrsan SosiaI E k o m i Peri kanan (1 983- 1988). Pa& tahm 1999
penulis melanjutkan ke strata dua p d a program studi Pengelolmn Surnkrdaya Pesisir
dan hutan, IPB-Bogor.
Pcnulis bekerja di Dinas Petemakm, Pexikanan dan Kelautan propinsi DKI
Jakartasejaktahun 1989. Tahuxl1998sam~idengan~~mg~nulismenjabat
sebagai
Kepala UPT. Labaratoriurn PMNP Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan .
Pelatihan ymg pernah diikuti antam lain :
Research ProcessingKumarnoto, Jepang ( 1 Juni 1992- 22 Maret f 9931, Internatianat 'Trade Policy-Washin@on
iX:(1 3 Janu;zri -24 Jan- l997), clan ASEAN Canada Workshop (1 996).

Puji syukur pnulis pnjatkan ke hadinit Allah SWT yang telah rnelirnpahkan

rahrnat &n k-antnia-Nya sefiingga penufisan iaporan penditian ini &pat &selesaikm
dengan ba~kdan Xancar.


Laporan ini rnerupkan hasil pnelitim Tesis pa& program Magister Sains,
lnstitut Pertanian Bogor dengan judui "Kajian Betrerap A s p k Program

Pemkrdayaan Masyarakat Nelayan Pengolah M u m Angke DM Jakarta''
Pada kesempatan ini penulis mengucaph banyak terirna kasih kepada
3).

Bapk Dr. Xr. Dietricch G . Bextgen, DEA dan Bapak Dr. IT.
Victor P. 13.
Ntkijuluw. Masing-masing selaku ketua dan angbwta komisl pembirnbing yang

teiah berkenan memberikan bimbitlgan hingga terselesaik m y a l a p m
penefitian ini.

2). Bapak Dr. Ir. Rakfimin L)ahuri, MS, sebagai k&a Frogam Studi Pengclolaan
Surnbedaya Pesisir dan hutan.

3).

Bapak Dr. Ir. Eman Rustiadi, M. Agr


sbagai dosen pwji yang tefah

rnemberikm sumbang saran untuk terselesaikannya laporan tesis ini.
4

IT. Drs. Moch. Rakdjo, MM selnku Kcpala Dinas Petemakan, Perikman dan
Kelztutan Propinsi

DKI Jakarta, ymg telah memberikan dorongan sejak

dirnulainya pekuliafian sampai terselesaih n y a lapran tesis ini.
5).

ReIran-rekm mahasiswa Pasca

Sarjana SPL-PB mgkah IV ymg selalu

kumpak dm bahu membahu dalam penyelesaian masalah.
6 .


SeX~ruhs~fairademikPascaSarjmaSPI~XPB

7). Semua pihak yang tejah membantu penulisan laporan pnelitian ini.
AIchirnya pnulis k h p semoga laporan penelitian ini dapat krgsma bagi
pembaa. Amin.

Bogor, September 2002

Penulis

KESIILIPULAN DAN S A R A N ..................................................................................
61

17. Faktox Eksternal B e r h r k a n Analisis SWOT.......... ..................., ....................42

DAFTAR GAMBA.R

Balrtmrrn
1 . Skema Pernbxday82tn ......................................................................................... 7

I4
2 . Proses P d u k s i fkm Asin ...................................................................................

..

3. KerangkaPemlk~ranPenelitim.............................................................................
17

viii

PENDAHULUAN
Latar Belakang

Pembanpnan memiiiki visi memkrdaystkan manusia dan rnasywkat dafam

arti seluas-luasnya. Sebab sepanjcng zstman keswadayaan merupakan sumber daya

kehidupan ymg abadi dengan manusia sebagai intinya dan partisipasi mentpkifn
pnvujudan optirnalnyra.
masyarakat uut&


Keberdayaan masyarakat rnerupakan modal uhma

mengembangkan diri nya scta mem pemharrh n ditengah

maqymkat Iainnya
Pernberdayaan &lam kamus besar Bakasa Indonesia dijelaskan sebagai suatu
proses wtuk berdaya, rnemiliki kekuahn, kemarnpuan dan tenaga untuk m e n p s i
sesuatu. Karena itu maka pem berdayaan sosiaI ekonomi masyarakat adalah suatu

proses untuk rnemiliki abu menguasai kehidupan atau status sosial ekonomi yang
lebih baik.
Masyarakat pesisir y ang scbagian ksar mempakaxl rnasyarakat nelayan ymg
memiliki karalaeristik yang ~~a

dengan rnasyamkat iainnya.

Pebedaan ini

dihnaksuz keterkai~nn

ya yang erat dengan karakterstik ekonomi wilayah, Iatm
helakang budaya dan ketersediaan sarana dan prasmna penunjang. Pada umumnya
rnasyarakat pesisir rnernpunyai ni lai budaya yang berorientasi setam dengin aim,

sehingga teknalogi memanfaatkan surnberdaya alam adalah teknologi adaptif dengan

kondisi wilayah pesisir
DI wilayah DKi Jakarta, kehidupan sosial masyardcat psisirnya tidak

berbeds jauh dengan kehidupn sosial rnasyartkat psisir lainnya ymg a& di
Indonesia, misalnya rendahnya pendidikan, produktivitas yang sangat tergantung

pa&

musim, terbatasnya m t h l usaha, kurangnya sarana penunjmg buruknya

mekanisme paw dan l a m y a transfer tekmlagi d m icomunikasi yang
rnengakibatkm pncfapatan masyarakrtt pzsisi, khususnya neIayan pengalah menjadi
tidak rnenentu.
Salah satu upaya untuk mernbangun rnasyarakat psisir, Pemerintah felah

rnernberikan perhatian kepada kelompk pengolah i b n asin berupa pembangunan
ternpat Pengolahan Hasil Perikanan TradisionaI (PHPT) di Muara Angke seluas 4,5

hcktar yang pruntukkannya seswi dengan kebijdcmnaztn umum Pemda DKE dalam

RUTR DKf Jakarta 1985-2000.
Sebagian besar nelayan pengalah Muara h g k e tingkat kesejahteraannya

masih mernprihatinkan d m m a i k k m g y a sanitasi d m hygine di lingkungan
PHPT.

Pe:nge!olw usaha

nelayan pngolah M u m Angke j u g

Mum

mernperhatikan aspek lingkungan wilayah p i s i r , xrta k f u m admya paXa kernitram
dan rnekanisme p a r y m g krlaku wndenrng merugikm

Sehubungan dengan ha1 tersebut di atas dalam era pmbangimn yang
selnakin kompleks dan komptitif, nelayan pngulah dihadapkan pa& tantangan yang
semakin besar &lam keterkaitan u s h a nefaym dengm berbagai aspek tingkungan
yang rnernpengaruhinyzt serta perstingan &lam pmanfmtan dan penggunaan

surnberdaya yang tersdia.

Untuk itu di perlulcan usaha pemkrdaymn nelayan

pengalah untuk peningkatan kesejahteraan metdui peningkatart pr~daprttan
Usaha pemberdaymn, menurut Haque, et.al duIurn Nikljuluw (2000) adalah
pmbangunan.

Menurut rnereka pembangunan adalah collective action yang

berdampak pa&a individual we@re. D e n p kata lain maka manbangun adalah

memberdayakan individu d m rnasyadat.

Memkrdayakan krarti bahwa

keselwuhan prsonal itas seworang ditingkatkm. Jadi pernberdayaan masyarakat

krarti rnemkngun coliecfivepersonulr~ofu society.
Perrtmusan Masalah
Mernhrdayakan masyarakat menrpakan upaya unt uk rneningkatkan harkat
dan martabat lapisan masyarirkat yang dalm kondisi sekarang tidak mampu untuk

merepaskan diri dari perangkap kcmiskinan dan keterbelakangan. h n g a n kata lain ,

memkrdayakan masyarakat addah mema~npukandan memandirikan masyarakat
karma masyarakat merniIiki ptensi untuk dikembangkan.

Dalam maha rnernkrdayakan rnllsyarakat nel ayan pengolah Muara Angke

p r l u dicari beberap upayct atternatif

Berdasarkan Iatar klakang tersebut di atas

maka dapat dinrmuskan permaxifahan sehrtgai berikut :
a. Faktor-faktor apa yang krperm untuk pingkatan pndrtptan neIayan

pengolah

b. Sejauhmana pcnganrh berbagai kebijakanlprograrn pemberdayattn yang
dijalankan oleh perncrintah atau stakeholders lain pada beberap asp&
ekonomi, teknofogi sosial dan tingkungan
c. Scjauhmana nelayan pextgoiah Muara Angke dalam u s h n y a sehari-hari

untuk tidak menrsak lingkungan psisir (tidak mencemaci) akibat dari
pnggunaan bahan-bahan berbahaya

d. Strategi a p yang dlgunakan untuk keberhasilan pengembangan usha
pengofah ikm asin di Muara Arxgke
Tujuan dsn Manfaat
Sesuai dengan penrxnum masalah di atas maka pengkajian ini trertujuan
untuk :
1 ) Menganalisis dampak program pmkrdayztan terhadap konservasi li ngkungan

2) Meriganal isis efck program p:mber&ymn nelayan pengof ah terhadap kondisi

mafia, kesejahtraan dm tingkat kesadafan lingkunjpn di PWT Muara Angke
3) Merumuskan arahan strate@penbwmbangrtn usaha.

Sedangbn manfaat yang dihampkan darl penelitian ini adidah sbagai beiikut :
I ) Sebagai upaya dalam memberikan rnasukan kepada para pengolah hasil perihnan

tradisianal agar &pat bemsaha lebih baik

unt&

penirzgkatan pendaptaz1

dengan pem bangunan ymg berkelsnjutan (sustuinuble).

2) Memberikan masukm kepada masyarakat perikman, pemerintah, swasta,
P e r p m Tinggi, dan i,ernbaga Swadaya Masyamkat

&lam memberdayahin

masyarakat pesisir.
3) Upya peningkatan pendapatan usaha pengolahan hail perikanan tradisianal di

PWT Muara Angke
4) Upaya pningkatan sanitasi dan hyginis lingkungan
5 ) Upaya rnengumgi damp& tekanan di lingkunpn psisir

YINJAUAN PUSTAU

Konsep Pem krdayaan Maayamkat
Pernberdtfyaan masyarakat rnempakan salah satu inti setiap proses

pengembangan masyarakat. Pengembangan masyardcat baik secara tearitis
konsepsioilal dan p d z i s oprasiond menrpakan realita yang klah teruji ddam

sejarah pmbangunan nasional maupun internasional .

Pemberdayaan

masyarakat hams dibangun diatas premis kehldupan sosial ekonomi rnmywat

yang meliputi (Winoto, 1997) :
I . Premis mengenai sitat dan tingkab laku manusia dalam masyarakai

Di &lam proses interaksi sosid, manusia umumnya bewrda untuk bisa
rnemperofeh manfaat bagi kehidupstnnya dan sekal i p s mengmangi

ketidakmenentuan dan resiko kehidupan yang dih h p i waIaupun banyak
juga anggota masyarakat yang bemifat phyantrophic.
2. Prernis tentang ketzidupan organisasi

Pengelarnpakkan sasial pada umumnya difakukan untuk mengurztngi
ketidakmenentuan chn resiko kehidupan serta di &lam proses untuk

mendapatkan akses terhadap sumkrdaya masyarakat.
3. Prernis tenBng kebutuhan manusia dan rnssyamkat

Manusia men&

dan berinteraksi dengan manusia lain rnelaiui sistem

masyarakat ((community systenr) aleh karena di dorung sifat darniahnya,

Pengelompokkan yang bersifat alamiah dm intemkrif ini akm lebih penting

daripda pengelompokkan berdasarkan batasan geografis. Atas dasar ini,
rnasyarakat diphami sebagai slltttu sistern ymg terjalin oleh karena d m y a

ikatan-ikatan xlilsi dm kepentingan akan kebutuhan ekspresi diri dalm

masyankat dan kebutuhan akan pemenuhm aspirasi-aspirasi kehidupctnnya.
4. Premis tentang partisipas1 dalarn pngdmbi Ian keputusan tentang perubahan

Pengembangan rnasyarakat yang krtuj uan

untuk

memberdaya k a

m a y a d a t dibangun di atas premis b h w a setiap anggota masyadat

memiliki hak untuk berpctrtisipasi di &lam proses pengarnbilan keputusan
yang swam Irtngsung atau tidak

Iangsung akan rnempengaruhi

kehidupnnya.
5 . Prernis tentang

keberhasilan &an

kegstgalan p r o p dan proyek

pemberdayaan masyarakat

Kegagalan dan keberhasilan pembmgunan dan prnberdayaan masyardat
ditentukan oleh kemampuan semua pihak yang telibat datam proses
pngem bangan masyarakat

ituntuk

memahami I-eafitas masyamkt dan

l ingkungan si stern kepercayaan dan sistem nilsti masyarakat tentang arti
penibahan dan arti masa depan, dan mirrcfscape r n a s y d i f t &an

rnenentukan keberhasiian suatu program atau proyek pengembangan dan

rnernberdayskan masyarakat.
Agar rnasyacakat sungguh teri i bat di dalam setiap proses pengubahan,

p i a kornunikssi yang digunakan haruslah yang hidup serta berakar di
rnasyarakat dan bukan pola kornunikasi yang dipungut begitu saja dari luar.

Datam kstitannya dengan proses tersebut di a&$, terxtunya dipeilukan
agen pernbangunan (Agent of Development) ymg memif iki ernpat pemn

(Abdullah, t 9921, yaitu : t ) sebagai katalisator; 2) sebagai prnberi pemeahan;

3) sebagai pembantu proses pngubahan, penyebaran inavasi; 4) sebagsti
penghubung sumber-sumkr yang cfiprlukan.

Melalui agen pembangunan diharapkan dapat dikernbangkan model

~>emtser&dymna h "SevYrupelling Growth" (Wardoyo, 1992), seperti tertera
pada Gambar 1 .
1. Pendamping
2. Keteckaitan
3. 'Trmsfumasi

Issue pokak :
Kerniskinan
Kekurnuhan
a
Kesenjangan
Partisipsi
Kesrvadayaan
= Keberlanjutan

i

+

Katalis Fernbangunan

Sektor Sosial Ekonorni
Mainstream Pembangunan
Proses konvergensi
Proses sinergik
Proses sibernetik

Tingkat Kesejahteraan Nefsyitn

Biro pusat statistik

menetapkan bahwa sesusltu &pat ddiatakan

sqjahtera apabila :
I . Sel uruh kcbutuhan jasmani dan rahani dari keluarga tersebut dapat dipenuhi

sesuai dengin tingkttt hidup dari masing-masing keluarga itu sendiri, scrta
3. Mampu menyediakan sarana untuk rnengernbangkan hidup scjahara

krdasarkm pancasi la dan UI JD 1945.

Kondisi maupun Bsititas ymg dirniliki suatu ternpat tinggaf dapat

dijadikm tinjawin atas tinght kesejahteraan. Perurnahan f ppan) mewprtkrtn
salah satu kebututxan dasar lain selain makanan (pangan) dan pakaian (sandang)
dalam pencapaian penghidlrpan yang layak. Oleh karena itu, harus ditangani
secara serius baik aleh instansi swwta yang krkepentingan rnaupun oleh
pemerintah, karma masih banyak masayarakat ekonomi lemah yaxlg belurn

rnemiliki wmah lay&. Program yang ditaksanakan tcrtuang &tam program
penyelram lingkungan y m g

krtujuan

menciptakztn serta

rnenjaga,

rneiestarikan k e a d m lingkungan yang sehar, bersih dan nyaman (Biro Pusat

Statistik, I993b).
Biro Pusat Statistik (1993b), rnenyatakan bahwa salafi satu faktor
pnting yang ikut sewa menjamin lancarnya pernbangunan daerzth khususnyst

dan pnbangunm secara keseturuhan adalah aqxliharanya

suatu kearnaxlan

dm ketertiban di tengah kehidupan di wayarakat. T'erpeliharmyaKamtibmas

menyebabkan tcrciptanya rasa aman dan ketcntraman sebagai upya
tenwjudnya, kesejahterrran sasial rnasyarakat, sehingga anggota mtisyarakat
teratur dan tert ib dalam rnelaksanakan fungsinya dalam hidup kmasyarakat.
Konsep kesejahteraan nelayan yang digunakan =lama

rnengandalkan pndapatan p e r k a p i ~ sebagai i ndi katar.

ini masih

Seperti diketahui

bahwa konsep kesejafrteraan tersebut terkait di datamnya kansep kerniskinan.
Dimana a& dlra kerniskinan yang digunakan yaitu "kerniskinan relatif' dm

"kerniskinan rtbsolut".

Kemiskinan relatif adalah ukuran bagaimana

pndapatan itu terbagi diantara rnasyamkat pa&

suant wilayddfukasi.

Sedangkan kemiskinan absoXut adalah suatu u k w minimal, dimana dapat

dikatakan bahwa meorang itu kmda di b a d @s

kerniskinan. Hal yang

cukup pnting juga adafah ukuran batas kemiskinan ymg d i p a k a n atau yang
ditetapkan tersebut seringkali berbeda dengan tingkat kesejzthteraan yang

dir&

oleh masyarakat. Sebab bagi masymkat nelayan misalnya sudah

meraa sejahtera dengan cuirup pangan dan sandang, tapi menuntt sebagaian
masyarakat yang lain sejahtera itu haws sarnpai terpnuhi kebueuhan sekunder

dan tersier.
Kesebata n Z,ingku ngan

Pen~jertiankesehatan lingkungan menwut World Hedth Orgunizutiun

adalah keseimbangan ckoiogi yang hams ada anagar &pat

manusia &n lingkungan

menjamin keadaan sehat dari manusia yang ti&

hanya sebat fisik

saja, tetapi juga sehat mental dan sosial yang optimal di dalam lingkungannya.

World HeuIfh 0rgunr:utron (WHO) dalum b a r ( 1 979)

rnengernukakan bahwa ruang lirrgkup kesehatan lingkungan &pat

dikelampkkan menjadi :
1. MasaIah air

2 , Masalah fimbafi
3. Masalah makanan dan minuman

4. M d a h perurnahan dan bangunan
5 . M a d a h pencemaran terhadap udara, ranah, dm air

6. Masalah keschatan kerja

Kexhatan f ingkungan sangat berpengamh terhadap kesehatrrn
masyarakat. OIeh karewya, untuk; clapat mengeloh b l i b s Iingkungan
ataupun kesehaan rnasyarakzrt p l u dihayati hubungan dengan mmusia, yaitu

ekologi manusia (Soemirat, 1994).
Permaslaban Wilayafr PesLir

Sebagai salah satu negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang
8 2.UUU km, Indonesia memil i ki kawasan psisir yang sangat luas. A h y a

kernudahan aksesibilitas t e r M p lrnwasaxl ini akan cendemg meningkarkan

laju pemanfaatan wilayah pesisir di tahun-tahun mendatang. Selain itu ha1 lain
ymg ti&

boleh diabaikan itdalaln Bkta yang menunjdckm bafiwa tilfak: kurang

dari 60 % penduduk Indonesia bemukirn dikawasan ini.

Kesmuanya

merupakan tekanan-tekanm $an heban yang h a m dipikul fingkungan psisir.

kqpn metihat fenamem di atas maka pmanfrtatan dm pengelolw
surnberdaya pesisir semra berkelanjutm aMah rnerupakan suahr kebutuhan.
Let& wifayah pesisir yang secara geografrs bmda dimtam damtan d m
lautan, mcnycbabkan tingginya tin&t

keterkaitan dan saling rnempngaruhi

antara ekosistem di daratm dengan ekosistem di psisir. Hal ini mengalubatlcan

wilayah pesisir sangat rentan terhadap krbagai darnpak kegiatan yang
dilakukan di daerah hulu (Savitri et al, 1999).
Perairan Jakarta tcrmasuk dwrah yang rawan a h pencemacan baik

yang diakibatkan karma kegiatan manusia di daratan perko-n

maupun akibat

aktivitas manusia di dalam u p y a pemanfmtan potensi perairannya dengan cam
yang tidak rasionaf. Salah satu kegiaiatan yang prikanan yang bemuara di

Tefuk Jakarta a&l& pusat Pengol&m Hasif Perikanan Tradisional Muara
Angke. Pencemaran y q terjadi di psisir M m Angke m r e t tidak langsung

juga a h mernpengamhi kondisi pmiran di Teluk Jab. Kajian lingkunp
di wilayah psisir Muara Angke rnenyimpulkan b h w a kondisi lingkunbpn 3i

sekitar wilayah tersebut sangat bun&. Penifaim tersebut di dasarlan pa& fahi
di lapangan mupun data penetitian sampl air di labratorim. Ada beberapa

ha1 pnyebab terhadap bunrknya fingkmgm, yaitu : limbah i b n dibuang
s e m b g a n , belum terdapat kdam penmpmgm

dm pengolahan limbah

ikan, dminase bumk, dm tain-lain.
Badasarkan kenyatam yang ads, maka hams segera diupayah
penuwan beban pencemaran rnelalui krt>agai p r o m yang layak secara
teknis, ekonomis, rnaupun sosial budaya. Dalam ha1 ini industri yang diketahui

mengbsilkm Iimbah tersebut hanrs mengalah terlebih dahuiu seklum di
bmng ke perairan.

Seprti d i k M u i sampai mt ini kebnyakan limbah

damestik DKI fa-

masih dibuang langsung ke peraim tanpa dialah tertebih

d&uru.
'Melayan pengoIah tmdisional dan usaha keci f lainnya selalu dihadapkan

p d a berbagai masalsth akihat keterbam ymg dimilkinya. Bahkan akibat
mmlah yang dihidapi, nda sebagian usaha tersebut ymg bwfung tikar karena

ketidalcmampum mengatasinya. Tetapi a& yang mampu bedahan, walaupun
hanya marnpu berproduksi dengan kondisi titik i m p . Padahal menurut Riffn
( 19771, perm usahdindustrj kmi l sangat berarti bagi perkembangan industri

Indonesia secara kewLuruXran.

Permadahan yang dibadapi oleh nelayan pengolah tradisiunaf &pat

menghambat pc:ngemhgm usaha itu sendiri. Adapw pemasalahrtn tersebut
d a p t dibagi rnenjadi empat aspek yaitu aspek prociuksi, aspek p m w r a n ,

aspek permodatan dm keuangm, serta aspek manajemen (Riffin, 1997). Ofeh
karena itu, dalam

pengembangan usatra tersebut, kernpat aspek tersebut

harus diperhatikan.
Limbah Rwsil Perikanozn

Limbah pada dasarnya adafah swtu Man yang khuang atau dibmg
dari suatu sumber ahifitas manusia, maupun proses aiam dan tidak abu M u m

rnempunyai nilai ekonorni, bahkan dapat rnernpunyai nilai ekonumi negatif

karena pnanganan unmk rnembuang atau mernbersihkan memerlukan biaya
yang cukup besar cfisamping dapat mencemari lingkungm.

Limb&

r n e m p a h m a d a h di &lam usaha suatu industri termauk indusk perikanan
ymg menghasilkan fimbah pa&

proses pnmgkapan ikan, gemganan,

pengangkutan, distribusi dan pemwmm. Limbah prikanan &pat &pat berupa

ikan ymg terbuang, tercecer, clan sisa olahan yang menghasithn cairan dan
pernotongan, pencucian dm pengoldm produk (Jenie dm Rahayu, X 990).

Limbah hasil perikrtnan &pat diolah menjadi tepung i h n , silase i h ,

ikm asin, terasi, dan fain-lain. Ikm olafrstn tradisional seprti ikan asin, terasi
dm sebagainya diprodulrsi oleh pngolah ikan di DKI Sakarta, terdapat di dua

lokasi yaitu Kepulauan Seribu, Pengalahan Ijasil Perikanan Tradisional (PWT)

Muara Angke, Kmal M u m , dan Cilincing. Di PWT para pengofah ikan
tradisionat diberi ternpat usaha serta di trim aleh Dims Peri kanan DKf Jakarta.

Tepung ikan

Bahan mentah bagi pmbuatnn tepmg ikan dapat hemp ikan seam

k e s e l h m ataupun sisa-sisaotahan. Cara pbuatannyapun sangat bervariasi

dari m paling sederhana, yaitu dengan p e r e b m d m penjemuran sampai
rnenggmakan mesin-mesin canggih.

k n g m adanya pengofahim tepung ikan &metrut terdapt suatu niiai
tambah dari ikan yaitu pemmfaatm iIran yang tidak krnilai ekonumis,

sehingga tidak ada suatu pembwgm ymg pfcuma atau sia-sia, melainkan a&
hasil. Nelayan seringkali mendapatkan ikm yang tidak bemihi ekanomis
dalam tangkapannya di laut. Selama ini merela hanya mernburtr~pyadenbegitu saja, namun derrp adanya indwtri pengolahan tepung ikan, netayan

akan rnendapatkran nilai tamW (Arifudin, 1993).
Silase

Silase ikan merupakan suahr produk cair yang dibuat cfiui ikan utuh

atau bagian-baginn i h y m g dicairkan oleh enzim yang ada pada tubuhnya
sendiri dengm penambahan asam (Kampiang dan Ifyas, 1983).

Proses prnbuatan silase secara biofogis disetrut metode fementasi.
Pa& proses fermentmi terjadi pnibahan-pnxbahan bahan o r p i k yang
kompleks menjadi sederhma aleh kegiatazr emim, dm bahan-bahan yang

dihasi l kan

&pat

menghambat

kegiatm

mikroarganisme

pmbusuk.

Pengalahan silase ikan secara kimiawi, pilihm bahan pengawet terletak antam
penggunm asam mineral atau asam orgmik atau campwan asam-asam
tersebut. Kemudian pifihm &an ditentukan pula oIeh faktor ekonomi yaitu

kg,mudah atau sukmya asam tersebut xfi dapat. Bahan pengawet yang

propionat sebagai asam organik. Selain asam organik juga bisa d i g u n w

Proses prduksi Xkan asin pada dasarnya terdiri, dari dm h h p , yaitu
peng&arman dan pengeringan.

P e r b e ~ - p e cyang
~ tcrjadi pa&

mumnya hanya pa& jurnIah garam yang diguraakan, lama pnggmman dm

pengeringan. Perkdmn tersebut umumnya disebabkan oleh perbedaan ukuran
ikan dan tingkat ireasinan.
Alat yang digwakan untuk pengolnhan ikan asin umumnya terdiri atas

p i s u baskom, bak untuk perendaman dan gars-pm unt& penjemmn serta

keranjang bambu untuk penyirnpaxlan ikan asin. Skema proses produksi ikm

Batran Baku

Penggararnan

Sortasi

C

.......................................
..-.'......
"

'

....

........

I
.
.
.
.
.
.
.
.
.

By Product (tepung

''.-.-\

.....-..'
....................A....................................~....
......

ikm, silase, dl!.)

Earnbar 2. Proses Produksi Ikm Asin

Matrib SWOT

Matiks

digunakm

SWOT

untuk:

rnenyusun

strate@

organisasi/penrsah~an. Matriks ini menggambarkan s e e m jelas bagaimana

plwng dan ancaman ymg dibdapi orgmisasi/p&am

&pat disesuaikan

dengan kekuatan dan kelemkil orginisasi/prusatxaa~.

Matriks ini

menghasilkan 4 kemmgkinan alternatif strategi, yaitu stxategi SO,smtegi WO,
strategi ST ,clan strategi WT.
Tabel 1. Matriks SWOT
I,

'....'...'....

mmss-W

'...

....

....

Dafbr 5- I O faktor-faktor

.....'...

Daftar 5- 10 faktor-faktor

Faktor Ekstern
- -, -, ,,,,

-,

--.

,-, ,,,

,,,,,,,-,

kefemahan

-

,,,,,,

OPPORTUNITIES-0

STRATEGI S-0

STRATEEI W-0

Daftar 5- I O faktor-faktor

A m i kefemahan dengan

peluang

memanfaatkan peluang

THREATS-T

STRATEGf S-T

Dafear 5- 10 faktor-faktor

Gunakan kekuatan untuk

ancaman

rnenghindari ancaman

memanfaatkan peluang

/
!

Meminimalkan kelemahan
dm rnenghindari meaman

Terdapat delapan hhapan mernbentuic matriks SWOT,yaitu :
1. Tentuban fak~or-faktorp e l w g eksternal perusaham

2. TTentukm faktor-faktor m
-

perusahaan

3. Tentukan faktor-f&or kckuatan prusahaan

4. Tentukan faktor-faktur keiernahan gerusabaan

5. Sesuaih k e h -

internal dengan pelwng eksteml u n a mendapafkan

strated SO

6. Sesuaikan keiemahan internal denen petmng ekstemal untuk rnendapatkan

strakgi WO

7. Sesuaikan kekwtan internal dengan peluang ebtemat wuk mendapatkan
stmtegi ST
8. Sesuaikan kelernahan intemaf dengan p l u g ekstemal untuk mendapatkm
strategi WT.

Ke'

pernibran ini dikembangkm untub; dapat rnembafras pernasalahan

yang dihadapi dalarn pemberdayaan rnasyarakat psisir nelayan pngolah Muara

Pengkajian
Ulmg

Ti&k

Memenuhi
syarat

Pada umumnya industri mmah tangga

Ya

Kesejahteraan
Nelayan dan
Kebersi han
Lin~kungan

rnerniliki berbagai kendala untuk

upya pengembangannya, antara Iain : ketrampilan yang sangat terbatas, modal yang

kecil dan kernampan manajerial yang eidak memdai. Kondisi u d a yang demikian

& i m p rnernmculkan ~m&ahan tersendiri yaitu : mu& prod& akhir yang tidak

seragrtm.

demikian d i p e r l h n suatu upaya

Untuk: menghahpi k&n

pemberdaym mtuk mempiBaiki kondisi para pengolah tradisiaml swam Wlusus

yaitu dengan rneningkatkan ketempilan, rnemperbaiki ranhi prnasaran dart

memberikan layanan permoddan.
Hipotesis yang diaj&an yai tu :
1 . Kelornpok yang mem-

sasttran

pemanfaatan progrnm pe~nberdayaanIebih

baik dari yang bukan kelompok m.
2. Pernberdayaan ymg dilakuknn terhadap nelayan pengalah dapt menelran
terjadinya pencemaran lingkungan wilayah pesisir sehingga terciptrt lingkungan

yang bersih dan sehat.

METODOLOG1
h h s i dttn Wakta Penelititla

bkasi

penefifian di Iakukan di tempt Pengolahan I-Iasil Perilanan

Tmdisional (PWT) Muara Angke, 3aka-h Uhm. Penelitim ini rnemerlukm waktu

Selama 6 bulan yaitu sejak bulm Novmbcr 2001- April 2002. Ruang lingkup
penelitian ini yaitu mmgkaji beberap ttspek program pemberdayaan yang telah

diberikan kepatfa

masyacakat nelayan pngolah di PWT Muara Angke dan

damphya terhadap kesehtan lingkungm sem peningkatan

pendapatstn dan

kesejahtem .
Metade Penelltiern

Data-data p n g diperlukan bersifat deskriptif, kemudian tekni k pnelitian
yang digunakan

adalrttr metude s u m i dengan tujuan untuk memperoleh f a b dari

gejaia yang ada dm m e n d kekmngm secara faktual

secara sosial ekunorni.

Teknik penelitian survai ini dilengkapi dengan menggunakan dafrar pemyaan yang
telah dipersiapkm sebelurnnya sbagai instrumen pengumpdm data yang

ditakmakan melalui wawancara.
Jenis dan S u m k r D a b
Jenis data yang dikumpulkan rPda1a.h data kmtitatif dan data kualitatif. Data

kuantitatif adalah data-datct dalam bentuk angka-angka. Cuntoh data kurantitatif
acfalah jumlah keluarga, penclaptan, jurnIah pruduksi dan lain-lain. Sedangkan data
kualitatif adalah data bukm dalm bentuk mgb-mgka atrtu dengm perkatmn lain

data yang bempa penjelasrsn-penjel d m umian tentang prsepsi, pandangan. atau

pndapat seseorang terhadap abyek melalui panca indranya.
Data yang dikumpulkan krupa data primer dm da& sekwder. Data primer
adalah data yang diperoleh Iangsung dari sumber aslinya yang belum mengatmi

pubahan maupun analisis. Data ini diperuleh melalui wawancm langsung dengan
70 nelayan responden prnberdayaan

dan non pmberdayaan dan key ~nfbrman

(Kepala Dinas Petemakan, Perikanan dan Kelautan; Kcpalit PHPT Mwra h g k e ;
Kepala Sub Seksi Binamutu ) sebanyak yang dilibatkm

dengan

menggrtlnakan

metode-metode yang $el&ditetapkan dalam pnelitian ini. Data skurider menrpakan
data yang diperoleh dari dinas maupun instansi xrta laporan-laporan sampling dm

hail penetitian.
Penentw jumtah responden sebanyak 35 responden non pemberdayaan dan

35 responden pemberdayaan &rdaxirlcan Walpole ($982) telah memenuhi batas
minimal pengambilan contoh yaitu bila n 2 30, maka nifai-nilai (x - v)f(sldn) masih
menyebar mengfiampiri sehm normal baku.

MetwXe Peng~mpuXmtnData
1. Observasi, diharapkan akan dipruleh data dan infomasi wtuk rnelakukan

analisis pmberdayaan masyarakat psisir nelayan pngolah Mwra Angke.
2. Wawancara, baik langsung rnaupun tidak Iangsung kepada pihak-pifiak terkait

diantaranya adatah Staf Dinas Perikanan Propimi flKJ Jakarta, Staf PWT Dinas

Perikanan Propinsi DKI Jakarta, dan para pngoiah di P W M u m Angke.

3. Studi Pustaka, sebagai ladasan tmritis dm data penunjang ymg behitan

dengm materi pngkajian. Data sekmder ini diperoleh kwh laporan dm
informasi dari berbagai sumber, seperti laporan PWT M u m Angke, Dinas

Perikanan DKI Jakarta dan pihak tehit lain ddam pembinaan, serta data r
u
j
m

ctari behapi pustaka yang refwan.
Teiurik Pengambibn Contoh

Kuakteristik subyek yang menjadi responden &lam penelitian ini terlebih
dahulu dikehhui, m&a teknilc pngambilan contah yang digumkzm addah purposive
samplmng yaitu pngambilan contoh dengm tujuan dm maksud tertentu.

Dalarn proses px~gambilmcantoh digudan system h t a antara responden
pembexdayaan &in non pemberdayaan.

Pengambilan cantah secara purposrve

samplmng digunakan agar kuesioner yang dikrikan tepat ke sasztran yang diinginhn.

Qengohhandam Analisis Data
Data dm Infamsi dikumpulkan dm dianalisis dengm rnenggmakan
pendebtan b t i t i l t i f dm kwafit2ttif. Analisis kuantitatif kmpa data pndapatan

nelayan pengoiah yang mewpalcan penghmilm yang diperoleh dari wmua anggota
keluarga berupa uang atau barrupiah perbufan-terhadap. Sedan-

yang dinifai dengan wing yang dinyaakan dalarn

analisa kulitatif dil&dcm terhadap data dan

informasi yang rnenggarnbarkan smtu tindakan Sel anjutnya dilakukan kajian dengan
menggmakan analisis SWOT.
Analisis data dilakukan dengan tujuan : Untuk rnengetahui apakah kegirttan

pemberdayaztn mernpngaruhi pningkatan. p n d a p t a n ; data identitas rumah tang@
dan profil usaha produksi hasiX prikmnan dihbulrtsi, diolah kemutfian dianalisis

seam ririnci mtuk memberih gambaran yang jelas mengenai kundisi umum
masyarakat penefitian; dm untuk rnembuktikan bahwa kegiatan pemberdayam
masyarakat nef ayan pengalah di Muara h g k e &pat meningkatkm kesejahteraan

nelayan pengolah dan m e n m W tin&& pencemaran di wilayah tersebut.
Analisis f~ika-kimia air limbah di PRPT Muara Angke

Analisis ini digunakm untuk mengetatxui tingkat kertlsakan linwtlgan yang

terjadi melalui analisis fisiku-kirnia di PWT Muara h g k e . Untuk menganalisis
aspek tersebut digmakan analisis uji T-Berpasangan sehingga akan diperaleh

garnbwtn kondisi air limbah secara umum pada takmi penelitian.
Analisis proyek pemkrdayrtrmn neiayrtn pengolmrh

Analisis ini digumkara untuk rnenjelastan hubungan antara h i l pngmabn,
h a i l wawancm, invenarisasi dm bentuk pertanyaan dengm sejumlah respanden
yang dipilih. Analisis kuantitatif digmakan unt& mencari jumlah d m persentme dari
data-data yang dikumpulkan dengan ~ a r atabulasi, uji indepndensi hubungan a n m
nilai tingkat pew nelayan pngolah dengan peran pmerintah &lam proyek

pernberdayaan nelaym pngulah. %lain i-ht juga diprfihatkan hubungan mbm

rnasyarakat yang terlibat pernhdayaan dengan falaor k d e r i s t i k seprti : umur,
lama linggal, pdidikan f a d , jenis mtri pncaharian, jumlah anggota keluarga,

pndapatan, persepsi proyek pmkrdayaan dm kualitas perairan.
Nilai atau kategori tingsft peran sem rnasyarht lokal, prsepsi masy~akat
dan kmtitas Iingkungm tingal diperoleh dari, nilai variabel tersebut. Setanjutzrya
hasil selisih nilai dibagi dengan jumlah kelas. Selang nilai untuk ketiga kategorl
tersebut &pat dinilai dengm men^^ rumus (Djawanto, 1893) :

e
Interval Kelas

-

Ran~e

Keterangan :

Rmge : Selisih nilai tertinggi dan nilai terendah

k

: Jumlafi kelas (sesuai yang telafr ditetapkan)

Pemilihan uji jenjang Spearman untuk mengetahui hubungm keeratan antar
variabel didasarkan pula kernampuan uji sebagai berikut : ( I ) dapat melihat amh

korelasi antstca variabeI ti&

bebas dengan variabe! bebas; (2) &lam mextormalkan

data yang dilakukan mefalui urutan aku ranking (sesuai dengan banyaknya sampl)

dan ; (3) mudah dipelajari d m ditetapk baik untuk data n~minalrnaupun ordinal.
Uji korelasi jenjang Spearman adalah untulc mengetahui keeratan hubungan antara
suatu variabel f Xi) dengan variabel lain (Xj) dengm m u s sebagai berikut :

Keterangan :

dl

-

N

= Ranyaknya

rs

KX;
RXj
1

+

Kaefisien korelasi jenjang Sparman
P&&~II

antara fsd~
ranking (RXi-RXj)
smpel

Rangking variable Xi ( i d a h mki,I-

ustlha,hawqa,
~Aptltan)

Rangking variabfe X j , ( i d a h p r a i ~ il,a w ,ah,,

j

,
,
b

pnhpm,

Dan untuk: mencari signifikasi r, yang kita hasilkan dibawah. ini hiptesis nol, diuji
dengan menggumkan m u s :

Ketemgm :
t

-

t student's

rs - Koefisien korelasi
N = Banyaknya sarnpel

dianalisis dengan

Hubungan anta peubah yang satu dengm yang lainnya

menggunakan uji

2 b u s k sampeI independen (Siegel, 1986).

Hipotesis no1

(Ho),

yaitu ada pengaruh antar peubah yang satu dengan yang lain, maka untuk rnenguji haI
tersebut dengan menggmakm rumus dasarnya Khi- kuadrat yaitu :

= Banyaknya

Eij

-

kasus yang diobservasi untuk kategori h i a m baris ke i

kolom ke j
Baxlyaknya kasus yang diharapkan di k w a h J&, dikategorikan cialam

kategari baris ke i kolom ke j

k

f umlah kolarn =jumlah kclompuk

individu ymg dibmkteristikkan oleh sejumlah wridxt kuantieatif' diuji dengm
tehi k Andisis Fakrorial Disksiminan (AEZ)). Dalam anal isis faktorial diskriminan

kita berhadapan dengan dm prmasstlahan : f ) Mendefinisikan variabel-variabel yang
&pat m

e m e d e w baik gmpgmp individu yang terkntuk, dan 2) Mengenat

karrakteristik individu yang ti&

terklasifikasi dan menemukm grupnya (Bengen,

Tabel 2. Data yang Dialah dengan Analisis Faktoriaf Diskriminan

Keterangm :
Xl

: J w l a h tenaga kerja

X2

: Lama Usafia

X3

: Pendapatan

X4

: Jumlahproduksi

X5

: Tingkat ke~adaranlingkunp

E1

: Nefayan pngolah yang tidak mendapath program pemberdayaan

G2

: Nelayan p n p l a h yang memanfaatlcarr program pemberdaym

N1

: Banyaknya observasi pa& Gmp t (G 1 )

Nz

: Banyaiuzya observasi pada Cmp 2 (G2)

Perhitmgan dengan uji statistik
T~=

(XI

~ u t e l l i n ~adalah
's
sebagai berikut :

- X~)'S-'(X: - xz)

n1+n2

Untuk mengetahui perbedam an^ kelompMgmp dilmjutkan dengan uji F
dengan m u s :

F hitung

- a+n2p (n

4,.

p - 11 T'

nz 2)

Dengm derajat bebas fp, (nr + nz

-p-

1) (a)dimma a

-

5%,

rnenyatakan terdapat prkdaan kwaheristik rum& tmgga antar
kelompoWgup
Keterangan :

n2

-

P

= Jumlah

nl

XI

xz

9

Jumlah sampeI pada keXompoMgrup I
Jumlah sampel p d a kelornpoMgnrp 2

variable yang diamati

- Vektox ratam kelornpoidgmp

-

1

Velaor ratmn k e l o m p k l p p 2

h e r s matrjk varian-covarian sampel gabungan

Tingkat Kesejs hteraan

M m pnelitian ini, tingkat kesejahtew &an d i k k d t i s a k ; a n Irriteria
yang dipnakm Biro Pusat Sktistik dalam SUSENAS (1991) ymg dirnodifikasi yaitu
sepuI& indikator kesejaterm. Kesepuluh indi kator teisebut &1ah

nunah tangga; k a d a m tempat tin@;

: pndapatan

failitas tempat tinggal; kesehatan mggta

mmah tangga; kcmudatran mendapatkan gelayman kesehatan dari tenaga medis;

kemudahan mernasukkan anak ke suatujenjang pendidikan; kemubhan mendapatkan
fasilitas tmnsportasi; kehidupan iremgmm; rasa aman dari ganggwn finddm

kejahatan; dan kemudahm dalarn melairukan olahraga, yang a h disajikan s e m
jelas pa& Tabel 3.
Kiasifikasi tingkat kesejahteraan dicari dengan meng&unakan rnetude skoring

bani dari Biro Pusat Statistik , dimana sksr range akan dihituilg dengm cam
rnengwaqkw skur tertinggi dengan jumlah skor mendah dari kesepuflrh indikator

kesejafiteraan y ang teiah ditentukan seklumnya dm hasil pengumgin tersebut
dihgi dengnn jumlah Masifikmi tingkat kesejahteraan yang akm ditunuh~t,yaitu

t i p klasifikzlsi. JumIah skor tertinggi dari seprrluh indikatox kesejahkxaan h l a h 3 1
dan jumlah skor terexldahnya add& 1 0.Maka rangenya &I&

3 1- 10/3 =7. Sehi ngga

jika ditmmkm krdasarkan tingkat k l a s i f h i kesejahtemn adalah sebagai berikut :

a. Tingkat kesejahteraannyst tinggi jika rnencapai skor

= 24-3 1

b. Tingkat kesejahteraannya s e h g jika rnencapai skor = 1 6-23
c. Tingkat kesejahteraannya rendah jika mencaw skor

-

9-1

Tabel 3. Sepuluh Indikator Kesejahteraan BPS dalm SLTSEiJiZS (1 941)
png dimodifikasi

I
I

2:

.I

3.

4.
I

I

.

+.

-9ta
lehh reradLth
dari mlai tukar 480 kg h s
3.

1.

unttk d a d desa
&li,
apbila
penhpamn &pits
pertahun
tebih rcndah dnri nilni tukw
360 kg h a s untuk Aerah desa I
'
miskin,
apbila I
pmhpaun pxkapita m h u n
fekh r d h &ri nilai nil;rlr
2 7 0 k h s m~ukdswdh h a
3
P m n e n (xkor 1 5 4
, ~ ~ m ( ~ J ; 0 1 . 1 0 ~2 1 4 ~
1
~m permnm
(~kw
5.9)

Mivlrin

~ & n Ternpar T h a f
1.
Atap : EZaihg(5)llas&(4~g~3)Isi~p(2~daufi<
1)
2, Bilk : T m b o k ( S ~ m g a ht m h k (4p'Kayu (JPbsmbu ka;u(2)/ hmhu(l)
3. Statahis : Milk mdin(3)/ Wa(2)Mumpng( I)
4.
Xsntai : Porsel'in(5>ruain(4~est@3f/r'apn{2)n'amhf I )
5. Lantai :~,uaq>
100m1)(3)&&ng(50- 1 0 0 m 1 ) ( 2 ) / S )
Fasilitas Tempt T&gl
h & p (skm 2 1-27)
1. Pdwwgan : h s (>1DOrn~(3)1~&apd501 ~ ' ~ 2 ) I S e m p i ~ ~I I5 0 m ~ ~v
C&up (skw 14-20]
2. H i b : Viw4)/TV(J)n*ape Recor$er(2)/Radi.( 1)
K w n p f s b 7-13)
3. Wi+ : AC(4)/hnari e y ( J m p s angin(2f/Alsm(1)
4.
hmmngan : L i s t r i k ~ 3 ) / F ~ ( 2 ~ m p u t m1)p I f
5. kkrhan &kar : G a s ( 3 ) M m p h h ( 2 ) K a y u { 1)
6. Sumber Air : P~(6~Sum~S)rs:muF(4~lrrair(3f/llujm(2>ss~i(
1)
7. MCK : Sendiri(4flJmm(3)/Smg&i(2)/Kebun(i )
Kesefis~n"~$09anmrahkngga
4
Bagus (