Pelanggaran tingkat V adalah: Pelanggaran berat yang dengan alasan mendesak dilakukan PHK dengan berpedoman

PT XYZ JAKARTA - INDONESIA PERATURAN PERUSAHAAN 2013 – 2014  Halaman : 13 4. Membawamenggunakan barang-barangalat-alat milik Perusahaan atau milik pihak ketiga yang dipercayakan kepada Perusahaan keluar dari lingkungan Perusahaan tanpa izin dari Pimpinan Perusahaan atau yang berwenang. 5. Menggunakan asset Perusahaan untuk kepentingan urusan pribadi seperti misalnya: kendaraan, alat-alat kantor dan lainnya. 6. Bekerja paruh waktu part time atau memiliki kepentingan finansial pada suatu Perusahaan lain yang mempunyai hubungan dengan Perusahaan, dimana ia dapat mempengaruhi hubungan Perusahaan dengan Perusahaan tersebut. 7. Mengarahkan Perusahaan agar menerima pemasok yang dimiliki atau dikelola oleh keluarga atau sahabat dekat. 8. Memberi referensi dalam mempekerjakan atau dalam promosi jabatan kepada istrisuami, keluarga atau sahabat dekat. 9. Menerima diskon secara pribadi yang tidak diberikan kepada publik, dari pemasok, pelanggan atau kompetitor, baik langsung maupun melalui istrisuami, atau keluarga.

e. Pelanggaran tingkat V adalah:

1. Bekerja paruh waktu di luar perusahaan yang menggunakan waktu kerja atau segala fasilitas milik perusahaan. 2. Bekerja paruh waktu atau memiliki kepentingan keuangan pada suatu usaha yang baik langsung maupun tidak langsung dapat merugikan usaha perusahaan, misalnya pada kompetiter perusahaan. 3. Pengulangan atas pelanggaran tingkat IV.

f. Pelanggaran berat yang dengan alasan mendesak dilakukan PHK dengan berpedoman

pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 1. Pada saat perjanjian kerja memberikan keterangan palsu atau yang dipalsukan. 2. Mabuk, madat memakai obat bius atau narkotika di tempat kerja. 3. Melakukan perbuatan asusila di tempat kerja. 4. Melakukan tindakan kejahatan, misalnya: mencuri, menggelapkan, menipu, memperdagangkan barang terlarang baik dalam lingkungan Perusahaan maupun di luar lingkungan Perusahaan. 5. Menganiaya, menghina secara kasar atau mengancam Pengusaha atau teman sekerja untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum atau kesusilaan. 6. Dengan sengaja atau ceroboh merusak, merugikan atau membiarkan dalam keadaan milik Perusahaan. 7. Dengan sengaja atau ceroboh membahayakan atau membiarkan diri atau teman sekerja dalam keadaan bahaya. 8. Membongkar rahasia Perusahaan atau mencemarkan nama baik Pimpinan Perusahaan dan keluarganya yang seharusnya dirahasiakan, kecuali untuk kepentingan Negara. 9. Pemalsuan apapun yang merugikan Perusahaan. 10. Perjudian dalam bentuk apapun yang dilakukan di tempat kerja. 11. Menghilangkan dengan sengaja atau karena kecerobohan, barang milik Perusahaan. 12. Berbuat asusila sedemikian rupa sehingga dapat dianggap mencemarkan nama baik Perusahaan. 13. Menyebarkan informasi rahasia, hak paten ke pihak luar Perusahaan. 14. Membawa senjata apitajam dalam lingkungan Perusahaan. PT XYZ JAKARTA - INDONESIA PERATURAN PERUSAHAAN 2013 – 2014  Halaman : 14 15. Menerima, baik langsung ataupun tidak langsung, sesuatu yang berharga dari pemasok atau subkontraktor pihak eksternal atau dari proyek pihak internal untuk mempengaruhi atau sebagai imbalan atas apa yang akan dan telah dilakukan. 2. Surat Peringatan Perusahaan dapat memberikan surat peringatan tertulis kepada karyawan yang melakukan pelanggaran tata tertib Perusahaan. a. Surat Peringatan I Pertama 1. Karyawan yang melanggar tata tertib Perusahaan setelah diberikan teguran lisan oleh atasannya. 2. Karyawan tidak masuk kerja dalam satu bulan sebanyak 3 tiga kali tanpa memberikan keterangan yang sah. 3. Sengaja tidak mau mentaati peraturan keselamatan kerja. 4. Tidak memelihara dengan baik segala perlengkapan kerja yang diberikan kepadanya. 5. Membawamenerima tamu pribadi ditempat kerja tanpa seizin atasannya, meskipun telah diberikan teguran secara lisan. 6. Sering melakukan pekerjaan tidak efisien meskipun sudah diberikan bimbingan dari atasannya atau tidak cakap melakukan pekerjaannya setelah dicoba di bagian lain. 7. Tidak mentaati peraturan kerja yang ditetapkan Perusahaan. 8. Surat peringatan I berlaku selama 6 enam bulan.

b. Surat Peringatan II Kedua