Latar Belakang Involusi Pendidikan

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Fokus penelitian ini adalah mengenai hubungan antara aktifitas mahasiswa di luar kelas dengan kelancaran studi mahasiswa tersebut. Pada umumnya, mahasiswa di Fisip tergolong standar 1 Apabila data borang FISIP di atas benar, kurangnya perhatian dari mahasiswa terhadap kegiatan perkuliahannya akan berdampak terhadap dirinya maupun tempat di mana dia menuntut ilmu. Dampak yang terjadi pada seseorang tersebut yakni, usia semakin bertambah sedangkan proses perkuliahan belum juga selesai. Dengan demikian usia yang sudah bertambah akan mengurangi daya saing mereka dalam mencari pekerjaan. yaitu tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lama dalam menyelesaikan studinya. Ada juga sebagian kecil dari mahasiswa tersebut yang termasuk lama dalam menyelesaikan studinya. Menurut borang FISIP USU 2012: 12, kurangnya perhatian dari mahasiswa tersebut dengan keadaan perkuliahannya, hal ini didasari oleh aktifitas yang mereka jalani di luar kelas yang lebih banyak menyita waktu mereka sehingga mengakibatkan intensitas mereka berkurang untuk belajar dan menyelesaikan segala kegiatan yang berhubungan dengan kuliah mereka. 1 Tergolong cepat selama 3,5 tahun 7 semester dan tergolong lama selama 6 tahun 12 semester Keputusan Rektor Universitas Sumatera Utara No : 1023J05SKPP2005 tentang Peraturan Akademik Program Sarjana S-1 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2 Dengan lamanya mahasiswa menyelesaikan kuliahnya, biaya yang dibutuhkan menjadi membesar. Pembesaran biaya sangat terasa bagi mahasiswa yang kos-kosan, baik itu biaya untuk membayar tempat tinggal setiap bulannya maupun untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Rasa malu juga melekat pada diri mahasiswa yang lama menyelesaikan perkuliahan. Rasa malu di sini dimaksudkan lebih kepada perasaan rendah diri atau minder terhadap teman-teman yang seusia yang telah menyelesaikan kuliahnya. Hal ini tidak menutup kemungkinan ada yang menganggap biasa dengan lamanya mahasiswa tersebut menyelesaikan perkuliahan. Selain berdampak pada diri sendiri, lamanya mahasiswa dalam menyelesaikan kuliahnya berdampak juga kepada perguruan tinggi di mana dia menuntut ilmu. Dampak tersebut terlihat dalam hal akreditasi perguruan tinggi tersebut. Sehingga dewasa ini ada perguruan tinggi yang menghalalkan segala cara agar akreditasi naik minimal tetap apalagi kalau perguruan tinggi tersebut baru terbentuk. BAN-PT 2 yang dalam hal ini sebagai wakil dari pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional memiliki wewenang untuk melakukan sistem akreditasi 3 2 Satu-satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia dalam hal ini oleh Departemen Pendidikan Nasional 3 Pengakuan terhadap lembaga pendidikan yang diberikan oleh badan yang berwenang setelah dinilai bahwa lembaga itu memenuhi syarat kebakuan atau kriteria tertentu http:artikata.comarti-318197-akreditasi.html pada pendidikan tinggi baik untuk Perguruan Tinggi Negeri PTN, Perguruan Tinggi Swasta PTS, Perguruan Tinggi Agama PTA dan Perguruan Tinggi Kedinasan PTK. Universitas Sumatera Utara 3 Yang di mana dalam PP No. 60 tahun 1989 disebutkan bahwa BAN-PT merupakan badan yang mandiri independen yang diangkat dan melaporkan tugasnya kepada Menteri Pendidikan Nasional. Dan berfungsi sebagaimana yang ada pada UU No. 20 tahun 2003, PP No. 60 tahun 1999, SK Menteri Pendidikan Nasional No. 118U2003 adalah membantu Menteri Pendidikan Nasional dalam pelaksanaan salah satu kewajiban perundangannya, yaitu penilaian mutu perguruan tinggi, yaitu Perguruan Tinggi Negeri, Swasta, Kedinasan serta Keagamaan. Dimana proses akreditasi program studi dimulai dengan evaluasi diri di program studi yang bersangkutan. Evaluasi diri tersebut mengacu pada pedoman evaluasi diri yang telah diterbitkan BAN-PT, namun jika dianggap tidak perlu, pihak pengelola program studi dapat menambahkan unsur-unsur yang akan dievaluasi sesuai dengan kepentingan program studi maupun institusi perguruan tinggi yang bersangkutan. Menurut Subandi Direktur Pendidikan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional, indeks tingkat pendidikan tinggi di Indonesia juga dinilai rendah yaitu 14,6 persen, berbeda dengan Singapura dan Malaysia yang sudah memiliki indeks tingkat pendidikan yang lebih baik yaitu 28 persen dan 33 persen 4 Selayaknya seorang mahasiswa dapat menyelesaikan studinya dalam rentang waktu cepat atau pun normal yaitu 10 semester. Namun, tidak sedikit mahasiswa yang termasuk lama dalam menyelesaikan studinya, cepat atau . 4 http:www.beritasatu.compendidikan144143-kualitas-pendidikan-di-indonesia-masih- rendah.html Universitas Sumatera Utara 4 tidaknya seorang mahasiswa merupakan pilihan yang telah dipilih oleh mahasiswa tersebut berdasarkan berbagai alasan yang menjadi dasar bagi mereka di dalam menentukan pilihan. Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti dan mengetahui lebih dalam mengenai apa yang menjadi alasan mahasiswa sehingga membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan studinya. 1.2. Tinjauan Pustaka 1.2.1. Kelancaran