7
2.1.1 Biomassa Sebagai Sumber Energi
Biomassa sebagai Sumber Energi Terbarukan yang selalu dapat ditanam ulang dan dituai dengan cara-cara sebagaimana manusia memanfaatkannya
sebagai bahan bakar sejak dahulu kala. Kegiatan memanfaatkan biomassa sebagai bahan bakar energi sering juga kita sebut sebagai kegiatan “menanam
energi hijau” energy farming tanpa membutuhkan modal biaya yang terlalu tinggi tetapi mampu melibatkan tenaga kerja sehingga disebut dengan “pro job
action”. Menurut Gan Thay Kong, 2011 pemanfaat biomassa memiliki dampak-
dampak sebagai berikut: 1.
Udara di sekitar proses pembakaran biomassa lebih bersih dibandingkan dengan kualitas udara di dekat proses pembakaran BBM fosil.
2. Bagi pengelola pembangkit daya yang berbahan bakar biomassa, hal ini dapat
menekan baik biaya investasi-unit pencegah emisi tidak perlu yang terlalu canggih-maupun biaya operasional harian. Semakin kompleks
pengoperasiannya, semakin besar energi listrik yang diperlukan karena setiap unit pencegah polusi pun perlu energi listrik.
3. CO
2
hasil pembakaran biomassa pun dikategorikan sebagai “carbon neutral” karena diserap kembali oleh tumbuh-tumbuhan guna menopang
pertumbuhannya. 4.
penanaman tumbuhan energi di lahan-lahan marginal selain mendongkrak pendapatan masyarakat setempat juga dapat mencegah terjadinya erosi tanah
dan berarti mengurangi potensi longsor.
8 5.
Bila lahan-lahan “tidur” tadi dimanfaatkan untuk tanaman-tanaman maka fungsi “penyerap” air hujan diaktifkan kembali sebagai salah satu cara
mencegah banjir. Potensi biomassa di Indonesia yang bisa digunakan sebagai sumber energi
jumlahnya sangat melimpah. Limbah yang berasal dari hewan maupun tumbuhan semuanya potensial untuk dikembangkan. Tanaman pangan dan perkebunan
menghasilkan limbah yang cukup besar, yang dapat dipergunakan untuk keperluan lain seperti bahan bakar nabati. Pemanfaatan limbah sebagai bahan
bakar nabati memberi tiga keuntungan langsung. Pertama, peningkatan efisiensi energi secara keseluruhan karena kandungan energi yang terdapat pada limbah
cukup besar dan akan terbuang percuma jika tidak dimanfaatkan. Kedua, penghematan biaya, karena seringkali membuang limbah bisa lebih mahal dari
pada memanfaatkannya. Ketiga, mengurangi keperluan akan tempat penimbunan sampah karoena penyediaan tempat penimbunan akan menjadi lebih sulit dan
mahal, khususnya di daerah perkotaan. Selain pemanfaatan limbah, biomassa sebagai produk utama untuk sumber
energi juga akhir-akhir ini dikembangkan secara pesat. Kelapa sawit, jarak, kedelai merupakan beberapa jenis tanaman yang produk utamanya sebagai bahan
baku pembuatan biodiesel. Sedangkan ubi kayu, jagung, sorghum, sago merupakan tanaman-tanaman yang produknya sering ditujukan sebagai bahan
pembuatan bioethanol.
9
2.1.2 Densifikasi Biomasa Menjadi Pellet