Hubungan Karakteristik Biografis, lklim Komunikasi Organisasi dan Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan dengan Produktivitas Kerja Pegawai (Studi Kasus di Balai Penelitian Tanaman Buah Solok, Sumatera Barat)

HUB1INGAN KARAKTERISTIK BIOGRAFIS,
IKLltM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PIMPINAN
DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI
(Studi Kasus r l i Balai Penelitian Tanaman Buah Solok, Sumatera Barat)

Oleh :

DJOKO SUDARSO

PROGRAM PASCA SARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

ABSTRAK
DJOKO SUDARSO. 2002. Hubungan Karakteristik Biografis, lklim Komunikasi Organisasi dan
Efektivitas Komunikiasi Interpersonal Pimpinan Dengan Produktivitas Kerja Pegawai (Studi
Kasus di Balai Penc!litian Tanaman Buah, Solok, Sumatera Barat). Dibimbing oleh BASITA
GlNTlNG SUGIHELI sebagai Ketua, FARIDA ROHAJI dan TOHA NURSALAM sebagai
Anggota.
Keberhasilar~ organisasi mencapai tujuan tergantung dari produktivitas kerja

pegawainya. Produkiivitas kerja yang tinggi tercapai jika didukung sumberdaya manusia yang
memadai. Kualitas dan kuantitas sumberdaya manusia di Balai Penelitian Tanaman Buah
(Balitbu) sangat renclah dibandingkan dengan tuntutan mandat kerja yang hams dilaksanakan
sehingga mempenge~ruhiproduktivitas kerja pegawai dalam mewujudkan tercapainya visi, misi
dan tujuan organisasi. Adanya iklim komunikasi yang kondusif serta komunikasi interpersonal
pimpinan yang efektii sangat mendukung tercapainya produktivitas kerja yang tinggi.
Penelitian iili merupakan sebuah survei yang bertujuan mendapatkan gambaran
karakteristik biografis pegawai, iklim komunikasi organisasi, efektivitas komunikasi
interpersonal pimpinan dan produktivitas kerja pegawai serta menjelaskan hubungan antara
karakteristik biografis, iklim komunikasi organisasi dan efektivitas komunikasi interpersonal
pimpinan dengan produktivitas kerja. Populasi penelitian 110 Pegawai Negeri Sipil dengan
sampel 79 orang. Data primer didapatkan dari kuesioner sedangkan data sekunder diperoleh
dari bagian terkait di Balitbu. Analisa data menggunakan uji korelasi Pearson Product Moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik pegawai 49,4% berusia 34-41
tahun, 43% berpendidikan S-I, 55,7% menduduki jabatan rendah, 73,4% mempunyai masa
kerja 10-19 tahun di~n32,97% mengikuti 1-2 kali diklat. lklim komunikasi organisasi di Balitbu
tergolong cukup baik, efektivitas komunikasi interpersonal pimpinan tergolong sedang, dan
produktivitas kerja pttgawainya cenderung sedang. Kinerja pegawai sama produktifnya dengan
pegawai di lembaga penelitian lain, dalam 5-10 tahun terakhir kinerja pegawai tetap atau sama
saja dan secara unium kinerja pegawai rendah. Dalam 5 tahun terakhir, sebagian besar

peneliti mempunyai 3-4 publikasi ilmiah dan melaksanakan 4-5 kegiatan penelitian.
Tidak terdapat hubungan antara karakteristik biografis dengan produktivitas kerja
pegawai. Terdapat flubungan antara iklim komunikasi organisasi dan efektivitas komunikasi
interpersonal pimpinan dengan produktivitas kerja. Terdapat hubungan antara umur, jabatan
dan diklat yang diiki~tipeneliti dengan jumlah publikasi ilmiah. Demikian pula antara umur,
masa kerja dan jabaian peneliti dengan jumlah penelitian yang dilaksanakan. lklim komunikasi
organisasi dan efektivitas komunikasi interpersonal pimpinan tidak mempunyai hubungan
dengan jumlah publib,asi ilmiah dan jumlah penelitian.

SURAT PERNYATAAN
Saya menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pernyataan dalam
tesis saya yang berjudul : Hubungan Karakteristik Biografis, Iklim Komunikasi
Organisasi dan Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan dengan Produktivitas
Kerja Pegawai (Studi Kasus di Balai Penelitian Tanaman Buah, Solok, Sumatera
Barat), merupakan gagasan atau hasil penelitian tesis saya sendiri, dengan
pembimbingan dari komisi pembimbing, kecuali yang dengan jelas ditunjukkan
rujukannya.
Tesis ini kelum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program
sejenis di perguruan tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah
dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.


Bogor, 7

Nama : ~ i o k d ~ u d a r s o
Nrp. : ~:22b00014

HUELUNGAN KARAKTERISTIK BIOGRAFIS,
IKILIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN
EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL PIMPINAN
DEMGAN PRODUKTIVITAS KECUA PEGAWAI
(Studi Kasus di Balai Penelitian Tanaman Buah Solok, Sumatera Barat)

Oleh :
DIOKO SUDARSO

Tesis
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains
pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan

PROGRAM PASCA SACUANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2002

Judul Tesis

: Hubungan Karakteristik Biografis, lklim Komunikasi Organisasi dan
Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan dengan Produktivitas Kerja
Pegawai
(Studi Kasus di Balai Penelitian Tanaman Buah Solok, Sumatera Barat)

Nama

: Djoko Sudarso

NRP

: P 22500014

Program Studi


: Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan (KMP)

Menyetujui :
1. Komisi Pembimbing

A
'

Dr.lr. Basita Gintina Suaihen, MA
Ketua

+-

Ir. ~ ~ Nursalam,
h a MSi
Anggota

Dra. Fa a Rohdii, MS
nggota
Mengetahui :


2. Ketua Program St~~di
Komunikasi Pembangunan Pertanian
dan Pedesaan

&-Q
-A

Dr. Ir. Aida Vitavala S. Hubeis

Tanggal Lulus : 7 Nobember 2002

Penulis dilat~irkandi Madiun, Jawa Timur pada tanggal 26 Januari 1962 sebagai anak
ke 7 dari 9 bersaudara dari pasangan Asmoredjo dan Tumbu (alm). Pendidikan Dasar hingga
Sekolah Lanjutan Alas penulis jalani di Subang, Jawa Barat pada tahun 1974 hingga 1981.
Pada tahun 1985 nienyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana Muda di Akademi Pertanian
Nasional Bandung dan tahun 1988 menyelesaikan jenjang pendidikan Sarjana di Universitas
Siliwangi Ta~ikmala)~a,
Jawa Barat.
Sejak lulus tahun 1988, selama 1 tahun penulis bekerja di CV. Mastalin Jakarta

sebagai tenaga agrr~nomisdi Kabupaten Madiun, Ponorogo, Magetan, Nganjuk dan Ngawi.
Pada tahun 1989 penulis diterima menjadi pegawai negeri sebagai staf peneliti di Balai
Penelitian Tanaman Buah (Balitbu) Solok, Sumatera Barat. Kemudian sejak tahun 1995
hingga tahun 2000 dipercaya memegang jabatan struktural sebagai Kasubsi Kerjasama. Pada
bulan September 21100 penulis mendapat kesempatan untuk melanjutkan studi di lnstitut
Pertanian Bogor pada Program Studi Komunikasi Pembangunan Pertanian dan Pedesaan
atas biaya Badan Litoang Pertanian melalui proyek ARMP-11.
Penulis menikah dengan lsmuharti pada tahun 1993 dan telah dikaruniai 3 orang putri:
Amalia Gillyastuti Studarso (9 tahun), Sakinah Ramadhani Sudarso (6 tahun) dan Aisha
Hardina Azis Sudars~(2 tahun).

DAFTAR IS1
Halaman
ABSTRAK ..............................................................................................................
ii
RIWAYAT HIDUP ...........................................................................................................v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................
vi
DAFTAR IS1 ...................................................................................................................vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................ix

xi
DAFTAR LAMPIRAPI ......................................................................................................

............................................................................... 1
PENDAHULUAN .....................
.
Latar Belakang ......................................................................................................1
Perumusan Mi3salah............................................................................................. 3
..................................................................... 4
Tujuan Penelilian ................... .
.
.
...................................*.......................
Kegunaan Perlelitian ...................... .
.
4
TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................................................6
Karakteristik Eiiografis ......................................................................................... 6
lklim Komunikasi Organisasi ................................................................................. 7
Efektivitas Kotnunikasi Interpersonal ............................. .................................... 9

Produktivitas I(erja ............................................................................................... 12
Hubungan Kolnunikasi lnterpersonal Pimpinan
dengan Produktivitas Kerja ................................................................................... 15
Visi, Misi, Tugas Pokok dan Sasaran Penelitian Balitbu ................... .
.
...........
18
KERANGKA PEMlk;IRAN DAN HlPOTESlS ................................................................ 20
20
Kerangka Peniikiran ............................................................................................
Hipotesis .............................................................................................................22
METODOLOGI PEhlELlTlAN .........................................................................................
Desain Penelitian ..................................................................................................
Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................................
Populasi dan Sampel ..........................................................................................
Definisi Operssional .............................................................................................
Data dan lnstrumentasi .........................................................................................
Validitas dan I?eliabilitas .......................................................................................
Metode Pengc~mpulanData ..................................................................................
Analisis Data ........................................................................................................

HASlL DAN PEMBAHASAN ........................................................................................
39
Gambaran Unlum Lokasi Penelitian .................................................................... 39
Karakteristik Ejiografis ...........................................................................................39
45
lklim Komunikasi Organisasi ..............................................................................
Efektivitas Kolnunikasi Interpersonal Pimpinan ..................................................... 56

DAFTAR TABEL
Halaman
1. Karakteristik Biqjrafis Pegawai ......................
.
.....................................................
2. Persepsi Pegawai Terhadap Kepercayaan .......................................................
3. Persepsi Pegawiii Terhadap Pembuatan Keputusan Bersama ...................
.....
4 . Persepsi Pegawai Terhadap Kejujuran ....................................................................
5. Persepsi Pegawiii Terhadap Keterbukaan dalam Komunikasi ke Bawah .................
6. Persepsi Pegawrii Terhadap Mendengarkan Dalam Komunikasi ke Atas ..................
7. Persepsi Pegawai Terhadap Perhatian Pada Tujuan-tujuan Berkinerja Tinggi ..........

8. Gambaran Umurn lklim Komunikasi Organisasi di Balitbu .....................
.
............
9. Persepsi Pegawiii Terhadap Kredibilitas Pimpinan ..................................................
10. Persepsi Pegawiii Terhadap Daya Tarik Pimpinan ..................................................
.
.
.
...................
11. Persepsi Pegawai Terhadap Kekuasaan Pimpinan .....................
12. Persepsi Pegawiii Terhadap Gaya Kepemimpinan ..................................................
.
.......
13. Persepsi Pegaw8i Terhadap Pola Komunikasi Pimpinan ........................ .
14. Gambaran Umurn Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan .........................
15. Persepsi Pegawai Terhadap Kecakapan ....................... .
.
.
.............................
16. Persepsi Pegawiii Terhadap Motivasi Kerja .....................................................
17. Persepsi Pegawai Terhadap Orientasi Keja ............................................................
18. Persepsi Pegawiii Terhadap Kedewasaan ...............................................................
19. Persepsi Pegawai Terhadap Hubunga Antar Pribadi .............................................
20. Gambaran Umurn Pmduktivitas Kerja Pegawai ....................
.
.
.
.........................
21. Persepsi Resportden Terhadap Kinerja Pegawai ...................... .
.
.........................
22. Produktivitas Keija Peneliti Berdasarkan Jumlah Publikasi llmiah dan
Jumlah Penelitiar) Yang Dilaksanakan Dalam Kurun Waktu 5 Tahun .......................
23. Jumlah Publikas~llmiah dan Jumlah Penelitian Yang Dilaksanakan
.
...........................................
Berdasarkan Karakteristik Biografis .........................
24. Analisis Hubungi~nUmur Dengan Produktivitas Kerja...............
.
..........................
25. Analisis Hubungi~nPendidikan Dengan Produktivitas Kerja .....................................
26. Analisis Hubungan Jabatan Dengan Produktivitas Kerja ......................
....................
27. Analisis Hubungan Masa Kerja Dengan Produktivitas Kerja ....................................
28. Analisis Hubungan Diklat Dengan Produktivitas Kerja ..........................................
29. Analisis Hubungtn Karakteristik Biografis Dengan Produktivitas Kerja ....................
30. Analisis Hubungan lklim Komunikasi Organisasi Dengan
Produktivitas Kerja Peneliti, Teknisi dan Administrasi ................................................
31. Analisis Hubungm lndikator lklim Komunikasi Organisasi
Dengan lndikator Produktivitas Kerja....................... .
.
...........................................
32. Analisis Hubungin Efektivitas Komunikasi lnterpersonal Pimpinan dengan
Produktivitas Keria Peneliti, Teknisi dan Administrasi ...............................................
33. Analisis Hubungi~nlndikator Efektivitas Komunikasi lnterpersonal Pimpinan Dengan
Produktivitas Kelja .....................
.
.
.
....................................................................
34. Analisis Hubungi~nKarakteristik Biografis Dengan Produktivitas Kerja Peneliti
Berdasarkan Jurr~lahPublikasi llmiah dan Jumlah Penelitian .................................

35. Analisis Hubungdn lklim Komunikasi Organisasi Dengan Jumlah Publikasi llmiah dan
Jumlah Penelitia~i.................................................................................................... 102
36. Analisis Hubungign Efektivitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan Dengan Jumlah
Publikasi llmiah (Ian Jumlah Penelitian ..................................................................... 103

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

1. Daftar Pertanyazin (kuesioner) Penelitian ....................
.
.
....................................
2. Rekapitulasi Jawaban Pegawai Terhadap lndikator lklim Komunikasi Organisasi .....

3. Rekapitulasi Jawaban Pegawai Terhadap lndikator Efektivitas

.
.
.............................................
Komunikasi Interpersonal Pimpinan ....................
4 . Rekapitulasi Jawaban Pegawai Terhadap lndikator Produktivitas Kerja....................
5. Contoh Penghitungan Skor lklim Komunikasi Organisasi .........................................

6. Rekapitulasi Dat3 Karakteristik Biografis Pegawai .................................................
7. Tabulasi Data lkiim Komunikasi Organisasi ..............................................................

8. Tabulasi Data Etektivitas Komunikasi Interpersonal Pimpinan ...............................
9. Tabulasi Data Produktivitas Kerja ............................................................................

PENDAHULUAN
Latar belakang
Salah satu flaktor yang menentukan keberhasilan program pembangunan pertanian di
Indonesia adalah adanya peran serta lembaga-lembaga penelitian atau organisasi yang
menghasilkan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pertanian. Balai Penelitian
Tanaman Buah (Balitbu) adalah salah satu dari enam belas Balai Penelitian yang berada di
bawah Badan Litbang Pertanian.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian nomor 7961KptslOT.21011211994
tanggal 13 Desember 1994 yang diperbaharui dengan SK nomor 621KptslOT.2101112002
tanggal 29 Januari 2002, lembaga ini merupakan unit pelaksana teknis yang mempunyai tugas
pokok melaksanakar kegiatan penelitian tanaman buah. Tujuannya adalah untuk memperoleh
ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara fisik mampu mendukung upaya peningkatan
produktivitas buah, pendapatan, penyediaan lapangan kerja yang kompetitif dan meningkatkan
kesejahteraan petani tanaman buah.
Sebagai sekuah organisasi pemerintah yang mempunyai mandat nasional dengan
tugas pokok melak!;anakan penelitian, keberhasilan lembaga ini sangat ditentukan oleh
produktivitas kerja pegawainya. Sumberdaya manusia, terutama sumberdaya peneliti,
merupakan aset utanla sebuah lembaga penelitian. Sumberdaya manusia yang ada di Balitbu
sangat rendah dalari kualitas maupun kuantitasnya apabila dibandingkan dengan tuntutan
mandat keja yang hams dilaksanakan. Kondisi rendahnya kemampuan pola pikir dan
wawasan SDM terhsdap IPTEK serta tatanan dan prosedur kerja yang ada di organisasi ini

2
seringkali menjadi sumber timbulnya keresahan atau lebih merupakan beban dan pada modal
dalam upaya organisasi ini mewujudkan visi dan misinya (Setyobudi, 1998).
Komunikasi, mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam mencapai tujuan
yang telan ditetapka~~
organ is as^. Komunikasi yang efektif, terutama komunikasi interpersonal,
merupakan dasar utama untuk mencapai tujuan organisasi. Tercapainya tujuan organisasi juga
dipenganrhi oleh kemampuan pimpinan dalam memfungsikan unsur-unsur yang terdapat
dalam organisasi. Ksberhasilan menjalankan fungsi-fungsi tersebut sangat tergantung pada
perilaku sumberdaya manusia, yaitu perilaku-perilaku individu pegawai,

komunikasi

interpersonai yang ciiperankan oleh pimpinan dan bawahan atau sebaliknya, serta suasana
atau iklirn komunikasi yang ada di dalam organisasi tersebut.
Pace dan Faules (2000) menyebutkan bahwa iklim komunikasi sebuah organisasi
dapat mempengarut~icara hidup pegawai, kepada siapa pegawai berbicara, siapa yang
disukainya, bagaimana perasaannya, bagaimana kegiatan pekerjaannya, bagaimana
perkembangannya, spa yang ingin dicapai dan bagaimana caranya menyesuaikan din dengan
organisasi.
Produktivitas kerja pegawai di Balitbu yang kurang produkt~tantara lain tergambar dari
perilaku pegawai dalam menjalankan tugasnya sehari-hari. Terdapatnya pegawal yang senng
terlambat datang, bokerja apa adanya, sering tidak rnasuk kerja, tidak rnentaati peraturan
kedinasan, aset dan fasilitas kantor yang kurang terpelihara, serta terlambatnya pelaksanaan
kegiatan, pelaporan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan merupakan gambaran dari
produktivitas keja yang rendah. Kondisi tersebut tentu saja akan berdampak kepada
menurunnya produktivitas kerja pegawai dan kinerja organisasi secara keseluruhan.

3
Sementara itu, sangat sedikitnya jumlah karya tulis ilmiah dari hasil-hasil penelitian yang
dipublikasikan dalam jumal ilmiah nasional terakreditasi atau jumal intemasional, merupakan
indikasi rendahnya produktivitas keja peneliti.
Ditinjau dari sudut pandang hubungan antar manusia, produktivitas kerja pegawai
dapat dipengaruhi ob?hlatar belakang individu, suasana atau iklim komunikasi yang tejadi di
dalam organisasi, dan efektivitas komunikasi interpersonal pimpinan dalam menjalankan
organisasi. Komunikasi dapat tejadi antara atasan dengan bawahan, bawahan dengan atasan,
maupun antara sesama pegawai yang berlangsung di dalam organisasi tersebut.
Memperhatikan hal-t~altersebut di atas, maka karakteristtik biografis, efektivitas komunikasi
interpersonal pimpinin dan iklim komunikasi organisasi menjadi penting untuk dikaji karena
ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi produktivitas keja organisasi secara keseluruhan.
Perumusan masalah
Produktivitas keja pegawai yang tinggi sangat menentukan keberhasilan organisasi
dalam mencapai tuj~lanyang telah ditetapkan. Latar belakang individu, suasana atau iklim
komunikasi di dalani organisasi dan efektivitas komunikasi interpersonal pimpinan dalam
menjalankan organisdsi sangat menentukan produktivitas kerja.
Sebuah lembaga penelitian mempunyai kineja yang baik dan dikatakan produktif
apabila para pegawsinya, khususnya para peneliti sebagai tulang punggung utama dalam
pencapaian tujuan clrganisasi, memahami pekejaannya, kreatif dan inovatif. la juga harus
mempunyai motivasi kerja yang tinggi, mempunyai orientasi kerja yang positif, bersikap
dewasa, serta dapat berkomunikasi secara efektif dan dapat bekerjasama dengan orang lain.

Dalam rangka mengetahui efektivitas komunikasi interpersonal pimpinan, iklim
komunikasi organisasi serta produktivitas kerja pegawai secara keseluruhan di Balitbu, dapat
dirumuskan beberap21permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah gambaran karakteristik biografisnya ?
2. Bagaimanakahg ambaran iklim komunikasi organisasinya ?

3. Bagaimanakah gambaran efektivitas komunikasi interpersonal pimpinannya ?
4. Bagaimanakahgambaran produktivitas kerjanya ?
5. Adakah hubungan antara karakteristik biografis, iklim komunikasi organisasi dan efektivitas
komunikasi interl~ersonalpimpinan dengan produktivitas kerja ?
Tujuan Penelitian
Dari uraian latar belakang dan perumusan masalah tersebut di atas, tujuan penelitian
ini adalah :
I. Mendapatkan gi~mbarankarakteristik biografis
2. Mendapatkan gt~mbaraniklim komunikasi organisasi

3. Mendapatkan giimbaran komunikasi interpersonal pimpinan
4. Mendapatkan gambaran produktivitas kerja pegawai
5. Menjelaskan hi~bunganantara karakteristik biografis, iklim komunikasi organisasi dan
efektivitas komi nikasi interpersonal pimpinan dengan produktivitas kerja
Kegunaan Penelitian
1. Memberikan masukan bagi lembaga-lembaga penelitian, khususnya Balitbu, dalam rangka
menciptakan iklim komunikasi organisasi yang kondusif sehingga dapat meningkatkan
produktivitas

awai.

2. Mendapatkan model evaluasi kinerja pegawai ditinjau dari sudut pandang komunikasi

3. Menambah infonnasi bagi pengembangan penelitian komunikasi organisasi, khususnya di
lembaga penelit an yang berhubungan dengan iklim komunikasi organisasi, efektivitas
komunikasi rnterl~rsonaiplmpinan dan produktivitas keqa pegawai.

TINJAUAN PUSTAKA
Karakterisitik Biografis
Robbins (2001) menyebutkan bahwa karakteristik biografis termasuk salah variabel
tingkat individual yang dapat memberikan dampak pada kinerja dan kepuasan karyawan.
Banyak penemuan cian analisis yang dilakukan terhadap variabel karakteristik biografis yang
temyata mempunya pengaruh kepada produktivitas kerja. Variabel karakteristik biografis
antara lain meliputi usia, jenis kelamin, status perkawinan, banyaknya tanggungan keluarga,
dan masa kerja dalarn organisasi.
Pace dan FE~iules(2000) menyebutkan bahwa latar belakang atau karakterisitk individu
pegawai mempunya hubungan yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja seseorang.
Sedangkan Anoraga dan Soegiarti (1999), menyebutkan bahwa faktor-faktor individu yang
mempengaruhi produktivitas kerja antara lain adalah motivasi, pendidikan, disiplin kerja,
keterampilan, sikap c~tikakerja, gizi dan kesehatan, dan tingkat penghasilan.
Berdasarkan penljapat Robbins (2001), Pace dan Faules (2000), Anoraga dan Soegiarti
(1999) tersebut dapat dijelaskan beberapa karakteristik individu yang berkaitan dengan
produktivitas kerja yc~itu:
Produktivitas kerj3 seseorang akan semakin menurun dengan bertambahnya usia. Hal ini
menyangkut kete~ampilanindividu, seperti kecepatan, kecekatan, kekuatan dan koordinasi,
meskipun dari berbagai penelitian juga ditemukan bahwa usia dan kinerja tidak ada
hubungannya.
Terdapat hubungan positif antara senioritas dengan produktivitas. Senioritas (identik
dengan masa kej~a)berkaitan negatif dengan kemangkiran dan keluar masuknya karyawan.

Seseorang yang ~nempunyaipendidikan yang lebih tinggi pada umumnya akan mempunyai
produktivitas kerji~yang lebih baik. Tanpa bekal pendidikan yang memadai, tidak mungkin
orang akan mudah dalam mempelajari hal-ha1 yang bersifat baru di dalam cara atau suatu
sistem kerja.
Disiplin keja mempunyai hubungan yang sangat erat dengan motivasi, kedisiplinan,
bekeja menghaqlai waktu dan biaya, yang semuanya akan memberikan pengaruh positif
terhadap produktititas kerja karyawan.
Penghasilan yang memadai akan memberikan semangat keja dan memacu prestasi
sehingga produktivitas keja akan meningkat.

lklim Komunikasi Organisasi
Keterampilar~komunikasi dan iklim komunikasi adalah bagian dari komunikasi yang
berperan penting dalam organisasi. lklim komunikasi organisasi jauh lebih penting dari pada
keterampilan atau toknik komunikasi dalam menciptakan suatu organisasi yang efektif (Pace
dan Faules, 2000).

lklim komunikasi organisasi merupakan suasana komunikasi yang

diciptakan oleh pola hubungan antar pribadi yang berlaku dalam organisasi. lklim komunikasi
organisasi merupakix~gabungan dari persepsi-persepsi mengenai peristiwa komunikasi,
perilaku manusia, re?;pon pegawai terhadap pegawai lainnya, harapan-harapan, konflik-konflik
antar pribadi, dan kesempatan bagi pertumbuhan dalam organisasi tersebut.
lklim komurikasi organisasi menyangkut persepsi pegawai terhadap pesan dan
hubungan pesan der~ganaktivitas yang terjadi di dalam organisasi (Pace dan Faules, 2000).
Dengan demikian lklim komunikasi merupakan kualitas pengalaman yang bersifat obyektif
mengenai lingkungar internal organisasi yang mencakup persepsi anggota organisasi terhadap

8

pesan dan hubungari pesan dengan kejadian yang terjadi di dalam organisasi (Dennis dalam
Muhammad, 1995). lklim komunikasi yang baik dalam sebuah organisasi juga dapat dilihat
apabila suasana kornunikasi di dalam organisasi tersebut bersih dari prasangka-prasangka
subyektif dan perasasn golongan atau kedaerahan (etnosentrisme).
Redding dalam h,luhammad(1995) menyebutkan bahwa iklim komunikasi organisasi terdiri
dari lima dimensi, yaitu : a) supportiveness, yaitu bawahan mengamati bahwa hubungan
komunikasi mereka cfengan atasan akan membantu mereka untuk membangun dan menjaga
atau mempertahankn harga diri dan keyakinan akan pentingnya din; b) partisipasi membuat
keputusan; c) kepermyaan; d) keterbukaan dan keterusterangan; e) tujuan kinerja yang tinggi.
Berbeda dengal11 pendapat Redding tersebut di atas, Pace dan Faules (2000)
menyebutkan bahwa iklim komunikasi organisasi terdiri enam faktor, diantaranya adalah :
a) kepercayaan, di~lnana pegawai disemua tingkatan harus berusaha keras untuk
mengembangkan dan mempertahankan hubungan yang di dalamnya terdapat kepercayaan,
keyakinan dan kredibilitas yang didukung oleh pemyataan dan tindakan;
b) pembuatan kepulusan bersama, dimana seluruh pegawai di semua tingkatan dalam
organisasi hams tliajak berkomunikasi dan berkonsultasi mengenai semua masalah dalam
seluruh aspek kell3ijakan organisasi, yang relevan dengan kedudukannya. Pada faktor ini
seluruh pegawai hams diberi kesempatan berkomunikasi dan berkonsultasi dengan
manajemen di a t ~ ~mereka
s
agar berperan serta dalam proses pembuatan keputusan dan
penentuan tujuan;

c) kejujuran, yaitu sJasana umum yang diliputi kejujuran, keterusterangan yang mewarnai
hubungan-hubungsn dalam organisasi, dimana para pegawai mampu mengatakan apa

9

yang ada dalam pikirannya tanpa mengindahkan apakah berbicara kepada rekan sejawat,
bawahan atau atasan;
d) keterbukaan dalain berkomunikasi ke bawah, dimana pegawai hams mudah mendapatkan
informasi yang berhubungan langsung dengan tugasnya yang mempengaruhi
kemampuannya ~ntukmengkoordinasikan pekejaan yang menjadi tanggungjawabnya
dengan orangqrang atau bagian-bagian lain yang bemubungan luas dengan organisasi;
e) mendengarkan dalam komunikasi ke atas, dimana seluruh pegawai dalam organisasi hams
mendengarkan saran-saran atau laporan-laporan masalah yang dikemukakan pegawai
secara berkesinambungan dan dengan pikiran terbuka. Informasi dari bawahan hams
dipandang cukup penting untuk dilaksanakan kecuali ada petunjuk yang berlawanan;
f) perhatian pada tiijuan-tujuan berkinerja tinggi, dimana seluruh pegawai dalam organisasi

hams menunjukksn komitmen terhadap tujuan-tujuan berkineja tinggi, yaitu produktivitas
tinggi, kualitas tinqgi, dan biaya rendah.
Efektivitas Komunikasi Interpersonal

Komunikasi diartikan sebagai komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)
apabila antara komunikator dengan komunikan saling berhadapan, dimana komunikator dapat
melihat respons konrunikan baik secara verbal maupun non verbal. Menurut Liliweri (1997),
komunikasi antar pribadi mempunyai keunikan karena selalu dimulai dari proses hubungan
yang bersifat psikologis dan proses tersebut selalu mengakibatkan keterpengaruhan.
Komunikasi ini juga paling efektif untuk mengubah sikap, pendapat atau perilaku manusia
karena prosesnya berlangsung secara dialogis (Effendi, 1986). Sifat dialogis tersebut
ditunjukkan melalui komunikasi lisan dalam percakapan yang menampilkan arus balik yang

10

langsung, sehingga ltomunikator mengetahui tanggapan komunikan pada saat itu juga apakah
pesan-pesan yang dtkirimkan diterima atau ditolak, bagalmana aampaknya, apakah positii atau
negatif.
Baik iidaknya organisasi, berkembang tidaknya organisasi, dapat dillhat seberapa
besar efektivitas kc~munikasiyang terjadi di dalam organisasi tersebut. Susanto (1983)
menyatakan bahwa komunikasi yang efektif merupakan dasar utama untuk mencapai tujuan
organisasi. Hal ini dapat dilihat dari bagaimana peran pimpinan sebagai manajer dalam
organisasi mampu n~engkomunikasikanpesan-pesan berupa instruksi atau inforrnasi kepada
pegawai yang dipirr~pinnyadalam melaksanakan tugas dan fungsinya, sehingga hasllnya
sesuai dengan yang jiharapkan atau ditetapkan oleh organisasi.
De Vito (1997) menyebutkan bahwa efektivitas komunikasi antar pribadi dapat dilihat
dari tiga sudut pandang, yaitu : a) sudut pandang humanistik, yang meneitankan pada
keterbukaan, empati sikap mendukung dan kualitas-kualitas lain yang menciptakan interaksi
yang bermakna, juj(~rdan memuaskan; b) sudut pandang pragmatis (perikelakuan), yang
menekankan pada rianajemen dan kesegaran interaksi dan secara umum kual~tas-kual~tas
yang menentukan pencapaian tujuan yang spesifik, c) sudut pandang pergaularl sosial dan
kesetaraan, yang diclasarkan pada model ekonomi imbalan dan biaya, yang mengasumsikan
bahwa suatu hubung3n merupakan kemitraan dimana imbalan dan biaya saling dipertukarkan.
Pada ancangan humanistik, terdapat tujuh kualitas umum yang perlu dipertimbangkan,
yaltu keterbukaan (~penness),empati, sikap mendukung (supportivenness), spontanitas,
provisionalisme, sikap positif (positivenness), dan kesetaraan (equality). Sedang~anancangan

11

pragmatis memusatk,an pada perilaku spesifik yang hams digunakan oleh komunikator untuk
mendapatkan hasil yang diinginkan. Model ini menawarkan 6 kualitas efektifitas yaitu :
a) kepercayaan diri (confidence); dimana komunikator yang efektif memiliki kepercayaan din,
bersikap santai, lidak kaku, selalu merasa nyaman bersama orang lain, sehingga mampu
berkomunikasi secara efektif dengan orang-orang yang gelisah, pemalu, atau khawatir dan
membuat mereka merasa lebih nyaman;
b) kebersatuan (immediacy), yaitu terciptanya rasa kebersamaan dan kesatuan antara
pembicara dengai pendengar, dimana komunikator menaruh minat dan perhatian.;
c) manajemen inter3ksi (interaction management), dimana komunikator yang efektif dapat
mengendalikan interaksi untuk kepuasan kedua pihak; yaitu tidak seorangpun merasa
d~abaikan atau menjadi tokoh penting, masing-masing pihak berkonsentrasi dalam
keseluruhan kom~nikasi,saling memberikan kesempatan untuk berbicara, menyampaikan
pesan verbal dan non verbal yang saling bersesuaian dan saling memperkuat;
d) pemantau din (self monitoring), yaitu manipulasi citra yang ditampilkan seseorang kepada
pihak lain.;
e) daya ekspresi (e;cpressiveness), yang lebih ditekankar~pada keterlibatan yang mencakup
ekspresi tanggur~gjawab atas pikiran dan perasaan, mendorong daya ekspres~atau
keterbukaan orang lain, dan memberikan umpan balik yang sesuai dan pantas;
f) orientasi kepada orang lain, yaitu orientasi yang mengacu pada kemampuan seseorang
untuk menyesuail~andiri dengan lawan bicara selarna perjumpaan antar pribad~.

Produktivitas Kerja
Produktivitas mengandung pengertian yang berhubungan dengan konsep ekonomi,
filosofi dan sistem. Bedasarkan konsep ekonomi, produktivitas berkenaan dengan usaha atau
kegiatan manusia u~itukmenghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan
kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya. Bedasarkan konsep filosofis,
produktivitas mengandung pandangan

dan sikap mental yang selalu berusaha untuk

meningkatkan mutu liehidupan dimana keadaan hari ini hams lebih baik dari hari kemarin dan
mutu kehidupan hari esok hams lebih baik dari hari ini. Sedangkan sebagai konsep sistem,
produktivitas membcirikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan hams ada
kerjasama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem (Sutomo dalam
Anoraga dan Soegia!;tuti, 1996).
Pace dan Faules (2000) menjelaskan bahwa suatu organisasi dikatakan produktif
apabila organisasi it1 mencapai tujuan-tujuannya dan mencapainya dengan membah masukan
menjadi keluaran dengan biaya paling rendah. Produktivitas dapat juga dilihat dari perspektif
karyawan secara individual.
Produktivita5,kerja didefinisikan sebagai perbandingan terbalik antara masukan (input)
dan luaran (out put) yang bemilai, misalnya efisiensi dan efektivitas sumber-sumbedaya yang
tersedia, yaitu kepegawaian, mesin, bahan, modal, fasilitas, energi dan waktu untuk mencapai
keluaran yang sangdt bemilai (Ranftl, 2000). Lebih lanjut dikemukakan bahwa perbedaanperbedaan produktivitas sangat dipengaruhi oleh sikap, motivasi dan lingkungan kerja
pegawai, dimana untuk mencapai produktivitas tinggi, setiap pegawai hams diberi motivasi
tinggi, positif, dan se:ara penuh ikut aktif melakukan pekerjaan.

13
Kineja pegi3wai mencakup dua unsur penting, yaitu tugas fungsional dan tugas
perilaku. Tugas fun~sionalberkaitan dengan seberapa baik seorang pegawal menyeiesaikan
seluk beluk pekerjaan, termasuk penyelesaian aspek-aspek teknis pekejaan. Sedangkan
tugas perilaku berkaitan dengan seberapa baik pegawai menangani kegiatan anfar pribadi
dengan anggota lain dalam organisasi, termasuk mengatasi konflik, mengelola waktu,
memberdayakan orang lain, bekerja dengan kelompok, dan bekerja secara mandin (Pace dan
Faules, 2000). Menurut Zainun (1995), pegawai yang produktif tidak saja dilihat dari apa yang
dihasilkan sesuai deligan yang dikehendaki, tetapi juga dapat dilihat apakah pegawal tersebut
memenuhi syarat-s yarat kualitatif, misalnya kemampuan, kecakapan, keterampilan,
kepribadian, sikap d;n orientasi.
Berdasarkan berbagai studi dan wawasan dari ribuan manajer yang telah
berpartisipasi dalam seminar tentang produktivitas, Ranftl (2000) merangkumnya menjadi tujuh
kunci pokok untuk niencapai produktivitas yang tinggi, yaitu : 1) keahlian (manajemen yang
bertanggungjawab), 2) kepemimpinan yang luar biasa, 3) kesederhanaan organisasional dan
operasional, 4) kepegawaian yang efektif, 5) tugas yang menantang, 6) perencanaan dan
pengendalian tujuan dan 7) pelatihan manajerial khusus. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
indikator yang palin!] sering digunakan untuk mengidentifikasi produktivitas kerja pegawai,
dapat cl~lihatdari ciri4:iri dasar atau ciri-ciri umum (profil) seorang pegawai produktif, yaitu :
1) Lebih dari memer uhi kualifikasi (kecakapan) pekerjaan, lndikator ini antara lain dapat dilihat

jika seorang pegmai : a) cerdas dan dapat betajar dengan cepat, b) kompeten secara
profesional, c) kreatif dan inovatif, d) memahami pekerjaan, e) bekerja dengan cerdik, f)

14
selalu mencari pclrbaikan, g) dianggap bemilai oleh atasannya, h) memiliki catatan prestasi
yang berhasil, da~ii) selalu meningkatkan die.
2) Bermotivasi tinggi. Motivasi berasal dari kata motif yang artinya adalah sebab-musabab,
yaitu hal-ha1 yang membuat orang bergerak. Orang mulai bergerak karena ia mempunyai
harapan untuk rrencapai suatu maksud yang dia inginkan, dengan demikian tiap orang
rnempunyai bebe!-apaharapan yang mendorongnya untuk melakukan atau tidak rnelakukan
kegiatan-kegiatan ierteniu (Koolma dan Schoot, 1988). Menurut Robins (2001), motivasi
rnerupakan akibi~tdari interaksi individu dan situasi. Motivasi adalah kesediaan untuk
mengeluarkan tinqkat upaya yang tinggi ke arah tujuan-tujuan organisasi, yang dikondisikan
oleh kemampuan upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individual. Proses timbulnya
motlvasi seseoraig merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan dan
irnbaian. Indikatol. motivasi yang tinggi antara lain dapat dilihat jika seorang pegawai : a)
dapat memotivas~diri sendiri, b) tekun, c) mempunyai kemauan keras untuk bekerja, d)
bekerja efektif, e) melihat hal-ha1 yang harus dikejakan dan mengambil tindakan yang
perlu, f) menyukai tantangan, g) selatu ingin bertanya, h) memperagakan ketidakpuasan
yang konstruktif, I) berorientasi pada sasaran, j) selalu tepat waktu, k) tingkat energi tinggi,
I) merasa puas j~kasudah melakukan pekerjaan dengan baik, dan m) memberikan andil
lebih dari yang dit~arapkan.

3) Mempunyai orientasi pekerjaan positif, lndikator ini antara lain dapat dilihat jika seorang
pegawai : a) rnewlukai yekejaannya dan membanggakannya, b) menetapkan standar yang
tinggi, c) mempuliyai kebiasaan kerja yang baik, d) selalu terlibat dalam pekerjaannya, e)
cermat, dapat dipercaya, dan konsisten, e) menghormati manajernerr dan tujuannya, f)

15
mempunyai hubutigan kerja yang baik, g) dapat menerima pengarahan, dan h) luwes dan
dapat menyesuaikan diri dengan perubahan.

4) Dewasa. Indikatolmini antara lain dapat dilihat jika seorang pegawai : a) berintegritas tinggi,
b) mempunyai rasa tanggungjawab yang kuat, c) mengetahui kekuatanl kelemahan sendiri,
d) mandiri, percaya din, dan berdisiplin din, e) pantas memperoteh harga din, f) bergaul
secara efektif de~iganlingkungan, g) dapat berkinerja efektif di bawah tekanan, h) dapat
belajar dari pengalaman, dan i) mempunyai ambisi yang sehat.
5) Hubungan antar l~ribadibaik (dapat bergaul dengan efektif). lndikator ini antara lain dapat
dilihat jika seorang pegawai a) memperagakan kecerdasan sosial, b) pribadi yang
menyenangkan, c) berkomunikasi dengan efektif, d) bekerja produktif dalam rangka upaya
tin?, dan e) mempxagakan sikap positif dan antusiasme.
Berkaitan dengign produktivitas kerja pegawai, Almasdi dan Suit (2000) menyebutkan
bahwa manusia idealis yang produktif antara lain dicirikan oleh sifat memegang teguh berbagai
peraturan organisasi, memiliki rasa kepedulian yang tinggi, bersungguh-sungguhdalam segala
hal, selalu berusaha yang terbaik, tidak menyukai penyimpangan, berbicara dengan kebenaran
dan selalu berpikir otyektif dan positif.
Komunikasi Interpersonal Pimpinan dan Produktivitas Kerja
Effendi (198fi) menyebutkan bahwa apa yang dikomunikasikan oleh seorang pemimpin
kepada pengikutnya atau anak buahnya, dalam proses komunikasi adalah sama dengan pesan
(inforrnasi) yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Berhasil tidaknya
komunikasi tersebul sangat tergantung pada apa yang disampaikan, bagaimana cara
menyampaikannya, can efek dari kegiatan komunikasi tersebut.

16

Tubb dan MIXS (2000b) mengemukakan bahwa komunikasi sangat berperanan dalam
meningkatkan atau rnenurunkan kinerja organisasi secara keseluruhan, oleh karena itu hams
diperhatikan keefekt fan komunikasi perseorangan yang terjadi di dalam organisasi tersebut.
Bernard dalam Tubb dan Moss (2000a) juga menyatakan bahwa fungsi eksekutif pertama atau
pimpinan organisasi adalah mengembangkan dan memelihara sistem komunikasi, karena
terdapat hubungan yang pasti antara komunikasi dan produktivitas pekerja.
Tujuan kepemimpinan menurut Pace dan Faules (2000) antara lain adalah membantu
orang untuk menegakkan kembali, mempertahankan dan meningkatkan motivasi pegawai.
Pemimpin adalah clrang yang membantu orang lain untuk memperoleh hasil-hasil yang
diinginkan. la hams ~xrt~ndak
dengan cara-cara yang dapat memperlancar produktivitas, moral
yang tinggi, respon; yang enerjik, kecakapan kerja yang Berkuaiitas, komitmen, efisiensi,
sediklr icelernahan, l;epuasan, kehadiran, dan kesinambungan dalam organisasi.
Dalam menjalankan organisasi, seorang pimpinan akan berusaha melakukan segala
sesuatu rnelalui orang lain. Hal ini berarti untuk mewujudkan suatu tugas, pemimpin harus
mengelola orang-orang dan sumberdaya yang lain yang dibutuhkan, artinya ia harus
menggunakan suati gaya kepemimpinan (Ludlow dan Panton, 1996). Gaya kepemimpinan
tersebut pada dasarnya ada empat, yaitu directing, coaching, supporting dan delegating.
Penggunaan gaya ini sangat tetgantung dari unsur diri pemimpin itu sendiri, para pegawai atau
staf yang dipimpinnya, dan tugas yang harus dilaksanakan.
Untuk menyelesaikan tugas yang rumit sementara pegawai belum memiliki
pengalaman dan mctivasi untuk mengerjakan tugas tersebut, maka gaya kepernimpinan yang
tepat adalah gaya clirecting. Apabiia bawahan sudah terrnotivasi dan berpengalaman dalam

17

menghadapi suatu :ugas, maka gaya kepemimpinan yang sesuai adalah gaya coaching.
Apabila pegawai telah mengenal teknik-teknik yang dituntut dan telah mengembangkan
hubungan yang bailr dengan pemimpin, maka gaya yang cocok adalah gaya supporting.
Sedangkan apabila pegawai sepenuhnya sudah paham dan efisien dalam melaksanakan tugas
dan tugas tersebut sepenuhnya dapat dilepas dan dikerjakan oleh pegawai, maka gaya
uelegating dapat digl~nakan.~pabilakeernpat gaya tersebut digabungkan dengan karakteristik
dan pengalaman part3staf dan pegawai, maka dapat digunakan gaya situasional.
Bagi seoralig pemimpin, komunikasi yang efektif bukan hanya dilihat dari
keberhasilannya dalam membina pengertian yang sama antara komunikator dan komunikan,
akan tetapi juga txrhasil merubah tingkah laku komunikan ke arah yang dikehendaki
komunikator. Keberhasilan seorang pemimpin banyak tergantung dari keberhasilannya dalam
kegiatan komunikasi. Oleh karena itu seorang pemimpin hams mempunyai daya tank
komunikator (source attractiveness) dan kepercayaan pada komunikator (source credibility).
Komunikator dikatahan menarik atau mempunyai daya tarik apabiia memiiiki kesamaan
(homophily), kedekatan dan daya tarik fisik yang digunakan untuk mempengaruhi perilaku
orang lain.
Kredibilitas merupakan seperangkat persepsi komunikan tentang sifat-sifat
komunikator, yaitu paduan otoritas dengan sifat sifat yang dimiliki komunikator ketika
menyampaikan sualu pesan tertentu, baik secara lisan maupun tertulis, agar khalayak
menaruh kepercayam kepadanya. Salah satu persepsi masyarakat yang penting dalam
menilai sumber koniunikasi adalah apakah pemimpin dapat dipercaya (kredibel), karena
kredibilitas menyanglitut kejujuran seseorang (Effendi, 1986). Seorang pemimpin (komunikator)

18
akan mempunyai keinampuan untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku
komunikan melalui rnekanisme daya tarik jika pihak komunikan merasa bahwa komunikator
ikut serta dengannyz~,atau merasa ada kesamaan, sehingga komunikan bersedia untuk taat
pada isi pesan yang dipersuasikan komunikator.
Virbi, Misi, Tugas Pokok dan Sasaran Penelitian Balitbu

Berdasarkan Rencana Strategis (Renstra) Balai Penelitian Tanaman Buah tahun 19972007 yang disusun cleh Setyobudi (1998), dapat dikemukakan beberapa ha1 menyangkut visi,
misi, tugas pokok dsn sasaran penelitian Balitbu. Visi Balitbu adalah ' m e ~ l l j z & zhn6 a g a
pene&ian h n pmgem6angan tunurnan 6 w h yang te&mu&z s m menjadi pemandzc (center of

pmgguna h n tndutri). Misi yang diemban adalah 'melb&anu&n penelitian pere&zyasaan

tekn& 6udidhya) penunganun pasca p a m h n pemasaran yang bmpetitf sesuui dengan
&6utufian /&nuurn6 d di masa dipan'.

Balitbu merr~punyaitugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian tanaman buah.
Dalam melaksanakarl tugas pokok tersebut, Balitbu menyelenggarakanfungsi sebagai berikut :
1) pelaksanaan pencrlitian genetika, pemuliaan, perbenihan dan pemanfaatan plasmanutfah

tanaman buah; 2) pelaksanaan penelitian morfologi, fifiologi, ekologi, entomologi dan
fitopatologi tanaman buah; 3) pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha
agribisnis tanaman buah; 4) pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian tanaman buah; 5)

19
penyiapan kejasam,3, informasi dan dokumentasi serta penyebarluasan dan pendayagunaan
hasil penelitian tanarian buah; 6) pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga.
Tujuan dan sasaran penelitian yang hendak dicapai adalah : 1) memperoleh IPTEK
yang secara fisik rrampu mendukung upaya peningkatan produktivitas buah, pendapatan,
penyediaan lapangall kerja yang kompetitif dan meningkatkan kesejahteraan petani tanaman
buah; 2) IPTEK tesebut sekaligus mampu menjaga kelestarian sumberdaya pertanian,
lingkungan hidup dar~biodiversitasnya, serta sesuai dengan kultur budaya petani setempat.
Sasaran yar~ghendak dicapai adalah meningkatkan peran buah sebagai komoditas
unggulan untuk mer~ingkatkankesejahteraan dan menunjang swasembada pangan melalui
upaya : 1) inventarir;asi, karakterisasi, evaluasi, seleksi untuk memperoleh varietas unggul
baru dan konservas sumberdaya alam; 2) perbaikan potensi genetik tanaman buah untuk
rnenunjang pen~ngkatanproauktivitas yang berdaya saing tinggi dalam kerangka penyediaan
lapangan kerja, peiingkatan dan pemerataan pendapatan;

3) pengembangan sistem

agribisnis yang berkelanjutan; 4) analisa komoditas, kebijaksanaanl kelembagaan dan sosial
ekonomi; 5) diseminasi komponen IPTEK hasil penelitian kepada pengguna; 6) pengembangan
kelembagaan IPTEK hortikultura di bidang buah.

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HlPOTESlS
Kerangka Pemikiran
Produktivitas keja pegawai dapat terlihat jika pegawai tersebut memiliki kecakapan
bekeja, mempunyai motivasi yang tinggi, mempunyai orientasi keja yang positif, mempunyai
sikap dewasa, serta dapat berkomunikasi secara efektif. Secara kuantitatif, produktivitas keja
pegawai, terutama pida kelompok peneliti, dapat dilihat dari seberapa banyak publikasi ilmiah
yang dihasilkan dan seberapa banyak pula kegiatan penelitian yang mampu dilaksanakannya.
Produktivitas keja ptgawai ditentukan oleh kualitas dari sumberdaya pegawai itu sendiri, yaitu
menyangkut bagairr~ana karakteristik biografisnya, seperti berapa umumya, bagaimana
pendidikannya, apa jabatannya, berapa masa kejanya dan berapa banyak diklat yang
diikutinya.
Dalam rancka menumbuhkan dan meningkatkan produktivitas keja pegawai
diperlukan iklim korrlunikasi organisasi yang kondusif. Adanya iklim komunikasi organisasi
yang kondusif dapat menumbuhkan semangat keja dan motivasi yang tinggi sehingga dapat
menimbulkan kepuasan kerja, sementara iklim komunikasi organisasi yang negatif dapat
mematikan semangat dan kreativitas pegawai yang pada akhimya menurunkan produktivitas
keja pegawai. lndikator variabel iklim komunikasi organisasi meliputi kepercayaan antara
anggota, pembuatan keputusan bersama, kejujuran, keterbukaan dalam komunikasi ke bawah,
mendengarkan dalanl komunikasi ke atas dan perhatian pada tujuan-tujuan berkinerja tinggi.
Hubungan efektivitas komunikasi antar pribadi pimpinan dengan produktivitas keja
dalam melaksanakan fungsinya sebagai komunikator adalah dimana seorang pemimpin
mempunyai kemampuan untuk melakukan perubahan sikap, pendapat dan tingkah laku

21

komunikan. Oleh karena itu, sebagai seorang komunikator, seorang pemimpin harus
mempunyai daya tar k dan kepercayaan yang tinggi dari komunikan, agar pesan-pesan yang
disampaikan dapat d terima dan dilaksanakan sesuai dengan yang diinginkan komun~kator.
Dengan demikian, efektif tidaknya komunikasi interpersonal pimpinan selain
tergantung dari kredibilitas dan daya tarik, juga dipengaruhi oleh kekuasaan, gaya
la
yang dimiliki plmplnan, hubungan kerja antara pimpinan
kepemimpinan dan ~ ~ okomunikasi
dan pegawai dalam suatu organisasi tidak saja membawa pengaruh terhadap iklim kerja yang
semakin kondusif, tetapi juga berpengaruh terhadap produktiv~tasKerja.
Hubungan antara karakteritik biografis, efektivitas komunikasi interpersonal pimpinan
dan iklim komunikasi organisasi yang semakin kondusif akan membawa pengaruh kepada
perilaku keja, baik kuantitas maupun kualitas keja (produktivitas kerja) pegawai. Perilaku
produktif dimaksudkan sebagai setiap tindakan yang diorier~tasikankepada hasil kerja sesuai
dengan yang telah d tetapkan organisasi.
Berdasarkar~uraian tersebut di atas, maka penelitian ini difokuskan kepada peubahpeubah karakteristik biografis, iklim komunikasi organisasi, efektivitas komunikasi interpersonal
pimpinan dan produktivitas kerja pegawai. Untuk mempermudah pemat~amanaiur pemikiran
tersebut, dapat dijelcekan dalam diagram alur berikut.

Karakterwk Bioarafis :
Umur
Pendidikan
Jabatan
Masa keja
i Diklat

a
a
a
a

Iklim komunikasi oraanisasi :
Kepercayaan antara anggota
Pembuatan Eeputusan bersama
Kejujuran
Keterbukaan dalam komunikasi ke
bawah
a Mendengarkin dalam komunikasi ke
atas
c Perhatian pada tujuan-tujuan
berkinerja tinggi

-

a
a
a
a

I

I

II

>
>

a
a
a
a
a
a
a

~otivasi
Orientasi kej a
Kedewasaan
Hubungan antar pribadi
Kineja
Jumlah publikasi ilmiah
Jumlah peneliian

a Kredibilitas
a Daya tarik
i Kekuasaan
a Gaya kepemlmpinan
a Pola komunilasi

Gambar 1. Diagram Alur Hubungan Karakteristik Biografis, lklim Komunikasi Organisasi dan
Efektif itas Komunikasi Interpersonal Pimpinan Dengan Produktivitas Kerja Pegawai

Hipotesis
Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut dapat dirumuskan beberapa hipotesis
sebagai berikut :
1. Terdapat hul~unganantara karakteristik biografis dengan produktivitas kerja pegawai
2. Terdapat hubungan antara iklim komunikasi organisasi dengan produktivitas kerja
pegawai

3. Terdapat hul~unganantara efektivi

Dokumen yang terkait

Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan)

7 68 85

Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Produktivitas Kerja Pegawai (Studi pada PT (Persero) Pelabuhan Indonesia I Cabang Belawan

8 99 106

Peranan Komunikasi Interpersonal Pimpinan : Kasus Motivasi dan Produktivitas Kerja Pegawai di Kantor Kecamatan Baros Kodya Sukabumi

0 13 148

Hubungan Komunikasi Interpersonal dan Pengalaman Kerja dengan Sikap Pegawai Negeri Sipil : Kasus Kantor Badan Pusat Statistik di Sumatera Selatan

0 7 124

Hubungan karakteristik biografis karyawan dan iklim komunikasi organisasi dengan motivasi kerja karyawan PT PLN (Persero) APJ Bogor

0 6 110

IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DAN KINERJA PEGAWAI ( HUBUNGAN IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN Iklim Komunikasi Organisasi Dan Kinerja Pegawai (Hubungan Iklim Komunikasi Organisasi Dengan Kinerja Pegawai di Kecamatan Geyer Kabupaten Grobgan).

0 3 14

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal

4 34 11

HUBUNGAN KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN.

0 0 2

HUBUNGAN GAYA KOMUNIKASI PIMPINAN DAN PEGAWAI DENGAN KINERJA PEGAWAI

1 0 13

Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Dan Produktivitas Kerja (Studi Korelasional Efektifitas Komunikasi Antar Pribadi Pimpinan Terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padangsidimpuan)

0 0 15