2.3. Pengaruh Antar Variabel
2.3.1. Pengaruh Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan
Stres kerja menunjukkan pada kondisi seseorang yang timbul dari dalam maupun luar pekerjaan, ketika berinteraksi dengan individu
lain. Jika interaksi antar individu baik akan menghasilkan kinerja yang tinggi dan stres kerja yang rendah. Stres kerja timbul ketika terjadi
perubahan pada diri individu karena tekanan-tekanan baik bersifat fisik maupun psikologis. Dalam konteks pekerjaan, jika stres dibiarkan
dapat mengancam kemampuan seseorang dalam menghadapi lingkungan dan pekerjaan. Veithzal Rivai 2004:15 mengatakan
bahwa stres kerja merupakan kondisi ketergantungan yang menciptakan adanya ketidakseimbangan fisik dan psikis yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seorang karyawan. Penelitian yang dilakukan Reni Hidayati, dkk 2008:91-96
menunjukkan hubungan negatif yang sangat signifikan antara stres kerja dengan kinerja karyawan dimana semakin tinggi stres kerja maka
semakin rendah
kinerja karyawan.
Sehingga untuk
terus mempertahankan karyawan agar tetap bertahan bekerja, perusahaan
harus mampu mendelegasikan setiap pekerjaan dengan proporsi yang sesuai bagi para karyawan. Dengan membuat jam kerja yang jelas,
memperbaiki pendapatan yang diterima karyawan dan memberikan perhatian terhadap permasalahan yang dihadapi karyawan baik dari
dalam perusahaan maupun dalam kehidupan pribadinya.
Selanjutnya penelitian Pujiastuti 2013:89 membuktikan bahwa stres kerja mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap
kinerja karyawan Perbankan Syariah. Kinerja para karyawan dapat meningkat jika pada perusahaaan terdapat keselarasan dan
keharmonisan antara bawahan dan atasan maupun sebaliknya atau karyawan dan pekerjaan.
Dari uraian diatas, maka dapat diajukan hipotesis sebagai berikut :
H
1
: Stres Kerja berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
2.3.2. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja Karyawan