2.1.3. Kepatuhan Perpajakan Tax Compliance
Kepatuhan menurut KBBI berarti ketaatan, sedangkan menurut Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 yaitu kondisi yang menuntut keikutsertaan aktif wajib pajak
dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya membutuhkan kepatuhan dalam
pemenuhan kewajiban perpajakan. Kepatuhan memenuhi kewajiban perpajakan secara sukarela voluntary of complience merupakan kunci kesuksesan dari self-assesment
system, dimana wajib pajak bertanggung jawab menetapkan sendiri kewajiban perpajakan kemudian secara akurat dan tepat waktu dalam membayar dan melaporkan pajaknya.
Kepatuhan perpajakan menurut James yang dikutip oleh Gunadi 2005,5 adalah wajib pajak mempunyai kesediaan untuk memenuhi kewajiban pajaknya sesuai aturan
yang berlaku tanpa perlu diadakan pemeriksaan, investigasi seksama obtrusive investigasi peringatan, ataupun ancaman dan penerapan sanksi baik hukum maupun
administrasi. Kepatuhan Wajib Pajak menurut Nasucha dalam Rahayu 2010:139 dapat diidentifikasikan dalam bentuk :
1 Kewajiban Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri. 2 Kepatuhan untuk menyetorkan kembali Surat pemberitahuan.
3 Kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang. 4 Kepatuhan dalam pembayaran tunggakan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 192PMK.032007, wajib pajak dimasukkan dalam kategori wajib pajak patuh apabila memenuhi kriteria sebagai berikut:
a. tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan; b. tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan pajak
yang telah memperoleh izin mengangsur atau menunda pembayaran pajak;
c. Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga pengawasan keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 tiga tahun
berturut-turut; dan d. tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dalam jangka waktu 5 lima tahun terakhir.
Kepatuhan Wajib Pajak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi dalam membayar PPh Pasal 25 dan melaporkan SPT Masa
sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
2.1.4. Kualitas Pemerintahan