Kasus Posisi 1. Latar Belakang Kasus

BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Kasus Posisi 1. Latar Belakang Kasus

Pada tanggal 9 Pebruari 1990, Penggugat membeli dari turut Tergugat I berupa 2 dua bidang tanah kosong terletak di Kelurahan Kembangan, Kecamatan Kembangan masing-masing sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat buku Tanah sebagai berikut : a. Hak Milik No.3429 yang terletak di Kelurahan Kembangan sekarangKelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat,atas nama Wen Chie Siang seluas 1.155 M2 seribu seratus lima puluh limameter persegi, gambar situasi No.27621990, tanggal 24 Juli 1990, dan tanah ini adalah tanah bekas milik adat C No.3029 Persil 118.D.I, tertulis atas nama H. Burhan bin Sainin, asalnya dari C.1699 Persil No.118.D.I tertulis atas nama Salamah bin Kecil, tanah tersebut berdiri di atas bekas EIG, No.5651, yang dibeli Penggugat berdasarkan akta pengikatan jual beli No.37, surat kuasa No.38 dan akta jual beli No.024Kembangan1994 yang masing-masing akta tersebut dibuat dihadapan NotarisPPAT Ny. Siti Marjami Soepangat, SH. in casu turut Tergugat IV dengan batas-batas sebagai berikut : Utara : Tanah H. Mansyur 62 Timur : Tanah Sahid Idris, Sahad Selatan : Tanah H. Burhan Barat : Tanah Ibu Sani b. Hak Milik No.3428 yang terletak di Kelurahan Kembangan sekarang Kelurahan Kembangan Selatan, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, seluas 1.032 M2 seribu tiga puluh dua meter persegi atas nama Wen Chie Siang, Gambar situasi No.27631990 tanggal 24 Juli 1990 dan tanah ini adalah tanah bekas milik adat C. No.3029 Persil 118 D.I, tertulis atas nama H. Burhan bin Saimin, asalnya dari C.1699 Persil No.118.D.I tertulis atas nama Salamah bin Kecil Tanah tersebut berdiri di atas bekas EIG, No.5651, yang dibeli Penggugat berdasarkan akta pengikatan jual beli No.37, surat kuasa No.38 dan akta jual beli No.025Kembangan1994 yang masing- masing akta tersebut dibuat dihadapan NotarisPPAT Ny. Siti Marjami Soepangat, SH. in casu turut Tergugat IV dengan batas- batas sebagai berikut: Utara : Tanah H. Burhan Timur : Tanah Suaeb, Hanafi, Saali Selatan : Tanah Rizal Barat : Tanah Ibu Sani c. Kemudian pada tanggal 25 Oktober 1991 Penggugat membeli lagi dari turut Tergugat II sebidang tanah Hak Milik No.6 yang terletak di Kelurahan Kembangan sekarang Kelurahan Kembangan Selatan, Kec. Kembangan Jakarta Barat seluas 526 M2 lima ratus dua puluh enam meter persegi gambar situasi No. 60511992, tanggal 24 September 1992, dan tanah hak milik No.6Kembangan yang dibeli Penggugat berdasarkan akta jual beli No.661HMKMBJB1991 yang dibuat dihadapan CamatPPAT Kembangan turut Tergugat VI dengan batas- batas sebagai berikut: Utara : Tanah H. Burhan Timur : Tanah Welda Selatan : Tanah Mariza Barat : Tanah Rizal Sejak Penggugat membeli tanah-tanah tersebut di atas yaitu sejak tahun 1990 sampai sekarang tanah-tanah tersebut dimiliki dan dikuasai olehPenggugat tanpa ada gangguan dari pihak-pihak manapun juga. Pada akhir bulan Agustus 2002 saat Penggugat datang ke lokasi untuk melihat tanah Penggugat, ternyata dilokasi tanah milik Penggugat telah dipagari dengan tembok permanen oleh orang yang tidak dikenal oleh Penggugat dan setelah diselidiki, pemagaran tanpa hak dan melawan hukum tersebut dilakukan oleh Tergugat I atas perbuatan sendiri ataupun sebagai kuasa untuk dan atas nama Tergugat II, Tergugat III, Tergugat IV dan Tergugat V. Penggugat adalah pembeli sah yang beritikad baik dan sudah menguasai tanah-tanah tersebut di atas sejak tahun 1990 sampai sekarang 12 tahun, oleh karenanya maka hak-hak hukum Penggugat harus dilindungi oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku yaitu Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah Pasal 32 ayat 2 sebagai berikut : Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertipikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain yang merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 lima tahun sejak diterbitkannya sertipikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertipikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke Pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertipikat tersebut.

2. Pertimbangan Hukum Hakim