Perbandingan radionuklida Th-232, U-238 dan U-235 dalam batubara, bottom ash dan fly ash

Tabel 3 Perbandingan radionuklida Th-232, U-238 dan U-235 dalam batubara, bottom ash dan fly ash

Nuklida BB1/BB2 BA1/BA2 FA1/FA2 BA1/BB1 BA2/BB2 FA1/BB1 FA2/BB2 Pb-210 1,10 1,01 1,03 3,02 3,07 6,17 6,60 Th-238 1,41 1,22 1,14 3,85 3,60 8,63 8,24

U-238 1,09 1,17 1,01 3,85 4,43 7,12 6,83 U-235 1,23 1,27 1,18 5,60 5,50 10,20 10,75

K-40 1,18 1,01 1,23 5,38 5,97 9,43 8,47

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 4

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator ‐ BATAN

Yogyakarta, ‐ Juni

Sukir rno,dkk

ISSN 0216 - - 3128

Perba andingan Rad dioaktivitas.

gamma san ngat diperluk kan, untuk mengetahui i Perbandinga an radioaktiv vitas antara sampel

kemampuan alat tersebut yang berhubu ungan dengan n unit I I dan unit II (batubara I dengan batu ubara II,

sensitivitas.

bottom m ash I deng gan bottom a ash II dan fly y ash I Batas deteksi ter rendah (low wer limit of f denga an fly ash II)

D) untuk radi ionuklida mem mpunyai nilai i batub ara, dan fly y ash disajik kan pada T abel 3. yang berbeda a-beda yang d diperlihatkan pada Gambar r Batub bara yang men ngalami pemb bakaran mengh hasilkan

I) dan antara bottom ash dengan

detection LLD

2, yaitu mer rupakan perb bandingan his stogram limit t bottom m ash dan f fly ash, telah h terjadi pen ngayaan

deteksi TENO ORM (U-235 5, Pb-210, Th h-232, U-235 5 TENO ORM, pengay yaan yang ter rjadi setiap i individu

dan K-40), ni ilai hitung me enggunakan p ersamaan (3). . radinu uklida berbeda a-beda.

Pada Gamba ar 3 aktivitas s deteksi mi inimum yang g Secara umu um pengayaan n TENORM b batubara

terkecil adala ah 0,01 Bq/kg g merupakan radionuklida a menja adi hasil pem mbakaran botto om ash berkis sar 3,02

U-235 seda angkan yan ng terbesar merupakan n kali ( (Pb-210) sam mpai dengan n nilai pengaya an 7,89

radionuklida dengan nilai ADM adalah h 0,405 Bq/kg g kaliny ya adalah radi ionuklida U-2

35. Untuk pen ngayaan

yaitu radionu klida K-40.

konse entrasi aktivit tas dari bat tubara mengh hasilkan hasil pembakaran fly ash dari i 6,16 kali (P Pb-210)

sampa 0,405 ai dengan nil lai pengayaan n 10,75 kaliny ya yaitu 0,5

radion nuklida U-235 5. Pengayaan n TENORM in ni dapat

g 0,4

juga dilihat pada a Gambar 2 2 yang mer rupakan perban 0,3 ndingan histo ogram antara batubara-bott tom ash

dan ba 0,137 atubara-fly as h. 0,2

Gambar 2 yang mer rupakan pen ngayaan

batub ara dan hasi l pembakaran n yaitu botto om ash-

Konsentrasi, Bq/k 0

batub ara dan fl fly ash-batub bara, telihat t jelas perban ndingan

h histogram

pengayaan

antar

U-2 235 Pb-210 Th h-232 U-238 K-40

radion nuklida. Rad dionuklida Pb b-210 terliha at jelas

Radi onuklida

paling g rendah, baik k pengayaan bottom ash-b batubara maupu un fly ash-bat tubara, sedang gkan radionuk klida U-

Gambar 3 B Batas deteksi i terendah TE TENORM (U- -

235 m merupakan pen ngayaan yang tertinggi.

235, Pb-210, T 2 Th-232, U-23 35 dan K-40)

12 BA1/BB1

KESIMPU ULAN

BA2/BB2

10 FA1/BB1

Radioa aktivitas yang g terdapat da alam batubara a

FA2/BB2

pada kedua u unit berkisar 0 0,04 Bq/kg (U U-235) sampai i

dengan14,18 Bq/kg (K- -40), radioak ktivitas pada a

bottom ash berkisar 0,22 2 Bq/kg (U- -235) sampai i

engayaan

dengan 47,12 2 Bq/kg (K-4 0) dan radioa aktivitas yang g

terdapat pada a fly ash ber rkisar 0,43 (U U-235) Bq/kg g

sampai deng gan 133,73 B Bq/kg (K-40). Pengayaan n

0 konsentrasi ak ktivitas batub bara hasil pem mbakaran yang g

K-4 40 terkecil terjad di pada bottom m ash berkisa ar 3 kali (Pb- - 210) sampa ai dengan n nilai 5 kal linya adalah h

Pb-210 Th h-238

U-238

U-235

Radionuk klida

radionuklida K-40. Untu uk pengayaan n konsentrasi i

Gamb bar 2 Penga yaan radioak ktivitas dari bottom

aktivitas

dari batubar d ra menghas silkan hasil l

ash-ba atubara dan f fly ash-batub ara

pembakaran fly ash dari 6 kali (Pb- -210) sampai i dengan mend dekati nilai 11 .kalinya yaitu u radionuklida a

Batas s deteksi

U-235. Aktiv vitas deteksi minimum (A ADM) untuk k Limit deteks si merupakan salah satu pa arameter

radionuklida mempunyai nilai yang b berbeda-beda, , dalam m validasi yang menun njukkan sen nsitivitas

aktivitas dete ksi minimum yang terkecil l adalah 0,011 metod da sehingga sangat penti ing untuk di lakukan

Bq/kg merup pakan radion nuklida U-235 5, sedangkan n untuk k pengukuran n radionukli ida. Batas deteksi

yang terbesar r merupakan radionuklida K-40 dengan n terend dah adalah est timasi dari akt tivitas minimu um atau

nilai ADM ad dalah 0,405 Bq q/kg. konse entrasi yang dapat diuk kur dengan tingkat

keper cayaan spesi ifik. Jenis batas deteks si yang digun nakan di lab botarorum d dihitung berd dasarkan

DAFTAR PUSTAKA A

G.G, Sahu S. K, Puranik V V.D., (2011), , persam maan (3). Ba atas terkecil deteksi suatu u unsur

1. Pandit G

radioa aktif yang di icacah denga an alat spekt trometer Natural radionuclides s from coal fired thermal l power pl lants estimati ion of atmosp pheric release e

Prosiding Perte P emuan dan Pre esentasi Ilmiah h – Penelitian D Dasar Ilmu Pen ngetahuan dan n Teknologi Nu uklir 4

Pusat Sains d dan Teknologi A Akselerator ‐ BATAN

Yog gyakarta, ‐

Juni

76 ISSN 0216 - 3128

Sukirno, dkk

and inhalation risk. Radioprotection, EDP spectrometry, Proceeding of International Sciences, 46: 173-179.

Symposium on Environmental Pollution Control

2. Bayuseno A.P, Sulistyo, Istadi, (2008), and Waste Management, Tiunis : 136-141. Pengaruh Sifat Fisik dan Struktur Mineral

13. Alaameer A.S., (2008), Assessment of Human Batubara Lokal Terhadap Sifat Pembakaran,.

Exposures to Natural Sources of Radiation in Fakultas Teknik Universitas Diponegoro,

Soil of Riyadh Saudi Arabia, Turkish J. Eng. Semarang.

Env. Sci. Riyadh, 229-234

3. Heidrich C., Brown S., Colliera D., (2011),

14. Hasan N.M., Ishkawa T., Hosada M., Sorimachi Natural occurring radionuclides in Australian

A., (2010), Assessment of the Natural coal combustion Products (CCPs), World of

Radioactive Using Two Techniques for the coal Ash (WOCA) Conference. In Denver. USA.

Measurement of Radionuclide Concentration in

4. Muhayatun, Lestiani D.W., Hidayat A., Building Materials Used in Japan, J. Radional Kumalasari L., (2009), Konsentrasi PM-2,5 dan

Nucl Chem. Akademiai Kiado, Budapest, PM-10 Udara Ambien di Bandung dan Lembang

Hungary, 15-21

Tahun 2000-2006, PTNBR BATAN Bandung.,

15. Moatar F, Shadizadeh S.R., Karbassi A.R., 363-367

(2010), Determination of Naturally occurring

5. Anonim, (2001), Keputusan Negara Lingungan Radioactive Materials (NORM) in Formation Hidup Nomor 17 Tahun 2001, Jakarta.

Water During Oil Exploration. J.Radional Nucl

6. Elegba S.B, Funtua I. I., “Naturally Occurring

Chem, 283:3-7

Radioactive Material Assessment of Oil and Gas

16. Perterson J., Macdonell M., Haroun L., Monette Production Installations in Nigeria”, (2005),

F., (2007), Radiological and Chemical Fact Naturally Occurring Radioactive Material

Sheets to Support Risk Analyses Contaminated (NORM-IV) Proceedings of an international

Areas, Argonne National Laboratory conference. IAEA-TECDOC-1472. Szczyrk,

Environmental Science Division, U.S. Poland. IAEA 256-258

Department of Energy.

7. Al-Sulaiti H.A., Regan P.H., Bradlley D.A., Matthews M., (2008), Preliminary determination of natural Radioactivity Level of the State of Qatar using High resolution gamma ray

TANYA JAWAB

spectrometry, Radiation Physics & Protection

Isman Mulyadi Triatmoko

Conference IX, Nasr City-Cairo, 213-223. − 8. Hasil uji komparasi detector yang saudara IAEA, (1989), Measurement of Radionhclides in

dunakan mempunyai error/selisih = 37 % Food and the Environment. A Guide Book,

Technical Report Series No 295. Vienna. disbanding dengan standar untuk energy di

9. 137 Erdtmann G., Soyka W., (1989), The Gamma sekitar Cs . Bagaimana cara saudara untuk rays of the Radionuclides, New York.

mengukur aktivitas dengan adanya error

10. Romala R.C., Chobey V.M., Prasad G., Kies A.,

sebesar itu?

(2011), Radionuclide Analysis in the Soil of − Saran : dilakukan perhitungan ulang. Kumaum Himalaya, India Using Gamma Ray

Spectrometry, Research Communications.

Sukirno

Current Science, India, vol 100, 6: 906-914.

11. Flues M., Camargo M.C., Silva P.S., Mazzilli • Pertanyaan ini tidak ada hubungan dengan

judul makalah dan tujuan penelitian ini. B.P., (2006), Radioactivity of Coal and Ashes

Pada penentuan kuantitatif radionuklida Figueira Coal Power Plant in Brazil, Jurnal of

digunakan standar sama dengan sampel Radioanalytical and Nuclear Chemistry, 270:

guna mengurangi error yang terjadi, 597-602.

makalah ini ditekankan pada pengayaan

12. Reguigui N., Kucera J., Ben Kraiem, (2002), radionuklida alam dalam fly ash dan bottom Radioactivity Concentration measurements of U-

ash baik dalam pembuatan maupun 238, Th-232, K-40 and Cs-137 in Environmental

kesimpulan.

Samples and Technologically Enhanced products in Tunisia using NAA and gamma ray

Prosiding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah – Penelitian Dasar Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir 4

Pusat Sains dan Teknologi Akselerator ‐ BATAN

Yogyakarta, ‐ Juni

Sri Murniasih,dkk.

ISSN 0216 - 3128