Kebijakan dan Sistem Nilai Tukar di Dunia

Active Crawling Peg

Dalam sistem ini, pemerintah/bank sentral menetapkan nilai tukar pada tingkat tertentu, tetapi pemerintah secara berkala dapat melakukan penyesuaian berdasarkan perkembangan indikator-indikator ekonomi tertentu, seperti perbedaan inflasi dengan negara mitra dagang utama. Penetapan nilai tukar terhadap mata uang asing tersebut dilakukan di depan (pre-announced rate). Nilai tukar lokal yang ditetapkan terhadap mata uang asing tidak hanya terbatas pada satu mata uang asing saja, tetapi dapat ditetapkan atas sekeranjang mata uang tertentu berdasarkan bobot perdagangan dengan negara-negara mitra dagang, misalnya dolar Amerika, Yen dan Euro. Penetapan mata uang lokal terhadap beberapa mata uang ini sering disebut dengan multi-currency pegging.

7 Istilah overshooting dalam nilai tukar dapat diartikan suatu keadaan dimana nilai tukar aktual lebih rendah dari yang seharusnya.

SISTEM DAN KEBIJAKAN NILAI TUKAR

Sistem nilai tukar crawling peg yang aktif umumnya digunakan sebagai jangkar nominal untuk menurunkan laju inflasi, seperti yang dilakukan beberapa negara Amerika Latin guna memerangi inflasi yang tinggi. Sebagai bagian dari program stabilisasi di negara-negara tersebut, depresiasi nilai tukar diumumkan oleh pemerintah secara periodik, mingguan atau bulanan. Tingkat depresiasi nilai tukar yang diumumkan lebih kecil dari tingkat inflasi negara mitra dagang dan secara bertahap tingkat depresiasi tersebut diturunkan. Pemikiran tersebut dilakukan agar penurunan inflasi gaji dan barang-barang non-traded dapat mengikuti pergerakan nilai tukar. Kebijakan ini mampu menurunkan laju inflasi di negara-negara Amerika Latin lainnya. Namun, sebagaimana nilai tukar lainnya, seperti target zone dan mengambang terkendali, sistem ini juga mempunyai kelemahan. Kurangnya kredibilitas dan terbatasnya cadangan devisa dapat mengakibatkan ambruknya sistem ini. Selain itu, penggunaan sistem ini dapat membatasi ruang gerak otoritas moneter dalam melaksanakan kebijakan moneter.

Passive Crawling Peg

Pada sistem passive crawling peg, nilai tukar nominal pada suatu waktu tertentu disesuaikan sejalan dengan perkembangan inflasi pada masa lalu atau inflasi saat ini dan inflasi negara mitra dagang dan negara pesaing utama. Penyesuaian nilai tukar nominal dengan inflasi di dalam negeri relatif terhadap negara mitra dagang dan negara pesaing dimaksudkan untuk nilai tukar riil konstan. Dalam sistem ini tidak ada penetapan nilai tukar di depan (pre-announced). Jika inflasi meningkat akibat kenaikan upah dan penambahan jumlah uang beredar (monetary expansion), maka tingkat devaluasi juga meningkat. Kebijakan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mencegah apresiasi riil dari nilai tukar. Sebagaimana dalam crawling peg aktif maka nilai tukar lokal yang ditetapkan terhadap mata uang asing tidak hanya terbatas pada satu mata uang asing saja tetapi dapat ditetapkan atas sekeranjang mata uang tertentu (multi-currency pegging).

Sistem nilai tukar crawling peg pasif dilandasi pada pendekatan target riil, yaitu dengan menargetkan nilai tukar riil. Crawling peg pasif

Nilai Tukar dan Perekonomian

berbeda dengan crawling peg aktif. Pada crawling peg aktif, nilai tukar digunakan sebagai jangkar nominal dalam rangka menurunkan laju inflasi dan sistem ini cenderung mendorong terjadinya apresiasi riil nilai tukar. Sebaliknya, pada crawling peg pasif, nilai tukar merespons pengaruh dari peningkatan uang beredar dan upah. Dengan kata lain, peningkatan uang beredar dan upah adalah pendorongnya sementara nilai tukar nominal hanya mengikuti. Penyimpangan dari rules atau diskresi dapat menyebabkan kebijakan ini tidak kredibel sehingga rentan terhadap serangan spekulasi.