Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan melalui Pendekatan Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Boyolali

PEMBANGUNAN PERDESAAN BERKELANJUTAN
MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN
KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN
BOYOLALI

AHMAD MARINGI

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

PERNYATAAN MENGENAI THESIS
DAN SUMBER INFORMASI

Saya yang tertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa thesis yang berjudul:
Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan melalui Pendekatan Pengembangan
Kawasan Minapolitan di Kabupaten Boyolali adalah karya saya sendiri dengan
arahan komisi pembimbing dan belum pernah diajukan dalam bentuk apapun
kepada perguruan tinggi manapun. Sumber data dan informasi yang berasal atau
dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain
telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian

akhir disertasi.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bogor, September 2009

AHMAD MARINGI
P051064064

ABSTRACT
Ahmad Maringi. 2009. Sustainable Village Development through
Minapolitan Region Approachh at Boyolali Regency. Under supervision of
Etty Riani as committee chairperson and Lenny S. Sjafei, as committee
member.

This research aims to expand sustainable village development through
minapolitan region development at Boyolali Regency with some activities such as
examining existing conditions of environment quality (social, ecology, economy
and technology) and determining sustainable status of environment management
in minapolitan region Kampung Lele at Boyolali Regency, analyzing key factor of
environment management of minapolitan region development and formulating

priority of minapolitan region development policy at Boyolali Regency. This
research indicates that 1).this region has a good potency to develop agribusiness
system at minapolitan region of which cat fishes is the most superior commodity.
2). Environment management of minapolitan region is not sustainable yet. From
the five analyzed dimensions to determine sustainable status of minapolitan
region, there are four unsustainable dimensions found, those are ecology, social
and culture, technology and law and institutional. Dimensions classified
sustainable is economy. 3). There are nineteen factors contributing to environment
management of minapolitan region. 4) Five of them are key factors: technology
of cat fishes aquaculture, waste water management, demand of cat fishes,
education grade of society and standard of product quality. 5). The priority policy
for minapolitan region developing are using suitable aquaculture technology, to
build waste water management installation, to increase cat fishes demand, to
increase human resources quality (education), to create standard of product
quality, to increase of society ability and responsibility to the resources and make
minapolitan regulation
Key words: minapolitan, cat fish, sustainable, key factor, the priority policy.

RINGKASAN
Beberapa dekade yang lalu investasi skala besar lebih diarahkan ke

daerah perkotaan, sehingga pada akhirnya terjadi ketimpangan antara perkotaan
dan perdesaan, dan telah mengakibatkan tertinggalnya pembangunan di
perdesaan. Dalam melakukan pembangunan di perdesaan tersebut, hal yang harus
benar-benar diperhatikan adalah membangkitkan kegiatan ekonomi yang
didasarkan pada potensi unggulan di perdesaan tersebut. Oleh karena itu maka
salah satu upaya untuk mewujudkan kemandirian pembangunan pedesaan adalah
dengan pengolahan potensi wilayah pedesaan itu sendiri, sehingga ketergantungan
terhadap perekonomian kota dapat diminimalkan. Untuk itu maka pendekatan
agropolitan merupakan upaya pemecahan masalah dalam aktivitas pembangunan
yang terkonsentrasi di wilayah pedesaan.

1.
2.
3.
4.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan pembangunan pedesaan
berkelanjutan melalui pendekatan pengembangan kawasan minapolitan di
Kabupaten Boyolali. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, maka tahapan
penelitian yang akan dilakukan adalah:

Mengidentifikasi potensi bagi pengembangan sistem agribisnis komoditas
unggulan (ikan lele) untuk mendukung minapolitan di Kabupaten Boyolali.
Menganalisis keberlanjutan minapolitan di Kabupaten Boyolali
Mengidentifikasi faktor apa yang berpengaruh terhadap pengembangan
minapolitan
Merumuskan prioritas kebijakan pengembangan kawasan minapolitan Kampung
Lele di Kabupaten Boyolali.

Pe
nelitian dilakukan di Kawasan Minapolitan Kampung Lele Kabupaten Boyolali,
tepatnya di Desa Sawit. Penelitian ini akan dilakukan mulai bulan Juli - Desember
2008. Penelitian dimulai dengan melakukan analisis terhadap kondisi eksisting yang
meliputi potensi ekologi, ekonomi dan sosial bagi pengembangan sistem agribisnis
komoditas unggulan (ikan lele) untuk mendukung minapolitan di Kabupaten
Boyolali. Selanjutnya dilakukan analisis keberlanjutan minapolitan, mengidentifikasi
faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan minapolitan dan mengidentifikasi
skenario pengembangan minapolitan di Kabupaten Boyolali. Pada analisis
keberlanjutan dicari atribut-atribut yang sensitif mempengaruhi nilai indeks
keberlanjutan sistem yang dikaji selanjutnya dijadikan sebagai faktor-faktor penting
dalam sistem dan dianalisis tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor

tersebut. Pada analisis prospektif, masing masing faktor penting didefinisikan
kemungkinan keadaannya (state) di masa depan dan dirumuskan berbagai skenario
strategi masa depan dalam pengembangan sistem yang dikaji. Pada tahap akhir,
dirumuskan prioritas kebijakan pengembangan kawasan minapolitan Kampung Lele
di Kabupaten Boyolali.
Ikan lele dumbo merupakan ikan air tawar yang sudah umum
dibudidayakan, mempunyai prospek yang cerah serta mempunyai beberapa
keunggulan. Mengingat lele sangat mudah dibudidaya, dan masyarakat Desa

Telogorejo sudah tahu cara membudidayakannya, di desa ini juga terdapat lahan
(pada umumnya sawah) yang mempunyai potensi untuk digunakan menjadi
lahan budidaya, serta pasar lele yang sangat terbuka lebar, maka potensi
pengembangan sistem agribisnis ikan lele di Kawasan Minapolitan Kampung
Lele dapat dikatakan sangat tinggi.
Pada analisis keberlanjutan terhadap dimensi ekologi, diperoleh nilai
indeks keberlanjutan 36,11. maka dimensi ekologi di Kawasan Minapolitan
Kampung Lele, termasuk ke dalam kategori kurang berkelanjutan (Nilai indeks <
50).
Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi sebesar 53,17 yang
mengandung arti bahwa dimensi ekonomi pada pengelolaan kawasan minapolitan

Kampung Lele masuk pada kategori cukup berkelanjutan (Kavanagh, 2001).
Nilai indeks keberlanjutan dimensi sosial-budaya sebesar 40,44. Nilai dimensi
sosial budaya ini kurang dari 50, sehingga termasuk ke dalam kategori kurang
berkelanjutan (Kavanagh, 2001). Dimensi teknologi pada pengelolaan kawasan
minapolitan Kampung Lele menunjukkan nilai indeks keberlanjutan dimensi
teknologi yang rendah, yakni sebesar 23,17. Nilai tersebut memperlihatkan
bahwa keberlanjutan dimensi teknologi pada pengelolaan kawasan minapolitan
Kampung Lele masuk pada kategori buruk (Kavanagh, 2001). Hasil analisis
terhadap dimensi hukum dan kelembagaan mendapatkan hasil bahwa nilai indeks
keberlanjutan dimensi hukum dan kelembagaan hanya sebesar 26,09. Hampir
mirip dengan dimensi teknologi, dimensi hukum dan kelembagaan pada
pengelolaan kawasan minapolitan Kampung Lele, termasuk ke dalam kategori
kurang berkelanjutan.
Berdasarkan hal tersebut di atas memperlihatkan bahwa dari kelima
dimensi yang dianalisis pada penelitian ini, yakni dimensi ekologi, ekonomi,
sosial-budaya, teknologi, hukum dan kelembagaan memperlihatkan dari kelima
dimensi tersebut, dimensi yang indeks keberlanjutannya paling rendah adalah
dimensi teknologi, yang disusul oleh dimensi hukum dan kelembagaan, sosial
budaya, ekologi. Diantara kelima dimensi tersebut, dimensi yang mempunyai
indeks keberlanjutan paling tinggi adalah dimensi ekonomi. Oleh karena itu

dengan mendasarkan indeks keberlanjutan setiap dimensi yang dianalisis pada
penelitian ini, walaupun kawasan minapolitan ini secara umum terlihat sudah baik
dan berjalan cukup lancar, bahkan sudah merambah ke wilayah sekitarnya;
namun berdasarkan analisis ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada satupun
dimensi yang termasuk kategori “baik” dan bahkan satu dimensi yang termasuk
kategori “buruk”, yaitu dimensi teknologi.
Berdasarkan hasil analisis Monte Carlo nilai status indeks keberlanjutan
pengelolaan kawasan minapolitan Kampung Lele ada pada selang kepercayaan
95% dengan hasil antara analisis MDS dengan analisis Monte Carlo yang hampir
mirip. Hal ini memperlihatkan bahwa kesalahan dalam pembuatan skor setiap
atribut dapat dikatakan relatif kecil. Perbedaan yang relatif kecil ini juga
memperlihatkan bahwa hasil analisis keberlanjutan pengelolaan kawasan
minapolitan Kampung Lele dengan menggunakan metode MDS memiliki tingkat
kepercayaan yang tinggi

Berdasarkan hasil analisis MDS seperti tersebut di atas, diperoleh 19
faktor pengungkit pada pengelolaan kawasan minapolitan Kampung Lele. Secara
operasional, keseluruhan faktor-faktor pengungkit ini memiliki keterkaitan dalam
bentuk pengaruh dan ketergantungan antar faktor. Dari hasil analisis prospektif
diperoleh lima faktor kunci (faktor penentu) keberhasilan pengelolaan kawasan

minapolitan Kampung Lele yaitu faktor-faktor yang mempunyai pengaruh yang
besar dengan tingkat ketergantungan yang kecil. Adapun faktor-faktor kunci
tersebut adalah 1) teknologi budidaya ikan lele, (2) ketersediaan instalasi
pengelolaan limbah budidaya, (3) permintaan ikan lele, (4) tingkat pendidikan
rata-rata masyarakat pembudidaya, dan (5) standarisasi mutu produk
. Berdasarkan faktor kunci dan faktor penghubung ini disusun prioritas kebijakan
pengelolaan kawasan minapolitan Kampung Lele Kabupaten Boyolali, yakni:. (1)
Dalam rangka meningkatkan produktifitas budidaya, keefisienan dan keefektipan
proses budidaya, maka kegiatan budidaya di kawasan minapolitan harus
mendapatkan sentuhan teknologi, terutama teknologi budidaya pembesaran ikan
lele, (2) Kawasan minapolitan harus membangun instalasi pengolahan air limbah
(IPAL) komunal budidaya ikan lele untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan
dari proses budidaya dan dibuang pada saat dilakukan proses panen; (3) Pada
pembangunan kawasan minapolitan harus dicari berbagai upaya agar permintaan
terhadap ikan lele lele selalu tinggi, dengan cara mencari pasar baru ikan lele baik
di pasaran dalam negeri maupun pasaran luar negeri. Selain itu juga hendaknya
dibuat inovasi-inovasi baru untuk meningkatkan nilai tambah ikan lele melalui
produk-produk olahan dan sekaligus mencari pasar produk olahan ikan lele
tersebut baik di luar maupun luar negeri; (4) Dalam rangka mengembangkan
kawasan minapolitan yang berkelanjutan, tingkat pendidikan rata-rata masyarakat

pembudidaya juga harus ditingkatkan, (5) Dalam kegiatan minapolitan, harus
dibuat standar mutu produk ikan hasil budidaya maupun standar mutu hasil
olahannya; (6) Masyarakat yang ada di kawasan minapolitan, hendaknya
mempunyai pemahaman, kepedulian, dan tanggung jawab yang tinggi terhadap
sumberdaya yang ada di kawasan minapolitan dan sekitarnya; (7) Semua pihak
(pemerintah dan masyarakat) hendaknya selalu mencari atau menemukan inovasiinovasi baru teknik budidaya ikan lele secara luas; (8) Di kawasan minapolitan
hendaknya segera dibuat peraturan perundang-undangan tentang pengelolaan
sumberdaya perikanan berikut sumberdaya lainnya yang terkait dengan kegiatan
minapolitan.

© Hak cipta milik Institut Pertanian Bogor, tahun 2009
Hak cipta dilindungi
1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan
atau menyebutkan sumber
a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya
ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah
b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar bagi IPB
2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruhnya dalam
bentuk apapun tanpa izin IPB


PEMBANGUNAN PERDESAAN BERKELANJUTAN
MELALUI PENDEKATAN PENGEMBANGAN
KAWASAN MINAPOLITAN DI KABUPATEN
BOYOLALI

AHMAD MARINGI
P051064064

Thesis
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Magister Sain
pada Program Studi Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2009

Judul Tesis

: Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan melalui Pendekatan

Pengembangan Kawasan Minapolitan di Kabupaten Boyolali

Nama
:
AHMAD MARINGI

NRP
:
P051064064

Disetujui
Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Etty Riani, MS.
Dr.
Ir. Lenny S. Syafei, MS.
Ketua

Anggota

Diketahui

Ketua Program Studi

Dekan Sekolah Pascasarjana
Pengelolaan Sumberdaya
Alam dan Lingkungan

Prof.Dr.Ir. Surjono H. Sutjahjo, MS
Prof.Dr. Ir. Khairil A. Notodiputro, MS
Tanggal ujian: 10 September 2009
Tanggal lulus:

Penguji Luar Komisi

Dr. Ir. Sulistiono. MSc

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan YME karena atas semua
berkat dan kasih-Nya yang telah diberikan, maka penulisan thesis ini dapat
terselesaikan dengan baik. Thesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh Gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Sekolah Pascasarjana, Institut Pertanian
Bogor.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada Ibu Dr. Ir. Etty Riani sebagai ketua komisi
pembimbing dan Ibu Dr. Ir. Lenny S. Sjafei sebagai anggota komisi pembimbing,
yang telah berkenan membimbing, memberikan masukan kepada penulis serta
memberikan dorongan moril mulai dari perencanaan, pelaksanaan penelitian
hingga selesainya disertasi ini.
Terimakasih juga disampaikan kepada Bapak Direktur Direktorat Sarana
dan Prasarana Dirjen Budidaya, DKP, Departemen Kelautan dan Perikanan
beserta staf dan kepada Ibu Dr. Ir. Lenny S. Syafei yang telah mengijinkan
penulis untuk melakukan penelitian di kawasan minapolitan Kampung Lele.
Kepada Bapak Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Boyolali
beserta staf, Bapak Camat Sawit beserta staf dan Bapak Lurah Telogorejo beserta
staf, Bapak Kepala BRI Cabang Boyolali beserta staf , Bapak Kepala Dinas
Pertanahan beserta staf, Bapak Kepala BAPEDA Kabupaten Boyolali beserta staf,
Bapak Kepala Dinas PU beserta staf, Ibu Sakti serta pada ketua dan anggota
Kelompok Pembudidaya Lele Desa Telogorejo yang telah banyak membantu
penulis selama melakukan pengambilan data di lapangan.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada rekan-rekan S-2 PS _SL
IPB angkatan I rekan-rekan di Direktorat Sarana dan Prasarana Dirjen Budidaya,
DKP yang telah banyak memberikan semangat dan juga membantu pada
pelaksanaan penelitian dan penulisan thesis penulis juga menghaturkan
terimakasih. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada para responden

masyarakat, para stakeholder serta instansi terkait yang telah memberikan
berbagai keterangan (data primer) pada saat diwawancara dan pada saat penulis
melakukan penelitian di lapangan serta telah memberikan berbagai data sekunder
yang diperlukan pada penelitian ini juga dihaturkan terimakasih.
Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada istri dan anak-anaku tercinta
yang telah rela kehilangan waktu selama Bapak melaksanakan studi di S2.
Kepada bapak dan ibu yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu, namun
telah banyak membantu dan memberikan semangat kepada penulis selama penulis
melaksanakan studi ini, penulis juga menghaturkan terimakasih. Semoga semua
amal baik bapak dan ibu akan mendapat balasan pahala dari Tuhan Yang Maha
Kuasa.
Tidak ada gading yang tidak retak, untuk itu kritik dan saran yang sifatnya
membangun, sangat diharapkan. Semoga thesis ini bermanfaat bagi siapa saja
yang membacanya.

Bogor, September 2009

Penulis

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Semarang, pada tanggal 4 Desember 1963 sebagai anak ke
4 dari 10 bersaudara, pasangan Bapak Hadi Mulyono dan Ibu Ruchayah.
Pendidikan sarjana strata satu ditempuh di Semarang, Fakultas Perikanan
Universitas Diponegoro dan lulus pada tahun 1991 Pada tahun 2006 penulis
terdaftar sebagai mahasiswa Program Master pada Program Studi Pengelolaan
Sumberdaya Alam dan Lingkungan Sekolah Pascasarjana IPB.
Penulis mulai bekerja pada tahun 1992 di Direktorat Jendral Perikanan
Budidaya, Departemen Pertanian (sekarang bernama Departemen Kelautan dan
Perikanan) sampai saat ini .
Pada tahun 1994 penulis menikah dengan Sri Murwani dan telah
dikaruniai tiga orang anak yakni dua orang putra yang bernama Aditya
Kurniawan dan Ilham Hidayat dan seorang putri yang bernama Khansa Asikasari

Bogor, September 2009

DAFTAR ISI

Halaman
DAFTAR TABEL

............................................................................................

xii

DAFTAR GAMBAR ...........................................................................................

xiii

I. PENDAHULUAN ..............................................................................................
1.1 Latar Belakang ...........................................................................................
1.2 Kerangka Pemikiran ...................................................................................
1.3 Perumusan Masalah .....................................................................................
1.4 Tujuan .........................................................................................................
1.5 Manfaat ..........................................................................................................

1
5
10
12
12
12

II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………………
2.1 Kebijakan Pembangunan Berkelanjutan .......................................................
2.2 Pembangunan Pertanian, Perikanan dan Lingkungan .................................
2.3 Perikanan Berkelanjutan ...............................................................................
2.4 Pengembangan Wilayah dengan Pendekatan Agropolitan ..........................
2.5 Keberlanjutan Pembangunan Perikanan ......................................................
2.5.1 Segi Ekologi ......................................................................................
2.5.2 Segi Ekonomi ......................................................................................
2.5.3 Segi Sosial dan Kelembagaan .............................................................
2.6 Budidaya Perikanan Berkelanjutan .............................................................
2.7 Rapid Apraissal Analysis ..............................................................................
2.8 Analisis Prospektif ........................................................................................

13
16
17
19
23
24
26
27
27
28
30

III. METODOLOGI PENELITIAN………………………………………………...
3.1 Lokasi dan Waktu .....................................................................................
3.2 Metode Penelitian .....................................................................................
3.3 Metode Pengumpulan Data .......................................................................
3.3.1 Jenis dan Sumber Data .....................................................................
3.3.2 Teknik Penentuan Responden dan Pengambilan Contoh ................
3.4 Analisis Data ..............................................................................................
3.4.1 Analisis Kondisi Eksisting ................................................................
3.4.2 Analisis Keberlanjutan .....................................................................
3.4.3 Analisis Prospektif ............................................................................

31
31
31
32
32
33
33
33
38

IV KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN ……………………………… .
4.1 Geografi dan Pemerintahan …………………………………………………
4.2 Penduduk dan Tenaga Kerja ……………………………………………….
4.3 Sosial Budaya dan Pendidikan …………………………………………….
4.4 Pertanian ……………………………………………………………………
4.5 Listrik dan Air Minum ……………………………………………………..
4.6 Angkutan dan Komunikasi ……………………………………………… ..
4.7 Keuangan dan Bank ……………………………………………………… .

41
41
42
43
43
44
44

V. HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………………………….
5.1 Potensi Pengembangan Agribisnis Ikan Lele ……………………………….
5.2 Nilai Indeks Status Keberlanjutan Pengelolaan Kawasan minapolitan
Kampung Lele, Kabupaten Boyolali ……………………………………….. .
5.3 Faktor Kunci Pengelolaan Kawasan Minapolitan …………………………..

49
66

VI. DEFINISI MINAPOLITAN …………………………………………………… ..

76

VII KESIMPULAN DAN SARAN ………………………………………………… .
7.1 Kesimpulan ………………………………………………………………….
7.2 Saran ………………………………………………………………………...

79
79

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. .

81

45

DAFTAR TABEL
Halaman

1

Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian .............. 32
Atribut ekologi berkelanjutan pengembangan agribisnis ikan lele......... 35
Atribut ekonomi berkelanjutan pengembangan agribisnis ikan lele....... 35
Atribut sosial berkelanjutan pengembangan agribisnis ikan lele ........... 36
Atribut teknologi berkelanjutan pengembangan agribisnis ikan lele ..... 36
Atribut hukum dan kelembagaan berkelanjutan pengembangan
agribisnis ikan lele ................................................................................ 37
7
Matriks pengaruh langsung antar faktor dalam sistem
pengembangan minapolitan berbasis budidaya lele ............................... 39
8 Hasil analisa MDS beberapa dimensi keberlanjutan pengelolaan
kawasan
minapolitan kampung lele ..................................................................... 64
9 Hasil analisa Monte Carlo pada selang kepercayaan 95 % .................... 65
10 Faktor pengungkit setiap dimensi pengelolaan lingkungan kawasan
minapolitan kampung lele ...................................................................... 67
2
3
4
5
6

DAFTAR GAMBAR

Halaman
1 Hubungan-hubungan diamond triangle pembangunan berkelanjutan
(Munasinghe, 1993) .............................................................................................
2 Kerangka pemikiran penelitian ..............................................................................
3 Segitiga konsep pembangunan berkelanjutan (modifikasi dari Munasinghe,
1993) ......................................................................................................................
4 Struktur dan hierarki sistem kota-kota agropolitan ................................................
5 Proses aplikasi MDS ..............................................................................................
6 Tingkat pengaruh dan ketergantungan antar faktor dalam sistem .........................
7 Morfologi ikan lele dumbo ....................................................................................
8 Kolam ikan lele di Desa Tegalrejo.........................................................................
9 Status berkelanjutan pengelolaan Kawasan Minapolitan Kampung Lele,
Kabupaten Boyolali ...............................................................................................
10 Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekologi di Kawasan Minapolitan
Kampung Lele, Kabupaten Boyolali......................................................................
11 Peran masing-masing atribut aspek ekologi yang dinyatakan dalam bentuk
perubahan nilai RMS .............................................................................................
12 Nilai indeks keberlanjutan dimensi ekonomi di Kawasan Minapolitan
Kampung Lele, Kabupaten Boyolali......................................................................
13 Peran masing-masing atribut aspek ekonomi yang dinyatakan dalam bentuk
perubahan nilai RMS .............................................................................................
14 Nilai indeks keberlanjutan dimensi sosial budaya di Kawasan Minapolitan
Kampung Lele, Kabupaten Boyolali......................................................................
15 Peran masing-masing atribut aspek sosial budaya yang dinyatakan dalam
bentuk perubahan nilai RMS .................................................................................
16 Nilai indeks keberlanjutan dimensi teknologi di Kawasan Minapolitan
Kampung Lele, Kabupaten Boyolali......................................................................
17 Peran masing-masing atribut aspek teknologi yang dinyatakan dalam bentuk
perubahan nilai RMS .............................................................................................
18 Nilai indeks keberlanjutan dimensi hukum dan kelembagaan di Kawasan
Minapolitan Kampung Lele, Kabupaten Boyalali .................................................
19 Peran masing-masing atribut aspek hukum dan kelembagaan yang
dinyatakan dalam bentuk perubahan nilai RMS ....................................................
20 Diagram layang (kite diagram) nilai indeks keberlanjutan pengelolaanpengelolaan kawasan minapolitan Kampung Lele ................................................
21 Pemetaan faktor pengungkit pada pengelolaan linkungan kawasan
minapolitan Kampung Lele ...................................................................................

8
9
13
23
34
39
46
48
50
51
51
53
54
55
56
58
58
59
60
62
72