Pelatihan Kejuruan Guna Peningkatan Mutu Sumber Daya Manusia Lulusan Sekolah Menengah Umum
PELATIHAN KEJURUAN GUNA PENINGKATAN
MUTU SUMBER DAYA MANUSIA LULUSAN
SEKOLAH MENENGAH UMUM
Oleh
MOHAMMAD ALI
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
VOCATIONAL TRAINING FOR IMPROVING THE QUALITY
OF GENERAL SECONDARY SCHOOL GRADUATE HUMAN RESOURCES
ABSTRACT
Undertaking pre-employment vocational training (PEVT) is one o f the alternatives the
General Secondary School (GSS) graduates who d o not continue study at college or
university level may choose. When they choose this alternative they should expend
additional cost, which implies additional private educational investment. In the long run, this
tends to create excess o f skilled labor supply that makes return on private investment in tlie
trainiilg is uncertain. This study addresses the main problem o f how feasible is the private
investment in PEVT in regard t o improving the quality o f GSS graduate human resources.
T h e feasibility of investment in this particular training corresponds with the extent t o wl~icli
the related-variables support it, anc' whether o r not the investment acquires reasonable return.
In this study analysis o f return on the investment was based on labor income and all
conclusions were drawn by means of ex-post facto. Primary data on which the conclusions
base were collected through a survey conducted in Bandung, West Java, by distributing
questionnaires to employees o f large and medium companies a s well a s entrepreneurs; and
by in-depth interview with limited number o f the companies' enlployees and personnel
managers, and the training managers.
Findings o f the study are: I) PEVT in which the huge number o f G S S graduates involves has
significant impact in their productivity and income. 2 ) T h e G S S graduates' decision to
involve in PEVT has a significant implication t o the cost o f training, and is affected by their
perception on its advantages, motivation and financial support. Parents' encouragement
indirectly affects this decision, altogether with the financial support, through affecting
perception and motivation. 3) Labor income, as revenue, is affected by employees'
vocational competencies, work attitudes, and work experience. The competencies and
attitudes, on the other hand, are dfected by duration o f PEVT and work experience. 4)
Private investment in PEVT acquires reasonable return when the training graduates are
employed. This is proved by the ;atio o f B E , IRR, and payback period calculated on the
bases o f net present value (NPV) calculatian. Besides, PEVT is also capable of increasing
the efficiency unit of tlie individual GSS graduates. However, the extent t o which return to
the GSS graduates' investment in this particular training varies across the variation of tlie
training duration categories. The shorter the duration the more benefit is the training, and tlie
more feasible are the G S S graduates to involve in it.
Findings of the study verify the importance o f vocational competencies the G S S graduates
should have acquired prior to ente. ing the labor market. Since the G S S curriculu~ndoes not
provide tlie G S S students with vocational education that the labor market demands, this
implies: (1) GSS graduates' involvement in PEVT is a reasonable alternative they may
clloose to acquire proper and apprr~priatecompetencies as preparation for entering tlie labor
market. ( 2 ) GSS education sl~ouldbe aimed at providing the students with two segments of
basic competencies, through its curriculum; i.e., general education consisting of liberal arts
subjects as the core and elective subjects that they may choose either for college study
preparation o r for entering the labor market.
RINGKASAN
MOHAMMAD ALI. Pelatihwl Kejuruan Guna Peningkatan Mutu Sumber Daya
Manusia
Lulusan
Sekolah blenengah Umum
(Di bawah
bimbingan
Komisi
Pembimbing yang diketuai oleh Prof. Dr. H. R. Margono Slamet, dengan anggota
Komisi yang terdiri dari Prof. Dr Pang S. Asngari, Prof Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc,
Dr. H. Prabowo Tjitropranoto, b.ISc, dan Dr. Ign. Djoko Susanto, SKM.
Penelitian ini dilaksanakan dalam perspektif penyuluhan pembangunan sebagai
upaya yang bertujuan menjadikan masyarakat mempunyai kemampuan memperbaiki
taraf hidup melalui proses belajar yang programnya sesuai dengan kebutuhan
masing-masing individu. Masalah utama penelitian ini terkait dengan kelayakan
melakukan investasi pribadi pads pelatihan kejuruan sebelum bekerja (PKSB) guna
peningkatan mutu sumber da?a manusia (SDM) lulusan SMU dilihat dari: ( 1 )
dukungan faktor-faktor yang tersifat endogenus dan eksogenus, dan (2) tingkat
pengembalian investasi pribad- dan satuan efisiensi yang dimiliki setelah hasil
belajar dari PKSB itu dimanfaatkan untuk bekerja atau berwirausaha. Berdasarkan
rumusan masalah umum di atas, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengka.ji
kelayakan investasi pribadi pada PKSB,guna peningkatan mutu SDM lulusan SMLJ,
melalui pengkajian terhadap: (1) Faktor-faktor endogenus dan eksogenus yang
mempengaruhi
keputusan lu111san SMU mengikuti PKSB, yang meliputi
(a)
pengkajian kesenjangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja lulusan SMU,
Jenis data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survai terhadap tenaga kerja lulusan
SMU yang tidak mengikuti dan yang mengikuti PKSB di berbagai perusahaan besar
dan menengah serta yang berwirausaha. Survai tersebut dilakukan menggunakan
kuesioner yang didukung dengan wawancara, dan menghasilkan data kuantitatif dan
kualitatif. Analisis data kuantitatif menggunakan metode-metode statistika Sidik
Ragam, Persen dan Kai-Kuadrqt, Regresi dan Korelasi jamak, Analisis Jalur, dan
korelasi parsil; serta metode-metode analisis keuntungan investasi dengan rasio B/C,
IRR, periode pembayaran keinbali, dan MR menggunakan NPV. Kesimpulankesimpulan
hasil
survai
dibuat
secara
eks-pos
fakto.
Selanjutnya,
untuk
mendiskusikan hasil survai tersebut digunakan data lunak hasil wawancara, yang
didukung oleh data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, d2.n Departemen Tenaga Kerja.
,
SMU terbukti layak melakukan investasi
Berdasarkan hasil penelitian i ~ i lulusan
pribadi pada PKSB, baik dilihat dari segi non-ekonomik maupun dari segi ekonomik.
Segi non-ekonomik terkait dengan dukdngan faktor-faktor endogenus dan eksogenus
terhadap keputusan niengikuti PKSB. Adapun segi ekonomik terkait denyan
keuntungan investasi berdasarlsan tingkat pengembalian dan satuan efisiensi yang
diperoleh. Dari segi dukungar: faktor-faktor endogenus dan eksogenus terbukti,
bahwa keputusan lulusan SMU mengikuti PKSB dipengaruhi oleh persepsi nlereka
tentang manfaat dan pentingnya PKSB untuk bekerja atau berwirausaha, motivasi
(b) persepsi tentang manfaat pelatihan, (c) Motivasi mengikuti pelatihan, (d) dorongan
orang tua, dan (e) dukungan biaya; (2) Tingkat biaya, baik biaya langsung maupun
tak langsung, yang digunakan uatuk mengikuti PKSB; (3) Faktor-faktor yang secara
nyata memberi pengaruh kepad.1 tingkat pendapatan tenaga kerja lulusan SMU yang
mengikuti PKSB; yang terkai; dengan identifikasi pengaruh pengalaman kerja,
kemampuan
dan
sikap terhadap pendapatan
serta identifikasi
ragam
tingkat
pendapatan tenaga kerja pada perusahaan besar, menengah dan yang berwirausaha;
dan (4) Mengkaji pengembalia.1 investasi pribadi pada PKSB; yang terkait dengan
analisis keuntungan investasi clan satuan efisiensi tenaga kerja lulusan SMU yag
mengikuti PKSB.
Peubah-peubah yang dikaji keterkaitannya dalam penelitian ini adalah pendapatan
(yang menjadi dasar analisis keuntungan investasi dan satuan efisiensi) sebagai
peubah terikat, dengan lama PKSB dan pengalaman kerja sebagai peubah bebas.
Hubungan kedua jenis peubah ini melewati peubah kemampuan dan sikap sebagai
peubah penyela; adapun peng~ruhnyaterhadap peubah terikat bergantung kepada
kategori pekerjaan (bekerja di ~ e r u s a h a a nbesar atau menengah, atau berwirausaha).
sehingga kategori pekerjaan atlalah sebagai peubah moderator. Adapun keputusan
lulusan SMU mengikuti PKSB adalah sebagai peubah pendahulu, yang dipengaruhi
oleh dorongan orang tua, dukun jan biaya, persepsi dan motivasi.
untuk mengikuti PKSB dan dukungan biaya untuk mengikuti PKSB. Adapun
persepsi dan motivasi itu sendiri dipengaruhi oleh dorongan orang tua dan dukungan
biaya bagi iulusan SMU untuk mengikuti PKSB. Dari segi keuntungan investasi
pribadi, terbukti bahwa tingka-. pengembalian investasi pribadi, baik berdasarkan
hasil analisis B/C, IRR, pericnde pembayaran kembali, maupun satuan efisiensi
dengan n~enggunakanNPV terbilkti cukup tinggi.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan, bahwa lulusan SMU yang tidak mengik~iti
PKSB menghadapi masalah dalam memperoleh pekerjaan, terbukti dari adanya
perbedaan dalam jumlah angkatan kerja yang diterima bekerja antara lulusan SMU
dan SMK. Selain itu, Iulusan SMU yang mengikuti PKSB memperoleh pendapatan
dari bekerja atau berwirausahit yang lebih tinggi dari lulusan SMU yang tidak
mengikuti PKSB. Ini disebat,kan, kemampuan dan sikap lulusan SMU yang
mengikuti PKSB juga lebih tinggi dari yang tidak mengikuti PKSB, baik ditun.jukkan
oleh mereka yang bekerja di perusahaan besar, perusahaan menengah maupun yang
berwirausaha; kecuali dalam peubah sikap yang hanya menunjukkan
adanya
perbedaan yang antara yang mengikuti dan tidak mengikuti PKSB.
Biaya untuk melakukan PKSF meliputi biaya langsung dan biaya tak-langsung.
Biaya langsung adalah seluruh biaya yang digunakan, yang meliputi sumbangan
pendidikan, buku dan alat serta transpor; adapun biaya tak-langsung merupakan nilai
waktu atau kesempatan memperoleh pendapatan yang hilang karena mengikuti
pelatihan. Besarnya biaya selaia berkorelasi secara nyata dengan lama PKSB juga
ditentukan oleh kegiatan lulusa~?SMU sebelum mengikuti PKSB. Besarnya biaya ini
akan menentukan tingkat pengembalian investasi pada PKSB.
Lulusan SMU yang mengikuti PKSB menganggap bahwa dengan mengikuti PKSB
telah menjadi penyebab bisa bekerja atau berwirausaha. Mereka juga memandang
bahwa kemampuan hasil pelatihan bermanfaat untuk bekerja atau berwirausaha.
Sebagian dari yang menyatakalr bahwa hasil PKSB tidak bermanfaat untuk bekerja
diduga karena mereka ditugaskan pada bidang yang tidak sesuai dengan jenis
kejuruan yang dimiliki kemampuannya. Data lunak hasil wawancara menunjukkan,
taran PKSB bisa bekerjdberwirausaha. Para manager
bahwa 83 sampai 87 persen k e l ~
SDM perusahaan juga lebih sul;a memilih lulusan SMU yang memiliki kemampuan
kejuruan dibandingkan dengan lulusan SMK, karena mereka lebih fleksibel dalam
penempatan pada pekerjaan, d m memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
pekerjaan baru secara lebih c e p ~ t .
Pendapatan tenaga kerjst lulusan SMU yang mengikuti PKSB dipengaruhi oleh
kemampuan, sikap kerja dan l a ~ n apengalaman kerja. Adapun kemampuan dan sikap
dipengaruhi oleh lama pelatihan dan pengalaman kerja. Faktor-faktor kemampuan
yang memberi pengaruh kep3da pendapatan adalah kemampuan mengerjakan
pekerjaan rutin dan situasional; sedangkan faktor-faktor sikap yang secara nyata
memberi pengaruh kepada pendapatan adalah sikap terhadap tugas, dan sikap
terhadap lingkungan kerja. Selain itu, pengaruh dari peubah-peubah kemampuan,
sikap dan
pengalaman
kerja
bervariasi, tergantung pada ternpat kel.ja yang
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu bekerja di perusahaan besar, perusahaan
menengah atau berwirausaha.
Tingkat pengembalian invest~si pribadi yang dianalisis menggunakan analisis
manfaat biaya berdasarkan
harks net0
kini terbukti lebih tinggi dari 1.00. De~nikian
pula angka pengembalian inten~alnyalebih tinggi dari tingkat bunga tabungan atau
deposit0 setelah dipotong pajak bunga. Adapun dari segi pembayaran kernbali.
maksimum jangka waktu pengembalim adalah 4.3 tahun, yang termasuk masih
layak. Adapun satuan efisiensi lulusan SMU yang mengikuti PKSB menunjukkan,
bahwa PKSB yang diikuti lulusan SMU berhasil meningkatkan satuan etisiensi
tenaga kerja yang bersangkutan. Dengan demikian, investasi pribadi pada PKSR
dipandang layak, meskipun tingkat kelayakan itu bervariasi. Semakin pendek jangka
waktu PKSB makin tinggi tingkat pengembalian investasi pribadi pada PKSB itu.
Hasii penelitian ini mempunyai implikasi kepada pentingnya mengkaji keterkaitan
antara pendidikan atau pelatihan dengan pertumbuhan ekonomi. Ini disebabkan,
dalam transisi ketenagakerjaan yang diakibatkan oleh perubahan dari sektor-sektor
tradisional ke sektor-sektor 11odern terjadi
ketidakseimbangan
dalam struktur
ketenagakerjaan. Ini adalah akitat dari terjadinya perpindahan tenaga kerja ke sektorsektor
industri
yang
tidak
Jiimbangi
oleh
peningkatan
kemampuan.
Untuk
meniperkecil ketimpangan itu, peran pelatihan kejuruan cukup strategis. Meskipun
demikian,
adanya kecenderu~gan bahwa
lembaga-Lembaga pelatihan kejuruan
kurang memerdulikan kurikululanya pada permintaan pasar, akan bisa menimbulkan
ekses penawaran tenaga kerja lulusan SMU yang mengikuti PKSB
Dalam rangka memperkecil kerugian masyarakat yang diakibatkan oleh ketidakrelevanan pelatihan dengan p e ~ n i n t a a npasar, perlu dilakukan pengkajian kebi.jakan
yang terkait dengan pengendalian mutu lembaga-lembaga pelatihan, serta melakukan
uji coba pengintegrasian pelatihan kejuruan ke dalam pendidikan SMU. Melalui
pengendalian mutu lembaga-lembaga pelatihan akan dimungkinkan adanya standar
yang relatif sama bagi lembag+lembaga
pelatihan dalam kualitas penyelenggaran
pelatihannya. Adapun dengan ~nengujicoba pelaksanaan pengintegrasian pelatihan
kejuruan
ke dalam pendidikan SMU akan
memungkinkan
makin efisiennya
pendidikan terutama dalam membantu para siswa mengambil pilihan yang tepat
setelah keluar dari SMU.
Penelitian
ini
mengandung
l~erbagai keterbatasan,
baik
yang terkaii dengan
penggunaan contoh maupun dalam cakupan analisis. Meskipun demikian, temuan
yang
dihasilkan
diharapkan
dapat
memicu
penelitian
lebih
lanjui,
dengan
memperluas penggunaan contoh dan memperdalam analisisnya, sehingga dapat
diperoleh temuan yang lebih berarti lagi.
RlWAYAT HlDUP
M o h a m m a d Ali lahir di Cirebon pada tanggal 3 Juni 1953, dari pasangan K.H.M.
Sya'roni dan Hj. Hafidzoh. Penulis lulus S D pada tahun 1966 dan S M P pada tahun
1969 di Kabupaten Cirebon, d m lulus SMTA di Kodya Cirebon pada tahun 1972.
Penulis memperoleh gelar S a ~ j a n aPendidikan ( S l ) pada tahun 1979 dari [KIP
Bandung, dan memperoleh gclar Magister Sains dalam bidang Bimbingan dan
Konseling (S2) pada tahun 1988 juga dari IKIP Bandung. Pada tahun 1990 penulis
memperoleh gelar Master of Arts (S2 kedua) dalam bidang Research Methodology
dari University o f Pittsburgh, di Pittsburgh, PA., USA. Pada tahun 1981 penuIis
mengikuti pelatihan tentang Micro Teaching and Clinical Supervision dengan
lnstruktur dari Deakin University, Australia, di PPPG Jakarta. Pada tahun I990
penulis mengikuti Practical Training dalam Management and Marketing Rcsearch
pada Fortino & Associates Inc., Pittsburgh, PA, USA. Pada tahun 1991 penulis
mengikuti pelatihan tentang Applicatiqn of Item Response Theory on Item Bank
Development dengan instruktur dari Boston University, USA, di Jakarta. Pada tahun
1994 penulis mengikuti Training of Trainer (TOT) di Ohio State University,
Colurnbus, OH, USA. Pada t a h ~ m1996 penulis diterima sebagai mahasiswa program
doktor (S3) pada Program Pascz sarjana, IPB, Bogor, Program Studi Ilmu Penyuluhan
Pembangunan.
Sejak tanggal 1 Pebruari 1980 penulis diangkat sebagai staf pengajar di Fakultas
Ilmu Pendidikan ]KIP sebagai -4sisten AhIi Madya (Gol. IIl/a), dan saat ini sebagai
Lektor Kepala Madya (Gol. 1V/b). Dalam perjalanan karirnya, penulis pernah
membantu (sebagai konsultan danlatay technical assistant) pada berbagai proyek
yang menangani Pengembangan SDM di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Departemen Pertambangan dar. Energi, dan Departemen Perindustrian; juga pada
International Program for Elimination of Child Labor (IPEC), ILO, dan pada Human
Resources Division dari The Wnrld Bank.
Hingga saat ini penulis telah melakukan 12 penelitian, baik yang dibiayai oleh P3M
Dirjen Dikti dalam Skema PBBl dan PHB, maupun yang dibiayai oleh Direktorat
Dikmenum; PPI'P, dan IMC. Penulis juga pernah melakukan Research Collaboration
dengan Hiroshima University, Hiroshima, Japan. Pada tahun 1999/2000 penulis
memperoleh Research Grant dari Sumitomo Foundation untuk melakukan penelitian
di Jepang tentang "Developme:it of Work Ethic Through The Schooling System in
Japan." Selain itu, penulis telall mempublikasikan sembilan artikel dalam berbagai
jurnal, telah menerbitkan enarri buku kependidikan, dan telah mempresentasikan
sejumlah makalah pada beberal>a seminar nasional dan international. Atas sejumlah
prestasinya,
penulis
pernah
memperoleh
penghargaan
Dosen
Teladan
dari
Mendikbud (1992) dan penulis artikel kependidikan terbaik dari Rektor [KIP
Bandung ( 1992 dan 1994).
Penulis menikah dengan Dra. Hj. Sumiati dan telah dikaruniai oleh Allah SW'I' lima
orang putra dan putri, yaitu Rian A. Syathari, Devi R. E. Fithriyah, Eva F. Hayati,
Neily Zakiyah, dan Zahratu Shabrina.
JudulDisertasi
: Pe1atihp.n Kejuruan Guna Peningkatan Mutu Sumber
Daya Manusia Lulusan Sekolah Menengah Umum
Nama Mahasiswa : Mohammad Ali
Nomor Pokok
: 965040
Prograrr~Studi
: Ilmu Penyuluhan Peinbangunan
Disetujui oleh:
I . Kornisi Pernbimbing
Prof. Dr. Pang S. Asngari
Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc.
-Dr. H. Prabowo ~ j i ~ o t hlSc
o ,
Anggota
-
Dr. Ign. Djoko Susanto, SKM.
Anggota
2. Ketua Program Studi
Ilmu Penyuluhan Pembangur.an
Prof. Dr. H.
da Manuwoto, MSc.
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, penuiis merasa
lega
hati
karena
telah
berhasil
menyelesaikan
penelitian
dan
penulisan
disertasi, dengan judul: PELATIHAN KEJURUAN G U N A PENINGKATAN
SUMBER D A Y A MANUSEA LULUSAN SEKOLAH M E N E N G A H UMUM.
Disertasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar
Doktor
dalam
llmu
Penyuluhan
Pembangunan
pada
Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian dan penulisan disertasi ini di bawah bimbingan Komisi Pembimbing
yang diketuai oleh Prof. Dr. H. R. Margono Slamet dengan anggota Komisi
Pembimbing yang terdiri dari Prof. Dr. Pang S Asngari, Prof. Dr. Ir. Bungaran
Saragih, MEc; Dr. H. Prabowo Tjitropranoto, MSc; dan Dr. Ign. Djoko
Susanto, SKM. Dalatn kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih
sedalam-dalamnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. H . R.
Margono Slamet, baik dalatn kapasistasnya sebagai ketua komisi pembimbing,
sebagai
pembimbing akademik,
sebagai pengajar
sejumlah mata kuliah,
maupun sebagai ketua Program Studi PPN atas segala upaya dalam memberi
bimbingan
disertasi,
dan
dalam
berbagi
pengetahuan
serta pengalaman
berharga melalui bimbingan akademik dan perkuliahan. Kepada semua anggota
komisi
pembimbing,
yang juga
sebagai
pengajar,
yang
telah
memberi
bimbingan disertasi dan berbagi pengetahuan lnelalui perkuliahan disampaikan
pula terima kasih sedalam-dalamnya dan penghargaan setinggi-tingginya.
Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada Rektor IPB dan Direktur
Pascasarjana IPB yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan program doktor (S3) pada Program Pascasarjana IPB
sejak tahun akademi 1996/1997. Kepada Rektor IKIP Bandung Prof Dr. H.
Mohammad Fakry Gafiar. MEd dan Prof Dr. H. S. Hamid Hasan, MA, sebagai
Petnbantu Rektor 1 IKIP Bandung, yang telah memberi ijin, memberi bantuan
biaya
pendidikan,
dan memberi
dorongan moril
hingga
penulis
berhasil
menyelesaikan pendidikan ini dihaturkan terilna kasih yang tak terhingga.
Kepada Dekan Fakultas ilmu Pendidikan Dr.H.1shak Abdulhak yang telah
~nemberidukungan lnoril juga disatnpaikan terima kasih sebanyak-banyaknya.
Kepada BPPS (Tim Manajemen Program Doktor) Ditjen Dikti yang telah
memberikan
beasiswa
untuk
mengikuti
S3
pendidikan
pada
Program
Pascasarjana di IPB penulis salnpaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kepada
seluruh
staf
pengajar
pada
Program
Studi
llrnu
Penyuluhan
Pembangunan dan Program Studi Ekonomi Pertanian yang telah berbagi
pengetahuan
dan
pengalalnan
t~~elaluiperkuliahan
yang
diikuti
penulis
disalnpaikan banyak terima kasih. Detnikian pula kepada teman-ternan kuliah
yang sering berbagi pengetahuan dan pengalaman ~nelalili berbagai kegiatan
diskusi, baik di kelas nlaupun di luar kelas, disampaikan teritna kasih sedatamdalamnya. Kepada telnan - telnan sejawat di jurusan Teknologi Pendidikan dan
di Fakultas llmu Pendidikan IKlP Bandung yang telah me~nberikandorongan
moril disainpaikan banyak terima kasih.
Bantuan yang diberikan oleh Prof Dr. R. Lbrahim, MA; Prof. Dr. Sunaryo
Kartadinata; dan Dr. Furqon, MA; yang telah 1nenjadi.jttdge dan rrrter terhadap
instrumen penelitian disampaikan terima kasih yang tak terhingga. Kepada
Prof Dr. Donald T Adams, Prof. Dr. Harry Hsue, dan Prof. Dr. Anthony J.
Nitko dari University o f Pittsburgh, USA. yang telah rnemberikan surat
rekoinendasi dan dorongan semangat; dan kepada Dr. Boediono, Kepala
Balitbang Dikbud, yang telah ine~nberisaran dan reko~nendasikepada penulis
untuk ~nengikuti pendidikan pada program doktor (S3) di IPB disampaikan
teritna kasih dan penghargaan yang tulus. De~nikianpula kepada semua pihak
dan teman-teman lain yang telah ~ n e ~ n b e dorongan
ri
~norildan bantuan teknis
dalam penyelesaian disertasi ini disampaikan teriina kasih yang tak terhingga.
Kepada
para
manajer
lelnbaga pelatihan,
manajer
S D M dari
sejurnlah
perusahaan, para karyawan perusahaan, dan para pewirausaha yang menjadi
responden dalam penelitian untuk penulisan disertasi ini disampaikan terima
kasih atas partisipasinya. Kepada nara suniber data sekunder yang telah
~ n e ~ n b e rkontribusi
i
kepada penelitian iili juga disa~npaikan banyak ter-ima
kasih
Keberhasilan yang dicapai saat ini adalah lnata rantai dari seluruh perjuangan
hidup, yang tidak bisa dilepaskan dari hasil jerih payah dan perjuangan
ayahanda dan bunda tercinta. Oleh karena itu, penulis lnerasa berkewajiban
untuk ~nenyampaikan ungkapan teri~na kasih, penghargaan yang tulus dan
kenangan
kepada
ayahanda
(almarhum)
K . H . M . Sya'roni
dan
ibunda
(Almarhumah) Hj. Hafidzoli atas segala jerih payali dan jasa yang diberikan
dalarn tnendidik serta me~nberibekal pendidikan kepada penulis. Penulis hanya
mampu memanjatkan do'a semoga selnua jerih payah keduanya merupakan arnal
ibadah yang diterima oleh Allah SWT. setnoga selnua dosa-dosanya diampuni
dan semoga keduanya selalu memperoleh kasih dariNya sebagaimana mereka
selalu memberi kasih kepada penulis semasa kecii.
Kepada istri dan anak-anak tercinta, yang telah merelakan sebagian besar waktu
penulis digunakan bukan untuk memberi perhatian kepada mereka, melainkan
untuk belajar dan menyelesaikan pendidikan; serta telah rela ~nengalami
keprihatinan selama penulis ~nenyelesaikan pendidikan ini disampaikan teritna
kasih yang tulus dan penghargaan yang sedalatn-dalamnya. S e ~ n o g akeberhasilan
yang dicapai saat ini akan menanibah kebahagiaan dalam hidup dan bermanfaat
bagi kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis
menyadari
bahwa
dirinya
tnempunyai
berbagai
kekurangan
dan
keterbatasan. Dalam disertasi yang disusun ini pun pasti terdapat berbagai
kekurangan. Meskipun demikian penulis tetap berharap selnoga disertasi ini
bertnanfaat sebagai sumbangan bagi keinajuan illnu pengetahuan, khususnya
ihnu pendidikan dan illnu penyuluhan petnbangunan. Amien.
Bogor. April 1999
Penulis.
DAFTAR IS1
Halaman
K ATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR TABEL .................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
PENDAHLJLUAN ................................................................................................
i
ix
x
I
Latar Belakang ...............................................................................................
1
Masalah Penelitian .........................................................................................
9
Tujuan dan Manfaat Penelitian
....................................................................
14
Tujuan Penelitian ..................................................................................
14
Manfaat Hasil Penelitian.........................................................................
16
TMJAUAN PUSTAKA
.......................................................................................
Peiatihan dalam Perspektif Penyuluhan Pembangunan .................................
Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pelatihan ............................
Faktor-Faktor yang Mendorong tndividu Mengikuti Pelatihan .....................
lnvestasi pada Pelatihan dan Keuntungannya ................................................
Teori tentang Keuntungan Pendidikan dan Pelatihan
...............................
Jenis-Jenis Keuntungan Pelatihan .............................................................
Pengukuran Keuntungan Pendidikan dan Pelatihan
.................................
Kendala dalam Pengukuran .......................................................................
Beberapa Studi Terdahulu .........................................................................
20
Pengembalian Investasi pada PKSB ..............................................................
74
Pengembalian lnvestasi Pribadi pada PKSB .............................................
78
Satuan Efisiensi ........................................................................................
83
KERANGKA BERPIKIR .....................................................................................
86
Model Penelitian ........................................................................................
86
Skema Peubah dan Definisi Operasional .....................................................
90
Skema Peubah Penelitian ..........................................................................
90
.................................................................................
92
Definisi Operasional
Hipotesis Penelitian .......................................................................................
96
............................................................................
98
IIROSEDURPENELITlAN
Pengambilan Contoh ...................................................................................... 101
Instrumen Penelitian ..................................................................................
104
Garis-Garis Besar Pengembangan lnstrumen ...........................................
105
Pengembangan Kuesioner Format 01 .......................................................
107
Pengembangan Kuesioner Format 02 ......................................................
110
Panduan Wawancara .................................................................................
122
Analisis Data .............................................................................................
123
t IASI L DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 126
Dampak PKSB terhadap Pendapatan. Sikap. dan Kemampuan
Tenaga Kerja Lulusan SMU ..........................................................................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lulusan SMU Mengikuti PKSB
..........
126
137
Biaya Pribadi pada PKSB ..............................................................................
Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMU yang Mengikuti PKSB .................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja
Lulusan SMU yang Mengikuti PKSB ...........................................................
Pengembalian Investasi Pribadi dan Satuan Efisiensi
Tenaga Kerja Keluaran PKSB .......................................................................
Rasio B/C dan IRR ....................................................................................
Periode Pembayaran Kembali biaya Investasi ..........................................
Satuan Efisiensi Tenaga Kerja ..................................................................
Pengujian Hipotesis
.......................................................................................
Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Investasi Pribadi
Lulusan SMU Pada PKSB .............................................................................
Keputusan Mengikuti PKSB .....................................................................
Analisis Biaya Mengikuti PKSB ...............................................................
Kernanfaatan Hasil PKSB untuk Bekerja
.................................................
Pendapatan Tenaga Kerja ..........................................................................
Pengembalian Investasi dan Satuan Efisiensi ...........................................
Keterbatasan Penelitian ini
.......................................................................
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN BAG1 KEBIJAKAN MAKRO ...................
Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi .........................................................
Analisis Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan ...............................................
Reberapa Implikasi Hasil PeneIitian
.............................................................
vii
KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................
236
Kesimpulan ................................................................................................
236
Saran-Saran....................................................................................................
242
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 236
viii
DAFTAR TABEL
Keadaan Penyelenggara Pelatihan Kejuruan di Kodya Bandung
Hingga April 1998 ...............................................................................
102
Rincian Jumlah Contoh ........................................................................
104
....................
Rekapitulasi Instrumen Penelitian ........................................................
Rincian Butir-Butir Kuesioner Format 01 ............................................
Rincian Butir-Butir Kuesioner Format 02 ............................................
Kisi-Kisi Panduan Wawancara .............................................................
106
123
Analisis Variansi Faktorial Pendapatan Tenaga Kerja
Berdasarkan Keikutsertaan pada PKSB dan Tempat Kerja ................
130
Analisis Variansi Faktorial Sikap Tenaga Kerja Berdasarkan
Keikutsertaan pada PKSB dan Tempat Kerja .....................................
132
Analisis Variansi Faktorial Kemampuan Tenaga Kerja
Berdasarkan Keikutsertaan pada PKSB dan Tempat Kerja ................
134
Regresi Ganda dan Korelasi Parsil Antara Keputusan dan
Peluang. Manfaat. Kepentingan. Harapan. Kebutuhan. Hasil
Terbaik. Cemas dan Usaha ...................................................................
142
Rata-Rata Biaya Langsung Mengikuti PKSB ......................................
148
Rata-Rata Biayrt dan Nilai Neto Kini (NPV) Biaya Mengikuti
PKSB ....................................................................................................
150
Regresi Ganda dan Korelasi Parsil Antara Pendapatan dan
Lama Pelatihan. Pengalaman serta Faktor-Faktor Kemampuan
dan Faktor-Faktor Sikap ......................................................................
160
Ringkasan Hasil Analisis Manfaat Biaya (B/C) dan Angka
Pengembalian Internal (IRR)................................................................
166
Periode Pembayaran Kembali Biaya lnvestasi Pribadi LuIusan
S W pada PKSB ..................................................................................
171
Satuan Efisiensi Tenaga Kerja Lulusan Sh4U yang Mengikuti
PKSB ...................................................................................................
177
Garis-Garis Besar Pengembangan Instrumen Penelitian
107
109
120
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks
Halaman
I.
Model Hubungan antara Pelatihan dan Pendapatan
2.
Profil Usia-Penghasilan
...............................
.........................................................................
Profil Usia-Penghasilan Tenaga Kerja yang Mengikuti dan
Tidak Mengikuti PKSB .........................................................................
Bagan Sistem PKSB Bagi Lulusan SMU dafarn Perspektif
Penyuluhan Pembangunan ....................................................................
Bagan Model Hubungan Berbagai Peubah Penelitian
...........................
.........................................
.....................................................................
Bagan Jaiur Model Fungsi Keputusan Mengikuti PKSB ......................
Skema Elaborasi Peubah-Peubah Penelitian
Bagan Prosedur Penelitian
Bagan Jalur Modet Fungsi Pendapatan Tenaga Kerja yang
Bekerja di Perusahaan Besar. Menengah dan Berwirausaha .................
Garis Anggaran yang Menjadi Kendala Lulusan SMU dalam
Memilih MengikutiITidak Mengikuti PKSB .........................................
48
59
PENDAHULUAN
L a t a r Belakang
Peinbangunan adalah upaya lnelakukan perubahan ke arah perbaikan yang
bertujuan
untuk
memperbaiki taraf hidup, meningkatkan
kesejahteraan dan
meningkatkan kualitas surnber daya manusia (SDM). Upaya ini direncanakan dan
dilaksanakan
oleh pemerintah dan masyarakat, dan hasilnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep ini membawa
implikasi, bahwa perubahan yang diupayakan melalui pembangunan bukan hanya
menjangkau segi-segi material, tetapi juga menjangkau seluruh aspek kehidupan.
Oleh karena itu, agar masyarakat merasa memiliki, bertanggung jawab dan bisa
menikmati hasil-hasil yang dicapai mereka perlu didorong untuk berpartisipasi
dalam pembangunan.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat penting agar mereka bukan
hanya menjadi obyek, tetapi juga sebagai subyek. Dengan demikian, segala yang
dilaksanakan dan dihasilkan bisa mereka rasakan manfaatnya. Di samping itu,
pembangunan tidak akan rnencapai hasil optimal dan keberhasilannya tidak bisa
dirasakan semua lapisan tanpa partisipasi aktif masyarakat, meskipun ha1 ini
seringkali
sulit
diwujudkan.
Menurut
Slamet (1992),
di
antara tantangan
peinbangunan adalah cara meningkatkan partisipasi rakyat agar dapat meraih dan
menikinati kualitas hidup lebih baik dari waktu ke waktu.
Proses pembangunan pada dasamya adalah proses sosial dalam menjadikan
manusia lebih kompetens untuk hidup dalam dunia yang terus berubah. Dalam
proses pembangunan, penyuluhan merupakan salah satu upaya rekayasa sosial
untuk menjadikan masyarakat mempunyai kemampuan membentuk pola prilaku
tertentu dalam rangka mernperbaiki kualitas hidupnya (Slamet, 1992). Melalui
penyuluhan pembangunan dilakukan upaya-upaya mengkomunikasikan informasi
untuk membantu subyek yang menjadi sasaran membentuk pendapat atau opini
yang berguna, dan membantu membuat keputusan yang baik bagi dirir~ya
(Mardikanto, 1993; dan Rolling, 1988). Prosesnya bukan semata-mata menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh pemerintah, tetapi oleh setiap orang yang
menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap pembangunan dan peningkatan
taraf hidup atau kesejahteraan dan peningkatan kualitas SDM (Slamet, 1996; dan
van den Ban dan Hawkins, 1995).
Penekanan kegiatan penyuluhan pembangunan adalah proses belajar tentang
program
pembangunan.
Melalui
kegiatan
ini
masyarakat
diharapkan
bisa
mengetahui kesempatan-kesempatan yang ada, mau melatih diri untuk meraih
kesempatan, termotivasi untuk mengadopsi inovasi, dan ditindak lanjuti oleh
tindakannya mengadopsi inovasi itu (Slamet, 1992). Agar terjadi proses belajar
pada masyarakat tentang program pembangunan, proses menyampaikan informasi
tentang program-program pembangunan sehamsnya memperhatikan kebutuhankebutuhan individu. Kebutuhan-kebutuhan itu terkait dengan potensi yang dimiliki
dan bisa dikembangkan. Oleh karena itu, penyuluhan dilaksanakan melalui proses
mendidik, tidak memaksa, bersifat demokratis, dan dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dan secara terus menerus (Asngari, 1996). Pelaksanaan penyuluhan
pembangunan memerlukan dukungan utama berbagai bentuk pelatihan. Hal ini
sejalan dengan pandangan SIamet (1 9 9 2 3 8 ) :
"Tujuan utama penyuluhan pembangunan adalah menimbulkan perbuatan
kongkrit rakyat seperti dimaksud oleh pembangunan. Untuk itu, diperlukan
dukungan pelatihan-pelatihan yang mencakup berbagai keterampilan,
pemberian contoh-contoh nyata, dun penyediaan berbagai sarana yang
diperlukan unruk dapat memunculkan perbuatan kongkrit masyarakat".
Dalarn perspektif konsep penyuluhan sebagai proses mengubah prilaku orang
dewasa atau rnereka yang berada di luar jalur pendidikan sekolah, pelatihan dapat
dipandang sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan penyuluhan pembangunan.
Adapun dalam konteks sistem pendidikan nasional, pelatihan adalah salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan luar sekolah (Departemen Penerangan, 1989;
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990). Pendidikan luar sekolah, yang
juga
disebut
dengan
pendidikan
non-formal,
ada yang
dilaksanakan
oleh
pemerintah, seperti yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kejuruan (BLK) yang
berada di bawah Departemen Tenaga Kerja, dan ada pula yang diselengarakan oleh
swasta namun di bawah koordinasi Bidang Pendidikan Masyarakat.
Pada sidang urnurn yang dilaksanakan bulan Oktober 1985, salah satu badan dunia
yang menangani pendidikan dan ilmu pengetahuan, UNESCO, merekomendasikan
pentingnya pendidikan bagi semua atau Education for A l l (Soediyarto, 1992; dan
UNESCO,
1985). Di
antara
implementasi pendidikan
bagi
semua adalah
penyediaan kesempatan pendidikan lanjutan di luar sekolah atau Continuing
Education bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan formal di sekolah
(Soedijarto, 1996; dan UNESCO, 1993). Merujuk kepada konsep yang diajukan
oleh UNESCO, sebagaimana dikutip oleh Soedijarto (1992 :36):
"Continuing education is a teaching and learning process for literate adults
who have got some basic general knowledge and wish to obtain some
special skills needed within a relatively short period of time in order to
fulfill the needs of life within the community".
Salah satu tujuannya adalah menyediakan kesempatan memperoleh bekal-bekal
kemampuan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup. Di antara
bentuk pelaksanaannya adalah pelatihan kejuruan yang banyak diikuti oleh lulusan
sekolah menengah sebelum bekerja.
Pelatihan
kejuruan
melatihkan
tertentu,
adalah pelatihan
yang
programnya
dilaksanakan
untuk
berbagai kemampuan yang berkaitan dengan suatu jenis kejuruan
seperti
pelatihan
kejuruan
kesekretarisan,
manajemen
informasi
(ko~nputer),atau perawatan kecantikan. Kebanyakan masukan mentah lembagalembaga pelatihan kejuruan adalah luiusan Sekolah Menengah Umum ( S W ) ,
termasuk Madrasah Aliyah. Dalam perspektif konsep pembangunan mereka adalah
SDM yang potensial, meskipun dalam pemanfaataannya cenderung kurang optimal.
Ini mengingat:
(1) Kurikulum inti yang digunakan pada jenis sekolah ini berkaitan dengan mata-
mata pelajaran akademik-skolastik yang hanya fungsional untuk mengikuti
pendidikan di perguruan tinggi (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1990). Materi pelajaran yang berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
mampu bekerja atau benvirausaha tidak diberikan secara memadai, sehingga
lulusannya tidak siap untuk memasuki dunia kerja. Kekurangsiapan ini bukan
hanya untuk bekerja, tetapi juga
dialami bila yang bersangkutan ingin
benvirausaha dengan mengandalkan kemampuan kejuman. Untuk mengatasi
kekurangan dalam
kemampuan
ini
sebagian
lulusan
SMU yang tidak
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi mengikuti pelatihan kejuruan, yang
dirnaksudkan agar setelah selesai bisa memanfaatkan kemampuan yang
diperoleh untuk memperoleh pendapatan melalui bekerja atau berwirausaha.
(2) Meningkatnya
angka
partisipasi
pada
satuan
pendidikan
SMU
telah
lnenimbulkan ekses penawaran tenaga kerja. Di antara dampaknya adalah
terjadinya persaingan yang lebih ketat dalam merebut kesempatan untuk bekerja
(Cobbe dan Boediono, 1992). Dalam kaitan dengan bekerja, seleksi tenaga
kerja bukan hanya didasarkan atas jenjang pendidikan formal yang telah
diselesaikan, tetapi juga kemampuan kejuruan yang dimiliki. Jadi, meskipun ada
permintaan tenaga kerja, namun pasar lebih memilih mereka yang memiliki
keinainpuan kejuruan tertentu.
(3) Meningkatnya pemanfaatan teknologi produksi dan persaingan dalam usaha
juga mendorong lulusan SMU yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi untuk mengikuti PKSB. Ini disebabkan oleh mereka yang tidak memiliki
kemampuan kejuruan mengalami kesulitan untuk bekerja atau berwirausaha.
Dengan merniliki kemampuan yang terkait dengan suatu jenis kejuruan tertentu
peluang bekerja atau berwirausaha lebih besar.
Karena pelatihan kejuruan bertujuan memberi bekal-bekal kemampuan yang kelak
bisa dimanfaatkan untuk bekerja atau wirausaha, idealnya lembaga-lembaga
penyelenggara
pelatihan
kejuruan
menyesuaikan
program
yang
ditawarkan
pelatihannya dengan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan yang terkait,
baik yang diminta oleh perusahaan yang akan menerima keluaran pelatihan sebagai
tenaga kerja lnaupun dalam menjalankan wirausaha. Kesesuaian antara penawaran
dan permintaan ini akan berdampak pada keoptimalan pemanfaatan kemampuan
yang
diperoleh
melalui
pelatihan
yang
diikuti,
baik
untuk
bekerja
atau
berwirausaha, dalam rangka memperoleh pendapatan.
Dala~nperspektif penyuluhan pembangunan, keputusan lulusan SMU mengikuti
pelatihan kejur~lansebelum bekerja (PKSB) adalah keputusan mengadopsi inovasi.
Ini berarti individu yang mengambil keputusan tersebut telah mengadopsi suatu
inovasi. Pengertian inovasi dalam konteks ini adalah sesuatu yang bagi individu
yang bersangkutan termasuk baru (Lionberger dan Gwin, 1991). Dalam kaitan
dengan ini, secara teoritis banyak faktor yang mendorong terjadinya adopsi, baik
faktor yang ada dalam diri (endogen) dan faktor yang datang dari luar diri
(eksogen). Di antara faktor-faktor penting yang datang dari dalam diri adalah: (1)
persepsi terhadap manfaat dan pentingnya pelatihan, dan (2) motivasi mengikuti
pelatihan. Adapun faktor-faktor yang datang dari luar meliputi: (1) dorongan orang
tua, dan (2) dukungan biaya.
Kep~~tusan
mengadopsi inovasi yang diwujudkan dalam keputusan mengikuti
PKSB, sebagaimana halnya bentuk-bentuk prilaku sejenis lainnya, berimplikasi dan
berdampak
ekonomik.
Pengkajiannya
juga
bisa
menggunakan
pendekatan
ekonornik. Menurut Becker ( 1 976:8):
"Indeed, I have come to the position that the economic approach is a
comprehensive one that is applicable to all human behavior, be it behavior
involving money prices or imputed shadow prices, repeated or infrequent
decisions, large or minor decisions, emotion or mechanical ends, rich or
poor persons, men or women, adults or children, brilliant or stupid persons,
patients or therapists, businessmen or politicians, teachers or students. The
applications of the economic approach so conceived are as extensive as the
scope of economics in the deJinifion given earlier that emphasizes scarce
means and competing ends".
Sejalan dengan konsep di atas, keputusan semacam itu melibatkan penggunaan
biaya.
Biaya-biaya itu bukan hanya biaya yang secara langsung digunakan sebagai
ongkos rnengikuti pelatihan, tetapi juga biaya tak langsung, yakni ongkos
keseinpatan, yaitu tingkat penghasilan yang seharusnya diperoleh apabila orang
yang bersangkutan bekerja atau benvirausaha selama mengikuti pelatihan. Oleh
karena itu, keputusan tersebut bisa dikategorikan ke dalam keputusan rnelakukan
investasi pribadi, sehingga pengkajiannya bisa dilakukan dengan pendekatan
ekonomik.
Keputusan melakukan investasi pribadi pada PKSB dipandang iayak apabila faktorfaktor yang ada di dalam dan di luar diri itu kondusif, dan investasi pribadi yang
dilaksanakannya bisa memperoleh pengembalian. Faktor-faktor yang ada dalarn
diri, yaitu persepsi dan motivasi, akan besar dampaknya terhadap keberhasilan
individu rnenlpelajari kemampuan kejuruan melalui pelatihan. Demikian pula
faktor-faktor yang datang dari luar diri, yang rneliputi dorongan orang tua atau
keluarga dan ketersediaan biaya untuk mengkuti pelatihan tersebut. Dengan
keberhasilan menguasai kemampuan yang terkait dengan kejuruan tertentu, peluang
mernenangkan persaingan dalam bekerja akan lebih besar, yang berarti besar pula
peluang
mendapat penghasilan. Meskipun dernikian,
sernakin
banyak
lulusan
SMU
yang
mengikuti
adanya
PKSB
bisa
kecenderungan
menyebabkan
meningkatnya penawaran tenaga kerja trarnpil. Ini berdampak terhadap terjadinya
ekses penawaran, yang juga bisa berdampak pada naiknya tingkat pengangguran
tenaga kerja trampil, termasuk pengangguran terselubung, yang diakibatkan oleh
adanya tenaga kerja melakukan pekerjaan di luar kemampuan kejuruan yang
dimiliki. Situasi ini menjadikan keputusan melakukan investasi pribadi pada PKSB
menghadapi resiko ketidakmenentuan, yakni apakah orang yang bersangkutan akan
bisa lnernanfaatkan kemampuan yang diperoleh melalui pelatihan
untuk bekerja
(Bellante dan Jackson, 1990). Mengingat besamya peran PKSB bagi lulusan SMU,
sedangkan untuk mengikutinya mereka perlu melakukan investasi pribadi, maka
diperlukan suatu penelitian untuk mengkaji kelayakan melakukan investasi pribadi
pada PKSB guna meningkatkan mutu SDM fulusan SMU.
Masalah Penelitian
Masalah utama yang menjadi fokus pengkajian rnelalui penelitian ini terkait
dengan: "kelayakan melakukan investasi pribadi pada PKSB guna meningkatkan
mutu SDM lulusan SMU. " Kelayakan melakukan investasi pribadi pada PKSB ini
di dasarkan atas pengkajian terhadap indikator-indikatomya, yaitu:
( I ) Dukungan faktor-faktor yang ada di dalam diri individu (faktor endogenus).
(2) Dukungan faktor-faktor yang ada di luar diri (faktor eksogenus).
(3) Diperolehnya keuntungan dari investasi pribadi itu, baik berdasarkan tingkat
pengembalian maupun peningkatan satuan efisiensi individu yang bersangkutan.
Pengkajian terhadap masalah ini dilakukan dengan mengantisipasi kecenderungan,
bahwa lulusan SMU dihadapkan pada pilihan-pilihan aktivitas, yaitu melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi, melakukan aktivitas ekonomi (bekerja atau
berwirausaha), mengikuti PKSB, atau aktivitas lain di luar ketiga pilihan itu. Pada
dasarnya, setiap lulusan SMU telah melakukan investasi pribadi. ApabiIa mereka
tidak
melanjutkan pendidikan, dan kemampuan hasil
belajar pada jenjang
pendidikan tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperoleh pendapatan, mereka
cenderung langsung melakukan aktivitas ekonomi, sehingga pengembalian investasi
pribadi akan lebih cepat diperoleh. Hasil pemantauan kesempatan kerja sektoral
tahun 1996/1997 menunjukkan bahwa masalah utama tenaga kerja dari sisi
penawaran adalah masalah kualitas, yakni kemampuan yang dirniliki tidak sesuai
dengan permintaan. Angka pengangguran lulusan SMU, yaitu 0.18, lebih tinggi
dibandingkan dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu 0.12
(Departernen Tenaga Kerja, 1997). Ini berarti, lulusan S M U yang tidak rnelanjutkan
pendidikan banyak yang tidak bisa langsung melakukan aktivitas ekonomi, dan
hasil belajar rnereka diasumsikan kurang terkait dengan kemampuan-kemampuan
fimgsional untuk bekerja. Apabila mereka akan memasuki pasar kerja, diperlukan
bekal-bekal kemampuan kejuruan, yang di antaranya diperoleh dengan mengi~uti
pelatihan. Meskipun demikian, ha1 ini selain berdampak pada penambahan investasi
pribadi juga masih perlu dipertanyakan tentang relevansi dan keefektifan biaya dari
program-program pelatihan itu sendiri, sehingga kernanfaatan yang diharapkan
diperoleh bisa benar-benar tercapai.
DaIam perspektif penyuluhan pembangunan, keputusan lulusan SMU melakukan
investasi pribadi pada PKSB dapat dipandang sebagai suatu proses adopsi yang
bersifat individual. Dalam proses adopsi ini, peranan informasi sangat penting
(Mardikanto, 1993; dan Rolling, 1988). Informasi yang diasumsikan memberi
pengaruh kepada individu dala~nproses adopsi adaIah: (1) informasi sekitar
pelatihan itu sendiri, (2) informasi tentang berbagai jenis pekerjaan dan peluang
wirausaha yang memerlukan kernampuan kejuruan tertentu, dan (3) infornasi
tentang keberhasilan orang-orang yang telah memanfaatkan kemarnpuan hasil
pelatihan dalam aktivitas ekonomi. Secara teoritis, informasi-informasi itu akan
memberi datnpak yang berarti pada perubahan prilaku, yakni kemauan mengadopsi,
apabila didukung oleh faktor endogen dan faktor eksogen. Di antara faktor endogen
adalah: (1) Persepsi tentang manfaat dan pentingnya PKSB, dan (2) motivasi untuk
mengikuti pelatihan. Adapun di antara faktor eksogen adalah: (1) dorongan orang
tua untuk lnengikuti pelatihan, dan (2) dukungan biaya, yaitu kemampuan
~nembiayaiatau adanya peluang memperoleh biaya untuk mengikuti PKSB.
Biaya yang dikeluarkan untuk PKSB ~neliputi biaya langsung dan biaya taklangsung. Biaya langsung adalah ongkos-ongkos yang secara langsung dikeluarkan
selan~an~engikutipelatihan. Ini meliputi ongkos-ongkos yang dibayarkan kepada
lembaga pelatihan (uang sumbangan pendidikan), biaya pembelian buku dan alat,
ongkos transportasi, dan biaya hidup (ak
MUTU SUMBER DAYA MANUSIA LULUSAN
SEKOLAH MENENGAH UMUM
Oleh
MOHAMMAD ALI
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
1999
VOCATIONAL TRAINING FOR IMPROVING THE QUALITY
OF GENERAL SECONDARY SCHOOL GRADUATE HUMAN RESOURCES
ABSTRACT
Undertaking pre-employment vocational training (PEVT) is one o f the alternatives the
General Secondary School (GSS) graduates who d o not continue study at college or
university level may choose. When they choose this alternative they should expend
additional cost, which implies additional private educational investment. In the long run, this
tends to create excess o f skilled labor supply that makes return on private investment in tlie
trainiilg is uncertain. This study addresses the main problem o f how feasible is the private
investment in PEVT in regard t o improving the quality o f GSS graduate human resources.
T h e feasibility of investment in this particular training corresponds with the extent t o wl~icli
the related-variables support it, anc' whether o r not the investment acquires reasonable return.
In this study analysis o f return on the investment was based on labor income and all
conclusions were drawn by means of ex-post facto. Primary data on which the conclusions
base were collected through a survey conducted in Bandung, West Java, by distributing
questionnaires to employees o f large and medium companies a s well a s entrepreneurs; and
by in-depth interview with limited number o f the companies' enlployees and personnel
managers, and the training managers.
Findings o f the study are: I) PEVT in which the huge number o f G S S graduates involves has
significant impact in their productivity and income. 2 ) T h e G S S graduates' decision to
involve in PEVT has a significant implication t o the cost o f training, and is affected by their
perception on its advantages, motivation and financial support. Parents' encouragement
indirectly affects this decision, altogether with the financial support, through affecting
perception and motivation. 3) Labor income, as revenue, is affected by employees'
vocational competencies, work attitudes, and work experience. The competencies and
attitudes, on the other hand, are dfected by duration o f PEVT and work experience. 4)
Private investment in PEVT acquires reasonable return when the training graduates are
employed. This is proved by the ;atio o f B E , IRR, and payback period calculated on the
bases o f net present value (NPV) calculatian. Besides, PEVT is also capable of increasing
the efficiency unit of tlie individual GSS graduates. However, the extent t o which return to
the GSS graduates' investment in this particular training varies across the variation of tlie
training duration categories. The shorter the duration the more benefit is the training, and tlie
more feasible are the G S S graduates to involve in it.
Findings of the study verify the importance o f vocational competencies the G S S graduates
should have acquired prior to ente. ing the labor market. Since the G S S curriculu~ndoes not
provide tlie G S S students with vocational education that the labor market demands, this
implies: (1) GSS graduates' involvement in PEVT is a reasonable alternative they may
clloose to acquire proper and apprr~priatecompetencies as preparation for entering tlie labor
market. ( 2 ) GSS education sl~ouldbe aimed at providing the students with two segments of
basic competencies, through its curriculum; i.e., general education consisting of liberal arts
subjects as the core and elective subjects that they may choose either for college study
preparation o r for entering the labor market.
RINGKASAN
MOHAMMAD ALI. Pelatihwl Kejuruan Guna Peningkatan Mutu Sumber Daya
Manusia
Lulusan
Sekolah blenengah Umum
(Di bawah
bimbingan
Komisi
Pembimbing yang diketuai oleh Prof. Dr. H. R. Margono Slamet, dengan anggota
Komisi yang terdiri dari Prof. Dr Pang S. Asngari, Prof Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc,
Dr. H. Prabowo Tjitropranoto, b.ISc, dan Dr. Ign. Djoko Susanto, SKM.
Penelitian ini dilaksanakan dalam perspektif penyuluhan pembangunan sebagai
upaya yang bertujuan menjadikan masyarakat mempunyai kemampuan memperbaiki
taraf hidup melalui proses belajar yang programnya sesuai dengan kebutuhan
masing-masing individu. Masalah utama penelitian ini terkait dengan kelayakan
melakukan investasi pribadi pads pelatihan kejuruan sebelum bekerja (PKSB) guna
peningkatan mutu sumber da?a manusia (SDM) lulusan SMU dilihat dari: ( 1 )
dukungan faktor-faktor yang tersifat endogenus dan eksogenus, dan (2) tingkat
pengembalian investasi pribad- dan satuan efisiensi yang dimiliki setelah hasil
belajar dari PKSB itu dimanfaatkan untuk bekerja atau berwirausaha. Berdasarkan
rumusan masalah umum di atas, tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengka.ji
kelayakan investasi pribadi pada PKSB,guna peningkatan mutu SDM lulusan SMLJ,
melalui pengkajian terhadap: (1) Faktor-faktor endogenus dan eksogenus yang
mempengaruhi
keputusan lu111san SMU mengikuti PKSB, yang meliputi
(a)
pengkajian kesenjangan antara penawaran dan permintaan tenaga kerja lulusan SMU,
Jenis data yang dikumpulkan melalui penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primer dikumpulkan melalui survai terhadap tenaga kerja lulusan
SMU yang tidak mengikuti dan yang mengikuti PKSB di berbagai perusahaan besar
dan menengah serta yang berwirausaha. Survai tersebut dilakukan menggunakan
kuesioner yang didukung dengan wawancara, dan menghasilkan data kuantitatif dan
kualitatif. Analisis data kuantitatif menggunakan metode-metode statistika Sidik
Ragam, Persen dan Kai-Kuadrqt, Regresi dan Korelasi jamak, Analisis Jalur, dan
korelasi parsil; serta metode-metode analisis keuntungan investasi dengan rasio B/C,
IRR, periode pembayaran keinbali, dan MR menggunakan NPV. Kesimpulankesimpulan
hasil
survai
dibuat
secara
eks-pos
fakto.
Selanjutnya,
untuk
mendiskusikan hasil survai tersebut digunakan data lunak hasil wawancara, yang
didukung oleh data sekunder yang diperoleh dari Biro Pusat Statistik, Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, d2.n Departemen Tenaga Kerja.
,
SMU terbukti layak melakukan investasi
Berdasarkan hasil penelitian i ~ i lulusan
pribadi pada PKSB, baik dilihat dari segi non-ekonomik maupun dari segi ekonomik.
Segi non-ekonomik terkait dengan dukdngan faktor-faktor endogenus dan eksogenus
terhadap keputusan niengikuti PKSB. Adapun segi ekonomik terkait denyan
keuntungan investasi berdasarlsan tingkat pengembalian dan satuan efisiensi yang
diperoleh. Dari segi dukungar: faktor-faktor endogenus dan eksogenus terbukti,
bahwa keputusan lulusan SMU mengikuti PKSB dipengaruhi oleh persepsi nlereka
tentang manfaat dan pentingnya PKSB untuk bekerja atau berwirausaha, motivasi
(b) persepsi tentang manfaat pelatihan, (c) Motivasi mengikuti pelatihan, (d) dorongan
orang tua, dan (e) dukungan biaya; (2) Tingkat biaya, baik biaya langsung maupun
tak langsung, yang digunakan uatuk mengikuti PKSB; (3) Faktor-faktor yang secara
nyata memberi pengaruh kepad.1 tingkat pendapatan tenaga kerja lulusan SMU yang
mengikuti PKSB; yang terkai; dengan identifikasi pengaruh pengalaman kerja,
kemampuan
dan
sikap terhadap pendapatan
serta identifikasi
ragam
tingkat
pendapatan tenaga kerja pada perusahaan besar, menengah dan yang berwirausaha;
dan (4) Mengkaji pengembalia.1 investasi pribadi pada PKSB; yang terkait dengan
analisis keuntungan investasi clan satuan efisiensi tenaga kerja lulusan SMU yag
mengikuti PKSB.
Peubah-peubah yang dikaji keterkaitannya dalam penelitian ini adalah pendapatan
(yang menjadi dasar analisis keuntungan investasi dan satuan efisiensi) sebagai
peubah terikat, dengan lama PKSB dan pengalaman kerja sebagai peubah bebas.
Hubungan kedua jenis peubah ini melewati peubah kemampuan dan sikap sebagai
peubah penyela; adapun peng~ruhnyaterhadap peubah terikat bergantung kepada
kategori pekerjaan (bekerja di ~ e r u s a h a a nbesar atau menengah, atau berwirausaha).
sehingga kategori pekerjaan atlalah sebagai peubah moderator. Adapun keputusan
lulusan SMU mengikuti PKSB adalah sebagai peubah pendahulu, yang dipengaruhi
oleh dorongan orang tua, dukun jan biaya, persepsi dan motivasi.
untuk mengikuti PKSB dan dukungan biaya untuk mengikuti PKSB. Adapun
persepsi dan motivasi itu sendiri dipengaruhi oleh dorongan orang tua dan dukungan
biaya bagi iulusan SMU untuk mengikuti PKSB. Dari segi keuntungan investasi
pribadi, terbukti bahwa tingka-. pengembalian investasi pribadi, baik berdasarkan
hasil analisis B/C, IRR, pericnde pembayaran kembali, maupun satuan efisiensi
dengan n~enggunakanNPV terbilkti cukup tinggi.
Hasil penelitian ini juga menunjukkan, bahwa lulusan SMU yang tidak mengik~iti
PKSB menghadapi masalah dalam memperoleh pekerjaan, terbukti dari adanya
perbedaan dalam jumlah angkatan kerja yang diterima bekerja antara lulusan SMU
dan SMK. Selain itu, Iulusan SMU yang mengikuti PKSB memperoleh pendapatan
dari bekerja atau berwirausahit yang lebih tinggi dari lulusan SMU yang tidak
mengikuti PKSB. Ini disebat,kan, kemampuan dan sikap lulusan SMU yang
mengikuti PKSB juga lebih tinggi dari yang tidak mengikuti PKSB, baik ditun.jukkan
oleh mereka yang bekerja di perusahaan besar, perusahaan menengah maupun yang
berwirausaha; kecuali dalam peubah sikap yang hanya menunjukkan
adanya
perbedaan yang antara yang mengikuti dan tidak mengikuti PKSB.
Biaya untuk melakukan PKSF meliputi biaya langsung dan biaya tak-langsung.
Biaya langsung adalah seluruh biaya yang digunakan, yang meliputi sumbangan
pendidikan, buku dan alat serta transpor; adapun biaya tak-langsung merupakan nilai
waktu atau kesempatan memperoleh pendapatan yang hilang karena mengikuti
pelatihan. Besarnya biaya selaia berkorelasi secara nyata dengan lama PKSB juga
ditentukan oleh kegiatan lulusa~?SMU sebelum mengikuti PKSB. Besarnya biaya ini
akan menentukan tingkat pengembalian investasi pada PKSB.
Lulusan SMU yang mengikuti PKSB menganggap bahwa dengan mengikuti PKSB
telah menjadi penyebab bisa bekerja atau berwirausaha. Mereka juga memandang
bahwa kemampuan hasil pelatihan bermanfaat untuk bekerja atau berwirausaha.
Sebagian dari yang menyatakalr bahwa hasil PKSB tidak bermanfaat untuk bekerja
diduga karena mereka ditugaskan pada bidang yang tidak sesuai dengan jenis
kejuruan yang dimiliki kemampuannya. Data lunak hasil wawancara menunjukkan,
taran PKSB bisa bekerjdberwirausaha. Para manager
bahwa 83 sampai 87 persen k e l ~
SDM perusahaan juga lebih sul;a memilih lulusan SMU yang memiliki kemampuan
kejuruan dibandingkan dengan lulusan SMK, karena mereka lebih fleksibel dalam
penempatan pada pekerjaan, d m memiliki kemampuan menyesuaikan diri dengan
pekerjaan baru secara lebih c e p ~ t .
Pendapatan tenaga kerjst lulusan SMU yang mengikuti PKSB dipengaruhi oleh
kemampuan, sikap kerja dan l a ~ n apengalaman kerja. Adapun kemampuan dan sikap
dipengaruhi oleh lama pelatihan dan pengalaman kerja. Faktor-faktor kemampuan
yang memberi pengaruh kep3da pendapatan adalah kemampuan mengerjakan
pekerjaan rutin dan situasional; sedangkan faktor-faktor sikap yang secara nyata
memberi pengaruh kepada pendapatan adalah sikap terhadap tugas, dan sikap
terhadap lingkungan kerja. Selain itu, pengaruh dari peubah-peubah kemampuan,
sikap dan
pengalaman
kerja
bervariasi, tergantung pada ternpat kel.ja yang
dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu bekerja di perusahaan besar, perusahaan
menengah atau berwirausaha.
Tingkat pengembalian invest~si pribadi yang dianalisis menggunakan analisis
manfaat biaya berdasarkan
harks net0
kini terbukti lebih tinggi dari 1.00. De~nikian
pula angka pengembalian inten~alnyalebih tinggi dari tingkat bunga tabungan atau
deposit0 setelah dipotong pajak bunga. Adapun dari segi pembayaran kernbali.
maksimum jangka waktu pengembalim adalah 4.3 tahun, yang termasuk masih
layak. Adapun satuan efisiensi lulusan SMU yang mengikuti PKSB menunjukkan,
bahwa PKSB yang diikuti lulusan SMU berhasil meningkatkan satuan etisiensi
tenaga kerja yang bersangkutan. Dengan demikian, investasi pribadi pada PKSR
dipandang layak, meskipun tingkat kelayakan itu bervariasi. Semakin pendek jangka
waktu PKSB makin tinggi tingkat pengembalian investasi pribadi pada PKSB itu.
Hasii penelitian ini mempunyai implikasi kepada pentingnya mengkaji keterkaitan
antara pendidikan atau pelatihan dengan pertumbuhan ekonomi. Ini disebabkan,
dalam transisi ketenagakerjaan yang diakibatkan oleh perubahan dari sektor-sektor
tradisional ke sektor-sektor 11odern terjadi
ketidakseimbangan
dalam struktur
ketenagakerjaan. Ini adalah akitat dari terjadinya perpindahan tenaga kerja ke sektorsektor
industri
yang
tidak
Jiimbangi
oleh
peningkatan
kemampuan.
Untuk
meniperkecil ketimpangan itu, peran pelatihan kejuruan cukup strategis. Meskipun
demikian,
adanya kecenderu~gan bahwa
lembaga-Lembaga pelatihan kejuruan
kurang memerdulikan kurikululanya pada permintaan pasar, akan bisa menimbulkan
ekses penawaran tenaga kerja lulusan SMU yang mengikuti PKSB
Dalam rangka memperkecil kerugian masyarakat yang diakibatkan oleh ketidakrelevanan pelatihan dengan p e ~ n i n t a a npasar, perlu dilakukan pengkajian kebi.jakan
yang terkait dengan pengendalian mutu lembaga-lembaga pelatihan, serta melakukan
uji coba pengintegrasian pelatihan kejuruan ke dalam pendidikan SMU. Melalui
pengendalian mutu lembaga-lembaga pelatihan akan dimungkinkan adanya standar
yang relatif sama bagi lembag+lembaga
pelatihan dalam kualitas penyelenggaran
pelatihannya. Adapun dengan ~nengujicoba pelaksanaan pengintegrasian pelatihan
kejuruan
ke dalam pendidikan SMU akan
memungkinkan
makin efisiennya
pendidikan terutama dalam membantu para siswa mengambil pilihan yang tepat
setelah keluar dari SMU.
Penelitian
ini
mengandung
l~erbagai keterbatasan,
baik
yang terkaii dengan
penggunaan contoh maupun dalam cakupan analisis. Meskipun demikian, temuan
yang
dihasilkan
diharapkan
dapat
memicu
penelitian
lebih
lanjui,
dengan
memperluas penggunaan contoh dan memperdalam analisisnya, sehingga dapat
diperoleh temuan yang lebih berarti lagi.
RlWAYAT HlDUP
M o h a m m a d Ali lahir di Cirebon pada tanggal 3 Juni 1953, dari pasangan K.H.M.
Sya'roni dan Hj. Hafidzoh. Penulis lulus S D pada tahun 1966 dan S M P pada tahun
1969 di Kabupaten Cirebon, d m lulus SMTA di Kodya Cirebon pada tahun 1972.
Penulis memperoleh gelar S a ~ j a n aPendidikan ( S l ) pada tahun 1979 dari [KIP
Bandung, dan memperoleh gclar Magister Sains dalam bidang Bimbingan dan
Konseling (S2) pada tahun 1988 juga dari IKIP Bandung. Pada tahun 1990 penulis
memperoleh gelar Master of Arts (S2 kedua) dalam bidang Research Methodology
dari University o f Pittsburgh, di Pittsburgh, PA., USA. Pada tahun 1981 penuIis
mengikuti pelatihan tentang Micro Teaching and Clinical Supervision dengan
lnstruktur dari Deakin University, Australia, di PPPG Jakarta. Pada tahun I990
penulis mengikuti Practical Training dalam Management and Marketing Rcsearch
pada Fortino & Associates Inc., Pittsburgh, PA, USA. Pada tahun 1991 penulis
mengikuti pelatihan tentang Applicatiqn of Item Response Theory on Item Bank
Development dengan instruktur dari Boston University, USA, di Jakarta. Pada tahun
1994 penulis mengikuti Training of Trainer (TOT) di Ohio State University,
Colurnbus, OH, USA. Pada t a h ~ m1996 penulis diterima sebagai mahasiswa program
doktor (S3) pada Program Pascz sarjana, IPB, Bogor, Program Studi Ilmu Penyuluhan
Pembangunan.
Sejak tanggal 1 Pebruari 1980 penulis diangkat sebagai staf pengajar di Fakultas
Ilmu Pendidikan ]KIP sebagai -4sisten AhIi Madya (Gol. IIl/a), dan saat ini sebagai
Lektor Kepala Madya (Gol. 1V/b). Dalam perjalanan karirnya, penulis pernah
membantu (sebagai konsultan danlatay technical assistant) pada berbagai proyek
yang menangani Pengembangan SDM di Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Departemen Pertambangan dar. Energi, dan Departemen Perindustrian; juga pada
International Program for Elimination of Child Labor (IPEC), ILO, dan pada Human
Resources Division dari The Wnrld Bank.
Hingga saat ini penulis telah melakukan 12 penelitian, baik yang dibiayai oleh P3M
Dirjen Dikti dalam Skema PBBl dan PHB, maupun yang dibiayai oleh Direktorat
Dikmenum; PPI'P, dan IMC. Penulis juga pernah melakukan Research Collaboration
dengan Hiroshima University, Hiroshima, Japan. Pada tahun 1999/2000 penulis
memperoleh Research Grant dari Sumitomo Foundation untuk melakukan penelitian
di Jepang tentang "Developme:it of Work Ethic Through The Schooling System in
Japan." Selain itu, penulis telall mempublikasikan sembilan artikel dalam berbagai
jurnal, telah menerbitkan enarri buku kependidikan, dan telah mempresentasikan
sejumlah makalah pada beberal>a seminar nasional dan international. Atas sejumlah
prestasinya,
penulis
pernah
memperoleh
penghargaan
Dosen
Teladan
dari
Mendikbud (1992) dan penulis artikel kependidikan terbaik dari Rektor [KIP
Bandung ( 1992 dan 1994).
Penulis menikah dengan Dra. Hj. Sumiati dan telah dikaruniai oleh Allah SW'I' lima
orang putra dan putri, yaitu Rian A. Syathari, Devi R. E. Fithriyah, Eva F. Hayati,
Neily Zakiyah, dan Zahratu Shabrina.
JudulDisertasi
: Pe1atihp.n Kejuruan Guna Peningkatan Mutu Sumber
Daya Manusia Lulusan Sekolah Menengah Umum
Nama Mahasiswa : Mohammad Ali
Nomor Pokok
: 965040
Prograrr~Studi
: Ilmu Penyuluhan Peinbangunan
Disetujui oleh:
I . Kornisi Pernbimbing
Prof. Dr. Pang S. Asngari
Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih, MEc.
-Dr. H. Prabowo ~ j i ~ o t hlSc
o ,
Anggota
-
Dr. Ign. Djoko Susanto, SKM.
Anggota
2. Ketua Program Studi
Ilmu Penyuluhan Pembangur.an
Prof. Dr. H.
da Manuwoto, MSc.
KATA PENGANTAR
Seraya memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, penuiis merasa
lega
hati
karena
telah
berhasil
menyelesaikan
penelitian
dan
penulisan
disertasi, dengan judul: PELATIHAN KEJURUAN G U N A PENINGKATAN
SUMBER D A Y A MANUSEA LULUSAN SEKOLAH M E N E N G A H UMUM.
Disertasi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar
Doktor
dalam
llmu
Penyuluhan
Pembangunan
pada
Program
Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Penelitian dan penulisan disertasi ini di bawah bimbingan Komisi Pembimbing
yang diketuai oleh Prof. Dr. H. R. Margono Slamet dengan anggota Komisi
Pembimbing yang terdiri dari Prof. Dr. Pang S Asngari, Prof. Dr. Ir. Bungaran
Saragih, MEc; Dr. H. Prabowo Tjitropranoto, MSc; dan Dr. Ign. Djoko
Susanto, SKM. Dalatn kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih
sedalam-dalamnya dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Prof. Dr. H . R.
Margono Slamet, baik dalatn kapasistasnya sebagai ketua komisi pembimbing,
sebagai
pembimbing akademik,
sebagai pengajar
sejumlah mata kuliah,
maupun sebagai ketua Program Studi PPN atas segala upaya dalam memberi
bimbingan
disertasi,
dan
dalam
berbagi
pengetahuan
serta pengalaman
berharga melalui bimbingan akademik dan perkuliahan. Kepada semua anggota
komisi
pembimbing,
yang juga
sebagai
pengajar,
yang
telah
memberi
bimbingan disertasi dan berbagi pengetahuan lnelalui perkuliahan disampaikan
pula terima kasih sedalam-dalamnya dan penghargaan setinggi-tingginya.
Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada Rektor IPB dan Direktur
Pascasarjana IPB yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk
mengikuti pendidikan program doktor (S3) pada Program Pascasarjana IPB
sejak tahun akademi 1996/1997. Kepada Rektor IKIP Bandung Prof Dr. H.
Mohammad Fakry Gafiar. MEd dan Prof Dr. H. S. Hamid Hasan, MA, sebagai
Petnbantu Rektor 1 IKIP Bandung, yang telah memberi ijin, memberi bantuan
biaya
pendidikan,
dan memberi
dorongan moril
hingga
penulis
berhasil
menyelesaikan pendidikan ini dihaturkan terilna kasih yang tak terhingga.
Kepada Dekan Fakultas ilmu Pendidikan Dr.H.1shak Abdulhak yang telah
~nemberidukungan lnoril juga disatnpaikan terima kasih sebanyak-banyaknya.
Kepada BPPS (Tim Manajemen Program Doktor) Ditjen Dikti yang telah
memberikan
beasiswa
untuk
mengikuti
S3
pendidikan
pada
Program
Pascasarjana di IPB penulis salnpaikan terima kasih yang sebesar-besarnya.
Kepada
seluruh
staf
pengajar
pada
Program
Studi
llrnu
Penyuluhan
Pembangunan dan Program Studi Ekonomi Pertanian yang telah berbagi
pengetahuan
dan
pengalalnan
t~~elaluiperkuliahan
yang
diikuti
penulis
disalnpaikan banyak terima kasih. Detnikian pula kepada teman-ternan kuliah
yang sering berbagi pengetahuan dan pengalaman ~nelalili berbagai kegiatan
diskusi, baik di kelas nlaupun di luar kelas, disampaikan teritna kasih sedatamdalamnya. Kepada telnan - telnan sejawat di jurusan Teknologi Pendidikan dan
di Fakultas llmu Pendidikan IKlP Bandung yang telah me~nberikandorongan
moril disainpaikan banyak terima kasih.
Bantuan yang diberikan oleh Prof Dr. R. Lbrahim, MA; Prof. Dr. Sunaryo
Kartadinata; dan Dr. Furqon, MA; yang telah 1nenjadi.jttdge dan rrrter terhadap
instrumen penelitian disampaikan terima kasih yang tak terhingga. Kepada
Prof Dr. Donald T Adams, Prof. Dr. Harry Hsue, dan Prof. Dr. Anthony J.
Nitko dari University o f Pittsburgh, USA. yang telah rnemberikan surat
rekoinendasi dan dorongan semangat; dan kepada Dr. Boediono, Kepala
Balitbang Dikbud, yang telah ine~nberisaran dan reko~nendasikepada penulis
untuk ~nengikuti pendidikan pada program doktor (S3) di IPB disampaikan
teritna kasih dan penghargaan yang tulus. De~nikianpula kepada semua pihak
dan teman-teman lain yang telah ~ n e ~ n b e dorongan
ri
~norildan bantuan teknis
dalam penyelesaian disertasi ini disampaikan teriina kasih yang tak terhingga.
Kepada
para
manajer
lelnbaga pelatihan,
manajer
S D M dari
sejurnlah
perusahaan, para karyawan perusahaan, dan para pewirausaha yang menjadi
responden dalam penelitian untuk penulisan disertasi ini disampaikan terima
kasih atas partisipasinya. Kepada nara suniber data sekunder yang telah
~ n e ~ n b e rkontribusi
i
kepada penelitian iili juga disa~npaikan banyak ter-ima
kasih
Keberhasilan yang dicapai saat ini adalah lnata rantai dari seluruh perjuangan
hidup, yang tidak bisa dilepaskan dari hasil jerih payah dan perjuangan
ayahanda dan bunda tercinta. Oleh karena itu, penulis lnerasa berkewajiban
untuk ~nenyampaikan ungkapan teri~na kasih, penghargaan yang tulus dan
kenangan
kepada
ayahanda
(almarhum)
K . H . M . Sya'roni
dan
ibunda
(Almarhumah) Hj. Hafidzoli atas segala jerih payali dan jasa yang diberikan
dalarn tnendidik serta me~nberibekal pendidikan kepada penulis. Penulis hanya
mampu memanjatkan do'a semoga selnua jerih payah keduanya merupakan arnal
ibadah yang diterima oleh Allah SWT. setnoga selnua dosa-dosanya diampuni
dan semoga keduanya selalu memperoleh kasih dariNya sebagaimana mereka
selalu memberi kasih kepada penulis semasa kecii.
Kepada istri dan anak-anak tercinta, yang telah merelakan sebagian besar waktu
penulis digunakan bukan untuk memberi perhatian kepada mereka, melainkan
untuk belajar dan menyelesaikan pendidikan; serta telah rela ~nengalami
keprihatinan selama penulis ~nenyelesaikan pendidikan ini disampaikan teritna
kasih yang tulus dan penghargaan yang sedalatn-dalamnya. S e ~ n o g akeberhasilan
yang dicapai saat ini akan menanibah kebahagiaan dalam hidup dan bermanfaat
bagi kehidupan di dunia dan di akhirat.
Penulis
menyadari
bahwa
dirinya
tnempunyai
berbagai
kekurangan
dan
keterbatasan. Dalam disertasi yang disusun ini pun pasti terdapat berbagai
kekurangan. Meskipun demikian penulis tetap berharap selnoga disertasi ini
bertnanfaat sebagai sumbangan bagi keinajuan illnu pengetahuan, khususnya
ihnu pendidikan dan illnu penyuluhan petnbangunan. Amien.
Bogor. April 1999
Penulis.
DAFTAR IS1
Halaman
K ATA PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR TABEL .................................................................................................
DAFTAR GAMBAR
...........................................................................................
PENDAHLJLUAN ................................................................................................
i
ix
x
I
Latar Belakang ...............................................................................................
1
Masalah Penelitian .........................................................................................
9
Tujuan dan Manfaat Penelitian
....................................................................
14
Tujuan Penelitian ..................................................................................
14
Manfaat Hasil Penelitian.........................................................................
16
TMJAUAN PUSTAKA
.......................................................................................
Peiatihan dalam Perspektif Penyuluhan Pembangunan .................................
Pengembangan Sumber Daya Manusia melalui Pelatihan ............................
Faktor-Faktor yang Mendorong tndividu Mengikuti Pelatihan .....................
lnvestasi pada Pelatihan dan Keuntungannya ................................................
Teori tentang Keuntungan Pendidikan dan Pelatihan
...............................
Jenis-Jenis Keuntungan Pelatihan .............................................................
Pengukuran Keuntungan Pendidikan dan Pelatihan
.................................
Kendala dalam Pengukuran .......................................................................
Beberapa Studi Terdahulu .........................................................................
20
Pengembalian Investasi pada PKSB ..............................................................
74
Pengembalian lnvestasi Pribadi pada PKSB .............................................
78
Satuan Efisiensi ........................................................................................
83
KERANGKA BERPIKIR .....................................................................................
86
Model Penelitian ........................................................................................
86
Skema Peubah dan Definisi Operasional .....................................................
90
Skema Peubah Penelitian ..........................................................................
90
.................................................................................
92
Definisi Operasional
Hipotesis Penelitian .......................................................................................
96
............................................................................
98
IIROSEDURPENELITlAN
Pengambilan Contoh ...................................................................................... 101
Instrumen Penelitian ..................................................................................
104
Garis-Garis Besar Pengembangan lnstrumen ...........................................
105
Pengembangan Kuesioner Format 01 .......................................................
107
Pengembangan Kuesioner Format 02 ......................................................
110
Panduan Wawancara .................................................................................
122
Analisis Data .............................................................................................
123
t IASI L DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 126
Dampak PKSB terhadap Pendapatan. Sikap. dan Kemampuan
Tenaga Kerja Lulusan SMU ..........................................................................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Lulusan SMU Mengikuti PKSB
..........
126
137
Biaya Pribadi pada PKSB ..............................................................................
Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan SMU yang Mengikuti PKSB .................
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Tenaga Kerja
Lulusan SMU yang Mengikuti PKSB ...........................................................
Pengembalian Investasi Pribadi dan Satuan Efisiensi
Tenaga Kerja Keluaran PKSB .......................................................................
Rasio B/C dan IRR ....................................................................................
Periode Pembayaran Kembali biaya Investasi ..........................................
Satuan Efisiensi Tenaga Kerja ..................................................................
Pengujian Hipotesis
.......................................................................................
Faktor-Faktor yang Menentukan Kelayakan Investasi Pribadi
Lulusan SMU Pada PKSB .............................................................................
Keputusan Mengikuti PKSB .....................................................................
Analisis Biaya Mengikuti PKSB ...............................................................
Kernanfaatan Hasil PKSB untuk Bekerja
.................................................
Pendapatan Tenaga Kerja ..........................................................................
Pengembalian Investasi dan Satuan Efisiensi ...........................................
Keterbatasan Penelitian ini
.......................................................................
IMPLIKASI HASIL PENELITIAN BAG1 KEBIJAKAN MAKRO ...................
Pendidikan dan Pertumbuhan Ekonomi .........................................................
Analisis Kebijakan Pendidikan dan Pelatihan ...............................................
Reberapa Implikasi Hasil PeneIitian
.............................................................
vii
KESIMPULAN DAN SARAN ...........................................................................
236
Kesimpulan ................................................................................................
236
Saran-Saran....................................................................................................
242
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 236
viii
DAFTAR TABEL
Keadaan Penyelenggara Pelatihan Kejuruan di Kodya Bandung
Hingga April 1998 ...............................................................................
102
Rincian Jumlah Contoh ........................................................................
104
....................
Rekapitulasi Instrumen Penelitian ........................................................
Rincian Butir-Butir Kuesioner Format 01 ............................................
Rincian Butir-Butir Kuesioner Format 02 ............................................
Kisi-Kisi Panduan Wawancara .............................................................
106
123
Analisis Variansi Faktorial Pendapatan Tenaga Kerja
Berdasarkan Keikutsertaan pada PKSB dan Tempat Kerja ................
130
Analisis Variansi Faktorial Sikap Tenaga Kerja Berdasarkan
Keikutsertaan pada PKSB dan Tempat Kerja .....................................
132
Analisis Variansi Faktorial Kemampuan Tenaga Kerja
Berdasarkan Keikutsertaan pada PKSB dan Tempat Kerja ................
134
Regresi Ganda dan Korelasi Parsil Antara Keputusan dan
Peluang. Manfaat. Kepentingan. Harapan. Kebutuhan. Hasil
Terbaik. Cemas dan Usaha ...................................................................
142
Rata-Rata Biaya Langsung Mengikuti PKSB ......................................
148
Rata-Rata Biayrt dan Nilai Neto Kini (NPV) Biaya Mengikuti
PKSB ....................................................................................................
150
Regresi Ganda dan Korelasi Parsil Antara Pendapatan dan
Lama Pelatihan. Pengalaman serta Faktor-Faktor Kemampuan
dan Faktor-Faktor Sikap ......................................................................
160
Ringkasan Hasil Analisis Manfaat Biaya (B/C) dan Angka
Pengembalian Internal (IRR)................................................................
166
Periode Pembayaran Kembali Biaya lnvestasi Pribadi LuIusan
S W pada PKSB ..................................................................................
171
Satuan Efisiensi Tenaga Kerja Lulusan Sh4U yang Mengikuti
PKSB ...................................................................................................
177
Garis-Garis Besar Pengembangan Instrumen Penelitian
107
109
120
DAFTAR GAMBAR
Nomor Teks
Halaman
I.
Model Hubungan antara Pelatihan dan Pendapatan
2.
Profil Usia-Penghasilan
...............................
.........................................................................
Profil Usia-Penghasilan Tenaga Kerja yang Mengikuti dan
Tidak Mengikuti PKSB .........................................................................
Bagan Sistem PKSB Bagi Lulusan SMU dafarn Perspektif
Penyuluhan Pembangunan ....................................................................
Bagan Model Hubungan Berbagai Peubah Penelitian
...........................
.........................................
.....................................................................
Bagan Jaiur Model Fungsi Keputusan Mengikuti PKSB ......................
Skema Elaborasi Peubah-Peubah Penelitian
Bagan Prosedur Penelitian
Bagan Jalur Modet Fungsi Pendapatan Tenaga Kerja yang
Bekerja di Perusahaan Besar. Menengah dan Berwirausaha .................
Garis Anggaran yang Menjadi Kendala Lulusan SMU dalam
Memilih MengikutiITidak Mengikuti PKSB .........................................
48
59
PENDAHULUAN
L a t a r Belakang
Peinbangunan adalah upaya lnelakukan perubahan ke arah perbaikan yang
bertujuan
untuk
memperbaiki taraf hidup, meningkatkan
kesejahteraan dan
meningkatkan kualitas surnber daya manusia (SDM). Upaya ini direncanakan dan
dilaksanakan
oleh pemerintah dan masyarakat, dan hasilnya adalah untuk
memenuhi kebutuhan dalam berbagai aspek kehidupan. Konsep ini membawa
implikasi, bahwa perubahan yang diupayakan melalui pembangunan bukan hanya
menjangkau segi-segi material, tetapi juga menjangkau seluruh aspek kehidupan.
Oleh karena itu, agar masyarakat merasa memiliki, bertanggung jawab dan bisa
menikmati hasil-hasil yang dicapai mereka perlu didorong untuk berpartisipasi
dalam pembangunan.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan sangat penting agar mereka bukan
hanya menjadi obyek, tetapi juga sebagai subyek. Dengan demikian, segala yang
dilaksanakan dan dihasilkan bisa mereka rasakan manfaatnya. Di samping itu,
pembangunan tidak akan rnencapai hasil optimal dan keberhasilannya tidak bisa
dirasakan semua lapisan tanpa partisipasi aktif masyarakat, meskipun ha1 ini
seringkali
sulit
diwujudkan.
Menurut
Slamet (1992),
di
antara tantangan
peinbangunan adalah cara meningkatkan partisipasi rakyat agar dapat meraih dan
menikinati kualitas hidup lebih baik dari waktu ke waktu.
Proses pembangunan pada dasamya adalah proses sosial dalam menjadikan
manusia lebih kompetens untuk hidup dalam dunia yang terus berubah. Dalam
proses pembangunan, penyuluhan merupakan salah satu upaya rekayasa sosial
untuk menjadikan masyarakat mempunyai kemampuan membentuk pola prilaku
tertentu dalam rangka mernperbaiki kualitas hidupnya (Slamet, 1992). Melalui
penyuluhan pembangunan dilakukan upaya-upaya mengkomunikasikan informasi
untuk membantu subyek yang menjadi sasaran membentuk pendapat atau opini
yang berguna, dan membantu membuat keputusan yang baik bagi dirir~ya
(Mardikanto, 1993; dan Rolling, 1988). Prosesnya bukan semata-mata menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh pemerintah, tetapi oleh setiap orang yang
menaruh perhatian yang sungguh-sungguh terhadap pembangunan dan peningkatan
taraf hidup atau kesejahteraan dan peningkatan kualitas SDM (Slamet, 1996; dan
van den Ban dan Hawkins, 1995).
Penekanan kegiatan penyuluhan pembangunan adalah proses belajar tentang
program
pembangunan.
Melalui
kegiatan
ini
masyarakat
diharapkan
bisa
mengetahui kesempatan-kesempatan yang ada, mau melatih diri untuk meraih
kesempatan, termotivasi untuk mengadopsi inovasi, dan ditindak lanjuti oleh
tindakannya mengadopsi inovasi itu (Slamet, 1992). Agar terjadi proses belajar
pada masyarakat tentang program pembangunan, proses menyampaikan informasi
tentang program-program pembangunan sehamsnya memperhatikan kebutuhankebutuhan individu. Kebutuhan-kebutuhan itu terkait dengan potensi yang dimiliki
dan bisa dikembangkan. Oleh karena itu, penyuluhan dilaksanakan melalui proses
mendidik, tidak memaksa, bersifat demokratis, dan dilaksanakan dengan cara
bekerjasama dan secara terus menerus (Asngari, 1996). Pelaksanaan penyuluhan
pembangunan memerlukan dukungan utama berbagai bentuk pelatihan. Hal ini
sejalan dengan pandangan SIamet (1 9 9 2 3 8 ) :
"Tujuan utama penyuluhan pembangunan adalah menimbulkan perbuatan
kongkrit rakyat seperti dimaksud oleh pembangunan. Untuk itu, diperlukan
dukungan pelatihan-pelatihan yang mencakup berbagai keterampilan,
pemberian contoh-contoh nyata, dun penyediaan berbagai sarana yang
diperlukan unruk dapat memunculkan perbuatan kongkrit masyarakat".
Dalarn perspektif konsep penyuluhan sebagai proses mengubah prilaku orang
dewasa atau rnereka yang berada di luar jalur pendidikan sekolah, pelatihan dapat
dipandang sebagai salah satu bentuk penyelenggaraan penyuluhan pembangunan.
Adapun dalam konteks sistem pendidikan nasional, pelatihan adalah salah satu
bentuk penyelenggaraan pendidikan luar sekolah (Departemen Penerangan, 1989;
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990). Pendidikan luar sekolah, yang
juga
disebut
dengan
pendidikan
non-formal,
ada yang
dilaksanakan
oleh
pemerintah, seperti yang diselenggarakan oleh Balai Latihan Kejuruan (BLK) yang
berada di bawah Departemen Tenaga Kerja, dan ada pula yang diselengarakan oleh
swasta namun di bawah koordinasi Bidang Pendidikan Masyarakat.
Pada sidang urnurn yang dilaksanakan bulan Oktober 1985, salah satu badan dunia
yang menangani pendidikan dan ilmu pengetahuan, UNESCO, merekomendasikan
pentingnya pendidikan bagi semua atau Education for A l l (Soediyarto, 1992; dan
UNESCO,
1985). Di
antara
implementasi pendidikan
bagi
semua adalah
penyediaan kesempatan pendidikan lanjutan di luar sekolah atau Continuing
Education bagi mereka yang telah menyelesaikan pendidikan formal di sekolah
(Soedijarto, 1996; dan UNESCO, 1993). Merujuk kepada konsep yang diajukan
oleh UNESCO, sebagaimana dikutip oleh Soedijarto (1992 :36):
"Continuing education is a teaching and learning process for literate adults
who have got some basic general knowledge and wish to obtain some
special skills needed within a relatively short period of time in order to
fulfill the needs of life within the community".
Salah satu tujuannya adalah menyediakan kesempatan memperoleh bekal-bekal
kemampuan yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidup. Di antara
bentuk pelaksanaannya adalah pelatihan kejuruan yang banyak diikuti oleh lulusan
sekolah menengah sebelum bekerja.
Pelatihan
kejuruan
melatihkan
tertentu,
adalah pelatihan
yang
programnya
dilaksanakan
untuk
berbagai kemampuan yang berkaitan dengan suatu jenis kejuruan
seperti
pelatihan
kejuruan
kesekretarisan,
manajemen
informasi
(ko~nputer),atau perawatan kecantikan. Kebanyakan masukan mentah lembagalembaga pelatihan kejuruan adalah luiusan Sekolah Menengah Umum ( S W ) ,
termasuk Madrasah Aliyah. Dalam perspektif konsep pembangunan mereka adalah
SDM yang potensial, meskipun dalam pemanfaataannya cenderung kurang optimal.
Ini mengingat:
(1) Kurikulum inti yang digunakan pada jenis sekolah ini berkaitan dengan mata-
mata pelajaran akademik-skolastik yang hanya fungsional untuk mengikuti
pendidikan di perguruan tinggi (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
1990). Materi pelajaran yang berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk
mampu bekerja atau benvirausaha tidak diberikan secara memadai, sehingga
lulusannya tidak siap untuk memasuki dunia kerja. Kekurangsiapan ini bukan
hanya untuk bekerja, tetapi juga
dialami bila yang bersangkutan ingin
benvirausaha dengan mengandalkan kemampuan kejuman. Untuk mengatasi
kekurangan dalam
kemampuan
ini
sebagian
lulusan
SMU yang tidak
melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi mengikuti pelatihan kejuruan, yang
dirnaksudkan agar setelah selesai bisa memanfaatkan kemampuan yang
diperoleh untuk memperoleh pendapatan melalui bekerja atau berwirausaha.
(2) Meningkatnya
angka
partisipasi
pada
satuan
pendidikan
SMU
telah
lnenimbulkan ekses penawaran tenaga kerja. Di antara dampaknya adalah
terjadinya persaingan yang lebih ketat dalam merebut kesempatan untuk bekerja
(Cobbe dan Boediono, 1992). Dalam kaitan dengan bekerja, seleksi tenaga
kerja bukan hanya didasarkan atas jenjang pendidikan formal yang telah
diselesaikan, tetapi juga kemampuan kejuruan yang dimiliki. Jadi, meskipun ada
permintaan tenaga kerja, namun pasar lebih memilih mereka yang memiliki
keinainpuan kejuruan tertentu.
(3) Meningkatnya pemanfaatan teknologi produksi dan persaingan dalam usaha
juga mendorong lulusan SMU yang tidak melanjutkan pendidikan ke perguruan
tinggi untuk mengikuti PKSB. Ini disebabkan oleh mereka yang tidak memiliki
kemampuan kejuruan mengalami kesulitan untuk bekerja atau berwirausaha.
Dengan merniliki kemampuan yang terkait dengan suatu jenis kejuruan tertentu
peluang bekerja atau berwirausaha lebih besar.
Karena pelatihan kejuruan bertujuan memberi bekal-bekal kemampuan yang kelak
bisa dimanfaatkan untuk bekerja atau wirausaha, idealnya lembaga-lembaga
penyelenggara
pelatihan
kejuruan
menyesuaikan
program
yang
ditawarkan
pelatihannya dengan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan yang terkait,
baik yang diminta oleh perusahaan yang akan menerima keluaran pelatihan sebagai
tenaga kerja lnaupun dalam menjalankan wirausaha. Kesesuaian antara penawaran
dan permintaan ini akan berdampak pada keoptimalan pemanfaatan kemampuan
yang
diperoleh
melalui
pelatihan
yang
diikuti,
baik
untuk
bekerja
atau
berwirausaha, dalam rangka memperoleh pendapatan.
Dala~nperspektif penyuluhan pembangunan, keputusan lulusan SMU mengikuti
pelatihan kejur~lansebelum bekerja (PKSB) adalah keputusan mengadopsi inovasi.
Ini berarti individu yang mengambil keputusan tersebut telah mengadopsi suatu
inovasi. Pengertian inovasi dalam konteks ini adalah sesuatu yang bagi individu
yang bersangkutan termasuk baru (Lionberger dan Gwin, 1991). Dalam kaitan
dengan ini, secara teoritis banyak faktor yang mendorong terjadinya adopsi, baik
faktor yang ada dalam diri (endogen) dan faktor yang datang dari luar diri
(eksogen). Di antara faktor-faktor penting yang datang dari dalam diri adalah: (1)
persepsi terhadap manfaat dan pentingnya pelatihan, dan (2) motivasi mengikuti
pelatihan. Adapun faktor-faktor yang datang dari luar meliputi: (1) dorongan orang
tua, dan (2) dukungan biaya.
Kep~~tusan
mengadopsi inovasi yang diwujudkan dalam keputusan mengikuti
PKSB, sebagaimana halnya bentuk-bentuk prilaku sejenis lainnya, berimplikasi dan
berdampak
ekonomik.
Pengkajiannya
juga
bisa
menggunakan
pendekatan
ekonornik. Menurut Becker ( 1 976:8):
"Indeed, I have come to the position that the economic approach is a
comprehensive one that is applicable to all human behavior, be it behavior
involving money prices or imputed shadow prices, repeated or infrequent
decisions, large or minor decisions, emotion or mechanical ends, rich or
poor persons, men or women, adults or children, brilliant or stupid persons,
patients or therapists, businessmen or politicians, teachers or students. The
applications of the economic approach so conceived are as extensive as the
scope of economics in the deJinifion given earlier that emphasizes scarce
means and competing ends".
Sejalan dengan konsep di atas, keputusan semacam itu melibatkan penggunaan
biaya.
Biaya-biaya itu bukan hanya biaya yang secara langsung digunakan sebagai
ongkos rnengikuti pelatihan, tetapi juga biaya tak langsung, yakni ongkos
keseinpatan, yaitu tingkat penghasilan yang seharusnya diperoleh apabila orang
yang bersangkutan bekerja atau benvirausaha selama mengikuti pelatihan. Oleh
karena itu, keputusan tersebut bisa dikategorikan ke dalam keputusan rnelakukan
investasi pribadi, sehingga pengkajiannya bisa dilakukan dengan pendekatan
ekonomik.
Keputusan melakukan investasi pribadi pada PKSB dipandang iayak apabila faktorfaktor yang ada di dalam dan di luar diri itu kondusif, dan investasi pribadi yang
dilaksanakannya bisa memperoleh pengembalian. Faktor-faktor yang ada dalarn
diri, yaitu persepsi dan motivasi, akan besar dampaknya terhadap keberhasilan
individu rnenlpelajari kemampuan kejuruan melalui pelatihan. Demikian pula
faktor-faktor yang datang dari luar diri, yang rneliputi dorongan orang tua atau
keluarga dan ketersediaan biaya untuk mengkuti pelatihan tersebut. Dengan
keberhasilan menguasai kemampuan yang terkait dengan kejuruan tertentu, peluang
mernenangkan persaingan dalam bekerja akan lebih besar, yang berarti besar pula
peluang
mendapat penghasilan. Meskipun dernikian,
sernakin
banyak
lulusan
SMU
yang
mengikuti
adanya
PKSB
bisa
kecenderungan
menyebabkan
meningkatnya penawaran tenaga kerja trarnpil. Ini berdampak terhadap terjadinya
ekses penawaran, yang juga bisa berdampak pada naiknya tingkat pengangguran
tenaga kerja trampil, termasuk pengangguran terselubung, yang diakibatkan oleh
adanya tenaga kerja melakukan pekerjaan di luar kemampuan kejuruan yang
dimiliki. Situasi ini menjadikan keputusan melakukan investasi pribadi pada PKSB
menghadapi resiko ketidakmenentuan, yakni apakah orang yang bersangkutan akan
bisa lnernanfaatkan kemampuan yang diperoleh melalui pelatihan
untuk bekerja
(Bellante dan Jackson, 1990). Mengingat besamya peran PKSB bagi lulusan SMU,
sedangkan untuk mengikutinya mereka perlu melakukan investasi pribadi, maka
diperlukan suatu penelitian untuk mengkaji kelayakan melakukan investasi pribadi
pada PKSB guna meningkatkan mutu SDM fulusan SMU.
Masalah Penelitian
Masalah utama yang menjadi fokus pengkajian rnelalui penelitian ini terkait
dengan: "kelayakan melakukan investasi pribadi pada PKSB guna meningkatkan
mutu SDM lulusan SMU. " Kelayakan melakukan investasi pribadi pada PKSB ini
di dasarkan atas pengkajian terhadap indikator-indikatomya, yaitu:
( I ) Dukungan faktor-faktor yang ada di dalam diri individu (faktor endogenus).
(2) Dukungan faktor-faktor yang ada di luar diri (faktor eksogenus).
(3) Diperolehnya keuntungan dari investasi pribadi itu, baik berdasarkan tingkat
pengembalian maupun peningkatan satuan efisiensi individu yang bersangkutan.
Pengkajian terhadap masalah ini dilakukan dengan mengantisipasi kecenderungan,
bahwa lulusan SMU dihadapkan pada pilihan-pilihan aktivitas, yaitu melanjutkan
pendidikan ke Perguruan Tinggi, melakukan aktivitas ekonomi (bekerja atau
berwirausaha), mengikuti PKSB, atau aktivitas lain di luar ketiga pilihan itu. Pada
dasarnya, setiap lulusan SMU telah melakukan investasi pribadi. ApabiIa mereka
tidak
melanjutkan pendidikan, dan kemampuan hasil
belajar pada jenjang
pendidikan tersebut bisa dimanfaatkan untuk memperoleh pendapatan, mereka
cenderung langsung melakukan aktivitas ekonomi, sehingga pengembalian investasi
pribadi akan lebih cepat diperoleh. Hasil pemantauan kesempatan kerja sektoral
tahun 1996/1997 menunjukkan bahwa masalah utama tenaga kerja dari sisi
penawaran adalah masalah kualitas, yakni kemampuan yang dirniliki tidak sesuai
dengan permintaan. Angka pengangguran lulusan SMU, yaitu 0.18, lebih tinggi
dibandingkan dengan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yaitu 0.12
(Departernen Tenaga Kerja, 1997). Ini berarti, lulusan S M U yang tidak rnelanjutkan
pendidikan banyak yang tidak bisa langsung melakukan aktivitas ekonomi, dan
hasil belajar rnereka diasumsikan kurang terkait dengan kemampuan-kemampuan
fimgsional untuk bekerja. Apabila mereka akan memasuki pasar kerja, diperlukan
bekal-bekal kemampuan kejuruan, yang di antaranya diperoleh dengan mengi~uti
pelatihan. Meskipun demikian, ha1 ini selain berdampak pada penambahan investasi
pribadi juga masih perlu dipertanyakan tentang relevansi dan keefektifan biaya dari
program-program pelatihan itu sendiri, sehingga kernanfaatan yang diharapkan
diperoleh bisa benar-benar tercapai.
DaIam perspektif penyuluhan pembangunan, keputusan lulusan SMU melakukan
investasi pribadi pada PKSB dapat dipandang sebagai suatu proses adopsi yang
bersifat individual. Dalam proses adopsi ini, peranan informasi sangat penting
(Mardikanto, 1993; dan Rolling, 1988). Informasi yang diasumsikan memberi
pengaruh kepada individu dala~nproses adopsi adaIah: (1) informasi sekitar
pelatihan itu sendiri, (2) informasi tentang berbagai jenis pekerjaan dan peluang
wirausaha yang memerlukan kernampuan kejuruan tertentu, dan (3) infornasi
tentang keberhasilan orang-orang yang telah memanfaatkan kemarnpuan hasil
pelatihan dalam aktivitas ekonomi. Secara teoritis, informasi-informasi itu akan
memberi datnpak yang berarti pada perubahan prilaku, yakni kemauan mengadopsi,
apabila didukung oleh faktor endogen dan faktor eksogen. Di antara faktor endogen
adalah: (1) Persepsi tentang manfaat dan pentingnya PKSB, dan (2) motivasi untuk
mengikuti pelatihan. Adapun di antara faktor eksogen adalah: (1) dorongan orang
tua untuk lnengikuti pelatihan, dan (2) dukungan biaya, yaitu kemampuan
~nembiayaiatau adanya peluang memperoleh biaya untuk mengikuti PKSB.
Biaya yang dikeluarkan untuk PKSB ~neliputi biaya langsung dan biaya taklangsung. Biaya langsung adalah ongkos-ongkos yang secara langsung dikeluarkan
selan~an~engikutipelatihan. Ini meliputi ongkos-ongkos yang dibayarkan kepada
lembaga pelatihan (uang sumbangan pendidikan), biaya pembelian buku dan alat,
ongkos transportasi, dan biaya hidup (ak