Kemiringan Lereng Urugan Slope Gradient Tinggi Puncak

V - 1

BAB V PERENCANAAN KONSTRUKSI

5.1 Tinjauan Umum

Ciniru berfungsi menampung air yang nantinya akan digunakan untuk keperluan irigasi dan memenuhi kebutuhan air baku untuk masyarakat. Dalam perencanaan ini dibatasi pada perancangan tubuh , analisis stabilitas, dan bangunan pelengkap, yang meliputi bangunan pelimpah, bangunan pengelak, bangunan penyadap.

5.2 Dimensi

Perhitungan dimensi meliputi penentuan kemiringan lereng, tinggi, dan lebar puncak .

5.2.1 Kemiringan Lereng Urugan Slope Gradient

Kemiringan lereng ditentukan sedemikian rupa agar stabil terhadap longsoran. Karena tubuh direncanakan menggunakan urugan tanah pilihan maka diperoleh kemiringan lereng vertikal : horizontal sebelah hulu 1 : 3 dan sebelah hilir 1: 2,25.

5.2.2 Tinggi Puncak

Tinggi puncak merupakan hasil penjumlahan antara tinggi dengan tinggi jagaan. Berdasarkan hasil perhitungan flood routing didapat elevasi muka air normal MAN adalah + 229,210 m, elevasi muka air banjir MAB yang terjadi + 231,210 m. Sedangkan elevasi dasar kolam + 190,00 m. V - 2 Kedalaman Pondasi Tinggi Tanah Dasar Tinggi M.A. Normal Tinggi M.A Banjir Tinggi Jagaan Gambar 5.1 Dimensi Tinggi jagaan adalah jarak bebas antara mercu dengan permukaan air maksimum rencana. Tinggi jagaan dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan sebagai berikut : H f ≥ h ∆ + h w atau 2 e h + h a + h i H f ≥h w + 2 e h + h a + h i Tinggi jagaan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain : 1. Tinggi kenaikan permukaan air yang disebabkan oleh banjir abnormal h ∆ dihitung berdasarkan Persamaan sebagai berikut : T Q h A h Q Q h × × + × = ∆ 1 . . 3 2 α Untuk perhitungan digunakan data-data sebagai berikut : Q o = 244,2 m³dt Q = 244,4 m³dt h = 5,8 m A = 1,287 km 2 T = 2 jam h ∆ = 2 4 , 244 8 , 5 287 , 1 1 8 , 5 . 4 , 244 2 . 244 2 , . 3 2 × × + × h ∆ = 0,76 m V - 3 2. Tinggi jangkauan ombak yang disebabkan oleh angin h w Tinggi jangkauan ombak yang disebabkan oleh angin sangat dipengaruhi oleh panjangnya lintasan ombak F dan kecepatan angin di atas permukaan air . Panjang lintasan ombak yang dipakai adalah F eff sebesar 410m Gambar 5.2. Sedangkan kecepatan angin maksimal di atas permukaan air diambil dari data di stasiun Ciniru yaitu 20 mdtk. Perhitungan tinggi ombak h w ini menggunakan grafik metode SMB Gambar 5.2 yang dikombinasikan dengan metode Saville. Dengan kemiringan hulu 1:3 tinggi jangkauan ombak h w yang didapat adalah 0,39 m . Gambar 5.2 Grafik Perhitungan Metode SMB Sosrodarsono, 1989 3. Tinggi ombak yang disebabkan oleh gempa h e Digunakan data-data pada tabel berikut : V - 4 Tabel 5.1 Koefisien Gempa DHV Consultant, 1991 Zone Koefisien Z Keterangan A B C D E F 1,90-2,00 1,60-1,90 1,20-1,60 0,80-1,20 0,40-0,80 0,20-0,40 Kuningan Tabel 5.2 Percepatan Dasar Gempa DHV Consultant, 1991 Periode Ulang tahun Percepatan dasar gempa Ac cmdt² 10 20 50 100 200 500 1000 5000 10000 98,42 119,62 151,72 181,21 215,81 271,35 322,35 482,80 564,54 Tabel 5.3 Faktor Koreksi DHV Consultant, 1991 Tipe Batuan Faktor V Rock Foundation Diluvium Rock Fill Dam Aluvium Soft Aluvium 0,9 1,0 1,1 1,2 Dari data pada tabel-tabel di atas, maka dapat ditentukan harga yang akan digunakan yaitu: 1. Koefisien gempa z = 0,80 2. Percepatan dasar gempa Ac = 181,21 cmdt² 3. Faktor koreksi V = 1,1 V - 5 4. Percepatan grafitasi g = 981 cmdt² Gambar. 5.3 Pembagian Zone Gempa di Indonesia SNI Gempa 2002 Perhitungan intensitas seismis horisontal, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : e = g V Ac z . . e = ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ 981 1 . 21 , 181 . 8 , e = 0,15 Besarnya tinggi ombak yang diakibatkan oleh gempa h e dihitung menggunakan Persamaan berikut : . . = h g π τ e h e di mana : e = Intensitas seismis horizontal τ = Siklus seismis 1 detik V - 6 h = Kedalaman air di dalam m = elv.M.A.B – elv.dasar kolam = + 231,21 - + 190,00 = 41,21 m e h = 21 , 41 . 81 , 9 14 , 3 1 . 15 , = 0,94 m Jadi tinggi puncak ombak di atas permukaan air rata-rata 2 e h = 0,47 m. 4. Kenaikan permukaan air yang disebabkan oleh ketidaknormalan operasi pintu bangunan h a diambil = 0,5 m Sosrodarsono, 1989 5. Angka tambahan tinggi jagaan yang didasarkan pada tipe h i . Mengingat limpasan melalui mercu urugan sangat riskan maka untuk tipe ini angka tambahan tinggi jagaan h i ditentukan sebesar h i = 0.5 m. Berdasarkan data perhitungan tersebut di atas di mana : h ∆ 0,76 m h w 0,39 m 2 e h 0,47 m h a 0,5 m h i 0.5 m Maka tinggi jagaan dapat ditentukan , yang hasilnya adalah sebagai berikut : H f = 0,39 + 0,47 + 0,5 + 0,5 = 1,86 m H f = 0,76 + 0,39 + 0,5 + 0,5 = 2.15 m H f = 0,76 + 0,47 + 0,5 + 0,5 = 2.23 m V - 7 Dari ketiga alternatif tinggi jagaan tersebut diambil tinggi jagaan 3,80 m menyesuaikan elevasi garis kontur pada sisi kanan dan sisi kiri . Tinggi puncak = tinggi + tinggi jagaan = 41,21+ 3,80 = 45,01m. Jadi elevasi puncak = 190,00 + 45,01 m, elevasi puncak + 235,01 m....+ 235,000 m. Tinggi Jagaan Ah hw he hQ hi Main Dam +235,000 231,210 MAB i Gambar. 5.4. Tinggi Jagaan free board

5.2.3 Lebar Mercu