Perancangan Sistem Informasi Rekam Data Medis Di Klinik / Balai Pengobatan Marga Cinta Bandung

(1)

MARGA CINTA BANDUNG

Oleh

Muhammad Iqbal Rizal

1.05.07.642

Klinik Marga Cinta merupakan suatu Organisasi yang bergerak dibidang pelayanan kesehatan masyarakat. Pada Klinik Marga Cinta ini dalam memberikan pelayanan kepada pasien dan mendata obat masuk masih dilakukan dengan cara manual atau belum terkomputerisasi. Media penyimpanan data pasien menggunakan media kertas sehingga mengakibatkan pencarian data dilakukan dengan cara menelusuri arsip-arsip yang dapat menyita waktu serta setiap entitas belum terintegrasi sehingga menyebabkan informasi yang dihasilkan lambat, kurang akurat dan tidak relevan.

Untuk mendukung metode pengembangan Sistem Informasi Rekam Data Medis yang dibuat sekarang penulis menggunakan metode waterfall dengan menggunakan alat bantu pengembangan sistem berupa flowmap, diagram konteks, DFD, dan alat perancangan database yang diusulkan berupa ERD. Serta teknik pengumpulan data dengan metode. Penelitian dengan cara observasi, wawancara dan studi pustaka. Implementasi program yang digunakan komputer pada sistem rekam data medis ini menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dengan database MySQL versi Xampp 1.6.8 yang menyediakan fasilitas untuk mempermudah proses pembuatan sistem informasi dan implementasi produk.

Sistem informasi yang dibuat dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang ada di Klinik Marga Cinta. Media penyimpanan, pengolahan data pasien, rekam medis, dan obat sudah dapat terintegrasi dengan baik sehingga karyawan dan dokter dapat lebih mudah dan cepat dalam melayani pasien yang melakukan pengobatan.


(2)

Oleh

Muhammad Iqbal Rizal 1.05.07.642

Marga Cinta Clinic is an organitation engaged in public health, the Marga Cinta Clinic is serving patients and check in the medicine is still done manually or not computerized documents. Patient data storage still using paper media resulting data search is done by tracing the archives that can make waste the time and also each entity has not been integrated so that the resulting information led to slow , inaccurate and irrelevant

To support the design method of Medical Records Information System made now writer uses waterfall method with using the tools of system design flowmap, context diagram, DFD, and tool design of the proposed database of ERD. and data collection techniques by observation, interview and literature study. The implementation of computer programs used in Medical Records system is using the programming language Visual Basic 6.0 with MySQL Xampp 1.6.8 Version database that provides the facility to ease the process of creation and implementation of information systems products.

Results from information system is can solve the problems of Marga Cinta Clinic. Data storage, process of data patient, medical record, and medicine have integrated well, so that the employee and dokter of Marga Cinta Clinic can more easy and quick in serving patient who camed.


(3)

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi karena atas segala nikmat dan karuniaNya yang telah dianugerahkan kepada kita semua, sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini yang berjudul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM DATA MEDIS DI KLINIK/BALAI PENGOBATAN MARGA CINTA”.

Salawat dan salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, sahabatnya, tabiin-tabiinnya dan sampailah kepada kita selaku umatnya sampai akhir zaman, Amin.

Pada penyusunan skripsi ini tidak semata-mata hasil kerja penulis sendiri, melainkan juga berkat bimbingan dan dorongan dari pihak-pihak yang telah membantu, baik secara materi maupun secara spiritual. Maka dari itu penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak lain yang telah banyak membantu memberikan saran dan bimbingan serta dukungan kepada penulis. Maka dari itu dengan segala kerendahan hati, perkenankanlah penulis mengucapkan terimakasih dan rasa hormat kepada :

1. Ayahanda dan Ibunda tercinta atas cinta, kasih sayang, pengorbanan dan kesabaran yang tak ternilai serta do’anya yang tidak mungkin terbalaskan di dunia, semoga Allah selalu menyayangi dan melindungi. 2. Bapak Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor


(4)

Sistem Informasi.

5. Ibu R. Fenny.S. S.Si, M.Stat selaku Dosen Wali yang telah banyak membantu penulis dalam proses akademik selama masa perkuliahan. 6. Ibu Sintya sukarta, ST, MT selaku Dosen Pembimbing yang banyak

membantu dengan membimbing dan memberikan saran kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

7. Para Dosen Sistem Informasi UNIKOM Bandung yang telah memberikan pengajaran dengan ikhlas dan sabar.

8. Para Sekretariat Jurusan atas kesabaran dalam melayani proses administrasi perkuliahan.

9. Dr.J.Munanadar selaku pengelola Klinik Marga Cinta yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

10.Bapak Atep selaku pembimbing di Klinik Marga Cinta yang banyak membantu dan memberikan kemudahan dalam pencarian data.

11.Untuk adikku tercinta Risa Purnama Sari yang telah mendukung penulis dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

12.Untuk saudara-saudaraku bibi Neti, mang Tamba, mank Nendang, aa Irfan, bibi Beti, mang Yono terima kasih atas doa dan dukungannya selama pembuatan skripsi ini.


(5)

meluangkan waktu untuk membantu dalam penyusunan skripsi ini. Dalam penyusunan Skripsi ini penulis menyadari masih banyak kekurangan dikarenakan ketertbatasan ilmu dan kemampuan. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun untuk perbaikan skripsi ini dengan senang hati akan penulis terima. Namun harapan besar dari penulis semoga skripsi ini bermanfaat bagi siapapun.

Akhir kata semoga semua pihak yang telah memberikan bantuan mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis berharap semoga ini dapat memberikan manfaat, khususnya bagi penulis selaku penyusun, umumnya bagi pembaca.

Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Bandung, Juli 2011


(6)

1

1.1Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat dewasa ini merupakan hasil pemikiran manusia yang dapat mempengaruhi dunia bisnis sehingga membawa perubahan - perubahan pada segi kehidupan. Perubahan-perubahan ilmu pengetahuan yang terjadi dapat kita lihat pada kecenderungan orang atau badan usaha untuk selalu menggunakan komputer dalam aktifitas kegiatan usahanya.

Salah satunya adalah bidang kesehatan. Bidang yang merupakan salah satu faktor penunjang kehidupan manusia, dan bisa dikatakan bahwa kesehatan merupakan faktor terpenting dalam kehidupan manusia. Berkaitan dengan hal tersebut maka setiap sarana-sarana kesehatan yang ada saat ini, harus menentukan strategi yang jitu untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari masyarakat untuk melakukan pengobatan. Salah satunya penggunaan teknologi informasi. Karena dengan informasi yang cepat, akurat dan relevan, suatu organisasi dapat memprediksi sekaligus mengambil keputusan agar dapat terus bersaing dalam bisnis yang dijalankan.

Cara pelayanan yang optimal bisa memberikan kepuasan kepada pasien dalam melakukan pengobatan yang secara otomatis akan memunculkan kepercayaan pasien pada balai pengobatan tersebut. Perbaikan sistem pelayanan pasien, diharapkan dapat menjadi salah satu penunjang agar dapat terus bersaing. Perbaikan sistem dapat diwujudkan dalam bentuk Sistem Informasi Rekam Data Medis.


(7)

dalam suatu siklus informasi pada sarana-sarana kesehatan terutama di balai pengobatan yang langsung berinteraksi dengan konsumen. Bisa dikatakan bahwa Sistem Informasi Rekam Data Medis merupakan “gerbang” untuk memasuki suatu Balai Pengobatan. Hal ini dikarenakan setiap orang yang akan melakukan interaksi dengan Balai Pengobatan tersebut pertama kali akan berhubungan dengan sistem ini.

Klinik Marga Cinta merupakan salah satu Klinik Kesehatan umum yang memakai strategi perbaikan sistem untuk bisa bersaing dengan Klinik kesehatan lain. Sistem Informasi Rekam Data Medis mencakup hal-hal yang terkait dengan proses yang ada di Klinik Marga Cinta diantaranya adalah proses pendaftaran dan penentuan jenis poli yang di tuju yaitu poli umum dan gigi serta pengelolaan obat.

Untuk mendukung hal tersebut, orang yang menjalankan sistem informasi rekam data medis ini harus bisa mengelola aliran data yang ada di Klinik marga cinta supaya semua data bisa terorganisir dengan baik. Dengan sistem yang ada sekarang ini pengelolaan rekam data medis masih dihadapkan pada beberapa masalah. Beberapa diantaranya adalah pengelolaan data pasien, transaksi pembayaran pengobatan, pengelolaan obat yang masuk dan keluar serta dalam pembuatan laporan kunjungan pasien masih dilakukan dengan proses manual, sulitnya pencarian data pasien, transaksi pembayaran pengobatan, data obat serta tidak terorganisirnya penyimpanan data pasien.

Dengan pertimbangan bahwa orang yang menjalankan Sistem Informasi Rekam Data Medis ini memiliki tugas yang cukup sulit, maka perencanaan untuk membuat suatu sistem yang baru diharapkan bisa lebih mengoptimalkan pekerjaan


(8)

marga cinta. Berdasarkan pada permasalahan tersebut maka penelitian yang dilakukan di Klinik Marga Cinta mengambil judul “PERANCANGAN SISTEM INFORMASI REKAM DATA MEDIS DI KLINIK/BALAI PENGOBATAN MARGA CINTA”.

1.2Identifikasi dan Rumusan Masalah

Penulis mengidentifikasikan dan merumuskan masalah yang ada untuk bisa mengetahui dan menjawab permasalahan yang ada pada latar belakang masalah.

1.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah yang dapat diidentifikasikan dari perancangan sistem informasi rekam data medis yang sedang berjalan pada Klinik Marga Cinta diantaranya :

1. Media penyimpanan data pasien menggunakan media kertas, hal ini mengakibatkan pencarian data dilakukan dengan cara menelusuri arsip-arsip yang dapat menyita waktu.

2. Setiap entitas belum terintegrasi sehingga menyebabkan informasi yang dihasilkan lambat, kurang akurat dan tidak relevan.

1.2.2 Rumusan Masalah

Dalam penelitian dan perancangan pengolahan data pasien ini dilakukan rumusan terhadap permasalahan dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan secara lebih terarah sehinggga memudahkan proses pencapaian tujuan yang diharapkan dari penelitian ini. Rumusan permasalahan dari sistem ini antara lain:


(9)

yang saat ini sedang berjalan

2. Bagaimana perancangan Sistem Informasi Rekam Data Medis di Klinik Marga Cinta .

3. Bagaimana pengujian Sistem Informasi Rekam Data Medis di Klinik Marga Cinta.

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi Rekam Data Medis di Klinik Marga Cinta

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian

Penulis mempunyai beberapa maksud dan tujuan dalam penulisan skripsi ini.

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk membangun rancangan Sistem Informasi Rekam Data Medis yang terkomputerisasi. Dengan pembangunan sistem tersebut, dapat meningkatkan kualitas pelayanan pasien yang berkunjung ke klinik marga cinta

1.3.2 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui sistem yang berjalan di Klinik Marga Cinta yang selama ini masih dilakukan dengan cara proses pencatatan, pencarian dan penyimpanan data pasien secara manual.

2. Untuk merancang Sistem Informasi rekam data medis di Klinik Marga Cinta.


(10)

Marga Cinta.

4. Untuk mengimplementasikan Sistem Informasi rekam data medis di Klinik Marga Cinta.

1.4. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat bagi kegunaan praktis maupun kegunaan akademis.

1.4.1. Kegunaan Praktis

1. Mengurangi adanya kesalahan baik dalam proses pencatatan maupun dalam proses pencarian data pasien.

2. Membangun sebuah sistem yang terkomputerisasi sehingga dapat meminimalkan kemungkinan masalah–masalah yang muncul akibat pemakaian sistem yang masih manual.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Dapat memahami dan menambah pengetahuan serta wawasan di bidang teknologi sistem informasi khususnya yang berhubungan dengan sistem informasi rekam data medis di klinik/balai pengobatan Marga Cinta.

1.5 Batasan Masalah

Dalam penelitian dan perancangan pengolahan data pasien pada Klinik Marga Cinta ini dilakukan pembatasan terhadap permasalahan dengan tujuan agar penelitian dapat dilakukan secara terarah sehingga memudahkan proses pencapaian tujuan yang diharapkan dari penelitian ini. Batasan masalah dari sistem ini antara lain :


(11)

meliputi pendaftaran pasien, penyimpanan data pasien dan laporan kunjungan pasien serta laporan stok obat terbatas

2. Sistem yang dibuat tidak dapat melakukan proses keuangan meliputi penggajian dokter dan perawat jaga serta pembayaran dilakukan secara tunai.

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian di Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta yang beralamat di Jalan Terusan Marga Cinta no.127 Bandung. Jadwal penelitian yang dilakukan yaitu selama kurang lebih 6 bulan, terhitung dari tanggal 28 Februari 2011 sampai dengan Juli 2011. Adapun jadwal penelitian selama penyusunan usulan penelitian ini adalah

Tabel 1.1 Jadwal Kegiatan Penelitian Tahun 2011

No Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli

1 Mencari tempat

penelitian

2 Requirements

analysis and definition

3 System and

software design

4 Implementation

and unit testing 5 Integration and system testing

6 Operation and


(12)

7

Pada landasan teori akan dijelaskan beberapa teori yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas sebagai dasar terhadap pemahaman sebuah sistem dan sarana untuk mendukung sekaligus memperkuat dalam penyusunan suatu sistem informasi yang akan dikembangkan.

2.1 Konsep Dasar Sistem

Pemahaman tentang sistem memang harus diketahui sebelumnya, karena mempunyai peranan penting dalam melakukan penelitian terhadap sistem yang akan diteliti serta untuk mencapai tujuan dan sasaran yang ingin dicapai

2.1.1 Pengertian Sistem

Menurut pengertian sistem Abdul Kadir (2003:54), Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

Sedangkan menurut Muhammad Fakhri Husein dan Amin Wibowo (2002:210), Sistem adalah seperangkat komponen yang saling berhubungan dan saling bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan.

Adapun pengertian sistem menurut Tata Sutabri (2005:8), Suatu Sistem pada dasarnya adalah sekolempok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain,yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Dari definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa “Sistem adalah sekumpulan dari komponen-komponen/bagian yang saling berhubungan secara


(13)

harmonis dan terintegrasi untuk mencapai suatu tujuan bersama atau suatu sasaran tertentu.”

2.1.2 Elemen Sistem

Elemen sistem adalah komponen yang terkecil didalam suatu sistem yang berhubungan untuk pencapaian suatu tujuan.

2.1.3 Karakteristik Sistem

Model umum sebuah sistem adalah input, proses, dan output. Hal ini merupakan konsep sebuah sistem yang sangat sederhana sebab sebuah sistem dapat mempunyai beberapa masukan dan keluaran. Selain itu, sebuah sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem. Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Komponen sistem(components)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-komponen sistem tersebut dapat berupa suatu bentuk sub sistem. Setiap sub sistem memiliki sifat dari sistem yang menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut “supra sistem”.

b. Batasan sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya.


(14)

Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan luar sistem (environment)

Bentuk apapun yang ada di luar lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem. Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dapat juga

bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang

menguntungkan merupakan bagi sistem tersebut. Dengan demikian, lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan dipelihara. Lingkungan luar yang merugikan harus dikendalikan. Kalau tidak, maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem .

d. Penghubung sistem (interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut pnghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu sub sistem ke sub sistem lain. Bentuk keluaran dari subsistem akan menjadi masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian, dapat terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan .

e. Masukan sistem (input)

Energi yang dimasukkan kedalam sistem disebut masukan sistem, yang dapat berupa pemeliharaan (maintenance input) dan sinyal (signal input).


(15)

f. Keluaran sistem (output)

Hasil energi yang diolah dan diklarifikasikan menjadi keluaran yang berguna. Keluaran ini merupakan masukan bagi subsistem yang lain. g. Pengolah sistem (proses)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran

h. Sasaran sistem (objective)

Suatu sistem memiliki tujuan dan sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau sistem tidak memiliki sasaran, maka opersai sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.4 Klasifikasi Sistem

Sistem dapat diklarifikasikan dari beberapa sudut pandangan, diantaranya: a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik, misalnya sistem teologia yaitu sistem yang berupa pemikiran hubungan antara manusia dan Tuhan, sedangkan sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer dan lain sebagainya.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak dibuat oleh manusia, misalnya sistem perputaran bumi. Sedangkan sistem buatan manusia merupakan sistem yang melibatkan interaksi


(16)

manusia dan mesin yang disebut human machine system, contohnya sistem informasi berbasis komputer.

c. Sistem deterministik dan probabilistik

Sistem yang beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diprediksi disebut sistem deterministik, contohnya sistem komputer. Sedangkan sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilistik.

d. Sistem terbuka dan sistem tertutup

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa campur tangan pihak luar. Sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan dipengaruhi oleh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk subsistem lainnya .

2.2 Pengertian Informasi

Informasi merupakan proses lebih lanjut dari data yang sudah memiliki nilai tambah. Berikut ini beberapa definisi tentang informasi, yaitu :

Menurut Abdul Kadir (2003:31) dalam McFadden mendefinisikan informasi sebagai data yang telah diproses sedemikan rupa sehingga meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakan data tersebut.

Sedangkan menurut Azhar Susanto (2004:2) mendefinisikan informasi sebagai salah satu jenis sumber daya yang paling utama yang dimiliki oleh suatu organisasi apapun organisasi tersebut.


(17)

Adapun pengertian informasi menurut Jogiyanto (2001:8) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

2.2.1 Kualitas Informasi

Kualitas Informasi bergantung pada empat hal yaitu :

i. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan bagi orang yang menerima informasi tersebut. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya. Dalam prakteknya, mungkin dalam penyampaian suatu informasi banyak terjadi gangguan (noise) yang dapat merubah atau merusak isi dari informasi tersebut. Komponen akurat meliputi :

a) Completeness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki kelengkapan yang baik, karena bila informasi yang dihasilkan sebagian-sebagian akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan. b) Correctness, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus

memiliki kebenaran.

c) Security, berati informasi yang dihasilkan atau dibutuhkan harus memiliki keamanan.

ii. waktu, informasi yang diterima harus tepat pada waktunya, sebab informasi yang usang (terlambat) tidak mempunyai nilai yang baik, sehingga bila digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan akan dapat berakibat fatal. Saat ini mahalnya nilai informasi disebabkan harus


(18)

cepatnya informasi tersebut didapat, sehingga diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkan, mengolah dan mengirimkannya. iii. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi si penerima. Relevansi

informasi untuk tiap-tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda. Misalnya informasi mengenai sebab-musabab kerusakan mesin produksi kepada akuntan perusahaan adalah kurang relevan dan akan lebih relevan bila ditujukan kepada ahli teknik perusahaan.

iv. Ekonomis, informasi yang dihasilkan mempunyai manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya mendapatkannya dan sebagian besar informasi tidak dapat tepat ditaksir keuntungannya dengan satuan nilai uang tetapi dapat ditaksir nilai efektivitasnya.

2.2.2 Nilai Informasi

Nilai informasi (value of information) ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

2.2.3 Fungsi dan Siklus Informasi

Menurut Tata Sutabri (2005:19), fungsi utama informasi adalah menambah pengetahuan atau mengurangi ketidakpastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan kepada pemakai, mungkin merupakan hasil dari data yang dimasukkan kedalam pengolahan. Akan tetapi dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang kompleks, informasi hanya dapat menambah


(19)

kemungkinan kepastian atau mengurangi bermacam-macam pilihan. Informasi yang disediakan bagi pengambil keputusan memberikan suatu kemungkinan faktor resiko pada tingkat-tingkat pendapatan yang berbeda.

Fungsi informasi yang penting lainnya adalah memberikan standar-standar, aturan-aturan ukuran dan aturan-aturan keputusan untuk penentuan dan penyebaran tanda-tanda kesalahan dan umpan balik guna mencapai tujuan kontrol. Data merupakan bentuk mentah yang belum dapat bercerita banyak sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model agar menghasilakan informasi. Data diolah melalui suatu model informasi, si penerima akan menerima informasi tersebut untuk membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan yang akan mengakibatkan munculnya sejumlah data lagi. Data tersebut ditangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model, dan seterusnya sehingga membentuk suatu siklus. Siklus inilah yang disebut sebagai Siklus informasi (information cycle). Agar lebih jelas perhatikan gambar dibawah ini:


(20)

Gambar 2.1 Siklus Informasi.

(Sumber:Tata Sutabri,S.Kom.,MM.2003.Analisis Sistem Informasi, Andi.Jogyakarta) 2.3 Pengertian sistem Informasi

Menurut Jeffery L. Whitten, Lonnie D.Bentley and Kevin

C.Dittman(2004:10) :

information system (IS)/Sistem Informasi adalah pengaturan orang , data, proses dan information technology(IT)/teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan , memproses, menyimpan dan menyediakan sebagai output informasi yang di perlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

Adapun menurut Tejoyuwono Notohadiprawiro

(http://soil.faperta.ugm.ac.id) sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang teroraginsasi beserta tata cara penggunaan nya yang mencakup lebih jauh dari sekedar penyajian.


(21)

Menurut Penulis Sistem Informasi adalah satu kesatuan pengolahan data yang terintegrasi dan saling melengkapi untuk menghasilkan suatu keputusan untuk mencapai sasarannya baik dalam bentuk gambar, suara, maupun tulisan. 2.3.1 Komponen Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003 : 70), Dalam suatu sistem informasi terdapat komponen-komponen seperti :

a) Perangkat keras (hardware) : Mencakup peranti-peranti fisik.

b) Perangkat lunak (software) atau program : Sekumpulan instruksi yang memungkinkan perangkat keras untuk dapat memproses data. Prosedur : Sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan pemrosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

c) Orang : Semua pihak yang bertanggungjawab dalam pengembangan sistem informasi, pemrosesan, dan penggunaan keluaran system informasi. d) Basis data (database) : Sekumpulan tabel, hubungan, dan lain-lain

yangberkaitan dengan penyimpanan data.

e) Jaringan komputer dan komunikasi data : Sistem penghubung yang memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses oleh sejumlah pemakai.

2.3.2 Klasifikasi Sistem Informasi

Menurut Abdul Kadir (2003:64), ada berbagai cara untuk

mengelompokkan sistem informasi. Klasifikasi yang umum dipakai antara lain didasarkan pada :


(22)

a. Level organisasi

Berdasarkan level organisasi, sistem informasi dikelompokkan menjadi : 1) Sistem informasi departemen,

2) Sistem informasi perusahaan, 3) Sistem informasi antar organisasi. b. Area fungsional

Sistem informasi fungsional adalah sistem informasi yang ditujukan untuk memberikan informasi bagi kelompok orang yang berada pada bagian tertentu dalam perusahaan.

c. Dukungan yang diberikan

Berdasarkan dukungan yang diberikan kepada pemakai, sistem informasi yang digunakan pada semua area fungsional dalam organisasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Sistem pemrosesan transaksi (transaction processing system atau TPS).

2. Sistem informasi manajemen (management information system atau MIS).

3. Sistem otomasi perkantoran (office automation system / OAS). 4. Sistem pendukung keputusan (decision support system atau DSS). 5. Sistem informasi eksekutif (executive information system atau EIS). 6. Sistem pendukung kelompok (group support system atau GSS). 7. Sistem pendukung cerdas (intelligent support system atau ISS).


(23)

d. Arsitektur sistem informasi.

Berdasarkan arsitektur sistem yang mendasarinya, sistem informasi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :

1. Sistem berbasis mainframe,

2. Sistem komputer pribadi (PC) tunggal

3. Sistem tersebar atau sistem komputasi jaringan. 2.4 Pengertian Data

Menurut Abdul Kadir (2003:29), data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara langsung kepada pemakai.

Menurut Al-Bahra bin Ladjamudin (2005:20), Data merupakan komponen dasar dari informasi yang akan diproses lebih lanjut untuk menghasilkan informasi. Himpunan data akan memiliki sifat yang unik, antara lain sebagai berikut :

i. Saling berkaitan (Interrelated); data-data tersebut akan saling berkaitan/terintegrasi dan tersimpan secara terorganisir didalam suatu media penyimpanan.

ii. Kebersamaan (Shared); data yang terintegrasi tersebut dapat diakses oleh berbagai macam pengguna/orang tetapi hanya satu yang dapat merubahnya yaitu Database Administrator (DBA).

Sifat kebersamaan (Shared) dalam himpunan data tersebut akan membutuhkan perubahan berupa cara berpikir pengguna yang terbiasa dengan pola pemilikan data sendiri, dan cara penanganan dan manajemen


(24)

data dalam organisasi. Data bersama (Sharing Data) merupakan data yang dapat digunakan secara bersama oleh beberapa pemakai pada lokasi yang sama ataupun berbeda. Data bersama memiliki tiga tipe yaitu :

a) Data bersama diantara unit fungsional

b) Data bersama pada berbagai tingkatan pengguna. c) Data bersama yang tersebar secara geografis

iii. Terkendali (Controlled); data yang terintegrasi tersebut hanya dapat diubah oleh seorang Database Administrator (DBA).

2.5 Pengertian klinik

Menurut W. J. S. Poerwadarminta dalam Kamus bahasa indonesia klinik adalah organisasi kesehatan yang bergerak didalam penyediaan pelayanan kesehatan kuratif(diagnosis dan pengobatan) biasanya terhadap satu macam gangguan kesehatan.

2.5.1 Pengertian Rekam Medis

Menurut Sharon Gondodiputro (http://apr1l-si.comuf.com/PengatarSI.pdf) : Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan dan tindakan medic yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.


(25)

Adapun manfaat rekam medis antara lain yaitu : 1. Pengobatan Pasien

Rekam medis bermanfaat sebagai dasar dan petunjuk untuk merencanakan dan menganalisis penyakit serta merencanakan pengobatan, perawatan dan tindakan medis yang harus diberikan kepada pasien.

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan

Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal. 2. Pendidikan dan Penelitian

Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi.

3. Pembiayaan

Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.

4. Statistik Kesehatan

Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit-penyakit tertentu.


(26)

5. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik

Rekam medis merupakan alat bukti tertulis utama, sehingga bermanfaat dalam penyelesaian masalah hukum, disiplin dan etik.

Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan sekurang-kurangnya memuat catatan/dokumen tentang :

a) Identitas pasien b) Pemeriksaan fisik c) Diagnosis/masalah d) Tindakan/pengobatan

e) Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

Isi rekam medis untuk pasien rawat inap sekurang-kurangnya memuat : 1. Identitas pasien

2. Pemeriksaan 3. Diagnosis/masalah

4. Persetujuan tindakan medis (bila ada) 5. Tindakan/pengobatan

6. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien

2.5.2 Sistem Informasi Rekam data medis

Sistem informasi rekam data medis adalah suatu sistem yang mengorganisanikan formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan manajemen klinis dan administrasi guna memudahkan pegelolaan dalam melayani pasien yang


(27)

memandang sebagai manusia seutuhnya, sehingga semua hasil pelayanan kepada pasien dapat dinilai dan dilihat pada formulir-formulir dalam DRM.

Tujuan sistem informasi rekam data medis yaitu menyediakan informasi guna memudahkan pengelolaan dalam pelayanan kepada pasien dan memudahkan pengambilan keputusan manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, penilaian dan pengendalian) oleh pemberi pelayanan klinis dan administrasi pada sarana pelayanan kesehatan.

2.5.3 Pasien

Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis Sering kali, pasien menderita penyakit atau cedera dan memerlukan bantuan dokter untuk memulihkannya .

Secara umum karakter pasien dibedakan mejadi 2 tipe. Yang cenderung ingin mencari informasi lebih jelas –information seeking- dan ada yang tidak begitu mementingkan penjelasan dokter non information seeking.

2.5.4 Pengertian Obat

Menurut PerMenKes 917/Menkes/Per/x/1993, obat (jadi) adalah sediaan atau paduan-paduan yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki secara fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosa, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi.

2.5.5 Bahan Obat/Bahan Baku

Semua bahan, baik yang berkhasiat maupun yang tidak berkhasiat, yang berubah maupun yang tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan.


(28)

Produk ruahan merupakan tiap bahan yang telah selesai diolah dan Tinggal memerlukan pengemasan untuk obat jadi tinggal memerlukan pengemasan untuk menjadi obat jadi.

2.5.6 Penggolongan Obat

Obat digolongkan menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Obat Bebas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna hijau dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitamin dan mineral, obat gosok, beberapa analgetik-antipiretik, dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di Apotek, toko obat, toko kelontong, warung.

2. Obat Bebas Terbatas, merupakan obat yang ditandai dengan lingkaran berwarna biru dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat-obat yang umunya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat influenza, obat penghilang rasa sakit dan penurun panas pada saat demam (analgetik-antipiretik), beberapa suplemen vitamin dan mineral, dan obat-obat antiseptika, obat tetes mata untuk iritasi ringan. Obat golongan ini hanya dapat dibeli di Apotek dan toko obat berizin.

3. Obat Keras, merupakan obat yang pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat huruf K berwarna merah yang menyentuh tepi lingkaran yang berwarna hitam. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan dengan resep dokter. Obat-obat yang umumnya masuk ke dalam golongan ini antara lain obat jantung, obat darah tinggi/hipertensi, obat darah rendah/antihipotensi, obat diabetes, hormon,


(29)

antibiotika, dan beberapa obat ulkus lambung. Obat golongan ini hanya dapat diperoleh di Apotek dengan resep dokter.

4. Obat Narkotika, merupakan zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan (UURI No. 22 Th 1997 tentang Narkotika). Obat ini pada kemasannya ditandai dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang (+) berwarna merah. Obat Narkotika bersifat adiksi dan penggunaannya diawasi dengan ketet, sehingga obat golongan narkotika hanya diperoleh di Apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat menggunakan kopi resep). Contoh dari obat narkotika antara lain: opium, coca, ganja/marijuana, morfin, heroin, dan lain sebagainya. Dalam bidang kesehatan, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi/obat bius dan analgetik/obat penghilang rasa sakit.

2.5.7 Peran Obat

Obat merupakan salah satu komponen yang tidak dapat tergantikan dalam pelayanan kesehatan. Obat berbeda dengan komoditas perdagangan, karena selain merupakan komoditas perdagangan, obat juga memiliki fungsi sosial. Obat berperan sangat penting dalam pelayanan kesehatan karena penanganan dan pencegahan berbagai penyakit tidak dapat dilepaskan dari tindakan terapi dengan obat atau farmakoterapi. Seperti yang telah dituliskan pada pengertian obat diatas, maka peran obat secara umum adalah sebagai berikut:


(30)

1) Penetapan diagnosa

2) Untuk pencegahan penyakit 3) Menyembuhkan penyakit

4) Memulihkan (rehabilitasi) kesehatan

5) Mengubah fungsi normal tubuh untuk tujuan tertentu 6) Peningkatan kesehatan

7) Mengurangi rasa sakit 2.6Arsitektur Aplikasi

Arsitektur aplikasi merupakan suatu desain aplikasi yang terdiri dari komponen-komponen yang saling berinteraksi satu sama lain. Biasanya juga disebut dengan infrastruktur aplikasi. Cara komunikasi komponen-komponen tersebut melalui network atau jaringan yang saling terhubung.

2.6.1 Pengertian Jaringan Komputer Menurut Abdul Kadir (2003: 346) :

Jaringan komputer adalah hubungan dua buah simpul (umumnya berupa komputer) atau lebih yang tujuan utamanya adalah untuk melakukan pertukaran data. Dalam prakteknya, jaringan computer memungkinkan untuk melakukan berbagai perangkat lunak, perangkat keras, dan bahkan kekuatan pemrosesan.

Menurut Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer (2003:2) Jaringan komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras printer, harddisk dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada di berbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu computer yang saling berhubungan.

Tujuan dibangunnya jaringan komputer adalah membawa informasi secara tepat dan tanpa adanya kesalahan dari sisi pengirim (transmitter) menuju ke sisi penerima (receiver) melalui komunikasi.


(31)

Manfaat jaringan komputer yaitu sebagai berikut: 1. Sharing Resources

Sharing Resources bertujuan agar seluruh program, peralatan atau peripheral lainnya dapat dimanfaatkan oleh setiap orang yang ada pada jaringan komputer tanpa terpengaruh oleh lokasi maupun pengaruh dari pemakai .

2. Media Komunikasi

Jaringan komputer memungkinkan terjadinya komunikasi antar pengguna, baik untuk teleconference maupun untuk mengirim pesan atau informasi penting lainnya.

3. Integrasi Data

Pembangunan jaringan komputer dapat mencegah ketergantungan pada komputer pusat. Setiap proses data tidak harus dilakukan pada satu computer saja, melainkan dapat didistribusikan ke tempat lainnya.

4. Pengembangan dan Pemeliharaan

Dengan adanya jaringan komputer ini, maka pengembangan peralatan dapat dilakukan dengan mudah, menghemat biaya, memudahkan pemakai dalam merawat harddisk dan peralatan lainnya.

5. Keamanan Data

Sistem jaringan komputer memberikan perlindungan terhadap data. Jaminan keamanan data tersebut diberikan melalui pengaturan hak akses para pemakai dan password, serta teknik perlindungan terhadap harddisk sehingga data mendapatkan perlindungan yang efektif.


(32)

6. Sumber Daya lebih efisien dan informasi terkini

Dengan adanya pemakaian sumber daya secara bersama-sama, maka pemakai bisa mendapatkan hasil dengan maksimal dan kualitas yang tinggi.

2.6.2 Jenis – jenis Jaringan Komputer

Menurut Budhi Irawan (2005:19) terdapat (4) empat kategori utama jaringan komputer yaitu:

1. LAN (Local Area Network)

LAN digunakan untuk menghubungkan komputer yang berada di dalam suatu area kecil. Jarak antar komputer yang dihubungkannya mencapai 5 sampai 10 km, kecepatannya mulai 10 Mpbs sampai 100 Mbps.

2. MAN (Metropolitan Area Network)

MAN merupakan suatu jaringan yang cakupannya meliputi suatu kota. MAN menghubungkan LAN-LAN yang lokasinya berjauhan. Jangkauan MAN bisa mencapai 10 km sampai beberapa ratus km. Suatu MAN biasanya bekerja pada kecepatan 1,5 sampai 150 Mbps.

3. WAN (Wide Area Network)

WAN dirancang untuk menghubungkan komputer-komputer yang terletak pada suatu cakupan geografis yang luas, seperti hubungan dari satu kota ke kota lain di dalam suatu negara. Cakupan WAN bisa meliputi 100 km sampai 1.000 km, dan kecepatan antar kota bisa bervariasi anatara 1,5 Mbps sampai 2,4 Gbps. Dalam WAN, biaya untuk peralatan transmisi


(33)

sangat tinggi, dan biasanya jaringan WAN dimiliki dan dioperasikan sebagai suatu jaringan public.

4. GAN (Global Area Network)

GAN merupakan suatu jaringan yang menghubungkan Negara-negara di seluruh dunia. Kecepatan GAN bervariasi mulai dari 1,5 Mbps sampai 100 Gbps dan cakupannya mencakapi ribuan kilometer. Contoh sangat baik dari GAN adalah Internet.

2.6.3 Topologi Jaringan

Menurut Budhi Irawan (2005:25). Topologi secara fisik dari suatu jaringan lokal adalah merujuk kepada konfigurasi kabel, komputer, dan perangkat lainnya. Berikut adalah macam-macam topologi fisik yang digunakan di dalam jaringan lokal dintaranya :

1. Linear Bus (Garis Lurus)

Topologi linear bus terdiri dari satu jalur kabel utama dimana masing-masing ujungnya diberikan sebuah terminator. Semua nodes pada jaringan (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi sebuah kabel utama (backbone). Jaringan-jaringan Ethernet dan local talk menggunakan topologi linear ini.

2. Star (Bintang)

Pada topologi star, setiap nodes (file server, workstation, dan perangkat lainnya) terkoneksi ke jaringan melalui sebuah concentrator.


(34)

3. Ring (Cincin)

Topologi ring menggunakan teknik konfigurasi yang sama dengan topologi star tetapi pada topologi ini terlihat bahwa jalur media transmisi menyerupai suatu lingkaran tertutup.

4. Tree (Pohon)

Topologi model ini merupakan perpaduan antara topologi linear bus dan star, yang terdiri dari kelompok-kelompok dari workstation dengan konfigurasi star yang terkoneksi ke kabel utama yang menggunakan topologi linear bus. Topologi ini memungkinkan untuk perkembangan jaringan yang telah ada dan memungkinkan untuk mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan kebutuhan.

2.6.4 Client Server

Menurut Abdul Kadir (2003:81-82), Client adalah sembarang sistem atau proses yang melakukan sesuatu permintaan data atau layanan ke server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik, sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini computer, workstation, ataupun PC) atau piranti yang lain (misalnya printer).

Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta client bersangkutan. Setelah data diterima, client segera melakukan pemrosesan.

Keuntungan arsitektur client server menurut Abdul Kadir dalam bukunya yang berjudul “Pengenalan Sistem Informasi” adalah sebagai berikut :


(35)

Tabel 2.1 Keuntungan arsitektur client server

Fitur Keuntungan

Jaringan mesin-mesin yang kecil tetapi berdaya guna.

Jika sebuah mesin macet, bisnis tetap berjalan.

Kumpulan computer dengan ribuan MIPS (Million Instructions Per Second).

Sistem memberikan kekuatan dalam

melaksanakan suatu tugas tanpa

memonopoli sumber-sumber daya. Pemakai akhir diberi hak untuk bekerja secara lokal.

Beberapa workstation sangat

handal seperti mainframe, tetapi dengan biaya 90% lebih rendah.

Dengan memberikan kekuatan yang lebih untuk biaya yang kecil, sistem menawarkan keluwesan untuk melakukan pembelian pada hal-hal lain atau untuk meningkatkan keuntungan.

Sistem terbuka. Anda bisa memilih perangkat keras,

perangkat lunak, dan layanan dari berbagai vendor.

Sistem tumbuh dengan mudah dan dapat diperluas secara tak terbatas

Sangatlah mudah untuk memperbaharui sistem Anda saat kebutuhan Anda berubah. Lingkungan operasi klien yang

bersifat individual.

Anda dapat mencampur dan mencocokkan platform komputer yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing departemen dan pemakai.

Kekurangan arsitektur client server :

1. Mahal

2. Membutuhkan investasi untuk dedicated file server.

3. Perbaikan (jaringan besar membutuhkan seorang staff untuk mengatur agar sistem berjalan secara efisien).

4. Ketergantungan

5. Ketika server jatuh, mengakibatkan keseluruhan operasi pada network akan jatuh pula.


(36)

2.6.5 Perangkat Lunak Pendukung

Beberapa perangkat lunak pendukung yang digunakan dalam pembuatan Implementasi Sistem Informasi Rekam Medis Berbasis Client Server di Klinik Marga Cinta adalah Microsoft Visual Basic dengan menggunakan database MySQL

2.6.5.1 Microsoft Visual Basic

Microsoft Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan

sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan Integrated Development

Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat, Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java.


(37)

Gambar 2.2 Tampilan Visual basic 6.0

(Sumber : http://www.vb6.us/ Visual Basic 6 (VB6)/11 Mei 2011) 2.6.5.2Mengenai MySQL

Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah


(38)

dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sisitem manajemen database yang bersifat at relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.


(39)

34 3.1. Objek Penelitian

Pada penulisan usulan penelitian ini, penulis melakukan penelitian di Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta khususnya pada Sistem Informasi Rekam Data Medis. Adapun objek yang menjadi penelitian adalah Sistem Informasi Rekam Data Medis.

3.1.1. Sejarah Perusahaan

Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta adalah sebuah balai pengobatan umum. Balai pengobatan ini terbilang perusahaan yang sudah cukup lama melayani masyarakat dalam hal pengobatan, karena sudah beroperasi selama 15 tahun. Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta berdiri sejak tahun 1996 dan terletak di kawasan jalan terusan marga cinta no 127.

Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta merupakan perusahaan yang berdiri atas kerja sama dari beberapa dokter yaitu dr. J .Munandar dan dr. Wahyu. Pada masa itu di daerah marga cinta tidak ada balai pengobatan yang beroperasi, atas dasar itu lah beberapa dokter menilai bahwa ini merupakan salah satu peluang bisnis dan bisa membantu masyarakat dalam pengobatan karena letak instansi kesehatan di daerah itu sangatlah jauh.

Berdasarkan namanya yaitu klinik/balai pengobatan maka kegiatan utama nya yaitu memeriksa kondisi pasien, memberi tindakan serta memberikan resep kepada pasien yang melakukan pengobatan di Klinik/balai pengobatan Marga


(40)

Cinta. Tidak berbeda jauh dengan suatu usaha lain nya, Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta juga memiliki pelanggan tetap, dalam hal ini pasien yang ingin melakukan pengobatan atau tindakan di Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta.

Dalam kegiatan bisnisnya, setiap pasien yang melakukan pengobatan atau tindakan diharuskan membayar secara tunai karena Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta merupakan balai pengobatan swasta yang bergerak mandiri tanpa ada nya bantuan dari pemerintah.

3.1.2. Visi Dan Misi

Yang menjadi Visi dari Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta adalah menjadikan salah satu klinik/balai pengobatan yang dapat maju dan melayani masyrakat dengan baik dalam hal pengobatan dan tindakan yang diberikan. Sedangkan yang menjadi Misi dari Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta adalah membangun sebuah klinik/balai pengobatan dengan sumber daya manusia yang handal dan sumber dana yang berkesinambungan yang dapat menyediakan lapangan pekerjaan, sehingga dapat meminimalisir pengangguran dan memberikan kesehatan bagi masyarakat umum.

3.1.3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta ini terbilang sederhana, karena selain dikelola oleh beberapa dokter, klinik ini juga masih berskala kecil. Hanya ada beberapa orang pegawai yang dipekerjakan oleh klinik ini. Adapun struktur organisasinya adalah sebagai berikut :


(41)

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

(Sumber : Klinik/Balai pengobatan Marga Cinta)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berdasarkan struktur organisasi diatas, maka dapat diuraikan deskripsi tugasnya yaitu :

a) Pengelola

Orang yang mempunyai tugas untuk mengelola klinik agar terorganisir secara baik di mulai dari pembagian jadwal para dokter jaga dan perawat jaga dan lainnya.


(42)

b) Adm dan keuangan

Orang yang bertugas mengatur dan bertanggung jawab terhadap administrasi dan keuangan Klinik/Balai pengobatan

c) Ketua

Orang yang bertanggung jawab dan mengawasi kinerja dari pada dokter jaga dan perawat jaga apakah mereka bekerja dengan baik atau tidak d) Dokter jaga

Orang yang bekerja di klinik/Balai pengobatan yang bertanggung jawab atas pemeriksaan, tindakan dan resep kepada pasien yang berkunjung. e) Perawat jaga

Orang yang bekerja di klinik/Balai pengobatan yang bertanggung jawab atas pemberian obat dan menentukan harga pemeriksaan, tindakan dan resep kepada pasien yang berkunjung serta mengatur pasien yang berkunjung.

3.2. Metode Penelitian

Metode adalah suatu kerangka kerja untuk melakukan suatu tindakan, atau suatu kerangka berpikir menyusun gagasan, yang beraturan, berarah dan berkonteks, yang terpaut (relevant) dengan maksud dan tujuan. Secara ringkas, metode ialah suatu sistem berbuat. Karena berupa sistem maka metode merupakan seperangkat unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan.

Pada metode penelitian ini akan dijelaskan mengenai desain penelitian, jenis dan metode pengumpulan data, metode pendekatan dan pengumpulan sistem dan pengujian software.


(43)

3.2.1. Desain Penelitian

Untuk melakukan suatu penelitian perlu dilakukan perencanaan penelitian, agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan sistematis. Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan penelitian tindakan (Action Research).

Penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian tindakan (Action Research) ialah penelitian yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan baru, cara pendekatan baru, atau produk pengetahuan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung didunia aktual (lapangan). Peneliti memecahkan permasalahan yang ada dilapangan dengan mencari dan memilih (choice) alternatif yang tepat.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah sumber data primer dan sumber data sekunder yang menunjukkan kepada tujuan sasaran studi. Dalam penelitian ini sumber data primer diperoleh dari pengamatan langsung (observasi) dan wawancara, sedangkan data sekunder yakni dokumen – dokumen yang ada di Klinik Marga Cinta yang berhubungan dengan proses rekam data medis. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagaimana berikut :


(44)

3.2.2.1Sumber Data Primer

Untuk pengumpulan data-data yang diperlukan mengenai kegiatan Rekam Data Medis yang terjadi di Klinik/Balai Pengobatan ini, penulis menggunakan dua cara yaitu :

1. Observasi

Observasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan melalui pengamatan dan pencatatan oleh pengumpul data terhadap gejala atau peristiwa yang diselidiki pada obyek penelitian secara langsung tetapi tidak ada interaksi dengan objek yang diteliti dan tanpa sepengetahuan objek yang sedang diteliti tersebut dengan cara melakukan tinjauan langsung ke lapangan. Penulis melakukan tinjauan langsung ke lapangan untuk mencari data yang diperlukan terhadap objek yang diteliti di Klinik/Balai pengobatan marga Cinta.

2. Wawancara

Suatu teknik pengumpulan data dengan melakukan tanya jawab secara lisan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam proses Rekam Data Medis di Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta. Pihak-pihak yang terlibat diantaranya pengelola dan petugas bagian pendaftaran. Wawancara dilakukan penulis untuk mengambil data yang bersifat struktural maupun historical. Adapun poin-poin yang ditanyakan pada saat wawancara adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana prosedur yang berjalan di Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta


(45)

2. Kendala apa saja yang terjadi di Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta

3. Perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan di Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta

4. Harapan Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta setelah peneliti menghasilkan perangkat lunak yang dibutuhkan .

3.2.2.2Sumber Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang digunakan untuk mendukung data primer, merupakan jenis data yang sudah diolah terlebih dahulu oleh pihak pertama, data sekunder diambil secara tidak langsung dari objek penelitian misalnya data ini diperoleh dari buku-buku, jurnal, tutorial, internet dan lain-lain. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengumpulkan dokumen-dokumen yang berhubungan dengan objek penelitian Dalam hal ini, dokumen yang diperoleh akan dianalisis agar diperoleh data yang sesuai dengan penelitian. Adapun dokumen-dokumen yang dapat digunakan dalam tahap analisis sistem yaitu: .

1. Data Kunjungan Pasien Klinik Marga Cinta 2. Data Rekam Medis pasien

3. Data Obat Klinik Marga Cinta

4. Data kwitansi Pembayaran Klinik Marga Cinta 5. Laporan Kunjungan Pasien


(46)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai Sistem Informasi Rekam Data Medis di Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta yang sedang berjalan. Pendekatan ini bertujuan untuk mengetahui proses kerja yang sedang dikerjakan. Melalui pendekatan ini akan diketahui berbagai kebutuhan sistem informasi berdasarkan tata kelola data yang dilakukan di Klinik/Balai Pengobatan Marga Cinta.

Dalam menyusun skripsi ini, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode pendekatan terstruktur dan untuk mengembangkan sistem informasinya menggunakan metode pengembangan waterfall.

3.2.3.1Metode Pendekatan Sistem

Metode pendekatan sistem yang digunakan adalah pendekatan terstruktur. Pendekatan terstruktur (structure approach) dilengkapi dengan alat-alat dan teknik-teknik yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan adalah sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan jelas. Metodologi ini mengendalikan penggunaan alat-alat dan teknik-teknik untuk mengembangkan sistem terstruktur.

Melalui pendekatan terstruktur, permasalahan-permasalahan yang kompleks di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangannya, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik serta bebas dari unsur kesalahan.


(47)

3.2.3.2Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem informasi yang digunakan adalah dengan menggunakan model waterfall. Waterfall merupakan model pengembangan sistem yang sederhana dengan aliran sistem yang linier, dimana output dari setiap tahapan adalah input bagi tahapan berikutnya.

Secara umum tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 3.2 Proses Pemodelan WaterFall

(Sumber:http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/softwareprocess.pdf/21 mei 2011)

Berikut adalah penjelasan dari tahap-tahap yang dilakukan di dalam model water fall menurut Sommerville (2001:52) :

a) Requirements analysis and definition: Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus


(48)

dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

b) System and software design: Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

c) Implementation and unit testing: desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji secara unit

d) Integration and system testing: Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

e) Operation and maintenance: mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

Menggunakan metode waterfall memiliki beberapa kelebihan diantara metode-metode lainnya antara lain :

a. Tuntutan disiplin kerja yang tinggi b. Dokumentasi yang lengkap

c. Tiap tahapan selalu dalam kontrol melalui verifikasi

d. Perawatan sistem mudah, karena dokumentasi yang lengkap e. Menggunakan alur linier yang jelas alurnya.

3.2.3.3Alat Bantu Analisis dan Perancangan

Tahap perancangan suatu sistem diperlukan teknik-teknik penyusunan sistem untuk menganalisa dan mendokumentasikan data yang mengalir didalam sistem tersebut. Adapun alat bantu yang dipakai dalam analisis dan perancangan


(49)

sistem informasi yang akan dibuat yaitu terdiri dari bagan alir dokumen(Flowmap), diagram konteks (Conteks diagram), diagram arus data (Data flow diagram), kamus data (Data dictionary) dan perancangan basis data.

1. Flow Map

Flow map merupakan gambaran hubungan antara entity yang terlihat berupa aliran-aliran dokumen yang ada. Bagan alir dokumen merupakan bagan alir yang menujukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusannya.

2. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan langkah awal dari analisis terstruktur dan level teratas dari diagram arus data dan merupakan penggambaran sistem secara garis besar. Diagram konteks menggambarkan hubungan aliran-aliran data kedalam dan keluar sistem atau entitas-entitas yang terletak diluar sistem (external entity ) yang mengirim data ke sistem ( output ) atau menerima data dari sistem tersebut ( input ). Satu hal yang perlu diperhatikan, diagram konteks hanya menggunakan satu lingkaran proses yang mewakili proses dari seluruh sistem.

3. Data Flow Diagram

Data flow diagram adalah alat yang digunakan logika oleh sistem yang telah ada atau suatu sistem yang akan dikembangkan tanpa mempertimbangkan fisik dimana data arus mengalir.

Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD, yaitu : 1. Kesatuan Luar ( External Entity )

Merupakan kesatuan ( External Entity ) di lingkungan sistem, dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang menerima input atau


(50)

memberi input dari sistem, disimbolkan dengan bentuk persegi panjang.

2. Arus Data ( Data Flow )

Menjalankan arus dari data yang dapat berupa input bagi sistem, yang disimbolkan dengan bentuk panah.

3. Proses ( Process )

Kegiatan yang dilakukan oleh sistem dari arus data yang masuk untuk menghasilkan arus data keluaran. Proses disimbolkan dengan bentuk lingkaran.

4. Simpanan Data ( Data Store )

Data simpanan merupakan simpanan dari data yang dapat berupa suatu file atau database pada sistem komputer. Simpanan data dapat disimbolkan dengan garis horizontal paralel yang tertutup disalah satu ujungnya.

4. Kamus Data

Kamus Data atau Data Dictionary adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan informasi dari suatu sistem informasi. Kamus data digunakan dengan dua tahap yaitu tahap analisis dan perancangan sistem. Pada tahap menganalisis suatu sistem, kamus data dapat digunakan sebagai alat komunikasi antar analisis dan pemakai mengenai data yang masuk kedalam sistem. Sedangkan dalam tahap perancangan sistem, kamus data digunakan untuk digunakan merancang input, merancang laporan-laporan dan database.


(51)

5. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan kumpulan data yang dihubungkan secara bersama-sama, dan gambaran dari data yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi.

Perancangan basis data sangat penting karena mengacu pada aktivitas yang memusatkan pada perancangan dari struktur basis data yang akan digunakan untuk menyimpan dan mengatur penggunaan akhir data. Oleh karena dalam perancangan basis data dibutuhkan beberapa langkah yaitu :

a. Normalisasi

Normalisasi merupakan proses yang menggunakan pendekatan formal untuk menelaah dan kemudian mengelompokkan data item/atribut ke bentuk yang lebih baik dalam meminimalkan pengaruh perubahan-perubahan bisnis dimasa mendatang serta meminimalkan perubahan-perubahan sistem pada sistem aplikasi atau program, apakah ada kesulitan pada saat menambah, mengubah, menghapus, review pada suatu database dan bila terdapat kesulitan pada pengujian tersebut, maka relasinya harus dipecahkan lagi menjadi beberapa tabel sehingga bentuknya menjadi database normal.

Tujuan normalisasi adalah :

1. Mengurangi keanekaragaman data

2. Mengurangi terjadinya penyimpangan dalam operasi insert, delete, update.


(52)

a. Bentuk tidak normal

Merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja data tidak lenglap. Data dikumpulkan sesuai dengan kedatangannya. b. Bentuk normalisasi pertama ( 1NF/First Normal Form )

Bentuk normal tahap pertama ( 1NF ) terpenuhi jika sebuah tabel tidak memiliki atribut bernilai banyak atau lebih dari satu atribut dengan domain nilai yang sama.

c. Bentuk normalisasi kedua ( 2NF/Second Normal Form )

Bentuk tahap normal kedua ( 2NF ) terpenuhi jika pada sebuah tabel, semua atribut yang tidak termasuk dalam key primer memiliki ketergantungan fungsional ( KF ) pada key primer secara utuh. Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya bersifat parsial ( hanya tergantung pada sebagian dari key primer ).

d. Bentuk normalisasi ketiga ( 3NF )

Suatu relasi memenuhi bentuk ketiga ( 3NF ) jika dan hanya jika relasi tersebut memenuhi 2NF, dan setiap kolom bukan kunci tidak tergantung secara fungsional kepada kolom bukan kunci yang lain dalam relasi tersebut.

Dengan kata lain setiap kolom bukan kunci primer tidak memiliki ketergantungan secara transitif terhadap kunci primer.


(53)

b. Tabel Relasi

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel-tabel yang akan digunakan dalam program aplikasi pemecahan dari file yang menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah kunci yang menghubungkan relasi datanya.

c. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Al Bahra (2005:143), Diagram hubungan entitas atau yang lebih dikenal dengan E-R diagram, adalah notasi grafik dari sebuah model data atau sebuah model jaringan yang menjelaskan tentang data yang tersimpan (stored data) dalam sistem secara abstrak. Diagram hubungan entitas tidak menyatakan bagaimana memanfaatkan data, membuat data, mengubah data dan menghapus data.

3.2.4 Pengujian Software

Pengujian software adalah teknik untuk menguji perangkat lunak, untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

Adapun pada penelitian ini, pengujian perangkat yang digunakan yaitu dengan teknik pengujian black box testing. Pengujian Black Box adalah pengujian yang menguji sistem berupa tampilan atau bagian luar sistem tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan benar. Data uji dibangkitkan, dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.


(54)

4.1 Analisis Sistem yang sedang berjalan

Sebuah sistem informasi memiliki beberapa elemen yang membuat sistem

informasi tersebut dapat berjalan dengan baik. Tingkat keberhasilan sistem tersebut

tergantung juga terhadap beberapa faktor, antara lain bagaimana alur kerja yang

dilakukan oleh sebuah sistem, dokumen yang digunakan, media penyimpanan data

maupun informasi yang dihasilkan oleh sebuah sistem. Berikut adalah elemen yang

terdapat pada sistem yang berjalan dari kegiatan rekam data medis di Klinik marga

Cinta

4.1.1. Analisis dokumen

Sebuah sistem pastilah memiliki beberapa dokumen yang isinya merupakan

dokumentasi secara tertulis ataupun visualisasi dari kegiatan-kegiatan yang telah

dijalankan oleh sistem. Pada umumnya dokumen terdapat dalam media kertas.

Dokumen-dokumen tersebut dapat berupa dokumen inputan maupun keluaran. Dalam

sistem informasi Rekam Data Medis di Klinik Marga Cinta yang ada pada umumnya

tersimpan dalam bentuk file-file kertas.

Berikut adalah dokumen-dokumen yang digunakan dalam kegiatan Rekam

Data Medis di Klinik Marga Cinta :


(55)

Sumber

: Pasien

Distribusi

: Pasien – bagian pendaftaran

Rangkap

: 1 (Satu)

Bentuk Dokumen

: KTP/SIM/Kartu Identitas lainnya

Item Data

: No_Identitas, Nama Pasien, Alamat

2.

Buku Medical record

Fungsi

: Catatan Riwayat Kesehatan Pasien / Buku Rekam

Medic

Sumber

: Bagian Pendaftaran

Distribusi

: Bagian pendaftaran-Dokter

Rangkap

: 1 (Satu)

Bentuk Dokumen

: Dokumen

Item Data

: No_Buku Medical Record, Nama Pasien,

JenisKelamin, Keluhan, Diagnosa, Resep

3.

Kartu Pasien

Fungsi

: Sebagai Tanda Bukti bahwa pasien merupakan

Pasien Klinik Marga Cinta

Sumber

: Bagian Pendaftaran


(56)

4.

No urut

Fungsi

: Sebagai No urut pasien untuk pemeriksaan ke Dokter

Sumber

: Bagian Pendaftaran

Distribusi

: Bagian pendaftaran-Pasien-Dokter

Rangkap

: 1 (Satu)

Bentuk Dokumen

: Dokumen

Item Data

: No Urut

5.

Resep

Fungsi

: Sebagai Hasil Pemeriksaan yang berisi daftar

Obat Untuk Pasien

Sumber

: Dokter

Distribusi

: Dokter-Pasien-Bagian Pendaftaran

Rangkap

: 1 (Satu)

Bentuk Dokumen

: Dokumen

Item Data

: No Resep ,Daftar Obat

6.

Laporan Kunjungan Pasien

Fungsi

: Sebagai Dokumentasi Kunjungan pasien ke Pengelola

Sumber

: Bagian Pendaftaran


(57)

7.

Catatan Kebutuhan Obat

Fungsi

: Sebagai Dokumentasi atau Catatan Kebutuhan Obat

Sumber

: Bagian Pendaftaran

Distribusi

: Bagian Pendaftaran-Pengelola

Rangkap

: 2 (Dua)

Bentuk Dokumen

: Dokumen

Item Data

: No,Hari,Tanggal,Daftar Kebutuhan Obat, Jumlah

Obat

8.

Kwitansi

Fungsi

: Sebagai Tanda Bukti Pembayaran Resep, tindakan,

Pemakaian Fasilitas dan Konsultasi

Sumber

: Bagian Pendaftaran

Distribusi

: Bagian Pendaftaran-Pasien

Rangkap

: 2 (Dua)

Bentuk Dokumen

: Dokumen

Item Data

: No Kwitansi ,Nama Penerima,Nominal

9.

Faktur

Fungsi

: Sebagai Tanda Bukti Pembayaran Daftar Kebutuhan


(58)

Bentuk Dokumen

: Dokumen

Item Data

: NoFaktur, Daftar Kebutuhan Obat , Jumlah Obat

4.1.2 Analisis Prosedur yang sedang berjalan

Prosedur merupakan urutan kegiatan yang tepat dari tahapan-tahapan yang

menerangkan mengenai proses apa yang dikerjakan, siapa yang mengerjakan proses

terkait dan bagaimana proses itu dapat berjalan. Kegiatan-kegiatan dalam organisasi

mempunyai aturan-aturan baku yang harus dijalankan agar kegiatan tersebut dapat

berjalan dengan baik.

Pada klinik marga cinta, pelayanan pengobatan yang diberikan kepada pasien,

merupakan faktor terpenting dari pengobatan di klinik marga cinta

Uraian

prosedur yang sedang berjalan di Klinik Marga Cinta yaitu : a) Prosedur proses pendaftaran bagi pasien baru

1.

Pasien menyerahkan identitas yang dapat berupa SIM/KTP atau identitas

lainnya ke bagian pendaftaran

2.

Bagian pendaftaran mengisi daftar kunjungan Pasien lalu membuat buku

medical record yang selanjutnya dibuat kartu pasien. Identitas dan kartu

pasien diserahkan kepada pasien


(59)

b)

Prosedur proses Pemeriksaan Pasien

a.

Pasien membawa Kartu pasien dan diberikan kepada Bagian

pendaftaran

b.

Lalu bagian pendaftaran mencari buku medical record serta

menentukan poli dan nomor urut pasien dan memperbaharui data

kunjungan pasien

c.

Dokter memeriksa dan mencatat diagnosa pasien berdasarkan kartu

pasien, no urut dan buku medical record. Sehingga menghasilkan

Resep dan Buku medreck yang telah diperbaharui. Apabila setelah

pemeriksaan dokter tidak bisa menangani pasien, dokter membuat

Catatan rujukan kepada pasien

d.

Setelah pasien mendapatkan resep, pasien menyerahkan resep tersebut

ke bagian pendaftaran, yang selanjutnya bagian pendaftaran mencari

obat yang dibutuhkan dan menghitung biaya pengobatan serta

membuat kwitansi pembayaran


(60)

b)

Bagian pendaftaran membuat LKO berdasarkan data stock obat

kosong serta surat pemesanan obat yang selanjutnya diserahkan ke

pengelola untuk disetujui.

c)

Pengelola menyetujui dan menyerahkan surat pemesanan obat kepada

supplier.

d)

Supplier memberikan faktur kepada pengelola dan pengelola

menyerahkan faktur ke bagian pendaftaran yang selanjutnya bagian

pendaftaran mendata obat yang masuk dan data stock obat pun telah

terbaharui.

4.1.2.1 Flow Map


(61)

Gambar 4.1 Flow map Proses Pendaftaran Pasien baru yang sedang berjalan

Keterangan :

Buku Medreck : Buku Medical Record

DKP

: Data Kunjungan Pasien


(62)

(63)

(64)

PHO

: Panduan Harga Obat

PHPTPSK

: Panduan Harga Pemeriksaan ,Tindakan,Pemakaian Sarana

dan Konsultasi

D : Arsip PHO

E : Arsip PHPTPSK

F : Arsip Kwitansi


(65)

(66)

I

: Arsip Faktur

J

: Arsip faktur

4.1.2.2. Diagram Konteks

Diagram Konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level

tertinggi dari

data flow diagram

yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem. Adapun diagram konteks yang sedang berjalan dapat dilihat pada

gambar berikut ini :


(67)

sistem. Berikut adalah DFD sistem yang sedang berjalan :

Gambar 4.5

DFD level 1

Keterangan:

Buku Medreck : Buku medical record

DKP

: Data Kunjungan Pasien

LKP

: Laporan Kunjungan Pasien


(68)

Medis. Ketiga proses tersebut dilakukan pemecahan untuk mengetahui prosedur yang

lebih detail dari proses yang dilakukan.

Berikut ini adalah DFD level 2 dari proses 1 yaitu proses Pendaftaran Pasien.

Gambar 4.6

DFD level 2 Proses 1 Pendaftaran Pasien

Keterangan :

Buku Medreck : Buku medical record

DKP

: Data Kunjungan Pasien

LKP

: laporan Kunjungan Pasien

Pada proses 1 diatas dapat diketahui bahwa proses tersebut digambarkan lagi

menjadi 4 proses agar lebih detail lagi yaitu 1.1 Mencatat Data Pasien, 1.2 Membuat


(69)

Gambar 4.7

DFD level 2 Proses 2 Berobat Pasien

Keterangan :

Buku Medreck : Buku medical record


(70)

Obat.

Gambar 4.8

DFD level 2 Proses 3 Pengelolaan Obat

Keterangan :

LKO

: laporan kebutuhan Obat

4.1.3. Evaluasi Sistem yang sedang Berjalan

Mengevaluasi sistem yang sedang berjalan sangat penting karena untuk

mengidentifikasi masalah-masalah yang ada dan berusaha untuk memperbaikinya,

jika terdapat kesalahan-kesalahan. Sistem yang akan dibangun adalah merupakan

hasil dari pengembangan dari sistem yang sedang berjalan dimana sistem yang

sedang berjalan tersebut mempunyai kelemahan-kelemahan yang harus diperbaiki.


(71)

berjalan :

1.

Media penyimpanan data menggunakan media kertas, hal ini mengakibatkan

pencarian data dilakukan dengan cara menelusuri arsip-arsip yang dapat

menyita waktu, dan kurang terjaminnya keamanan data dari kerusakan data

yang berupa arsip.

Solusi : Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi yang

menggunakan database, media penyimpanan hanya di hardisk computer saja,

dan data pun lebih terjaga dengan aman, maka dalam proses pencarian data

pun bisa lebih cepat dan akurat.

2.

Setiap entitas belum terintegrasi sehingga menyebabkan informasi yang

dihasilkan lambat, kurang akurat dan tidak relevan.

Solusi : Dengan menggunakan sistem yang terkomputerisasi maka setiap

entitas sudah terintegritas dengan baik.

Dengan dikembangkanya pembuatan

Sistem Informasi Rekam Data Medis

di Klinik Marga Cinta

yang terkomputerisasi diharapkan kekurangan dan

kelemahan pada Sistem Informasi Rekam Data Medis dapat teratasi.

4.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah tahapan setelah analisis dari siklus pengembangan

sistem yang didefinisikan dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan untuk


(72)

berfungsi, juga menyangkut konfigurasi dari komponen-komponen perangkat keras

dan perangkat lunak dari suatu sistem.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan pembuatan perancangan program atau sistem ini adalah untuk

memberikan penjelasan atau mengatasi kekurangan-kekurangan yang ada pada sistem

yang sebelumnya yang sedang berjalan sehingga dapat menghasilkan Pelayanan di

Klinik marga cinta menjadi lebih cepat dan tepat serta pembuatan laporan yang akurat

Dalam pembuatan rancangan program ini tidak banyak perubahan terhadap

sistem yang sedang berjalan. Perancangan program yang diusulkan merupakan

langkah untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan sistem yang ada dengan

diterapkannya penggunaan sistem terkomputerisasi yaitu dengan adanya database.

Perancangan yang dibuat bertujuan untuk mempermudah proses dalam

Pelayanan Pasien di Klinik Marga Cinta sehingga proses yang mulanya manual

menjadi terkomputerisasi. Mengurangi kesalahan yang biasa disebabkan oleh

manusia dan memperlancar proses pelayanan kepada pasien yang berobat ke klinik

Marga Cinta. Mempercepat proses pembuatan laporan dan menjaga keamanan data.

Pengimplementasian ini memerlukan analisis dan perancangan yang saling

berhubungan sehingga dapat membentuk suatu program aplikasi yang sesuai dengan

sistem yang telah ada.


(1)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengembangan sistem yang telah penulis lakukan, penulis mencoba membuat suatu kesimpulan dan mengajukan beberapa saran yang berhubungan dengan pembahasan yang telah dikemukakan di bab-bab sebelumnya.

6.1 Kesimpulan

Pembangunan Sistem Informasi Rekam data Medis di Klinik Marga Cinta merupakan pengembangan dari sistem yang sedang berjalan. Berbagai permasalahan yang muncul telah diupayakan untuk dapat ditangani dengan sistem baru yang diusulkan ini. Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pembangunan sistem informasi Rekam data medis ini antara lain :

1. Perancangan sistem informasi Rekam data medis yang telah dibuat, sudah menjawab permasalahan yang ada di Klinik Marga Cinta. Berdasarkan permasalahan yang ada, Sistem informasi ini dapat memudahkan proses pengolahan, pencarian dan penyimpanan data sehingga menjadi lebih cepat dan efektif.

2. Sistem informasi Rekam Data Medis yang telah dibuat sudah terintegrasi dengan baik sehingga informasi yang dihasilkan lebih cepat, akurat dan relevan.


(2)

6.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil maka penulis menyarankan kepada perusahaan yang menggunakan informasi sebagai pendukung fungsi-fungsi manejarial untuk melakukan pengembangan terhadap sistem yang sedang berjalan yaitu sebagai berikut :

1. Pengembangan Perangkat lunak lebih diperluas, tidak hanya terbatas pada kegiatan rekam data medis, data pasien serta pendataan obat tetapi bisa juga melihat laporan keuangan, penggajian dokter dan penggajian perwat jaga.

2. Mengembangkan sistem dengan dengan menyediakan data untuk rawat inap.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir.2003.Pengenalan Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta. Al Bahra Bin Ladjamudin.2005.Analisis Dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta

Azhar Susanto,Mbus,AK.2004.Sistem Informasi Manajemen.Lingga Jaya. Bandung

Budhi Irawan. 2005. Jaringan Komputer. Graha Ilmu. Yogyakarta.

Jeffery L. Whitten, Lonnie D.Bentley and Kevin C.Dittman.2004.Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6.Andi.Yogyakarta.

Jogiyanto.2001.Analisis Dan Desain Sistem Informasi.Andi.Yogyakarta

Kristanto, Harianto2004,Konsep dan Perancangan Database : Penerbit ANDI, Yogyakarta Ladjamudin, Al-Bahra.2005.Analisis dan Desain Sistem Informasi.Graha Ilmu.

Yogyakarta

Muhammad Fakhri Husein dan Amin Wibowo.2002.Sistem Informasi Manajemen.2002.UPP AMP YKPN.Yogyakarta

Roger S. Pressman.2002.Rekayasa Perangkat Lunak.ANDI.Yogyakarta Tata Sutabri.2003.Analisis Sistem Informasi, Andi.Jogyakarta

Tata Sutabri.2005.Sistem Informasi Manajemen. Andi. Yogyakarta.

W. J. S. Poerwadarminta. 2003.Kamus Bahasa Indonesia Edisi 3.Balai Pustaka.Jakarta Online:

http://apr1l-si.comuf.com/PengatarSI.pdf/pengantar sistem infromasi/04 maret 2011 http://eprints.undip.ac.id/17431/1/ETI_MURDANI.pdf/Pengembangan Sistem Informasi Rekam Medis Rawat Jalan Untuk Mendukung Evaluasi Pelayanan/05 maret 2011 http://id.wikipedia.org/ Visual_Basic / 20 Maret 2010

http://id.wikipedia.org/wiki/Pasien/22 mei 2011

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/softwareprocess.pdf/Software proses model 1/21 mei 2011 http://soil.faperta.ugm.ac.id/tj/1981/1990%20SISTEM%20INFORMASI.pdf/sistem informasi pengertian dan kepentingan nya /04 maret 2011


(4)

http://spesialisbedah.com/2010/02/karakteristik-pasien/23 mei 2011

http://www.vb6.us/ Visual Basic 6 (VB6)/11 Mei 2011)


(5)

BIODATA PENULIS

NAMA LENGKAP : Muhammad Iqbal Rizal

NIM : 10507642

TAHUN ANGKATAN : Angkatan 2007

TEMPAT/TGL LAHIR : Cianjur , 17 Februari 1990

JENIS KELAMIN : Laki-laki

AGAMA : Islam

ALAMAT LENGKAP : JL.wonosari rt 03 rw 01 Desa Rimbajaya

Kec.tapung hulu Kab.Kampar Prov.Riau

NO.TELEPON / HP : 081 268 070 343

EMAIL : blucker90@windowslive.com

PENDIDIKAN

1. Tahun 1995 – 2001 : SD Negeri 027 Kota Lama

2. Tahun 2001– 2004 : MTS Bahrul Ulum

3. Tahun 2004 – 2007 : SMAN 2 Rambah Hilir (Berwawasan Keunggulan)

4. Tahun 2007 - Sekarang : Universitas Komputer Indonesia (Jurusan Sistem Informasi)


(6)