Profil Densitas Fluks Molar Terhadap Waktu Pengaruh Temperatur Terhadap Difusivitas

5

II.2 Profil Densitas Fluks Molar Terhadap Waktu

Fluks molar N A merupakan laju pengurangan cairan dalam pipa kapiler dalam satuan waktu. Nilai � molcm 2 s diperoleh dari perhitungan pada lampiran B.2. berdasarkan percobaan diperoleh nilai densitas fluks molar N AZ pada tabel berikut : Tabel 2.2.1 Nilai Fluks Molar terhadap waktu pada suhu 35 ºC Tabel 2.2.2 Nilai Fluks Molar terhadap waktu pada suhu 45 ºC Berdasarkan kedua tabel diatas, diperoleh nilai dari � = 0 molcm 2 s pada t = 0 menit, hal ini disebabkan karena pada saat waktu ini, senyawa etanol belum mengalami difusi atau jumlah mol A tidak mengalami penguapan. Sedangkan untuk konsdisi waktu yang lain, dapat disimpulkan bahwa waktu berbanding terbalik dengan nilai N AZ yang berarti semakin lama waktunya, maka semakin kecil jumlah mol A yang mengalami penguapan, dan teori ini dapat dibuktikan dari persamaan N AZ .M A = ρ ժ� ժ� .

II.3 Pengaruh Temperatur Terhadap Difusivitas

Pada praktikum yang dilakukan, digunakan suhu dengan 2 variasi, yaitu 35 ºC dan 45 ºC dengan pengambilan data yang dilakukan setiap 10 menit dan didapatkan 5 variasi dengan waktu yang berbeda. Dan pengaruh kedua suhu tersebut terhadap difusivitas dapat dilihat pada tabel dan grafik berikut: t menit ts Zcm N AZ molcm 2 s 22,1 0,00000 10 600 22 0,037878261 20 1200 22 0,01893913 30 1800 22 0,012626087 40 2400 2,19 0,000942652 t menit ts Zcm N AZ molcm2s 22,8 0,0000 10 600 22,7 0,000651391 20 1200 22,7 0,000325696 30 1800 22,6 0,000216174 40 2400 22,6 0,00016213 6 Tabel 2.3.1 Data pengaruh suhu terhadap Difusivitas Gambar 2.3.1 Grafik hubungan antara suhu dan Difusivitas Berdasarkan gambar 2. 3. 1 dapat dilihat bahwa peningkatan suhu akan mengakibatnya meningkatkan koefisien difusivitas, yang artinya semakin tinggi suhu maka proses difusi semakin cepat. Hal ini disebabkan oleh senyawa etanol yang semakin cepat menguap pada suhu yang tinggi. Hasil ini sesuai dengan pendapat dari Brid, 1924 yang mengatakan koefisien difusivitas pada sistem biner merupakan fungsi dari suhu, dimana suhu akan meningkatkan laju difusi Karena akan menambah dryving force proses difusi dengan meningkatkan laju penguapan etanol. Pada jurnal Agustina, 2013 juga dijelaskan bahwa suhu pemanasan berbanding lurus dengan koefisien konduktivitas. Namun variasi suhu tidak boleh melebihi suhu titik didih dari etanol, yaitu 78,32 ⁰C Krik R F, 1951 Jika variasi suhu melebihi dari suhu titik didih etanol, maka pada saat melakukan percobaan, pengamatan difusi fasa gas dari etanol tidak akan tercapai. Karena pada saat suhu 78,32 ⁰C, etanol akan mendidih atau mengalami penguapan, sehingga pengamatan difusi setiap interval waktu tidak dapat lagi diamati.

II.4 Profil Konsentrasi Senyawa yang Berdifusi