amplitudonya cukup besar dan terlihat seperti garis zig zag yang artinya data yang terekam tidak cukup baik. Data yang ditamplikan belum dapat memberikan
informasi mengenai resistivitas batuan ditempat dilakukannya pengukuran. Untuk itu, maka dilakukan proses pengolahan data selanjutnya yaitu memasuki tahap
mengubah informasi domain waktu menjadi domain frekuensi menggunakan Transformasi Fourier.
Gambar 3.4 Data
Time Series
3.5.1 Transformasi Fourier
Salah satu jenis Transformasi Fourier yang digunakan yaitu Transformasi Fourier Diskret atau
Discrete Fourier Trasnform
DFT merupakan suatu fungsi matematis yang digunakan untuk mengubah suatu sinyal yang masih dalam
domain waktu menjadi domain frekuensi dengan durasi berhingga. Berikut adalah persamaan DFT
X =
∑ [ ]
⁄
3.1 Gambar 3.5 menunjukkan proses Transformasi Fourier pada
software
SSMT2000.
Gambar 3.5 Transformasi Fourier
3.5.2
Robust Processing
Melakukan
Robust Processing
untuk menambahkan parameter –
parameter yang sesuai. Kedua proses ini menggunakan software SSMT2000. Informasi yang dihasilkan dari
robust processing
adalah berupa
file
MTH dan MTL yang didalamnya berisi informasi mengenai impedansi yang berisi informasi
mengenai resistivitas semu dan fase. Informasi ini dapat ditampilkan menggunakan software MT Editor.
Menurut Simpson dan Bahr 2005 mengatakan bahwa
robust processing
adalah teknik pemrosesan
statistical
untuk mengidentifikasi dan menghapus data yang menyimpang oleh
noise
.
Robust processing
digunakan untuk merendahkan nilai
outliers
pada proses iterasi.
Outliers
adalah data dengan nilai yang menyimpang jauh dari nilai rata-rata, umumnya data tersebut dapat dianggap
sebagai noise sehingga
robust processing
dapat berperan sebagai filter
noise
awal bagi data MT. Gambar 3.6 menunjukkan
robust processing
saat sedang berjalan menggunakan
software
SSMT2000.
Gambar 3.6
Robust Processing
3.5.3 Seleksi
Cross Power
Setiap titik yang berada pada kurva resistivitas maupun fasa dapat diwakilkan oleh titik-titik lainnya yang biasa disebut dengan
cross power
.
Cross power
ini dapat ditentukan pada saat
robust processing
dengan mengatur parameter tertentu tetapi secara umum biasanya setiap titik diwakilkan oleh dua
puluh titik. Nilai
cross power
dapat disesuaikan agar bentuk kurva resistivitas dan kurva fasa dapat menjadi lebih halus. Pada saat proses inversi, apabila bentuk
kurva baik model yang dihasilkan akan mempunyai nilai eror yang kecil dan dapat menggambarkan struktur bawah permukaan yang mendekati keadaan
sesungguhnya. Pada gambar 3.7 terdapat dua kurva resistivitas terhadap frekuensi dan
dua kurva fase terhadap frekuensi pada titik MT5. Kondisi idealnya adalah kurva TE dan kurva TM berhimpitan tetapi kenyataannya terjadi efek pergeseran ke atas
maupun ke bawah dengan jarak tertentu dari yang seharusnya. Nilai restivitas
akan berubah karena pergeseran ini, dan menyebabkan hasil interprestasi menjadi tidak tepat. Melakukan koreksi sangatlah diperlukan agar kurva menjadi benar
dan hasil interpretasinya pun benar. Pada hasil yang didapat, kurva tersebut terlihat tidak rapi dan tidak halus diakibatkan oleh beberapa kondisi saat proses
pengukuran berlangsung yaitu heterogenitas permukaan. Ketidakhomogenan akan mengganggu penjalaran arus dan menumpuk di daerah batas hetergoneitas
tersebut. Akibatnya adalah kurva hasil pengukuran MT akan bergeser ke atas jika
melewati daerah yang resistif dan akan bergeser ke bawah jika melewati daerah yang konduktif. Proses seleksi
cross power
dilakukan untuk menaikkan atau menurunkan titik pada kurva.
Cross power
merupakan kumpulan data parsial yang jumlahnya dapat ditentukan pada saat melakukan
robust processing
. Jumlah
robust processing
paling sedikit adalah satu dan paling banyak berjumlah seratus. Pada penelitian ini dipilih jumlah
cross power
yang maksimal yaitu seratus agar dapat meminimalkan
noise
yang terukur dan agar lebih tepat dalam memodelkan citra bawah permukaan. Apabila memilih
cross power
yang maksimal maka kurva hasil
smoothing
nya akan lebih baik bila dibandingkan dengan memilih yang minimal. Terdapat keadaan dimana suatu titik pada kurva resistivitas yang
memang nilainya sudah tepat tidak dapat dinaikkan atau diturunkan melalui seleksi
cross power
ataupun jika dapat tidak signifikan. Jumlah
cross power
dalam hal ini tidak terlalu berpengaruh dan keadaan kurva yang didapat sudah baik.
Gambar 3.7 Kurva Resistivitas Terhadap Frekuensi dan Fase Terhadap Frekuensi Sebelum Dilakukan Proses
Filtering
pada MT Editor Gambar 3.8 menunjukkan kurva setelah dilakukan proses
filtering
yang hasilnya kurva menjadi jauh lebih baik dan halus .Kurva yang sudah baik ini di
simpan ke dalam bentuk format .edi atau EDI
file
.
File
ini kemudian dapat dibuka menggunakan
software
WinGlink. Terdapat beberapa menu yang dapat digunakan yaitu
Maps, Soundings, Pseudo Section, X Section, 2D Inversion , 3D Modeling
dan
Interpreted Views
. Menu
Maps
digunakan untuk menampilkan lintasan pengukuran saat proses akuisisi data yang berisi informasi ketinggian titik
pengukuran, lintasan titik pengukuran dan koordinat tempat melakukan pengukuran.
Gambar 3.8 Kurva Resistivitas Terhadap Frekuensi dan Fase Terhadap Frekuensi Setelah Dilakukan Proses
Filtering
pada MT Editor
3.5.4 Penghalusan Kurva