Strategi Hidup Pedagang Sayur yang Bekerja di Sektor Informal (Kasus pada Pedagang Sayur di Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat)
RINGKASAN
MUHAMMAD RAY0 LUBIS. 'Strategi Hidup Pedagang Sayur yang Bekerja di
Sektor Informal (Kasus pada Pedagang Sayur di Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan
Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat). (Dibawah bimbingan BAMBANG
S. UTOMO)
Sejalan dengan perubahan dengan struktur perekonomian dari sektor pertanian
ke non pertanian menyebabkan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian
menurun. Pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke non pertanian tidak secara
otomatis mengubah mata pencaharian tenaga kerja di sektor pertanian. Keterbatasan
kesempatan kerja sektor pertanian karena keterbatasan lahan mengakibatkan
kelebihan tenaga kerja yang secara dinamis masuk ke sektor informal.
Seiring dengan ha1 di atas para petani dari desa berusaha mencari lahan
usaha baru untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Berdagang sayur
mempunyai peranan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat
terutama untuk penerapan tenaga kerja.
Salah satu usaha kecil yang telah lama berkembang di Kotamadya Bogor
adalah berdagang sayur keliling, khususnya di Kecamatan Bogor Tengah. Dalam
perkembangannya tukang sayur menghadapi permasalahan terutama dalam bidang
permodalan. Sistem permodalan usaha adalah modal hari ini diusahakan untuk bisa
menjadi modal besoknya sampai seterusnya.
Untuk mendapatkan bahan baku,
pedagang sayur membelinya ke pusat pasar Ramayana dengan sistem langganan.
MUHAMMAD RAY0 LUBIS. 'Strategi Hidup Pedagang Sayur yang Bekerja di
Sektor Informal (Kasus pada Pedagang Sayur di Kelurahan Tegal Lega, Kecamatan
Bogor Tengah, Kotamadya Bogor, Jawa Barat). (Dibawah bimbingan BAMBANG
S. UTOMO)
Sejalan dengan perubahan dengan struktur perekonomian dari sektor pertanian
ke non pertanian menyebabkan jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor pertanian
menurun. Pergeseran tenaga kerja dari sektor pertanian ke non pertanian tidak secara
otomatis mengubah mata pencaharian tenaga kerja di sektor pertanian. Keterbatasan
kesempatan kerja sektor pertanian karena keterbatasan lahan mengakibatkan
kelebihan tenaga kerja yang secara dinamis masuk ke sektor informal.
Seiring dengan ha1 di atas para petani dari desa berusaha mencari lahan
usaha baru untuk meningkatkan pendapatan rumah tangga.
Berdagang sayur
mempunyai peranan penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi masyarakat
terutama untuk penerapan tenaga kerja.
Salah satu usaha kecil yang telah lama berkembang di Kotamadya Bogor
adalah berdagang sayur keliling, khususnya di Kecamatan Bogor Tengah. Dalam
perkembangannya tukang sayur menghadapi permasalahan terutama dalam bidang
permodalan. Sistem permodalan usaha adalah modal hari ini diusahakan untuk bisa
menjadi modal besoknya sampai seterusnya.
Untuk mendapatkan bahan baku,
pedagang sayur membelinya ke pusat pasar Ramayana dengan sistem langganan.