Metode Penelitian Komunikasi - I

By: Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.

1.

2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.

Silabi dan Pengantar MPK-Kuantitatif
Kegiatan Penelitian
Memilih Masalah Penelitian dan Melakukan
Studi Pendahuluan
Konsep-Konsep Dasar Penelitian
Merumuskan Masalah Penelitian
Merumuskan Anggapan Dasar

Merumuskan Hipotesis
UTS

9.
10.
11.
12.
13.
14.

Cara Mengadakan Penelitian
Teknik Sampling
Pengukuran Validitas dan Reliabilitas
Metode Penelitian
Sistematika dan Aplikasi Penyusunan Skripsi
Lanjutan: Sistematika dan Aplikasi Penyusunan
Skripsi
15. Aplikasi Penyusunan dan Penyajian Draft lain2
pada Skripsi
16. UAS (Take Home membuat, Desain Penelitian)


1. Dengan Kuliah, Diskusi & Penugasan:
- Pertama: Mahasiswa akan memahami rangkaian
mata rantai alur penelitian komunikasi.
- Kedua: mahasiswa akan memahami dasar-dasar
dan jenis Rancangan Penelitian Komuniksi
(Communications Researh Design)
2. Dengan “Learning by Doing”
Mahasiswa
akan
mampu
merumuskan
“Proporsal Penelitian” (How to choose research

and statistical design based on Formulated
research problem)

1. Suatu Kegiatan yang Nyata (Jelas)

2. Sifat Berkesinambungan

3. Berangkat dari teori & akhirnya
4. membuahkan teori baru
5. Memunculkan Permasalahan Baru (Yang
Menghajatkan Penelitian baru)
6. Menindaklanjuti Permasalahan yang sudah
ada.





-

BUKAN sekedar Kegiatan Pengumpulan Data Ilmu
Komunikasi (Tertulis, Lisan)…….
Melainkan Suatu: “Way Of Thinking”
Bagaimana Menilai suatu fenomena dengan
menggunakan teori sehingga, TERIDENTIFIKASI
MASALAH PENELITIAN


-

Bagaimana mempelajari teori dan temuan terdahulu
untuk menyusun kerangka teoritik penelitian &
Hipotesis

-

Bagaimana memilih rancangan penelitian yang tepat
guna pembuktian hipotesis & temukan jawaban yang
akurat.

1. Mahasiswa dapat membuat Proporsal
Penelitian dengan Benar
2. Mahasiswa dapat melaksanakan Penelitian
Ilmiah dengan Benar
3. Mahasiswa dapat melakukan pemecahan
masalah di lapangan dengan pendekatan
Ilmiah


1. Perencanaan kegiatan komunikasi
(Spesialisasi Ilmu Humas & Spesialisasi Ilmu
Jurnalistik)

2. Pengembangan substansi Ilmu Komunikasi
3. Pengembangan metodologi di bidang Ilmu
Komunikasi (Kombinasi 1 & 2)



Timbulkan rasa ingin tahu dan munculkan
pertanyaan pada fenomena yang ada



Khususnya pada fenomena tentang
konsentarasi keilmuan yang di pilih




Konsentrasi Hubungan Masyarakat &
Jurnalistik

 Terima

Kasih

Oleh,
Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.



Anggapan banyak orang bahwa meneliti adalah
tugas para ahli, profesor, doktor atau ketika
mendengar kata “Penelitian” orang sering
membayangkan suatu kesibukan di laboratorium
yang serba rumit, anggapan di atas harus sudah
dihindari dan jangan sampai merembes pada
mahasiswa.




Kenyataannya, Siapa saja boleh Meneliti,
bahkan dengan tegas dikatakan bahwa Sarjana
harus dapat meneliti, karena hanya dengan
penelitianlah ilmu dapat dikembangkan secara
ilmiah

1.Operation Research
adalah: Suatu penelitian yang dilakukan oleh
seseorang yang bekerja mengenai apa yang
sedang dilaksanakan tanpa mengubah sistem
pelaksanaannya.
Operations Research, menunjukkan pada
kegiatan yang sedang berlangsung, dimana
penelitian yang dilakukan bukan untuk
menciptakan
suatu
yang
baru,

tapi
menempel pada kegiatan yang sedang atau
sudah berlangsung.

2. Action Research
adalah: Menunjuk pada action (tindakan)
Pada Action Research, peneliti melakukan suatu
tindakan, yang secara terus menerus dilihat plus
minusnya, kemudian diadakan perubahan secara
terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam
bentuk tindakan yang paling tepat.
Contohnya: Seorang Dosen yang ingin
memperbaiki cara Berkomunikasi &
Interaksinya pada saat proses
Perkuliahan.

3. Eksperimen
Adalah: Suatu cara penelitian dimana
peneliti sengaja membangkitkan timbulnya
suatu kejadian atau keadaan, kemudian

diteliti bagaimana akibatnya.

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
hubungan sebab akibat (hubungan kausal)
antara 2 faktor yang sengaja ditimbulkan
oleh peneliti dengan mengurangi atau
menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa
mengganggu.

Eksperimen

selalu
dilakukan dengan
maksud untuk melihat
akibat dari suatu
perlakuan.

 Semua

Fenomena yang ada di sekitar kita

dapat dilakukan penelitiannya…

 Segala

hal yang menjadi pertanyaan dalam
pikiran kita dapat dilakukan penelitiannya…

 Ruang

lingkup obyek penelitian yang akan
diteliti disesuaikan dengan bidang ilmunya.

TERIMA KASIH

Memilih Masalah Penelitian &
Melakukan Studi Pendahuluan
OLEH,
DESAYU EKA SURYA, S.SOS., M.SI

Dari mana Masalah Penelitian di Peroleh?

 Masalah penelitian dapat diperoleh dari :

1. Kehidupan sehari-hari yaitu menjumpai hal-hal yang
aneh atau didorong oleh keinginan untuk
meningkatkan hasil kerja apa saja.
2. Membaca buku
3. Pemberian orang lain
Note: Penelitian
yang
ditemukan
sendiri
dikombinasikan dengan baik sesuai
pembimbing, memberikan hasil yang
maksimal.

yang
saran
lebih

Penelitian akan berjalan dengan baik jika:

1. Peneliti menghayati masalah
2. Penelitian menarik perhatian
peneliti
3. Peneliti harus dapat memikirkan
masalah-masalah yang lainnya.

4 hal yang harus dipenuhi untuk terpilihnya
masalah atau judul penelitian:

Bersumber dari peneliti :
1. Sesuai dengan minat peneliti
2. Dapat dilaksanakan oleh peneliti

Bersumber dari luar peneliti
3. Tersedia faktor pendukung
4. Bermanfaat

Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti:
- Minat terlihat tidak normal dan bersifat sangat

subyektif, namun demikian biasanya faktor ini
berkaitan erat dengan hal-hal yang bersifat formal
yaitu keahlian.
Note: Bagi peneliti pemula selain minat secara etis
diisyaratkan bahwa masalah yang akan diteliti harus
sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan demikian
disamping hasilnya akan lebih baik serta dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Penelitian dapat dilaksanakan:
4 hal pertimbangan penelitian dapat dilaksanakan atau
tidak ditinjau dari diri peneliti:
Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti
maslah yang akan diteliti (menguasai teori dan
metode)
2. Peneliti mempunyai waktu yang cukup
3. Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakannya
4. Peneliti mempunyai dana yang cukup untuk
membiayai penelitian
1.

Tersedia faktor pendukung:
Faktor pendukung yang bersumber dari luar
peneliti antara lain:

1. Tersedia data sehingga pertanyaan
penelitian dapat dijawab.
2. Memperoleh ijin dari yang berwenang

Hasil penelitian bermanfaat:
Dalam melakukan penelitian, peneliti hendaklah
memikirkan manfaat atau kegunaan dari penelitian
yang dilakukan, diantaranya untuk:

1. Peneliti
2. Akademik
3. Perusahaan/masyarakat

Studi Pendahuluan:

Adalah,
suatu
langkah
yang
dilakukan oleh peneliti setelah
menetapkan perkiraan masalah yang
akan
diteliti
atau
sebelum
melakukan penyusunan/pengajuan
judul/proposal penelitian

Studi pendahuluan dapat dilakukan oleh
mahasiswa pada:
1.

Pelaksanaan praktek kerja lapangan
atau Kuliah Kerja Nyata (KKN)

2. Sebelum mengajulan
proposal penelitian

judul

atau

Terima Kasih

KONSEP-KONSEP DASAR
PENELITIAN
By
Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si.

KONSEP
Adalah: Abstraksi
yang
dibentuk
dengan
mengeneralisasikan hal-hal khusus

Misalnya:
- 10 M2, 3 liter, 10 Galon digeneralisasikan
sebagai volume
- Membaca buku, kuliah, digeneralisasikan
sebagai belajar
Kesimpulan:
Volume dan belajar adalah konsep

KONSTRUK
Adalah:
1. Konsep yang secara sengaja dan secara sadar
dibuat serta digunakan untuk tujuan ilmiah.
2. Konsep yang dapat diamati dan diukur
Misalnya:
Kecerdasan adalah konsep
Tapi setelah pengertiannya dibatasi secara khusus,
sehingga dapat diamati ia dapat berubah menjadi
konstruk

OPERASIONALISASI
Adalah: Mengukur konsep yang abstrak menjasi
konstrak yang dapat diukur.

Misalnya:
- Popularitas dioperasionalisasikan sebagai
jumlah pilihan sosiometris yang diterima
seseorang dari individu lain pada kelompoknya.
-

Terpaan media dioperasionalisasikan sebagai
frekuensi individu dalam menonton TV, Film,
Surat Kabar dan Majalah.

VARIABEL
Adalah:
1. Konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai
dalam bentuk bilangan.
2. Konsep yang mempunyai variasi atau
bermacam-macam nilai

Misalnya:
Jenis kelamin adalah konstrak
Jenis kelamin jika diberi nilai maka akan berubah
menjadi variabel

3 KATEGORI VARIABEL:
1.

Variabel Bebas (X) dan Variabel Tidak
Bebas (Y)

Variabel Bebas (Variabel Dependen)
adalah: variabel yang diduga sebagai penyebab
atau sebagai pendahulu dari variabel yang lain
Variabel Tidak Bebas (Variabel Independen)
adalah: variabel yang diduga sebagai akibat
atau yang dipengaruhi oleh variabel yang
mendahuluinya.

LANJUTAN…
2. Variabel Aktif dan Variabel Atribut
Variabel Aktif
adalah: Variabel yang dapat dimanipulasi
contoh: temperatur ruangan, tingkat hukuman,
dsb
Variabel Atribut
adalah: variabel yang sudah jadi dan tidak dapat
dikendalikan
contoh: mengendalikan umur, mengendalikan
kecerdasan dsb.

LANJUTAN …
3. Variabel Kontinyu dan Variabel Diskrit
Variabel Kontinyu
adalah: variabel yang secara teoritis dapat
mempunyai nilai yang bergerak tidak terbatas antara
dua nilai
contoh: tinggi badan, bisa 1,5 m / 1,53 m / 1,34 m
(tergantung pada kecermatan ukuran)
Variabel Diskrit
adalah: variabel yang mempunyai satu nilai tertentu
saja (dalam variabel diskrit tidak ada nilai pecahan)
contoh: jumlah anak adalah 1 orang, 2orang, dan
tidak mungkin 1,7 orang atau 1,37 orang

Terima Kasih

Oleh
Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.

Perumusan masalah dapat dilakukan dengan cara
merumuskan judul selengkapnya dengan
menambahkan kata tanya diawal rumusan masalah
tersebut.
Namun meskipun masalah sudah dituangkan dalam
bentuk rumusan masalah atau judul kadangkala
pembaca menafsirkan dengan arti yang berbeda dari
maksud peneliti.
Rumusan masalah sebaiknya dibuat singkat, dengan
hanya mencantumkan ciri-ciri penelitian yang
pokok-pokok saja atau hal-hal yang ditonjolkan oleh
peneliti saja.

Sebelum seorang peneliti memulai kegiatan penelitian,
haruslah memulai membuat rancangan penelitian
terlebih dahulu, Rancangan penelitian tersebut diberi
nama: Desain Penelitian, dan ada juga yang
menyebutnya dengan istilah Proporsal Penelitian atau
usulan penelitian.

Rumusan Masalah adalah bentuk Pertanyaan dari
peneliti yang diiringi dengan pertanyaan
“Sejauhmana” untuk pendekatan Kuantitatif, dan
Pertanyaan “Bagaimana” untuk Pendekatan Kualitatif
Pada dasarnya, Desain & Proporsal penelitian tidaklah
sama.

1.

2.

Sejauhmana Persepsi Wartawan Media Cetak
Lokal Terhadap Daya Tarik Press Release
Sekretariat Daerah Kabupaten
Hubungan Daya Tarik “Telkom Digital
Signage” terhadap Efektivitas Pemenuhan
Kebutuhan Informasi Bagi Karyawan
Telekomunikasi Indonesia Tbk

Adalah:
Rencana atau rancangan yang dibuat oleh
peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan
penelitian yang akan di laksanakan.
Sekurang-kurangnya desain penelitian
memuat tentang:
1. Judul Penelitian
2. Penegasan Masalah
3. Alasan mengadakan Penelitian

4. Tujuan Meneliti
5. Kegunaan hasil Penelitian
6. Landasan Teori
7. Telaah Kepustakaan
8. Metodologi
(Meliputi tekhnik sampling, Metode
Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data)
9. Langkah-langkah Jadwal Kerja & Pembiayaan

Adalah:
Rencana atau rancangan yang dibuat oleh
peneliti apabila ia membutuhkan bantuan
dana.
Tujuan Proporsal:
Agar pihak yang akan memberikan bantuan
memahami betul apa yang akan dilakukan
peneliti dan berapa besar manfaat hasil
penelitian yang diharapkan.

Alasan mengapa pengertian Desain dan
Proporsal dikacaukan atau cenderung
disamakan Karena:

Pada umumnya penelitian di sponsori oleh
pihak yang memberikan bantuan dana, maka
setiap yang akan meneliti, membuat proporsal
terlebih dahulu.

Untuk rancangan penelitian Mahasiswa (dalam
Menulis skripsi, thesis dan disertasi) perlu
dilengkapi dengan beberapa penjelasan: Agar
permasalahan yang dirumuskan dapat di
pahami oleh orang lain.
Dalam memberikan penjelasan, seorang
peneliti harus dapat berpikir bahwa tugas
peneltiannya dapat diteruskan oleh orang lain,
sehingga segala sesuatunya harus dituliskan
secara lengkap .

Judul penelitian yang lengkap seharusnya mencakup
tentang
1.
Sifat dan jenis penelitian
2.
Objek yang diteliti
3.
Subjek penelitian
4.
Lokasi dan daerah penelitian
5.
Tahun atau terjadinya peristiwa penelitian

Contoh: Studi Komparasi Antara Metode Induktif dan
Metode Deduktif Untuk Menghafal Rumus
Ilmu Pasti Pelajar SMA di Kota Bandung Tahun
2009

Setiap mahasiswa diminta untuk menyusun 3
buah judul skripsi sesuai dengan konsentrasi
masing-masing (Humas dan Jurnalistik)

Selama perkuliahan berlangsung mahasiswa
diharuskan sudah memiliki 3 buah judul yang
sudah tepat dan dapat digunakan.
mahasiswa diminta untuk memilih salah satu dari
3 judul yang sudah di acc untuk melakukan
penyusunan desain atau proposal penelitian
diakhir perkuliahan

Terima Kasih

Merumuskan Anggapan dasar
By. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si

Pengertian Anggapan Dasar
• Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmat, M.Sc.Ed
anggapan dasar atau postulat adalah:
1. Suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh
peneliti yang harus dirumuskan secara jelas
2. Sebuah titik tolak pemikiran yang diterima
oleh Penyelidik

Setiap penyelidik dapat merumuskan
postulat yang berbeda:
• Misalnya:
Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan
sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain
diterima sebagai kebenaran.
Note:
Di dalam penelitian, anggapan semacam ini
sangat perlu dirumuskan secara jelas, sebelum
melangkah mengumpulkan data.

Alasan perlunya peneliti merumuskan
anggapan Dasar:
1. Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi
masalah yang sedang diteliti.
2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi
pusat perhatiannnya.
3. Guna menentukan dan merumuskan
Hipotesis.

Catatan:

• Seseorang yang masih ragu-ragu
terhadap sesuatu hal, tidak akan
dapat dengan pasti menentukan
Anggapan Dasar pada penelitian
yang akan dilakukan

Cara Menentukan Anggapan Dasar
Yaitu: Dengan mengetahui sesuatu hal (masalah
yang akan diteliti)
Dengan cara:
1. Membaca Buku (buku teks, ensiklopedi)
2. Membaca Acuan Khusus (Jurnal, Skripsi, Majalah,
Buletin)
3. Sering Mendengar Berita, Ceramah , Diskusi &
Pembicaraan orang lain
4. Sering Berkunjung Keberbagai Tempat
5. Rajin mengadakan pendugaan, mengastraksikan
berdasarkan Perbendaharaan pengetahuan.

Kesimpulan
1. Dengan Singkat dapat dikatakan bahwa asumsi
dasar, pustulat atau anggapan dasar harus di
dasarkan atas kebenaran yang telah diyakini
oleh peneliti.
2. Sebagai bahan pendukung anggapan dasar,
sebaiknya peneliti melakukan studi
perpustakaan untuk mengumpulkan teori2
dari buku-buku maupun penemuan dari
penelitian.

Lanjutan……
Merumuskan anggapan dasar, bukanlah
pekerjaan yang mudah, tapi membutuhkan
suatu pemikiran, renungan dan analisis
masalah, sehingga bisa saja dianggap sukar bagi
siapa saja, terutama bagi yang belum terbiasa
meneliti, untuk itu diperlukan latihan,
membiasakan diri dan banyak melihat,
membaca dan mempelajari contoh

Manfaat Anggapan dasar
1. Untuk memperkuat Permasalahan
2 Membantu peneliti dalam memperjelas dalam
menetapkan obyek penelitian, wilayah
pengambilan data, instrument pengumpulan
data

Selesai

•Terima Kasih

Merumuskan Hipotesis

Hipotesis berasal dari 2
penggalan kata yaitu:
“Hypo” artinya “di bawah”
- “Thesa” artinya “Kebenaran”
-

Jadi Hipotesa / Hipotesis adalah:
Teori atau jawaban sementara yang
kebenarannya masih perlu di uji (di
bawah kebenaran)

Dalam membuat Hipotesis peneliti harus
berpikir bahwa hipotesis itu dapat diuji,
selanjutnya:
1.
2.

3.

Peneliti akan bekerja berdasarrkan
hipotesis tersebut.
Peneliti mengumpulkan data-data yang
paling berguna untuk membuktikan
hipotesis.
Berdsarakan data yang terkumpul, peneliti
akan menguji apakah hipotesis yang
dirumuskan dapat naik status menjadi
“tesa” atau sebaliknya, tumbang sebagai
“hipotesis” apabila ternyata tidak terbukti.

Hal yang sangat perlu
diperhatikan oleh peneliti adalah:
“Bahwa

ia tidak boleh
mempunyai keinginan
kuat agar hipotesisnya
terbukti”

Dengan Cara:
Mengumpulkan data yang hanya bisa
membantu memenuhi keinginannya.
2. Memanipulasi data sedemikian rupa,
sehingga mengarah pada Keterbuktian
hipotesis.
1.

Note: Peneliti harus bersikap obyektif
terhadap data yang terkumpul

Jawaban pada permasalahan hipotesis
dibedakan atas 2 hal, sesuai dengan taraf
pencapaiannya, yaitu:

1. Jawaban permasalahan yang berupa
kebenaran pada taraf teoritik dicapai
melalui membaca.

2. Jawaban permasalahan yang berupa
kebenaran pada taraf praktek, dicapai
setelah penelitian selesai yaitu: setelah
pengolahan terhadap data.

Lanjutan………
Sehubungan dengan pembatasan
pengertian di atas, maka hipotesis
dapat diartikan sebagai suatu
jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian,
samapi terbukti melalui data yang
terkumpul

2 hal sikap peneliti pada hipotesis
yang sudah dirumuskan:
Menerima keputusan seperti apa
adanya seandainya hipotesisnya tidak
terbukti (pada akhir penelitian)
2. Mengganti hipotesis seandainya
melihat tanda-tanda bahwa data yang
terkumpul tidak mendukung terbuktinya
hipotesis (pada saat penelitian
berlangsung)
1.

Catatan……


Apabila peneliti mengambil hal ke-2,
maka di dalam laporan harus dituliskan
proses penggantian tersebut.



Dengan demikian peneliti telah
bertindak jujur dan tegas, sesutu yang
memang sangat diharapkan dari sorang
peneliti

Cara mengetahui kedudukan
Hipotesis:
Perlu diuji apakah ada data yang
menunjukkan hubungan antara variabel
penyebab dan variabel akibat.
2. Adanya data yang menunjukkan bahwa
akibat yang ada, memang ditimbulkan
oleh penyebab tersebut.
3. Adanya data yang menunjukkan bahwa
tidak ada penyebab lain yang bisa
menimbulkan akibat tersebut.
1.

Catatan….


Apabila ketiga hal tersebut dapat
dibuktikan, maka hipotesis yang
dirumuskan mempunyai kedudukan
yang kuat dalam penelitian



Walau hipotesis ini sangat penting
sebagai pedoman kerja dalam
penelitian, namun tidak selalu semua
penelitian harus berorientasi pada
hipotesis

UTS (CONTOH

Menulis berkaitan erat dengan peradapan. Bahasa membedakan
manusia dan binatang, sedangkan tulisan membedakan orang
beradap dari orang biadab. Menulis itu sangat penting, paling tidak
untuk mencapai 3 (tiga) hal. Pertama, sebagai wahana diskusi dan
sosialisasi gagasan. Kedua, Memberi kontribusi pemikiran dalam
kerangka mencari solusi suatu masalah. Ketiga, sebagai sarana proses
aktualisasi dan eksistensi Diri.
Menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif kaum intelektual
dimana pun. Dalam kehidupan modern dewasa ini, tidak seorang pun
dari manusia bisa mengelok dari tulisan. Setiap hari kita dibombardir
dengan jutaan informasi yang dikemas melalui tulisan media massa,
Kita memilih sesuka hati kita, menerima dan bahkan menikmatinya.
Lewat tulisan, pengetahuan kita bertambah, wawasan kita makin luas,
daya analisis kita makin tajam, sikap kita makin bijak, rasa kemanusian
kita makin peka, dan keputusan serta tindakan kita pun makin menuju
kearah yang benar.


Meninjau efek positif yang akan kita dapatkan karena sebuah tulisan,
barangkali tidak terlalu arogan jika kita harus berusaha meningkatkan
Perhatian, Pemahaman, kemampuan, kualitas dan kompetensi kita
dalam menulis.
Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, maka ilmu tentang
menulis dapat dipelajari dalam suatu kajian diantaranya adalah ilmu
jurnalistik.
Setiap fenomena yang dipikirkan, dirasakan, didengar dan dilihat
oleh manusia dapat dikomunikasikan secara langsung dan sering juga
dikomunikasikan dengan menggunakan Media, baik media nir massa
ataupun media massa (media cetak dan elektronik), tulisan yang
disajikan dimedia cetak misalnya: berita, feature, artikel atau dalam
bentuk foto berita dan sebagainya.

Sebagaimana kita ketahui, peranan utama media massa adalah
menyalurkan informasi. Dengan informasi kita (Masyarakat) dapat
melakukan reaksi dalam bentuk Persepsi & Citra terhadap apa yang
sedang terjadi atau melakukan antisipasi terhadap segala sesuatu
yang mungkin terjadi. Tanpa informasi, masyarakat tidak sempat
melakukan reaksi atau antisipasi, atau tidak dapat melakukan reaksi
dan antisipasi secara tepat. Persoalan ini dapat membahayakan
keselamatan hidup.
Karena peranan informasi demikian tinggi dalam kehidupan manusia,
maka kebebasan, kelancaran dan kecepatan memperoleh informasi
adalah masalah hidup-mati orang-perorang, masyarakat maupun
bangsa. Oleh karena itu segala bentuk pengekangan terhadap media
massa merupakan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia yang
sangat berat.

Dewan pers sebagai lembaga independen yang dibentuk berdasarkan
UU No. 40 1999, adalah salah satu jawaban yang dapat diperoleh
untuk mengembangkan kemerdekaan dan kehidupan pers nacional,
sehingga diharapkan masyarakat menilai bahwa menulis memiliki Daya
Tarik yang dapat digunakan untuk menuankan apa yang dipikirkan
dan dirasakan.
Selain itu dalam menjalani aktivitas sebagai seorang wartawan, para
journalis tersebut di dampingi oleh kode etik jurnalistik yang berfungsi
ganda, selain menjadi pelindung masyarakat dari pemberitaan pers
yang tidak bertanggung jawab tapi juga dapat mencegah tindak
kekerasan atau tekanan dari pihak-pihak yang tidak suka dengan isi
berita.. Dengan adanya kode etik jurnalistik wartawan baru yang
tidak memahami etika dapat terhindar dari benturan-benturan yang
sering tidak terelekkan, lebih lanjut para wartawan tersebut
diharapkan lebih memahami, menguasai dan kompeten dalam bidang
kerjanya, sehingga Persepsi dan Citra khalayak pada wartawan
senantiasa positif

Soal :
1.

Dari artikel di atas, buatlah 2 buah
Judul Skripsi dengan format Judul
Kuantitatif?
2. Setelah membaca artikel di atas
tentukanlah kata-kata yang tedapat di
dalam artikel tersebut yang dapat
dinilai sebagai variable..

3. Tentukanlah Variable Dependent dan Variable
Independent dari judul-judul berikut:

a. Pengaruh Kompetensi Redaksi Media Indonesia
Bandung terhadap Loyalitas Wartawannya pada
aturan-aturan perusahaan
b. Hubungan Strategi HU Pikiran Rakyat Bandung
terhadap semangat kerja Karyawannya
c. Manfaat berita on-line Radar Banten terhadap
Kepuasan pembaca pada perolehan informasi.

4. Bertolak dari judul “a” pada soal no 3, jika
Variabel Kompetensi (Variabel X) diukur
dengan indikator: Kemampuan Komunikasi,
Kemampuan Kepemimpinan, Kemampuan
membina Relasi, Kepribadian & Kaya Ide.
Dan Variabel Loyalitas (Variabel Y) diukur
dengan indikator: Kehandalan, Waktu Respon
Dan Resolusi. Coba anda sebutkan dan
konsepkan ada berapa identifikasi Penelitian
atau Tujuan Penelitian yang dapat disusun?

5. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang
tepat anda lakukan dalam :
a. Memilih masalah penelitian
b. Melakukan studi pendahuluan

Terima Kasih

By,
Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si.

Apabila diterapkan dalam kegiatan
penelitian maka urut-urutannya
adalah:
1.Penelitian dihadapkan pada suatu kebutuhan atau
tantangan.
2. Merumuskan masalah, sehingga masalah tersebut
menjadi jelas batasannya, kedududkannya dan
alternatif cara untuk pemecahan masalahnya.

3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak
mengadakan tindakan menentukan alternatif
pemecahan yang dipilih.

Lanjutan…….
4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis
(colllection of data as evidence)
5. Mengambil kesimpulan berdasarkan hasil pengolahan
data dan dikembalikan kepada hipotesis yang sudah
dirumuskan.
6. Menetukan kemungkinan untuk mengadakan
generalisasi dari kesimpulan tersebut, serta
implikasinya kemasa yang akan datang.

PROSEDUR PENELITIAN
I. Memilih Masalah

Memilih masalah bukanlah pekerjaan
yang mudah, terutama bagi orang-orang
yang belum berpengalaman meneliti.
Tidak semua masalah penelitian dapat
dipecahkan melalui penelitian, antara
lain karena tidak tersedianya data.

II.

Studi Pendahuluan
Studi Pendahuluan menurut Prof. Dr. Winarno Surachmad di sebut
sebagai Eksploratoris.
Studi Pendahuluan adalah:

1. Menjajaki kemungkinan diteruskannya pekerjaan

meneliti.

2. Mencari informasi yang diperlukan oleh peneliti agar maslah menjadi
lebih jelas kedudukannya.

Merumuskan Masalah
Adalah: Agar penelitian dapat

dilaksanakan dengan baik dan
dapat mengetahui dari mana
penelitian harus dimulai? Kemana
data harus dicari? Melalalui apa
data dicari?

Merumuskan Anggapan Dasar
Adalah: Sesuatu yang diyakini

kebenarannya oleh peneliti yang
akan berfungsi sebagai hal yanag
dapat digunakan untuk tempat
berpijak bagi peneliti dalam
melaksanakan penelitian.

Hipotesis
Adalah: Kebenaran atau Jawaban sementara
yang ditentukan oleh peneliti,
tetapi tetap masih harus dibuktikan
dengan cara di tes atau di uji
kebenarannya.
Tujuan: Agar penelitian mempunyai arah
pandang, sehingga dapat menuntun
peneliti dalam melaksanakan
penelitian.

Memilih Pendekatan
Adalah: Metode atau cara

mengadakan penelitian
Misalnya: Menunjukkan jenis
penelitian, Tipe
penelitian yang diambil,
dsb

Menentukan Variabel &
Sumber Data :
Langkah ke 6 dilakukan utk menjawab :
1. Apa yang akan diteliti?
2.Dari mana data diperoleh?

Note: ke-2 langkah dilaksanakan dalam
waktu yang bersamaan

Menentukan & Menyusun
Instrumen:
Adalah: Menentukan dengan apa data
yang akan dikumpulkan.

Catatan: Instrumen sangat tergantung
dari jenis data dan darimana
data diperoleh

Mengumpulkan Data:
Adalah: Pekerjaan yang sukar karena
apabila diperoleh data
yang salah, tentu saja
kesimpulan akan salah
dan hasil penelitian
menjadi palsu.

Analisis Data
Analisis
Data
tidak
seberat
mengumpulkan data, baik tenaga
maupun
tanggung
jawab,
tapi
membutuhkan
ketekunan
dan
pengertian terhadap jenis data
Jenis data akan menetukan teknis
analisis data yang akan diunakan.

Menarik Kesimpulan
Saat menarik kesimpulan, Peneliti
tinggal mengambil konklusi dari
pengolahan data, hasilnya dicocokkan
dengan hipotesis yang telah
dirumuskan. Disesuaikan dengan data
yang terkumpul dengan hipotesis atau
dengan dugaan sebelumnya.

Lanjutan……
Catatan:
1. Dalam menarik kesimpulan, peneliti tidak boleh
mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya
terbukti.

2. Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu
pertanda bahwa apa yang dilakukan peneliti salah
(tidak perlu malu)

Menyusun laporan
Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya
disusun, ditulis dalam bentuk laporan
penelitian agar hasilnya diketahui orang
lain.
Demikian juga dengan prosesdurnya,
sehingga orang dapat mengecek kebenaran
pekerjaan penelitian tersebut.

Persyaratan Penelitian
 Tiga Persyaratan Penting dalam mengadakan penelitian

yaitu:
 1. Sistematis

 Yaitu: Dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling

sederhana samapi kompleks, hingga tercapainya tujuan
secara efektif dan efisien.
2. Berencana
yaitu: Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan
sebelumnya sudah dipikirkan langkah pelaksanaannya.
3. Mengikuti Konsep Ilmiah
Yaitu: Mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian
mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu: prinsip
yang digunakan untuk memperoleh iilmu pengetahuan.

Terima Kasih



By. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si

Menurut Earl Babbie (!986) dalam bukunya:
“The
Practice
of
Social
Research”
Mengatakan,:
“Sampling is the process of Selecting
observations” (Sampling adalah: Proses
seleksi dalam kegiatan observasi)
Yang dimaksud dengan proses seleksi
adalah: Proses untuk mendapatkan sampel

Pada dasarnya metode sampling yang
dikembangkan dalam ilmu sosial
sekarang ini adalah cenderung
menggunakan Metode Sampling
Peluang (Probably Sampling Method)
yang memiliki basic sampling sebagai
berikut: Sampling Acak sederhana
(Simple Random Sampling), Sampling
Sistematik (Systematic Sampling).

Dari kedua basic sampling di atas
dikembangkan sampling peluang
lainnya seperti :
- Sampling Strata (Stratified Sampling)
- Sampling Klaster / PPS
- Sampling Error

N
(Populasi)

n
(Sampel)



Proses untuk mendapatkan sampel dari
suatu populasi

Note:
Sampel harus benar-benar mencerminkan
populasi karena pada hakekatnya yang
kecil adalah yang besar, artinya
kesimpulan-kesimpulan yang diangkat dari
sampel merupakan kesimpilan2 atas
populasi

1. Populasi :
adalah: keseluruhan unit-unit observasi yang karakteristiknya akan
diduga.
Populasi dilambangkan dengan angka (N)
2. Sampel
Adalah: unit terkecil dari populasi atau bagian dari populasi
Sampel dilambangkan dengan lambang (n)
3. Unit Sampling
Adalah: unit-unit yang akan dijadikan sebagai unit sampel.

4. Kerangka Sampling
adalah: sebuah daftar yang berisi unit-unit
sampling yang akan dijadikan sebagai unit
sampel
5. Oefisien Kepercayaan
Adalah: saru bentuk yang sering ditemui dalam
mendisain ukuran sampel atau dan menentukan
sampling error
Koefisien kepercayaan dilambangkan dengan (t)
kecil.

Untuk ilmu sosial disarankan menggunakan
koefisien kepercayaan 1,96 (95%)

1.

Sampling Acak Sederhana (Simpel
Random Sampling)
adalah: sebuah metode seleksi
terhadap unit-unit populasi, unit-unit
tersebut di acak seluruhnya. Masingmasing unit atau antara unit dengan
unit lainnya memiliki peluang yang
sama untuk dipilih
Pemilihan dilakukan dengan tabel
angka random atau menggunakan
program komputer

2. Sampling Sistematik (Systematic Sampling)
sampling sistematik agak berbeda dengan
sampling acak sederhana. Unit-unit
populasi dicatat seluruhnya secara
tersusun. Untuk seleksi unit-unit yang akan
dijadikan sampel digunakan aturan
sistematik, hanya unit pertama saja yang
dipergunakan cara seleksi acak,
selanjutnya menggunakan aturan
sistematik.

3. Strata Sampling (Stratified Sampling)
populasi dalam sampling strata dibagi
kedalam sub-sub populasi. Unit-unit yang
sudah dicatat pada sub populasi yang
satu tidak boleh tercatat kembali pada
sub populasi yang lain, dan sub populasi
tersebut merupakan satu kesatuan
populasi. Sub-sub populasi yang
demikian dinamakan strata.

4. Sampling Klaster (Cluster Sampling)
Populasi dibagi kedalam sub-sub unit
yang berukuran lebih kecil. Sampel
tahap pertama diperoleh dari pemilihan
sebagian atas unit-unit yang dikenal
dengan unit primer dan sampel tahap
ke dua diperoleh dan pemilihan unit ke
dalam unit primer terpilih.

5. Total Sampling atau Sensus
6. Insidental Sampling
7. Purposive Sampling
8. Sampling Error

Terima Kasih

Pengukuran Validitas dan
Realibilitas
By
Desayu Eka Surya, S.sos.,M.Si.

Beberapa catatan tentang Pengukuran:








Instrumentasi dan pengukuran (metode & alat)
tergantung pada mata rantai metodologis
sebelumnya
Pengukuran merupakan implementasi instrumentasi
Tujuan pengukuran, diperoleh data yang dapat
diinterpretasi untuk mengungkap kebenaran atau
ketidakbenaran hipotesis.
DATA = “manifestasi dari realitas (kebenaran),
dan BUKAN kebenaran itu sendiri”
(Pengukuran yang baik akan mendekatkan data
dengan kebenaran)

Kaidah Pokok Pengukuran:






Obyektivitas:
 apakah pengukuran dilakukan menurut apa adanya, tidak
‘bias’?
 YA, berarti pengukuran objektif
Validitas:
 Apa pengukuran benar-benar mengukur apa yang
dikehendaki?
 Adakah keterkaitan metode & alat ukur dengan objek
ukur
 YA, berarti pengukuran valid
Reliabilitas:
 apakah hasil pengukuran mencerminkan nilai
sesungguhnya suatu variabel?
 YA, berarti pengukuran reliabel

Tahapan Pengukuran:
Persiapan

Pra-pengukuran

Pengukuran

•Definisi operasional variabel
•Tentukan level of measurement
•Pilih (buat) metode & alat ukur yang
tepat

•Lakukan uji coba pengukuran
•Uji validitas & reliabilitasnya
Perhatikan faktor-faktor (dapat menjadi sumber
error):
•Instrumen (metode & alat ukur)
•Subjek penelitian
•Administrasi (pencatatan) pengukuran
•lingkungan

Kesalahan Pengukuran:
Kesalahan Sistematis: Kesalahan karena faktor:
 Alat ukur (ok: tidak valid & reliabel)
 Pengukuran (ok: pengukuran, suasana,
administrasi)
Kesalahan Sampling : Kesalahan karena sampling
pengukuran tidak representatif:
 Sampling terhadap objek yang ukur
 Sampling terhadap subjek penelitian
(lihat uraian tentang validitas isi)

Validitas?




Validitas:
Apa pengukuran benar-benar mengukur apa
(ciri, variabel) yang dikehendaki?
YA, berarti =>pengukuran valid
Validitas = ketepatukuran : sensitifitas &
spesifitas
Validitas:
apakah pengukuran berlangsung dengan cermat
dan teliti?
YA, berarti => pengukuran valid
Validitas = ketelitian : accuracy (realiabel)

Validitas ?
Pengukuran valid apabila:
Sensitif
Spesifik
Reliabel

Validitas
Outcome variabel

Reliabilitas
appropriate
(definisi operasional)

Outcome variabel

inapporpriate
(definisi operasional)

Outcome variabel

appropriate
(definisi operasional)

reliabel

VALID

(instrumentasi)

reliabel

INVALID

(instrumentasi)

unreliabel

INVALID

(instrumentasi)

Validitas?
Tiga unsur / komponen
Alat

ukur
Metode pengukuran
Pengukuran (peneliti)

Validitas?

Ingat!
Validitas pengukuran
=/= validitas penelitian

Validitas?


Jenis Validitas pengukuran:
•Validitas

isi (content validity)
•Validitas Kriterium (prediction validity)
•Validitas Konstruk (construc validity)

Validitas Isi?


Validitas Isi (content validity):
 Apa benar-benar mengukur secara REPRESENTATIF tentang
SUBSTANSI objek ukur sebagaimana dirumuskan pada definisi
operasional variabel? (sesuai kerangka teori yang dipakai)
Dasar pemikiran: pengukuran dilakukanterhadap “sampel” gejala:
apakah sampel tersebut representatif mencerminkan populasi
(universum) gejala yang diamati?



Pengajuan Validitas Isi
 Analisis
teoritik: apakah pengukuran tersebut memang
mengekspresikan indikator-indikator objek/fenomena ukur
sebagaimana diketahui dari kerangka teoritik/ konseptual
 Uji perbedaan pra & pasca perlakuan (khusus utk penelitian
eksperimental

Validitas Kriterium?
Validitas kriterium (prediction validity)
Adalah: menggambarkan keterandalan pengukuran
sebagai prediktor untuk meramal keadaan atau
kemampuan tertentu (kriterium
Contoh: uji vestibuler (alat keseimbangan) terhadap
calon penerbang (pilot)

Pengujian validitas kriterium:
Membandingkan (dengan teknik korelasi) antara hasil uji
pengukuran (sebagai prediktor) dengan hasil
pengukuran kriterium
Test vestibular >< kemampuan menjalankan pesawat

Validitas Konstruk?
Adalah:
menggambarkan ketepatan pengukuran
dalam hal menilai ciri subjek sehubungan
dengan kerangka teori atau hipotesis yang
melatarbelakangi
Validitas Konstruk mencerminkan 2 hal:
- Validitas pengukuran
- Kebenaran teori yang digunakan

Sumber Invaliditas?
Ketidakcocokan definisi operasional
dengan kerangka teoritik
2. Ketidakcocokan antara butir uji
(tugas) instrumen dengan definisi
operasional
3. Reliabilitas pengukuran yang rendah
(unreliable)
1.

Reliabilitas?
Adalah: apakah hasil pengukuran mencerminkan nilai
sesungguhnya suatu variabel, jika ya berarti reliabel
1. Apakah pengukuran yang dilakukan berkali-kali pada
objek yang sama dan menghasilkan skor yang sama
pula? Jika YA berarti reliabel (konsistensi, stabilitas
dan keajegan)
2. Apakah sektor pengukuran yang dilakukan
merupakan skor hasil yang sebenarnya? Jika YA
berarti reliabel (akurasi, ketepatan)
3. Seberapa jauh penyimpangan skor pengukuran dari
skor sesungguhnya? Semakin sedikit (mendekati nol)
berarti reliabel (precicion, ketelitian)

3 Ciri Reliabilitas?
Konsistensi (Stabilitas)
- Konsistensi dalam
- Konsistensi luar
2. Ketepatan (Sulit dipenuhi secara mutlak)
3. Ketelitian
1.

Pengujian Reliabilitas
Pengujian konsistensi dalam
Teknik uji satu alat ukur dan satu kali pengukuran,
kemudian diuji dengan teknik belah dua atau teknik
lain (kuder-richardson, Hoyt) lalu dilakukan test
korelasi
2. Pengujian konsistensi luar
Teknik uji ulang: satu alat ukur dan dua kali
pengukuran
Teknik uji paralel: dua alat ukur dan dua kali
pengukuran (satu alat telah baku/reliabel)
kemudian dilakukan test korelasi
1.

Terima kasih

By
Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.

Metode Penelitian adalah:
Satu langkah yang dilakukan oleh
peneliti yang berhbungan erat dengan
prosedur, alat, serta disain penelitian
yang digunakan. Desain penelitian harus
sesuai dengan metode yang dipilih.

Metode Penelitian memandu peneliti
tentang urutan bagaimana penelitian
dilakukan.

1. Metode Historis
Bertujuan merekonstruksi masa lalu
secara sistematis dan objektif dengan
mengumpulkan, menilai, memferipikasi
dan mensintesiskan bukti untuk
menetapkan fakta dan mencapai
konklusi yang dapat dipertahankan, dan
sering kali dalam hubungan hipotesis
tertentu.

2. Metode Deskriptif
Bertujuan melukiskan secara sistematis fakta
atau karakteristik populasi tertentu atau bidang
tertentu secara faktual dan cermat
3. Metode Eksperimental
adalah: metode penelitian yang memungkinkan
peneliti memanipulasi variabel dan meneliti
akibat-akibatnya.
pada metode eksperimental variabel dikontrol
sedemikian rupa sehingga variabel luar yang
mungkin mempengaruhi dapat disingkirkan

4. Metode Kuasi Eksperimental
digunakan untuk mendekati kondisi
eksperimental pada suatu situasi yang tidak
memungkinkan memanipulasi variabel

5. Metode Survey
adalah: penyelidikan yang diadakan untuk
memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala
yang ada dan mencari keterangan secara
faktual baik tentang institusi sosial, politik,
ekonomi dari suatu kelompok di suatu
daerah.

6. Metode Deskriptif Berkesinambungan
7. Metode Studi Kasus
8. Metode Komparasi
9. Metode Cross Sectional

Terima Kasih

Sistematika dan Aplikasi
Penyusunan Skripsi
BY
DESAYU EKA SURYA, S.SOS.,M.SI

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah (LBM)
langkah-langkah Penyusunan LBM:
1. awali dengan fenomena yang ditangkap yang dijadikan
pikiran, jelaskan secara umum.
2. Hubungkan harapan yang ditangkap atau yang
dijadikan pikiran dengan kenyataannya (misalnya
ketentuan, fakta, teori, hukum dan referensi lain.)
3. Tunjukkan adanya kesenjangan antara kenyataan dan
harapan (das sein/penyebab dan das sollen/akibat)
4. Kemukakan beberapa kemungkinan jawaban untuk
pemecahan kesenjangan yang terlihat.
5. yakinkan tentang pentingnya masalah tersebut
dipecahkan, tunjukkan kemungkinan-kemungkinan
yang akan terjadi

LANJUTAN….
Setelah menunjukkan kelima hal di atas maka
latar belakang dapat terlihat seperti piramida
terbalik (dari masalah yang umum menjurus
kepada masalah yang khusus)
1
2
3
4
5

Selanjutnya diakhir paragraf LBM disusun
rumusan masalah yang akan diteliti berupa
kalimat pertanyaan singkat dan tegas
Biasanya rumusan masalah yang berbentuk
pernyataan dirubah kedalam bentuk
pertanyaan dengan kata kunci pertanyaan
(question keyword), sejauhmana untuk
kuantitatif dan bagaimana untuk kualitatif

1.2. Identifikasi Masalah
adalah langkah selanjutnya dalam penelitian
untuk merinci secara jelas dan tegas pernyataan
(statement) atau pertanyaan (question) rumusan
masalah yang masih bersifat umum, sehingga
identifikasi masalah merupakan alur pikir untuk
merinci rumusan masalah yang masih umum
menjadi bagian-bagian sampai pada unsur-unsur
(indikator) dari variabel penelitian secara lebih
konkrit.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian
1.3.1. Maksud Penelitian
untuk mendeskripsikan, menjelaskan
(mengekplanasikan) fenomena yang terjadi
dengan menggunakan metode-metode dan teknik
yang tepat.
Dengan demikian maksud penelitian
menunjukkan apa yang akan dikerjakan oleh
peneliti dan membantu peneliti dalam
menentukan metode atau teknik yang akan
digunakan.

1.3.2. tujuan Penelitian
untuk mengetahui pernyataan atau pertanyaan
yang telah disusun secara rinci pada identifikasi
masalah.
tujuan penelitian menunjukkan apa myang akan
dicapai atau apa yang akan terjadi dari fenomena
yang teruji.
pada akhirnya tujuan penelitian akan digunakan
sebagai rujukan dalam merumuskan hasil dan
kesimpulan penelitian

1.4. Keguanaan Penelitian
1.4.1. Kegunaan Teoritis
Kegunaan untuk mengembangkan ilmu
1.4.2. Kegunaan Praktis
Kegunaan untuk membantu memecahkan dan
mengantisipasi masalah yang ada atau yang akan diteliti.
kegunaan praktis diarahkan pada 3 kegunaan yaitu: untuk
peneliti (sebagai aplikasi ilmu), untuk akademik (sebagai
referensi/literatur) dan untuk instansi atau masyarakat
(sebagai referensi dan evaluasi)

1.5. Kerangka Pemikiran
Pada kerangka pemikiran peneliti dituntut
untuk mampu berpikir secara deduktif yaitu
dengan mencoba menjawab secara rasional
tentang variabel yang dirumuskan dan
indikator yang diangkat untuk mengukur
variabel yang disusun didalam identifikasi
penelitian.

Kerangka pemikiran diawali dgn memunculkan:
1.5.1. Kerangka Teoritis
pada kerangka teoritis peneliti mengemukakan grand teori
dan landasan yang mendukung pengangkatan indikator
untuk mengukur variabel.
Kerangka teoritis disampaikan secara gamblang tanpa
menyentuh subjek dan objek penelitian.
1.5.2. Kerangka Praktis
Pada kerangka praktis peneliti mengaplikasikan landasan
yang diangkat pada kerangka teoritis untuk menguji variabel
penelitian ke masalah penelitian.

1.6. Operasionalisasi Variabel
1.7. Model Penelitian
1.8. Hipotesis
1.9. Populasi dan Sampel Penelitian
1.10. Metode Penelitian
1.11. Teknik Pengumpulan Data
1.12. Teknik Analisa Data
1.13. Lokasi dan Waktu Penelitian
1.14. Sistematika Penelitian

CATATAN

Pada Perkuliahan setiap substansi
yang dibahas dilakukan aplikasi
penyajian pada skripsi yang akan
mahasiswa lakukan

Terima Kasih

Pada tinjauan pustaka disajikan tentang teori
pendukung, tinjauan-tinjauan tentang
penelitian yang dilakukan, yang bersumber
pada definisi-definisi yang berkaitan dengan
masalah penelitian dan hasil penelitian
terdahulu (jika ada)

Objek Penelitian pada skripsi adalah
membahas tentang:
1. Tinjauan / gambaran umum instansi atau
lingkungan penelitian
2. Tinjauan atau gambaran umum tentang
populasi

1.

Hasil Penelitian, berisi tentang:
Gambaran data dimana, bagian ini
mengelompokkan data yang dimiliki baik
merupakan data masa lalu atau masi kini,
data interval maupun data cross sectional,
data kualitatif maupun data kuantitatif,
data primer maupun data skunder yang ada
kaitannya dengan pokok penelitian.
agar data-data tersebut mudah di analisis
terlebih dahulu sajikan data dengan ringkas
misalnya menggunakan tabel atau diagram

Analisis data: Bagian ini mengolah data dengan
menggunakan alat ukur dan teori-teorinya.
agar konsisten pola analisis hendaklah mengacu
pada identifikasi yang telah ditetapkan.
2. Pembahasan
adalah: tindak lanjut dari pengolahan hasil
penelitian yang berupa interpretasi dengan
menginterpretasikan pembahasan peneliti dapat
menghasilkan beberapa informasi baru yang
sasarannya tetap pada mencari jawaban atas
permasalahan yang telah dirumuskan

4.1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas
4.2. Deskripsi Identitas Responden
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian
a. Hasil Penelitian Dalam Tabulasi
b. Hasil Penelitian Dalam Korelasi
Statistik
4.4. Pembahasan (analisis peneliti)

5.1. Kesimpulan
Berupa summary dari hasil penelitian maupun
jawaban atas identifikasi penelitian yang telah
ditentukan diawal penelitian (pada Bab I)

5.2. Saran
Saran ditujukan pada dua pihak yaitu:
1. pada pihak yang akan memanfaatkan hasil
penelitian yaitu; berupa hal-hal yang berguna
untuk memperkecil kelemahan-kelemahan yang
ada setelah penelitian dilakukan
2. Kepada peneliti (biasanya pada peneliti
berikutnya) agar mencoba untuk menindaklanjuti
penelitian yang akan dilakukan.

Pada Perkuliahan setiap
substansi yang dibahas
dilakukan aplikasi penyajian
pada skripsi yang akan
mahasiswa lakukan

Terima Kasih

Aplikasi Penyusunan dan
penyajian Draft Lain-Lain
pada Skripsi
By
Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si.

1.

2.
3.
4.

5.
6.
7.

Cover
Lembar Persembahan
Lembar Pengesahan
Lembar Pernyataan
Abstrak
Abstract
Kata Pengantar

Bersambung …

8. Daftar Isi
9. Daftar Tabel
10. Daftar Gambar
11. Daftar Lampiran
12. Daftar Pustaka
13. Urutan Lampiran
14. Daftar Riwayat Hidup

Selesai

UAS GANJIL 2009-2010
(TAKE HOME EXAMINATION)

By

Desayu Eka Surya, S.sos.M.Si

MEMBUAT DESAIN PENELITIAN
1.Desain Penelitian dibuat secara personal
berdasarkan Judul yang telah disetujui pada
pelatihan pembuatan judul.
2. Desain penelitian yang dibuat berisikan tentang:
a. Latar Belakang Masalah
b. Identifikasi Masalah
c. Maksud dan Tujuan Penelitian
d. Kegunaan Penelitian
e. Kerangka Pemikiran
f. Operasionalisasi Variabel
g. Angket Penelitian

3. Pada Mahasiswa diarahkan tugas desain
penelitian yang dibuat dapat dijadikan sebagai
bahan untuk praktek pada mata kuliah SPSS
dan Seminar UP

Terima Kasih

Semoga Bermanfaat