Metode penelitian komunikasi - 1

  By: Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.

  1. Silabi dan Pengantar MPK-Kuantitatif 2.

  Kegiatan Penelitian 3. Memilih Masalah Penelitian dan Melakukan Studi Pendahuluan

  4. Konsep-Konsep Dasar Penelitian 5.

  Merumuskan Masalah Penelitian 6. Merumuskan Anggapan Dasar 7. Merumuskan Hipotesis 8. UTS

  9. Cara Mengadakan Penelitian

  10. Teknik Sampling

  11. Pengukuran Validitas dan Reliabilitas

  12. Metode Penelitian

  13. Sistematika dan Aplikasi Penyusunan Skripsi

  14. Lanjutan: Sistematika dan Aplikasi Penyusunan Skripsi

  15. Aplikasi Penyusunan dan Penyajian Draft lain2 pada Skripsi

  16. UAS (Take Home membuat, Desain Penelitian)

  1. Dengan Kuliah, Diskusi & Penugasan: Pertama: Mahasiswa akan memahami rangkaian

  • mata rantai alur penelitian komunikasi. Kedua: mahasiswa akan memahami dasar-dasar
  • dan jenis Rancangan Penelitian Komuniksi ( Communications Researh Design )

  2. Dengan

  “Learning by Doing”

  Mahasiswa akan mampu merumuskan

  How to choose research

  “Proporsal Penelitian” (

  and statistical design based on Formulated research problem)

  1. Suatu Kegiatan yang Nyata (Jelas)

  2. Sifat Berkesinambungan

  3. Berangkat dari teori & akhirnya 4. membuahkan teori baru

  5. Memunculkan Permasalahan Baru (Yang Menghajatkan Penelitian baru)

  

6. Menindaklanjuti Permasalahan yang sudah

ada.

   BUKAN sekedar Kegiatan Pengumpulan Data Ilmu Komunikasi (Tertulis, Lisan

  )…….

  

Melainkan Suatu: Way Of Thinking “ ”

  • - Bagaimana Menilai suatu fenomena dengan menggunakan teori sehingga, TERIDENTIFIKASI MASALAH PENELITIAN -

  

Bagaimana mempelajari teori dan temuan terdahulu

untuk menyusun kerangka teoritik penelitian & Hipotesis -

Bagaimana memilih rancangan penelitian yang tepat

guna pembuktian hipotesis & temukan jawaban yang akurat.

  1. Mahasiswa dapat membuat Proporsal Penelitian dengan Benar

  

2. Mahasiswa dapat melaksanakan Penelitian

Ilmiah dengan Benar

  3. Mahasiswa dapat melakukan pemecahan masalah di lapangan dengan pendekatan Ilmiah

  1. Perencanaan kegiatan komunikasi (Spesialisasi Ilmu Humas & Spesialisasi Ilmu Jurnalistik)

  3. Pengembangan metodologi di bidang Ilmu Komunikasi (Kombinasi 1 & 2)

   Timbulkan rasa ingin tahu dan munculkan pertanyaan pada fenomena yang ada

   Khususnya pada fenomena tentang konsentarasi keilmuan yang di pilih

   Konsentrasi Hubungan Masyarakat & Jurnalistik

  

Terima Kasih

  Oleh,

Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si.

   Anggapan banyak orang bahwa meneliti adalah

  tugas para ahli, profesor, doktor atau ketika

  mendengar kata “Penelitian” orang sering

  membayangkan suatu kesibukan di laboratorium yang serba rumit, anggapan di atas harus sudah

  dihindari dan jangan sampai merembes pada mahasiswa.

   Siapa saja boleh Meneliti,

  Kenyataannya, bahkan dengan tegas dikatakan bahwa Sarjana

  harus dapat meneliti, karena hanya dengan penelitianlah ilmu dapat dikembangkan secara penelitian

  

adalah: Suatu yang dilakukan oleh

seseorang yang bekerja mengenai apa yang

sedang dilaksanakan tanpa mengubah sistem

pelaksanaannya.

  

Operations Research, menunjukkan pada

kegiatan yang sedang berlangsung, dimana

penelitian yang dilakukan bukan untuk

menciptakan suatu yang baru, tapi

menempel pada kegiatan yang sedang atau

  2. Action Research adalah: Menunjuk pada action (tindakan) Pada Action Research, peneliti melakukan suatu tindakan, yang secara terus menerus dilihat plus minusnya, kemudian diadakan perubahan secara terkontrol sampai pada upaya maksimal dalam bentuk tindakan yang paling tepat.

  Contohnya: Seorang Dosen yang ingin memperbaiki cara Berkomunikasi & Interaksinya pada saat proses Perkuliahan.

  3. Eksperimen

Adalah: Suatu cara penelitian dimana

peneliti sengaja membangkitkan timbulnya

suatu kejadian atau keadaan, kemudian

diteliti bagaimana akibatnya.

  

Eksperimen adalah suatu cara untuk mencari

hubungan sebab akibat (hubungan kausal)

antara 2 faktor yang sengaja ditimbulkan

oleh peneliti dengan mengurangi atau

menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa

   Eksperimen selalu dilakukan dengan

maksud untuk melihat

akibat dari suatu perlakuan.

   Semua Fenomena yang ada di sekitar kita dapat dilakukan penelitiannya …

   Segala hal yang menjadi pertanyaan dalam pikiran kita dapat dilakukan penelitiannya

  … 

  Ruang lingkup obyek penelitian yang akan

diteliti disesuaikan dengan bidang ilmunya.

   TERIMA KASIH

  

O L E H ,

D E S A Y U E K A S U R Y A , S . S O S . , M . S I

Memilih Masalah Penelitian &

Melakukan Studi Pendahuluan

  

Dari mana Masalah Penelitian di Peroleh?

  Masalah penelitian dapat diperoleh dari :

  1. Kehidupan sehari-hari yaitu menjumpai hal-hal yang aneh atau didorong oleh keinginan untuk meningkatkan hasil kerja apa saja.

  2. Membaca buku

  3. Pemberian orang lain Note: Penelitian yang ditemukan sendiri yang dikombinasikan dengan baik sesuai saran pembimbing, memberikan hasil yang lebih maksimal.

  

Penelitian akan berjalan dengan baik jika:

  1. Peneliti menghayati masalah

  

2. Penelitian menarik perhatian

peneliti

  

3. Peneliti harus dapat memikirkan

masalah-masalah yang lainnya.

  4 hal yang harus dipenuhi untuk terpilihnya masalah atau judul penelitian:

  Bersumber dari peneliti :

  1. Sesuai dengan minat peneliti

  2. Dapat dilaksanakan oleh peneliti Bersumber dari luar peneliti

  3. Tersedia faktor pendukung

  4. Bermanfaat

Penelitian harus sesuai dengan minat peneliti:

  Minat terlihat tidak normal dan bersifat sangat

  • subyektif, namun demikian biasanya faktor ini berkaitan erat dengan hal-hal yang bersifat formal yaitu keahlian.

  Note: Bagi peneliti pemula selain minat secara etis diisyaratkan bahwa masalah yang akan diteliti harus sesuai dengan bidang keahliannya. Dengan demikian disamping hasilnya akan lebih baik serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

  Penelitian dapat dilaksanakan:

  4 hal pertimbangan penelitian dapat dilaksanakan atau tidak ditinjau dari diri peneliti:

  1. Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti

  maslah yang akan diteliti (menguasai teori dan metode)

  2. Peneliti mempunyai waktu yang cukup

  

3. Peneliti mempunyai tenaga untuk melaksanakannya

  4. Peneliti mempunyai dana yang cukup untuk

  membiayai penelitian

Tersedia faktor pendukung:

  

Faktor pendukung yang bersumber dari luar

peneliti antara lain:

  1. Tersedia data sehingga pertanyaan penelitian dapat dijawab.

  2. Memperoleh ijin dari yang berwenang

  Hasil penelitian bermanfaat: Dalam melakukan penelitian, peneliti hendaklah

memikirkan manfaat atau kegunaan dari penelitian

yang dilakukan, diantaranya untuk: 1.

  Peneliti 2. Akademik 3. Perusahaan/masyarakat

Studi Pendahuluan:

  

Adalah, suatu langkah yang

dilakukan oleh peneliti setelah

menetapkan perkiraan masalah yang

akan diteliti atau sebelum

melakukan penyusunan/pengajuan

judul/proposal penelitian

  

Studi pendahuluan dapat dilakukan oleh

mahasiswa pada:

1.

  Pelaksanaan praktek kerja lapangan atau Kuliah Kerja Nyata (KKN)

  

2. Sebelum mengajulan judul atau

proposal penelitian

  Terima Kasih

  K ONSEP -K ONSEP D ASAR P ENELITIAN By Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si.

ONSEP K

  Adalah: Abstraksi yang dibentuk dengan mengeneralisasikan hal-hal khusus Misalnya:

  • 10 M2, 3 liter, 10 Galon digeneralisasikan sebagai volume
  • Membaca buku, kuliah, digeneralisasikan sebagai belajar

  Kesimpulan:

ONSTRUK K

  1. Konsep yang secara sengaja dan secara sadar Adalah: 2. dibuat serta digunakan untuk tujuan ilmiah.

  Konsep yang dapat diamati dan diukur Misalnya: Kecerdasan adalah konsep Tapi setelah pengertiannya dibatasi secara khusus, sehingga dapat diamati ia dapat berubah menjadi konstruk

PERASIONALISASI O

  Adalah: Mengukur konsep yang abstrak menjasi konstrak yang dapat diukur.

  Misalnya: - Popularitas dioperasionalisasikan sebagai jumlah pilihan sosiometris yang diterima seseorang dari individu lain pada kelompoknya. - Terpaan media dioperasionalisasikan sebagai frekuensi individu dalam menonton TV, Film,

  ARIABEL

V

  1. Konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai Adalah: 2. dalam bentuk bilangan.

  Konsep yang mempunyai variasi atau bermacam-macam nilai Misalnya: Jenis kelamin adalah konstrak Jenis kelamin jika diberi nilai maka akan berubah menjadi variabel

  3 K V : Bebas (Y)

  Variabel Bebas (Variabel Dependen) adalah: variabel yang diduga sebagai penyebab atau sebagai pendahulu dari variabel yang lain Variabel Tidak Bebas (Variabel Independen) adalah: variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi oleh variabel yang ANJUTAN L …

  2. Variabel Aktif dan Variabel Atribut Variabel Aktif adalah: Variabel yang dapat dimanipulasi contoh: temperatur ruangan, tingkat hukuman, dsb Variabel Atribut adalah: variabel yang sudah jadi dan tidak dapat dikendalikan contoh: mengendalikan umur, mengendalikan

  ANJUTAN L …

  3. Variabel Kontinyu dan Variabel Diskrit Variabel Kontinyu adalah: variabel yang secara teoritis dapat mempunyai nilai yang bergerak tidak terbatas antara dua nilai contoh: tinggi badan, bisa 1,5 m / 1,53 m / 1,34 m (tergantung pada kecermatan ukuran) Variabel Diskrit adalah: variabel yang mempunyai satu nilai tertentu

saja (dalam variabel diskrit tidak ada nilai pecahan)

  Terima Kasih

  

Oleh

Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si. Perumusan masalah dapat dilakukan dengan cara merumuskan judul selengkapnya dengan

menambahkan kata tanya diawal rumusan masalah

tersebut.

  

Namun meskipun masalah sudah dituangkan dalam

bentuk rumusan masalah atau judul kadangkala

pembaca menafsirkan dengan arti yang berbeda dari

maksud peneliti.

  

Rumusan masalah sebaiknya dibuat singkat, dengan

hanya mencantumkan ciri-ciri penelitian yang

pokok-pokok saja atau hal-hal yang ditonjolkan oleh

  

Sebelum seorang peneliti memulai kegiatan penelitian,

haruslah memulai membuat rancangan penelitian terlebih dahulu, Rancangan penelitian tersebut diberi nama: Desain Penelitian, dan ada juga yang menyebutnya dengan istilah Proporsal Penelitian atau usulan penelitian.

  Rumusan Masalah adalah bentuk Pertanyaan dari peneliti yang diiringi dengan pertanyaan “Sejauhmana” untuk pendekatan Kuantitatif, dan Pertanyaan “Bagaimana” untuk Pendekatan Kualitatif

  1. Sejauhmana Persepsi Wartawan Media Cetak

Lokal Terhadap Daya Tarik Press Release

Sekretariat Daerah Kabupaten

  2. Hubungan Daya Tarik “Telkom Digital

Signage” terhadap Efektivitas Pemenuhan

  Kebutuhan Informasi Bagi Karyawan Telekomunikasi Indonesia Tbk Adalah:

Rencana atau rancangan yang dibuat oleh

peneliti, sebagai ancar-ancar kegiatan penelitian yang akan di laksanakan.

  Sekurang-kurangnya desain penelitian memuat tentang:

  1. Judul Penelitian

  2. Penegasan Masalah

  4. Tujuan Meneliti

  5. Kegunaan hasil Penelitian

  6. Landasan Teori

  7. Telaah Kepustakaan

  8. Metodologi (Meliputi tekhnik sampling, Metode Pengumpulan Data dan Teknik Analisa Data)

  

9. Langkah-langkah Jadwal Kerja & Pembiayaan

  Adalah:

Rencana atau rancangan yang dibuat oleh

peneliti apabila ia membutuhkan bantuan

dana.

  Tujuan Proporsal: Agar pihak yang akan memberikan bantuan memahami betul apa yang akan dilakukan peneliti dan berapa besar manfaat hasil

  Alasan mengapa pengertian Desain dan Proporsal dikacaukan atau cenderung disamakan Karena: Pada umumnya penelitian di sponsori oleh pihak yang memberikan bantuan dana, maka

setiap yang akan meneliti, membuat proporsal

terlebih dahulu.

  

Untuk rancangan penelitian Mahasiswa (dalam Menulis skripsi, thesis dan disertasi) perlu dilengkapi dengan beberapa penjelasan: Agar permasalahan yang dirumuskan dapat di pahami oleh orang lain. Dalam memberikan penjelasan, seorang peneliti harus dapat berpikir bahwa tugas

peneltiannya dapat diteruskan oleh orang lain, sehingga segala sesuatunya harus dituliskan secara lengkap . Judul penelitian yang lengkap seharusnya mencakup 1. tentang 2. Sifat dan jenis penelitian 3. Objek yang diteliti 4. Subjek penelitian 5. Lokasi dan daerah penelitian Tahun atau terjadinya peristiwa penelitian

Contoh: Studi Komparasi Antara Metode Induktif dan

Metode Deduktif Untuk Menghafal Rumus

  Ilmu Pasti Pelajar SMA di Kota Bandung Tahun

  

Setiap mahasiswa diminta untuk menyusun 3

buah judul skripsi sesuai dengan konsentrasi

masing-masing (Humas dan Jurnalistik)

Selama perkuliahan berlangsung mahasiswa

diharuskan sudah memiliki 3 buah judul yang

sudah tepat dan dapat digunakan.

mahasiswa diminta untuk memilih salah satu dari

3 judul yang sudah di acc untuk melakukan

penyusunan desain atau proposal penelitian

  Terima Kasih

  

Merumuskan Anggapan dasar

By. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si

Pengertian Anggapan Dasar

  • • Menurut Prof. Dr. Winarno Surakhmat, M.Sc.Ed

  anggapan dasar atau postulat adalah:

  1. Suatu hal yang diyakini kebenarannya oleh

peneliti yang harus dirumuskan secara jelas

  2. Sebuah titik tolak pemikiran yang diterima oleh Penyelidik

  

Setiap penyelidik dapat merumuskan

postulat yang berbeda:

  • Misalnya:

  Seorang penyelidik mungkin meragu-ragukan sesuatu anggapan dasar yang oleh orang lain diterima sebagai kebenaran.

  Note:

Di dalam penelitian, anggapan semacam ini

sangat perlu dirumuskan secara jelas, sebelum

Alasan perlunya peneliti merumuskan anggapan Dasar:

  1. Agar ada dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang sedang diteliti.

  

2. Untuk mempertegas variabel yang menjadi

pusat perhatiannnya.

  3. Guna menentukan dan merumuskan Hipotesis. Catatan:

  • • Seseorang yang masih ragu-ragu

  terhadap sesuatu hal, tidak akan dapat dengan pasti menentukan Anggapan Dasar pada penelitian

yang akan dilakukan Cara Menentukan Anggapan Dasar Yaitu: Dengan mengetahui sesuatu hal (masalah yang akan diteliti) Dengan cara:

  1. Membaca Buku (buku teks, ensiklopedi)

  

2. Membaca Acuan Khusus (Jurnal, Skripsi, Majalah,

Buletin)

  3. Sering Mendengar Berita, Ceramah , Diskusi & Pembicaraan orang lain

  4. Sering Berkunjung Keberbagai Tempat Kesimpulan

  

1. Dengan Singkat dapat dikatakan bahwa asumsi

dasar, pustulat atau anggapan dasar harus di

dasarkan atas kebenaran yang telah diyakini

oleh peneliti.

  2. Sebagai bahan pendukung anggapan dasar, sebaiknya peneliti melakukan studi perpustakaan untuk mengumpulkan teori2 dari buku-buku maupun penemuan dari

Lanjutan……

  Merumuskan anggapan dasar, bukanlah pekerjaan yang mudah, tapi membutuhkan suatu pemikiran, renungan dan analisis

masalah, sehingga bisa saja dianggap sukar bagi siapa saja, terutama bagi yang belum terbiasa meneliti, untuk itu diperlukan latihan, membiasakan diri dan banyak melihat, membaca dan mempelajari contoh Manfaat Anggapan dasar

  

2 Membantu peneliti dalam memperjelas dalam

menetapkan obyek penelitian, wilayah pengambilan data, instrument pengumpulan data

  Selesai

  • Terima Kasih
Merumuskan Hipotesis

Hipotesis berasal dari 2 penggalan kata yaitu:

  “Hypo” artinya “di bawah”

  • “Thesa” artinya “Kebenaran”
  • Jadi Hipotesa / Hipotesis adalah: Teori atau jawaban sementara yang kebenarannya masih perlu di uji (di

  bawah kebenaran) Dalam membuat Hipotesis peneliti harus berpikir bahwa hipotesis itu dapat diuji, selanjutnya:

  1. Peneliti akan bekerja berdasarrkan hipotesis tersebut.

  2. Peneliti mengumpulkan data-data yang paling berguna untuk membuktikan hipotesis.

  3. Berdsarakan data yang terkumpul, peneliti akan menguji apakah hipotesis yang

dirumuskan dapat naik status menjadi “tesa” atau sebaliknya, tumbang sebagai “hipotesis” apabila ternyata tidak terbukti. Hal yang sangat perlu

diperhatikan oleh peneliti adalah:

“ Bahwa ia tidak boleh mempunyai keinginan kuat agar hipotesisnya terbukti”

  Dengan Cara: 1.

  Mengumpulkan data yang hanya bisa

membantu memenuhi keinginannya.

  sehingga mengarah pada Keterbuktian hipotesis.

  Note: Peneliti harus bersikap obyektif terhadap data yang terkumpul Jawaban pada permasalahan hipotesis dibedakan atas 2 hal, sesuai dengan taraf pencapaiannya, yaitu:

  

kebenaran pada taraf teoritik dicapai

melalui membaca.

  2. Jawaban permasalahan yang berupa kebenaran pada taraf praktek, dicapai setelah penelitian selesai yaitu: setelah pengolahan terhadap data.

Lanjutan………

  Sehubungan dengan pembatasan

pengertian di atas, maka hipotesis

dapat diartikan sebagai suatu

jawaban yang bersifat sementara

terhadap permasalahan penelitian,

samapi terbukti melalui data yang

terkumpul

  

2 hal sikap peneliti pada hipotesis

yang sudah dirumuskan:

  adanya seandainya hipotesisnya tidak terbukti (pada akhir penelitian) 2.

  Mengganti hipotesis seandainya melihat tanda-tanda bahwa data yang terkumpul tidak mendukung terbuktinya hipotesis (pada saat penelitian berlangsung) Catatan…… 

  Apabila peneliti mengambil hal ke-2, maka di dalam laporan harus dituliskan proses penggantian tersebut.

   Dengan demikian peneliti telah

bertindak jujur dan tegas, sesutu yang memang sangat diharapkan dari sorang Cara mengetahui kedudukan Hipotesis: 1.

  Perlu diuji apakah ada data yang menunjukkan hubungan antara variabel penyebab dan variabel akibat.

  2. Adanya data yang menunjukkan bahwa akibat yang ada, memang ditimbulkan oleh penyebab tersebut.

  3. Adanya data yang menunjukkan bahwa tidak ada penyebab lain yang bisa menimbulkan akibat tersebut. Catatan….

   Apabila ketiga hal tersebut dapat dibuktikan, maka hipotesis yang dirumuskan mempunyai kedudukan yang kuat dalam penelitian

  

Walau hipotesis ini sangat penting

sebagai pedoman kerja dalam penelitian, namun tidak selalu semua penelitian harus berorientasi pada hipotesis

  

Menulis berkaitan erat dengan peradapan. Bahasa membedakan

manusia dan binatang, sedangkan tulisan membedakan orang

beradap dari orang biadab. Menulis itu sangat penting, paling tidak

untuk mencapai 3 (tiga) hal. Pertama, sebagai wahana diskusi dan

sosialisasi gagasan. Kedua, Memberi kontribusi pemikiran dalam

kerangka mencari solusi suatu masalah. Ketiga, sebagai sarana proses

aktualisasi dan eksistensi Diri.

Menulis adalah kegiatan produktif dan ekspresif kaum intelektual

dimana pun. Dalam kehidupan modern dewasa ini, tidak seorang pun

dari manusia bisa mengelok dari tulisan. Setiap hari kita dibombardir

dengan jutaan informasi yang dikemas melalui tulisan media massa,

Kita memilih sesuka hati kita, menerima dan bahkan menikmatinya.

Lewat tulisan, pengetahuan kita bertambah, wawasan kita makin luas,

daya analisis kita makin tajam, sikap kita makin bijak, rasa kemanusian

kita makin peka, dan keputusan serta tindakan kita pun makin menuju

kearah yang benar.

  

Meninjau efek positif yang akan kita dapatkan karena sebuah tulisan,

barangkali tidak terlalu arogan jika kita harus berusaha meningkatkan

Perhatian, Pemahaman, kemampuan, kualitas dan kompetensi kita

dalam menulis.

  

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan, maka ilmu tentang

menulis dapat dipelajari dalam suatu kajian diantaranya adalah ilmu

jurnalistik.

Setiap fenomena yang dipikirkan, dirasakan, didengar dan dilihat

oleh manusia dapat dikomunikasikan secara langsung dan sering juga

dikomunikasikan dengan menggunakan Media, baik media nir massa

ataupun media massa (media cetak dan elektronik), tulisan yang

disajikan dimedia cetak misalnya: berita, feature, artikel atau dalam

bentuk foto berita dan sebagainya.

  

Sebagaimana kita ketahui, peranan utama media massa adalah

menyalurkan informasi. Dengan informasi kita (Masyarakat) dapat

melakukan reaksi dalam bentuk Persepsi & Citra terhadap apa yang

sedang terjadi atau melakukan antisipasi terhadap segala sesuatu

yang mungkin terjadi. Tanpa informasi, masyarakat tidak sempat

melakukan reaksi atau antisipasi, atau tidak dapat melakukan reaksi

dan antisipasi secara tepat. Persoalan ini dapat membahayakan

keselamatan hidup.

  

Karena peranan informasi demikian tinggi dalam kehidupan manusia,

maka kebebasan, kelancaran dan kecepatan memperoleh informasi

adalah masalah hidup-mati orang-perorang, masyarakat maupun

bangsa. Oleh karena itu segala bentuk pengekangan terhadap media

massa merupakan pelanggaran terhadap hak-hak asasi manusia yang

sangat berat.

  

Dewan pers sebagai lembaga independen yang dibentuk berdasarkan

UU No. 40 1999, adalah salah satu jawaban yang dapat diperoleh

untuk mengembangkan kemerdekaan dan kehidupan pers nacional,

sehingga diharapkan masyarakat menilai bahwa menulis memiliki Daya

Tarik yang dapat digunakan untuk menuankan apa yang dipikirkan

dan dirasakan.

  

Selain itu dalam menjalani aktivitas sebagai seorang wartawan, para

journalis tersebut di dampingi oleh kode etik jurnalistik yang berfungsi

ganda, selain menjadi pelindung masyarakat dari pemberitaan pers

yang tidak bertanggung jawab tapi juga dapat mencegah tindak

kekerasan atau tekanan dari pihak-pihak yang tidak suka dengan isi

berita.. Dengan adanya kode etik jurnalistik wartawan baru yang

tidak memahami etika dapat terhindar dari benturan-benturan yang

sering tidak terelekkan, lebih lanjut para wartawan tersebut

diharapkan lebih memahami, menguasai dan kompeten dalam bidang

kerjanya, sehingga Persepsi dan Citra khalayak pada wartawan

Soal :

  1 . Dari artikel di atas, buatlah 2 buah

Judul Skripsi dengan format Judul Kuantitatif?

  tentukanlah kata-kata yang tedapat di dalam artikel tersebut yang dapat dinilai sebagai variable..

Independent dari judul-judul berikut:

  a. Pengaruh Kompetensi Redaksi Media Indonesia Bandung terhadap Loyalitas Wartawannya pada aturan-aturan perusahaan

  b. Hubungan Strategi HU Pikiran Rakyat Bandung terhadap semangat kerja Karyawannya

  4. Bertolak dari judul “a” pada soal no 3, jika

Variabel Kompetensi (Variabel X) diukur

dengan indikator: Kemampuan Komunikasi,

Kemampuan Kepemimpinan, Kemampuan

membina Relasi, Kepribadian & Kaya Ide.

  

Dan Variabel Loyalitas (Variabel Y) diukur

dengan indikator: Kehandalan, Waktu Respon

Dan Resolusi. Coba anda sebutkan dan

konsepkan ada berapa identifikasi Penelitian

atau Tujuan Penelitian yang dapat disusun?

  5. Sebutkan dan jelaskan langkah-langkah yang tepat anda lakukan dalam : a. Memilih masalah penelitian

  b. Melakukan studi pendahuluan

  Terima Kasih

  By,

Desayu Eka Surya, S.Sos.,M.Si.

  

Apabila diterapkan dalam kegiatan

penelitian maka urut-urutannya adalah:

  

2. Merumuskan masalah, sehingga masalah tersebut

menjadi jelas batasannya, kedududkannya dan alternatif cara untuk pemecahan masalahnya.

  3. Menetapkan hipotesis sebagai titik tolak mengadakan tindakan menentukan alternatif Lanjutan…….

  4. Mengumpulkan data untuk menguji hipotesis (colllection of data as evidence)

  

data dan dikembalikan kepada hipotesis yang sudah

dirumuskan.

  6. Menetukan kemungkinan untuk mengadakan generalisasi dari kesimpulan tersebut, serta

  Memilih Masalah Memilih masalah bukanlah pekerjaan yang mudah, terutama bagi orang-orang

yang belum berpengalaman meneliti. Tidak semua masalah penelitian dapat dipecahkan melalui penelitian, antara Studi Pendahuluan menurut Prof. Dr. Winarno Surachmad di sebut sebagai Eksploratoris.

  Studi Pendahuluan adalah: 1. Menjajaki kemungkinan diteruskannya pekerjaan meneliti. Merumuskan Masalah 

  Adalah: Agar penelitian dapat dilaksanakan dengan baik dan dapat mengetahui dari mana penelitian harus dimulai? Kemana data harus dicari? Melalalui apa

  

Merumuskan Anggapan Dasar

  Adalah: Sesuatu yang diyakini

kebenarannya oleh peneliti yang

akan berfungsi sebagai hal yanag dapat digunakan untuk tempat berpijak bagi peneliti dalam

  

Hipotesis

Adalah: Kebenaran atau Jawaban sementara

yang ditentukan oleh peneliti, tetapi tetap masih harus dibuktikan

dengan cara di tes atau di uji

kebenarannya.

  Tujuan: Agar penelitian mempunyai arah pandang, sehingga dapat menuntun peneliti dalam melaksanakan Memilih Pendekatan 

  Adalah: Metode atau cara mengadakan penelitian 

  Misalnya: Menunjukkan jenis penelitian, Tipe penelitian yang diambil, Menentukan Variabel & Sumber Data :

Langkah ke 6 dilakukan utk menjawab :

  1. Apa yang akan diteliti?

  2.Dari mana data diperoleh?

Note: ke-2 langkah dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan Menentukan & Menyusun Instrumen:

Adalah: Menentukan dengan apa data yang akan dikumpulkan

  

Catatan: Instrumen sangat tergantung

dari jenis data dan darimana data diperoleh

Mengumpulkan Data:

  

Adalah: Pekerjaan yang sukar karena apabila diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulan akan salah

dan hasil penelitian Analisis Data

Analisis Data tidak seberat

mengumpulkan data, baik tenaga

maupun tanggung jawab, tapi

membutuhkan ketekunan dan

pengertian terhadap jenis data

Jenis data akan menetukan teknis

  Menarik Kesimpulan Saat menarik kesimpulan, Peneliti tinggal mengambil konklusi dari

pengolahan data, hasilnya dicocokkan

dengan hipotesis yang telah

dirumuskan. Disesuaikan dengan data

yang terkumpul dengan hipotesis atau

  Lanjutan…… Catatan:

  1. Dalam menarik kesimpulan, peneliti tidak boleh mendorong atau mengarahkan agar hipotesisnya terbukti.

  

2. Tidak terbuktinya suatu hipotesis bukanlah suatu

pertanda bahwa apa yang dilakukan peneliti salah (tidak perlu malu)

Menyusun laporan

  

Kegiatan penelitian menuntut agar hasilnya

disusun, ditulis dalam bentuk laporan

penelitian agar hasilnya diketahui orang

lain.

  

Demikian juga dengan prosesdurnya, Persyaratan Penelitian 

  Tiga Persyaratan Penting dalam mengadakan penelitian yaitu:

  

  1. Sistematis

   Yaitu: Dilaksanakan menurut pola tertentu, dari yang paling

sederhana samapi kompleks, hingga tercapainya tujuan

secara efektif dan efisien.

  2. Berencana yaitu: Dilaksanakan dengan adanya unsur kesengajaan dan

sebelumnya sudah dipikirkan langkah pelaksanaannya.

  3. Mengikuti Konsep Ilmiah

Yaitu: Mulai dari awal sampai akhir kegiatan, penelitian

mengikuti cara-cara yang sudah ditentukan, yaitu: prinsip

yang digunakan untuk memperoleh iilmu pengetahuan.

  Terima Kasih

  

By. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si

  

Menurut Earl Babbie (!986) dalam bukunya:

Practice of Social “The

  Research” Mengatakan,:

Sampling is the process of Selecting

observations” (Sampling adalah: Proses seleksi dalam kegiatan observasi)

Yang dimaksud dengan proses seleksi Pada dasarnya metode sampling yang dikembangkan dalam ilmu sosial sekarang ini adalah cenderung menggunakan Metode Sampling Peluang (Probably Sampling Method)

yang memiliki basic sampling sebagai

berikut: Sampling Acak sederhana (Simple Random Sampling), Sampling

  Dari kedua basic sampling di atas dikembangkan sampling peluang lainnya seperti :

  • - Sampling Strata (Stratified Sampling)

  • Sampling Klaster / PPS
  • Sampling Error

N (Populasi)

  n (Sampel)

   Proses untuk mendapatkan sampel dari suatu populasi Note:

Sampel harus benar-benar mencerminkan

populasi karena pada hakekatnya yang kecil adalah yang besar, artinya

kesimpulan-kesimpulan yang diangkat dari

sampel merupakan kesimpilan2 atas

  1. Populasi : adalah: keseluruhan unit-unit observasi yang karakteristiknya akan diduga. 2. Populasi dilambangkan dengan angka (N) Sampel

  Adalah: unit terkecil dari populasi atau bagian dari populasi Sampel dilambangkan dengan lambang (n)

  4. Kerangka Sampling adalah: sebuah daftar yang berisi unit-unit sampling yang akan dijadikan sebagai unit sampel

  5. Oefisien Kepercayaan

Adalah: saru bentuk yang sering ditemui dalam

mendisain ukuran sampel atau dan menentukan sampling error Koefisien kepercayaan dilambangkan dengan (t) kecil.

  Random Sampling) adalah: sebuah metode seleksi

terhadap unit-unit populasi, unit-unit

tersebut di acak seluruhnya. Masing-

masing unit atau antara unit dengan

unit lainnya memiliki peluang yang sama untuk dipilih Pemilihan dilakukan dengan tabel

  2. Sampling Sistematik (Systematic Sampling)

sampling sistematik agak berbeda dengan

sampling acak sederhana. Unit-unit populasi dicatat seluruhnya secara tersusun. Untuk seleksi unit-unit yang akan dijadikan sampel digunakan aturan sistematik, hanya unit pertama saja yang dipergunakan cara seleksi acak, selanjutnya menggunakan aturan sistematik.

  3. Strata Sampling (Stratified Sampling) populasi dalam sampling strata dibagi

kedalam sub-sub populasi. Unit-unit yang

sudah dicatat pada sub populasi yang satu tidak boleh tercatat kembali pada

sub populasi yang lain, dan sub populasi

tersebut merupakan satu kesatuan populasi. Sub-sub populasi yang demikian dinamakan strata.

  Populasi dibagi kedalam sub-sub unit yang berukuran lebih kecil. Sampel

tahap pertama diperoleh dari pemilihan

sebagian atas unit-unit yang dikenal dengan unit primer dan sampel tahap ke dua diperoleh dan pemilihan unit ke dalam unit primer terpilih.

  

5. Total Sampling atau Sensus

  6. Insidental Sampling

  7. Purposive Sampling

  8. Sampling Error

  Terima Kasih Pengukuran Validitas dan Realibilitas By Desayu Eka Surya, S.sos.,M.Si.

  

Beberapa catatan tentang Pengukuran:

  Instrumentasi dan pengukuran (metode & alat) tergantung pada mata rantai metodologis sebelumnya

  

Pengukuran merupakan implementasi instrumentasi

   Tujuan pengukuran, diperoleh data yang dapat diinterpretasi untuk mengungkap kebenaran atau ketidakbenaran hipotesis.

   DATA =

  “manifestasi dari realitas (kebenaran), dan BUKAN kebenaran itu sendiri

  (Pengukuran yang baik akan mendekatkan data dengan kebenaran)

  Kaidah Pokok Pengukuran: 

  Obyektivitas:apakah pengukuran dilakukan menurut apa adanya, tidak ‘bias’?

  YA, berarti pengukuran objektif

  Validitas:

  Apa pengukuran benar-benar mengukur apa yang dikehendaki?

  

  Adakah keterkaitan metode & alat ukur dengan objek ukur YA, berarti pengukuran valid

  Reliabilitas:

  apakah hasil pengukuran mencerminkan nilai sesungguhnya suatu variabel? Tahapan Pengukuran:

  • Definisi operasional variabel
  • Tentukan level of measurement

  Persiapan

  • Pilih (buat) metode & alat ukur yang t
  • Lakukan uji coba pengukuran Pra-pengukuran
  • Uji validitas & reliabilitasnya

  Perhatikan faktor-faktor (dapat menjadi sumber error): Pengukuran •Instrumen (metode & alat ukur)

  • Subjek penelitian
Kesalahan Pengukuran: Kesalahan Sistematis: Kesalahan karena faktor:

   Alat ukur (ok: tidak valid & reliabel)

   Pengukuran (ok: pengukuran, suasana, administrasi)

  

Kesalahan Sampling : Kesalahan karena sampling

pengukuran tidak representatif: 

  Sampling terhadap objek yang ukur 

  Sampling terhadap subjek penelitian

  Validitas? 

  Validitas: Apa pengukuran benar-benar mengukur apa (ciri, variabel) yang dikehendaki? YA, berarti =>pengukuran valid Validitas = ketepatukuran : sensitifitas & spesifitas

   Validitas: apakah pengukuran berlangsung dengan cermat dan teliti? YA, berarti => pengukuran valid

  Validitas ?

Pengukuran valid apabila:

  Sensitif

  • Spesifik
  • >Reliabel
Validitas Reliabilitas Outcome variabel appropriate reliabel

  VALID

  (definisi operasional) (instrumentasi) Outcome variabel inapporpriate reliabel

  INVALID

  (definisi operasional) (instrumentasi) Outcome variabel appropriate unreliabel

  INVALID

  (definisi operasional) (instrumentasi) Validitas?

Tiga unsur / komponen

  Alat ukur 

  

Metode pengukuran

  Pengukuran (peneliti)

Validitas?

  Ingat! Validitas pengukuran

=/= validitas penelitian Validitas? 

Jenis Validitas pengukuran:

  • Validitas isi (content validity)
  • Validitas Kriterium (prediction validity)
  • Validitas Konstruk (construc validity)

Validitas Isi? 

  Validitas Isi (content validity): Apa benar-benar mengukur secara REPRESENTATIF tentang

  • SUBSTANSI objek ukur sebagaimana dirumuskan pada definisi operasional variabel? (sesuai kerangka teori yang dipakai) Dasar pemikiran: pengukuran dilakukanterhadap “sampel” gejala: apakah sampel tersebut representatif mencerminkan populasi (universum) gejala yang diamati?

   Pengajuan Validitas Isi Analisis teoritik: apakah pengukuran tersebut memang

  • mengekspresikan indikator-indikator objek/fenomena ukur sebagaimana diketahui dari kerangka teoritik/ konseptual Uji perbedaan pra & pasca perlakuan (khusus utk penelitian
  • eksperimental

Validitas Kriterium?

  Validitas kriterium (prediction validity)

Adalah: menggambarkan keterandalan pengukuran

sebagai prediktor untuk meramal keadaan atau kemampuan tertentu (kriterium

  

Contoh: uji vestibuler (alat keseimbangan) terhadap

calon penerbang (pilot) Pengujian validitas kriterium:

Membandingkan (dengan teknik korelasi) antara hasil uji

pengukuran (sebagai prediktor) dengan hasil

pengukuran kriterium

Validitas Konstruk?

  Adalah: menggambarkan ketepatan pengukuran dalam hal menilai ciri subjek sehubungan

dengan kerangka teori atau hipotesis yang

melatarbelakangi Validitas Konstruk mencerminkan 2 hal:

  • Validitas pengukuran
  • Kebenaran teori yang digunakan
Sumber Invaliditas? 1.

  Ketidakcocokan definisi operasional dengan kerangka teoritik 2.

  Ketidakcocokan antara butir uji

(tugas) instrumen dengan definisi

operasional

  (unreliable) Reliabilitas? Adalah: apakah hasil pengukuran mencerminkan nilai sesungguhnya suatu variabel, jika ya berarti reliabel

  objek yang sama dan menghasilkan skor yang sama

pula? Jika YA berarti reliabel (konsistensi, stabilitas

dan keajegan) 2. Apakah sektor pengukuran yang dilakukan merupakan skor hasil yang sebenarnya? Jika YA berarti reliabel (akurasi, ketepatan) 3. Seberapa jauh penyimpangan skor pengukuran dari skor sesungguhnya? Semakin sedikit (mendekati nol)

  Konsistensi (Stabilitas)

  • Konsistensi dalam
  • Konsistensi luar 2.

  Ketepatan (Sulit dipenuhi secara mutlak) 3. Ketelitian Pengujian Reliabilitas 1.

  Pengujian konsistensi dalam Teknik uji satu alat ukur dan satu kali pengukuran, kemudian diuji dengan teknik belah dua atau teknik

lain (kuder-richardson, Hoyt) lalu dilakukan test

korelasi

  2. Pengujian konsistensi luar Teknik uji ulang: satu alat ukur dan dua kali pengukuran Teknik uji paralel: dua alat ukur dan dua kali pengukuran (satu alat telah baku/reliabel) kemudian dilakukan test korelasi

  Terima kasih

  By

Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si. Metode Penelitian adalah: Satu langkah yang dilakukan oleh peneliti yang berhbungan erat dengan prosedur, alat, serta disain penelitian

yang digunakan. Desain penelitian harus

sesuai dengan metode yang dipilih.

  Metode Penelitian memandu peneliti tentang urutan bagaimana penelitian

  1. Metode Historis Bertujuan merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan objektif dengan

mengumpulkan, menilai, memferipikasi

dan mensintesiskan bukti untuk menetapkan fakta dan mencapai

konklusi yang dapat dipertahankan, dan

sering kali dalam hubungan hipotesis

  2. Metode Deskriptif

Bertujuan melukiskan secara sistematis fakta

atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat

  3. Metode Eksperimental adalah: metode penelitian yang memungkinkan peneliti memanipulasi variabel dan meneliti akibat-akibatnya. pada metode eksperimental variabel dikontrol

sedemikian rupa sehingga variabel luar yang

mungkin mempengaruhi dapat disingkirkan

  4. Metode Kuasi Eksperimental digunakan untuk mendekati kondisi eksperimental pada suatu situasi yang tidak memungkinkan memanipulasi variabel

  5. Metode Survey

adalah: penyelidikan yang diadakan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala

yang ada dan mencari keterangan secara

faktual baik tentang institusi sosial, politik,

ekonomi dari suatu kelompok di suatu