2.1.3. Manfaat Karet Alam
Karet alam banyak digunakan dalam industri-industri barang. Umumnya alat-alat yang dubuat dari karet alam sangat berguna bagi kehidupan sehari-hari maupun dalam
usaha industri seperti mesin-mesin penggerak. Barang yang dapat dibuat dari karet alam antara lain aneka ban kendaraan dari ban sepeda, motor, mobil, traktor hingga
pesawat terbang, sepatu karet, sabuk penggerak mesin besar dan mesin kecil, pipa karet, kabel, isolator dan bahan-bahan pembungkus logam.
Bahan baku karet banyak digunakan untuk membuat perlengkapan seperti sekat atau tahanan alat-alat penghubung dan penahan getaran. Pemakaian lapisan karet
pada pintu, kaca pintu, kaca mobil, dan pada alat-alat lain membuat pintu terpasang kuat dan tahan getaran serta tidak tembus air.
Pemanfaatan karet juga banyak digunakan dalam bidang industri rumah tangga, dalam bidang pertambangan besar yang mengolah bijih besi dan batubara
menggunakan alat yang terbuat dari karet, didalam bidang peternakan digunakan sebagai sebagai pencegah lecet dan rusaknya kulit dan kuku ternak karena lantai
semen yang keras, maka alas lantai dibuat dari karet dan dan mudah dibersihkan serta cukup menyehatkan bagi ternak seperti sapi atau kerbau.
Tim Penulis PS , 1993
2.1.4. Sifat-sifat Lateks
Kandungan bukan karet lateks yang terdiri dari air dan senyawa-senyawa protein , lipida, karbohidrat serta ion-ion anoeganik mempengaruhi sifat karet.. Komponen
senyawa-senyawa protein dan lipida selain berguna menyelubungi partikel karet kemantapan lateks , juga berfungsi sebagai antioksidan alamiah dan bahan percepat
accelerator dalam proses pembuatan barang jadi karet. Oleh karena itu dalam penanganan baku olah lateks kebun atau koagulum dan pengolahan karet ekspor
Universitas Sumatera Utara
Lateks Pekat, RSS atau SIR komponen non karet protein dan lipida harus dijaga sebaik mungkin.
Hilangnya protein dan lipida dapat terjadi akibat pencucian yang terlalu berat atau akibat terjadinya pembusukkan yang terlalu lama, sehingga habis dimakan
mikroba. Menjaga kandungan protein dan lipida dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan peralatan dan pengawetan serta mencegah terjadinya proses pencucian
yang terlalu berat sewaktu pengolahan. Karet yang telah habis kandungan protein dan lipidanya akan mudah dioksidasi oleh udara mengakibatkan sifat elastisitasnya
menjadi rendah. Kandungan ion-ion anorganik Ca, Mg, Fe, Mn, Cu , semakin tinggi
konsentrasi ion logam semakin tinggi kadar abu. Kadar abu karet diharapkan rendah, karena umumnya sifat logam dapat mempercepat terjadinya proses oksidasi karet.
Dalam penanganan bahan olah karet kotoran dari luar seperti pasir, tanah dan lain-lain harus dihindarkan.
M.Ompusunggu , 1987 Adapun sifat-sifat yang menunjukkan mutu dari lateks adalah :
1. Kekuatan Tarik dan Regangan Pada Pecahan Adapun yang dinamakan kekuatan tarik yaitu gaya yang perlu untuk meregang
sepotong percobaan tekstil sampai patah. Yang dikatakan regangan pada patahan yaitu panjang yang dialami percobaan sampai terjadinya patahan atau pecahan pada
lateks.Regangan disebut juga dengan persen dari suatu panjang yang bermula. 2. Kekeran
Yang dimaksud dengan kekerasan yaitu kemampuan karet menahan sebuah peluru yang terletak pada timbangan atau tekanan pegas. Karena adanya proses
vulkanisasi maka kekerasannya semakin bertambah.
Universitas Sumatera Utara
3. kekuatan Terhadap Susutan Adapun sifat kekuatan terhadap susutan terutama pada barang-barang yang
mudah rusak seperti ban luar, ban pengangkutan, telapak dan tumit sepatu. Karet yang divulkanisasi umumnya tahan terhadap susutan.kekuatan ini ditentukan oleh suatu
percobaan karet dalam jangka waktu yang tertentu pada permukaan yang kasar. G.de Boer , 1997
2.1.5. Faktor-faktor Yang mempengaruhi Kestabilan Lateks