Karakteristik mutu dan kelarutan kitosan dari ampas silase kepala udang windu, Penaeus monodon
t-J
,....
2!J P セprila@
ARIESTA. C34102063. Karakteristik Mutu dan Kelarutan Kitosan
セ@ セ@ セ@ セ 。イゥ@ Ampas Silase Kepala Udang Windu (Penaeus monodon). Dibimbing oleh :
セ@ セ@ セ@ '"':tLA SALAMAH dan WINARTI ZAHIRUDDIN.
/t)"O"O/t) 0
::I °
::I , .
R·mgka san
10
::I °
::I 10
iZエjBセHI@
3
a.
°
-'-c'
1:0::1"0,...
;0-'er bakteri asam laktat pada pembuatan silase kepala udang. Dalam
セ@ セ@ セ@
.troses peJJ.il>uatan silase kepala udang ditambahkan tepung tapioka dengan
セN@
セッョウ・エイ。
SPEHaQIL@
35%(A2),' 40%(A3), 45%(A4) dan 50%(A5). Proses
セ@
-0 セ・イュョエ。ウゥ@
セ ゥャ 。ォオョ@
selama 14 hari. Setelah itu dilakukan penyaringan lU1tuk
セ@
{セ・ュゥウ。ィォ」A@
ampas dan filtrat silase .Ampas ini kemudian dikeringkan dan
セ@
セイ@ セゥ。ョャウ@
kidar abu serta kadar proteinnya. Ampas silase terbaik dipilih dengan
g セ・Qゥィ。エ@
pa&meter kadar abu dan kadar protein yang cukup rendah. Ampas ini
_. セ@ セ・ュオ、ゥ。ョ@
cSgunakan sebagai bahan baku pembuatan kitosan.
セ@ セ@
Tahip kedua dilanjutkan dengan penelitian utama yaitu pembuatan kitosan
セ@
$- セ。ョァ@
ォ・ュセ
。ョ@ dianalisis mutu selia kelamtannya. Pembuatan kitosan dilakukan
セ@
セ@ gruelalui エセ 。 ー@ demineralisasi, deproteinasi dan deasetilasi.
Pada tahap
2- S セ・ーイッエゥョ。L@
konsentrasi NaOH yang digunakan adalah: 2%(Bl), 2,5%(B2),
dan 3,5%(B4) dan suhu deasetilasi 120°C(Cl), 130oC(C2) dan
6 セ@ セEHbSI@
セ@
セ@ セTPᄚcHSIN@
Setelah itu dilakukan analisis mutu kitosan yang meliputi kadar abu,
§
セ@ セ。、イ@
air, kadar nitrogen dan derajat deasetilasi. Data yang diperoleh kemudiall di
g セ@ uji dengan menggunakan RAL Faktorial 2 kali ulangan. Kitosan terbaik dipilih
-g セ@ berdasarkan hasil analisis dari parameter-parameter mutu tersebut.
g: セ@
Hasil analisis ragam memperlihatkall bahwa pengguuaan konsentrasi
セ@ セ@
NaOH (deproteinasi) dan suhu deasetilasi yang semakin meningkat akan
セ@
menillgkatkan derajat deasetilasi dan menurunkan kadar nitrogen selia rendemen
セ@
tetapi tidaij]nempengaruhi kadar abu dan kadar air kitosan yang dihasilkan.
セ@
Ki san yang dibuat dari ampas silase memiliki mutu yang lebih baik
セZ@ 、ゥ「。ョセ
ョ@ dengan kitosan dari kepala udallg tanpa fermentasi. Hal ini dapat
§ dilihat darll karakteristik mutu kitosan dari ampas silase kepala udang yang
§ mempuny> kadar abu 0,17%, kadar air 8,91%, kadar nitrogen 3,03%, derajat
2' deasetila
4,61%, viskositas 191 cps dan rendemell sebesar 15,26%. Sedangkall
セ@ kitosan ケセ ァ@ dihasilkan dari kepala udang tanpa fennentasi yaitu : kadar abu
セ@ sebesar 0,Q5%, kadar air 9,55%, kadar nitrogen 3,86%, derajat deasetilasi 79,88%,
?" カゥウォッエ。セ
「・ウ。イ@
216 cps dan rendemen ウ セ ャ_・ウ。イ@
23,13%.
kセオ
。@ kitosan tersebut kemudian dibandingkan sifat kelarutannya
menggunL deret kelamtan dengall pelarut asanl asetat pada konsentrasi 1%,
1,5%, 2O/C an 2,5%. Didapatkan hasH bahwa kelarutan kitosan dari anlpas silase
kepala ud g memiliki llilai yang lebih tinggi pada setiap konsentrasi asam asetat,
、ゥ「。ョセ
ョ@ dengan kitosan dari kepala udang tanpa fennentasi.
'iaiun
g
g f
g
g
g
3
CD
.,
en
'<
r-+
,....
2!J P セprila@
ARIESTA. C34102063. Karakteristik Mutu dan Kelarutan Kitosan
セ@ セ@ セ@ セ 。イゥ@ Ampas Silase Kepala Udang Windu (Penaeus monodon). Dibimbing oleh :
セ@ セ@ セ@ '"':tLA SALAMAH dan WINARTI ZAHIRUDDIN.
/t)"O"O/t) 0
::I °
::I , .
R·mgka san
10
::I °
::I 10
iZエjBセHI@
3
a.
°
-'-c'
1:0::1"0,...
;0-'er bakteri asam laktat pada pembuatan silase kepala udang. Dalam
セ@ セ@ セ@
.troses peJJ.il>uatan silase kepala udang ditambahkan tepung tapioka dengan
セN@
セッョウ・エイ。
SPEHaQIL@
35%(A2),' 40%(A3), 45%(A4) dan 50%(A5). Proses
セ@
-0 セ・イュョエ。ウゥ@
セ ゥャ 。ォオョ@
selama 14 hari. Setelah itu dilakukan penyaringan lU1tuk
セ@
{セ・ュゥウ。ィォ」A@
ampas dan filtrat silase .Ampas ini kemudian dikeringkan dan
セ@
セイ@ セゥ。ョャウ@
kidar abu serta kadar proteinnya. Ampas silase terbaik dipilih dengan
g セ・Qゥィ。エ@
pa&meter kadar abu dan kadar protein yang cukup rendah. Ampas ini
_. セ@ セ・ュオ、ゥ。ョ@
cSgunakan sebagai bahan baku pembuatan kitosan.
セ@ セ@
Tahip kedua dilanjutkan dengan penelitian utama yaitu pembuatan kitosan
セ@
$- セ。ョァ@
ォ・ュセ
。ョ@ dianalisis mutu selia kelamtannya. Pembuatan kitosan dilakukan
セ@
セ@ gruelalui エセ 。 ー@ demineralisasi, deproteinasi dan deasetilasi.
Pada tahap
2- S セ・ーイッエゥョ。L@
konsentrasi NaOH yang digunakan adalah: 2%(Bl), 2,5%(B2),
dan 3,5%(B4) dan suhu deasetilasi 120°C(Cl), 130oC(C2) dan
6 セ@ セEHbSI@
セ@
セ@ セTPᄚcHSIN@
Setelah itu dilakukan analisis mutu kitosan yang meliputi kadar abu,
§
セ@ セ。、イ@
air, kadar nitrogen dan derajat deasetilasi. Data yang diperoleh kemudiall di
g セ@ uji dengan menggunakan RAL Faktorial 2 kali ulangan. Kitosan terbaik dipilih
-g セ@ berdasarkan hasil analisis dari parameter-parameter mutu tersebut.
g: セ@
Hasil analisis ragam memperlihatkall bahwa pengguuaan konsentrasi
セ@ セ@
NaOH (deproteinasi) dan suhu deasetilasi yang semakin meningkat akan
セ@
menillgkatkan derajat deasetilasi dan menurunkan kadar nitrogen selia rendemen
セ@
tetapi tidaij]nempengaruhi kadar abu dan kadar air kitosan yang dihasilkan.
セ@
Ki san yang dibuat dari ampas silase memiliki mutu yang lebih baik
セZ@ 、ゥ「。ョセ
ョ@ dengan kitosan dari kepala udallg tanpa fermentasi. Hal ini dapat
§ dilihat darll karakteristik mutu kitosan dari ampas silase kepala udang yang
§ mempuny> kadar abu 0,17%, kadar air 8,91%, kadar nitrogen 3,03%, derajat
2' deasetila
4,61%, viskositas 191 cps dan rendemell sebesar 15,26%. Sedangkall
セ@ kitosan ケセ ァ@ dihasilkan dari kepala udang tanpa fennentasi yaitu : kadar abu
セ@ sebesar 0,Q5%, kadar air 9,55%, kadar nitrogen 3,86%, derajat deasetilasi 79,88%,
?" カゥウォッエ。セ
「・ウ。イ@
216 cps dan rendemen ウ セ ャ_・ウ。イ@
23,13%.
kセオ
。@ kitosan tersebut kemudian dibandingkan sifat kelarutannya
menggunL deret kelamtan dengall pelarut asanl asetat pada konsentrasi 1%,
1,5%, 2O/C an 2,5%. Didapatkan hasH bahwa kelarutan kitosan dari anlpas silase
kepala ud g memiliki llilai yang lebih tinggi pada setiap konsentrasi asam asetat,
、ゥ「。ョセ
ョ@ dengan kitosan dari kepala udang tanpa fennentasi.
'iaiun
g
g f
g
g
g
3
CD
.,
en
'<
r-+