92 Wahid, Abdul dan Mohammad Labib, Kejahatan Mayantara Cyber Crime,
Jakarta: PT. Refika Aditama, 2005. Widoyopramono, Kejahatan di Bidang Komputer, Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan, 1994. Winardi, Istilah Ekonomi, Bandung: Mandar Maju, 1996.
B. Surat Kabar
Suara Merdeka, 24 Juli 2002, situs internet: http:www.suaramerdeka.com harian020724nas13.htm.
C. Jurnal Artikel
Bulletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, “Perkembangan Cyber crime dan Upaya Penanggulangannya di Indonesia oleh POLRI”
, Volume 4 No. 2, Agustus 2006.
Buletin Hukum Perbankan dan Kebanksentralan, Volume 2, Nomor 3, Agustus 2005.
D. Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan Undang-Undang No 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Undang-undang Nomor 15 tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang Undang-undang No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Pasal 1 angka 13Undang-
undang Nomor 25 tahun 2003 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 15 tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang.
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik
Universitas Sumatera Utara
93
E. Internet
Brian Ami Prastyo, “Ringkasan Eksekutif Diskusi Permasalahan Hukum Terkait Internet Banking dan Solusi Penyelesaiannya”
, httpgoogle.com. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
http:www.fbi.org. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010. http: www.clearcommerce.com. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
http:www.RYKERS.org, “Peranan Bank Indonesia dalam Pencegahan
Kejahatan Penipuan Internet di Perbankan” . Diakses pada tanggal 3
Maret 2010.
httpgoogle.com, “Perspektif Hukum tentang Cyber Crime dalam Berbagai Transaksi Perbankan di Indonesia”
. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010. http:majalah.tempointeraktif.comidarsip20090608SRTmbm.20090608.SRT
130520.id.html. Diakses tanggal 3 Maret 2010. Indra Safitri, “Tindak Pidana di Dunia Cyber” dalam Insider, Legal Journal
From Indonesian Capital Investmen Market. Dapat dijumpai di Internet :
http:business.fortunecity. combuffett842art180199_tindakpidana.htm. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
Rifky Pradana, “Sekilas Tentang Pertanggungjawaban Pidana, www.google.com, 01 Februari 2006, diakses tanggal 3 Maret 2010.
www.google.com, “Hukum dan Telematika”, diakses 12 Oktober 2010 www.kpu.go.id. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
www.lawskripsi.com publised. “Perlindungan Nasabah Bank dalam Penggunaan
Fasilitas Internet Banking atas Terjadinya Cyber Crime”. Diakses pada
tanggal 3 Maret 2010. www.lawskripsi.com, “Tindak Pidana Cyber Crime dalam Perspektif Undang-
undang Nomor 11 Tahun 2008” . Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
Universitas Sumatera Utara
51
BAB III CYBER CRIME DAN PERMASALAHANNYA DI SEKTOR PERBANKAN
A. Tindakan yang Termasuk Cyber crime di Sektor Perbankan
Berkaitan dengan Cyber crime dihubungkan dengan Hukum Perbankan adalah suatu peraturan atau perundang-undangan perbakan yang mengatur bank-
bank komersil, Bank pemerintah, Bank Swasta dan Bank swasta Asing, dengan melakukan Izin pendirian. Sedangkan izin Pendirian adalah ketentuan bagi setiap
perusahaan yang akan menjalankan usahanya disuatu negara atau dari wilayah hukum Negara lain, haruslah terlebih dahulu memperoleh izin dari pihak yang
berwenang atau Pemerintah dan kewajiban memperoleh izin usaha bank tersebut, harus memenuhi persyaratan yang wajib dipenuhi menurut UU No.10 Tahun 1998
adalah sebagai berikut:
39
1. Susunan Organisasi dan kepengurusan,
2. Permodalan,
3. Kepemilikan,
4. dibidang Perbankan dan
5. Kelayakan Rencana Kerja.
Sedangkan pengertian bank itu sendiri adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Dengan demikian pengertian
39
httpgoogle.com, “Perspektif Hukum tentang Cyber Crime dalam Berbagai Transaksi Perbankan di Indonesia”
. Diakses pada tanggal 3 Maret 2010.
Universitas Sumatera Utara
52 hukum perbankan adalah suatu ketentuannorma atau kidah-kaidah hukum yang
mengatur segala kegiatan perekonomian yang berhubungan langsung mupun tidak langsung, berupa badan usaha milik Negara yaitu bank yang mengelola dan
menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan serta menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kreditpinjaman. Akan tetapi pada kenyataannya
di dalam melakukan kegiatan perekonomian di dalam mengelola keuangan Negara tersebut, pihak perbankan dalam hal ini Bank Indonesia sebagai bank sentral
Indonesia dengan melalui bank-bank umum maupun bank swasta sering terjadi suatu upaya-upaya terjadinya tindak pidana pencucian uang money laundering
dan sering terjadi dan yang sering menimbulkan masalah adalah bank-bank swasta yang diberi kepercayaan untuk mengelolaan keuangan Negara tersebut.
Bentuk Cyber crime terdapat beberapa potensi cyber crime dalam kejahatan perbankan adalah sebagai berikut:
40
1. Typo Site adalah pelaku membuat nama situs palsu yang sama persis
dengan situs asli dan membuat alamat yang mirip dengan situs asli pelaku tinggal menunggul sikorban salah mengetik data, dari kesalahan inilah
pelaku akan mendapat informasiuser dan password korban, yang nantinya akan dimanfaatkan untuk merugikan korban.
2. KeyloggerKeystroke Logger :
Modus lainnya adalah keylogger. Hal ini sering terjadi pada tempat mengakses Internet umum seperti di warnet.Program ini akan merekam
karakter-karakter yang diketikkan oleh user dan berharap akan
40
Ibid
Universitas Sumatera Utara
53 mendapatkan data penting seperti user ID maupun password. Semakin
sering mengakses Internet di tempat umum, semakin rentan pula terkena modus operandi yang dikenal dengan istilah keylogger atau keystroke
recorder ini. Sebab, komputerkomputer yang berada di warnet digunakan
berganti-ganti oleh banyak orang. Cara kerja dari modus ini sebenarnya sangat sederhana, tetapi banyak para pengguna komputer di tempat umum
yang lengah dan tidak sadar bahwa semua aktivitasnya dicatat oleh orang lain. Pelaku memasang program keylogger di komputer-komputer umum.
Program keylogger ini akan merekam semua tombol keyboard yang ditekan oleh pengguna komputer berikutnya. Di lain waktu, pemasang
keylogger akan mengambil hasil jebakannya di komputer yang sama, dan dia berharap akan memperoleh informasi penting dari para korbannya,
semisal user ID dan password. 3.
Sniffing Yaitu usaha untuk mendapatkan user ID dan password dengan jalan
mengamati paket data yang lewat pada jaringan komputer. 4.
Brute Force Attacking Yaitu usaha untuk mendapatkan password atau key dengan mencoba
semua kombinasi yang mungkin. 5.
Web Deface Yaitu Sistem Exploitation dengan tujuan mengganti tampilan halaman
muka suatu situs.
Universitas Sumatera Utara
54 6.
Email Spamming Yaitu mengirimkan junk email berupa iklan produk dan sejenisnya pada
alamat email seseorang. 7.
Denial of Service Yaitu membanjiri data dalam jumlah sangat besar dengan maksud untuk
melumpuhkan sistem sasaran. 8.
Virus, Worm, Trojan Yaitu menyebarkan virus, worm maupun trojan dengan tujuan untuk
melumpuhkan sistem komputer, memperoleh data-data dari sistem korban dan untuk mencemarkan nama baik pembuat perangkat lunak tertentu.
Menurut perusahaan Security Clear Commerce di Texas USA, di Indonesia menduduki peringkat kedua setelah Ukrania dalam hal kejahatan
Carding kartu Kredit dengan menggunakan teknologi informasi Internet yaitu menggunakan kartu kredit orang untuk melakukan pemasaran barang secara
online . Dimana komunikasi awal dibangun melalui e-mail untuk menanyakan
kondisi barang dan melakukan transaksi, setelah terjadi kesepakatan pelaku memberikan nomor kartu kreditnya dan penjual mengirimkan barang, cara ini
relatif aman bagi pelaku, karena penjual biasanya mengirim barannya dalam tempo 3-5 hari untuk melakukan kliring atau pencairan dana, sehingga pada saat
penjula mengetahui bahwa nomor kartu kredit tersebut bukan milik pelaku dan barang sudah terlanjur dikirim.
41
41
Ibid
Universitas Sumatera Utara
55 Macam dan bentuk lain adalah dimana seorang laki-laki asal bandung
telah membuat situs asli akan tetapi palsu layanan internet banking BCA,Steven5 membeli domain mirip dengan www.klikbca.com situs asli Internet banking
BCA yaitu wwwklik-bca.com, kilkbca.com, clikbca.com, klickca.com dan klikbac.com. Jika nasabah salah mengetik, maka dana nasabah tersebut akan
masuk perangkap situs Steven tersebut. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan, apabila setiap pelaku membuat situs-situs samaran atau palsu yang dapat
mengakibatkan menimbulkan kerugian bagi pihak perbankan maupun bagi yang memegang dana kartu kredit tersebut, dimana sistem jaringan perbankan akan
terganggu yang disebakan oleh para pelaku kejahatan Cyber crime di Indonesia yang terdiri dari berbagai bentuk kejahatan seperti: Typo Site, Keylogger
Keystroke Logger, Sniffing, Brute Force Attacking, Web Deface, Email Spamming, Denial of Service, Virus, Worm, Trojan
dan kejahatan kartu kredit yang melalui jaringan internet dengan menggunakan situs-situs palsu yang lagi
marak di era perekonomian global di Indonesia.
B. Permasalahan yang Timbul dari Tindak Pidana Cyber Crime di Sektor