Pengamatan Makroskopis Biodegradasi Implan Logam Berbahan Dasar Besi pada Mencit

PENGAMATAN MAKROSKOPIS BIODEGRADASI IMPLAN
LOGAM BERBAHAN DASAR BESI PADA MENCIT

NUR FITRI UTAMI

FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2013

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pengamatan
Makroskopis Biodegradasi Implan Logam Berbahan Dasar Besi pada Mencit
adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum
diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber
informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak
diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.

Bogor, September 2013
Nur Fitri Utami
B04090052

ABSTRAK
NUR FITRI UTAMI. Pengamatan Makroskopis Biodegradasi Implan Logam
Berbahan Dasar Besi pada Mencit. Dibimbing oleh DENI NOVIANA dan R.
HARRY SOEHARTONO.
Biodegradasi material implan logam merupakan proses korosi logam
akibat reaksi antara logam dengan zat di lingkungan sekitar, khususnya
lingkungan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat proses degradasi suatu
material berbahan dasar besi yang dapat terserap tubuh. Penelitian ini
menggunakan 40 ekor mencit jantan dewasa (Mus musculus albinus) dengan
kisaran berat 30-35g. Mencit dibagi ke dalam 4 grup, Fe (besi) n=12, Fe-Cr (besi
berlapis kromium) n=12, SS 316L (stainless steel) n=12, dan kontrol yang
diasumsikan sebagai kondisi awal sebelum perlakuan (n=4). Implantasi dilakukan
pada daerah paha/intramuskular (IM) dan daerah tengkuk/subkutan (SC).
Parameter yang diamati meliputi perubahan material secara makroskopis,
penilaian bentukan karat material, laju korosi, dan kehilangan berat material post
implantasi. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat perubahan dan kerusakan

terbesar pada material implan Fe. Material implan SS 316L tidak mengalami
kerusakan. Kerusakan terbesar terjadi pada material implantasi daerah subkutan.
Laju korosi terbesar dimiliki oleh material implan Fe. Laju korosi material implan
Fe-Cr lebih rendah dibanding Fe (P0.05) dengan Fe pada waktu
implantasi awal, namun kehilangan berat Fe-Cr lebih tinggi dibanding Fe
(P0.05) pada hari ke-1 dan ke-4 post implantasi. Hari ke-14 post implantasi
menunjukkan kehilangan berat kedua material ini berbeda nyata (P