3.6. Metode Pengukuran
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan adalah daftar pertanyaan kuesioner untuk wawancara langsung dengan responden yaitu pimpinan dan staf
pegawai di kantor terkait Penanggulangan Bencana Daerah yakni BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI dan POLRI Kabupaten Aceh Tengah Propinsi Aceh.
Dengan menggunakan skala Likert, kuesioner disusun untuk mengukur pengetahuan, sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang
kejadian atau gejala sosial Riduwan, 2010. Metode pengukuran berpedoman kepada variabel, cara ukur, skala ukur,
katagori pengukuran dan hasil ukur, seperti terlihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Aspek Pengukuran Koordinasi Petugas Dinas Terkait dan
Kesiapsiagaan Pencegahan Bencana
Variabel Perta-
nyaan Kategori
Bobot Nilai
Hasil Ukur Skor
Skala Ukur
Koordinasi Petugas
-
Pendelegasian Wewenang
-
Pembagian Kerja
-
Koordinasi secara
Terencana
-
Pengaturan Penggunaan
Teknologi
-
Koordinsasi dalam Rincian
Tugas Pokok 4
4 4
3 5
a.
Sangat Setuju
b.
Setuju
c.
Netral
d.
Tidak Setuju
e.
Sangat Tidak
Setuju 5
4 3
2 1
0.
Baik 80-100
1.
Kurang baik 0-79
1 1
1 1
1 Ordinal
Dikotomik
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3 Lanjutan
Variabel Perta-
nyaan Kategori
Bobot Nilai
Hasil Ukur Skor
Skala Ukur
Kesiapsiagaan Penanggulangan
Bencana 20
a.
Sangat Baik
b.
Baik
c.
Sedang
d.
Buruk
e.
Buruk Sekali
5 4
3 2
1
0.
Baik 80-100
1.
Kurang baik 0-79
Ordinal
3.7. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat.
1. Analisis Univariat Untuk menggambarkan atau mendeskripsikan masing-masing variabel
independen dan variabel dependen dengan menggunakan tabel distribusi frekuensi. 2. Analisa Bivariat
Untuk melihat hubungan masing-masing variabel independen dengan variabel dependen menggunakan uji chi square dengan tingkat kemaknaan atau level of
significance α = 0,05.
3. Analisa Multivariat Dalam hal ini digunakan uji regresi logistik yang digunakan untuk
mempelajari hubungan antara satu atau beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen yang bersifat dikotomus binary. Variabel yang bersifat
dikotomus adalah variabel yang hanya memiliki dua nilai. Pada regresi logistik,
Universitas Sumatera Utara
variabel independen yang digunakan dapat berupa variabel kategorik maupun numerik Yusril, 2009.
3.7.1. Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa kuesioner daftar pertanyaan untuk mengumpulkan data yang diperlukan terlebih dahulu dilakukan uji
coba sebelum dijadikan sebagai alat ukur penelitian yang bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat ukur.
Validitas menunjukkan sejauh mana skor atau nilai atau ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran atau pengamatan yang ingin
diukur Agung, 1990. Validitas adalah suatu ukuran yang mengacu kepada derajat kesesuaian antara data yang dikumpulkan dengan data sebenarnya dalam sumber data
Sukaria Sinulingga, 2011. Tingkat kehandalan atau kesahihan suatu alat ukur dilakukan dengan cara mengukur korelasi antara variabel dengan menggunakan
rumus teknik Pearson Product Moment Correlation Coeffcient r dengan ketentuan jika nilai r
hitung
r
tabel
Reliabilitas merupakan indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Singarimbun, 1989. Setiap alat
pengukur seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan hasil pengukuran relatif konsisten dari waktu ke waktu. Pertanyaan dikatakan reliabel jika jawaban
responden terhadap pertanyaan kuesioner adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen
, maka dinyatakan valid atau sebaliknya.
Universitas Sumatera Utara
cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik dengan ketentuan, jika nilai r
Alpha
r
tabel
Uji validitas dan reliabilitas butir pertanyaan kuesioner dilakukan dengan mengambil sampel 40 orang pada lokasi penelitian di Kabupaten Bener Meriah. Hasil
uji validitas dapat dilihat pada Tabel 3.4 yang mana hasil validitasnya r maka
dinyatakan reliabel dengan menggunakan metode Cronbach Alpha Sugiyono, 2005.
hitung
Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Instrumen Kuesioner Penelitian
dapat dilihat pada kolom corected item-total correlation.
Item Pertanyaan
Scale Mean if Item
Deleted Scale
Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total
Correlation Cronbachs
Alpha if Item Deleted
Keterangan X
1
70.60 48.297
.389 .848
Valid X
2
70.38 47.728
.453 .846
Valid X
3
70.45 46.613
.518
.843 Valid
X
4
70.30 46.933
.514 .843
Valid X
5
70.50 47.436
.393 .848
Valid X
6
70.78 47.615
.361 .850
Valid X
7
70.53 47.743
.406 .848
Valid X
8
70.53 48.563
.317
.851 Valid
X
9
70.35 47.669
.472 .845
Valid X
10
70.75 49.064
.322 .851
Valid X
11
70.55 47.844
.366 .849
Valid X
12
70.48 45.333
.556 .841
Valid X
13
70.18 45.840
.577
.840 Valid
X
14
70.45 45.792
.518 .843
Valid X
15
70.50 47.487
.388 .849
Valid X
16
70.48 47.948
.394 .848
Valid X
17
70.35 47.669
.472 .845
Valid X
18
70.75 49.064
.322
.851 Valid
X
19
70.63 46.907
.454 .846
Valid
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 Lanjutan
X
20
70.30 46.369
.543 .842
Valid Y
1
66.13 52.522
.320 .871
Valid Y
2
66.05 51.228
.543
.864 Valid
Y
3
66.05 50.921
.537 .864
Valid Y
4
66.03 51.615
.428 .867
Valid Y
5
66.13 48.317
.535 .864
Valid Y
6
66.40 52.913
.401 .868
Valid Y
7
66.20 48.779
.726
.857 Valid
Y
8
66.20 50.831
.499 .865
Valid Y
9
66.05 51.228
.501 .865
Valid Y
10
66.20 50.677
.375 .871
Valid Y
11
66.43 51.020
.522 .864
Valid Y
12
66.30 52.574
.346
.870 Valid
Y
13
66.35 51.977
.366 .870
Valid Y
14
66.13 52.215
.329 .871
Valid Y
15
66.23 48.897
.507 .865
Valid Y
16
66.48 52.563
.440 .867
Valid Y
17
66.15 49.156
.608
.861 Valid
Y
18
66.10 49.631
.564 .862
Valid Y
19
65.95 50.562
.528 .864
Valid Y
20
66.30 52.215
.421 .868
Valid Hasil uji relabilitas yakni nilai r
Alpha
Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Kuesioner
yang diperoleh dapat dilihat pada tabel reability statistic kolom Cronbach’s Alpha pada Tabel 3.5.
Variabel Jumlah Pertanyaan Cronbachs Alpha
Keterangan
Koordinasi 20
0,853 reliabel
Kesiapsiagaan 20
0,872 reliabel
Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2013
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil uji reliabilitas dari kuesioner pada Tabel 4.2 dengan n=40 diperoleh bahwa r
Alpha
3.7.2 Analisis Univariat
Cronbach’s Alpha untuk variabel koordinasi dinas terkait sebesar 0,853 sebanyak 20 pertanyaan dan r-alpha untuk variabel kesiapsiagaan
penanggulangan bencana sebesar 0,872 sebanyak 20 pertanyaan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas seluruh item butir pertanyaan
kuesioner lebih besar dari 0,700 maka dinyatakan bersifat reliabel dan memiliki
reliabilitas tinggi.
Analisis univariat adalah analisis yang menjelaskan frekuensi setiap variabel penelitian distribusi pertanyaan penelitian dengan penyajian dalam tabel distribusi
frekuensi serta narasi. Tujuan analisis ini adalah untuk menjelaskan distribusi frekuensi dari masing-masing variabel independen dan variabel dependen.
3.7.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat ada tidaknya hubungan koordinasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, PMI dan
POLRI meliputi pendelegasian wewenang, pembagian kerja, koordinasi secara terencana, pengaturan penggunaan teknologi dan koordinasi dalam rincian tugas
pokok terhadap kesiapsiasiagaan penanggulangan bencana di Kabupaten Aceh Tengah Provinsi Aceh.
Analisis bivariat digunakan untuk melihat sejauh mana hubungan variabel independen yaitu faktor pendelegasian wewenang, pembagian kerja, koordinasi
secara terencana, pengaturan penggunaan teknologi dan koordinasi dalam rincian
Universitas Sumatera Utara
tugas pokok dengan variabel dependen kesiapsiagaan penanggulangan bencana dengan menggunakan uji chi square.
3.7.4 Analisis Multivariat
Analisis multivariat adalah untuk melihat pengaruh antara variabel independen pendelegasian wewenang, pembagian kerja, koordinasi secara terencana,
pengaturan penggunaan teknologi dan koordinasi dalam rincian tugas pokok terhadap variabel dependen kesiapsiagaan penanggulangan bencana sehingga
diketahui variabel independen yang dominan pengaruhnya terhadap variabel dependen dengan menggunakan regresi logistic ganda Multiple Logistic Regression.
Syarat untuk masuk ke dalam model pengujian multivariat adalah jika pada analisis bivariat variabel independen memiliki nilai Sig0,25.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Aceh Tengah adalah sebuah kabupaten di Provinsi Aceh. Ibu kotanya adalah Takengon, sebuah kota kecil berhawa sejuk yang berada di salah satu bagian
punggung pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Pulau Sumatera. Sebagian besar penduduknya berasal dari suku Gayo. Kabupaten Aceh Tengah berdiri
pada tanggal 14 April 1948 berdasarkan Oendang-Oendang Nomor 10 Tahoen 1948 dan dikukuhkan kembali sebagai sebuah kabupaten pada tanggal 14 November 1956
melalui Undang-Undang Nomor 7 Darurat Tahun 1956. Wilayahnya meliputi tiga kewedanaan yaitu Kewedanaan Takengon, Kewedanaan Gayo Lues, dan
Kewedanaan Tanah Alas Profil Aceh Tengah, 2012 Aceh Tengah terletak di bagian 4°10-4°58 LU dan 96°18–96°22 BT, di
sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Bireuen, di sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Gayo Lues, di sebelah Selatan
berbatasan dengan Kabupaten Aceh Barat, Pidie dan Nagan Raya dan di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Timur Profil Aceh Tengah, 2012
Kabupaten Aceh Tengah berada di kawasan Dataran Tinggi Gayo. Kabupaten lain yang berada di kawasan ini adalah Kabupaten Bener Meriah serta Kabupaten
Gayo Lues. Tiga kota utamanya yaitu Takengon, Blang Kejeren, dan Simpang Tiga Redelong. Jalan yang menghubungkan ketiga kota ini melewati daerah dengan
Universitas Sumatera Utara
pemandangan yang sangat indah. Pada masa lalu daerah Gayo merupakan kawasan yang terpencil sebelum pembangunan jalan dilaksanakan di daerah ini Profil Aceh
Tengah, 2012 Luas wilayah Kabupaten Aceh Tengah 4.318,39 KM persegi. Jumlah
penduduk 145.149 orang yang tersebar di 14 kecamatan, 271 desa dusun, 2 kelurahan dan 19 mukim. Kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh Tengah yaitu Atu
Lintang, Bebesen, Bies, Bintang, Celala, Jagong Jeget, Kebayakan, Ketol, Kute Panang, Laut Tawar, Linge, Pegasing, Rusip Antara dan Silih Nara Profil Aceh
Tengah, 2012. Sebagian besar penduduk Kabupaten Aceh Tengah berasal dari suku Gayo
25. Selain itu terdapat pula suku-suku lainnya, seperti Suku Aceh 40 dan Suku Jawa 30. Pada umumnya, orang Gayo dikenal dari sifat yang sangat menentang
segala bentuk penjajahan. Daerah ini dulu dikenal sebagai kawasan yang sangat menentang pemerintahan kolonial Belanda. Masyarakat Gayo adalah penganut Islam
yang kuat. Sebanyak 99 masyarakat Aceh Tengah menganut agama Islam. Profil Kabupaten Aceh Tengah, 2012.
Di Kabupaten Aceh Tengah sering terjadi bencana kebakaran pemukiman, dimana daerah pemukiman di Aceh Tengah sangat padat penduduk dan bangunan
rumah merata terbuat dari kayu. Data BPBD Kabupaten Aceh Tengah menyatakan bahwa dari tahun 2010 sampai dengan 2012 tercatat ada lima kali kebakaran
pemukiman masyarakat antara lain tahun 2010 ada dua kejadian kebakaran yang terjadi di Kecamatan Pegasing pada bulan Februari 2010 dan di Kecamatan Silih
Universitas Sumatera Utara
Nara terjadi pada bulan Juli 2010, tahun 2011 di Kecamatan Celala terjadi kebakaran pada bulan Juli 2011, dan pada tahun 2012 di Kecamatan Lut Tawar terjadi
kebakaran pada bulan April 2012 dan di Kecamatan Bintang terjadi kebakaran pada bulan September 2012 BPBD Aceh Tengah, 2012.
4.2. Analisis Univariat