Kualitas Fermentasi Dan Kandungan Nutrien Silase Beberapa Jenis Rumput Yang Dipanen Pada Waktu Berbeda

KUALITAS FERMENTASI DAN KANDUNGAN NUTRIEN SILASE
BEBERAPA JENIS RUMPUT YANG DIPANEN
PADA WAKTU BERBEDA

SKRIPSI
RUDY YANA

DEPARTEMEN ILMU NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2011

RINGKASAN
RUDY YANA. D24104061. 2011. Kualitas Fermentasi dan Kandungan
Nutrien Silase Beberapa Jenis Rumput yang Dipanen pada Waktu Berbeda.
Skripsi. Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan.
Institut Pertanian Bogor.
Pembimbing Utama
Pembimbing Anggota

: Prof. Dr. Ir. Nahrowi, MSc.

: Ir. Lidy Herawaty, MS.

Silase dapat dibuat dari berbagai jenis tanaman seperti rumput, legum,
sereal dan hasil ikutan tananam lainnya. Syarat rumput yang baik untuk dijadikan
silase salah satunya adalah harus mempunyai substrat mudah terfermentasi dalam
bentuk Water Soluble Carbohydrate (WSC) yang cukup. Konsentrasi WSC secara
umum lebih tinggi pada sore atau malam hari, menurun pada malam hari melalui
proses respirasi dalam tanaman dan lebih rendah lagi pada pagi hari.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kualitas fermentasi
dan kandungan nutrien silase beberapa jenis rumput yang dipotong pada waktu
pagi, siang dan malam hari. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak
Lengkap (RAL) faktorial (5x3) masing-masing dengan 4 ulangan. Faktor A adalah
jenis rumput (Pennisetum purpureum, Pennisetum purputhypoides, Brachiaria
humidicola, Panicum maximum dan Paspalum notatum) dan Faktor B adalah
waktu panen (pagi, siang dan malam hari). Data yang diperoleh dianalisis ragam,
dan apabila hasilnya menunjukkan berbeda nyata diuji dengan uji jarak Duncan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis rumput dan waktu panen tidak
berpengaruh nyata terhadap kehilangan bahan kering silase. Derajat keasaman
(pH) silase nyata (p