Inovasi Pendidikan Pembelajaran

(1)

Materi-9

I

I

NO

N

OV

VA

A

S

S

I

I

P

P

EN

E

ND

D

I

I

DI

D

IK

KA

A

N

N

DA

D

AN

N

P

P

E

E

M

M

B

B

E

E

L

L

A

A

J

J

A

A

R

R

A

A

N

N

Dinn Wahyudin

Rudi Susilana

I . PEN D AH ULUAN

Secara sederhana inovasi dim aknai sebagai pem baruan at au perubahan dengan dit andai oleh adanya hal yang baru. Upaya unt uk m encari hal yang baru it u, m ungkin disebabkan oleh beberapa hal ant ara lain dalam upaya m em ecahkan m asalah yang dihadapi seseorang at au kelom pok. Dengan dem ikian, sesuat u ide at au t em uan yang baru at au perubahan baru t et api kurang m em baw a dam pak kepada upaya pem ecahan m asalah t idak dapat diklasifikasikan sebagai inovasi. I novasi sebagai suat u ide, gagasan, prakt ik at au obyek/ benda yang disadari dan dit erim a sebagai suat u hal yang baru oleh seseorang at au kelom pok unt uk diadopsi. Oleh sebab it u, inovasi pada dasarnya m erupakan pem ikiran cem erlang yang bercirikan hal baru at aupun berupa prakt ik- prakt ik t ert ent u at aupun berupa produk dari suat u hasil olah- pikir dan olah- t eknologi yang dit erapkan m elalui t ahapan t ert ent u yang diyakini dan dim aksudkan unt uk m em ecahkan persoalan yang t im bul dan m em perbaiki suat u kedaan t ert ent u at aupun proses t ert ent u yang t erj adi di m asyarakat . Dalam bidang pendidikan, m isalnya, unt uk m em ecahkan persoalan- persoalan yang dihadapi, t elah banyak dilont arkan m odel- m odel inovasi dalam berbagai bidang ant ara lain : usaha pem erat aan pendidikan, peningkat an m ut u, peningkat an efisiensi dan efekt ifit as pendidikan, dan relevansi pendidikan. Kesem uanya dim aksudkan agar difusi inovasi yang dilakukan bisa diadopsi dan dim anfaat kan unt uk perbaikan dan pem ecahan persoalan pendidikan di Tanah Air. Beberapa cont oh inovasi ant ara lain : program belaj ar j arak j auh, m anaj em en berbasis sekolah, pengaj aran kelas rangkap, pem belaj aran konst ekt ual (cont ect ual learning) , pem belaj aran akt if, kreat if, efekt if, dan m enyenangkan ( Pakem ) .


(2)

Dalam bidang pendidikan, banyak usaha yang dilakukan unt uk kegiat an yang sifat nya pem baruan at au inovasi pendidikan. I novasi yang t erj adi dalam bidang pendidikan t ersebut , ant ara lain dalam hal m anaj em en pendidikan, m et odologi pengaj aran, m edia, sum ber belaj ar, pelat ihan guru, im plem ent asi kurikulum , dsb.

Dalam m odul ini, akan dibahas t iga kegiat an belaj ar, yait u: ( i) Pengert ian I novasi, Difusi I novasi Pendidikan, dan Fakt or yang Mem pengaruhinya; ( ii) Ciri I novasi Pendidikan dan Proses Pengem bangannya; ( iii) Konst ribusi I novasi Pendidikan dan Ham bat an dalam Adopsi I novasi Pendidikan.

Tuj uan pem belaj aran um um yang ingin dicapai dalam kegiat an pem belaj aran ini, diharapkan m ahasisw a dapat m em aham i berbagai konsep t eori t ent ang inovasi dan difusi inovasi sert a fakt or- fakt or yang m em pengaruhinya guna diaplikasikan dalam garapan pendidikan.

Secara lebih khusus, dengan m em pelaj ari secara seksam a kegiat an belaj ar ini, diharapkan para m ahasiswa dapat :

1. m engident ifikasi unsur dan ciri inovasi pendidikan; 2. m enganalisis adopsi dan proses pengem bangan inovasi

pendidikan

3. m enganalisis konst ribusi inovasi pendidikan di I ndonesia Unt uk m encapai t uj uan t ersebut , Anda seyogyanya m em baca uraian dengan cerm at , m engerj akan t ugas t ugas sert a m endiskusikannya dengan t em an, sert a m engerj akan t es form at if unt uk m enguj i t ingkat penguasaan Anda. Hal yang harus diperhat ikan adalah kedisiplinan Anda dalam m em baca uraian dan m engerj akan t ugas- t ugas yang t erint egrasi dalam uraian akan sangat m em bant u keberhasilan Anda dalam m em aham i bahan ini secara keseluruhan. Selam at belaj ar!

I I . KEGI ATAN BELAJAR

Ke gia t a n Be la j a r 1

1 . Pe n ge r t ia n I n ova si Pe n didik a n

Banyak para ahli yang m erum uskan pengert ian t ent ang inovasi dan difusi inovasi, t erm asuk inovasi pendidikan. Adanya keragam an pem aham an definisi inovasi t ersebut adalah sesuat u yang w aj ar disesuaikan dengan kaj ian at aupun fokus


(3)

yang m enj adi pusat perhat iannya. Everet t M. Rogers ( 1983) m enyebut “I nnovat ion as an idea, pract ice, or obj ect t hat is perceived as new by an individual or anot her unit of adopt ion” .

I novasi adalah suat u ide, gagasan, prakt ik at au obyek/ benda yang disadari dan dit erim a sebagai suat u hal yang baru oleh seseorang at au kelom pok unt uk diadopsi. Dengan dem ikian kat a kunci inovasi adalah gagasan, benda at au proses adopsi yang dilakukan oleh perorangan at aupun kelom pok m asyarakat t erhadap inovasi yang dit aw arkan, t erm asuk di bidang pendidikan.

Ahli lainnya, sepert i St ephen Robbins ( 1994) m enyebut inovasi sebagai suat u gagasan baru yang dit erapkan unt uk m em prakarsai at au m em perbaiki suat u produk at au proses, dan j asa. Di sini, Robbins lebih m em fokuskan pada t iga hal ut am a : ( 1) gagasan baru; ( 2) produk dan j asa, dan ( 3) upaya perbaikan. Hal pert am a adalah adanya gagasan baru (new ideas) dari suat u olah pikir dalam m engam at i suat u fenom ena yang sedang t erj adi, t erm asuk dalam bidang pendidikan. Gagasan baru ini bisa berupa penem uan (invent ion) dari suat u gagasan pem ikiran, ide, sist em , sam pai pada kem ungkinan gagasan yang m engkrist al. Hal yang kedua adalah produk dan j asa, yait u hasil langkah lanj ut an dari adanya gagasan baru yang dit indaklanj ut i dengan berbagai akt ivit as, kaj ian, penelit ian, dan percobaan sehingga m elahirkan konsep yang lebih kongkrit , dalam bent uk produk dan j asa yang siap dikem bangkan dan diim plem ent asikan t erm asuk hasil inovasi di bidang pendidikan. Hal yang ket iga adalah usaha sist im at is unt uk m elakukan penyem purnaan dan m elakukan perbaikan

( im provem ent) yang t erus m enerus sehingga buah inovasi it u bisa dirasakan m anfaat nya dana berguna, t erm asuk inovasi pendidikan.

Telaah inovasi, t erm asuk inovasi pendidikan akan selalu m elibat kan sist em inovasi ( innovat ion syst em) yang m engkaj i t ent ang t ahapan persiapan dan im plem ent asi inovasi kepada m asyarakat dengan m elibat kan berbagai unsur yang sat u sam a lain saling t erkait . Dalam sist em ini j uga dikem ukakan bagaim ana ide lahir, dikem bangkan dan dikom unikasikan, sam pai t ahap adopsi dan penyelarasan inovasi dengan sit uasi kondisi m asyarakat yang m engadopsinya.

Sant oso S. Ham idj oj o sepert i dikut ip Abdulhak ( 2002) m enyat akan bahw a inovasi pendidikan sebagai “ suat u perubahan yang baru dan secara kualit at if berbeda dari hal ( yang ada) sebelum nya dan sengaj a diusahakan unt uk


(4)

m eningkat kan kem am puan guna m encapai t uj uan t ert ent u, t erm asuk dalam bidang pendidikan” . I novasi t idak hanya sekedar t erj adinya perubahan dari suat u keadaan kepada keadaan lainnya. Dalam perubahan yang t ergolong inovasi disam ping t erj adi yang baru m est i t erdapat unsur kesengaj aan, unsur kualit as yang lebih baik dari sebelum nya dan t erarah pada peningkat an berbagai kem am puan unt uk m encapai t uj uan yang diharapkan. I novasi pendidikan pada dasarnya m erupakan suat u perubahan at aupun pem ikiran cem erlang di bidang pendidikan yang bercirikan hal baru at aupun berupa prakt ik- prakt ik pendidikan t ert ent u at aupun berupa produk dari suat u hasil olah-pikir dan olah- t eknologi yang dit erapkan m elalui t ahapan t ert ent u yang diyakini dan dim aksudkan unt uk m em ecahkan persoalan pendidikan yang t im bul dan m em perbaiki suat u keadaan pendidikan at aupun proses pendidikan t ert ent u yang t erj adi di m asyarakat .

Sedangkan, Mat t ew B. Miles ( 1973) dalam bukunya “I nnovat ion in Educat ion” m enulis t ent ang inovasi sebagai spesies dari j enis perubahan. “ I nnovat ion is a species of t he genus change”. Yait u suat u perubahan yang sifat nya khusus, m em iliki nuansa kebaruan, dan disengaj a m elalui suat u program yang j elas dan direncanakan t erlebih dahulu, sert a dirancang unt uk m encapai t uj uan yang diharapkan dari suat u sist em t ert ent u. Nam un dem ikian, Mat t ew n B. Miles m enyarankan agar inovasi ini bisa dilaksanakan dengan berhasil, diperlukan adanya st rat egi at au alat yang j it u dengan t ahapan dan m ekanism e advokasi yang benar. “ A m eans ( usually involving sequence of act ivit ies) for causing and advocat ed innovat ion t o becom e successful “ ( p.18) ” .

2 . D ifu si I n ova si Pe n didik a n

Secara um um , difusi inovasi dim aknakan sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi t ersebut m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u t ert ent u di ant ara anggot a sist em sosial dalam m asyarakat . Everet t M. Rogers ( 1983) , m enyebut difusi inovasi adalah proses unt uk m engkom unikasikan suat u inovasi kepada anggot a suat u sist em sosial m elalui saluran kom unikasi t ert ent u dan berlangsung sepanj ang w akt u. “Diffusion is t he process by w hich an inovat ion is com m unicat ed t hrough cert ain cannels over t im e am ong t he m em bers of a social syst em .” Sedangkan Difusi I novasi dim aknakan sebagai penyebarluasan dari gagasan


(5)

inovasi t ersebut m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u t ert ent u di ant ara anggot a sist em sosial m asyarakat . Ada ket erkait an erat ant ara difusi, inovasi dan kom unikasi. Oleh karena difusi adalah proses kom unikasi unt uk m enyebarluaskan gagasan, ide, karya dsb sebagai suat u produk inovasi, m aka aspek kom unikasi m enj adi sangat pent ing dalam m enyebarluaskan gagasan, ide, at aupun produk t ersebut . Sebagai cont oh, ide pem belaj aran kelas rangkap ( m ult i grade inst ruct ion) , dapat dipandang sebagai suat u ide at au gagasan dalam m engat asi ket erbat asan j um lah guru di sekolah. Unt uk m enyeberluaskan gagasan it u, m aka perlu difusi inovasi t ent ang pem belaj aran kelas rangkap di sekolah. Biasanya ada pilot proyek yang dilakukan, disosialisasikan, dibina, dan kem udian disebarluaskan kepada sekolah lain. I t ulah disebut difusi inovasi, yait u penyebaraluasan suat u inovasi unt uk kem udian diadopsi oleh kelom pok m asyarakat t ert ent u.

Dalam t elaah di at as, ada ket erkait an erat ant ara difusi, inovasi dan kom unikasi, t erm asuk difusi pendidikan. Oleh karena difusi pendidikan adalah proses kom unikasi unt uk m enyebarluaskan gagasan, ide, karya dsb sebagai suat u produk inovasi pendidikan, m aka aspek kom unikasi m enj adi sangat pent ing dalam m enyebarluaskan gagasan, ide, at aupun produk di bidang pendidikan t ersebut . Dalam kont eks difusi inovasi pendidikan, saluran kom unikasi yang digunakan m erupakan alur suat u proses penyebarluasan gagasan pendidikan t ersebut .

Kom unikasi adalah suat u proses dim ana part isipan m elakukan t ukar m enukar inform asi sat u sam a lain, sehingga m enghasilkan saling pengert ian. Dalam kont eks ini, kat a kunci proses kom unikasi adalah diperolehnya saling pengert ian ant


(6)

ar-sesam a anggot a m asyarakat . Kom unikasi adalah siapa m engat akan apa, dengan saluran apa, kepada siapa, dan apa dam pak yang diperoleh. Shannon dan Weaver m enyebut kom unikasi sebagai : “all procedures by w hich one m ind m ay affect anot her” . Kom unikasi adalah sem ua prosedur dim ana pem ikiran seseorang bisa m em pengaruhi yang lain.

Ragam kom unikasi, baik kom unikasi sat u arah, kom unikasi dua arah, at aupun kom unikasi m ult i arah, m erupakan proses saling m em pengaruhi dan m enam paikan inform asi sehingga pada akhirnya diperoleh saling pengert ian. Kom unikasi linier at au sering j uga disebut sebagai kom unikasi sat u arah at au “one way com m unicat ion” . Salah sat u ciri kom unikasi ini adalah adanya penyandian yang dilakukan pengirim pesan dan int erpret asi oleh penerim a, sert a ant isipasi kem ungkinan adanya gangguan ( noises) dalam proses kom unikasi yang berlangsung. Melalui konsep ini, kom unikasi dim aknai sebagai proses penyam paian pesan dari pengirim pesan kepada penerim a pesan m elalui saluran t ert ent u unt uk t uj uan t ert ent u. Kom unikasi linier ini sangat berpengaruh pada kegiat an sehari-hari, sehingga perist iw a kom unikasi it u dit unj ukkan dengan proses penyam paian pesan (t ransm ission of m essages) yang berupa bahan oleh pengirim kepada penerim a m elalui saluran


(7)

yang digunakan. Deskripsi di at as, m enghubungkan bet apa erat hubungan ant ara difusi inovasi sebagai proses penyebarluasan ide, dengan proses kom unikasi dim ana suat u ide disam paikan kepada pihak lain. Suat u inovasi t ak m ungkin bisa disebarluaskan m anakala t ak ada saluran kom unikasi yang t epat unt uk disam paikan kepada m asyarakat . Oleh sebab it u, kom ponen saluran kom unikasi m erupakan m edium unt uk m enyebarluaskan gagasan ide agar bisa diadopsi oleh m asyarakat sebagai adopt er.

Dalam kadar t ert ent u, ada kesan seolah ada persam aan ant ara pem baharuan dengan perubahan. Nam un t ak sem ua perubahan bisa dikat akan pem baharuan at au inovasi. Misalnya, perubahan siang m enj adi m alam at au dari m usim huj an berubahn m enj adi m usim kem arau. . Hal t ersebut lebih karena perubahan sebagai fenom ena alam at au perubahan yang sifat nya alam iah. Dengan dem ikian, suat u perubahan dapat dikat akan sebagai bent uk inovasi apabila perubahan t ersebut dilakukan dengan sengaj a, unt uk m em perbaiki keadaan sebelum nya agar lebih m engunt ungkan dem i upaya unt uk m eningkat kan kehidupan yang lebih baik. Hal ini m isalnya, dapat diam at i pada perubahan proses dan produk t eknologi yang t erj adi t ak hanya begit u saj a t anpa ada upaya sist im at is m elalui


(8)

berbagai kegiat an penelit ian dan pengem bangan. Perubahan it u diaw ali dengan adanya suat u ide, gagasan at aupun prakt ik unt uk m em perbaiki suat u keadaan at au unt uk m em ecahkan m asalah yang ada, kem udian m elalui berbagai usaha dan penelit ian, dihasilkanlah suat u produk at au hasil baru yang berbeda dengan keadaan sebelum nya.

Dalam ilm u sosial j uga, bisa dikem ukakan sering t erj adi suat u perubahan karena buah inovasi yang dilakukan. Misalnya dalam bidang pendidikan, berm ula dari sej um lah m asalah yang t im bul kem udian dilont arkan suat u ide baru, dikem bangkan berbagai usaha inovat if, dan m elalui suat u proses penelit ian yang lebih lanj ut hadirlah karya inovat if, baik berupa gagasan baru, pem ikiran, konsep, ide, prakt ik at aupun produk dalam bidang pendidikan yang diharaopkan bisa m em ecahkan persoalan yang ada sekaligus j uga upaya ke arah perbaikan dana kem aj uan di bidang pendidikan it u sendiri. Dengan kat a lain, inovasi dalam pendidikan bidang pendidikan dilakukan sebagai upaya sengaj a unt uk m em perbaiki suat u keadaan at au kondisi t ert ent u dalam boidang pendidikan, baik dalam bent uk ide, prakt ik, at aupun produk baru unt uk m eningkat kan kem am puan guna m encapain t uj uan pendidikan secara efekt if dan efisien.

3 . Fa k t or ya n g M e m pe n ga r u h i I n ov a si Pe n didik a n

I novasi pendidikan m erupakan pem ikiran cem erlang yang bercirikan hal baru at aupun berupa prakt ik- prakt ik t ert ent u at aupun berupa produk dari suat u hasil pikir dan olah-t eknologi yang diolah-t erapkan m elalui olah-t ahapan olah-t erolah-t enolah-t u, yang diyakini dan dim aksudkan unt uk m em ecahkan persoalan yang t im bul dan m em perbaiki suat u kedaan t ert ent u at aupun proses t ert ent u yang t erj adi di m asyarakat . Sedangkan difusi inovasi pendikan diart ikan sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi pendidikan t ersebut m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u t ert ent u di ant ara anggot a sist em sosial m asyarakat . Dengan dem ikian difusi inovasi pendidikan adalah


(9)

proses unt uk m engkom unikasikan suat u inovasi dalam bidang pendidikan kepada anggot a suat u sist em sosial m elalui saluran kom unikasi t ert ent u dan berlangsung sepanj ang w akt u.

Dalam prosesnya, difusi inovasi pendidikan t ak sert a m ert a gam pang dilaksanakan . Persoalannya, seolah ada pem isah ant ara hal- hal yang yang diket ahui sebagai produk inovasi, dengan kem ungkinan diadopsi at au t idaknya suat u inovasi di lapangan. Oleh sebab it u, dalam proses difusi inovasi dibut uhkan w akt u yang cukup lam a, bulanan at au bahkan m ungkin t ahunan, unt uk m enj adikan produk inovasi dapat diadopsi oleh seseorang at au kelom pok m asyarakat .

Dalam kait an proses difusi inovasi it u, Rogers ( 1983) m engem ukakan ada em pat ciri pent ing yang m em pengaruhi difusi inovasi, t erm asuk inovasi pendidikan, yait u: ( i) esensi inovasi it u sendiri; ( ii) saluran kom unikasi; ( iii) w akt u dan proses penerim aan; ( iv) sist em sosial.

a . Ese n si in ova si it u se n dir i

Sepert i t elah dibahas sebelum nya, inovasi t erm asuk inovasi pendidikan adalah suat u ide, gagasan, prakt ik at au obyek/ benda yang disadari dan dit erim a sebagai suat u hal yang baru oleh seseorang at au kelom pok unt uk diadopsi. Nam un dem ikian, proses adopsi inovasi ini t ak dat ang dengan serent ak dan t iba- t iba. Dalam kait annya dengan esensi inovasi, paling t idak ada t iga hal yang berkait an erat , yait u : t eknologi, inform asi dan pert im bangan ket idakpast ian; dan reinovasi.

Dalam kadar t ert ent u, m akna “ inovasi” sering ident ik dengan “ t eknologi” yang digunakan. Kat a “ t eknologi” it u sendiri diart ikan sebagai “a design for inst rum ent al act ion t hat reduces t he uncert aint y in t he cause effect relat ionship involved in achieving in desired out com es” . Teknologi adalah suat u disain aksi kegiat an yang dit em puh guna m engurangi ket idakpast ian dalam hubungan sebab akibat dari hasil yang ingin dicapai. Bent uk t eknologi it u sendiri, berupa ( i) perangkat keras, dan ( ii) perangkat lunak. Dengan dem ikian, adanya t eknologi, t erm asuk pem anfaat an t eknologi inform asi dalam difusi inovasi, adalah ant ara lain unt uk m enj aw ab persoalan dalam hal m engurangi ket idakpast ian m asa depan. Sebagai ilust rasi m isalnya, ket ika sekolah m enggulirkan program desent ralisasi sekolah m elalui program Manaj em en Berbasis Sekolah ( MBS) , di st i ada suat u disain inst rum en m elalui m ekanism e kom it e sekolah dan peran Kepala Sekolah dengan sem angat m anaj em en yang bercirikan ket erbukaan ( t ransparancy) dan pert anggungj aw aban


(10)

( account abilit y) dalam m engelola sekolah ke arah raihan m ut u pendidikan yang lebih baik.

b. Sa lu r a n k om u n ik a si

Pada bagian sebelum nya diikem ukakan bahw a kom unikasi suat u proses dim ana part isipan berbagi inform asi unt uk m encapai pengert ian sat u sam a lain. Com m unicat ion is a process in w hich part icipant s creat e and share inform at ion w it h one anot her in order t o reach a m ut ual underst anding. . Lasswell ( 1948) m enyebut kom ponen dasar kom unikasi adalah “Who say w hat , in w hat channels, t o w hom and in w it h w hat effect s.” .

Kom unikasi adalah sesuat u yang berkait an dengan “ Siapa m engat akan at au m engem uakakan apa, dengan saluran kom unikasi apa, kepada siapa, dan dengan dam pak apa ( hasil yang dicapai) ” . Sedangkan Shannon dan Weaver m enyebut kom unikasi sebagai “all procedures by w hich one m ind m ay affect anot her” . Kom unikasi adalah sem ua prosedur t ent ang pikiran seseorang yang dapat m em pengaruhi pihak lain.

Kom unikasi linier at au sering j uga disebut sebagai kom unikasi sat u arah at au “one w ay com m unicat ion” . Salah sat u ciri kom unikasi ini adalah adanya penyandian yang dilakukan pengirim pesan dan int erpret asi oleh penerim a, sert a ant isipasi kem ungkinan adanya gangguan ( noises) dalam proses kom unikasi yang berlangsung.

Oleh karena difusi adalah proses kom unikasi unt uk m enyebarluaskan gagasan, ide, karya dsb sebagai suat u produk inovasi, m aka aspek kom unikasi m enj adi sangat pent ing dalam m enyebarluaskan gagasan, ide, at aupunn produk t ersebut . Persoalannya adalah saluran apa yang paling lazim digunakan dalam difusi inovasi yuang dilakukan.

Pada t ahun 1979, Law rence Kincaid m engem bangkan m odel kom unikasi konvergen ( convergence com m unicat ion m odels) , yang bercirikan adanya beberapa kom ponen ut am a yait u : inform asi (inform at ion) , ket idakm enet uan (uncert aint y) ,

konvergen (convergence) , saling pengert ian (m ut ual underst anding) , saling m enyet uj ui (m ut ual agreem en) t , kegiat an bersam a (collect ive act ion) , dan hubungan j alinan ( net work


(11)

relat ionship) . Ciri ut am a dari kom unikasi konvergen adalah adanya inform asi, ket idakm enent uan, konvergen, adanya saling pem aham an, adanya saling perset uj uan, kegiat an bersam a, dan hubungan j aringan. Menurut nya, kom uniksi dim aknakan sebagai “a process of convergence in which inform at ion is shared by part icipant s in order t o reach m ut ual underst anding” . Kom unikasi adalah suat u proses konvergen dim ana t erj adi pem bagian inform asi bersam a unuk m encapai suat u kesepakat an bersam a. Melalui proses kom unikasi t ersebut , akan sangat m em pengaruhi proses difusi inovasi yang dilakukan.

Dalam t elaah lain, saluran kom unikasi dapat diklasifikasikan pada dua hal yait u berikut :

( 1) kom unikasi hom ofil dan ( 2) kom unikasi het erofil.

Kom unikasi h om ofil adalah proses kom unikasi yang dilakukan oleh dua individu at au kelom pok yang dikat egorikan m em iliki kesam aan sat u sam a lain . Lazarsfeld dalam Rogers ( 1983) m enyebut kom unikasi hom ofil sebagai ‘hum an com m unicat ion in w hich pairs of individuals w ho int eract s are sim ilar in cert ain at t ribut es, suchs as beliefs, educat ion,social st at us, and t he like. Suat u proses kom unikasi yang berlangsung ant ara dua pasangan at au kelom pok individu, dim ana keduanya m em iliki ciri ( at ribut e) yang sam a sat u sam a lain. Ciri it u ant ara lain sepert i kepercayaan, pendidikan, st at us sosial, dan sej enisnya. Secara um um , kom unikasi hom ofil ini akan efekt if karena kedua individu at au kelom pok m em iliki kesam aan karakt erist ik at aupun lat ar belakang sosial budaya, yang m em udahkan kom unikasi bisa dilaksanakan secara akrab, dari hat i ke hat i. Hasil kom unikasi ini dapat diperolehnya saling pengert ian yang m endalam ant ara keduanya. Dengan kat a lain, suat u kom unikasi akan efekt if m anakala t erj adi ant ara dua kelom pok at au individu yang dikat egorikan m em iliki kesam aan sat u sam a lain, at au lazim disebut sebagai kom unikasi hom ofil.


(12)

Dalam kait annya dengan difusi inovasi yang dim aknakan sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi t ersebut m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u t ert ent u di ant ara anggot a sist em sosial m asyarakat . Maka difusi inovasi yang dilakukan pada m asyarakat yang hom ogen at au bersifat hom ofil, akan m enghasilkan hasil kom unikasi yang posit ip. Art inya difusi inovasi m elalui kom unikasi hom ofil j auh lebih efekt if ket im bang dilakukan dengan kom unikasi yang lain pada m asyarakat yang het erogenm at au beragam . lat ar belakang budaya at aupun ciri lainnya .

Jenis kom unikasi lainnya, disebut kom unikasi h e t e r ofil, yait u proses kom unikasi yang dilakukan oleh dua orang at au lebih, dim ana pengirim pesan dan penerim a pesan, m em iliki lat ar belakang yang berbeda, baik dilihat dari sosial budaya, pendidikan, agam a, at au karakt erist ik sosial lainnya.

Dalam difusi inovasi yang pada dasarnya sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi t ersebut m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u t ert ent u di ant ara anggot a sist em sosial m asyarakat . Oleh karena proses kom unikasi yang dilakukan bersiifat het erofil, m aka proses difusi inovasi t ak senant iasa berj alan m ulus, karena perbedaan lat ar belakang di at as. Dengan dem ikian, difusi sebagai suat u proses unt uk m engkom unikasikan suat u inovasi kepada anggot a suat u sist em sosial m elalui saluran kom unikasi t ert ent u, t rak senanat iasa berj alan sesuai dengan harapan. Banyak gangguan at au dist orsi dalam kom unikasi, sebagaiu akibat dit em ukan berbagai kendala sebagai akibat dari adanya keragam an adanya keragam an at au perbedaan ( het erofil) ant ara pengirim pesan dan penrim a pesan dalam proses difusi yang erlangsung. Disini t am pak bahw a dalam prosesnya, difusi inovasi t ak sert a m ert a gam pang dilaksanakan . Persoalannya, seolah ada pem isah ant ara dua pihakn yang berkom unikasi t erm asuk hal- hal yang yang diket ahui sebagai produk inovasi, dengan kem ungkinan im plem ent asinya di m asyarakat . Oleh sebab it u, dibut uhkan w akt u yang cukup lam a, bulanan at au bahkan t ahunan, unt uk m enj adikan difusi inovasi dapat diadopsi oleh seseorang at au kelom pok m asyarakat .

c. Fa k t or w a k t u da n pr ose s pe n ga m bila n k e pu t u sa n . Wakt u m erupakan hal yang pent ing dalam proses difusi inovasi. Proses keput usan inovasi pada hahekat nya adalah suat u proses yang dilalui individu at au kelom pok, m ulai dari


(13)

pert am a kali adanya inovasi, kem udian dilanj ut kan dengan keput usan sikap t erhadap inovasi, penet apan keput usan unt uk m enerim a at au m enolak, im plem ent asi inovasi, dan konfirm asi at as keput usan inovasi yang dipilihnya. Berikut adalah t ahapan dari m odel proses keput usan inovasi, yait u :

• Tahap Penget ahuan (knowledge) ; Tahap ini berlangsung apabila individu/ kelom pok, m em buka diri t erhadap adanya suat u inovasi sert a ingin m enget ahui bagaim ana fungsi dan peran inovasi t ersebut m em beri konst ribusi perbaikan di m asa m endat ang.

• Tahap buj ukan (persuat ion) ; Tahap ini berlangsung m anakala individu at au kelom pok, m ulai m em bent uk sikap m enyenangi at au bahkan t idak m enyenangi t erhadap inovasi.

• Tahap pengam bilan keput usan ( decision m aking) ; Yait u t ahap dim ana seseorang at au kelom pok m elakukan

akt ifit as yang m engarah kepada keput usan unt uk, m enerim a at au m enolak inovasi t ersebut .

• Tahap I m plem ent asi ( im plem ent at ion) ; Tahap ini berlangsung ket ika seseorang at au kelom pok m enerapkan at au m enggunakan inovasi it u dalam kegiat an organisasinya.

• Tahap Konfirm asi (confirm at ion) ; Yait u t ahap dim ana seseorang at au kelom pok m encari penguat an t erhadap keput usan inovasi yang dilakukannya.

d. Sist e m sosia l

Sist em sosial m erupakan berbagai unit yang saling berhubungan sat u sam a lain dalam t at anan m asyarakat , dalam m encapai t uj uan yang diharapkan. A social syst em is defined as a set of int errelat ed unit s t hat are engaged in j oint problem solving t o accom plish a com m on goal. Beberapa hal yang dikelom pokan sebagai bagian at au unit dalam sist em sosial kem asyarakat an ant ara lain m eliput i : individu anggot a m asyarakat , t okoh m asyarakat , pem im pin form al, kiai, kelom pok t ert ent u dalam m asyarakat . Kesem uanya secara nyat a, baik langsungg at aupun t ak langsung m em pengaruhi dalam proses difusi invasi yang dilakukan .

St r u k t u r sosia l

Sepert i t elah dij elaskan, sist em sosial yang berupa berbagai kom ponen yang saling berhubungan sat u sam a lain, sangat m em pengaruhi proses difusi inovasi. Hal lain yang belum t erident ifikasi dalam sist em sosial, adalah st rukt ur sosial. St rukt ur sosial pada dasarnya m erupakan penyusunan yang


(14)

t erpola dari berbagai unit dalam suat u sist em . Social st ruct ure is a pat t erned arrengem ent s of t hen unit s in a syst em . Adanya st rukt ur sosial, m enghasilkan beberapa keunt ungan dalam perkem bangan m enghadapi dinam ika sosial kem asyarakat an. Hal yang pert am a, adanya st rukt ur sosial, baik form al at aupun inform al, akan m em berikan dorongan st abilit as dan ket aat an akan hukum khususnya dalam kont eks sist em sosial yang ada. Hal kedua, adanya st rukt ur sosial akan m am pu m e m prediksi kecenderungan prilaku m asyarakat , t erm asuk dalam kait nya dengan proses difusi inovasi yang t engah berlangsung dalam t at anan m asyarakat t ert ent u.

N or m a sosia l da n difu si

Norm a m erupakan hal yang pent ing dalam proses difusi inovasi. Lebih j auh da; lam kait annya dengan sist em sosial, norm a yang dianut oleh m asyarakat dapat dipandang sebagai pengikat dan pengukuh pola prilaku m asyarakat yang bersangkut an sesuai dengan kaidah sist em sosial yang berlaku.

Norm s are t he est ablished behavior pat t erns for t he m em bers of a social syst em . Dalam kadar t ert ent u norm a yang dianut j uga dapat dipandang sebagai st andar dari suat u t at anan prilaku m asyarakat yang diianut . Norm a it u sendiri bisa bercirian budaya lokal, bernafas keagam aan, at aupun ciri khusus suat u m asyart akat t ert ent u, yang m em beri w arna t ersendiri t erhadap sosial budaya m asyarakat yang bersengkut an. Nam un dem ikian, di sisi lain norm a suat u sist em j uga bisa berperan sebagai pengahalang at au barrirers suat u perubahan. Banyak cont oh kasus inovasi yang t erganggu at au m engalam i daya t olak m asyarakat ( resist ensi) karena fakt or norm a sosial yang dianut oleh m asyarakat . Misal, di beberapa provinsi di I ndia, banyak sapi peliharaan yang dianaggap suci sehingga t abu bagi m asyarakat unt uk m enyem belihnya, padahal m asyarakat yang bersangkut an um um nya raw an gizi daan raw an prot ein hew ani. I novasi yang dilakukan t erm asuk perubahan di bidang pendidikan, direncanakan dan diorganisasikan sedem ikian rupa sesuai dengan social syst em yang dianut . Yang dim aksud dengan sist em sosial dalam pendidikan m isalnya : lem baga sekolah ( dasar, m enengah, dan pendidikan t inggi) , m asyarakat pendidikan, m alahan m ungkin m enj am ah sist em organisasi yang lebih luas lagi yang berkait an langsung dengan layanan pendidikan sepert i : Dew an Pendidikan di t ingkat kabupat en/ kot a, dew an sekolah, organisasi profesi guru PGRI , dsb.


(15)

Berikut ini ant ara lain kegiat an inovasi pendidikan yang m elibat kan sist em sosial t ert ent u.

1. Bat asan pelaksanaan inovasi ( boundary m aint enance operat ion) . Yait u suat u sist em sosial dalam garapan pendidikan yang secara nyat a m em bat asi ( m elalui in dan out) dari pelaksanaan suat u perubahan pendidikan yang dilakukan. Cont oh nya pelaksanaan sert ifikasi guru yang m em persyarat kan bat asan t ert ent u, program sist em m erit bagi guru, pem berian penghargaan bagi guru di daerah t erpencil ( gudacil) dsb.

2. Ukuran dan kew ilayahan (size and t errit orialit y) , Yait u suat u sist em sosial yang secara j elas m em persyarat kan kelom pok orang at aupun geografis unt uk m elaksanakan suat u inovasi yang akan dilakukan. Misal : Konsolidasi at aupun pelaksanaan penggabungan sekolah ( school m erger) di t ingkat kecam at an , dsb.

3. Kelengkapan fasilit as ( physical facilit ies} . Yait u sist em sosial yang m engait kan berbagai fasilit as dan t eknologi t erm asuk sum berdaya m anusia yang akan t erlibat unt uk m elaksanakan suat u proyek inovasi pendidikan yang dilakukan. Misal : laborat orium bahasa, program circuit close t elevision ( CCTV) yang secara nyat a m enunt ut adanya kelengkapan fasilit as t ert ent u dengan segala kualifikasi sum berdaya penopangnya.

4. Penggunaan durasi w akt u ( tim e use) . Yait u suat u sist em sosial yang m em persyarat kan fakt or wakt u sebagai ciri dom inan suat u inovasi pendidikan . Misal : Program kuliah t ri sem est er per t ahun, Sist em kelas dengan dua kelom pok (double shift program ) .

5. Tuj uan yang ingin dicapai ( goals) . Yait u suat u sist em sosial yang m em persyarat kan fakt or t uj uan sebagai ciri dom inan. Walaupun sepat ut nya, sem ua inovasi pendidikan yang dilakukan harus m em iliki t uj uan yang j elas. Misal : Reform asi kurikulum m elalui m et ode pem belaj aran t ert ent u, sepert i : inkuiri, belaj ar akt if, at aupun pem belaj aran kont ekst ual (cont ext ual learning) .

6. Prosedur yang digunakan ( procedure) . Yait u suat u sist em sosial yang m engait kan berbagai prosedur dan t eknologi unt uk m elaksanakan suat u proyek inovasi pendidikan yang dilakukan. Misal : PBM dengan m enggunakan m ult i m edia, at au pekerj aan laborat orium dengan sist em at au prosedur t ert ent u, pelaksanaan dual progress, dsb.

7. Definisi peran ( role definit ion) . Yait u suat u sist em sosial yang m engait kan berbagai peran sosial, sepert i peran guru, peran


(16)

kepala sekolah sesuai dengan t ugas dan kew enangannya unt uk m elaksanakan sesuai proyek inovasi. Misal : pelaksanaan t eam t eaching, penggunaan alat bant u m engaj ar, pelaksanaan penelit ian t indakan kelas (classroom act ion research) yang m elibat kan guru lain sebagai m it ra at aupun pengam at ( collaborat or) .

8. Kondisi norm at if ( norm at ive beliefs) ., Yait u sist em sosial m engait kan m em persyarat kan perlunya norm a dan ciri norm at if lainnya unt uk m elaksanakan suat u proyek inovasi. Misal : kegiat an yang berkait an dengan disiplin di sekolah/ kelas.

9. Sist em st rukst ur sosial ( st ruct ure) . Yait u sist em sosial yang m engait kan berbagai st rukt ur dan hubungan ant ar m anusia dalam organisasi at au sist em sosial lainnya unt uk m elaksanakan suat u proyek inovasi. Misal : dibent uknya

curriculum council, at au st rukt ur organisasi inovasi lainnya sepert i MBS dan Kom it e sekolah at aupun peran Dew an Pendidikan di t ingkat kabupat en/ kot a.

10. Met oda sosialisasi ( socializat ion m et hod) . Yait u suat u sist em sosial yang m enghubungkan berbagai m et oda sosialisasi at au prosedur t ert ent u unt uk m elaksanakan suat u proyek inovasi. Misal : Program Diplom a I I PGSD unt uk para guru SD yang lulusan SPG, at aupun program penyet araan guru MI dan MTs sesuai dengan t ugasnya sebagai guru kelas at au guru m at a pelaj aran t ert ent u .

Ket erkait an dengan sist em / inst ansi lain ( linkage wit h ot her syst em ) . Yait u suat u kondisi sist em sosial dalam inovasi yang m engait kan berbagai sist em lain at au inst ansi lain dalam im plem ent asi inovasi yang akan dilakukan. Misal : proyek com m unit y colleges m elibat kan berbagai pihak t erm asuk LSM dan m asyarakat , at aupun pada program pem bangunan rehabilt asi gedung sekolah dasar dengan m elibat kan kom it e sekolah (school block grant ) , dan t idak dilakukan dengan cara t ender m elalui pihak ket iga .

La t ih a n 1

Selanj ut nya, agar pem aham an Anda lebih m endalam , cobalah kerj akan lat ihan berikut ini. Unt uk dapat m engerj akan lat ihan ini dengan baik, Anda dianj urkan unt uk m endiskusikan pert anyaan- pert anyaan t ersebut dengan t em an secara berkelom pok at au berpasangan. Kem udian Anda m enuliskannya sendiri j aw aban pert anyaan t ersebut . Bila Anda dapat m elakukannya dengan baik hal it u m erupakan ciri bahw a Anda t elah m em aham i m at eri kegiat an belaj ar pert am a m odul ini.


(17)

I novasi sebagai suat u ide, gagasan, prakt ik at au obyek/ benda yang disadari dan dit erim a sebagai suat u hal yang baru oleh seseorang at au kelom pok unt uk diadopsi. Jelaskan yang dim aksud dengan ide, gagasan, prakt ik dan benda, dalam kait annya dengan proses inovasi dalam pendidikan !

Jelaskan apa yang dim aksud dengan inovasi bagai sesuat u “ yang t ak lazim ” dalam m em ecahkan m asalah ? Bagaim ana im plem ent asinya dalam program pendidikan, beri cont oh. Difusi adalah proses unt uk m engkom unikasikan suat u inovasi

kepada anggot a suat u sist em sosial m elalui saluran kom unikasi t ert ent u dan berlangsung sepanj ang w akt u. Jelaskan yang dim aksud dengan sist em sosial dan saluran

kom unikasi t ert ent u, dalam kont eks inovasi pendidikan !

Jelaskan pent ingnya kom unikasi dalam difusi inovasi yang dilakukan ?

Apa yang dim aksud dengan “ social syst em ” dalam difusi inovasi pendidikan, j elaskan dengan singkat dan beri cont oh!

Ra n gk u m a n 1

Unt uk m em ant apkan pem aham an Anda t erhadap m at eri yang t elah dipelaj ari, bacalah rangkum an berikut .

1. Suat u perubahan, t erm asuk perubahan di bidang pendidikan dapat dikat akan sebagai bent uk inovasi apabila perubahan t ersebut dilakukan dengan sengaj a, unt uk m em perbaiki keadaan sebelum nya agar lebih m engunt ungkan dem i upaya unt uk m eningkat kan kehidupan yang lebih baik.

2. Everet t M. Rogers ( 1983) , m enyebut difusi adalah proses unt uk m engkom unikasikan suat u inovasi kepada anggot a suat u sist em sosial m elalui saluran kom unikasi t ert ent u dan berlangsung sepanj ang w akt u. Diffusion is t he process by w hich an inovat ion is com m unicat ed t hrough cert ain cannels over t im e am ong t he m em bers of a social syst em

3. I novasi pada dasarnya m erupakan pem ikiran cem erlang yang bercirikan hal baru at aupun berupa prakt ik- prakt ik t ert ent u at aupun berupa produk dari suat u hasil olah- pikir dan olah- t eknologi yang dit erapkan m elalui t ahapan t ert ent u yang diyakini dan dim aksudkan unt uk m em ecahkan persoalan yang t im bul dan m em perbaiki suat u kedaan t ert ent u at aupun proses t ert ent u yang t erj adi di m asyarakat . 4. Difusi I novasi dim aknakan sebagai penyebarluasan dari

gagasan inovasi t ersebut m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u t ert ent u di ant ara anggot a sist em sosial m asyarakat .


(18)

5. Kom unikasi dim aknai sebagai proses penyam paian pesan dari pengirim pesan kepada penerim a pesan m elalui saluran t ert ent u unt uk t uj uan t ert ent u. Hal ini j uga t erj adi dalam pendidikan.

Tes Form at if 1

Unt uk m enget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap m at eri yang t elah dipelaj ari, kerj akan t es berikut ini.

Pet unj uk : Pilihlah salah sat u alt ernat if j aw aban yang paling t epat .

1. I novasi m erupakan suat u ide, gagasan, prakt ik at au obyek/ benda yang disadari dan dit erim a sebagai suat u hal yang baru oleh seseorang at au kelom pok unt uk diadopsi. Cont oh inovasi dari suat u prakt ik pendidikan m isalnya ...

a. penem uan radio unt uk siaran pendidikan b. cara m elaksanakan pem belaj aran siswa akt if c. dit em ukannya alat peraga m odern

d. gagasan unt uk m elaksanakan belaj ar j arak j auh dengan e- m ail

2. I novasi sebagai suat u gagasan baru yang dit erapkan unt uk m em prakarsai at au m em perbaiki suat u produk at au proses, dan j asa. Hal t ersebut dikem ukakan oleh :

a. Robbin b. Rogers c. Shannon d. Weaver

3. Dalam pendidikan, cara penyebarluasan dari gagasan m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u kepada m asyarakat sekolah disebut :

a. inovasi b. difusi

c. kom unikasi d. disem inasi

4. Proses penyam paian pesan dalam kont eks kom unikasi dan difusi inovasi sering disebut sebagai ...

a. dissem inat ion

b. t ransm ission of m essages c. receiving of m essages


(19)

d. diffut ion

5. Perbedaan nyat a ant ara inovasi dengan perubahan, lebih t erlet ak pada prosesnya yang bercirikan ....

a. m em perhat ikan w akt u dan sist em sosial b. m elalui proses kom unikasi dan difusi c. m em iliki t uj uan dan ke arah perbaikan d. kom unikat if dan bert ahap

6. Cont oh inovasi dalam bidang pendidikan ant ara lain ... a. dibangunnya bangunan sekolah m odern

b. pengelolaan pendidikan j arak j auh

c. penam bahan sej um lah guru kelas dan m at a pelaj aran d. m anaj em en kelas

7. Ket ika suat u gagasan at aupun prakt ek pendidikan sepert i Pem belaj aran Akt if, Kreat if, Efekt if, dan Menyenangkan ( PAKEM) , kem udian dit erim a oleh individu at au kelom pok sebagai suat u hal yang baru unt uk dit erapkan dalam kehidupan sehari- hari, m aka hal t ersebut dikat akan ...

a. proses inovasi b. proses difusi c. difusi inovasi d. adopsi

8. Hal yang t erm asuk dalam sist em sosial dalam proses difusi inovasi adalah ant ara lain ...

a. m asyarakat dengan segala dinam ika dan aspirasinya b. sosial budaya yang m aj em uk

c. pranat a sosial, baik idividu at aupun kelom pok d. sist em dan sub sist em secara luas.

9. Alasan ilm iah m engapa difusi inovasi dilakukan, t erm asuk di bidang pendidikan ant ara lain karena ...

a. perkem bangan penduduk yang pesat

b. kem aj uan m asyarakat dengan segala dinam ikanya c. pengaruh globalisasi dan t eknologi yang sangat pesat

d. adanya upaya unt uk m eningkat kan kualit as hidup dan perkem bangan ilm u.

10. Berikut ini adalah unsur yang ada dalam difusi inovasi,

kecuali :


(20)

b. sist em sosial c. rent ang w akt u

d. t eknologi t epat guna

Tin da k La n j u t

Set elah Anda m engerj akan Tes Form at if 1 di at as, cocokkanlah j aw aban Anda dengan Kunci Jaw aban Tes Form at if 1 yang TELAH DI SEDI AKAN. Hit unglah j aw aban Anda yang benar, kem udian gunakan rum us di baw ah ini unt uk m enget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap m at eri Kegiat an Belaj ar 1.

Rum us :

Tingkat penguasaan = j um lah j aw aban yang benar x 100 % 10

Art i t ingkat penguasaan yang Anda capai : 90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila t ingkat penguasaan Anda m encapai 80% keat as, Anda dapat m eneruskan dengan Modul berikut nya. Bagus! Tet api bila t ingkat penguasaan Anda m asih di baw ah 80% , Anda harus m engulangi Kegiat an Belaj ar 1, t erut am a bagian yang belum Anda kuasai.

Ke gia t a n Be la j a r 2


(21)

Mat t ew B. Miles ( 1973) m enulis bahw a inovasi sebagai spesies dari j enis perubahan “ I nnovat ion is a species of t he genus change”. Yait u suat u perubahan yang sifat nya khusus ( specific) , m em iliki nuansa kebaruan (novel) , dan disengaj a m elalui suat u perogram yang j elas dan direncanakan t erlebih dahulu (planned and deliberat e) , sert a dirancang unt uk m encapai t uj uan yang diharapkan dari suat u sist em t ert ent u (

goals of t he syst em) . ( p.14) . Menurut nya, ciri- ciri inovasi, t erm asuk inovasi dalam pendidikan t erdiri dari em pat ut am a, yait u :

1. Mem iliki kekhasan/ khusus. Art inya suat u inovasi akan m em iliki ciri yang khas dalam art i ide, program , t at anan, sist em , t erm asuk kem ungkinan hasil yang diharapkan. Ciri yang khusus berart i program inovasi bisa berdim ensi m akro at au luas dengan m elibat kan banyak orang dengan rent ang w akt u yang relat if lam a, nam un ciri khusus j uga bisa berdim ensi m ikro at au cakupan kecil, sederhana dengan m elibat kan orang yang t erbat as dengan durasi w akt u yang t erbat as pula. Hal ut am a bercirikan spesifik adalah suat u inovasi m em unculkan kondisi khusus, dan bukan asaala t ersebar saj a. Misalnya, Program guru kelas rangkap ( m ult i grade t eachers) , yang dianggap m em iliki ciri khusus dibanding dengan program sej enis yang ada.

2. Mem iliki ciri at au unsur kebaruan. Dalam art i suat u inovasi harus m em iliki kat rakt rerist ik sebagai buah karya dan buah pikir yang m em iliki kadar orisinalit as dan kebaruan. Dengan dem ikian inovasi ini m erupakan suat u proses penem uan ( invent ion) baik berupa ide, gagasan, hasil, sist em , at aupun produk yang dihasilkan.

3. Program inovasi dilaksanakan m elalui program yang t erencana. Dalam art i bahw a suat u inovasi akan dilakukan m elalui suat u proses yang t ak t ergesa- gesa, nam un kegiat an inovasi diperiapkan secara m at ang dengan program yang j elas dan direncanakan t erlebih dahulu. Proses inovasi bukan suat u proses yang t iba- t iba dan t ak disengaj a, t et api m erupakan suat u proses penem uan dengan perencanaan yang m at ang dan diperhit ungkan t ahapan- t ahapan yang harus dilaksanakannya. Misal, pada saat akan m eluncurkan program Manaj em en Berbasis Sekolah (School Based Managem ent) m aka t ahapan yang dilakukan t idak secara


(22)

t ergesa- gesa, t et api m elalui t ahapan- t ahapan yang direncanakan sej ak aw al.

4. I novasi yang digulirkan m em iliki t uj uan. Yait u bahw a program inovasi yang dilakukan harus m em iliki apa yang ingin dicapai, t erm asuk arah dan st rat egi yang bagaim ana unt uk m encapai t uj uan t ersebut dicapai dari sist em inovasi yang dilakukan. Suat u inovasi bukan asal digulirkan at au asal beda dengan program sebelum nya. I novasi dilaksanakan karena ada t uj uan yang ingin dicapai, t erm asuk t uj uan unt uk m em perbaiki suat u keadaan.

Sant oso S. Ham idj oj o sepert i dikut ip Abdulhak ( 2002) m enyat akan bahw a inovasi pendidikan sebagai “ suat u perubahan yang baru dan kualit at if berbeda dari hal ( yang ada) sebelum nya dan sengaj a diusahakan unt uk m eningkat kan kem am puan guna m encapai t uj uan t ert ent u, t erm asuk dalam bidang pendidikan” . I novasi t idak hanya sekedar t erj adinya perubahan dari suat u keadaan kepada keadaan lainnya. Dalam perubahan yang t ergolong inovasi disam ping t erj adi yang baru m est i t erdapat unsur kesengaj aan, unsur kualit as yang lebih baik dari sebelum nya dan t erarah pada peningkat an berbagai kem am puan unt uk m encapai t uj uan yang diharapkan.

I t ulah hubungan ant ara inovasi, proses difusi inovasi, dan kom unikasi. Ket iganya berhubungan erat sat u sam a lain. I novasi bisa disebarluaskan bila ada proses difusi inovasi yang m enyebarluaskan gagasan, ide, prakt ik suat u inovasi. Sedangkan dalam proses difusi inovasi ada kom ponen kom unikasi, yang lebih m erupakan ‘m edium ’ at au saluran bagaim ana suat u proses difusi inovasi dilaksanakan dengan m enggunakan saluran kom unikasi t ert ent u.

2. Proses Pengem bangan I novasi

Sepert i dibahas pada kegiat an belaj ar 1, ada beberapa t ahapan proses keput usan inovasi, yait u : ( 1) t ahap penget ahuan (knowledge) , yait u apabila individu/ kelom pok, m em buka diri t erhadap adanya suat u inovasi, ( 2) t ahap buj ukan (persuat ion), yait u m anakala individu at au kelom pok, m ulai m em bent uk sikap m enyenangi at au bahkan t idak m enyenangi t erhadap inovasi; ( 3) t ahap pengam bilan keput usan ( decision m aking), yait u t ahap dim ana seseorang/ kelom pok m elakukan akt ifit as yang m engarah kepada keput usan unt uk m enerim a at au m enolak inovasi,( 4) t ahap im plem ent asi ( im plem ent at ion) , yait u ket ika seseorang at au kelom pok m enerapkan at au m enggunakan inovasi it u, dan ( 5) t ahap konfirm asi (confirm at ion) , yait u t ahap


(23)

dim ana seseorang at au kelom pok m encari penguat an t erhadap keput usan inovasi yang dilakukannya.

D e n ga n de m ik ia n , pr ose s a dopsi in ova si a k a n

dipe n ga r u h i ole h sist e m in t e r n a l or ga n isa si k e m a sya r a k a t a n ya n g be r sa n gk u t a n . Or ga n isa si a t a u t a t a n a n k e m a sya r a k a t a n ya n g ba ik da n st a bil a k a n m e n ga dopsi su a t u in ova si de n ga n m e m pe r t im ba n gk a n m e m e n u h i sya r a t - sya r a t se ba ga i be r ik u t :

a) m em iliki t uj uan yang j elas

b) m em iliki pem bagian t ugas yang dideskripsikan secara j elas c) m em iliki kej elasan st rukt ur ot orit as at au kew enangan d) m em iliki perat uran dasar dan perat uran um um

e) m em iliki pola hubungan inform asi yang t eruj i

Age n Pe r u ba h a n

Dalam sist em sosial, salah sat u kom ponen pent ing adalah pem im pin pendapat (opinion leaders) dan agen perubahan. Sepert i t elah dibahas sebelum nya bahw a difusi inovasi yang pada dasarnya sebagai penyebarluasan dari gagasan inovasi t ersebut m elalui suat u proses kom unikasi yang dilakukan dengan m engunakan saluran t ert ent u dalam suat u rent ang w akt u t ert ent u di ant ara anggot a sist em sosial m asyarakat . Oleh karena sist em sosial m erupakan salah sat u aspek yang m em pengaruhi, m aka proses difusi inovasi t ak senant iasa berj alan m ulus, karena perbedaan lat ar belakang dan sist em sosial yang berlaku.

Sering peran pem im pin pendapat (opinion leaders) sangat berpengaruh pada prilaku individu. Opinion leadership is t he degree t o w hich an individual is able t o influence ot her individuals’at t it udes or overt behavior inform ally in a desired way wit h relat ive frequency. Pem im pin pendapat adalah suat u t ingkat dim ana seorang individu dapat m em pengaruhi individu yang lainnya at au m engat ur prilaku individu lainnya secara t idak form al ke arah kondisi yang diharapkan, sesuai dengan norm a yang berlaku. Sedangkan agen perubahan ( change agent ) m erupakan individu yang bisa m em pengaruhi pengam bilan inovasi klien ke arah yang diharapkann para agent perubahan. Pe r ce pa t a n Adopsi I n ova si

Tingkat percepat an adopsi suat u hasil inovasi akan sangat bergant ung pada beberapa fakt or. Deraj at adopsi t ersebut sangat bergant ung pada karakt erist ik at au ciri dari inovasi it u


(24)

sendiri. Karakt erist ik inovasi, yang sangat m em pengaruhi deraj at adopsi t ersebut akan sangat bergant ung pada :

a. adanya keunt ungan relat if ( relat ive advant ages) , art inya sam pai sej auhm ana suat u inovasi yang diperkenalkan m em beri m anfaat dan keunt ungan bagi perorangan at au m asyarakat yang akan m engadopsinya. Keunt ungan relat if ini bisa diam at i t ak hanya dari kaj ian at au aspek ekonom i, sosial, t et api j uga dari aspek lainnya sepert i budaya, t eknologi. Suat u inovasi yang diyakini m em iliki kem ungkinan peluang keunt ungan relat if yang sem akin t inggi, m aka sem akin t inggi pulalah kem ungkinan percepat an adopsi t ersebut oleh m asyarakat . Misal pada saat sekolah m em perkenalkan program Cara Belaj ar Sisw a Akt if ( CBSA) dalam pem belaj aran di sekolah, yang pert am a dipikirkan oleh kom unit as sekolah adalah apakah pendekat an pem belaj aran t ersebut m em iliki keunt ungan relat if dibandingkan dengan pola pem belaj aran sebelum nya ? Bila j aw abannya, ya m aka bent uk inovasi yang dit aw arkan akan dengan cepat direspon oleh para guru at aupun orangt ua.

b. m em iliki kekom pakan dan kesepaham an (com pat ibilit y) ,

art inya sam pai sej auhm ana suat u inovasi bisa sej alan dan kom pak dengan sist em nilai yang ada, at aupun sej alan dengan pengalam an m asa lalu m asyarakat yang akan m engadopsinya. Misalnya m anakala kont rasepsi diperkenalkan dalam m elaksanakan keluarga berencana ( KB) , bagaim ana haln t ersebut sej alan dan dirasakan m em iliki com pabilit y dengan suat u agam a yang dianut oleh m asyarakat yang akan m engadopsinya. At au dalam bidang pendidikan, pada saat sekarang ini banyak bangunan sekolah dasar ( SD) yang rusak, m aka digulirkan program “ peduli sekolah” dengan m elibat kan sem ua pot ensi m asyarakat t erm asuk pem erint ah dalam m em bangun gedung sekolah. Apakah program t ersebut sesuai dengan sisyt em nilai yang ada, t erut am a dengan budaya got ongroyong m asyarakat kit a. c. m em iliki deraj at kom pleksit as (com plexit y) , art inya sam pai sej auhm ana deraj at kom pleksit as, kesukaran dan kerum it an suat u produk inovasi dirasakan oleh m asyarakat . Dengan dem ikian m aknanya, sem akin kecil deraj at kerum it an at au sem akin gam pang dicerna dan difaham i suat u hasil inovasi t ersebut , m aka akan sem akin besar kem ungkinannya unt uk diadopsi oleh perorangan at au m asyarakat . Misalnya pada w akt u akan diperkenalkan penelit ian t indakan kelas- PTK (classroom act ion research) sebagai upaya unt uk m eningkat kan m ut u, apakah program t ersebut m em iliki


(25)

t ingkat kesulit an dan kom pleksit as yang t inggi at au t idak dalam pelaksanaannya di sekolah.

d. dapat dicobakan (t rialabilit y), art inya sam pai sej auhm ana suat u inovasi dapat diuj icobakan keandalan dana m anfaat nya. Suat u hasil inovasi dapat dengan gam pang diadopsi, m anakala hal t ersebut dapat dengan dilihat dan diuj icobakan m elalui pengalam an lapangan. Misalnya, ket ika j agung hybrida sebagai produk inovasi pert aninan, m aka j agung j enis unggulan ini dapat dengan m udah diadopsi karena j agung varit as unggulan ini dapat diuj i langsung oleh para pet ani pada lahan pert anian m ereka . Dalam bidang pendidikan, m isalnya pada saat dit aw arkan pem belaj aran kont ekst ual (cont ext ual learning) di sekolah, m aka guru akan m elakukan prakt ik PBM yang bercirikan kont ekt ual t ersebut , apakah gam pang diadopsi sehingga guru dapat dengan m udah m enguj icobakannya di kelas m asing- m asing. e. dapat diam at i (observabilit y) , yait u sam pai sej auhm ana

suat u hasil inovasi dapat diam at i. Sem akin gam pang suat u hasil inovasi diam at i, m aka akan sem akin t inggi peluang hasil inovasi dapat diadopsi. Misal, pada saat dilakukan penggabungan sekolah (school m erger) , khususnya di SD, dalam upaya m eningkat kan efisiensi dan afekt ifit as pengelolaan pendidikan,

Pe n e m u a n Ke m ba li ( Re - in ve n t ion )

Secara sederhana, reinvent ion adalah penem uan kem bali, set elah m elalui proses m odifikasi. Rogers, m enyebut reinvent ion sebagai ‘t he degree t o w hich an innovat ion is changed or m odified by a user in t he process of it s adopt ion and im plem ent at ion’. Tingkat dim ana inovasi berubah at au dim odifikasi oleh penggunanya selam a dalam proses adopsi dan im plem ent asi. I t ulah sisi lain dari proses difusi, yait u proses penyebarluasan inovasi, nam un dalam perkem bangan dan proses im plem ent asinya m engalam i berbagai perubahan, penyesuaian, daan m odifikasi, sehingga seolah m enghasilkan t em uan baru dari proses reinvent ion.

Dalam bidang pendidikan, proses penem uan kem bali ( reinvent ion) ini lazim dilakukan dalam inovasi pendidikan yang dilaksnakan. Misalnya, pada t ahun 1980- an, dalam upaya peningkat an m ut u pendidikan dasar di I ndonesia, diuj icobakan pendekat an pem belaj aran m elalui Sist em Pem binaan Cara Belaj ar Sisw a Akt if ( SPP- CBSA) . Pada t ahun 2000, m elalui program Peningkat an m ut u pendidika dasar digulirkan Pem belaj aran akt if, kreat if, efekt if, dan m enyenangkan ( PAKEM)


(26)

sebagai bent uk perubahan, penyesuaian, dan m odifikasi yang m enghasilkan proses reinvent ion dari CBSA.

Dalam perj alanan dan proses difusi inovasi ini, t ak sedikit m em unculkan penyim pangan dalam art i proses inovasi t ersebut dit olak at aupun t ak dilanj ut kan. Dengan adanya kaj ian kom parat if ini, yait u kaj ian inovasi yang berhasl dan t ak berhasil dengan sej um lah alasan yang m elat arbelakanginya, secara nyat a hal t sb akan m engurangi bias pro- inovasi. Persepesi m asyarakat t erhadap inovasi j uga beragam , t erm asuk j uga akarena lat ar belakang sit uasi, m aslaha yang dihadapi, at aupun kebut uhan individu dan kelom pok. Suat u ilust rasi m isalnya, salah sat u alasan m engapa t erj adi penem uan kem bali ( re-invent ion) , karena adanya m ot ivasi yang kuat dari adopt er yang berkeinginan m enj adi “ pelaku” dan bukan sekedar “ pelaksana” dari suat u ide baru. Para adopt er it u, berkeyakinan bahw a m ereka lebih m em aham i dan m nget ahui t ent ang kondisi lokal ket im bang para agen pem baharu (agent of change) yang dat ang. Dalam kont eks inilah, penem uan kem bali (reinvent ion) m erupakan hal yang pent ing, dim ana inovasi dirubah dan disesuaikan dengan sit uasi set em pat .

Rogers ( 1983) , m enulis bahw a Re- invent ion is an im port ant w ay in w hich t he innovat ion is changed t o fit t he adopt ing unit ’s sit uat ion. Re- invent ion adalah penem uan kem bali, set elah m elalui proses m odifikasi. Tingkat dim ana inovasi berubah at au dim odifikasi oleh penggunanya selam a dalam proses adopsi dan im plem ent asi. I t ulah sisi lain dari proses difusi, yait u proses penyebarluasan inovasi, nam un dalam perkem bangan dan proses im plem ent asinya m engalam i berbagai perubahan, penyesuaian, dan m odifikasi, sehingga seolah m enghasilkan t em uan baru .

Miller ( 1973) m enyebut kan bahw a inovasi, khususnya inovasi pendidikan di AS, kendat i m engindikasikan perkem bangan yang relat if lam ban, nam un sem ua pihak sudah m enyadari bet apa pent ingnya inovasi, t erm asuk inovasi di bidang pendidikan dalam m em berikan kont ribusi kepada kem aj uan bangsa. Ragam inovasi dan perubahan pendidikan t elah dilakukan pada kurun w akt u t ersebut . Berbagai st rat egi dan im plem ent asi perubahan pendidikan t elah dilakukan. Malah dalam kadar t ert ent u j adi isu polem ik, m anifulasi, dan t eknologis, sert a m enj adi isu prest ige based di balik kesuksesan dari perubahan pendidikan t ersebut .


(27)

La t ih a n 2

Selanj ut nya, agar pem aham an Anda lebih berm akna t ent ang adopsi inovasi, kerj akan lat ihan berikut ini.

1. I novasi sebagai suat u ide, gagasan, prakt ik at au obyek/ benda yang disadari dan dit erim a sebagai suat u hal yang baru oleh seseorang at au kelom pok unt uk diadopsi. Jelaskan yang dim aksud dengan ide, gagasan, prakt ik dan benda, sebabagi sesuat u yang dapat diadopsi dalam inovasi pendidikan

2. Jelaskan apa yang dim aksud dengan inovasi pendidikan sebagai sesuat u “ yang t ak lazim ” dalam m em ecahkan m asalah pendidikan?

3. Difusi adalah proses unt uk m engkom unikasikan suat u inovasi kepada anggot a suat u sist em sosial m elalui saluran kom unikasi t ert ent u dan berlangsung sepanj ang w akt u. Jelaskan yang dim aksud dengan sist em sosial dan saluran

kom unikasi t ert ent u dalam bat asan difusi inovasi pendidikan t ersebut !

4. Jelaskan pent ingnya kom unikasi dalam difusi inovasi pendidikan yang dilakukan?

5. Ada akhli yang m engat akan, t erdapat kecenderungan, bahw a inovasi yang berlangsung lebih t erfokus pada subst ansi isi

( cont ent s), ket im bang proses perubahannya it u sendiri

( change process) . Jelaskan pendapat di at as, berikan cont oh m odel inovasi t ersebut dalam bidang pendidikan !

Bagaim ana suat u inovasi disebarluaskan. Jelaskan pendapat Anda, dan kem ukakan j uga unsur- unsur inovasi t ersebut ? Salah sat u ciri inovasi yang sangat m em pengaruhi deraj at

adopsi adalah adanya keunt ungan relat if (relat ive advant ages) . Jelaskan yang di m aksud dengan keunt ungan relat if t ersebut !

Jelaskan ciri ciri dom inan, yang bisa m em pengaruhi deraj at suat u inovasi oleh individu at aupun kelom pok m asyarakat .

Ra n gk u m a n 2

1. Ada em pat ciri ut am a inovasi pendidikan, yait u : ( i) Mem iliki kekhasan/ khusus. Art inya suat u inovasi akan m em iliki ciri yang khas dalam art i ide, program , t at anan, sist em , t erm asuk hasil yang diharapkan; ( ii) m em iliki ciri at au unsur kebaruan.

Dalam art i suat u inovasi harus m em iliki kat rakt rerist ik sebagai buah karya dan buah pikir yang m em iliki kadar orisinalit as


(28)

dan kebaruan; ( iii) program inovasi dilaksanakan m elalui program yang t erencana. Dalam art i bahw a suat u inovasi akan dilakukan m elalui suat u proses yang t ak t ergesa- gesa, nam un kegiat an inovasi diperiapkan secara m at ang dengan program yang j elas dan direncanakan t erlebih dahulu; ( iv) .I novasi yang digulirkan m em iliki t uj uan. Yait u bahw a program inovasi yang dilakukan harus m em iliki apa yang ingin dicapai, t erm asuk arah dan st rat egi yang bagaim ana unt uk m encapai t uj uan t ersebut dicapai dari sist em inovasi yang dilakukan.

3. Ciri- ciri inovasi, yang sangat m em pengaruhi deraj at adopsi t ersebut akan sangat bergant ung pada ( i) adanya keunt ungan relat if ( relat ive advant ages) , ( ii) m em iliki kekom pakan dan kesepaham an ( com pat ibilit y) , ( iii) m em iliki deraj at kom pleksit as ( com plexit y, ( iv) dapat dicobakan ( t rialabilit y) , ( v) dapat diam at i ( observabilit y) .

4. Re- invent ion adalah penem uan kem bali, set elah m elalui proses m odifikasi. Tingkat dim ana inovasi berubah at au dim odifikasi oleh penggunanya selam a dalam proses adopsi dan im plem ent asi. I t ulah sisi lain dari proses difusi, yait u proses penyebarluasan inovasi, nam un dalam perkem bangan dan proses im plem ent asinya m engalam i berbagai perubahan, penyesuaian, dan m odifikasi, sehingga seolah m enghasilkan t em uan baru .

5. Tahapan dari m odel proses keput usan inovasi, yait u : ( i) t ahap Penget ahuan (know ledge, ( ii) tahap buj ukan (persuat ion), ( iii) t ahap pengam bilan keput usan ( decision m aking) , ( v) tahap I m plem ent asi ( im plem ent at ion) , ( vi) t ahap konfirm asi (confirm at ion) .

Tes Form at if 2

Unt uk m enget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap m at eri yang t elah dipelaj ari, kerj akan t es berikut ini.

Pe t u n j u k : Pilihlah salah sat u alt ernat if j aw aban yang paling t epat .

1. Perubahan yang m em iliki sifat kebaruan, dalam inovasi lazim disebut :

a. specific b. novel


(29)

c. planned and deliberat e d. new

2. Dalam inovasi pendidikan, m odel pem belaj aran kelas rangkap di SD, dapat dikat egorikan inovasi yang bercirikan :

a. perubahan yang sifat nya khusus b. m em iliki nuansa kebaruan

c. disengaj a m elalui suat u program yang j elas d. sem uanya benar.

3. Pem im pin pendapat yang dalam kadar t ert ent u seorang individu dapat m em pengaruhi individu yang lainnya at au m engat ur prilaku individu lainnya secara t idak form al ke arah kondisi yang diharapkan, sesuai dengan norm a yang berlaku, disebut :

a. change agent b. opinion leader c. opinion

d. receiver

4. Agen perubahan ( change agent ) m erupakan individu yang bisa m em pengaruhi pengam bilan inovasi klien ke arah yang diharapkann para agent perubahan. Dalam pendidikan m isalnya :

a. guru yang secara t erus m enerus m enerapkan belaj ar akt if dan kreat if.

b. pengaw as yang m elakukan pendekat an kepengaw asan secara konservat if.

c. pengaw as yang m elakukan m odel kepengaw asan dengan pendekat an kesej aw at an.

d. kepala sekolah yang m enerapakan m anaj em en sekolah secara t erpadu.

5. Sej auhm ana suat u inovasi yang diperkenalkan m em beri m anfaat dan keunt ungan bagi perorangan at au m asyarakat yang akan m engadopsinya, disebut sebagai :

a. keunt ungan relat if b. com pabilit y

c. Kom pleksit as d. dapat dicobakan

6. Suat u inovasi yang berubah at au dim odifikasi oleh penggunanya selam a dalam proses adopsi dan im plem ent asi adalah sisi lain dari proses difusi. Hasil t sb m engalam i


(30)

berbagai perubahan, penyesuaian, daan m odifikasi, sehingga seolah m enghasilkan t em uan baru . Kondisi di at as disebut :

e. Difusi

f. proses reinvent ion

g. reinovasi

h. change

7. Tahap buj ukan ( persuasi) dalam proses adopsi inovasi bisa berbent uk :

a. individu/ kelom pok, m em buka diri t erhadap adanya suat u inovasi

b. ingin m enget ahui bagaim ana fungsi dan peran inovasi

c. individu at au kelom pok, m ulai m em bent uk sikap m enyenangi

d. seseorang at au kelom pok m enerapkan at au m enggunakan inovasi

8. Dalam proses adopsi inovasi, t ahapan dim ana seseorang at au kelom pok m encari penguat an t erhadap keput usan inovasi , disebut :

a. persuat ion b. im plem ent at ion c. decision m aking d. confirm at ion

9. Cont oh inovasi dalam bidang pendidikan ant ara lain ... a. dibangunnya bangunan sekolah m odern

b. pengelolaan pendidikan j arak j auh

c. penam bahan sej um lah guru kelas dan m at a pelaj aran d. m anaj em en kelas

10. Pelaksanaan penggabungan sekolah ( school m erger) di SD, m erupakan cont oh inovasi pengelolaan sum berdaya dan sarana, yang bercirikan :

a. dapat diam at i ( observable) b. m em iliki t uj uan ( obj ect ive)

c. m em iliki deraj at kom pleskit as t ert ent u d. sem uanya benar.


(31)

Set elah Anda m engerj akan Tes Form at if 2 diat as, cocokanlah j aw aban Anda dengan Kunci Jaw aban Tes Form at if 2 yang t elah disediakan. Hit unglah j awaban Anda yang benar, kem udian gunakan rum us di baw ah ini unt uk m enget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap m at eri Kegiat an Belaj ar 2.

Rum us :

Tingkat penguasaan = j um lah j aw aban yang benar x 100 % 10

Art i t ingkat penguasaan yang Anda capai : 90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila t ingkat penguasaan Anda m encapai 80% keat as, Anda dapat m eneruskan dengan Modul berikut nya. Bagus! Tet api bila t ingkat penguasaan Anda m asih di baw ah 80% , Anda harus m engulangi Kegiat an Belaj ar 2, t erut am a bagian yang belun Anda kuasai.

Ke gia t a n Be la j a r 3

1 . Kon st r ibu si I n ova si Pe n didik a n

Se pe r t i t e la h diba h a s pa da Ke gia t a n be la j a r se be lu m n ya , pr ose s a dopsi in ova si a k a n dipe n ga r u h i ole h sist e m in t e r n a l or ga n isa si k e m a sya r a k a t a n ya n g be r sa n gk u t a n . Or ga n isa si a t a u t a t a n a n k e m a sya r a k a t a n ya n g ba ik da n st a bil a k a n m e n ga dopsi su a t u in ova si de n ga n m e m pe r t im ba n gk a n m e m e n u h i sya r a t - sya r a t se ba ga i be r ik u t : ( i) m e m ilik i t u j u a n ya n g j e la s. ( ii) m e m ilik i k e j e la sa n st r u k t u r ot or it a s a t a u k e w e n a n ga n , ( iii) m e m ilik i pe r a t u r a n da sa r da n pe r a t u r a n u m u m , ( iv ) m e m ilik i pola h u bu n ga n in for m a si ya n g t e r u j i, ( v) m e m ilik i pe m ba gia n t u ga s ya n g dide sk r ipsik a n se ca r a j e la s.


(32)

D a la m k a it a n de n ga n k on st r ibu si in ov a si pe n didik a n di I n don e sia , k it a t e la h ba n ya k m e la k u k a n be r ba ga i in ova si pe n didik a n da la m sk a la lu a s de n ga n bia ya ya n g cu k u p be sa r , a t a u pu n in ova si pa da sk a la k e cil de n ga n bia ya ya n g se de r h a n a da n h a n ya dila k u k a n pa da k e lom pok ya n g t e r ba t a s, isa ln ya h a n ya t e r j a di di k e la s t e r t e n t u ole h gu r u t e r t e n t u . .

Nam un dem ikian, dalam adopsi inovasi, paling t idak ada lim a kat egori perbedaan individu at au kelom pok yang harus diperhat ikan. Kelim a kelom poik t ersebut adalah sbb. :

a. Para pem baharu at au pioner/ perint is ( inovat ors) , yait u m ereka yang paling cepat m engadopsi inovasi dalam m asyarakat . Mereka t ergolong proakt if, t erm asuk dalam m encari ide- ide baru yang relevan, sert a akt if unt uk m enerapkan m et ode baru it u dalam lingkungan sosialnya. Kelom pok ini prosent asenya sangat kecil, hanya sekit ar 2,5 prosen saj a.

b. Para adopt er awal ( early adopt ers) , yait u orang- orang yang t ergolong cepat m engikut i kelom pok inovat or. Mereka adalah kelom pok rasional yang t elah m elihat beberapa perubahan ke arah yang lebih baik. Kelom pok ini kira- kira hanya 13,5 prosen saj a dari t ot al.

c. Para kelom pok m ayorit as aw al ( early m ayorit y) . Yait u m ereka t erm asuk kelom pok kebanyakan yang m au m eniri cara baru apabila hal t ersebut t elah benar benar berhasil. Mereka t idak m au m engam bil resiko, dan cenderung m enghadopsinya secara m assal. Kelm pok ini berj ulah kira-kira 34 prosen.

d. Kelom pok m ayorit as akhir (lat e m ayorit y) . Yait u kelom pok m assal yang um um nya ragu- ragu t erhadap penget ahuan baru. Mereka cenderung skept is, walaupun akhirnya m ereka m au m enerim a j uga inovasi t ersebut pada periode akhir. Kelom pok ini kira- kira 34 prosen.

e. Adopt er akhir (lat e adopt ers) . Yait u kelom pok yang sangat skept is, dan senant iasa resist en t erhadap perubahan. Mereka sangat t radisional dalam berpikir, dan cenderung m enolak dan m engadakan “ perlaw anan” t erhadap inovasi yang dit awarkan. Kelom pok ini kira- kira 16 prosen saj a.

Dalam kont eks pendidikan, ikht iar pem baharuan dalam bidang pendidikan t erus m enerus digulirkan, baik di negara-negara m aj u m aupun negara-negara yang m asih berkem bang. Pada um um nya pem baruan pendidikan t ersebut m em punyai


(33)

kecenderungan m engem ban m isi unt uk m em ecahkan perm asalahan dihadapi. khususnya dalam bidang pendidikan. Perm asalahan t ersebut ant ara lain m eliput i pem erat aan kesem pat an m em peroleh pendidikan, peningkat an m ut u dan relevansi pendidikan, efekt ifit as dan efisien pendidikan.

Poensoen dalam Sant oso S Ham idj oj o ( 1974) m engungkap secara gam blang t ent ang t iga kecenderungan konst ribusi dan m isi difusi inovasi, khususnya dalam bidang pendidikan, yait u :

Pert am a, difusi inovasi pendidikan cenderung m engem bangkan dim ensi dem okrat is. Art inya difusi inovasi yang dilaksanakan m engem ban m isi at au kecendrungan unt uk m eninggalkan konsepsi pendidikan yang t erbat as bagi kepent ingan elit e t ert ent u, m enuj u pada konsepsi pendidikan yang lebih dem okrat is. Misi ini m em ungkinkan t erj adinya peningkat an pem erat aan at au perluasan kesem pat an m em peroleh dan m enikm at i pendidikan sesuai dengan kem auan, kem am puan dan pot ensi yang dim ilikinya. Kecenderungan ini dit andai dengan berubahnya berbagai m acam kebij aksanaan dan perat uran, m ulai dari anggaran belanj a sam pai adanya bant uan khusus bagi m asyarakat kurang m am pu, pengat uran kem bali sist em uj ian, pengadaan kelas at au sekolah khusus unt uk m em perm udah orang m asuk sekolah, at au m asuk dan m elanj ut kan kem bali ke sekolah at au program pendidikan luar sekolah,dsb. Sebagai cont oh m isalnya di negara kit a t elah dikem bangkan adanya orang t ua asuh, program pem berant asan but a huruf m elalui kej ar paket A, program kej ar usaha, adanya SMP t erbuka, w aj ib belaj ar m ulai dari t ingkat sekolah dasar, dan kini sudah m ulai pada program w aj ib belaj ar pendidikan dasar sem bilan t ahun pada t ingkat SLTP, dan berdirinya Universit as Terbuka. Sem ua it u m enggam barkan kecenderungan pengem bangan konsepsi pendidikan yang lebih dem okrat is.

Kedua, inovasi pendidikan m engem ban m isi yang cenderung bergerak dari konsepsi pendidikan yang berat sebelah dalam peningkat an kem am puan pribadi di ant ara penget ahuan, sikap dan ket eram pilan, m enuj u pada konsepsi pendidikan yang m engem bangkan pola dan isi yang lebih kom prehensif dalam rangka pengem bangan seluruh pot ensi m anusia secara m eneyeluruh dan ut uh. Art inya pendidikan yang inovat if hendaknya dapat m engem bangkan segenap pot ensi m anusia t idak hanya aspek int elekt ualnya saj a, t et api m encangkup seluruh aspek kepribadiannya secara bulat . Sebagai m isalnya upaya pengem bangan pem belaj aran t erpadu at au pengaj aran


(34)

unit m elalui kegiat an pengaj aran proyek dengan cara belaj ar siswa akt if ( CBSA) , at aupun akhir akhir ini dikem banhgkan Pem belaj aran Akt if, Kreat if, Efekt if, dan m eneyenangkan ( PAKEM) aaraat upun cont ekst ual learning im erupakan berbbagai ikht iar ke arah upaya pem baharuan pendidikan yang m engem bankan segenap pot ensi individu secara m enyeluruh dan ut uh.

Ket iga, pendidikan m engem ban m isi yang cenderung bergerak dari konsepsi pendidikan yang bersifat individual perorangan, m enuj u ke arah konsepsi pendidikan yang m enggunakan pendekat an yang lebih koorperat if. Dari konsepsi pendidikan yang boros m enuj u pada konsepsi yang lebih efekt if, efisien dan relevan dengan kebut uhan pem bangunan.

Di negara kit a t elah banyak dilakukan berbagai upaya unt uk m elaksanakan pem baharuan pendidikan, baik di dalam lingkup skala besar, m aupun kecil, baik yang t elah dilaksanakan at aupun sedang dirint is dalam sist en pendidikan nasional kit a. Upaya t ersebut ant ara lain m isalnya penggunaan analisis dan pendekat an sist em dalam perencanaan pendidikan dan pengaj aran di I ndonesia, yang ant ara lain proyek pendidikan anak oleh m assyarakat dan orang t ua asuh ( PAMONG) , pengem bangan sekolah dasar kecil ( SD Kecil) , program bant uan profesional bagi Guru SD dan pengem bangan cara belaj ar siswa akt if ( CBSA) , at aupun akhir akhir ini dengan program guru bant u sem ent ara (cont ract t eachers) , pem berian bant uan langsung kepada sekolah ( school block grant) , pem belaj aran akt if, kreat if, efekt if, dan m enyenangkan ( PAKEM) .

Menoleh pada beberapa pengalam am pem baharuan yang sudah dan sedang berj alan, pada dasarnya upaya pem baharuan pendidikan t ersebut t ert uj u pada peningkat an m ut u proses dan produk sist em pendidikan nasional kit a, yang m enyangkut peningkat an pem erat aan kesem pat an belaj ar. Bersam aan dengan it u m elalui berbagai pem baharuan t ersebut t erkandung pula t uj uan yang lebih pent ing yakni m eningkat kan efisiensi dan efekt ivit as sert a relevansi sist em pendidikan nasional dengan kebut uhan m asyarrakat dan pem bangunan nasional.

Dari uraian t ersebut di at as dapat dikem ukakan bahwa perhat ian ut am a pem baharuan pendidikan yang dilaksanakan di negara kit a t ert uj u pada upaya m engadakan perubahan ke arah yang lebih baik dalam art i m enigkat kan pem erat aan kesem pat an pendidikan, m eningkat kan pem erat aan pelayanan pendidikan, m eningkat kan m ut u proses dan hasil pendidikan, m eningkat kan


(35)

efisiensi, dan efekt ivit as penyelenggaraan pendidikan, peningkat an kesesuaian proses dan hasil pendidikan dengan kebut uhan m asyarakat dan kebut uhan pem bangunan, sert a m eningkat kan kesadaran dan kegem aran m asyarakat unt uk senant iasa belaj ar sepanj ang hayat .

Sebagai bahan bandingan inovasi pendidikan di Am erika Serikat pada t ahun beberapa dasaw arsa yang lam pau, m engindikasikan perkem bangannya relat if lam ban ( very slow ) , w alaupun sem ua pihak sudah m enyadari bet apa pent ingnya inovasi di bidang pendidikan akan m em beri konst ribusi kepada kem aj uan bangsa. Ragam inovasi dan perubahan pendidikan t elah dilakukan pada kurun w akt u t ersebut . Berbagai st rat egi dan im plem ent asi perubahan pendidikan t elah dilakukan. Malah dalam kadar t ert ent u j adi isu polem ik, m anifulat if, dan t eknologis, sert a m enj adi isu prest ise dibalik kesuksesan dari perubahan pendidikan t ersebut . Bila dikait kan dengan pendapat Rogers ( 1983) hal t ersebut karena ada t ahapan- t ahapan yang perlu dilakukan dalam inovasi. Dalam t at anan ini, kelom pok inovat or ( t ahap aw al diperkirakan hanya sekit ar 3% ) diharapkan m am pu m engaj ak para early adopt er ( sekit ar 13% ) , w alaupun t idak bisa dihindari akan adanya kelom pok resist an, yang selalu m enolak t erhadap usaha pem baharuan yang dilakukan . I nilah yang disebut Ellsw ort h ( 2000) , diperlukan adanya bim bingan t erhadapp sem ua upaya perubahan m elalui pem aham an sist em secara lebih kont ekst ual. “ need guide all our change effort s wit h a syst em underst anding of t he cont ext ” .

Saat ini, ada suat u kecenderungan, bahwa inovasi yang berlangsung lebih t erfokus pada subst ansi isi ( cont ent s) dari perubahan di bidang pendidikan t ersebut , ket im bang proses perubahannya it u sendiri ( change process) . Dengan dem ikian proses inovasi yang paling m endasar adalah pert anyaan t ent ang bagaim ana penyebarannya, cepat at au lam ban ? Hal ini j uga sepert i t elah diingat kan Rogers ( 1983) bahw a perlunya kom unikasi sebagai “ process by which part icipant s creat e and share inform at ion” .

Dalam inovasi pendidikan, unsur st rat egi m erupakan suat u hal pent ing. St rat egi dalam inovasi diart ikan sebagai “a m eans ( usually involvng sequences of act ivit ies ) for causing and advocat ed innovat ion t o becom e successful” ( Miles, p.18) . Salah sat u dim ensi st rat egi yang digunakan adalah Tipologi St rat egi I novasi Pendidikan ( Miler, 1983) yang pada dasarnya m em bedakan ant ara : ( i) t arget syst em, yait u sist em t arget


(1)

Dalam kenyat aannya, berhasil t idaknya gagasan baru unt uk disebarluaskan, akan bergannt ung pula pada sit uasi dan kondisi kehidupan sosial, ekonom i, polit ik, dan budaya dim ana sist em yang akan dikenai pem baharuan berada. Sebaiknya dalan era reform asi di m ana kehidupan sosial polit ik lebih banyak didasarkan pada suasana dem okrat is, sert a segala t indakan, kebij aksanaan dan keput usan harus selalu didasarkan pada aspirasi m asyarakat yang lebih banyak berada di kalangan bawah, m aka yang lebih relevan adalah inovasi yang bersum ber dari baw ah.

D a la m pr a k t e k n ya ba n ya k pa r a a ge n pe m ba h a r u a n ya n g m e n gk om bin a sik a n di a n t a r a k e du a n ya a t a u k e t iga n y a . Pe n ggu n a a n k om bin a si su m be r in ova si a n t a r a a t a s da n ba w a h se ca r a se im ba n g da n bij a k sa n a , m e r u pa k a n u pa ya ya n g m e n u j u k a n h a sil ya n g le bih e fe k t if.

La t ih a n 3

Selanj ut nya, agar pem aham an Anda lebih berm akna t ent ang adopsi inovasi, kerj akan lat ihan berikut ini.

1. Apa yang dim aksud dengan “ early adopt er” dalam inovasi. Jelaskan cont ohnya dalam inovasi pendidikan.

2. Adopt er akhir (lat e adopt ers, yait u kelom pok yang sangat skept is, dan resist en t erhadap perubahan. Dalam inovasi pendidikan, kelom pok ini susah dihindari. Bagaim ana usaha m em inim alkan dam pak dari adanya kelom pok ini dalam inovasi pendidikan. Jelaskan !

3. Ciri lain dari kelom pok inovasi ant ara lain penyusunan kem bali (rest ruct uring), yait u upaya penyusunan kem bali berbagai kom ponen yang ada dalam sist em dengan m aksud agar m am pu m enyesuaikan diri dengan t unt ut an dan kebut uhan. Beri cont oh dalam inovasi pendidikan !

4. Jelaskan apa yang dim aksud dengan penggant ian ( subst it usi ) dalam inovasi pendidikan, berikan cont ohnya.

5. Apa yang dim aksud dengan m ent al block barrier dalam inovasi, j elaskan !

Ra n gk u m a n 3

1 . Ada lim a pe r be da a n in dividu da la m in ova si, ya it u : ( i) pe m ba ha r u / pe r in t is ( in ova t or s) , ya it u m e r e k a ya n g


(2)

pa lin g ce pa t m e n ga dopsi in ova si.; ( ii) a dopt e r a w a l ( e a r ly a dopt e r s) , ya it u or a n g ya n g t e r golon g ce pa t m e n gik u t i k e lom pok in n ova t or ; ( iii) m a yor it a s a w a l ( e a r ly m a yor it y) ,ya it u m e r e k a t e r m a su k ya n g m a u m e n ir u a pa bila t e la h be r h a sil;( iv) m a yor it a s a k h ir (la t e m a yor it y) , ya it u k e lom pok ya n g u m u m n ya r a gu -r a gu t e -r h a da p pe n ge t a h u a n ba -r u ; ( v) a dopt e -r a k h i-r (la t e a dopt e r s, ya it u k e lom pok ya n g sa n ga t sk e pt is, da n r e sist e n t e r h a da p pe r u ba h a n .

2 . D ifu si in ova si pe n didik a n ce n de r u n g m e n ge m ba n gk a n dim e n si de m ok r a t is. Ar t in ya difu si in ova si ya n g dila k sa n a k a n m e n ge m ba n m isi u n t u k m e n in gga lk a n k on se psi pe n didik a n ya n g t e r ba t a s ba gi k e pe n t in ga n e lit e t e r t e n t u , m e n u j u pa da k on se psi pe n didik a n ya n g le bih de m ok r a t is. M isi in i m e m u n gk in k a n t e r j a din ya pe n in gk a t a n pe m e r a t a a n a t a u pe r lu a sa n k e se m pa t a n m e m pe r ole h pe n didik a n .

3 . D a la m in ova si, a da e n a m cir i ya n g bisa dipe r h a t ik a n se ca r a n ya t a , ya it u : ( i) pe n gga n t ia n (su bst it u t ion ) ; ( ii) pe r u ba h a n (a lt e r n a t ion ) ; ( iii) pe n a m ba h a n ( a ddit ion ; ( iv) pe n yu su n a n k e m ba li (r e st r u ct u r in g) , ( v) pe n gh a pu sa n (e lim in a t ion ) ; da n ( vi) pe n gu a t a n (r e in for ce m e n t ) .

4 . M e n t a l block ba r r ie r s m e r u pa k a n h a m ba t a n ya n g le bih dise ba bk a n ole h sik a p m e n t a l, se pe r t i :sa la h pe r se psi a t a u a su m si,ce n de r u n g be r pik ir n e ga t if,dih a n t u i ole h k e ce m a sa n da n k e ga ga la n . Se da n gk a n h a m ba t a n ya n g sifa t n ya cu lt u r e block (h a m ba t a n bu da ya ) , a n t a r a la in be r u pa a da t ya n g su da h m e n g a k a r da n m e n t r a disi, t a a t t e r h a da p t r a disi se t e m pa t . Se da n gk a n h a m ba t a n socia l block ( h a m ba t a n sosia l) ,ya it u h a m ba t a n in ova si se ba ga i a k iba t da r i fa k t or sosia l da n pr a n a t a m a sya r a k a t se k it a r ,m isa l pe r be da a n su k u da n a ga m a a t a u pu n r a s.

• perbedaan sosial ekonom i • nasionalism e yang sem pit • arogansi prim ordial

• fanat ism e daerah yang kurang t erkont rol. Tes Form at if 3

Unt uk m enget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap m at eri yang t elah dipelaj ari, kerj akan t es berikut ini.


(3)

Pe t u n j u k : Pilihlah salah sat u alt ernat if j aw aban yang paling t epat .

1. Dalam pem belaj aran j arak j auh, inovasiyang dilakuka ant ara lain peran nara sum ber digant i dengan sum ber belaj ar lain berupa m odu, hal t ersebut dapat dikat ak sebagai

a. penggant ian (subst it ut ion) b. perubahan (alt ernat ion) . c. penam bahan ( addit ion;

d. penyusunan kem bali (rest ruct uring.

2. Upaya m enghapuskan m at a- m at a pelaj aran t ert ent u sepert i m at a pelaj aran m enulis halus, m enghapus fasilit as t ert ent u sepert i perm ainan olah raga, at au m enghapuskan kebiasaan unt uk senant iasa berpakaian seragam , dsb.bisa dikelm pokan sebagai inovasi yang bercirikan :

a. penghapusan ( elim inat ion)

b. perubahan (alt ernat ion) . c. penam bahan ( addit ion)

d. Penyusunan kem bali (rest ruct uring),

3. Tahap buj ukan ( persuasi) dalam proses adopsi inovasi bisa berbent uk :

a. individu/ kelom pok, m em buka diri t erhadap adanya suat u inovasi

b. ingin m enget ahui bagaim ana fungsi dan peran inovasi

c. individu at au kelom pok, m ulai m em bent uk sikap m enyenangi

d. seseorang at au kelom pok m enerapkan at au m enggunakan inovasi

4. Dalam proses adopsi inovasi, t ahapan dim ana seseorang at au kelom pok m encari penguat an t erhadap keput usan inovasi , disebut :

a. persuat ion b. im plem ent at ion c. decision m aking d. confirm at ion

5. Dalam adopsi inovasi, kat egori kelom pok yang paling cepat m engadopsi inovasi dalam m asyarakat dan sangat proakt if dalam m encari ide- ide baru disebut :

a. inovat or b. early adopt er c. early m ayorit y d. lat e adopt er


(4)

6. Ciri pengadopsi akhir ( lat e adopt er) dalam proses difusi inovasi ant ara lain :

a. paling cepat m engadopsi inovasi

b. t ergolong cepat m engikut i kelom pok inovat or.

c. m eniru cara baru apabila hal t ersebut t elah benar benar berhasil.

d. t ak m em iliki m ot ivasi apa- apa.

7. Alasan ilm iah m engapa difusi inovasi dilakukan , t erm asuk di bidang pendidikan ant ara lain karena ...

a. perkem bangan penduduk yang pesat

b. kem aj uan m asyarakat dengan segala dinam ikanya c. pengaruh globalisasi dan t eknologi yang sangat pesat

d. adanya upaya unt uk m eningkat kan kualit as hidup dan perkem bangan ilm u.

8. Suat u hasil inovasi dapat dengan gam pang diadopsi, m anakala hal t ersebut dapat dengan dilihat dan diuj icobakan m elalui pengalam an lapangan.

a. dapat dicobakan b. com pabilit y c. Kom pleksit as d. keunt ungan relat if

9. Pernyat aan bewrikut ini m erupakan ciri- ciri m ent al block barrier dalam inovasi, kecuali :

a. salah persepsi at au asum si b. cenderung berpikir negat if c. ras/ suku yang berbeda

d. dihant ui oleh kecem asan dan kegagalan

10. Ham bat an inovasi sebagai akibat dari fakt or pranat a m asyarakat sekit ar, berupa perbedaan suku dan agam a at aupun ras, perbedaan sosial ekonom i,nasionalism e yang sem pit , disebut :

a. m ent al block barrier b. social block barrier c. cult ural block barrier d. paduan ket iganya.

Tin da k La n j u t 3

Set elah Anda m engerj akan Tes Form at if 3 diat as, cocokanlah j aw aban Anda dengan Kunci Jaw aban Tes Form at if 3 yang t elah disediakan. Hit unglah j awaban Anda yang benar, kem udian gunakan rum us di baw ah ini unt uk m enget ahui t ingkat penguasaan Anda t erhadap m at eri Kegiat an Belaj ar 3.


(5)

Rum us :

Tingkat penguasaan = j um lah j aw aban yang benar x 100 % 10

Art i t ingkat penguasaan yang Anda capai : 90% - 100% = baik sekali

80% - 89% = baik 70% - 79% = cukup

< 70% = kurang

Apabila t ingkat penguasaan Anda m encapai 80% keat as, Anda dapat m eneruskan dengan Modul berikut nya. Good! Tet api bila t ingkat penguasaan Anda m asih di baw ah 80% , Anda harus m engulangi Kegiat an Belaj ar 3, t erut am a bagian yang belun Anda kuasai.

D AFTAR PUSTAKA

Abdulhak, I shak. 2000. “ Pelaksanaan I novasi Pendidikan” dalam

Pengant ar Pendidikan. Jakart a : Pusat Penerbit an Universit as Terbuka.

Berliner, David C. 1993. “ Educat ional Reform in an Era of Disinform at ion” dalam Educat ion Policy andAnalyses Archieves Volum e 1 Num ber 2 , February 1993.

Ellsw ort hy, Jam es. B. 2000. A Survey of Educat ional Change Models ( On Line) . Tersedia : ht t p: / / eric digest .

Fullan, Michael. 1991. The New Meaning Of Educat ional Change. Ann Arbor : Braun Brum field.

Free Dict ionary. 2000. Our Definit ions of I nnovat ion. Tersedia :

hht p: / / w w w .t hecis.ca/ definit ion.ht m ( diakses : 20 Mei 2004)

Huberm an, AM. 11973. Underst anding Change in Educat ion. New York : I BE.


(6)

Milles B, Mat t hew. 1973. I nnovat ion I n Educat ion. New York : Teacher College Press, Colum bia Universit y.

Nicholls, Aundrey. 1983. Managing Educat ional I nnovat ions. London : George Allen & Unw im .

Rogers, Everet t s M. 1983. Diffusion of I nnovat ion. New York : The Free Press.

Rogers, EVERETTS M. and Shoem aker F. Floyd. 1971.

Com m unicat ion of I nnovat ion. New York : Macm illan Publishing.

Sallisbury, David F. 2001. Five Technologies for Educat ional Change. New Jersey : Educat ional Technology Publicat ion.