BIAYA PEMUNGUTAN KETENTUAN PIDANA KETENTUAN PENYIDIKAN

3 Kadaluarsa penagihan pajak sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditangguhkan apabila : a. Diterbitkan Surat Tegoran dan Surat Paksa atau; b. Ada pengakuan hutang dari Wajib Pajak baik langsung maupun tidak langsung.

BAB XIV BIAYA PEMUNGUTAN

Pasal 27 1 Dalam rangka kegiatan pemungutan pajak diberikan biaya pemungutan sebesar 5 lima perseratus 2 Biaya pemungutan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 ditetapkan dengan Keputusan Bupati.

BAB XV KETENTUAN PIDANA

Pasal 28 1 Wajib Pajak yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 2 dua bulan atau denda paling banyak Rp. 25.000.000,- dua puluh lima juta rupiah; 2 Wajib Pajak yang karena sengaja tidak menyampaikan SPTPD atau mengisi dengan tidak benar atau tidak lengkap atau melampirkan keterangan yang tidak benar sehingga merugikan keuangan daerah dapat dipidana dengan pidana kurungan paling lama 3 tiga bulan atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- lima puluh juta rupiah; 3 Tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 adalah Tindak Pidana Pelanggaran; 4 Selain tindak pidana sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dan ayat 2 segala kerugian yang timbul akibat pelanggaran terhadap Peraturan Daerah ini dibebankan kepada si pelanggar.

BAB XVI KETENTUAN PENYIDIKAN

Pasal 29 1 Penyidikan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang berkoordinasi dengan Penyidik Polri; 2 Penyidik Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat 1, berwenang : a. Menerima laporan atau pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana; b. Melakukan tindakan pertama ditempat kejadian dan memeriksa tanda pengenal diri tersangka; c. Melakukan penyitaan benda dan atau surat; d. Memanggil seseorang untuk didengarkan, diperiksa sebagai tersangka atau saksi; e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang; f. Mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara; g. Mengadakan penghentian pemeriksaan atau penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik, bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bahkan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik memberitahukan hal tersebut kepada Penuntut Umum; h. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. 3 Penyidik Pegawai Negeri Sipil membuat berita acara setiap tindakan tentang : a. Pemeriksaan tersangka; b. Pemasukan rumah; c. Penyitaan benda; d. Pemeriksaan surat; e. Pemeriksaan saksi; f. Pemeriksaan ditempat kejadian.

BAB XVII KETENTUAN PENUTUP