Hasil Penelitian dan Pembahasan

ISSN 0215 - 8250 Nilai 70-84,9 digolongkan baik Nilai 55-69,9 digolongkan sedang Nilai 40-54,9 digolongkan kurang Nilai 00-39,9 digolongkan sangat kurang Depdikbud, 1996 Data pengetahuan awal siswa dan respon siswa ataupun guru tentang pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus belajar dianalisis secara deskriptif dan dideskripsikan secara naratif. Hasil penilaian dosen, guru, dan siswa terhadap modul berorientasi siklus belajar, dan respon guru dan siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan dianalisis dengan menggunakan skala sebagai berikut. Nilai 1 adalah kurang membantukurang Nilai 2 adalah cukup membantusedang Nilai 3 adalah membantubaik Nilai 4 adalah sangat membantubaik sekali

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil penelitian yang dilaporkan meliputi dua hal, yaitu a hasil pengembangan, dan b hasil implementasi model pembelajaran. a Hasil Pengembangan Pengembangan pembelajaran adalah suautu proses yang sistematik dalam mengidentifikasi masalah, mengembangkan bahan dan strategi pembelajaran, serta mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya dalam mencapai tujuan pembelajaran Suparman dan Purwanto, 1997. Metode pengembangan model pembelajaran biologi dengan pendekatan _______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXIX Juli 2006 33 ISSN 0215 - 8250 konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus belajar diadaptasi dari Dik and Carey. Prosedur pengembangan dilaksanakan dengan melibatkan ahli isi pembelajaran dosen dan guru biologi SMA dan siswa pemakai produk. Modul dapat dirumuskan sebagai suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu pebelajar mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan jelas. Sebuah modul dapat dirancang berorientasi pada pebelajar dengan alokasi waktu tertentu, apakah satu jam, atau satu hari, atau seminggu, atau lebih tergantung pada keluasan topik yang dibicarakan Degeng, 1997. Hasil pengembangan yang dilaporkan dalam penelitian ini meliputi 1 hasil analisis data penilaian modul berorientasi siklus belajar oleh ahli isi pembelajaran dosen dan guru, 2 hasil analisis data uji coba kepada siswa secara perorangan, dan 3 hasil analisis uji coba kepada siswa secara kelompok. Ahli isi pembelajaran dosen dan guru dan uji coba pada siswa memberikan penilaian untuk modul yang digunakan dengan kategori baik dan amat baik, dengan rerata nilai 3,29 – 3,62. Akan tetapi, komponen- komponen tertentu dari modul masih perlu mendapatkan perhatian, apakah dengan melakukan perbaikan atau memperhatikan komponen tersebut pada saat implementasinya. Sebagai contoh, komponen alokasi waktu. Ketiga penilai ahli memberikan nilai 3,0 baik, belum 4,0 sangat baik. Ini berarti bahwa pada saat implementasi perlu diperhatikan strategi yang ditempuh agar pemanfaatan waktu benar-benar optimal. Penilaian dari siswa secara perorangan maupun kelompok, menunjukkan modul berorientasi siklus belajar tersebut baik. Dengan melakukan revisi sesuai dengan saran-saran yang disampaikan, modul _______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXIX Juli 2006 34 ISSN 0215 - 8250 tersebut layak digunakan sebagai media edukatif baik untuk perorangan maupun kelompok. Penilaian tim ahli dan siswa ini menunjukkan bahwa modul untuk mata pelajaran biologi yang disusun berorientasi siklus belajar layak digunakan dalam proses pembelajaran biologi di SMA. Dengan modul berorientasi siklus belajar ini, pembelajaran dengan pendekatan konstruktivistik dapat dilaksanakan dengan lebih baik. b Hasil Implementasi Hasil implementasi model pembelajaran yang dilaporkan, antara lain : 1 profil pengetahuan awal siswa, 2 perubahan miskonsepsi yang dialami siswa, 3 deskripsi proses pembelajaran dan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran, 4 respon siswa terhadap model pembelajaran yang diimplementasikan, dan 5 hasil belajar siswa. Hasil tes menunjukkan bahwa pengetahuan awal siswa tentang sistem koordinasi bervariasi dan masih tergolong dalam kategori sedang dengan rata-rata 62,10 simpangan baku 7,36 untuk kelompok kontrol, dan rata-rata 63,79 simpangan baku 6,89 untuk kelompok eksperimen. Dari hasil tes awal itu juga terungkap bahwa sejumlah siswa mengalami kesalahan konsep pada konsep-konsep tertentu pada sistem koordinasi. Melalui pembelajaran dengan pendekatan kontruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus belajar diharapkan kesalahan konsep siswa dapat diperbaiki. Belajar menurut pandangan konstruktivis adalah proses aktif sehingga dalam pembelajaran biologi perlu diupayakan agar pebelajar dapat mengkonstruksi pengetahuan yang diperolehnya dengan memperhatikan pengetahuan awal yang dimiliki pebelajar. Jika pengetahuan awal tersebut tidak sesuai dengan konsep ilmiah, maka perlu diklarifikasi melalui kegiatan observasi, eksperimentasi, atau konflik kognitif. Pebelajar _______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXIX Juli 2006 35 ISSN 0215 - 8250 membangun pengetahuan dari kegiatan, refleksi, dan interpretasi serta pemahaman sesuai dengan skemata yang dimilikinya. Dengan demikian, berarti bahwa pembelajaran lebih banyak diarahkan untuk melayani keperluan pebelajar, dan pengajar lebih banyak berfungsi sebagai fasilitator dan mediator yang kreatif Bodner, 1986. Modul yang disusun berorientasi siklus belajar, diharapkan dapat membantu proses belajar pebelajar siswa yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan hasil belajar mereka. Dengan siklus belajar, guru dapat memaksimalkan proses belajar siswa karena pada tahapan eksplorasi guru dapat mengetahui profil pengetahuan awal siswa, dan dengan mengetahui profil pengetahuan awal tersebut guru dapat menentukan strategi yang paling tepat untuk membantu siswa mengontruksi pengetahuannya pada tahap pengenalan konsep. Pada tahap aplikasi konsep, siswa diberi kesempatan memantapkan pemahamannya melalui latihan pemecahan masalah atau menemukan solusi dari suatu masalah nyata yang ada di sekitarnya. Dengan demikian, siswa akan menjadi lebih memahami konsep-konsep yang dipelajarinya. Respon siswa terhadap model pembelajaran yang diimplementasi- kan menyatakan bahwa penggunaan modul berorientasi siklus belajar dapat membantu siswa dalam mengubah miskonsepsinya dan memperoleh konsep sistem koordinasi yang benar, memudahkan mempelajari konsep sistem koordinasi dan mengaplikasikan konsep tersebut, memotivasi untuk belajar lebih awal, memanfaatkan pengetahuan awal yang mereka miliki, menjadikan mereka lebih aktif dalam pembelajaran, dan mendidik mereka untuk belajar mandiri. Penilaian terhadap proses pembelajaran menunjukkan bahwa kegiatan guru pada tahap eksplorasi tergolong baik-sangat baik 3,00 – 4,00, dan kegiatan siswa tergolong baik dengan nilai 3,00. Kegiatan siswa _______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXIX Juli 2006 36 ISSN 0215 - 8250 yang mendapat nilai 3,00 menunjukkan bahwa kemampuan siswa secara umum dalam berdiskusi dan menyampaikan gagasan perlu dilatih secara terus-menerus. Demikian juga halnya dengan kemampuan siswa dalam bertanya. Dalam pembelajaran, siswa yang lebih banyak bertanya dan menyampakan gagasan adalah siswa yang mempunyai kemampuan yang baik. Siswa yang mempunyai kemampuan sedang, perlu dilatih dalam berdiskusi dan menyampaikan pendapat ataupun bertanya. Pada tahapan pengenalan konsep, kegiatan guru diniliai baik-sangat baik 3,30 - 4,00, dan kegiatan siswa dinilai sangat baik-sangat baik 3,3-3,7. Pada aplikasi kosep, kegiatan guru dan siswa dinilai sangat baik dengan nilai 4,0 dan 3,7. Antusiasme guru dan siswa selama proses pembelajaran dinilai baik 3,3. Ini berarti secara keseluruhan proses pembelajaran biologi dengan pendekatan konstruktivistik menggunakan modul berorientasi siklus belajar dinilai baik, bahkan pada sejumlah aspek dinilai sangat baik. Dalam pembelajaran menggunakan modul berorientasi siklus belajar, siswa dapat menilai ketepatan konsep yang telah dimiliki melalui eksperimen baik dengan media asli maupun tiruan tidak asli, atau dengan media gambar. Dari data yang didapatkan melalui percobaan, atau dari hasil pengamatan diharapkan terjadi konflik kognitif pada diri siswa. Melalui diskusi dan dibantu dengan literatur akhirnya siswa menyadari kesalahan konsep yang dialaminya, dan menemukan sendiri konsep baru yang tepat. Menurut Gabel 1994, penggunan siklus belajar dalam pembelajaran sangat baik untuk mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan konsep pada siswa. Proses pembelajaran yang baik tentunya akan diikuti oleh peningkatan hasil belajar. Dengan pengetahuan awal yang berkategori sedang dan sejumlah kesalahan konsep, melalui model pembelajaran ini _______________ Jurnal Pendidikan dan Pengajaran IKIP Negeri Singaraja, No. 3 TH. XXXIX Juli 2006 37 ISSN 0215 - 8250 hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan nilai rata-rata 77,58 simpangan baku 5,99. Di samping itu, kesalahan konsep yang terjadi pada siswa dapat diperbaiki. Hasil uji komparatif pascauji siswa pada kelas dengan menggunakan modul berorientasi siklus belajar dengan yang tidak secara konvensional menunjukkan perbedaan yang signifikan p0,05. Prestasi hasil belajar siswa yang menggunakan modul berorientasi siklus belajar lebih baik rerata 77,58 dibandingkan siswa pada kelas konvensional rerata 70,20. Hasil belajar siswa yang menggunakan modul berorientasi siklus belajar 93,02 memiliki nilai baik dan sangat baik, dan tidak ada yang memiliki nilai kurang. Prestasi belajar sesuai dengan hasil observasi terhadap kegiatan pembelajaran dan penilaian siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan.

4. Penutup