221336800 Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR SISWA KELAS X-3 MAN BINJAI PADA
PELAJARAN BIOLOGI
Maryam
Guru Biologi MAN Binjai Sumatera Utara
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
mata pelajaran Biologi melalui pemanfaatan lingkungan sekolah. Subjek
penelitian ini adalah siswa kelas X-3 Tahun Pelajaran 2009/2010 berjumlah
35 orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 23 siswa perempuan. Metode
penelitian yang diterapkan adalah penelitian tindakan kelas melalui dua
siklus pembelajaran, setiap siklus melaksanakan tahapan perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil analisis data diketahui bahwa
hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Jumlah
siswa yang tuntas pada siklus I 65,71% dan pada siklus II menjadi 82,86%.
Berdasarkan indikator ketuntasan belajar yang ditetapkan, jika 75% siswa
memperoleh nilai > 70, maka siswa dikatakan tuntas, baik secara individu
maupun klasikal. Ini berarti peroses pembelajaran sudah dikatakan berhasil.

Kata kunci: meningkatkan aktivitas siswa, manfaat linkungan sekolah, nilai
belajar

terlepas dari upaya guru dalam meningkatkan
aktivitas perseta didik dalam proses belajar
mengajar di antaranya dengan memilih metode
yang sesuai dengan materi pelajaran yang akan
di berikan.
Selama ini proses belajar mengajar selalu
di titik beratkan pada pengajaran di dalam kelas
dan berfokus pada guru dengan menggunakan
metode pembelajaran ceramah dimana yang
aktif 90% adalah guru, sedangkan siswa hanya
memfungsikan indra pendengaran dan penglihatan. Akibat dari kegiatan belajar mengajar
yang hanya satu arah ini, siswa kurang mampu
mengeksplorasi wawasan yang dimiliki tentang
materi yang diterimanya.
Guru sebagai tenaga pendidik mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam proses
belajar mengajar. Seorang guru harus mampu

mengembangkan cara atau strategi serta menggunakan metode pembelajaran yang dianggp
sesuai dan menarik tanpa mengabaikan
komponen materi dan evaluasi sebagai bagian

PENDAHULUAN
Sekolah merupakan salah satu pranata
sosial yang menyelenggarakan pendidikan untuk
mengembangkan potensi siswa. Keberhasilan
pendidikan ini didukung dengan adanya
interaksi antara guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar di sekolah. Oleh karena itu
kompetensi guru dalam menjalankan aktivitas
belajar mengajar merupakan salah satu faktor
berhasil tidaknya pendidikan tersebut. Dalam
hal ini, guru menjadi motor penggerak untuk
menjalankan proses pembelajaran di sekolah.
Guru sebagai pengajar mempunyai
tanggung jawab yang besar dalam proses
kegiatan belajar peserta didik di sekolah. Ini
berarti bahwa seorang guru harus mamapu

memahami tentang metode penyajian pengajaran
secara menarik tanpa mengabaikan komponen
materi dan evaluasi sebagian dalam kegiatan
belajar mengajar (Sardiman, 2003). Ini
menjelaskan bahwa untuk keberhasilan siswa
dalam memahami materi pelajaran, tidak
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

21

LPM Unimed & AGFI

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

pada mata pelajaran Biologi di kelas X-3 MAN
Binjai Tahun Pelajaran 2009/2010? Tujuan
penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada pelajaran Biologi di kelas X3 semester 2 di MAN Binjai Tahun Pelajaran

2009/2010.
Jika diperhatikan, keberhasilan pendidikan
tidak terlepas dari unsur belajar dan mengajar.
Ini merupakan dua konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu dengan lainnya. Belajar mengarah
pada apa yang dilakukan oleh seseorang sebagai
subjek yang menerima pelajaran dan sebagai
sasaran didik, sedangkan mengajar mengarah
pada apa yang harus dilakukan oleh guru
sebagai tenaga professional dalam bidangnya.
Djamarah (2002) mengemukakan bahwa belajar
merupakan proses perubahan tingkah laku
berkat pengalaman dan latihan. Dalam
pengertian di atas, terdapat perubahan yang
bararti setiap orang yang telah mengalami
proses belajar akan mengalami perubahan
tingkah laku.
Sebagai guru yang baik harus mampu
menggunakan kemampuan logika dalam
menentukan variasi model pembelajaran dan

merancang media pembelajaran yang sesuai
dengan materi dan bahan ajar yang ada, khusus
pada kajian mata pelajaran Biologi, dimana
salah satu strategi untuk meningkatkan aktivitas
siswa dengan menggunakan lingkungan sekolah
sebagai laboratorium alam. Dapat membantu
siswa dalam mempelajari materi Biologi secara
langusng, mengingat Biologi indentik dengan
pelajaran yang nyata dan kongkret dan tidak
harus dihapal tetapi langsung dapat di amati
dan dikerjakan. Ini mengindikasikan bahwa
belajar bukan menghapal juga mengingat.
Menurut Sardiman (2003) bahwa belajar adalah
perubahan tingkah laku, penampilan, dengan
serangkaian kegiatan. Misalnya, membaca,
mengamati, mendengarkan dan sebagainya.
Belajar bukan hanya berfokus pada guru,
melainkan suatu proses yang ditandai adanya
perubahan pada diri seseorang sebagai hasil
dari pengalaman atau bahan yang dipelajari

dengan pengertian yang sudah demikiannya,
sehingga pengertiannya menjadi berkembang.

dalam kegiatan belajar mengajar. Oleh karena
itu salah satu metode dengan mempergunakan
lingkungan sekolah sebagai laboratorium alam
terbuka akan dapat merubah suasana belajar
menjadi menarik. Pada gilirannya akan meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar karena
lingkungan sangat berpengaruh terhadap proses
pendidikan dan pembentukan serta pengembangan diri siswa.
Apabila siswa sering melakukan pengamatan dilingkungan sekolah akan memberikan
dampak yang positif bagi siswa. Siswa dapat
memperoleh pengalaman baru dalam proses
belajar mengajar dan siswa langsung mengenal
materi yang diberikan oleh guru. Lingkungan
sekolah sangat efektif dan efisien bila
digunakan sebagai laboratorium alam. Melalui
penggunaan lingkungan alam terbuka sebagai
wahana baru dalam proses belajar mengajar
akan mengurangi cara belajar yang bertumpu

hanya pada guru. Siswa kurang mampu
menyerap materi pelajaran yang disajikan guru,
oleh karena itu perlu adanya pembaharuan
dalam belajar dengan mempelajari materi
Biologi di Madrasah Aliah Negeri Binjai.
Manfaat lingkungan sekolah sebagai sumber
dan sarana belajar, juga dapat memperjelas
teori-teori yang diberikan guru di kelas, selain
itu lingkungan juga dapat menambah hasanah
pengetahuan dan pengembangan kreativitas
siswa.
Menyadari betapa besarnya konstribusi
lingkungan sekolah sebagai laboratorium alam
sebagai sumber dan sarana belajar yang efektif,
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
pengembangan ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik. Ini mengisyaratkan pada guru
bahwa pembelajaran tidak harus selalu di kelas,
tetapi dapat memanfaatkan lingkungan sekolah
untuk membuat variasi kegiatan belajar siswa

sehingga tidak bosan dan dapat memaksimalkan
aktivitas dan hasil belajarnya.
Berdasarkan penjeleasan berbagai masalah
pembelajaran Biologi di kelas X MAN Binjai,
dirumuskan masalahnya: Apakah pemanfaatan
lingkungan sekolah sebagai laboratorium alam
terbuka dapat meningkatkan hasil belajar siswa
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

22

LPM Unimed & AGFI

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.


Mengajar pada hakekatnya adalah suatu
proses yaitu mengatur, mengorganisasi lingkungan yang ada di sekitar siswa dalam
melakukan kegiatan belajar dan mengajar juga
adalah membangkitkan minat dan aktivitas
siswa untuk mempelajari sesuatu. Supaya
pembelajaran itu menyenangkan, setiap guru
hendaknya mampu menciptakan suasana belajar
yang aktif, kreatif, dan dinamis. Pernyataan ini
didukung oleh pendapat Harsen (2004) yang
menyatakan bahwa seorang guru haruslah
dinamis dan kreatif untuk menarik perhatian
satu kelompok besar dan menyelesaikan caracara mengajar untuk masing-masing siswa yang
memiliki berbagai gaya belajar serta masalah
belajar yang bervariasi.
Dalam UURI No. 20 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada pasal 40 ayat 2
menyatakan bahwa pendidikan dan kependidikan
berkewajiban menciptakan suasanan pendidikan
yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis
dan dialogis. Berpedoman pada Sistem

Pendidikan Nasional, sekarang ini diharapkan
guru mempunyai strategi dalam proses belajar
mengajar sama halnya dengan mata pelajaran
lainnya, Biologi juga membutuhkan strategi
pembelajaran yang tepat dan efektif untuk
memotivasi siswa dalam belajar.

mampu membedakan langsung antara tumbuhan
monokotil dan dikotil, serta membedakan
tanaman herba dengan tanaman pohon beserta
manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
laboratorium alam memberikan dampak yang
positif terhadap sikap siswa karena siswa
melihat langsung serta ingin tahu lebih banyak
tentang apa yang dilihat dan dialaminya. Secara
umum pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai
laboratorium alam dapat meningkatkan aktivitas
belajar siswa dan bila hal ini dilakukan akan
meningkatkan nilai sebagai hasil belajar siswa

sesuai dengan nilai ketuntasan minimal yang
ditetapkan.
Lingkungan Sekolah sebagai Sumber dan
Sarana Belajar
Lingkungan sekolah adalah suatu wilayah
yang sudah di kenal oleh siswa setiap hari
belajar. Hal ini lebih memungkinkan siswa
untuk bebas melakukan pengamatan terhadap
objek yang menjadi bahan kajian. Lingkungan
sekolah dapat juga digunakan sebagai sumber
dan sarana belajar. Menurut Majid (2008)
sumber belajar di tetapkan sebagai infrormasi
yang disajikan dan disimpan dalam berbagai
bentuk media yang dapat membantu siswa
dalam belajar. Sebagai perwujudan dari
kurikulum, bentuk tidak terbatas, apakah dalam
bentuk Cetak, Video, Format bahkan lingkungan sekitar yang dapat digunakan oleh
siswa maupun guru.
Selanjutnya Majid (2008) menyatakan
bahwa sumber belajar dapat di kategorikan:
1. Tempat atau linkungan alam sekitar dimana
saja seseorang dapat melakukan belajar atau
proses perubahan tingkah laku seperti
perpustakaan, pasar, museum, sungai,
gunung, tempat pembuangan sampah, kolam
ikan, dan sebaginya.
2. Benda, yaitu segala benda yang memungkinkan terjadinya perubaha tingkah laku
peserta didik. Maka benda itu dapat di
jadikan sumber belajar. Contoh: Situs,
Candi, Ka’bah, dan lain-lain.

Lingkungan Sekolah sebagai Laboratorium
Alam
Lingkungan sekolah merupakan laboratorium alam yang baik dan ekonomis. Namun
demikian pendidik masih jarang memanfaatkannya, seperti telah dikemukakan, bahwa
sistem belajar masih terikat hanya dalam kelas,
artinya belajar hanya berlangsung di dalam
kelas. Pengamatan di lingkungan alam akan
lebih berkesan dan meningkatkan aktivitas
siswa dalam mempelajari konsep-konsep materi
Biologi. Menurut Erni (2001) pengamatan di
lingkungan alam ini akan memberikan
pengertian tentang proses yang dilihat dan
dialaminya langsung terhadap unsur-unsur
organisme yang ada di alam. Hubungannya
dengan kajian Biologi, siswa dapat mengenal
hewan dalam tanah misalnya cacing serta
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

23

LPM Unimed & AGFI

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

3. Orang, yaitu siapa saja kelebihan tertentu di
mana peserta didik dapat belajar sesuatu,
maka yang bersakutan dapat di kategorikan
sebagai sumber belajar, misalnya: guru, ahli
geologi, polisi, dan ahli-ahli lainnya.
4. Buku, yaitu segala macam jenis buku yang
dapat di baca secara mendiri oleh peserta
didik, misalnya, buku pelajaran, teks, kamus,
ensiklopedi, fiksi, dan lain-lain.
5. Peristiwa dan fakta yang terjadi, misalnya:
peristiwa kerusuhan, peristiwa bencana dan
sebagainya (Majid, 2008).
Sumber belajar akan menjadi berguna
bagi peserta didik maupun guru apabila sumber
belajar di organisir melalui satu rancangan yang
memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai sumber belajar, jika tidak, maka
tempat, atau lingkungan sekitar tidak memiliki
makna apa-apa dalam belajar.
Untuk mendapat hasil belajar dengan
menggunakan lingkungan sekolah sebagai
laboraturium alam dan sebagai sumber belajar
perlu di perhatikan langkah-langkah berikut.
a. Guru menyelidiki lingkungan sekitar,
kemudian mencatat hal-hal yang di rasakan
dapat di manfaatkan dalam proses belajar
mengajar.
b. Guru membuat perencanaan proses belajar
bedasarkan topik yang dipilih.
c. Guru mengorganisasikan siswa tentang tugas
yang harus dikerjakan.
d. Memberi penjelasan pada siswa tentang
tugas yang harus dikerjakan.
e. Pemberian tugas pada kelompok atau
individu.
f. Membuat laporan hasil belajar di lapangan
sekolah.
Jadi, hasil belajar adalah suatu akibat dari
proses belajar dengan menggunakan alat
pengukur, yaitu berupa tes yang di susun secara
terencana, baik tes tertulis, tes lisan, maupun
tes perbuatan. Selanjutnya hasil belajar adalah
suatu perubahan pada individu yang belajar.
Hasil belajar adalah hasil belajar yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi
tertentu dari mata pelajaran berupa data
kuantitatif maupun kualitatif. Untuk melihat
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

hasil belajar dilakukan suatu penilaian terhadap
siswa, yang bertujuan untuk mengetahui apakah
siswa telah menguasai suatu materi atau belum.
Penilaian merupakan upaya simetris yang
dikembangkan oleh suatu institusi pendidikan
yang ditujukan untuk menjamin tercapainya
kualitas kemampuan peserta didik sesuai
dengan tujuan yang telah di tetapkan (Cullen
(2003) dalam Himam, 2004).
Sedangkan aktivitas belajar siswa adalah
keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran,
perhatian, dan aktivitas dalam kegiatan
pembelajaran guna menunjang keberhasilan
proses belajar mengajar dan memperoleh
manfaat dari kegiatan tersebut. Peningkatan
aktivitas siswa, yaitu meningkatnya jumlah
siswa yang terlibat aktif belajar, meningkatnya
jumlah siswa yang bertanya dan menjawab,
meningatnya jumlah siswa yang saling
berinteraksi membahas materi pembelajaran.
Metode belajar mengajar yang bersifat partisipatoris yang di lakukan guru akan mampu
membawa siswa dalam sistuasi yang lebih
konduktif, karena siswa lebih berperan dan
lebih terbuka serta sensitif dalam kegiatan
belajar mengajar.
Indikator aktivitas siswa dapat dilihat dari
jumlah mayoritas siswa beraktivitas dalam
belajar menggunakan lingkungan sekolah
sebagai laboratorium alam di MAN Binjai
mencapai 75%.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan
di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Binjai
Sumatera Utara. Penelitian ini di laksanakan
pada pertengahan Tahun Pelajaran 2009/2010,
tepatnya pada bulan Maret sampai Mei 2010.
Penentuan waktu penelitian mengacu pada
kalender akademik sekolah, karena penelitian
tindakan kelas ini membutuhkan proses pembelajaran yang efektif di lingkungan sekolah
sebagai laboratorium alam terbuka. Subjek
dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-3
Tahun Pelajaran 2009/2010 berjumlah 35
orang, terdiri dari 12 siswa laki-laki dan 23
siswa perempuan.
24

LPM Unimed & AGFI

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

d. Masing-masing kelompok dapat membuat
gambar dari setiap organ tumbuhan yang di
amati di lingkungan sekolah.
e. Setiap kelompok, siswa harus menunjukkan
contoh tumbuhan masing-masing 4 jenis
tumbuhan yang berbeda.
Pengamatan (Observation)
Guru mengamati situasi dalam kegiatan
siswa di lingkungan sekolah dan mengamati
setiap siswa secara menyeluruh tentang keaktifan
siswa. Guru mengamati kemampuan tiap
kelompok siswa untuk mencari dan mengamati
macam-macam tumbuhan biji.
Refleksi (Reflecting)/Evaluasi
Penelitian Tindakan kelas ini berhasil
apabila memenuhi beberapa syarat sebagai
berikut.
a. Sebagian besar (75% dari siswa) telah dapat
membedakan tumbuhan berdasarkan cara
morfologinya.
b. Sebagian besar (70% dari siswa) dapat
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan
ciri morfologinya.
c. Sebagian besar siswa (70% dari siswa) aktif
mencatat jenis tumbuhan yang di amati.
d. Lebih dari 80% siswa masing-masing
sekelompok menanyakan pada guru tentang
jenis-jenis tumbuhan sesuai dengan morfologinya.
Penelitian dilakukan dalam 2 siklus, pada
siklus 1, tindakan dilakukan pada kompetensi
Dasar untuk mengidentifikasi tumbuhan/
angiospermae yaitu membedakan tumbuhan
monokotil dengan dikotil sesuai dengan ciri
morfologi yang diamati siswa di lingkungan
MAN Binjai. Sedangkan untuk siklus II data
menjelaskan sebagian manfaat dari tanaman
monokotil dan dikotil bagi kehidupan manusia.
Sebelum tindakan dilakukan, sebelum
siswa diarahkan kelapangan lingkungan sekolah,
guru menyampaikan indikator pencapaian yang
harus diperoleh siswa yaitu, dapat membedakan
antara tumbuhan monokotil dan dikotil serta
apa manfaatnya bagi kehidupan manusia.
Sebelum diarahkan keluar dari kelas diadakan
Pre-tes dan Pos-tes, guna mengetahui atau
membandingkan bagaimana pengetahuan siswa

Prosedur Penelitian
Secara umum prosedur Penelitian Tindakan
Kelas mengikuti langkah-langkah PTK, yang
dilakukan beberapa nilai siklus dan setiap
siklusnya terdiri atas 4 tahapan, dan setiap
siklus terdiri dari 1 kali pertemuan, Adapun
tahap-tahap siklusnya adalah (1) Perencanaan
Tindakan (Planning), (2) Pelaksanaan Tindakan
(Acting), (3) Observasi (Obsrvation), (4)
Evaluasi/Refleks (Reflecting).
Perencanaan tindakan (Planing)
Pada tahapan ini peneliti melakukan:
- Analisis kurikulum untuk mengetahui
kompetensi dasar yang akan disampaikan
kepada siswa dengan menggunakan strategi
pengamatan langsung ke lingkungan sekolah
sebagai laboratorium alam.
- Membuat rencana pembelajaran dengan
pengamatan langsung ke lingkungan sekolah
MAN Binjai, untuk dapat mengamati
perbedaan antara tumbuhan Monokotil dan
Dikotil.
- Menyusun lembar observasi untuk mengetahui kamampuan siswa dalam membedakan
antara Dikotil dan Monokotil.
- Menyususn alat evaluasi pembelajaran.
Pelaksanaan Tindakan (Acting)
Penelitian ini di lakukan dalam 2 siklus,
pada siklus 1, siswa di arahkan sesuai dengan
KD yaitu mengamati tumbuhan biji (angiospermae) dan secara umum siswa memisahkan
tumbuhan sesuai dengan ciri morfologinya,
dengan harapan siswa dapat mengenali masingmasing ciri-ciri tumbuhan yang diamati di
lingkungan sekolah MAN Binjai.
Pelaksanaan tindakan terdiri dari:
a. Membagi siswa dalam delapan kelompok
masing-masing kelompok terdiri dari 4 atau
5 orang siswa.
b. Mengarahkan siswa keluar dari kelas
menuju lingkungan sekolah yang memiliki
tumbuhan-tumbuhan.
c. Siswa mencatat ciri-ciri tumbuhan yang di
amati siswa.

Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

25

LPM Unimed & AGFI

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

sebelum dengan sesudah di lakukan tindakan
pembelajaran.

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

Untuk lebih jelasnya, pelaksanaan kegiatan
tindakan kelas pada siklus I dan II dapat dilihat
sebagai berikut.

Tabel 1. Kegiatan Siklus I Perbedaan Utama Antara Tumbuhan Dikotil dan Monokotil
FAKTOR
TUMBUHAN DIKOTIL
TUMBUHAN MONOKOTIL
PEMBEDA
Biji
- Memiliki lembaga dengan dua
- Memiliki lembaga dengan satu daun
daun lembaga.
lembaga.
- Ketika berkecambah, biji
- Ketika berkecambah, biji tidak
membelah menjadi dua.
membelah.
Batang
Dari pangkal ke ujung berbentuk
Dari pangkal ke ujung hampir sama
kerucut panjang, bercabang-cabang
besar, tidak bercabang dan berbukudan berbuku dengan ruas tidak jelas. buku dengan ruas yang jelas
Daun
- Tunggal atau majemuk, sering di
- Tunggal berupih
sertai daun penumu
- Berseling atau roset
- Duduk daun tersebar
- Sejajar atau melengkung
- Tulang daun menyirip atau
menjari
Bunga
- Bunga berkelipatan 2, 4 atau 5
- Bunga berkelipatan 3
Lembaga
- Akar lembaga tumbuhan akan
- Akar lembaga matio disusun dengan
(akar)
menjadi akar tunggang yang
pembentukan akar serabut.
bercabang.
- Ujung akar dilindungi oleh koleoriza
- Ujung akar pucuk lembaga tidak
dan ujung lembaga.
dilindungi oleh sarung pelindung
tapi dilindungi oleh koliptil.
Tabel 2. Kegiatan Tindakan Kelas Siklus II
NO
1
2

3
4
5
6
7
8

TINDAKAN SIKLUS II
OUTPUT
Mengidentifikasikan masalah baru
Belum tercapainya tujuan pembelajaran
berdasarkan hasil evaluasi siklus I.
Memberikan motivasi dan mencapaikan - Penjelasan tentang tujuan indikator yang harus
indikator yang harus dicapai.
dicapai.
- Munculnya motivasi belajar siswa
Mengkoordinir siswa yang belum mencapai - Terbentuk tiga kelompok siswa yang belum
indikator.
mencapai indikator
Membacakan ciri-ciri tumbuhan dikotil dan
- Lebih memahami hal-hal yang kurang jelas.
monokotil
Membantu siswa dalam mengenali ciri-ciri
Menunjukan dua jenis tumbuhan antara dikotil dan
tumbuhan dikotil dan monokotil.
monokotil.
Pos-tes
Hasil pos-tes
Mengevaluasi hasil siklus II
Dapat membedakan morfologi tumbuhan monokotil
dan dikotil.
Mengadakan refleksi pada siklus II
Meningkatan pengetahuan siswa untuk morfologi
tumbuhan dikotil dan monokotil

Pada dasarnya, penelitian ini berpesan
sebagai pengamat, pengarah, sekaligus mengajar,
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

setelah pelaksanaan teknik pembelajaran,
dilakukan evaluasi dan refleksi di jadikan acuan
26

LPM Unimed & AGFI

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

strategi pembelajaran dengan menggunakan
lingkungan sekolah sebagai laboratorium alam
dalam pembelajaran Biologi pada konsep
klasifikasi Angiospermae atau membedakan
tumbuhan dikotil dan monokotil.
Gambaran tentang pelaksanaan tindakan
kelas siklus I adalah sebagai berikut.

untuk perbaikan pada strategi pembelajaran
berikutnya hingga telah mencapai target yang
telah di tetapkan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Setelah diadakan tahap pemantauan dan
evaluasi terhadap tindakan yang dilakukan,
maka dapat diperoleh gambaran tentang hasil

Tabel 3. Kegiatan Pelaksanaan Pada Siklus I
NO
Kegiatan Guru
Siswa
Melaksanakan protes untuk
Menjawab soal pre-tes
menjaring data kemampuan awal
1
siswa tentan gklasifikasi
Angiospermae.
Menjelaskan tujuan pembelajaran
Menyimak penjelasan guru dan
dan memberikan motivasi, agar
siswa termotivasi untuk mengikuti
2
siswa lebih termotivasi untuk
belajar di lingkungan sekolah.
belajar di luar kelas.
Menjelaskan langkah-langkah
Membuat kelomok sebanyak 4-5
orang siswa.
3 kegiatan belajar dilingkungan
sekolah secara berkelompok.
Guru membagikan Les yang sesuai Siswa memahami dan mengisi
4 dengan bahan/materi pelajaran
lembar kerja siswa sesuai materi.
yang harus dikerjakan.
Siswa diarahkan ke lapangan/
Siswa mengidentifikasi ciri-cirri
keluar kelas langsung mencari dan
morfologi tumbuhan dikotil dan
5 mengamati berbagai jenis
monokotil.
tumbuhan yang ada di sekitar
lingkungan sekoah.
Bagi siswa yang belum memahami Tetap berusaha sambil
cara mengidentfikasi tumbuhan
mendengarkan penjelasan guru/
6
diberi penjelasan sesuai dengan
dan membaca petunjuk.
indikator.
Memberikan penjelsan sebelum
Siswa menyerahkan hasil
7 kegiatan diakhiri siswa masuk
pengamatannya dalam bentuk
kembali ke dalam kelas.
LKS
8 Pos – tes
Menjawab pos – tes
Berdasarkan hasil pretes diperoleh data
sebagai berikut, dari jumlah siswa yang
mengikuti pretes adalah 35 orang. Siswa yang
memperoleh nilai mencapai KKM (70) adalah 9
orang siswa berarti 25,70%, sedangkan yang
tiak tuntas atau nilai < dari 70 adalah 26 orang
siswa berarti 74,30%. Dari data yang diperoleh
maka dapat dinyatakan bahwa pengetahuan
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

Alokasi waktu

15 menit

60 Menit

15 menit

siswa tentang perbedaan antara tumbuhan
dikotil dan monokotil masih jauh di bawah
standar KKM, hal ini dimaklumi siswa
langsung ke lingkungan sekolah.
Hasil pos-tes pada pembelajaran konvensional diperoleh data sebagai berikut, dari 35
orang, siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
adalah 15 orang siswa (42,80%) sedangkan
27

LPM Unimed & AGFI

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

secara konvensional dan monoton dan sangat
membosankan dan berpengaruh pada hasil
belajar.

yang < 70 adalah 20 orang siswa (57,10%),
maka dapat diketahui penyebab kurang
pencapaian hasil belajar adalah karena belajar

Tabel 4. Nilai Pre-tes dan Pos-tes Pada Pembelajaran Konvensional.
Tuntas
Tidak Tuntas
Jenis Tes
Jumlah Siswa
%
Jumlah Siswa
%
Pre- tes
9
27,5
26
74,3
Pos- tes
15
42,8
20
57,2
Laporan hasil perlakuan tindakan dengan

Kerjasama dengan kelompok dalam mengamati tumbuhan dikotil dan monokotil yang
ada di sekitar sekolah.

Mencatat dan menggambarkan masingmasing perbedaan morfologi pada tumbuhan
dikotil dan monokotil.

Membedakan ciri-ciri tumbuhan monokotil
dan dikotil dari bentuk organ tumbuhan
yang ada di sekitar sekolah.
Dari hasil observasi dan evaluasi tentang
aktivitas dan perolehan nilai pre-tes dalam
kegiatan Belajar Mengajar di Lingkungan
sekolah pada siklus I dapat diperoleh data
sebagai berikut:


menggunakan lingkungan sekolah sebagai laboratorium alam dalam pelajaran Biologi pada konse

klasifikasi angiuspermai yaitu membedakan
ciri-ciri monokotil dengan dikotil. Pada siklus I
dari aktivitas siswa dalam KBM dengan
menggunakan lingkungan sekolah sebagai
laboratorium alam dalam pelajaran Biologi
dapat mengamati beberapa kategori terhadap
aktivitas yaitu:

Mengklasifikasikan tumbuhan pada dua
kelas dengan ciri-ciri morfologi yang
berbeda.

Jenis Tes
Pre- tes
Pos- tes

Tabel 5. Hasil Pre-tes dan Pos-tes PTK Siklus I
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah Siswa
%
Jumlah Siswa
%
9
27,5
26
74,3
23
65,7
12
34,3

Dari tabel di atas menunjukkan ada
kenaikan yang signifikan pada hasil pos-tes
setelah dilakukan perlakuan dengan belajar
menggunakan lingkungan sekolah sebagai
laboratorium alam pada sklus I diperoleh nilai
pos-tes naik menjadi 23 orang siswa atau naik
mencapai 65,7%. Dengan demikian berarti
aktivitas siswa dalam belajar akan meningkat
jauh dari sebelum diberlakukan belajar dengan
strategi menggunakan lingkungan sekolah
sebagai laboratorium alam.
Peran peneliti sebagai guru dalam hal ini
hanya mengamati dan mengendalkan siswa
agar lebih aktif dalam mengamati dan mencari
tumbuhan yang memiliki ciri-ciri yang menunjukkan tumbuhan dikotil dan monokotil sesuai
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

dengan konsep materi pembelajaan yang ada
dalam kurikulum dan silabus mata pelajaran
Biologi. Kendatipun telah mengalami kenaikan
nilai belajar siswa dalam perlakuan pada siklus
I masih banyak siswa yang belum menunjukkan
tumbuhan yang diamatinya tergolong dikotil
dan monokotil. Dari hasil refleksi inilah yang
mendasari pemilihan materi materi ini ada siklus
ke II akan lebih diperjelas guna memudahkan
siswa untuk mengamati tmbuhan yang ada di
sekitar lingkungan MAN Binjai.
Dalam pelaksanaan pembelajaran, ini siswa
harus mengambil tumbuhan dan mengamati
seluruh organ mulai dari batang, daun, aka,
bunga, dan dalam siklus ke II ini, guru
merencanakan serta menyiapkan lembar kerja
28

LPM Unimed & AGFI

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

-

Kumpulkan tumbuhan masing-masing 5
jenis tumbuhan yang ada di sekitar lingkungan sekolah.
- Amati morfologi atau ciri dari masingmasing organ pada tumbuhan yang ada.
- Buatlah pengelompokan organ tumbuhan
monokotil dan dikotil berdasarkan penjelasan
guru dan literatur tentang morfologi
tumbuhan.
- Catatlah perbedaan ciri dari masing-masing
organ tumbuhan monokotil dan dikotil.
Pada akhir jam pelajaran, guru menguji
keberhasilan dari pos-tes dan mengumulkan
LKS siswa ternyata dapat dipastikan secara
umum keberhasilan siswa dalam memahami
materi yang di anjurkan mencapai 82,85% dari
35 siswa. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
dari tabel hasil belajar pada siklus II berikut ini.

siswa (LKS) dan soal Pos-tes, untuk lebih
mengetahui sejauh mana siswa yang belum
aktif dan belum mencapai nilai KKM yang
telah ditetapkan pada mata pelajaran Biologi
dapat meningkat dan mencapai nilai ≥ 70, dari
tiga kelompok yang terbentuk pada siklus ke II
ini, diberikan arahan dan dibacakan ciri-ciri
tumbuhan monokotil dan dikotil yang ada dalam
materi pelajaran Biologi kelas X semester 2
sebagai bahan acuan siswa dalam mengidentifikasi tumbuhan yang diamati dan menuliskan
ciri-ciri dari tumbuhan monokotil dan dikotil.
Untuk memudahkan siswa dalam pembelajaran di siklus II ini guru sebagai peneliti
membuat langkah lengkap pembelajaran
sebagai berikut:
- Siswa dibawa ke luar kelas atau ke
lingkungan sekolah.

Jenis Tes
Pre-tes
Pos-tes

Tabel 7 nilai Pretes dan Pos-tes siswa pada siklus II
Tuntas
Tidak Tuntas
Jumlah Siswa
%
Jumlah siswa
%
17
48,57
18
51,42
29
82,86
6
17,14
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran
Biologi dengan menggunakan lingkungan
sebagai laboraturium alam dapat dilihat pada
gambar 1 dan 2 sebagai hasil belajar siswa pada
siklus I dan II berikut ini.

Melihat dari pos-tes pada tabel di atas,
maka keberhasilan belajar siswa dapat
mencapai 82,86%, dengan demikian dalam
perolehan hasil belajar demikian dapat di
kategorikan telah tuntas dan berhasil. Untuk
dapat melihat perbandingan perolehan nilai atau

Gambar 1. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus I
Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

29

LPM Unimed & AGFI

Maryam: Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X-3
MAN Binjai Pada Pelajaran Biologi.

Jurnal Penelitian Tindakan Kelas
ISSN 2301-6779

Gambar 2. Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pada Siklus II
Dari kedua gambar tersebut menggambarkan bahwa keberhasilan siswa dalam
meningkatkan nilai pos-tes dalam pembelajaran
Biologi dengan menggunakan lingkungan alam
sebagai laboratorium alam terbuka dapat
berhasil mencapai nilai > 70 hingga 82,86%
tercapai, demikian hasil pengamatan terhadap
aktivitas anak juga meningkat mencapai 80%.
Dengan melihat hasil belajar siswa dengan
menggunakan lingkungan sekolah sebagai laboratorium, maka dalam penelitian ini guru ingin
menciptakan inovasi dengan model pembelajaran baru yang lebih lama dan lebih banyak,
agar tujuan pendidikan di MAN Ninjai, dapat
tercapai khusunya pada mata pelajaran Biologi
dan pada Umumnya dapat mencapai tujuan
secara Nasional.

2. Dari hasil observasi memperlihatkan bahwa
terjadi peningkatan aktivitas siswa dari
siklus I ke siklus II rata-rata 75%.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, S., dan Zain, A. 2002. Strategi
Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit
Rineka Cipta.
Depdiknas. 2003. Undang-Undang Republik
Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta:
Depdiknas.
Erni, H. 2001. Metode Pembelajaran Pendidikan
di Luar Kelas Mata Pelajaran Biologi.
Jakarta: Depdiknas.
Hansen. 2004. Chickens Group To The Teacher
Shone. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Himam, F. 2008. Penelitian dan Penilaian
Pendidikan. Bandung: Sinar Baru.
Madjid, A. 2008. Perencanaan Pembelajaran,
Mengembangkan, Standar Kompetensi
Guru. Jakarta: Bina Aksara.
Sardiman, A.M. 2003. Interaksi dan Motivasi
Relajar Mengajar. Jakarta: RajaGrafindo
Persada.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian tindakan
kelas ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Strategi penggunaan lingkukan sekolah
sebagai laboraturium alam dalam pembelajaran Biologi dapat meningkatkan aktivitas
proses belajar mengajar.

Volume: 2 Nomor: 1 Juni 2013

30

LPM Unimed & AGFI

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan lingkungan sekolah sebagai sumber belajar untuk meningkatkan aktivitas belajar dan penguasaan konsep oleh siswa pada materi pokok ekosistem

0 7 62

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI POKOK EKOSISTEM

1 19 67

Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Materi Klasifikasi Makhluk Hidup di MTs Miftahul Huda Bogorejo

0 10 174

Pemanfaatan Lahan Sekolah sebagai Sumber Belajar untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Klasifikasi Makhluk Hidup

0 2 5

KONTRIBUSI MINAT BELAJAR, PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DAN KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR Kontribusi Minat Belajar, Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah dan Kondisi Lingkungan Sekolah Terhadap Hasil Belajar Matematika pada Siswa Kelas

0 2 19

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP PADA SISWA KELAS VII SMP N 4 KLATEN TAHUN PELAJARAN 2009/2010.

0 1 6

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMANFAATAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Pada Kelas VII F SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011-2012.

0 1 14

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PEMANFAATAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekitar Sekolah Sebagai Sumber Belajar Pada Kelas VII F SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun Ajaran 2011-2012.

0 3 14

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKOLAH SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR AFEKTIF SISWA DALAM MATA PELAJARAN PKN: Studi Deskriptif di SMP Pasundan 4 Bandung.

0 6 47

I. PENDAHULUAN - Pemanfaatan Lingkungan Sekolah sebagai Sumber Belajar dalam Lesson Study untuk Meningkatkan Metakognitif

0 1 9