Konsep Persepsi Masyarakat Konsep Kinerja Konsep Aparatur Pemerintah

pemohon menuju keloket yang telah ditentukan, keempat; petugas melakukan verifikasi data penduduk dengan basis data, kelima; petugas mengambil foto pemohon secara langsung, keenam; pemohon membubuhkan tanda tangan pada alat perekam tandatangan, ketujuh; selanjutnya dilakukan perekaman sidik jari dari pemindaian retina mata, kedelapan; petugas membubuhkan tandatangan dan stempel pada surat panggilan yang sekaligus sebagai bukti bahwa penduduk telah melakukan perekaman foto, tanda tangan dan sidik jari, kesembilan; pemohon dipersilahkan pulang untuk menunggu hasil proses pencetakan 2 minggu setelah pembuatan. Dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan dan pelayanan e-KTP kepada masyarakat yang ada di kecamatan Malalayang memilki poin tersendiri yang dilihat dan dinilai oleh masyarakat setempat tentang bagaimana kinerja Pemerintah dalam pelayanan e- KTP karena itu timbullah berbagai persepsi atau tanggapan masyarakat. Berdasarkan hasil penelitian data yang ada jumlah penduduk masyarakat malalayang adalah 49.906 jiwa, dan masyarakat sudah memiliki e-KTP tetap adalah 70 dan sisanya 30 dari jumlah penduduk yang belum memiliki e-KTP. Oleh karena itu peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian Tentang Persepsi Masyarakat Terhadap Kinerja Aparatur Pemerintah Kecamatan dalam Pelayanan e-KTP . 2.Tinjauan Pustaka

A. Konsep Persepsi Masyarakat

Seorang pakar organisasi bernama Robbins 2001: 88 mengungkapkan bahwa persepsi dapat didefinisikan sebagai proses dengan mana individu-individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka. Sejalan dari defenisi diatas, seorang ahli yang bernama Thoha 1998 : 23 mengungkapkan bahwa persepsi pada hakekatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang didalam memahami informasi tentang lingkungannya baik lewat penglihatan maupun pendengaran. Maka dari beberapa defenisi diatas secara umum, tentang persepsi adalah penafsiran berdasarkan data-data yang diperoleh dari lingkungan yang diserap oleh indera manusia sebagai pengambilan inisiatif dari proses komunikasi

B. Konsep Kinerja

Konsep kinerja pada dasarnya dapat dilihat dari dua segi, yaitu kinerja pegawai per- individu dan kinerja organisasi. Kinerja pegawai adalah hasil kerja perseorangan dalam suatu organisasi. Sedangkan kinerja organisasi adalah totalitas hasil kerja yang dicapai suatu organisasi. Kinerja pegawai dan kinerja organisasi memiliki keterkaitan yang sangat erat. Tercapainya tujuan organisasi tidak bisa dilepaskan dari sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi yang digerakan atau dijalankan pegawai yang berperan aktif sebagai pelaku dalam upaya mencapai tujuan organisasi tersebut.

C. Konsep Aparatur Pemerintah

Setiap aparatur pemerintahan dalam menjalankan kinerjanya, harus selalu dilandasi dengan tanggung jawab, dalam melaksanakan tugasnya agar dapat menciptakan kualitas kinerja yang optimal dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat pada umumnya. Sebuah lembaga pemerintah tidak lepas dari aparatur sebagai pelaksana penyelenggaraan pemerintahan, hal ini sesuai dengan pendapat Soerwono Handayaningrat yang mengatakan bahwa: Aparatur ialah aspek-aspek administrasi yang diperlukan dalam penyelenggaraan pemerintahan atau negara, sebagai alat untuk mencapai tujuan organisasi. Aspek-aspek administrasi itu terutama ialah kelembagaan atau organisasi dan kepegawaian Handayaningrat,1982:154. Aparatur menurut definisi diatas dikatakan bahwa merupakan organisasi kepegawaian dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahan atau negara dalam melayani masyarakat. Aspek-aspek administrasi merupakan kelembagaan atau organisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan. Sedangkan pengertian pemerintah adalah organisasi yang memiliki kekuasaan untuk membuat dan menerapkan hukum serta undang-undang diwilayah tertentu. Pengertian pemerintah memiliki kaitan yang sangat dalam dengan istilah pemerintahan. Sampai saat ini konsep dari pemerintah yang penulis ketahui belum ada konsep yang akurat dari para pakar ataupun dari para ahli.

3. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM PELAYANAN E-KTP (Suatu Studi Kecamatan Malalayang Kota Manado) | KUNDIMAN | JURNAL EKSEKUTIF 3377 6339 1 SM

0 1 12

Kinerja Aparatur Pemerintah Dalam Pelayanan E-KTP di Kantor Kecamatan (Suatu Studi di Kantor Kecamatan Tondano Selatan Kabupaten Minahasa) | Udi | JURNAL EKSEKUTIF 2692 4969 1 SM

0 0 10

KINERJA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH DALAM MENINGKATKAN PRESTASI KERJA APARATUR PEMERINTAH (Suatu Studi di Badan Kepegawian Daerah Kota Bitung) | SOLOGIA | JURNAL EKSEKUTIF 2678 4941 1 SM

0 1 21

PERAN APARATUR PEMERINTA DALAM PELAYANAN E-KTP (Suatu Studi Di Kecamatan Amurang Timur Kabupaten Minahasa Selatan) | ridel | JURNAL EKSEKUTIF 2674 4933 1 SM

0 0 11

PERSEPSI MASYARAKAT TENTANG KINERJA APARATUR PEMERINTAH KECAMATAN DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN UMUM (Suatu studi di Kecamatan Dumoga Utara Kabupaten Bolaang Mongondow) | Mumu | JURNAL EKSEKUTIF 2325 4242 1 SM

0 0 10

PERAN PEMERINTAH DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT (Suatu Studi Di Kelurahan Pondang Kecamatan Amurang Timur) | Sambenga | JURNAL EKSEKUTIF 16205 32492 1 SM

0 0 10

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DESA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (Studi di Desa Sinsingon Kecamatan Passi Timur Kabupaten Bolaang Mongondow) | Wuri | JURNAL EKSEKUTIF 16192 32464 1 SM

1 7 10

KINERJA APARATUR PEMERINTAH DISTRIK DALAM PELAYANAN ADMINISTRASI (Studi Di Distrik Klamono Kabupaten Sorong) | Karsau | JURNAL EKSEKUTIF 16040 32164 1 SM

0 0 11

GAMBARAN PERILAKU MASYARAKAT TERHADAP PENGELOLAAN SAMPAH PADAT DI KELURAHAN MALALAYANG II KECAMATAN MALALAYANG KOTA MANADO | Hutabarat | JURNAL KEDOKTERAN KOMUNITAS DAN TROPIK 6588 12865 1 SM

0 1 7

Persepsi Masyarakat Terhadap Kualitas Pelayanan Publik ( Studi Pada Pembuatan E-KTP di Kecamatan Stabat )

0 5 18