Uji Validitas Discriminant Validity

coffee lain yang ditawarkan pada saya

C. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalurpath analysis dengan menggunakan software Smart PLS 3.0 Partial Least Square. Adapun struktur penyusunan penggunaan PLS-SEM yang diterapkan didalam penelitian ini, yang mengacu pada struktur seperti yang dikemukakan oleh Wong 2013, tahap-tahapnya adalah: a. Dilakukan tahap evaluasi reliability yang terbagi menjadi dua tahap, yaitu evaluasi indicator reliability, dan evaluasi internal consistency reliability. Evaluasi reliability ini dilakukan untuk melihat apakah data yang digunakan didalam penelitian ini konsisten atau tidak, karena hal ini dapat berpengaruh besar terhadap output data yang akan diuji selanjutnya. b. Kemudian dilakukan evaluasi validitas data dengan menggunakan convergent validity dan discriminant validity, dimana evaluasi ini bertujuan untuk melihat apakah variabel yang digunakan didalam penelitian ini akurat dalam melakukan pengolahan data. c. Dilakukan uji path coefficient dan coefficient of determination. d. Digunakan metode bootstrapping untuk mencari nilai t-statistics yang penggunaannya adalah untuk pengujian hipotesis

IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN A.

Indicator Reliability Bagozzi Yi 1988 menyarankan penggunaan Composite Reliability untuk mengukur internal consistency reliability sebagai pengganti Cronbach’s Alpha pada penelitian modern. Nilai composite reliability harus lebih dari 0,6 agar sebuah variabel dapat dikatakan reliable. Variabel Composite Reliability Keterangan Brand Awareness 0,905 Reliable Celebrity Endorsement 0,964 Reliable Customer Loyalty 0,958 Reliable Pada tabel diatas dapat dilihat bahwa keseluruhan variabel memiliki nilai composite reliability diatas 0,6, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan variabel memiliki level internal consistency reliability yang tinggi.

B. Uji Validitas

Untuk memeriksa nilai convergent validity, diperlukan evaluasi Average Variance Extracted AVE setiap variabel laten. Nilai AVE harus lebih besar dari angka 0,5 untuk dapat memastikan bahwa tiap variable memiliki parameter convergent validity yang layak digunakan. Variabel AVE Keterangan Brand Awareness 0,517 Valid Celebrity Endorsement 0,652 Valid Customer Loyalty 0,641 Valid Tabel diatas menunjukkan bahwa keseluruhan variabel yang digunakan pada penelitian ini memiliki convergent validity yang layak. Dengan memastikan convergent validity, maka dapat dilanjutkan untuk pemeriksaan validitas tahap selanjutnya.

C. Discriminant Validity

Fornell dan Larcker 1981 menyarankan bahwa akar pangkat dua nilai AVE setiap latent variable harus lebih besar dari nilai korelasi terhadap variabel lainnya untuk memastikan discriminant validity. Brand Awareness Celebrity Endorsement Customer Loyalty Brand Awareness 0,719 Celebrity Endorsement 0,242 0,807 Customer Loyalty 0,125 0,357 0,801 Angka yang bercetak tebal di tabel diatas didapatkan dari hasil akar pangkat dua nilai AVE pada latent variable, kemudian hasilnya dibandingkan dengan angka pada setiap latent variable lain yang berhubungan. Melalui Tabel ini dapat dijelaskan bahwa akar AVE brand awareness 0,719 lebih besar dari korelasi brand awareness dengan celebrity endorsement 0,242 dan customer loyalty 0,125. Sehingga variabel brand awareness dapat dikatakan valid. Akar AVE variabel celebrity endorsement 0,807 juga lebih besar dari korelasi celebrity endorsement dengan brand awareness 0,242 dan customer loyalty 0,357. Maka variabel celebrity endorsement dapat dikatakan valid. Akar AVE variabel customer loyalty 0,801 juga lebih besar dari korelasi customer loyalty dengan brand awareness 0,125 dan celebrity endorsement 0,357. Dengan demikian ariabel customer loyalty dapat dikatakan valid. Evaluasi Path Coefficient dan Coefficient of Determination R 2 Nilai R2 diatas 0,75 keatas dikategorikan substansial, 0,50 – 0,75 artinya sedang, dan 0,25 – 0,50 artinya lemah. Pada analisa path coefficient ini telah dibuktikan bahwa celebrity endorsement merupakan variabel intervening dimana memperkuat hubungan antara brand awareness dan customer loyalty. Pada hubungan brand awareness terhadap customer loyalty secara langsung memiliki path coefficient bernilai 0,041. Lalu ketika hubungan tersebut melalui variabel celebrity endorsement terlebih dahulu, yaitu brand awareness – celebrity endorsement – customer loyalty, maka nilai dari path coefficient meningkat menjadi 0,084 = 0,242 x 0,347. Sehingga hal ini merupakan bukti bahwa celebrity endorsement sebagai variabel intervening memperkuat hubungan antara brand awareness dengan customer loyalty. Selain itu, dapat dilihat pula bahwa keseluruhan variabel dalam model ini memiliki path coefficient dengan angka yang positif. Artinya, jika semakin besar nilai path coefficient pada satu variabel independen terhadap variabel dependen, maka semakin kuat juga pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen tersebut. Namun hubungan brand awareness terhadap customer loyalty memiliki angka yang rendah, yaitu 0,041. Artinya pengaruh brand awareness terhadap customer loyalty Top White Coffee tidaklah kuat dibandingkan pengaruh lainnya. Hal ini disebabkan karena nilai brand awareness yang tidak terlalu tinggi dimata konsumen Top White Coffee. Secara keseluruhan, memang Top White Coffee merupakan kopi sachet yang cukup dikenal oleh konsumen white coffee, namun hal ini belum dapat membuat konsumen untuk ingin membeli Top White Coffee. Maka dari itu brand awareness yang tinggi belum mempengaruhi secara kuat terhadap loyalitas pelanggan. Pada objek penelitian ini sangat dibutuhkan peran celebrity endorsement sebagai perantara dari brand awareness menuju customer loyalty. Sementara itu, nilai coefficient of determination R 2 yang pada gambar ditunjukkan pada angka di dalam lingkaran variabel celebrity endorsement dan customer loyalty, membuktikan bahwa variabel celebrity endorsement dipengaruhi oleh variabel brand awareness dengan nilai varian sebesar 0,058. Artinya, sebanyak 94,2 lainnya dipengaruhi oleh variabel lain diluar penelitian. Lalu variabel customer loyalty dipengaruhi oleh brand awareness dan celebrity endorsement dengan nilai varian sebesar 0,129. Artinya pengaruh brand awareness dan terhadap celebrity endorsement sebesar 12,9, sedangkan 87,1 lainnya dijelaskan oleh variabel lain diluar penelitian.

D. T-statistics dan Uji Hipotesis

Dokumen yang terkait

Analisa Customer Value terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction sebagai Variabel Intervening pada Restoran Bandar Djakarta Surabaya | Logiawan | Jurnal Strategi Pemasaran 1380 2535 1 SM

0 0 11

PENGARUH MALL IMAGE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CUSTOMER VALUE DAN CUSTOMER RETENTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA MALL UPPER CLASS DI SURABAYA | Felania | Jurnal Strategi Pemasaran 4474 8516 1 SM

0 0 9

ANALISA PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN CUSTOMER SATISFACTION SEBAGAI VARIABEL INTERVENING CELEBRITY FITNESS CENTER SURABAYA | Ho | Jurnal Strategi Pemasaran 6041 11383 1 SM

0 1 11

Pengaruh Food Quality dan Atmosphere terhadap Customer Loyalty dengan Customer Satisfaction Sebagai Variabel Intervening Pada Café Intro di Surabaya | Winarjo | Jurnal Strategi Pemasaran 5620 10606 1 SM

0 1 6

Analisa Pengaruh Brand Extension Terhadap Customer Loyalty Konsumen Kecap Sedaap di Surabaya Melalui Brand Association, Brand Awareness, dan Brand Image Sebagai Variabel Perantara | Boentoro | Jurnal Strategi Pemasaran 3126 5873 1 SM

0 0 15

Pengaruh Market Orientation terhadap Customer Loyalty dengan Perceived Quality dan Customer Experience sebagai variabel perantara serta Brand Reputation sebagai variabel intervening di English First Surabaya | Santosa | Jurnal Strategi Pemasaran 3327 6262

0 0 11

ANALISA PENGARUH REBRANDING TERHADAP BRAND ASSOCIATION DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY PADA PT TELKOM INDIHOME SURABAYA | Thomas | Jurnal Strategi Pemasaran 4438 8456 1 SM

0 0 10

PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN BRAND IMAGE DAN RELATIONSHIP QUALITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SEMEN GRESIK DI SURABAYA | Purwanto | Jurnal Strategi Pemasaran 4495 8556 1 SM

0 0 10

PENGARUH CELEBRITY ENDORSEMENT TERHADAP CONGRUENCY DENGAN BRAND PERSONALITY DAN BRAND POSITIONING SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PRODUK SEPATU OLAHRAGA NIKE KOBE SERIES | Gunawan | Jurnal Strategi Pemasaran 4497 8560 1 SM

0 0 9

ANALISA PENGARUH BRAND EXPERIENCE TERHADAP CUSTOMER LOYALTY MELALUI BRAND TRUST, CUSTOMER SATISFACTION DAN CUSTOMER INTIMACY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA KIEHL’S SURABAYA | Sidabutar | Jurnal Strategi Pemasaran 3946 7526 1 SM

0 6 10