Analisa Pengaruh Brand Extension Terhadap Customer Loyalty Konsumen Kecap Sedaap di Surabaya Melalui Brand Association, Brand Awareness, dan Brand Image Sebagai Variabel Perantara | Boentoro | Jurnal Strategi Pemasaran 3126 5873 1 SM

ANALISA PENGARUH BRAND EXTENSION TERHADAP CUSTOMER LOYALTY KONSUMEN KECAP
SEDAAP DI SURABAYA MELALUI BRAND ASSOCIATION, BRAND AWARENESS, DAN BRAND
IMAGE SEBAGAI VARIABEL PERANTARA

Steven Boentoro 1; Diah Dharmayanti 1*
Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: [email protected]; [email protected]
*Korespondensi penulis

Abstrak : Pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia pada tahun 2015 semakin meningkat sehingga dibutuhkan
Competitive Advantage dalam bersaing. Wings Group memanfaatkan reputasi mereknya yang baik untuk membuat
produk baru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas Brand Extension yang telah dilakukan oleh
Wings Group terhadap produk Kecap Sedaap. Penelitian ini juga melihat hubungan yang mempengaruhi Customer
Loyalty pengguna produk Kecap Sedaap dengan melihat Brand Awareness konsumen Kecap Sedaap, Brand
Association yang terkait dengan produk Kecap Sedaap, dan Brand Image masyarakat terhadap produk Kecap
Sedaap. Dalam penelitian ini juga akan di bahas pengaruh dominan anatara variabel Brand Extension terhadap
Brand Association, Brand Awareness dan Brand Image yang mempengaruhi Customer Loyalty Kecap Sedap. Jenis
penelitian ini adalah penelitian kausal yang menggunakan metode analisa data SEM (structural equation modelling).
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dan purposive sampling dengan
karakteristik sampel adalah Konsumen yang pernah mengkonsumsi Kecap Sedaap di wilayah Surabaya dalam waktu

3 bulan terakhir terhitung mulai bulan Januari 2015 hingga Maret 2015 serta memiliki usia antara 17 – 65 tahun.
Kata Kunci : Brand Extension, Brand Association, Brand Awareness, Brand Image, dan Customer Loyalty
Abstract : Indonesia's economic growth in 2015 has increased. Therefore, the company needs competitive
advantage in competing. Wings Group takes the advantage of the good reputation of its brands to create new
product. This study aims to determine the effectiveness of the Brand Extension has been done by Wings Group to
Sedaap Soy Sauce products.This study also looked at the relationship that affect customer loyalty Sedaap Soy Sauce
product users to see Brand Awareness Sedaap Soy Sauce consumers, Brand Association associated with Sedaap Soy
Sauce products, and brand image of the product Sedaap Soy Sauce community. This study will also discuss the
dominant influence between variables from Brand Extension to Brand Association, Brand Awareness and Brand
Image that affect Customer Loyalty Sedaap Soy Sauce. This research is causal research that uses methods of data
analysis SEM (structural equation modeling). The sampling technique used non-probability sampling and purposive
sampling with sample characteristics are consumers who consumes Sedaap Soy Sauce in Surabaya within the last 3
months starting from January 2015 to March as well as having age between 17-65 years.
Key Words : Brand Extension, Brand Association, Brand Awareness, Brand Image, dan Customer Loyalty

presiden

PENDAHULUAN

Negara


Indonesia

Ir.

Joko

Widodo

mengharapkan akan terjadi pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Negara Indonesia pada

berdasarkan kebijakan dorongan fiscal tersebut

tahun 2015 semakin meningkat hal tersebut terjadi

(www.voaindonesia.com,03/01/2015).

ketika pemerintah Indonesia meningkatkan anggaran


Pertumbuhan ekonomi di Negara Indonesia

pendapatan belanja negara (APBN) sebanyak 230

juga berakibat pada fenomena yang baru saja terjadi

triliun rupiah melalui pengalihan dana subsidi bahan

di tahun 2015 yaitu MEA. Melalui fenomena ini

bakar minyak (BBM). Melalui fenomena tersebut

1

banyak Sumber Daya Manusia dari luar negara-

lebih dikenali daripada produk baru yang belum

Indonesi


dikenal,

dapat

bekerja

di

negara

Indonesia

sehingga

PT

Wings

Group


berharap

(news.okezone.com,12/10/2014). Keadaan tersebut

konsumen lebih memilih Kecap Sedaap daripada

akan mempengaruhi kondisi persaingan ekonomi di

produk kecap-kecap lain yang kurang dikenali.

Negara Indonesia sehingga banyak tenaga kerja

Kesuksesan strategi Wings Group dalam

maupun perusahaan lebih meningkatkan Competitive

menciptakan produk baru yaitu Kecap Sedaap di

Advantage yang dimiliki.


karenakan strategi Brand Extension. Dampak tersebut

Keunggulan bersaing tersebut dapat berupa

adalah peningkatan Brand Image yang signifikan

atau yang disebut dengan merek. Fungsi

sesuai dengan penelitian Martínez dan Leslie de

utama dari sebuah merek adalah untuk membedakan

Chernatony (2007). Dilip Doraiswamy (2011) dan

suatu produk dari produk lain yang di tawarkan.

Nicole Stegemann (2014) juga ditemukan bahwa

(Kotler & Keller, 2008). Sesudah menciptakan merek


strategi Brand Extension menciptakan pengaruh

maka perusahaan menciptakan berbagai macam

positif bagi faktor lain yaitu Brand Awareness beserta

produk dengan merek yang berbeda dari satu produk

Brand Association. Variabel Brand Association,

dengan produk lain. Salah satu perusahaan di

Brand Awareness, dan Brand Image berhubungan

Indonesia yang menciptakan berbagai macam produk

langsung dengan tujuan akhir dari penciptaan produk

adalah PT Sayap Mas Utama yang lebih dikenal


Kecap Sedaap yaitu meningkatkan Customer Loyalty

dengan nama Wings Group (www.wingscorp.com).

konsumen terhadap produk yang dihasilkan yang

Brand

Produk Wings Group yang diteliti dalam

sesuai dengan penelitian Kim Ngoc Phan Nabil

penelitian ini adalah Kecap Sedaap. Wings Group
membuat

memanfaatkan

Berdasarkan fenomena tersebut maka dalam

kesuksesan Mie Sedaap untuk membuat produk


penelitian ini di akan di bahas pengaruh variable

makanan baru yaitu Kecap Sedaap. Pemilihan jenis

Brand

produk

memiliki

Awareness, Brand Image yang berpengaruh untuk

diferensiasi produk yang tidak banyak berbeda antar

meningkatkan Customer Loyalty konsumen Kecap

produk.

produk


kecap

baru

dengan

Ghantous (20013) dan Shahzad Khan(2012).

dikarenakan

Pemilihan

strategi

kecap

Brand

Extension


Sedaap

Extension,

serta

untuk

Brand

Association,

memenangkan

Brand

persaingan.

dikarenakan brand awareness Mie sedaap yang

Berdasarkan fenomena diatas dapat disimpulkan

tinggi, sehingga Wings Group berharap dapat

beberapa masalah penelitian sebagai berikut:

mendapatkan perhatian dan kepercayaan masyarakat

1.

terhadap Brand Association konsumen Kecap

melalui merek Sedaap.
Penggunaan

Apakah Brand Extension berpengaruh signifikan

strategi

Brand

Extension

Sedap di kota Surabaya?

dilakukan dengan 2 tujuan utama yaitu mengurangi

2.

Apakah Brand Extension berpengaruh signifikan

resiko penolakan yang dapat dilakukan konsumen

terhadap Brand awareness konsumen Kecap

terhadap produk yang baru dan meningkatkan

Sedap di kota Surabaya?

efisiensi dalam proses kegiatan distribusi serta

3.

Apakah Brand Extension berpengaruh signifikan

promosi (Aaker dan Keller 1992). Konsumen

terhadap Brand Image konsumen Kecap Sedap

memiliki kecenderungan lebih memilih produk yang

di kota Surabaya?

2

4.

5.

Apakah

Brand

Association

berpengaruh

pengembangan merek dengan menggunakan nama

signifikan terhadap Customer Loyalty konsumen

merek yang sudah dikenal oleh konsumen untuk

Kecap Sedap di kota Surabaya?

meluncurkan produk baru atau produk modifikasi

Apakah

Brand

Awareness

pada kategori produk yang baru. Dimensi brand

berpengaruh

signifikan terhadap Customer Loyalty konsumen

extension menurut (Hem, et, al, 2001:7)
1. Similarity

Kecap Sedap di kota Surabaya?
6.

Apakah Brand Image berpengaruh signifikan

Similarity adalah salah satu ukuran yang

terhadap Customer Loyalty konsumen Kecap

dilihat dengan cara bagaimana konsumen

Sedap di kota Surabaya?

melihat produk lain yang berafiliasi dengan
merek tersebut (Hem, et, al, 2001).
2. Reputation

LANDASAN TEORI

Reputation merupakan salah satu indikator

Brand

yang digunakan untuk mengukur brand

Pengertian mengenai merek seperti yang
dikatakan oleh Kotler (2002:10) adalah cermin dari
janji yang diucapkan oleh produsen terhadap

Perceived
multidimensi

Manfaat, menjelaskan bahwa atribut perlu

konsumen

diterjemahkan untuk menjadi manfaat bagi

Risk
yang

merupakan

sebuah

menunjukan

bahwa

mengalami

ketidakpastian

dan derajat kerugian yang diperkirakan

Nilai, menjelaskan bahwa merek juga

akibat pembelian dan penggunaan produk

menyatakan suatu hal tentang nilai dari

(Hem, et, al, 2001:7).

produsen.

4. Innovativeness

Budaya, menjelaskan bahwa merek juga akan

Innovativeness adalah sifat kepribadian yang

mewakili dari budaya tertentu.

berkaitan dengan penerimaan individu untuk

Kepribadian, menjelaskan bahwa merek juga

ide-ide baru beserta kemauan untuk

telah mencerminkan kepribadian tertentu.
f.

merek

sebelum aktivitas pembelian mengenai jenis

fungsional dan emosional

e.

ekstensi

yang

3. ` Perceived Risk

Atribut, menjelaskan bahwa merek telah
mengingatkan pada atibut-atribut tertentu

d.

penggunaan

dasar

lebih lemah (Aaker dan Keller 1992).

enam indikator yaitu: (Kotler, 2002:460)

c.

mendasari

fungsi

meningkatkan reputasi untuk merek yang

Berdasarkan penjelasan tersebut, merek memiliki

b.

karena

adalah bahwa merek yang lebih kuat akan

konsumen atas kualitas produk yang mereka hasilkan.

a.

extension

mencoba hal-hal baru dan merek.

Pemakai, menjelaskan bahwa merek telah
menunjukkan jenis konsumen yang membeli

Brand Association

atau menggunakan merek tersebut

Keller

extension

adalah

Brand

informasional

yang terhubung dengan ingatan konsumen dalam

Hem dan Iversen (2001) juga berpendapat
brand

mendefinisikan

Association sebagai sebuah bagian

Brand Extension

bahwa

(1998)

bidang merek yang menjelaskan hal-hal yang terkait

strategi

3

dengan merek tersebut dalam persepsi konsumen.

dijelaskan sebagai situasi di mana nama-

Kemudian Keller (1998) menambahkan dimensi yang

nama merek yang diberikan dari kelas

dapat

digunakan

untuk

menjelaskan

brand

produk tertentu ditampilkan.

association, diantaranya:

2.

Brand recall

Attribute

Brand recall adalah kondisi pada konsumen

Atribut adalah fitur deskriptif yang dapat

untuk mengetahui nama merek dagang di

dijadikan sebagai ciri dari produk atau jasa.

kelas produk. Pada tahap ini, peran merek

Atribut dapat dibedakan berdasarkan bagaimana

menjadi vital untuk produk yang teratur

customer langsung berhubungan dengan produk.

dibeli seperti kopi, deterjen, dan obat sakit

(Keller, 1998, 93-99).

kepala, yang keputusan merek biasanya

1.

2.

Benefit

berlangsung sebelum ke toko.

Dimensi kedua dari manfaat asosiasi merek,

3.

Top of mind

dijelaskan bahwa manfaat adalah nilai pribadi

Sebuah merek yang top of mind merupakan

dan makna bahwa konsumen menempel pada

merek pertama dimana konsumen berpikir

produk atau jasa. Manfaat dapat lebih dibedakan

dalam kelas produk tertentu.

ke dalam tiga kategori sesuai dengan motivasi
Brand image

pokok yang berhubungan dengan fungsional,
pengalaman, dan simbolis. (Keller 1998, 4.).
3.

Menurut Plummer (2007)

Attitudes

adalah

Jenis dimensi yang ketiga dan yang paling

merekyang dibangun oleh

persepsi

konsumen

brand image

terhadap

sebuah

pengalaman

mereka

abstrak dari asosiasi merek adalah sikap. Sikap

terhadap

yang didefinisikan dalam hal evaluasi keseluruhan

asosiasi-asosiasi. Selanjutnya Plummer (2007:54)

konsumen dari merek. Sikap merek dikatakan

menambahkan juga bahwa dimensi brand image

penting

terdiri atas tiga bagian, yaitu;

karena

mereka

sering

membentuk

perilaku dasar dan perilaku konsumen

a.

(Keller, 1998:100-102).

merek

tertentu

sehingga

membentuk

Product attributes, yang merupakan hal-hal
yang berkaitan dengan merek tersebut
sendiri, seperti simbol, design, teknologi

Brand awareness

yang digunakan, nama yang digunakan, dan

Menurut Aaker (2005) kesadaran merek

lain-lain.

adalah kesanggupan seorang calon pembeli untuk

b.

Consumer

benefits,

yang

merupakan

mengenali atau mengingat kembali bahwa suatu

kegunaan produk dari merek tersebut.

merek merupakan bagian dari kategori produk

Seperti manfaat yang diberikan produk dari

tertentu. Menurut Aaker (2005) dimensi brand

merek tersebut.

awareness memiliki beberapa tahap, yaitu:
1.

c.

Brand personality, merupakan kepribadian

Brand recognition

bagi para penggunanya. Seperti respon

Brand recognition ialah ketika konsumen

konsumen

dapat mengenali merek tertentu serta dapat

tersebut.

4

setelah

menggunakan

merek

H4: brand association berpengaruh positif terhadap

Customer loyalty

customer loyalty

Customer loyalty adalah suatu pembelian ulang

H5: brand awareness berpengaruh positif terhadap

yang dilakukan oleh seorang pelanggan karena

customer loyalty

komitmen pada suatu merek atau perusahaan (Kotler,
2005). Selain itu Kuusik (2007) menyebutkan bahwa

H6: brand image berpengaruh positif terhadap
customer loyalty

loyalitas pelanggan dapat diukur dari:
1.

Customer primary behavior merupakan
perilaku

utama

pelanggan,

METODE PENELITIAN

meliputi
Jenis Penelitian

kebaruan, frekuensi, dan jumlah pembelian.
2.

3.

Customer secondary behavior merupakan

Jenis penelitian pengaruh brand extension

perilaku tambahan dari pelanggan seperti

terhadap customer loyalty melalui brand association,

mereferensikan dan menyebarkan dari mulut

brand awerness dan brand image sebagai variabel

ke mulut

perantara pada konsumen kecap sedap di Surabaya

Customer intent to

repurchase

adalah penelitian kausal. Peneliti menggunakan

adalah

keinginan yang timbul dari dalam diri

pendekatan

kuantitatif

yang

menekankan

pada

pelanggan untuk membeli produk di masa

keluasan informasi sehingga metode ini cocok untuk

yang akan datang

populasi yang luas dengan variabel yang terbatas,
sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan
representasi dari seluruh populasi (Sugiyono, 2012).

Kerangka Konseptual
Brand
association

Populasi dan Sampel
Populasi

dalam

penelitian

ini

adalah

konsumen yang mengonsumsi kecap sedap di
Brand
extension

Brand
awareness

Customer
loyalty

Surabaya. Sedangkan sampel dalam penelitian ini
adalah Konsumen yang pernah mengkonsumsi Kecap
Sedap di wilayah Surabaya dalam waktu 3 bulan

Brand
image

terakhir terhitung mulai bulan Januari 2015 hingga
Maret 2015 dengan usia antara 17 tahun – 65 tahun.
sampel dalam penelitian ini adalah 200 responden.

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Teknik Pengambilan Sampel

Hipotesa
H1: brand extension

Teknik

berpengaruh positif terhadap

pengambilan

sampel

dalam

penelitian ini adalah non probability sampling, yaitu

brand association

teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

H2: brand extension berpengaruh positif terhadap

peluang yang sama bagi setiap unsur atau anggota

brand awareness

populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono,

H3: brand extension berpengaruh positif terhadap

2012).

brand image

5

Sampel

dalam

penelitian

ini

dipilih

menggunakan teknik non probability sampling

Brand Association (Y1)

dengan teknik purpossive sampling, yaitu teknik

Variabel perantara yang pertama, yaitu Brand

pengambilan sampel dengan pertimbangan tertentu.

association yang merupakan kumpulan dari

Pedoman menentukan jumlah sampel berdasarkan

asosiasi

yang terkait dan terhubung dengan

pendapat Malhotra et.al (2013) penelitian ini akan

produk

yang

mengambil

menggunakan indikator sebagai berikut:

sampel

konsumen

yang

pernah

mengkonsumsi Kecap Sedap di wilayah Surabaya

1.

Attribute

dihasilkan

merupakan

(Y1)

dengan

komponen

yang

yang merupakan lingkup regional maka jumlah

menunjukkan atribut atau hal-hal yang

sampel dalam penelitian ini adalah 200 responden.

berhubungan

dengan

produk

yang

komponen

yang

dihasilkan.
Definisi Operasional Variable

2.

Benefit

merupakan

menunjukkan

Definisi operasional yang digunakan dalam
penelitian ini terdiri dari 4 variabel, yaitu:

keuntungan

yang

dapat

diperoleh ketika konsumen memilih untuk
membeli atau mengkonsumsi produk yang

Brand Extension (X)

dihasilkan.

Variabel Eksogen (X) yaitu variabel Brand extension

3.

merupakan salah satu strategi untuk membuat produk

dengan

indicator :

3.

yang

konsumen

saat

mengkonsumsi

produk.

Similarity merupakan komponen yang
menunjukkan adanya kesamaan logo,

Brand Awareness (Y2)

desain, kemasan yang dimiliki oleh produk

Variabel perantara yang kedua, yaitu Brand

baru yang serupa dengan produk induk

awareness yang merupakan kesadaran konsumen

Reputation merupakan komponen yang

terhadap merek dari produk yang diproduksi

menunjukkan reputasi produk baru

ketika konsumen ingin membeli sebuah produk

berdasarkan kredibilitas produsen atau

(Y2), dengan menggunakan indikator sebagai

produk induk

berikut :

Perceived Risk merupakan komponen yang

1.

Brand recognition merupakan komponen

menunjukkan dengan memilih produk

yang

tersebut, maka kemungkinan terdapat resiko

konsumen mengenali merek dari produk

yang tidak diinginkan akan semakin

yang dihasilkan.

berkurang
4.

komponen

yang bersifat emosional yang berhubungan

memiliki merek yang sama dengan menggunakan

2.

merupakan

berhubungan dengan sikap beserta hal-hal

baru dengan jenis produk yang berbeda tetapi

1.

Attitudes

2.

menunjukkan

seberapa

besar

Brand Recall merupakan komponen yang

Innovativeness merupakan komponen yang

menunjukkan seberapa besar konsumen

menunjukkan sesuatu yang berbeda dari

mampu

produk induk atau produk lain yang

produk yang diproduksi.

merupakan hasil inovasi dari produsen untuk

3.

memenuhi harapan konsumen

sebuah

merek dari

Top of Mind merupakan sebuah komponen
yang

6

mengingat

menunjukkan

bahwa

konsumen

memilih merek tersebut diantara beberapa

2.

Customer secondary behavior merupakan

atau keseluruhan merek yang ada dalam

komponen

ingatan konsumen.

loyalitas konsumen terhadap sebuah merek

yang

menunjukkan

tingkat

dengan menginformasikan kelebihan dan
Brand Image (Y3)

keunggulan merek terhadap orang lain.

Variabel perantara yang ketiga, yaitu Brand Image

3.

merupakan gambaran dari persepsi konsumen pada

komponen yang menunjukkan kesetiaan

saat konsumen tersebut mengingat sebuah merek

konsumen terhadap produk yang dikonsumsi

pada produk tersebut (Y3), dengan menggunakan

dengan tidak berpindah terhadap produk-

indikator sebagai berikut :
1.

produk pesaing.

Product attributes merupakan komponen
yang

menunjukkan

persepsi

konsumen

Teknik Analisa Data

terhadap produk yang diproduksi beserta

1.

atribut terkait yang berhubungan dengan

tahap-tahap-nya adalah:

Consumer benefits merupakan komponen
yang

menunjukkan

persepsi

2.

konsumen

Dilakukan tahap evaluasi reliability yang
terbagi menjadi dua tahap, yaitu evaluasi

terhadap kelebihan yang akan didapatkan

indicator reliabi-lity, dan evaluasi internal

ketika konsumen tersebut membeli atau

consistency reliability.

mengkonsumsi produk.
3.

Peneliti menggunakan analisis PLS-SEM
yang diterapkan didalam penelitian ini, yang

produk tersebut.
2.

Customer intent to repurchase merupakan

3.

Brand personality merupakan komponen

Kemudian dilakukan evaluasi validitas data
dengan menggunakan convergent validity

yang menunjukkan persepsi dari konsumen

dan discriminant validity.

terhadap kepribadian dari merek pada saat

4.

konsumen tersebut berpikir mengenai merek

Dilakukan

uji

path

coefficient

coefficient of determination.

tersebut.
ANALISA DAN PEMBAHASAN

Customer Loyalty (Y4)
Variabel Endogen (Y4), yaitu Customer Loyalty

Outer Model

merupakan gambaran dari kesetiaan atau loyalitas

Convergent Validity

konsumen terhadap produk yang akan dibeli atau
Tabel 1. Uji Convergent Validity

dikonsumsi dengan menggunakan indikator sebagai
berikut :
1.

Latent Variable
Brand extention
Brand association
Brand awareness
Brand image
Customer loyalty

Customer primary behavior merupakan
komponen

yang

menunjukkan

bahwa

konsumen akan memiliki tingkat kenaikan
intensitas pembelian terhadap produk yang
dihasilkan.

7

AVE
0,500
0,615
0,520
0,602
0,774

Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid

dan

Untuk memeriksa nilai convergent validity,

Akhirnya, nilai akar pangkat AVE customer

di-perlukan evaluasi Average Variance Extracted

loyalty adalah lebih besar dibandingkan dengan

(AVE) setiap variabel laten. Nilai AVE harus lebih

besaran korelasi antara customer loyalty dengan

besar dari angka 0,5 untuk dapat memastikan bahwa

variabel laten lain. Hasil ini menunjukkan bahwa

tiap variabel memiliki parameter convergent validity

customer loyalty memiliki tingkat validitas yang baik.

yang layak digunakan. Tabel 2 mendemonstrasikan
Composite Reliability

bahwa keseluruhan variabel yang digunakan pada

Tabel 3. Uji Internal Consistency Reliable

penelitian ini memiliki convergent validity yang

Latent
Variable
Brand
extention
Brand
association
Brand
awareness
Brand
image
Customer
loyalty

layak.

Discriminant Validity
Tabel 2. Uji Discriminant Validity

Latent
Variable
Brand
extention
Brand
association
Brand
awareness
Brand
image
Customer
loyalty

Brand
extention

Brand
association

Brand
awareness

Brand
image

Customer
loyalty

0,707
0,856

0,784

0,707

0,717

0,721

0,815

0,847

0,765

0,776

0,764

0,794

0,665

0,794

Composite
Reliability
0,922

Kesimpulan

0,935

Reliable

0,907

Reliable

0,932

Reliable

0,969

Reliable

Reliable

Tabel 3 menunjukkan bahwa keseluruhan
variabel laten dalam penelitian memiliki nilai
composite reliability yang lebih besar daripada 0.7.
Dengan

0,880

demikian,

keseluruhan

dapat

variabel

laten

disimpulkan

bahwa

memiliki

tingkat

reliabilitas yang baik.

Tabel 2 menunjukkan bahwa nilai akar
pangkat AVE brand extention lebih besar daripada

Path Coefficient dan R-Square

0,7 sehingga dapat digambarkan bahwa brand

Evaluasi path coefficient digunakan untuk

extension berada dalam posisi valid.

menunjukkan seberapa kuat efek atau pengaruh

Sedangkan melalui tabel 2 dapat dilihat bahwa
brand

variabel independen kepada variabel dependen.

awareness, dan brand image lebih besar dari 0,7.

Sedangkan coefficient determination digunakan untuk

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa semua hasil

mengukur

variable tersebut valid. Melalui hasil tersebut dapat

dipengaruhi

dilihat juga hubungan antar variable yang sebagian

marketing research, nilai R2 diatas 0,75 keatas

besar bersifat valid. Meskipun demikian terdapat

dikategorikan substansial, 0,50 – 0,75 artinya sedang,

hubungan variable yang rendah dengan nilai dibawah

dan 0,25 – 0,50 artinya lemah.

akar

pangkat

AVE

brand

association,

0,7 yaitu di hubungan brand awareness terhadap
customer loyalty.

8

seberapa
oleh

banyak
variabel

variabel

endogen

lainnya.

Didalam

brand awareness memiliki pengaruh yang paling
lemah terhadap customer loyalty.
Gambar

2

menunjukkan

bahwa

besaran

koefisien determinasi dapat brand extention terhadap
brand association adalah sebesar 0,733, brand
awareness sebesar 0,500, dan brand image sebesar
0,664. Artinya, bahwa brand extention mampu
memprediksi brand association sebesar 73,3%.
brand

Selanjutnya,

extention

juga

mampu

memprediksi brand awareness sebesar 50%, dan
memprediksi brand image sebesar 66,4%. Dengan
Gambar 2. Path Coefficient dan R-Square
Gambar 2 menunjukkan bahwa nilai path

terdapat

extention

yang

variabel
mampu

lain

selain

memprediksi

brand
brand

association, brand awareness, dan brand image.

coefficient masing-masing variabel adalah sebagi

Selain itu, hasil tersebut juga menunjukkan bahwa

berikut:

brand extention paling kuat kemampuan prediksinya

1. Path coefficient antara brand extention dengan

terhadap brand association dibandingkan dengan

brand association adalah sebesar 0,856.

kemampuan prediksinya terhadap brand awareness

2. Path coefficient antara brand extention dengan

dan brand image.

brand awareness adalah sebesar 0,707.

Gambar 2 juga menunjukkan bahwa secara

3. Path coefficient antara brand extention dengan

bersama-sama brand association, brand awareness,

brand image adalah sebesar 0,815.

dan brand image memiliki nilai koefisien determinasi

4. Path coefficient antara brand association terhadap

sebesar 0,685 terhadap customer loyalty. Artinya,

customer loyalty adalah sebesar 0,413.

secara bersama-sama brand association, brand

5. Path coefficient antara brand awareness dengan

awareness, dan brand image mampu memprediksi

customer loyalty adalah sebesar 0,070.

customer loyalty sampai

6. Path coefficient antara brand image dengan

Bardasarkan

hasil

evaluasi

variabel lain yang tidak diamati dalam penelitian ini.

terhadap

path

coefficient yang dihasilkan oleh masing-masing jalur,

T-Statistics dan Uji Hipotesis

maka dapat disimpulkan bahwa brand extention
memberikan
association.

pengaruh

terbesar

Selanjutnya,

kepada

brand

Nilai T-statistics diperoleh dari prosedur

brand

bootstrapping,

association

terhadap

customer

loyalty

yang

digunakan

untuk

menarik

kesimpulan pada uji hipotesis. Nilai T-statistics

merupakan variabel merek yang memiliki pengaruh
besar

pada tingkat 68,5%.

Sedangkan sisanya sebesar 31,5% dipengaruhi oleh

customer loyalty adalah sebesar 0,391

paling

demikian,

dengan level signifikansi 5% menjelaskan bahwa

jika

inner model akan signifikan jika nilai T-statistics

dibandingkan dengan brand awareness dan brand

lebih besar dari 1,96.

image. Selain itu, temuan lainnya adalah bahwa

9

Tabel 4. T-Statistics








Brand extention
Brand extention
Brand extention
Brand association
Brand awareness
Brand image

Original Sample
Sample Mean
(O)
(M)
Brand association
0,856
0,860
Brand awareness
0,707
0,711
Brand image
0,815
0,819
Customer loyalty
0,413
0,407
Customer loyalty
0,070
0,074
Customer loyalty
0,391
0,396

Standard T Statistics P Value
Error
(|O/STERR|)
(STERR)
38,660
0,000
0,022
18,910
0,000
0,037
38,632
0,000
0,021
4,520
0,000
0,091
1,035
0,301
0,067
4,253
0,000
0,092

Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai original

artinya brand association berpengaruh signifikan

sample (O) adalah nilai path coefficient yang

terhadap customer loyalty. T-statistics pada pengaruh

menunjukkan kekuatan pengaruh dari satu latent

brand

variable ke satu latent variable lainnya. Sedangkan

menunjukkan 1,035 dengan nilai p value sebesar

nilai pada kolom sample mean (M) menunjukkan

0,301 yang lebih besar daripada 5%, artinya brand

path

coefficient.

awareness

terhadap

customer

loyalty

Sedangkan

awareness tidak berpengaruh signifikan terhadap

standard deviation (STDEV) dan standarderror

customer loyalty. T-statistics pada pengaruh brand

(STDERR), menunjukkan nilai simpang dan error

image terhadap customer loyalty menunjukkan 4,253

pada sampel mean. Nilai T statistics untuk melihat

dan signifikan pada 0,000, artinya brand image

nilai T hitung yang akan digunakan untuk pengujian

berpengaruh signifikan terhadap customer loyalty.

hipotesis.

Berikut adalah hasil penarikan kesimpulan dari uji

nilai

tengah

dari

T-statistics pada pengaruh brand extention

hipotesis.

terhadap brand association menunjukkan angka
38,660 dan signifikan pada 0,000 yang lebih kecil

Tabel 5. Uji Hipotesis

daripad 5%, artinya brand association berpengaruh
signifikan terhadap brand association. T-statistics
pada pengaruh brand extention terhadap brand

Hipotesis

Keterangan

T-statistics

H1

Terdapat pengaruh signifikan
dari brand extention terhadap
brand association
Terdapat pengaruh signifikan
dari brand extention terhadap
brand awareness
Terdapat pengaruh signifikan
dari brand extention terhadap
brand image
Terdapat pengaruh signifikan
dari
brand
association
terhadap customer loyalty
Terdapat pengaruh yang
kurang signifikan dari brand
awareness terhadap customer
loyalty
Terdapat pengaruh signifikan
dari brand image terhadap
customer loyalty

38,660

awareness menunjukkan angka 18,910 dan signifikan
H2

pada 0,000 yang lebih kecil daripada 5%, artinya
brand extention berpengaruh signifikan terhadap

H3

brand awareness. T-statistics pada pengaruh brand
extention terhadap brand image menunjukkan 38,632

H4

dan signifikan pada 0,000 yang lebih kecil daripada
5%, artinya brand extention berpengaruh signifikan

H5

terhadap brand image.
T-statistics pada pengaruh brand association
H6

terhadap customer loyalty menunjukkan 4,520 dan
signifikan pada 0,000 yang lebih kecil daripada 5%,

10

18,910

38,632

4,520

1,035

4,253

terdahulu yang juga menyatakan bahwa brand

Pembahasan

extention memiliki pengaruh positifdan signifikan
terhadap brand awareness (Stegemann, 2014).

Brand Extention terhadap Brand Association

Berdasarkan hasil penilaian responden bahwa
Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand

penggunaan tulisan dalam logo „Sedaap‟ adalah

extenion memiliki pengaruh signifikan terhadap

memiliki kesamaan dengan tulisan „Sedaap‟ pada

brand association konsumen terhadap Kecap Sedaap

produk lain selain kecap yang dikeluarkan oleh

dengan nilai uji t-statistik sebesar 38,660 dan tingkat

Wings Group, maka dapat dijelaskan bahwa begitu

signifikansi p value sebesar 0,000. Hasil ini dapat

melihat kata „Sedaap‟ pada produk Kecap Sedaap,

dijelaskan bahwa

dalam

maka konsumen langsung menyadari bahwa merek

melakukan ekstensi merek kecap melalui penggunaan

Kecap Sedaap dikeluarkan oleh produsen yang sama

tulisan „Sedaap” dapat memberikan asosiasi merek

dengan produk lain yang juga bernama „Sedaap‟.

upaya

Wings Group

terhadap produk lain yang dikeluarkan oleh Wings
Group, seperti Mi Sedaap.

Brand Extention terhadap Brand Image

Konsistensi pemilihan huruf sans serif yang
dicetak miring dengan menggunakan angka “aa” pada

Hasil

analisis

dan

pengujian

hipotesis

kata “Sedaap” menjadikan konsumen langsung dapat

menunjukkan bahwa brand extention memiliki

mengasosiasikan produk Kecap Sedaap terhadap

pengaruh

produk lain selain kecap yang dikeluarkan oleh

Pernyataan ini dibukikan dari hasil pengujian

Wings Group. Dalam hal ini, kemampuan prediksi

hipotesis

brand extention terhadap brand association cukup

menunjukkan bahwa nilai t-statistics yang dihasilkan

besar, yaitu sebesar 73,3% dengan arah pengaruh

dalam pengaruh antara brand extention dengan brand

yang positif sebesar 0,856. Hasil ini sejalan dengan

image adalah sebesar 38,632 dan nilai p value sebesar

kajian penelitian terdahulu yang dilakukan oleh

0,000.

Doraiswamy (2011) bahwa brand extention memiliki

mendukung hasil kajian empiris yang dilakukan

pengaruh positif dan signifikan terhadap brand

sebelumnya yang juga membuktikan bahwa brand

association.

extention merupakan faktor yang dapat memprediksi

signifikan

dengan

Dengan

peningkatan

menggunakan

demikian,

brand

brand

terhadap

hasil

image

uji

image.

t

penelitian

(Martínez

yang

ini

&de

Chernatony,2004).

Brand Extention terhadap Brand Awareness

Keterkaitan

antara

brand

extension

Hasil penelitian menunjukkan bahwa brand

berhubungan dengan brand imageini dapat terjadi

extention secara signifikan memberikan pengaruh

karena konsumen cenderung menghindari resiko

terhadap brand awareness. Hal ini ditunjukkan dari

dalam memilih produk baru, maka hal tersebut akan

pengujian hipotesis penelitian yang menghasilkan

menyebabkan strategi perluasan merek menjadi salah

nilai t-statistics sebesar 18,910 dengan tingkat

satu strategi yang populer. Dalam benak konsumen

signifikan p value pada level 0,000. Dengan

terdapat persepsi bahwa produk yang sudah baik dan

demikian, penelitian ini mendukung hasil penelitian

memiliki nama populer, tidak akan mempertaruhkan

11

reputasinya denganmembuat produk baru dengan

pengaruh tapi tidak signifikan. Hal ini ditunjukkan

nama sama dengan kualitas yang kurang baik.

dari besaran nilai t-statistics yang lebih kecil daripada

Produsen

akan

berusaha

keras

untuk

1,96 yaitu 1,035 dengan tingkat signifikan pada level

dengan

sekuat

0,301 yang lebih besar daripada 5%. Meskipun data

mungkin membuat produk yang berkualitas sehingga

Path coefficient antara brand awareness dengan

citra yang terbentuk di benak konsumen tetap baik

customer

pada produk tersebut.

menunjukan bahwa brand awareness berpengaruh

mempertahankan nama

dengan

baiknya

loyalty

adalah

sebesar

0,070

yang

terhadap customer loyalty.
Dengan

Brand Association terhadap Customer Loyalty

demikian,

hipotesis

yang

menyatakan adanya pengaruh brand awareness
Hasil penelitian membuktikan bahwa secara

terhadap customer loyalty adalah dapat diterima.

signifikan brand association memiliki pengaruh

Hasil penelitian ini memperkaya kajian empiris

dengan arah positif terhadap customer loyalty.

sebelumnya yang menyatakan adanya pengaruh

Pernyataan ini dibuktikan dengan hasil perhitungan

signifikan yang diberikan oleh brand awareness

nilai t-statistics yang sebesar 4,520 yang signifikan

terhadap customer loyalty dengan pemahaman yang

pada 0,000 yang lebih kecil daripada 5%. Hasil

baru (Khan, 2012).

penelitian ini mendukung kajian empiris yang

Penyebab dari hasil penelitian ini adalah

dilakukan sebelumnya, bahwa brand association

sebagian besar masyarakat telah mengetahui Kecap

memiliki pengaruh positif terhadap customer loyalty

Sedaap secara langsung dan banyak masyarakat yang

(Ghantous,2013).

mengkonsumsi kecap tersebut. Meskipun sampai

Di dalam kajiannya tersebut, Ghantous
brand

top of mind yang saat ini dimiliki oleh produk Kecap

association adalah penggerak terkuat kepercayaan

ABC dan Kecap Bango. Tetapi sampai pada saat ini

dan memiliki dampak negatif langsung terhadap

Kecap Sedaap telah sukses dalam menempati posisi

loyalitas, sementara corporate brand association

brand recall serta brand recognition yang baik pada

memiliki dampak positif yang kuat pada loyalitas.

masyarakat.

(2013)

menjelaskan

bahwa

personal

pada saat ini Kecap Sedaap belum bisa meraih posisi

Kepercayaan sangat berpengaruh terhadap dampak
brand extension dan loyalty. Selain itu, corporate

Brand Image terhadap Customer Loyalty

brand association memiliki dampak kuat pada
Hasil penelitian membuktikan bahwa brand

kepercayaan dan kesetiaan untuk pelanggan dengan

image memiliki pengaruh positif dan signifikan

sedikit pengalaman langsung dengan asosiasi merek.

terhadap customer loyalty. Pernyataan ini ditunjukkan
dari hasil pengujian hipotesis dengan menggunakan t-

Brand Awareness terhadap Customer Loyalty

statistics yang memiliki nilai sebesar 4,253 dengan p
bahwa

value sebesar 0,000 yang kebih kecil daripada 5%.

meskipun arah pengaruh yang diberikan oleh brand

Karena itu, kajian ini mendukung kajian empiris yang

awareness terhadap customer loyalty adalah memiliki

dilakukan sebelumnya oleh Tu et al(2012) bahwa

Hasil

penelitian

menunjukkan

12

brand image mampu memberikan pengaruhnya

d.

terhadap customer loyalty.

Brand Association secara statistik memiliki
pengaruh signifikan

terhadap

Customer

Signifikannya pengaruh brand image terhadap

Loyalty. Dalam hal ini semakin banyak

customer loyalty ini dapat dijelaskan bahwa brand

asosiasi-asosiasi terkait Kecap Sedaap yang

image merupakan apa yang konsumen rasakan ketika

positif maka akan menimbulkan dampak

mendengar atau melihat nama suatu merek. Merek

positif terhadap loyalitas pelanggan Kecap

yang positif dan tersimpan dengan baik di memori

Sedaap.
e.

akan mempengaruhi konsumen untuk loyal karena

Brand

Awareness

secara

statistik

konsumen mendapatkan informasi atau pengalaman

mempengaruhi Customer Loyalty meskipun

secara

pengaruhnya

langsung

yang

memuaskan

ketika

menggunakan merek tersebut.

tidak signifikan. Sehingga

dengan meningkatkan Brand Awareness
maka Customer Loyalty dapat meningkat.

KESIMPULAN DAN SARAN

f.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Analisia
Pengaruh

Brand

Extension

terhadap

g.

secara

Persepsi

masyarakat

yang

signifikan.
baik

akan

Berdasarkan

pembahasan,

maka

dapat

merupakan sebuah faktor penting terhadap

Brand Image sebagai variable perantara, maka

brand association, brand awareness, brand

diperoleh hasil sebagai berikut :

image, dan customer loyalty. Sebagian besar
konsumen yang loyal membeli produk

Brand Extension secara statistik memiliki
signifikan

Loyalty

ditarik kesimpulan bahwa Brand Extension

melalui Brand Association, Brand Awareness, dan

pengaruh

Customer

menentukan loyalitas pelanggan.

Customer

Loyalty konsumen Kecap Sedaap di Surabaya

a.

Brand Image secara statistik mempengaruhi

terhadap

Kecap

Brand

Sedaap

daripada

kecap

lain

Association. Melalui strategi penggunaan

disebabkan kesuksesan brand extension

Brand Extension maka asosiasi Kecap

yang dilakukan Kecap Sedaap.

Sedaap akan meningkat
b.

Saran

Brand Extension secara statistik memiliki
pengaruh

signifikan

terhadap

Brand

Merujuk

Awareness. Melalui strategi penggunaan

pembahasan,

Brand Extension maka kesadaran atau

a.

Brand Extension secara statistik memiliki

Extension

strategi
maka

penggunaan
persepsi

atau

ini

penelitian

peneliti

dan

mengajukan

Untuk Kecap Sedaap
Meningkatkan Brand Awareness

pengaruh signifikan terhadap Brand Image.
Melalui

berikut

hasil

beberapa saran sebagai berikut :

awareness masyarakat akan meningkat.
c.

kepada

dari Kecap Sedaap karena Brand Awareness

Brand

berpengaruh dan memperkuat hubungan

image

terhadap Customer Loyalty.

masyarakat akan lebih positif.

Strategi
meningkatkan

13

pertama
Brand

yang

dapat

Awareness

Kecap

Sedaap adalah dengan mengadakan Brand
Activation

gabungan.

DAFTAR REFERENSI

Brand

Melalui

Activation bersama dengan semua merek

Aaker,

Sedaap maka akan dapat meningkatkan

David. A. (2005), Strategic Market
Management, (Fourth ed.): John Wiley &
Sons, Inc.

kekuatan dari Brand Sedaap pada semua
Aaker, David. A, Keller, Kevin L. (1992). The effect
sequential introduction of brand extension.
Journal of Marketing Research, pp.29.

produk termasuk Kecap Sedaap.
Strategi

kedua

dilakukan

untuk

Awareness

Kecap

yang

dapat

meningkatkan

Brand

Sedap

adalah

Doraiswamy, Dilip. (2011). Assessing the Impact of
Brand extensions on brand concept and brand
equity: the moderating effect of consumers'
perceived fit.

wide

channel distribution. Hal tersebut dilakukan
dengan cara menjadi Top Of Mind di kotakota atau daerah berkembang sehingga lama

Hem, Leif and Iversen. (2001). Factors influencing
Succesfull Brand Extension. Norwegian:
Paper of Norwegian Shool of Economics and
Business

kelamaan dapat meningkatkan Brand Power
Kecap Sedap secara keseluruhan.
Strategi

ketiga

yang

dapat
Keller, Kevin L. (1998). Strategic Brand
Management: Building, Measuring, and.
Managing Brand Equity. New Jersey: Prentice
Hall.

meningkatkan atau mempertahankan Brand
Awareness Kecap Sedaap adalah dengan
konsisten terhadap image Kecap Sedaap.
Kecap Sedaap dapat mengkomunikasikan

Kim Ngoc Phan Nabil Ghantous, (2013),Managing
brand associations to drive customers‟ trust
and loyalty in Vietnamese banking,
International Journal of Bank Marketing, Vol.
31 Iss 6 pp. 456 – 480.

kelebihannya lebih lagi yaitu kecap dengan
kualitas

prima

yang

memiliki

harga

terjangkau.
b.

Untuk Peneliti Selanjutnya
Dapat

menambahkan

Kotler, Philip. (2002). Manajemen Pemasaran:
Analisa perencanaan, Implementasi dan
control, Edisi Kesembilan, Jilid 1 dan jilid 2,
Jakarta: Prehalindo.

variabel

dependent (Y) diluar variabel terikat yang
digunakan dalam penelitian ini. Hal ini

Kotler, Philip. (2005). Manajemen Pemasaran, Jilid 1
dan 2. Jakarta: PT. Indeks.

karena dimungkinkan ada variabel lain
selain Brand Association, Brand Awareness,
dan

Brand

Image

yang

Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2008). Manajemen
Pemasaran (Edisi Kedua Belas), Cetakan
Ketiga, Jakarta: PT. Indeks.

mungkin

berpengaruh Customer Loyalty.
Variabel yang dapat ditambahkan

Kuusik, Andres. (2007). Affecting customer loyalty:
Do different factors have various influences in
different loyalty levels. Tartu University Press.

dalam penelitian selanjutnya dapat berupa
Perceived

Quality

dan

Competitive

Advantage. Alasan untuk menambahkan

Maholtra, Naresh, K., Birks, David., Wills, Peter.
(2013). Essentials of Marketing Research.
New York: Pearson.

variable tersebut dikarenakan peneliti akan
dapat mengetahui dampak strategi Brand

Martines, eva & Leslie de Chernatony, (2004), Effect
of brand extension strategies on brand image

Extension pada kualitas produk.

14

A comparative study of the UK and Spanish
markets, International Marketing Review Vol.
25 No. 1, 2008, pp. 107-137.
Plummer, Joseph (2007), Word of Mouth a New
Advertising
Discipline,
Journal
of.
Advertising.
Stageman, Nicole. (2014). Unique Brand Extension
Challenges For Luxury Brands, Journal of
Business & Economics Research – October
2006, Volume 4, no 10.
Sugiyono. (2012). Statistik Penelitian Kuantitatif
Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Shahzad Khan, (2012). Contribution of Brand
Awareness and Brand Characteristics towards
Customer Loyalty (A Study of Milk Industry
of Peshawar Pakistan). Journal of Asian
Business Strategy, Vol. 2, No. 8, pp. 170-176.
www.voaindonesia.com/content/jokowi-optimus2015-ekonomi-indonesia-membaik/2583416.html
www.news.okezone.com,12/10/2014
www.wingscorp.com/content/story.php?l=2&m=257
Yu-Te Tu, Chin-Mei Wang, dan Hsiao-Chien Chang
(2012). Corporate Brand Image and Customer
Satisfaction on Loyalty: An Empirical Study of
Starbucks Coffee in Taiwan. Journal of Social
and Development Sciences Vol. 3, No. 1, pp.
24-32.

15

Dokumen yang terkait

Pengaruh Ekuitas Merek (Brand Equity) Tas Sophie Martin Terhadap Kesediaan Membayar Harga Premium (Studi Kasus Pada BC Rosida Medan).

3 49 104

Ekuitas Merek Dan Brand Loyalty Blackberry (Studi Deskriptif tentang Pengaruh Ekuitas Merek Blackberry terhadap Brand Loyalty pada Kalangan Mahasiswa FISIP USU)

1 44 136

Pengaruh Perceived Quality dan Brand Association Terhadap Brand Loyalty Mie Instan Merek Indomie (Studi Kasus Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara

1 42 105

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Dan Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi 'Pepsodent (studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

6 41 167

Analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembalian serta dampaknya terhadap tanggungjawab sosial produk sabun mandi lifebuoy

0 3 167

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

Pengaruh Brand Affect, Brand Trust, Brand Image pada Brand Extension Attitude: Brand Loyalty Sebagai Variabel Mediasi (Studi pada Konsumen Samsung Indonesia).

2 9 55

ANALISA PENGARUH REBRANDING TERHADAP BRAND ASSOCIATION DENGAN BRAND IMAGE SEBAGAI VARIABEL INTERVENING TERHADAP CUSTOMER LOYALTY PADA PT TELKOM INDIHOME SURABAYA | Thomas | Jurnal Strategi Pemasaran 4438 8456 1 SM

0 0 10

PENGARUH BRAND AWARENESS TERHADAP CUSTOMER LOYALTY DENGAN BRAND IMAGE DAN RELATIONSHIP QUALITY SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA SEMEN GRESIK DI SURABAYA | Purwanto | Jurnal Strategi Pemasaran 4495 8556 1 SM

0 0 10