No Nama
Status Umur tahun
Pendidikan Pekerjaan Ket
1 I Made Madra
Belum Kawin
42 SD
_ Kepala
Keluarga 2
Ni Ketut Sukerti Belum
Kawin 40
_ Buruh
membuat krupuk
Adik
I Made Madra merupakan warga dari banjar adat Laud, beliau tinggal di rumah dengan luas ±6 Are. Luas bangunan untuk rumah I Made Madra sendiri ±3 Are, yang digunakan sendiri
oleh I Made Madra yang terdiri dari empat kamar tidur. Untuk dapur letaknya tepat disamping rumah tempat beliau tidur diantara pojok barat dan selatan. Kondisi bangunan rumah I Made
Madra sendiri sudah cukup baik dan layak huni, hal ini karena keluarga I Made Madra sudah mendapatkan bantuan bedah rumah dari pemerintah provinsi Bali pada tahun 2010, sekitar 6 tahun
silam.
1.2 Kondisi Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari sebuah keluarga. Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan bertujuan untuk
mengidentifikasi sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan, seperti kebutuhan sehari – hari, bayar air dan bayar listrik. Untuk itu dalam mengukur
tingkat kesejahteraan keluarga dampingan I Made Madra diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga dampingan. lebih jelasnya akan tercantum pada sub
– sub berikut :
1.2.1 Pendapatan Keluarga
I Made Madra saat ini tidak bekerja sehingga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari beliau mendapatkannya dari menjadi buruh membantu orang panen, tukang angkut pasir. Adik beliau
sendiri bekerja sebagai buruh lepas membuat krupuk dengan pendapatan tidak menentu setiap harinya. Kegiatan ini dilakoni oleh adik beliau setiap hari yang tergantung oleh panggilan. Dalam
sehari keluarga I Made Madra dapat memperoleh dua puluh lima ribu sampai empatpuluh ribu rupiahhari yang hasilnya tergantung panggilan dan ada atau tidaknya permintaan krupuk.
Adik dari Bapak I Made Madra sendiri biasanya membantu Bapak I Made Madra dalam menyiapkan dan membuat sarana banten, selain itu pendapatan keluarga hanya dari pekerjaan
beliau tersebut, beliau mengatakan pendapatan keluarga akan berkurang ketika sedikit orang yang mencarinya untuk membantu pekerjaan dan permintaan kerupuk.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pendapatan Keluarga I Made Madra bisa dibilang pas-pasan karena pendapatan yang
diperolehnya dari hasil membantu-bantu orang dan dari penghasilan adiknya sebagai buruh membuat kerupuk yang sangat tidak mungkin untuk ditabung melainkan habis untuk memenuhi
kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan hari raya. Selain itu ada pula pengeluaran untuk biaya air sebesar 30 ribu per bulan, dan biaya listrik sebesar 50 ribu per bulan.
a. Kebutuhan sehari-hari
Kebutuhan sehari-hari yang rutin dipenuhi oleh keluarga Bapak I Made Madra adalah kebutuhan makan dan minum, kebutuhan tersebut biasanya dipenuhi dari hasil pendapatan beliau
dan adik beliau, pendapatan tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
Kebutuhan sehari-hari keluarga bapak I Made Madra adalah membeli lauk pauk, beras,
dan minum . Ni Ketut Sukerti mengatakan untuk makan sehari-hari keluarga dapat menghabiskan kurang lebih dua puluh
ribu rupiah, dan sisa pendapatan keluarga digunakan untuk biaya mebanten sehari-hari dan upacara agama.
Keluarga I Made Madra mengatakan dalam waktu-waktu tertentu pengeluaran untuk makan sehari hari dapat berkurang drastis atau dapat dibilang tidak ada dana pengeluaran, hal ini
terjadi ketika tidak ada oang yang membutuhkan tenaganya sebagai buruh lepas dan sepinya permintaan kerupuk, sehingga terkadang keluarga Bapak I Made Madra meminjam uang ke
tetangga untuk membeli kebutuhan sehari – hari.
b. Kesehatan
Untuk biaya kesehatan keluarga mengatakan tidak memiliki anggaran khusus, jika sakit keluarga hanya mengandalkan Jaminan Kesehatan Bali Mandara JKBM yang disediakan oleh
pemerintah Provinsi Bali, namun untuk permasalahan kesehatan ringan seperti demam, pusing dan batuk keluarga hanya mengandalkan pengobatan tradisional yang bahannya dapat diperoleh di
sekitar rumah dan kadang hanya membeli obat diwarung-warung.