Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Buku Berbasis Web Pada PT Dunia Pustaka Jaya Bandung

(1)

v

ABSTRAK

Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Buku Berbasis Web Pada PT Dunia Pustaka Jaya Bandung

Rizky Firmansyah 10310843

Teknologi informasi merupakan salah satu teknologi yang sedang berkembang dengan pesat pada saat ini. Dengan kemajuan teknologi informasi, pengaksesan terhadap data atau informasi yang tersedia berlangsung dengan cepat, efisien serta akurat. Berbagai cara yang dapat dilakukan dalam mencapai keberhasilan dan kesuksesan suatu perusahaan. Strategi yang diterapkan perusahaan untuk tiap – tiap bidang di dalamnya pun berbeda – beda, mulai dari bagian produksi, distribusi, penjualan, maupun promosinya.

Target perusahaan yang akan dicapai oleh suatu perusahaan tentunya harus didukung dengan adanya suatu strategi yang tepat agar perusahaan dapat mengalami peningkatan kualitas usahanya. Untuk menganalisa strategi yang diterapkan oleh PT Dunia Pustaka Jaya yaitu dengan menggunakan metode FAST (Framework for The Application of Sistem Thinking) adalah salah satu metode yang dapat digunakan dalam analisis berbagai kebutuhan dan persyaratan sebuah sistem baru dalam perancangan aplikasi berbasis website penjualan buku yang akan dibuat. Pertama adalah fase ruang lingkup, analisis masalah, analisis persyaratan, desain logis, analisis keputusan, desain fisik dan integrasi, konstruksi dan pengujian. Aplikasi yang dibuat berupa sebuah prototype.

Pada pembuatan aplikasi ini peneliti menggunakan software Wordpress yang dimana aplikasi ini sangat mudah digunakan bagi peneliti, selain mudah toolsnya pun lengkap. Wordpress disebut juga sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. yang mana kedua bahasa program tersebut merupakan jenis perangkat lunak sumber terbuka (open source software).

Dengan menggunakan aplikasi tersebut diharapkan dapat meminimkan permasalahan-permasalahan pengolahan data pembelian maupun data penjualan yang ada pada PT Dunia Pustaka Jaya.


(2)

Bab 1

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang Masalah

Sejak tahun 1968, dunia penerbitan buku di Indonesia sangat muram. Jumlah penerbit yang semula mencapai 400 lebih, anjlok secara drastis dalam Kongres IKAPI 1973 di Jakarta menjadi tinggal sekitar 80 saja. Banyak yang gulung tikar atau mengalihkan usahanya ke bidang yang lain. Buku yang terbit lebih banyak berupa komik dan bacaan jenis hiburan yang mengarah ke pornografi. Keadaan ini membuat prihatin setiap orang yang sadar akan fungsi buku dalam kehidupan masyarakat.

Hari ini 47 tahun kemudian, keadaan tersebut menjadi semakin buruk. Semakin menurunnya minat baca generasi muda saat ini memperburuk keadaan tersebut. Di sisi lain, media cetak menghadapi tantangan baru yang belum pernah ada sebelumnya seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi media online. Perusahaan-perusahaan penerbitan sendiri nampaknya lambat dalam beradaptasi dengan perkembangan tersebut.

Hal ini terjadi pula pada perusahaan yang Peneliti teliti. PT Dunia Pustaka Jaya di Bandung, semenjak berdiri tahun 1971, tidak memiliki divisi khusus yang bergerak dalam penjualan buku secara online. Padahal seharusnya inisiatif untuk melakukan hal tersebut harus segera dilakukan untuk menjawab tantangan perkembangan teknologi saat ini.

Dalam menjual produknya, PT Dunia Pustaka Jaya masih menggunakan cara konvensional seperti dari mulut ke mulut sehingga pemasaran produk dan layanannya masih belum optimal. Dengan masalah yang dihadapi oleh PT Dunia Pustaka Jaya, dibutuhkan sebuah penjualan berbasis web. Sistem ini merupakan salah satu jawaban dari permasalahan di atas. Pelanggan akan dapat mengakses informasi produk buku yang dibutuhkan kapan saja dan di mana saja. Dengan demikian, PT Dunia Pustaka Jaya dapat memperluas jangkauan pemasaran tanpa harus menghabiskan banyak waktu.


(3)

Maka dari itu penelitian akan membuat suatu sistem informasi penjualan buku berbasis web dengan menggunakan software pendukung yaitu Wordpress dimana sebuah aplikasi sumber terbuka (open source) yang sangat populer digunakan sebagai mesin blog (blog engine). WordPress dibangun dengan bahasa pemrograman PHP dan basis data (database) MySQL. yang mana kedua bahasa program tersebut merupakan jenis perangkat lunak sumber terbuka (open source software). Karena keuntungan menggunakan WordPress terkenal dengan kemudahan membuat situs tanpa perlu memikirkan kode-kode rumit PHP, HTML dan CSS, dan hanya fokus ke masalah publikasi konten.

Oleh karena itu pula, dalam penelitian ini, peneliti mengambil judul “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Penjualan Buku Berbasis Web Pada PT Dunia Pustaka Jaya Bandung”. 1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah bagaimana menganalisis kebutuhan dan merancang aplikasi website penjualan buku di PT Dunia Pustaka Jaya?

Perancangan aplikasi website ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dari konsumen agar isi dan fitur dari aplikasi website yang akan dibuat dapat mengakomodir kebutuhan konsumen tersebut.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dari pengguna yang akan menggunakan aplikasi website penjualan buku.

2. Membuat website penjualan buku untuk memperluas jangkauan pemasaran tanpa harus menghabiskan banyak waktu bagi perusahaan.

1.4. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah yang digunakan antara lain:

1. Perancangan dari sistem informasi produk dan layanan berbasis web tersebut dirancang dengan menggunakan perangkat lunak Wordpress dimana fitur dan tools yang didalamna dapat memudahkan admin.


(4)

2. Website penjualan buku ini masih menggunakan local server, karena masih dalam pengembangan dari perusahaan.

3. Belum ada sms gatway karena masih dalam pengembangan dari perusahaan.

1.5. Sistematika Penulisan Laporan Lembar Pengesahan

Lembar Pernyataan Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Gambar Daftar Tabel Daftar Lampiran

Bab 1 Pendahuluan

Berisikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan tugas akhir.

Bab 2 Landasan Teori

Berisikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian tugas akhir.

Bab 3 Metodologi Penelitian

Berisikan metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian tugas akhir berupa gambar flow chart beserta penjelasan langkah-langkah pemecahan masalah dari flow chart tersebut.

Bab 4 Analisis Persyaratan dan Batasan

Berisikan langkah-langkah awal dalam menganalisis persyaratan, batasan, peluang, masalah, dan kebutuhan dari sebuah perancangan aplikasi website yang akan dibuat. Terdiri dari lima langkah yaitu fase ruang lingkup, fase analisis masalah, fase analisis persyaratan, fase desain logis, dan fase analisis keputusan.


(5)

Bab 5 Desain Fisik dan Integrasi

Berisikan tahap mendesain awal dari tampilan dan struktur menu dari aplikasi website dimana struktur dan desain aplikasi disesuaikan dengan hasil analisis yang telah dilakukan pada tahap analisis persyaratan dan barasan. Desain awal ini dibuat dengan menggunakan software Ms. Visio 2013.

Bab 6 Implementasi

Bab implementasi berisikan tahap dalam mengimplementasikan desain awal yang telah dibuat ke dalam pembangun aplikasi wordpress dari hasil fase analisis keputusan dan sesuai dengan batasan yang telah ditentukan.

Bab 7 Kesimpulan dan Saran

Berisikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan tujuan awal penelitian serta saran-saran yang dapat menjadi masukan di masa yang akan datang


(6)

Bab 2

Landasan Teori

2.1. Pengertian Pemasaran

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan

social. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah “memenuhi kebutuhan

dengan cara menguntungkan”. Ketika ebay menyadari bahwa orang tidak menemukan beberapa barang yang paling mereka inginkan, perusahaan tersebut menciptakan lelang online. Ketika IKEA menyadari bahwa orang mengiginkan perabot murah. Dua perusahaan ini menunjukan kecerdasan pemasaran mengubah kebutuhan pribadi atau social menjadi peluang bisnis yang menguntungkan. America Marketing Associaion (AMA) menawarkan definisi formal sebagai berikut: Pemasaran adalah suatu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberikan nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya. Menangani proses pertukaran ini membutuhkan banyak kerja dan keterampilan. Managemen pemasaran terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial berpikir tentang cara-cara intuk mencapai respons yang diinginkan pihak lain. (Kotler P dan Kevin Lane Koller, 2009)

2.1.1. 10 Tipe Entitas yang Dipasarkan

Orang-orang pemsaran memasarkan 10 tipe entitas seperti: barang, jasa, acara, pengalaman, orang, tempat, property (hak kepemilikan), organisasi, dan ide. Seperti contoh dibawah ini:

a. Barang

Barang-barang fisik merupakan bagian terbesar dari usaha produksinya dan pemasaran kebanyakan negara. Setian tahun, perusahaan-perusahaan AS saja memasarkan miliyaran produk makanan segar, kalengan, kemasan, dan beku, selain itu juga jutaan mobil, kulkas, televise, mesin, dan berbagai pilar ekonomi modern lainnya. Berkat internet, bukan hanya perusahaan yang memasarkan barang, bahkan individu pun dapat memasarkan baraang secara efektif.


(7)

b. Jasa

Ketika ekonomi maju, semakin besar porsi aktivitas ekonomi yang berfokus [ada produk jasa. Perekonomian AS kini terdiri perpaduan produksi jasa dan barang dengan perbandingan 70-30. Jasa mencakup pekerjaan maskapai udara, hotel, perusahaan penyewaan mobil, tukang pangkas dan salon, tenaga perbaikan & pemeliharaan, dan akuntan, banker, pengacara, insinyur, dokter, programmer piranti lunakm dan konsultan manajemen. Banyak tawaran pasar yang terdiri dari perpaduan antara barang dan jasa. Di restoran makanan cepat saji, misalna, pelanggan mengkonsumsi baik produk maupun jasa.

c. Acara

Pemasar memprmosikan acara berdasarkan waktu, seperti pameran dagang, pertunjukan seni, dan ulang tahun perusahaan. Acara olahraga dunia seperti Olimpiade dan piala dunia dipromosikan secara agresif baik kepada perusahaan maupun penggemar.

d. Pengalaman

Dengan memadukan beberapa jasa dan barang, sebuah perusahaan dapat menciptakan,

memamerkan, dan memasarkan pengalaman. Walt Disney World’s Magic Kingdom merupakan

contoh pemasaran pengalaman saat ini, dengan mengizinkan pelanggan mengunjungi kerajaan peri, kapal bajak laut, atau rumah hantu. Ada juga pasar untuk pengalaman khusus, seperti menghabiskan satu minggu di kamp baseball, bermain dengan legenda-legenda baseball yang telah pension, menjadi konduktor Chicago Symphony Orchestra selama lima menit, atau mendaki gunung Everest.

e. Orang

Pemasaran selebriti adalah bisnis yang besar, artis, musisi, CEO, dokter, pengacara, dan ahli keuangan kelas atas, dan professional lainnya dibantu para pemasar selebriti. Beberapa orang telah melakukan pekerjaan pemasaran sendiri-pikiran David Beckham, Operah Winfrey, dan Rolling


(8)

Stones. Konsultan manajemen Tom Peters yang juga ahli dalam self-branding menganjurkan agar

setiap orang menjadikan dirinya sebuah “merek”.

f. Tempat

Kota, Negara bagian, kawasan, dan seluruh bangsa bersaing secara aktif untuk menarik turis, pabrik, kantor pusat perusahaan, dan pemukiman baru. Pemasar tempat mencakup spesialis pengembangan ekonomi, agen real estate, bank komersial, asosiasi bisnis local, serta agen periklanan dan hubungan masarakat. Las Vegas Convention & Tourism Authority menghabiskan

sekitar $80 juga untuk kampanye iklan yang provokatif. “Apa yang Terjadi disini, Tersimpan di sini”. Kembali ke akarna sebagai “tempat bermain orang dewasa”, Las Vegas berharap kampanye

tersebut meningkatkan jumlah pengunjung dari 37,4 juta pada tahun 2004 menjadi 43 juta pada tahun 2009.

g. Properti

Properti adalah hak kepemilikan tak berwujud atas property yang sebenarnya (real estate) atau property finansial (saham dan obligasi). Properti dibeli dan dijual, dan pertukaran ini membutuhkan pemasaran. Agen real estate bekerja untuk pemilik atau penjual prperti, mereka bisa juga membeli dan menjual real estate untuk pemukiman maupun untuk perdagangan. Perusahaan investasi dan bank memasarkan sekuritas kepada investor Institusinal maupun individual.

h. Organisasi

Organisasi secara aktif bekerja untuk membangun citra yang kuar, disukai, dan unik di benak

publiknya. Di inggris, program pemasaran “Every Little Helps” Tesco mencerminkan perhatian

pemasar makanan tersebut terhadap detail dari segala hal yang dilakukannya, di dalam maupun diluar tko di masyarakat dan lingkungan. Kampanye tersebut telah menempatkan Tesco dipuncak Industri rantai supermarket di inggris. Universitas museum, organisasi pertunjukan seni, dan organisasi nirlaba menggunakan pemasaran untuk meningkatkan citra public mereka dan bersaing untuk mendapatkan khalayak dan dana.


(9)

Informasi adalah apa yang dihasilkan, dipasarkan, dan didistribusikan oleh buku, sekolah, dan produk universitas dengan harga tertentu kepada orang tua, siswa, dan komunitas. Majalah seperti Road and Track, PC World, dan Vogue masing-masing memasok informasi tentang mobil, computer, dan dunia mode. Produksi pengemasan, dan distribusi informasi adalah beberapa industry besar dalam masyarakat. Bahkan perusahaan-perusahaan yang menjual produk fisik berusaha untuk menambahnilai melalui penggunaan informasi. Misalnya, CEO Siemens Medical

System, Tom McCausland, mengatakan, “(produk kami) bukan semata-mata sinar-X atau MRI, melainkan informasi, bisnis kami benar-benar teknologi informasi layanan kesehatan, dan produk akhir kami sebenarnya adalah catatan pasien elektronik:: infrmasi tentang uji laboratorium,

patologi, obat, dan juga dikte suara.”

j. Ide

Setiap penawaran pasar mengandung sebuah ide/ gagasan dasar. Charles Revson dari Revln pernah

mengamati: “Di pabrik, kami membuat kosmetik; ditoko kami menjual harapan.” Prduk dan jasa adalah landasan untuk menghasilkan ide seperti “Teman Tidak Membiarkan Temannya

Mengemudi dalam Keadaan Mabuk” dan “Pikiran Tidak Boleh Disia-siakan.” k. Orang yang Memasarkan

Pemasar dan Prospek pemasar (marketer) adalah seseorang yang mencari respons-perhatian, pembelian dukungan, sumbangan-dari pihak lain ang disebut prospek (prospect). Kita menyebut kedua pihak tersebut pemasar. Pemasar memang terampil dalam menstimulasi permintaan akan prooduk perusahaan mereka, namun pandangan tersebut terlalu sempit untuk menggambarkan tugas mereka. Seperti para professional dalam bidang produksi dan logistic bertanggung jawab atas managemen pasokan, pemasar bertanggung jawab atas manajemen permintaan. Manager pemasaran berusaha mempengaruhi tingkat, waktu, dan kmposisi permintaan untuk mencapai tujuan organisasi. (Kotler P dan Kevin Lane Koller, 2009)

2.2. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut Henry C. Lucas yang dikutip dari skripsi Sandiar Hadi yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasis Web Pada Fungky Distro Yogyakarta bahwa sistem informasi adalah suatu prosedur-prosedur yang diorganisasikan bila


(10)

mana dieksekusi menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengendalian didalam organisasi.

Pengertian sistem informasi menurut John F. Nash dan Martin B. Robert Henry C. Lucas yang dikutip dari skripsi Sandiar Hadi yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasis Web Pada Fungky Distro Yogyakarta adalah suatu kombinasi dari orang-orang, fasilitas teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar untuk pengambilan keputusannya yang cerdik.

Menurut Robert A. Leitch Henry C. Lucas yang dikutip dari skripsi Sandiar Hadi yang berjudul Analisis dan Perancangan Sistem PemasaranBerbasis Web Pada Fungky Distro Yogyakarta bahwa sistem informasi adalah suatu system didalam organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat menejerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.

2.3. Analisis Sistem

Analisis sistem adalah sebuah teknik dalam memecahkan suatu permasalahan dengan cara menguraikan sebuah sistem menjadi bagian-bagian komponen. Sistem yang diurai tersebut bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana performasi komponen sistem tersebut saling bekerja dan berinteraksi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan zaman, pengertian analisis sistem berkembang menjadi sebuah istilah yang mendeskripsikan langkah-langkah awal dalam pengembangan suatu sistem.

Terdapat banyak pendekatan yang dapat dilakukan dalam memecahkan masalah begitu pula dalam melakukan analisis sebuah sistem. Pendekatan analsis sistem yang populer antara lain:

1. Analisis terstruktur 2. Teknik informasi 3. Discovery prototyping 4. Analisis berorientasi objek


(11)

Keempat pendekatan tersebut termasuk ke dalam pendekatan analisis model driven. Pendekatan analisis model driven merupakan pendekatan dalam pemecahan masalah yang lebih pada menggunakan gambar (visual) model sistem dalam mengkomunikasikan masalah, persyaratan, dan solusi. Gambar yang digunakan juga bertujuan untuk mendokumentasikan dan memvalidasi sistem yang ada atau yang akan diusulkan. (Ningdiah Asella Niken Chatrine, 2014)

2.3.1. Discovery Prototyping

Discovery prototyping adalah membangun model kerja kecil dari persyaratan para pengguna atau desain yang diusulkan untuk sistem informasi. Tipe prototyping ini biasanya merupaka desain teknik desain, tapi pendekatannya dapat diaplikasikan lebih awal dalam siklus hidup pengembangan sistem untuk melakukan penemuan fakta dan analisis persyaratan. Proses membangun sebuah prototipe untuk maksud mengidentifikasi persyaratan sering disebut discovery prototyping/ prototiping penemuan.

Prototyping penemuan sering diaplikasikan pada proyek pengembangan sistem, terutama dalam kasus dimana tim pengembangan memiliki masalah untuk mengidentifikasi persyaratan sistem. Filosofinya adalah para pengguna akan mengenali persyaratan mereka saat mereka melihatnya. Memang penting bahwa prototipe dikembangkan secara cepat sehingga dapat digunakan selama proses pengembangan. (Whitten Jeffery. L, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.Dittman, 2004)

2.3.2. FAST (Framework for The Application of Sistem Thinking)

Ningdiah Asella Niken Chatrine menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis Dan Perancangan Aplikasi Mobile Learning Di Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia yang dikutip pada buku Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6 bahwa metode FAST menjelaskan langkah-langkah dalam mengidentifikasi dan mengevaluasi berdasarkan permasalahan, kesempatan atau peluang, hambatan yang ada, dan berbagai kebutuhan sehingga pada akhirnya dapat diusulkan perbaikan dan untuk sistem yang akan dikembangkan.

FAST tidak seperti metodologi lainnya karena tidak bersifat preskriptif atau tidak bergantung pada ketentuan resmi yang berlaku. Metode ini merupakan kerangka cerdas yang cukup fleksibel untuk menyediakan tipe proyek dan stategis serta memiliki banyak kemiripan dengan metodologi lain.


(12)

(13)

Gambar 2.1. Diagram

Konteks Analisis Sistem (sumber)

2.3.2.1. Definisi Lingkup (Scope Definition)

Fase pertama proyek yang umum adalah definisi lingkup. Ada dua tujuan dari definisi lingkup.

Pertama, ia menjawab pertanaan, “Apakah proek ini pantas diperhatikan?” kedua, dan

mengasusmsikan bahwa masalah tersebut memang pantas diperhatikan, ia menentukan ukuran dan batasan-batasan proyek, visi proek, semua batasan atau limit, partisipan proyek yang dibutuhkan, dan akhirnya, anggaran dan jadwal.

Dengan diberikan masalah awal dan pernyataan lingkup untuk proyek, analis dapat menyediakan staf untuk tim proyek, memperkirakan anggaran pengembangan, dan meyiapkan jadwal untuk fase-fase sisa. Pada akhirnya sistem setuju dengan lingkup, anggaran, dan jadwal proyek yang diusulkan, atau mereka harus mengurangi lingkup (untuk mengurangi biaya dan waktu) atau membatalkan proyek. (Whitten Jeffery. L, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.Dittman, 2004)

2.3.2.2. Analisis Masalah (Problem Analysis)

Selalu ada sistem, tanpa menghiraukan apakah sistem tersebut menggunakan teknologi informasi. Fase analysis masalah memperlajari sistem ang ada dan menganalisa temuan-temuan untuk menyediakan tim proyek dengan pemahaman yang lebih mendalam akan masalah-masalah yang memicu proyek.


(14)

Prasyarat analisis masalah adalah lingkup dan persyaratan masalah seperti didefinisikan dan disetujui dalama fase analisis lingkup. Produk jadi fase analisis masalah adalah satu set tujuan perbaikan sistem yang diperoleh dari pemahaman menyeluruh terhadap masalah-masalah bisnis. Tujuan-tujuan ini tidak mendefinisikan input, output, atau proses, melaikan mendefinisikan kriteria bisnis tempat semua sistem baru akan dievakuasi. Misalnya, kita dapat mendefinisikan sebuah tujuan perbaikan sistem sebagai berikut:

 Mempercepat waktu antara pemrosesan pesanan dan pengapalan menjadi tiga hari.

 Mengurangi kerugian kredit bermasalah sampai 45 persen.

 Meesuaikan dengan persyaratan-persyaratan kualifikasi federal bantuan finansial pada 1 januari. (Whitten Jeffery. L, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.Dittman, 2004)

2.3.2.3. Analsis Persyaratan (Requirement Analysis)

Ningdiah Asella Niken Chatrine menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis Dan Perancangan Aplikasi Mobile Learning Di Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia yang dikutip pada buku Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6 bahwa definisi, prioritas, dan persyaratan bisnis terdapat pada fase analisis persyaratan. Fase analisis persyaratan merupakan salah satu fase yang paling penting dalam proses pengembangan sistem. Jika kita salah mendefinisikan persyaratan yang dibutuhkan oleh pengguna maka akan berakibat ketidakpuasan dari pengguna dan proses perbaikan akan memakan waktu dan biaya yang lebih banyak lagi.

Peneliti atau analis mendekati pengguna sistem dan mencari tahu apa saja yang mereka perlukan dan butuhkan dari sistem baru yang akan dikembangkan. Informasi mengenai keperluan dan kebutuhan pengguna sistem didapatkan melalui wawancara, penyebaran kuesioner atau pertemuan yang terfasilitasi. Persyaratan yang telah dikumpulkan dari pengguna kemudian disusun dalam sebuah prioritas dengan tujuan jika jadwal proyek sempit, prioritas persyaratan dapat dijadikan ruang lingkup proyek dan dapat dijadikan untuk mendefinisikan ulang desain dan konstruksi untuk versi bertahap produk sistem. Fase analisis persyaratan biasanya memiliki tugas sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi dan menyatakan persyaratan sistem.

2. Membuat prioritas sistem

3. Memperbaharui atau mempehalus rencana proyek. 4. Mengkomunikasikan pernyataan persyaratan.


(15)

Terdapat dua jenis persyaratan yang diterjemahkan dalam fase analisis persyaratan yaitu: 1. Persyaratan fungsional

Persyaratan fungsional merupakan deskripsi mengenai aktivitas, layanan dan fungsi yang harus disediakan oleh sebuah sistem. Contoh persyaratan fungsional adalah daftar input, proses, output dan data yang dibutuhkan untuk memenuhi sasaran.

2. Persyaratan non fungsional

Persyaratan nonfungsional adalah deskripsi mengenai fitur, fasilitas, karakteristik dan batasan lainnya yang menentukan apakah sistem yang dibuat memuaskan atau tidak. Persyaratan fungsional biasanya dapat diidentifikasi menggunakan kerangka PIECES seperti tabel dibawah ini.

Tabel 2.1. Klasifikasi PIECES pada Persyaratan Sistem Tipe Persyaratan

Nonfungsional Keterangan

Performa (Performance)

Persyaratan performa mempresentasikan performa sistem yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna.

-Throughput apa yang bisa diterima? -Response time apa yang bisa diterima?

Informasi (Information)

Pernyataan informasi menperesentasikan informasi yang sangat penting bagi pengguna dalam konteks isi, timeline, akurasi, dan format. Apa kegunaan input dan output? Kapan keduanya harus terjadi?

-Data apa yang harus disimpan? -Harus seperti apa informasi saat ini? -Apa antar muka untuk sistem eksternal? Ekonomi

(Economic)

Persyaratan ekonomi kebutuhan akan sistem untuk mengurangi biaya atau meningkatkan laba.


(16)

-Bagian mana dari sistem yang biayanya harus dikurangi?

-Seberapa banyak biaya harus dikurangi atau laba harus ditingkatkan?

-Ada batasab anggaran?

-Apa timetable untuk pengembangan?

Kontrol dan Keamanan

(Control)

Pesyaratan kontrol mempresentasikan lingkungan dimana sistem harus beroperasi, tipe, dan tingkatan keamanan yang harus disediakan.

-Haruskah akses ke sistem atau informasi di control?

-Apa persyaratan provasi?

-Apakah kekritisan data yang mutlak diperlukan memang dibutuhkan untuk penanganan khusus seperti backup, offsite storage terhadap data?

Efisiensi (Efficiency)

Persyaratan efisiensi mempresentasikan perlunya sistem untuk menghasilkan output dengan tingkat ketidakefisiensian minimal.

-Apakah langkah-langkah duplikasi pada proses harus dieliminasi?

-Apakah ada cara untuk mengurangi ketidakefisienan dalam cara sistem menggunakan sumber daya?

Pelayanan (Service)

Persyaratan pelayanan mempresentasikan kebutuhan agar sistem menjadi reliable, flesibel, dan dapat diperluas.

-Siapa yang akan menggunakan sistem dan dimana mereka akan ditempatkan?

-Apakah ada perbedaan tipe pengguna? -Apa faktor manusia yang tepat?

-Apa alat dan materi pelatihan yang dimasukan ke dalam sistem?

-Apa alat dan materi pelatihan untuk dikembangkan dan dipelihara secara terpisah


(17)

dari sistem, seperti program atau database CBT stand alone?

-Apa persyaratan reliabilitas/availabilitas? -Bagaimana sistem akan dikemas dan

didistribusikan?

Dokumentasi apa yang dibutuhkan?

Pada proses penemuan persyaratan terdapat teknik penemuan fakta. Salah satu teknik penemuan fakta yang dapat digunakan adalah survey melalui kuesioner. Dengan kuesioner, fakta dari sejumlah besar responden dapat dikumpulkan. Kuesioner merupakan sebuah dokumen yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dan pendapat dari responden.

Terdapat dua macam kuesioner yaitu kuesioner dengan format bebas dan kuesioner dengan format tetap. Kuesioner tetap bersifat lebih kaku dan biasanya responden diharuskan memilih salah satu jawaban tetapi akan lebih mudah untuk diolah dan ditabulasi. Kuesioner bebas lebih memungkinkan responden untuk memberikan jawaban lebih luas dan bebas.

Kelebihan dari penggunaan kuesioner antara lain:

1. Kuesioner dapat dijawab dengan waktu yang cepat dan disesuaikan dengan waktu yang responden miliki.

2. Untuk mengumpulkan dari sejumlah besar responden biaya yang dikeluarkan untuk membuat kuesioner relatih murah.

3. Responden lebih memungkinkan untuk memberikan jawaban yang nyata karena kuesioner tidak mengharuskan pencantuman nama.

4. Jawaban dari responden dapat diolah dan dianalisis dengan lebih cepat.

Kekurangan dari kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Analis tidak memiliki kesempatan untuk membaca bahasa tubuh responden saat pengisian kuesioner.

2. Tidak ada jaminan apakah responden memperhatikan dan menjawab seluruh pertanyaan. 3. Jumlah responden yang lebih sering tidak terlalu banyak.


(18)

4. Kecenderungan kuesioner yang tidak fleksibel menyebabkan analis tidak memiliki kesempatan untuk mendapatkan informasi secara sukarela dari responden.

5. Tidak ada kesempatan analis untuk mengulang pertanyaan yang tidak dimengerti oleh responden.

6. Tidak ada kesempatan untuk mengklarifikasi jawaban yang tidak sesuai atau kurang jelas. Menyiapkan kuesioner yang bagus adalah hal yang sulit.

2.3.2.4. Desain Logis (Logical Design)

Ningdiah Asella Niken Chatrine menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis Dan Perancangan Aplikasi Mobile Learning Di Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia yang dikutip pada buku Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6 menyatakan bahwa desain logis merupakan proses dalam menterjemahkan berbagai persyaratan sebuah sistem ke dalam suatu model sistem tetapi hanya menggambarkan persyaratan bisnis saja bukan desain teknik atau implementasi dari persyaratan tersebut. Desain logis menggambarkan persyaratan dengan menggunakan struktur data, proses bisnis, aliran data, dan antar muka dengan pengguna serta mensahkan persyaratan tersebut berdasarkan fase sebelumnya yaitu fase analisis persyaratan.

Tugas-tugas yang terdapat di dalam fase desain logis biasanya terdiri dari: 1. Menstruktur persyaratan fungsional.

2. Prototype persyaratan fungsional. 3. Validasi persyaratan fungsional. 4. Menentukan penerimaan test case.

Salah satu model sistem yang paling sering digunakan adalah use case diagram. Use case diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan berbagai macam interaksi anatara aktivitas, dan pelaku yang terdapat di dalam sebuah sistem. Secara grafis, use case menggambarkan siapa yang akan menggunakan sistem tersebut.

Terdapat tiga buah unsur utama yang terdapat di dalam use case diagram antara lain: 1. Use case (Urutan Langkah/Skenario)


(19)

Use case merupakan urutan dari langkah-langkah yang saling terkait secara tindakan dengan tujuan untuk melengkapi tugas bisnis tunggal. Use case merupakan hasil dari persyaratan fungsional yang telah disusun kembali menjadi banyak sistem yang lebih kecil.

UseCase1

Gambar 2.2. Contoh Simbol Use case dalam Diagram Use case 2. Actor (Pelaku)

Pelaku merupakan individu yang perlu berinteraksi dan menginisiasi kegiatan di dalam sebuah sistem untuk melakukan pertukaran informasi. Terdapat empat tipe dari pelaku di dalam diagram use case, yaitu:

a. Pelaku bisnis utama. b. Pelaku sistem utama. c. Pelaku server eksternal. d. Pelaku penerima eksternal.

Actor1

Gambar 2.3. Contoh Simbol Actor dalam Diagram Use case 3. Relationship (Hubungan)

Hubungan yang terdapat di dalam diagram use case berbeda-beda tergantung pada penggunaannya. Jenis hubungan tersebut adalah:

a. Association (Gabungan)

Hubungan antara actor dan satu use case atau aktivitas yang menggambarkan interaksi antara keduanya.


(20)

Hubungan ini berfungsi untuk mempermudah dalam memahami use case jika sebelumnya terlalu rumit dengan mengekstrak langkah yang lebih komplek ke dalam use case tersendiri.

c. Uses/Include

Satu atau lebih use case yang melakukan berbagai langkah fungsional yang identik. Langkah tersebut biasanya disebut dengan abstrak yang mempresentasikan suatu betuk penggunaan ulang yang baik untuk mengurangi kejadian berulang.

d. Depend on (Tergantung Pada)

Menggambarkan hubungan dimana use case yang satu bergantung pada use case yang lain dalam aktivitas atau interaksinya.

«uses» «extends»

Gambar 2.4. Contoh Simbol Relationship dalam Diagram Use case

2.3.2.4.1. Dekomposisi Diagram

Dekomposisi diagram adalah kegiatan menguraikan sistem menjadi sub sistem, proses, dan sub proses komponennya. Tiap tingkatan abstraksi menampilkan detail lebih banyak atau lebih sedikit (sebagaimana yang diinginkan) mengenai keseluruhan sistem atau subset sistem tersebut. Diagram dekomposisi yang juga dinamakan bagan hierarki, menunjukan dekomposisi fungsional top down dan struktur sistem. Diagram dekomposisi pada dasarnya adalah alat perencanaan untuk model proses yang lebih detail, yang disebut diagram aliran data. (Whitten Jeffery. L, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.Dittman, 2004)

2.3.2.4.2. Diagram Alir

Diagram alir adalah proses merespon input dan menghasilkan output. Data dalam pergerakan aliran data adalah data dalam pergerakan. Data aliran/flow adalah menunjukan input data ke proses atau output data dari proses. Aliran data juga digunakan untuk menunjukan pembuatan,


(21)

pembacaan, penghapusan, atau pembaharuan data dalam file atau database. (Whitten Jeffery. L, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.Dittman, 2004)

2.3.2.5. Analsis Keputusan

Ningdiah Asella Niken Chatrine menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis Dan Perancangan Aplikasi Mobile Learning Di Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia yang dikutip pada buku Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6 bahwa persyaratan dari sebuah sistem yang akan kita buat dapat digunakan untuk menentukan alternatif-alternatif yang mungkin dapat digunakan misalnya basis komputer atau teknologi. Fase analisis keputusan menuntun untuk mengenali, menganalisis, merekomendasikan, dan mengimplementasikan solusi-solusi kandidat. Penting untuk mengenali solusi-solusi kandidat sehingga didapatkan solusi-solusi yang lebih baik dari alternatif-alternatif solusi yang ada.

Pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan analisis keputusan misalnya: 1. Seberapa banyak sistem harus diotomasikan dengan teknologi informasi?

2. Haruskah kita membeli atau membangun perangkat lunak yang akan digunakan? 3. Teknologi informasi apakah yang mungkin berguna untuk aplikasi ini?

Fase analisis keputusan terletak pada bagian pengembangan dan dipicu oleh persyaratan bisnis yang tervalidasi ditambah dengan model sistem logis. Calon dari alternatif yang ada dievaluasi dengan kriteria kepraktisan teknis, kepraktisan operasional, kepraktisan ekonomis, kepraktisan jadwal, dan kepraktisan resiko.

2.3.2.7. Desain dan Intregasi Fisik (Physical Design and Integration)

Ningdiah Asella Niken Chatrine menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Analisis Dan Perancangan Aplikasi Mobile Learning Di Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia yang dikutip pada buku Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6 bahwa mentrasformasikan persyaratan bisnis ke dalam spesifikasi desain fisik yang akan memandu konstruksi sistem merupakan tujuan dari fase desain fisik dan integrasi. Beberapa persyaratan bisnis memang sudah tergambar pada fase desain logis yang menggunakan model sistem yang


(22)

dipilih analis. Fase desain fisik juga mengilustrasikan implementasi teknis dari berbagai persyaratan bisnis tersebut.

Perbedaan desain fisik dengan desain logis adalah desain fisik mewakili solusi teknik dengan spesifik sedangkan desain logis masih secara eksklusif berurusan dengan persyaratan bisnis yang terpisah dari solusi teknis. Fase desain fisik juga berhubungan dengan pandangan yang berbasis teknologi, yaitu:

1. Spesifikasi desain database fisik.

2. Proses bisnis fisik dan spesifikasi desain perangkat lunak. 3. Spesifikasi antar muka pengguna dan sistem fisik.

Terdapat dua filosofi ekstrim dari fase desain fisik, tetapi dalam pelaksanaannya kedua filosofi tersebut serikali dikombinasikan, yaitu:

1. Desain dengan spesifikasi

Model sistem fisik dan spesifikasi terinci dihasilkan sebagai serangkaian cetak biru tertulis atau komputer untuk dijadikan instruksi.

2. Desain dengan prototyping (pembuatan prototype)

Aplikasi atau subsistem yang tidak lengkap tetapi dapat berfungsi dan disempurnakan berdasarkan umpan balik dari para pengguna dan pembuat sistem lain.

2.3.2.8. Konstruksi dan Pengujian (Construction and Testing)

Setelah diberikan tingkat model dan spesifikasi desain fisik, kita dapat mulai kontruksi dan menguji komponen-komponen sistem untuk desain tersebut. Fase kontruksi dan pengujian adalah sistem fungsional yang siap untuk di implementasikan. Ada dua fase kontruksi dan pengujian aitu: 1. Membangun dan menguji sebuah sistem yang memenuhi persaratan bisnis dan spesifikasi

desain fisik.

2. Mengimplementasikan antarmuka-antarmuka antara sistem antara sistem baru dan sistem yang telah ada. Sebagai tambahan, dokumentasi final (misalnya, sistem bantuan, manual pelatihan,


(23)

dukungan help desk, intruksi control produksi) akan dikembangkan sebagai persiapan pelatihan dan operasi sistem.

(Whitten Jeffery. L, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.Dittman, 2004)

2.4. WordPress

WordPress merupakan salah satu CMS (Content Management System) yang digunakan untuk membuat sebuah blog atau website. Di dunia ini, ada berbagai macam CMS, seperti misalnya Joomla, Drupal, DotNetNuke, WordPress, Moodle, dll. Disini kita menggunakan WordPress, karena memang penggunaannya yang mudah dan juga user-friendly, WordPress bisa digunakan untuk blog pribadi maupun website perusahaan, berbeda dengan Joomla yang memang di khususkan untuk membuat website perusahaan dan Moodle di khususkan untuk pembelajaran melalui internet atau e-learning. WordPress tidak hanya digunakan di Indonesia, akan tetapi digunakan oleh para blogger di seluruh penjuru dunia dan sebagian dari mereka sudah mengetahui keunggulan maupun kemudahan yang dimiliki WordPress. Kita bisa membuat sebuah blog menggunakan wordpress baik secara online langsung (melalui www.wordpress.com) maupun melalui server lokal yang nantinya harus di upload ke sebuah web server untuk bisa dipublikasikan ke internet, tetapi jika membuat sebuah blog secara online (www.wordpress.com), kita tidak bisa sepenuhnya menggunakan fitur yang ada di dalam dashboard WordPress, misalnya jika kita membuat sebuah blog dengan WordPress versi online, itu kita tidak bisa menggunakan ataupun menambah plug-in, plug-in itu sendiri merupakan salah satu tool atau alat yang ada di dalam WordPress yang berguna untuk menambah suatu software pembantu atau fitur tambahan untuk dapat menambah dan mempercantik konten yang ada di dalam blog, dikarenakan WordPress itu sendiri merupakan CMS berbayar yang berarti kita harus membayar atau dalam kata lain membeli WordPress itu untuk bisa menggunakan seluruh fitur yang ada di dalamnya, tetapi di sisi lain, kita tidak perlu menggunakan web server kita sendiri karena jika kita membuat WordPress online, secara otomatis WordPress kita akan masuk ke dalam web server mereka, sehingga kita hanya perlu mendaftar saja. Akan tetapi jika kita membuat sebuah blog melalui WordPress versi lokal (dibuat di dalam komputer kita sendiri tanpa akses internet lalu di upload ke web server), kita bisa menggunakan fitur-fitur yang ada di dalam WordPress secara keseluruhan (data untuk membuat blog/web dengan WordPress versi lokal bisa di download di www.wordpress.org). (Rizky Vandro A.W)


(24)

2.5. MySQL

Firmansyah Rizky menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Sistem Informasi Sisdalhan PT Len Industri (Persero) Berbasis Desktop Menggunakan Bahasa Pemrograman Java yang dikutip pada buku Belajar Membuat Database. Bahwa MySQL adalah sebuah server database SQL multiuser dan multi-threaded. SQL sendiri adalah bahasa yang digunakan untuk melakukan manipulasi database mySQL. Yang menjadi server dalam MySQL adalah program daemon

‘mysqld’ dan beberapa program lain serta beberapa pustaka.

Perkembangannya disebut SQL yang merupakan kepanjangan dari Structured Query Language. SQL merupakan bahasa terstruktur yang khusus digunakan untuk mengolah database. SQL pertama kali didefinisikan oleh American National Standards Institute (ANSI) pada tahun 1986. MySQL adalah sebuah sistem manajemen database yang bersifat open source. MySQL adalah pasangan serasi dari PHP. MySQL dibuat dan dikembangkan oleh MySQL AB yang berada di Swedia.

MySQL dapat digunakan untuk membuat dan mengola database beserta isinya. Kita dapat memanfaatkan MySQL untuk menambahkan, mengubah dan menghapus data yang berada dalam database. MySQL merupakan sistem manajemen database yang bersifat relational. Artinya data-data yang dikelola dalam database akan diletakkan pada beberapa tabel yang terpisah sehingga manipulasi data akan menjadi jauh lebih cepat.

MySQL dapat digunakan untuk mengelola database mulai dari yang kecil sampai dengan yang sangat besar. MySQL juga dapat menjalankan perintah-perintah Structured Query Language (SQL) untuk mengelola database-database yang ada di dalamnya. Hingga kini, MySQL sudah berkembang hingga versi 5. MySQL 5 sudah mendukung trigger untuk memudahkan pengelolaan tabel dalam database. Pada aplikasi ini, peneliti menggunakan MySQL selain untuk memanipulasi data dengan mudah, juga bahasanya mudah dipahami.


(25)

2.6. XAMPP

Firmansyah Rizky menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Sistem Informasi Sisdalhan PT Len Industri (Persero) Berbasis Desktop Menggunakan Bahasa Pemrograman Java yang dikutip pada buku Belajar Membuat Database. bahwa kepanjangan dari XAMPP yaitu Apache, PHP, MySQL dan phpMyAdmin. XAMPP merupakan tool yang menyediakan paket perangkat lunak ke dalam satu buah paket. Dengan menginstall XAMPP maka tidak perlu lagi melakukan instalasi dan konfigurasi web server Apache, PHP dan MySQL secara manual. XAMPP akan menginstalasi dan mengkonfigurasikannya secara otomatis.

Pada aplikasi ini penyusun menggunakan XAMPP sebagai server MySQL. XAMPP merupakan

pengembangan dari LAMP (Linux Apache, MySQL, PHP and PERL), XAMPP ini merupakan project non-profit yang di kembangkan oleh Apache Friends yang didirikan Kai 'Oswalad' Seidler dan Kay Vogelgesang pada tahun 2002, project mereka ini bertujuan mempromosikan penggunaan Apache web server. untuk menjalankan XAMPP Control panel maka secara otomatis XAMPP control panel akan ditampilkan, form control panel XAMPP seperti gambar dibawah ini, dari control panel ini kita dapat mematikan atau menjalankan service yang telah terinstall.

Untuk mengaktifkan XAMPP adalah sebagai berikut: 1. Klik Start untuk Apache dan MySql


(26)

2. Berikut adalah jika XAMPP telah diaktifkan

Gambar 2.6.Konfirmasi menjalankan XAMPP Control Panel 2.7. PHPMyadmin

Firmansyah Rizky menjelaskan dalam tugas akhirnya yang berjudul Sistem Informasi Sisdalhan PT Len Industri (Persero) Berbasis Desktop Menggunakan Bahasa Pemrograman Java yang dikutip pada buku Belajar Membuat Database. Bahwa PHP My admin Merupakan salah satu program yang merupakan DBMS untuk MySQL. Selain itu PHPMyadmin juga memerlukan server apache agar bisa di buka di dalam browser windows.

Dalam Instalasi PHPMyadmin selalu disertakan dengan paket apache sehingga kalau kita ingin memakai PHPMyAdmin sebagai DBMS maka kita juga akan akan membutuhkan paket yang lainnya tersebut. Berikut adalah tampilan phpmyadmin

Pengelolaan database dengan MYSQL harus dilakukan dengan mengetikkan baris-baris perintah yang sesuai (command line) untuk setiap maksud tertentu. Jika anda ingin membuat database, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk membuat database. Jika kita ingin menghapus tabel, ketikkan baris perintah yang sesuai untuk menghapus tabel. Hal tersebut tentu cukup menyulitkan karena kita harus hafal dan mengetikkan perintahnya satu persatu.

Banyak sekali perangkat lunak yang dapat dimanfaatkan untuk mengelola database dalam MySQL, salah satunya adalah phpMyAdmin. Dengan phpMyAdmin kita dapat membuat tabel,


(27)

mengisi data dan lain-lain dengan mudah tanpa harus hafal perintahnya. Untuk mengaktifkan phpMyAdmin langkah-langkahnya adalah : yang pertama setelah XAMP kita terinstall, kita harus mengaktifkan web server Apache dan MySQL dari control panel XAMPP. Yang kedua, jalankan browser kesayangan Anda (IE, Mozilla Firefox atau Opera) lalu ketikkan alamat web berikut : http://localhost/phpmyadmin/ pada address bar lalu tekan Enter. Langkah ketiga apabila telah nampak interface (tampilan antar muka) phpMyAdmin anda bisa memulainya dengan mengetikkan nama database, nama tabel dan seterusnya.

Ini adalah tampilan pertama di phpMyAdmin

Gambar 2.7 Tampilan PHPMyAdmin pada saat pertamakali dijalankan Ketika akan membuat database dengan phpMyAdmin adalah sebagai berikut:

1. Create database dengan nama yang dikehendaki


(28)

2. Create Table dan isi berapa field yang dikehendaki

Gambar 2.9 Pembuatan table di phpMyAdmin

3. Isi field – field yang telah tadi dibuat sesuai dengan record atau data yang ada. (Firmansyah Rizky, 2010)


(29)

Bab 3

Metodologi Pemecahan Masalah

3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah

Dibawah ini merupakan flow chart pemecahan masalah dalam suatu perencanaan perancangan suatu sistem.

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Analisis Persyaratan dan Batasan Sistem: - Fase Definisi Lingkup (Scope Definition) - Fase Analisis Masalah (Problem Analysis) - Fase Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) - Fase Desain Logis (Logical Design)

- Fase Analisis Keputusan (Decision Analysis)

Perancangan Desain Sistem:

- Fase Desain Fisik (Physical Design)

Kesimpulan dan Saran

Selesai Tujuan Penelitian

Prototype: - Fase Pengujian

Penyebaran Kuesioner Observasi


(30)

3.2. Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Langkah-langkah dalam pemecahan masalah penelitian adalah sebagai berikut: 1. Observasi

Observasi perusahaan merupakan proses awal yang dilakukan peneliti di perusahaan dalam menyusun laporan tugas akhir. Pada observasi perusahan peneliti melihat langsung ke kondisi real perusahaan dan menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan keperluan penyusunan tugas akhir hingga peneliti dapat menemukan masalah yang terdapat pada perusahaan.

Pada observasi perusahaan pertama-tama peneliti datang langsung keperusahaan berdasarkan surat balasan yang peneliti terima dari perusahaan. Pada saat di perusahaan peneliti didampingi oleh manager pemasaran PT Dunia Pustaka Jaya Bandung dan peneliti bertanya tentang perusahaan sampai peneliti menemukan masalah yang terjadi di perusahan. Peneliti lalu mengajukan permasalahan yang peneliti temukan kepada manager pemasaran setelah permasalahan disetujui oleh manajer pemasaran PT Dunia Pustaka Jaya lalu peneliti menyusun laporan tugas akhir.

2. Identifikasi Masalah

Identifikasi Masalah merupakan proses penyerdehanaan masalah yang rumit dan kompleks, dirumuskan menjadi masalah yang dapat diteliti atau dicari alternatif pemecahannya. Identifikasi masalah yang didapat berdasarkan latar belakang yang dibuat sebagai berikut: Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka identifikasi masalah penelitian ini adalah bagaimana menganalisis kebutuhan dan merancang aplikasi website penjualan buku di PT Dunia Pustaka Jaya?

Perancangan aplikasi website ini akan disesuaikan dengan kebutuhan dari konsumen agar isi dan fitur dari aplikasi website yang akan dibuat dapat mengakomodir kebutuhan konsumen tersebut.


(31)

3. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis kebutuhan dari pengguna yang akan menggunakan aplikasi website penjualan buku.

2. Membuat website penjualan buku untuk memperluas jangkauan pemasaran tanpa harus menghabiskan banyak waktu.

4. Penyebaran Kuesioner

Penyebarkan kuesioner dilakukan minimal kepada 60 responden. Pada penelitian ini kuesioner diberikan kepada 60 responden konsumen dan admin PT Dunia Pustaka Jaya.

5. Analisis Persyaratan dan Batasan Sistem

Dalam menganalisis sistem yang akan peneliti buat ialah dengan menggunakan metode FAST yang dimana metode ini dimulai dari pengumpulan berbagai kebutuhan yang diperlukan untuk membuat aplikasi berbasis website ini, yang akan digunakan untuk pemasaran online di PT Dunia Pustaka Jaya. Dalam menggunakan metode FAST ada beberapa langkah analisis dari beberapa fase yaitu:

a) Fase Definisi Ruang Lingkup (Scope Definition)

Fase ini merupakan fase identifikasi masalah serta mendefinisikan ruang lingkup dari penerapan aplikasi seperti pada lingkungan pengguna aplikasi tersebut serta menggunakan batasan-batasan yang ada pada aplikasi website tersebut.

b) Fase Analisis Masalah (Problem Analysis)

Dalam fase analisis masalah perlu adanya suatu pemecahan masalah yang akan dipecahkan dalam pembuatan sistem tersebut, serta dalam fase ini diperlukan kelengkapan analisis masalah batasan yang lebih lengkap.


(32)

Didalam Fase analisis persaratan ini adanya pendataan fitur serta layanan apa saja ang diinginkan dan dibutuhkan oleh pengguna tentunya pada aplikasi website penjualan buku tersebut.

d) Fase Desain Logis (Logical Design)

Fase desain logis ini menggambarkan suatu permodelan system yang akan dibuat yang dimana telah mendapat hasil dari fase-fase sebelumna.

e) Fase Analisis Keputusan (Decision Analysis)

Pada Fase ini dibutuhkannya analisis keputusan terhadap pengguna, tentunya berdasarkan alternatif yang telah muncul dari kebutuhan pengguna, serta didalam fase analisis keputusan ini, peneliti memastikan software apa yang akan di pakai untuk membuat aplikasi website tersebut.

6. Perancangan Desain Sistem

Perancangan desain sistem ini dilakukan apabila peneliti sudah mengetahui apa-apa yang akan di rancang pada suatu website tersebut.

7. Prototype

Tahap Prototype dan pengujian aplikasi ialah diamana fase pengujian sangat dibutuhkan. Karena dengan tahap pengujian aplikasi yang telah dibuat akan diuji coba pada beberapa hasil apa-apa yang dibutuhkan konsumen.

8. Kesimpulan dan Saran

Melakukan penarikan kesimpulan penelitian secara keseluruhan berdasarkan analisis hasil pengolahan data, beserta saran-saran yang berhubungan dengan penelitian.


(33)

Bab 4

Analisis Persyaratan dan Batasan Aplikasi

4.1. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 60 orang responden untuk kemudian dievaluasi, sehingga perancangan aplikasi menjadi lebih terstruktur. Kuesioner yang dibagikan kepada responden berisikan pertanyaan-pertanyaan menyangkut pengetahuan mereka mengenai internet, pemesanan buku online, dan fasilitas pada website penjualan buku seperti apa yang mereka butuhkan untuk memudahkan mereka dalam berbelanja buku secara online.

4.2. Pengolahan Data

4.2.1. Fase Definisi Lingkup (Scope Definition)

Fase definisi lingkup menganalisis ruang lingkup, kelayakan proyek, peluang, dan batasan-batasan perancangan website.

Ruang lingkup utama dari penelitian ini adalah hasil dari aktifitas konsumen dalam mengakses internet yang dimana keinginan serta proses implementasi menjadi proses akhir dari penulisan dan usulan perancangan aplikasi yang berbasis website tersebut.

4.2.1.1. Lama Akses Internet Dalam 1 Hari

Gambar 4.1. Persentase Lama Akses Internet Dalam 1 Hari 0%

5%

60% 35%

Frekuensi lama mengakses internet dalam 1 hari

Tidak Pernah Kurang dari 1 jam 1 Sampai 2 Jam Diatas 2 Jam


(34)

Penggunaan internet saat ini sudah menjadi salah satu kebutuhan utama responden dalam keseharian mereka. Dari hasil kuesioner pada gambar 4.1 diatas menunjukan bahwa 95% (57 orang) responden menghabiskan sedikitnya lebih dari satu jam sehari saat berinternet. Hal ini bisa mengindikasikan semakin lama seseorang berselancar di dunia maya, semakin besar pula kemungkinan ia menemukan situs-situs yang belum pernah ditemui sebelumnya, seperti situs belanja buku.

4.2.1.2. Media Yang Digunakan Untuk Mengakses Internet

Gambar 4.2. Persentase Media untuk Mengakses Internet

Jenis media yang digunakan dalam mengakses internet pada gambar 4.2. menunjukan bahwa 68% (24 orang) responden menggunakan kedua media, yakni PC (Personal Computer)/Laptop dan mobile phone.

4.2.1.3. Frekuensi Berbelanja Secara Online

Gambar 4.3. Persentase Frekuensi Berbelanja Secara online 17%

13% 68%

2%

Media yang digunakan untuk mengakses internet

PC (desktop/laptop) Mobile Phone Keduanya Tidak Memilih

11%

72% 10% 7%

Frekuensi berbelanja secara online

Tidak Pernah Jarang

Kadang-kadang Sering


(35)

Gambar di atas menunjukan bahwa 72% (43 orang) responden jarang melakukan aktivitas belanja secara online, 10% (6 orang) responden memilih kadang-kadang, 7% (4 orang) responden memilih sering, dan 11% (7 orang) responden ternyata tidak pernah membeli barang secara online. Hal ini menunjukkan minat responden dalam berbelanja secara online masih minim. Maka dari hal tersebut peneliti akan menggali penyebab responden jarang membeli buku secara online.

4.2.1.4. Media Yang Digunakan Untuk Berbelanja Secara Online

Gambar 4.4. Persentase Media Yang Digunakan Untuk Berbelanja Secara Online

Persentase dari jenis media yang digunakan dalam pada gambar 4.4. menunjukan bahwa 73% (44 orang) responden menggunakan PC (Personal Computer)/Laptop, 3% (2 orang) responden menggunakan mobile phone, 14% (8 orang) menggunakan keduanya, dan sisanya 10% (6 orang) tidak memilih. Hal ini berarti responden lebih banyak menggunakan PC (Personal Computer)/Laptop untuk berbelanja secara online. Melihat besarnya pengguna media PC tersebut, dapat disimpulkan bahwa usulan perancangan aplikasi website penjualan buku akan ditujukan khusus bagi pengguna PC (Personal Computer)/Laptop.

4.2.2. Fase Analisis Masalah (Problem Analysis)

Fase analisis masalah merupakan fase dimana menganalisis suatu masalah, batasan, dan dari berbagai macam peluang atau kesempatan yang muncul dari pasar pengguna aplikasi website penjualan buku. Tujuan dari perancangan aplikasi ini juga dapat menjadi sebuah perbaikan pada website penjualan buku lainnya yang sudah ada sebelumnya. Masalah yang sering muncul yaitu sulitnya pemesanan secara online ataupun keterbatasan akses internet. Hasil dari penyebaran kuesioner masih digunakan dalam menganalsis fase ini.

73% 3%

14% 10%

Media yang digunakan untuk berbelanja secara online

PC (dekstop/laptop) Mobile phone Keduanya Tidak Memilih


(36)

4.2.2.1. Frekuenisi Berbelanja Buku Secara Online

Gambar 4.5. Frekuensi Berbelanja Buku Secara Online

Gambar di atas menunjukkan sebanyak 56% (34 orang) responden tidak pernah berbelanja buku secara online. Setelah ditelusuri alasan kenapa responden tidak pernah berbelanja buku secara online, ternyata sebanyak 60% (36 orang) responden mengalami kesulitan dengan cara pemesanannya. Maka dari itu, peneliti akan membuat website penjualan buku yang cara memesan bukunya (how to order) dibuat semudah mungkin bagi para pengunjung website penjualan buku.

Gambar 4.6. Alasan Tidak Pernah Memesan Buku Secara Online 4.2.3. Fase Analisis Persyaratan (Requirement Analysis)

Analisis persyaratan sistem menganalisis apa saja yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan oleh pengguna dari sebuah sistem yang akan dibuat, sehingga masalah mengenai website penjualan buku ini bisa diminimalisasi. Berbagai kebutuhan dari pengguna dikumpulkan dan disusun berdasarkan prioritas yang paling penting, diinginkan, dan memungkinkan untuk direalisasikan

56% 32%

10% 0%

2%

Frekuensi berbelanja buku secara online

Tidak pernah Jarang

Kadang-kadang Sering

Tidak Memilih

28%

60% 12%

Alasan Tidak Pernah Berbelanja Buku Secara Online

Tidak Punya Akses Internet

Sulitnya Dalam Pemesanan Lainnya


(37)

dalam sistem. Fase analisis persyaratan ini terdiri dari dua bagian yaitu persyaratan fungsional dan non fungsional.

Tidak semua keinginan dari responden yang akan menjadi pengguna dapat direalisasikan dalam aplikasi website ini karena perlunya persetujuan dari perusahaan mengenai privasi yang harus tetap dijaga.

4.2.3.1. Persyaratan Fungsional

Persyaratan fungsional mengidentifikasi apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan dan sasaran dari sebuah sistem dan layanan apa saja yang harus disediakan oleh sistem. Persyaratan fungsional dalam perancangan aplikasi website penjualan buku ini meliputi fitur-fitur apa saja yang akan disediakan di dalamnya.

Dalam penyebaran kuesioner pada responden, peneliti memberikan beberapa pertanyaan untuk melengkapi kebutuhan responden agar aplikasi website penjualan buku tersebut sesuai dengan keinginan responden, antara lain:

Preferensi tampilan website penjualan buku yang responden pilih adalah antarmuka penuh gambar sebanyak 68%(41 orang) responden , 20%(12 orang) responden memilih minimalis (sedikit gambar) dan 9%(5 orang) responden memilih lainnya.

Gambar 4.7. Preferensi Tampilan Website yang Disukai 20%

68% 9% 3%

Preferensi Tampilan website yang disukai

Minimalis (Sederhana sedikit gambar) Antar muka penuh gambar

Lainnya Tidak Memilih


(38)

Sebelum membeli sebuh buku, responden menginginkan informasi mendetail tentang buku seperti apa yang akan mereka beli. Hal ini terlihat dari gambar di bawah ini, di mana sebanyak 88% (53 orang) responden memilih Ya, dan selebihnya 11%(8 orang) responden memilih Tidak.

Gambar 4.8. Informasi Buku Mendetail Sebelum Membeli

Berdasarkan hasil kuesioner pula, dapat diketahui bahwa sebanyak 85% (51 orang) responden setuju terhadap perlunya fitur menampilkan buku terbaru yang dapat memudahkan responden dalam mengetahui buku apa saja yang teranyar di website penjualan buku ini.

Gambar 4.9. Perlunya Daftar Buku Terbaru Pada Website

Selain responden menginginkan fitur website yang dapat menampilkan buku terbaru pada website, responden pun memerlukan fitur yang dapat menampilkan daftar buku terpopuler. Hal tersebut terlihat pada gambar 4.12. yang menyebutkan bahwa 77% (46 orang) responden menjawab Ya, dan selebihnya 23% (14 orang) memilih Tidak.

88% 9%

3%

Informasi Buku Mendetail Sebelum Membeli

Ya Tidak

Tidak Memilih

85% 12% 3%

Perlunya Daftar Buku Terbaru Pada Website

Ya Tidak


(39)

Gambar 4.10. Perlunya Daftar Buku Terpopuler

Gambar 4.11. Perlunya fitur pengiriman buku kepada kerabat/orang lain pada website

Hasil dari pengumpulan kuesioner yang terdapat pada gambar 4.13. adalah sebanyak 82% (49 orang) responden memerlukan fitur pengiriman buku kepada kerabat/orang lain pada website. Selain memudahkan cara pengiriman, responden juga menginginkan fitur proses pengecekan (tracking) dalam posisi pesanan setiap saat. Hal ini terlihat pada gambar 4.14. bahwa 88%(49 orang) responden memilih Ya dan 18%(11 orang) responden memilih Tidak.

Gambar 4.12. Perlunya pengecekan (tracking) posisi pesanan 77%

20% 3%

Perlunya Daftar Buku Terpopuler

Ya Tidak

Tidak Memilih

82% 17%1%

Perlunya pengiriman berupa buku kepada kerabat/ orang lain pada website

Ya Tidak

Tidak Memilih

88% 9%

3%

Perlunya Pengecekan (Tracking) posisi pesanan

Ya Tidak


(40)

Setelah beberapa hal terjawab untuk pengembangan website penjualan buku ini, peneliti juga memberi pertanyaan mengenai fitur notifikasi posisi pesanan via SMS. Gambar 4.15. menunjukkan terdapat 80% (48 orang) responden merasa memerlukan pemberitahuan posisi pesanan via SMS. Tetapi dalam hal pembuatan website penjualan buku ini ada beberapa batasan yang membuat keinginan responden ditangguhkan untuk diaplikasikan. Hal ini membuat, untuk sementara, fitur notifikasi pesanan via SMS dilakukan secara manual dengan menggunakan nomor teleponresmi dari perusahaan.

Gambar 4.13. Notifikasi Pesanan Via SMS 4.2.3.2. Persyaratan Nonfungsional

Persyaratan nonfungsional merupakan persyaratan dari sebuah sistem yang menetapkan properti atau kualitas yang harus dimiliki oleh suatu sistem. Persyaratan dapat dinyatakan dalam istilah PIECES yaitu performasi, informasi, ekonomi, kontrol dan keamanan, efisiensi, dan pelayanan. Kerangka kerja PIECES memberikan alat unggul untuk menggolongkan persyaratan sistem. Penggolongan tersebut bertujuan untuk pelaporan, pelacakan, dan validasi.

Di bawah ini merupakan analisis PIECES untuk perancangan aplikasi website penjualan buku yang akan dibuat untuk memudahkan konsumen yang akan membeli buku secara online. Persyaratan nonfungsional ini didapatkan dari hasil kuesioner yang telah disebarkan dan berisi mengenai harapan dan masukan untuk aplikasi yang akan dibuat.

Tabel 4.1. Klasifikasi PIECES pada Persyaratan Nonfungsional Perancangan Aplikasi Website penjualan buku

80% 17%3%

Notifikasi Pesanan Via SMS

Ya Tidak


(41)

Tipe Persyaratan

Nonfungsional Keterangan

Performance

Performa aplikasi yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan konsumen:

- Konsumen tidak mengalami kesulitan saat pemesanan buku secara online.

- Konsumen dapat mengakses informasi buku secara detail.

- Menyediakan fitur pengiriman buku kepada pihak selain pembeli.

Informasi

Informasi yang sangat penting bagi pengguna untuk mempermudah:

- Informasi yang lebih mendetail sebelum membeli, seperti membaca sinopsisnya.

- Menampilkan buku terpopuler agar konsumen mengetahui buku terbitan teranyar secara cepat.

- Pengecekan posisi pesanan.

Economic

Persyaratan ekonomis disini lebih mengarah pada manfaat yang didapatkan dari aplikasi yang akan dibuat, antara lain:

- konsumen tidak perlu lagi merasa kesulitan dalam pemesanan buku, karena telah dibuat sedemikian mudahnya aplikasi website penjualan buku tersebut.

- Lebih mudah dan cepat dalam mencari buku yang konsumen inginkan.

- Mengetahui informasi buku terupdate.

Control (dan pengamanan)

Persyaratan yang mempresentasikan lingkungan dimana sistem harus beroperasi, dan tingkat keamanan yang disediakan.

memungkinkan untuk adanya interaksi antara admin / perusahaan dengan orang lain (dalam hal ini orang lain adalah pengunjung website) yang dimana login menjadi suatu usulan yang diinginkan oleh perusahaan. Agar


(42)

kepentingan privasi yang tetap harus dijaga antara Admin dan Member.

Efisiensi (Efficiency)

Keluaran yang dihasilkan untuk meningkatkan efisiensi:

- Dapat diakses kapan saja dan di mana saja selama terdapat jaringan internet yang memadai.

- Konsumen lebih mudah mengakses informasi buku-buku terupdate, karena telah disediakan dihalaman depan website tersebut.

Pelayanan (Service)

Persyaratan yang dibutuhkan agar aplikasi website menjadi reliabel, fleksibel, dan dapat diperluas. Pelayanan dalam aplikasi ini berisi mengenai fitur dan fitur apa saja yang terdapat di dalam aplikasi, diantaranya:

- Penjualan buku.

- Fitur artikel berisi berita terupdate masa kini.

- Disediakannya input komentar terhadap konsumen agar bisa memberi keritik dan saran terhadap buku yang dibelinya.

- Daftar buku terupdate 4.2.4. Fase Desain Logis (Logical Design)

Langkah selanjutnya setelah seluruh persyaratan dan data yang dibutuhkan telah didapat adalah fase desain logis. Fase desain logis mendokumentasikan persyaratan yang didapatkan menggunakan model sistem yang menggambarkan struktur, proses atau aliran, dan bagaimana interaksi akan terjadi di dalam sistem aplikasi website penjualan buku ini.


(43)

1.2.4.1.Use Case Persyaratan Bisnis

Use case persyaratan bisnis merupakan suatu interaksi dengan pengguna menggunakan cara yang bebas dari teail teknologi dan implementasi. Use case menggambarkan bagaimana para pelaku senbenarnya berinteraksi dengan sistem, maka teknik yang bagus untuk mencari usecase persaratan bisnis adalah dengan meyelidiki para pelaku dan bagaimana mereka akan menggunakan sistem tersebut seperti pada gambar 4.14.

Tabel 4.2. Mengidentifikasi Pelaku Bisnis

Daftar Istilah Pelaku

No Istilah Sinonim Deskripsi

1 Non Member DPJ

BookStore

Individu atau Individu atau perusahaan yang menyerahkan pesanan langanan untuk bergabung dalam member sebagai anggota DPJ BookStore.

2 Member DPJ Book

Store Member

Individu atau perusahaan yang telah bergabung atau yang telah terdaftar sebagai member DPJ BookStore.

3 Admin

Pelaku pembuat konsep, mengatur segala pemrosesan pemesanan, mengolah data, mengolah tampilan pada website dan Pelaku yang bertanggung jawab atas sistem pada website.

4 Pemasaran Tanggung jawab organisasi untuk membuat program promosi

dan menghasilkan penjualan perusahaan.

5 Pusat Distribusi Gudang

Entitas yang mendapatkan dan memelihara inventarisasi produk buku dan memproses pengirimin ke pelanggan atau kepada jasa pengiriman JNE.

6 Jasa Pengiriman JNE

Suatu perusahaan yang bergerak dibidang Jasa Pengiriman dan bertugas mengirim barang atau produk yang DPJ titipkan kepada pihak JNE.


(44)

Sistem DPJ BookStore Member

Pemasaran ADMIN

Jasa Pengiriman (JNE)

Me nd aft ar An gg ota Me mb er Ko nfirma si Pe me sa na n Bu ku ya ng D ib eli Tra nsf er D ata Bu ku ya ng D ib eli Pengunjung Me me sa n Pro du k (Bu ku ) Ko nf irm asi Pe rm in ta an ( Me mb er ) Ko nf irma si Pe me sa na n Bu ku Me ng iri m Pe sa na n

Mengirim Pesanan Kepada Jasa Pengiriman JNE

Mengirimkan Promosi Informasi Konfirmasi Laporan Penjualan

Ko nf irma si Me mb er Ba ru

Konfirmasi Transfer Pembayaran

M en gi rim Pe sa na n Ke pa da M em be r

Gambar 4.14. Use case Persyaratan Bisnis Pada Website Penjualan Buku 4.2.4.2. Use case

Diagram use case untuk perancangan aplikasi ini terdiri dari dua aktor yaitu admin, member dan pengunjung. Admin bertugas melakukan pemilihan software yang akan dipakai untuk membuat aplikasi website penjualan buku, instalasi software yang dipilih, sampai aplikasi tersebut terbentuk, dan juga melakukan perbaikan jika diperlukan. Member sebagai aktor merupakan pengguna dari aplikasi website penjualan buku yang telah dibuat oleh admin yang bersangkutan.


(45)

Login

Mengelola Tampilan Web

Mengelola User

Mengelola Stok Buku

Mengelola Order

Laporan Penjualan Buku

Pembelian Buku Daftar Buku

Profil Perusahaan

Cek status pengiriman

Login

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>>

<<Include>> <<Include>>

Pengunjung Member

Admin

Akun Saa

Booking Buku

Gambar 4.15. Diagram Use case Perancangan Aplikasi Website Penjualan Buku

Setelah kita membuat use case dalam perancangan aplikasi website penjualan buku, kita harus dapat mendeskripsikan setiap istilah yang ada di dalam use case tersebut.

1. Definisi Aktor

Definisi aktor mendeskripsikan peranan aktor yang ada pada sistem. Definisi aktor pada aplikasi website penjualan buku dapat dilihat pada tabel 4.3.


(46)

Tabel 4.3. Daftar Istilah Pelaku Use case

No Aktor Deskripsi

1 Administrator system

Orang yang bertugas dan memiliki hak akses untuk melakukan operasi pengolahan data website, data buku, update buku, stock buku, mengelola user, mengelola order(pemesanan buku), dan mengolah laporan penjualan buku.

2 Member Orang yang mengakses website dengan hak akses melihat profil perusahaan, melihat list buku, berbeda dengan pengunjung biasa.

3 Pengungjung website

Orang yang mengakses website dengan hak akses melihat profil perusahaan, melihat list buku saja dan menandai buku yang akan dibeli.

2. Definisi Use case

Definisi use case mendeskripsikan setiap use case yang terdapat pada use case diagram. Pada tabel 3.4 merupakan definisi use case pada sistem yang dibuat.

Tabel 4.4 Definisi Use case

No Use case Deskripsi

1 Login admin Merupakan proses untuk melakukan login admin

2 Mengelola Tampilan Web Merupakan proses pengelolaan Tampilan atau desain dari website tersebut

3 Mengelola Data User Merupakan proses penambahan user admin atau pengolahan member

4 Mengelola Stok Buku Merupakan proses pengelolaan data stock buku dari jumlah (penambahan atau pengurangan buku)

5 Mengelola Order buku Merupakan proses pengelolaan data pembeli atau buku yang akan dibeli oleh konsumen


(47)

6 laporan penjualan buku Merupakan Proses menampilkan informasi penjualan buku, edit data, hapus data, dan mencetak ke file excel

7 Login member Merupakan proses untuk melakukan login member

8 Melihat Daftar Buku Merupakan proses menampilkan daftar buku dari berbagai penulis, pengarang ataupun jenis buku pada website tersebut, hal ini juga bisa dilakukan oleh pengunjung biasa (belom terdaftar member)

9 Booking buku Merupakan proses dimana member atau pengunjung biasa menandai buku yang akan dibeli pada waktu-waktu yang akan mereka tentukan

10 Pembelian buku Merupakan Proses pembelian yang hanya bisa dilakukan oleh member dan sebelum ke form pembelian di haruskan terlebih dahulu login khusus member 11 Cek status pengiriman buku Merupakan proses menampilkan

informasi pengecekan buku yang telah dipilih atau dibeli

12 Melihat profil perusahaan Merupakan proses menampilkan profil perusahaan, yakni profil perusahaan PT Dunia Pustaka Jaya

4.2.4.3. Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan sistem dibuat untuk menentukan lingkup proyek awal. Diagram aliran data one-page sederhana ini hanya menunjukan antarmuka utama sistem dengan lingkungannya.


(48)

Sistem Informasi Website E-Commerce DPJ BookStore Member Pengunjung Admin

Info Login Invalid Info Pencarian Info Order Info Order Detail

Data Login Member Data Pencarian Data order Data detail Order

Data Registrasi Data Pencarian

Info Registrasi Valid Info Registrasi Invalid Info Produk Info Produk terlaris Info Produk Diskon Info Produk Baru Info detail Produk

Info Login Admin Info Order Info Order Detail Info Produk Info Kategori Info Jasa Kirim Info Member

Data Login Admin Data Admin Data Produk Data Kategori Data Jasa Kirim Data Order Data Order detail Data Hubungi Data Member

Gambar 4.16. Diagram konteks Pada Sistem Informasi Website 4.2.4.4. Diagram Dekomposisi

Diagram dekomposisi adalah kegiatan menguraikan sistem menjadi sub sistem, proses, dan sub proses komponennya. Tiap tingkatan abstraksi menampilkan detail lebih banyak atau lebih sedikit (sebagaimana yang diinginkan) mengenai keseluruhan sistem atau subset sistem tersebut.

Diagram dekomposisi yang juga dinamakan bagan hierarki, menunjukan dekomposisi fungsional top down dan struktur sistem. Diagram dekomposisi pada dasarnya adalah alat perencanaan untuk model proses yang lebih detail, yang disebut diagram aliran data.


(49)

Sistem Penjualan Buku berbasis website

3 Admin 2.2 Informasi Profil Perusahaan 2.1 Informasi Update Buku Terbaru 2 Member 1.1 Informasi Update Buku Terbaru 1 Pengunjung 3.1 Input, Update, dan Delete Data Member

3.2 Input, Update, dan Delete Data

Buku

3.3 Input, Update, dan Delete Data Pemesanan Buku 4 Buku 4.1 List Buku 4.2 Input Booking Buku 5 Check JNE 5.1 Informasi Status Pengiriman Buku 9 Kepala Bagian Pemasaran

9.1 Laporan Penjualan Buku 6 Cara Pemesanan 7 Profil Perusahaan 8 Kontak Perusahaan 1.2 Informasi Profil Perusahaan 3.4 Input, Update, dan Delete Data Cara Pemesanan

Buku

3.5 Input, Update, dan Delete Data Profil Perusahaan 3.6 Cetak laporan 6.1 Informasi Cara pemesanan Buku 7.1 Informasi Profil Perusahaan 8.1 Informasi Kontak Perusahaan 2.3 Input Data Buku

2.4 Input Data Check

JNE

4.3 Input Pemesanan

Buku

Gambar 4.17. Diagram Dekomposisi Perancangan Aplikasi Website Penjualan Buku

Pada gambar diatas menjelaskan diagram dekomposisi, yang merupakan alat perencanaan untuk model proses yang lebih detail yaitu diagram alir data. Pada system penjualan buku ini yang dirancang oleh peneliti terdapat data konsumen yang berisikan informasi-informasi dari siapa dan berapa jumlah konsumen yang membeli. Disini fungsi dari member itu sendiri hamper sama dengan pengunjung biasa cuman bedanya hanya pada login, sedangkan pengunjung biasa tidak harus login terlebih dahulu. Admin berperan penting dalam proses pengamanan sistem agar tidak ada kekeliruan yang menyebabkan kerusakan sistem serta segala pengolahan sistem aplikasi diatur oleh admin. Selain itu admin juga dapat menginputkan data, terutamanya meng-update atau men-delete informasi ketersediaan buku-buku di dalam aplikasi web penjualan buku serta mengatur pada proses penjualan buku. Informasi yang dibuat oleh admin dijadikan laporan yang akan diserahkan kepada kepala bagian pemasaran PT Dunia Pustaka jaya. Laporan tersebut akan di


(50)

analisis oleh Kepala Bagian pemasaran untuk mengetahui sejauh mana aktifitas penjualan buku atau sirkulasi buku pada PT Dunia Pustaka Jaya.

4.2.4.5. Diagram Aliran Data

Diagram Aliran Data adalah proses merespon input dan menghasilkan output. Data dalam pergerakan aliran data adalah data dalam pergerakan. Data aliran/flow adalah menunjukan input data ke proses atau output data dari proses. Aliran data juga digunakan untuk menunjukan pembuatan, pembacaan, penghapusan, atau pembaharuan data dalam file atau database.

1.0 Input Data Member Admin Member Pengunjung Data Member D1 2.0 Daftar List Buku List Buku D2 3.0 Input Booking Buku 4.0 Input Pembelian buku 5.0 Cek status pengiriman buku Order Buku D3 Konfirmasi Member Delete, Update Form Member

Input Form Member

Input, Delete, Update

Form List Buku Cek Form List buku

K onf ir m as i B ooki ng buku

Input Form Booking buku

Input Form Pembelian Buku

Cek Form Status Pengiriman Buku Input, Delete, Update

Form Pembelian Buku

Input, Delete, Update Form Cek Pengiriman

K onf ir m as i S ta tus pe ngi rim an 6.0 Laporan Kepala Bagian Pemasaran Laporan Penjualan Buku


(51)

Pada gambar diatas merupakan suatu diagram yang menggunakan simbol dalam menggambarkan aliran dari data sistem, yang penggunaannya sangat membantu untuk memahami sistem secara logika, terstruktur dan jelas. DFD merupakan alat bantu dalam menggambarkan atau menjelaskan aliran data. DFD ini sering disebut juga dengan nama Bubble chart, Bubble diagram, model proses, diagram alur kerja, atau model fungsi. Diagram yang dirancang oleh peneliti ini menunjukan adanya pengunjung yang mengarah pada form input member, kemudian dari form member mengkonfirmasi kepada pengunjung. Hal ini bertujuan bahwa form member dapat diakses oleh pengunjung untuk meregistrasi. Kemudian dari form ini akan masuk ke dalam database member. Pada form input data buku dilakukan untuk memasukan informasi-informasi adanya ketersediaan buku yang dilakukan oleh admin, admin disini dapat mengatur, mengedit atau mengupdate bahkan mendelete informasi-informasi tersebut. Dari form input data buku akan mengalir atau menuju pada database buku. kemudian diolah menjadi laporan dan disimpan didalam database, terakhir maka akan diakses oleh admin yang dipimpin oleh bagian pemasaran perusahaan, selaku penanggung jawab penjualan PT Dunia Pustaka Jaya.

4.2.4.6. Activity Diagram

Activity diagram merupakan diagram yang memodelkan aliran kerja dari urutan aktivitas suatu proses yang mengacu pada use case diagram. Activity


(52)

Login

Cari Info Produk

Tampilan Menu

Tampilan Menu Home Memilih & Pembelian

buku

Menandai Buku Yang Akan dibeli

Check Pengiriman Melalui JNE

Informasi Cara

Pemesanan Informasi Perusahaan

Mengelola Tampilan

Web Mengelola User Mengelola Stock Buku Mengelola Order

Laporan Penjualan Buku

Logout

In

v

a

lid

Valid

Admin Member

Pengunjung

Selesai

Gambar 4.19. Diagram Activity Pada Perancangan Aplikasi Website Penjualan Buku 4.2.4.7. Sequence Diagram

Sequence diagram menggambarkan behavior objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek. Sequence diagram pada sistem ini sebagai berikut:


(53)

1. Squence Diagram Pengunjung (Produk)

Gambar 4.20. Squence Diagram Pengunjung (Produk) 2. Squence Diagram Pengunjung (Cara Pemesanan)


(54)

3. Squence Diagram Pengunjung (Profil Perusahaan)

Gambar 4.22. Squence Diagram Pengunjung (Profil Perusahaan) 4. Squence Diagram Login


(55)

5. Squens Diagram Member (Produk)

Gambar 4.24. Squence Diagram Member (Produk) 6. Squence Diagram Member (Wishlist)

Gambar 4.25. Squence Diagram Member (Wishlist)


(56)

7. Squence Diagram Admin (Produk)

Gambar 4.26. Squence Diagram Admin (Produk) 8. Squence Diagram Admin (User)


(57)

9. Squence Diagram Admin (Order)

Gambar 4.28. Squence Diagram Admin (Produk) 4.2.5. Fase Analisis Keputusan (Decision Analysis)

Fase analisis keputusan pada penelitian ini adalah teknologi apa yang sesuai digunakan dalam perancangan aplikasi website penjualan buku dan dapat mengimplementasikan model desain yang telah dibuat sebelumnya. Saat ini sudah sangat banyak software yang dapat digunakan dengan mudah untuk membuat aplikasi website. Pada penelitian kali ini peneliti akan membandingkan beberapa buah software yang dapat digunakan untuk membuat website dan nanti akan dipilih salah satu untuk membuat aplikasi website penjualan buku yang dijadikan usulan di PT Dunia Pustaka Jaya.

Pemilihan software dipertimbangan dari faktor kemudahan penggunaan software karena berdasarkan kuesioner yang disebarkan kepada responden (konsumen) masih minim sehingga alternatif yang diberikan berupa editor yang dimana memakai aplikasi sumber terbuka (open source). Fitur atau layanan yang disediakan dari editor juga menjadi faktor pengambilan keputusan.


(58)

4.2.5.1. Adobe Dreamweaver

Adobe Dreamweaver merupakan program penyunting halaman web keluaran Adobe Systems yang dulu dikenal sebagai Macromedia Dreamweaver keluaran Macromedia. Program ini banyak digunakan oleh pengembang web karena fitur-fiturnya yang menarik dan kemudahan penggunaannya. Versi terakhir Macromedia Dreamweaver sebelum Macromedia dibeli oleh Adobe Systems yaitu versi 8. Versi terakhir Dreamweaver keluaran Adobe Systems adalah versi 12.

Dengan segala fitur yang ada pada Adobe Dreamweaver, membuat suatu web bukanlah hal yang sulit. Kita tidak perlu menguasai berbagai macam bahasa pemrograman web seperti HTML, CSS, Javascript, PHP, dan sebagainya. Cukup mengetahui dasar dasarnya saja, karena didalam aplikasi ini sudah disediakan alat otomatis.

Selain itu, aplikasi ini juga menyediakan 3 macam tampilan yaitu Code View, Design View dan Split View. Code View cocok untuk para programmer yang terbiasa dengan kode kode pemrograman web. Sedangkan Design View cocok untuk para Designer yang terbiasa dengan visual. Jika ingin menggunakan keduanya, bisa memilih Split View.

4.2.5.2. WordPress

WordPress merupakan sebuah platform publikasi online. Platform ini dikenal sebagai self hosted blogging tools terbesar di dunia yang digunakan lebih dari 23.3% top 10 million websites. WordPress juga merupakan penyedia sistem blogging yang paling populer digunakan lebih dari 60 juta website di seluruh dunia.

WordPress dimulai sebagai sebuah proyek sistem blogging. Pada perkembangannya, website ini berevolusi menjadi sebuah sistem manajemen konten yang menyeluruh. Plugins & widgets serta tema ditambahkan untuk mempercantikan tampilan halaman pengguna.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Whitten Jeffery. L, Lonnie D. Bentley, dan Kevin C.Dittman, (2004). Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6. Yogyakarta: Andi.

Kotler P dan Kevin Lane Koller, (2009). Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga.

Ningdiah Asella Niken Chatrine, (2014). Metode Desain & Analisis Sistem edisi 6 : Analisis Dan Perancangan Aplikasi Mobile Learning Di Program Studi Teknik Industri Universitas Komputer Indonesia. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

Firmansyah Rizky, (2010). Belajar Membuat Database : Sistem Informasi Sisdalhan PT Len Industri (Persero) Berbasis Desktop Menggunakana Bahasa Pemrograman Java. Bandung: SMKN 4 Bandung.

Rizky Vandro A.W. Panduan Wordpress Cara menulis berita atau artikel. Yogyakarta: Universitas Mercubuana.

Sandiar Hadi (2010). Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Berbasis Web Pada Fungky Distro Yogyakarta. Yogyakarta: Aminom


(2)

v

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang selalu melimpakan rahmat dan hidayah-Nya setiap saat, karena atas ridho dan izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian Tugas Akhir dengan judul “ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BUKU BERBASIS WEB PADA PT DUNIA PUSTAKA JAYA BANDUNG”. Shalawat serta salam semoga Allah SWT tetapkan atas Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan para pengikutnya yang setia sampai akhir zaman.

Dalam menyelesiakan laporan Tugas Akhir, penulis tidak lepas dari bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak, baik moril maupun materil. Oleh karena itu, Semoga Allah SWT membalas kebaikan dan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Amin. Tak lupa juga penulis ucapkan terimakasih kepada:

1. Insan yang paling berharga Ayahanda dan Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang yang berlimpah, doa, dan dukungan baik secara moril maupun materil.

2. Bapak Agus Riyanto, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan bantuan serta saran dalam menyelesaikan laporan ini. 3. Bapak Alam Santosa, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan penilaian dalam penulisan laporan ini.

4. Bapak Iyan Andriana, S.T., M.T., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan penilaian dalam penulisan laporan ini.

5. Ibu Julian Robecca, S.T., M.T., selaku koordinator Tugas Akhir.

6. Seluruh dosen Teknik Industri UNIKOM yang memberikan ilmu selama perkuliahan.

7. Bapak Insan, S.E., dan Bapak Ridwan yang telah membantu penulis dalam mendapatkan data–data perusahaan yang digunakan untuk laporan penelitian ini.

8. Keluarga besar saya yang telah memberikan do’a yang tiada hentinya.

9. Teman-teman seperjuangan Teknik Industri 2010 yang sudah banyak membantu, memberikan dukungan, saran, do’a serta keceriaan yang luar biasa. 10. Teman-teman Teknik Industri 2011 yang sudah banyak membantu,

memberikan dukungan, saran, do’a serta keceriaan yang luar biasa. 11. Semua pihak yang belum disebutkan diatas karena keterbatasan penulis.


(3)

vi

Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis. Semoga doa, dorongan , perhatian dan semangat yang telah diberikan semua pihak kepada penulis mendapatkan balasan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amin. Terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Bandung, 20 Agustus 2015

Rizky Firmansyah NIM. 10310843


(4)

Lembar Pengesahan

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN BUKU BERBASIS WEB PADA PT DUNIA PUSTAKA JAYA BANDUNG

Rizky Firmansyah

NrM. 10310843

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Laporan Tugas Akhir pada

tanggal: e2 Agustus 20 15

Menyetujui, Pembimbing

G"'rl*^'\-AsusRivanto. S,T."M.T. NrP. 4127.70.03.007

Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer


(5)

Lembar pernyataan

Saya yang bertanda tangan dibawahini:

Nama : Riztry Firmansyah

NIM

:10310843

Menyatakan

bahwa Tugas

Akhir

dengan

judur

ANALrsrs

rlaN

PERANCANGAN SISTEM INT'ORMAST

P

TVTUET,AX BUKU BERBASIS

wEB

PADA

PT

DUNrA

pusrAKA

JAYA

u.rNnuNcadelah hasil karya

sendiri dan bukan merupakan duplikasi

sebagian u-tu,

,rrr*rr"y,

dari hasil karya

orang lain yang pernah dipublikasikal atgu yang sudah pernah dipakai

untuk

ylndapatkan gelar

di

universitas tain, kecuali'puou

uugian dimana sumber

informasi dicanfumkan dengan cara referensi yang semestinya. Pernyataan

ini

dibuat dengan sebenar-benarnya secara

sadar dan bertanggung jawab penuh tanpa melibatkan pihak lain

serta bersedia menerima sanksi hukum dan akademik apabila terbukti melakukan duplikasi;;h"drp Tugas Akhir yang

sudah ada.

Bandutg,ZaAgustus 2015


(6)