Analisis Dan Desain Aplikasi Training Pelatihan kerja Kepegawaian Di Seksi Pelatihan Departemen SDM Perum PERURI
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Penerapan teknologi informasi dan komunikasi sangat penting dalam menjunjung aktivitas yang berlangsung di perusahaan ini. Hal ini dapat terlihat dari semua aktivitas perusahaan yang mengharuskan berhubungan baik dengan Instansi Dalam Negeri dan Kerjasama Internasional. PERUM PERURI (Perusahaan Umum Percetakkan Uang Republik Indonesia) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang percetakan uang rupiah Republik Indonesia, dan juga mencetak produk sekuriti lainnya termasuk cetakan kertas berharga non uang.
Di bagian pelatihan Departemen Sdm (Departemen Sumber Daya Manusia) ini sistem yang di pakai masih secara manual berupa media kertas dan belum terkomputerisasi. Sementara di bagian Pelatihan Departemen Sdm (Departemen Sumber Daya Manusia) ini sedang membuat rancangan pelatihan kerja kepegawaian. Yang nantinya akan dinilai kinerja dan keterampilannya oleh atasan untuk diberikan pelatihan,dan akan di berikan training jika pegawai tersebut masih kurang ahli dalam kinerjanya.
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam penyusunan laporan ini nantinya akan mengangkat judul tentang “Analisis dan Deain Aplikasi Training Pelatihan Kerja Kepegawaian di Seksi Pelatihan Departemen SDM ”.
(2)
1.2 Perumusan Masalah
1. Dalam sistem yang digunakan di perusahaan ini, terutama dibagian Departemen Pelatihan SDM ini masih secara manual dalam menginputkan data para pegawai.
2. Komputerisasi merupakan pilihan utama yang sangat penting untuk melakukan aktivitas dan mengolah data di suatu perusahaan.
3. Pekerjaan seperti memasukkan data – data penting di Seksi Pelatihan SDM merupakan hal yang biasa dikerjakan di perusahaan.
4. Apakah pegawai dalam perusahaan yang kurang ahli dalam bekerja itu lebih baik di rumahkan atau diberi pelatihan.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Merancang suatu aplikasi yang berisi tentang penilaian pegawai dalam bidangnya di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) terutama di bagian Seksi Pelatihan Departemen SDM.
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuannya adalah untuk :
1. Merancang aplikasi yang dapat digunakan oleh perusahaan.
2. Memudahkan pengelolaan dan penyimpanan data perusahaan dengan terstruktur secara komputerisasi.
3. Mempercepat penyajian laporan Diklat untuk diserahkan kepada Direksi Utama.
4. Mempersiapkan dan mengkondisikan diri sebagai seorang pekerja yang nantinya diharapkan bisa melaksanakan tugas dengan baik apabila telah terjun di dunia kerja.
(3)
3
1.4 Batasan Masalah
Dalam perancangan ini dapat dijabarkan sebagai berikut :
1. Perancangan aplikasi dibangun berdasarkan data pegawai yang ada perusahaan.
2. Aplikasi ini dirancang sedetail mungkin agar mudah dalam pembuatan program nantinya.
1.5 Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu dengan cara mengumpulkan data, menganalisa data, membuat suatu pemecahan masalah dan kemudian disusun untuk ditarik kesimpulan mengenai masalah tersebut.
1.5.1 Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi, yaitu mengamati secara langsung proses kerja yang dilaksanakan di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia ( PERUM PERURI ) untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai objek yang diteliti.
b. Wawancara, yaitu melakukan dialog secara langsung dengan pihak yang berwenang di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia ( PERUM PERURI ) di Seksi Pelatihan Departemen SDM dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.
c. Studi literatur yang dilakukan dengan mencari data atau teori yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang dihadapi baik melalui buku-buku ataupun dari internet.
(4)
1.6 Sistematika Penulisan BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini disajikan beberapa point yang termasuk dalam pendahuluan mengenai program latihan akademik ini, diantarannya :
1. Latar belakang masalah yang menjelaskan tentang masalah yang di hadapai oleh penulis.
2. Perumusan masalah yang menjabarkan tentang rumusan masalah dan kebutuhan.
3. Maksud dan tujuan yang menjelaskan bagaimana konsep-konsep non-akademis dan non-teknis di dunia kerja dan tujuannya adalah untuk mengetahui prosedur kinerja kepegawaian yang masih memiliki kealian yang lebih dan kurang keahliannya akan di berikan training di Perum PERURI.
4. Batasan masalah menjelaskan sampaimana menganalisis ruang lingkup masalah yang ada.
5. Metode penelitian menjelaskan metode yang dipakai dalam pembahasan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bab tinjauan pustaka ini menjelaskan mengenai profil singkat PERUM PERURI, yaitu berupa sejarah, logo, badan hukum dan struktur organisasi beserta job description instansi perusahaan.
Bab ini juga menguraikan teori – teori yang menunjang dalam pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan dalam laporan kerja praktek ini yaitu mengenai pengertian system, ERD, Data Flow Diagram (DFD), Konsep Database.
(5)
5
BAB III PEMBAHASAN
Bab ini berisi terbagi menjadi dua, yaitu pelaksanaan kerja praktek yang berisi job desk, kegiatan kerja praktek dan peninjauan. Kedua adalah perancangan yang berisi Flow Map, DFD (Data Flow Diagram), ERD (Entitas Relational Diagram), SKPL (Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak).
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Bab penutup terdiri dari kesimpulan dan saran.
(6)
6
PERUM PERURI (Perusahaan Umum Percetakkan Uang Republik Indonesia) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang percetakan uang Republik Indonesia yang bekerjasama dengan Bank Indonesia.
2.1.1 Sejarah Instansi
Percetakan Uang Nasional mulai terbentuk pertama kali setelah Proklamasi 17 Agustus 1945. Pemerintah membentuk suatu tim untuk mengadakan Percetakan Uang Nasional yang dimulai dengan pembuatan desain dan bahan-bahan induk berupa negatif kaca di Balai Pustaka, Jakarta. Namun adanya situasi yang genting dan pindahnya pusat pemerintahan di Jakarta menuju Yogyakarta, mengakibatkan percetakan uang di Jakarta dihentikan pada bulan Mei tahun 1946. Percetakan uang dilanjutkan pada Percetakan Cansius dan Percetakan Kolf di Yogyakarta serta percetakan Gading di Surakarta.
Beberapa daerah pernah mengeluarkan Oeang Kertas Daroerat, antara lain : Banten, Sumatera Utara, Asahan, Tapanuli, Riau, Nias, dan Bengkulu. Setelah keadaan semakin membaik, percetakan ORI (Oeang Republik Indonesia) kembali dialihkan ke Jakarta dengan mendirikan dua perusahaan, yaitu :
1. Pertjetakan Negara Kebayoran (PN Perkeba)
Percetakan ini didirikan pada tanggal 17 April 1952 sebagai suatu campuran antara Pemerintahan RI dengan Johan Enschede en Zonen Grafische
(7)
7
Inrichting yang berkedudukan di Haarlem, Netherland, dengan nama Pertjetakan Kebayoran NV. Pada tahun 1959, PN Perkeba dinasionalisasikan dan dijadikan Perusahaan Pertjetakan Negara. Berdasarkan PP No. 34 tahun 1963 tentang pendirian PN Pertjetakan Kebayoran, maka sejak tanggal 1 januari 1963 Perusahaan Pertjetakan Kebayoran NV yang telah dinasionalisasikan dengan PP No. 51 tahun 1959 dijadikan perusahaan negara denga nama Perusahaan Negara Pertjetakan Kebayoran (PN Perkeba). Adapun fungsi dari PN Perkeba yaitu mencetak uang kertas RI dan kertas berharga lainnya.
2. Pertjetakan Negara Arta Yasa (PN Arta Yasa)
Percetakan ini semula bernama Pertjetakan Oeang Logam RI didirikan pada tanggal 1 juni 1953 di bawah naungan Kementrian Keuangan dengan Surat Keputusan Nomor 261155/UMI tertanggal 18 September 1954 dengan status di bawah pengawasan Departemen Keuangan RI Jendral Cq Thesaurier. Pertjetakan Uang Logam RI dimulai tanggal 12 Desember 1956. Berdasarkan PP No. 1 tahun 1965 tentang pendirian PN Arta Yasa ditentukan statusnya menjadi Perusahaan Negara dimana pengelolaannya berada di tangan Menteri Urusan Pendapatan, Pembiayaan, Pengawasan. Berdasarkan Kepres RI No. 180 tanggal 19 Juni 1965, maka PN Arta PN Arta Yasa diintegrasikan ke dalam Departemen Urusan Bank Sentral dengan tetap berstatus sebagai Perusahaan Negara. Funsi dari PN Arta Yasa adalah mencetak uang logam RI.
Adanya masa transisi pada tahun 1970 – 1971 sebagai akibat dari pengakatan Direktur Utama PN Arta Yasa, maka mulai diadakan perubahan – perubahan untuk menuju ke arah penyatuan antara PN Perkeba dan PN Arta Yasa. Peresmian kedua percetakan tersebut dilakukan pada tanggal 23 Agustus 1957 oleh Presiden Soekarno. Kemudian kedua percetakan tersebut bergabung menjadi Perum Percetakan Uang RI, yang disingkat Perum Peruri. Pendirian ini
(8)
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 60 tahun 1971, selanjutnya diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 25 tahun 1982, kemudian diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor : 34 tahun 2000 dan disempurnakan untuk terakhir kalinya melalui Peraturan Pemerintah Nomor : 32 tahun 2006.
2.1.2 Visi dan Misi
Visi Perum Peruri untuk tahun 2008 – 2012 adalah :
Perusahaan berkelas dunia di bidang “ INTEGRATED SECURITY
PRINTING AND SYSTEM “.
Misi Perum Peruri untuk tahun 2008 – 2012 adalah :
Menghasilkan produk berkualitas dan bernilai security tinggi kebanggaan bangsa.
Sedangkan tata nilai Perum Peruri yaitu : a. Integritas
Pegabungan dari beberapa kelompok yang terpisah menjadi satu kesatuan yang mempunyai tujuan dan cita-cita yang sama. Dalam suatu perusahaan kalau sesorang sudah diragukan integritasnya, berarti karyawan tersebut sudah diragukan kemauannya untuk menjalankan peraturan yang ada dan cendrung melakukan hal hal yang merugikan perusahaan.
b. Kualitas
Kualitas atau mutu adalah karakteristik dari suatu produk atau jasa yang ditentukan oleh pemakai atau customer dan diperoleh melalui pengukuran proses serta melalui perbaikan yang berkelanjutan (Continuous Improvement). c. Inovasi
(9)
9
Inovasi adalah memperkenalkan ide baru, barang baru, pelayanan baru dan cara-cara baru yang lebih bermanfaat.
Tujuan utama inovasi adalah:
1. meningkatkan kualitas
2. menciptakan pasar baru
3. memperluas jangkauan produk
4. mengurangi biaya tenaga kerja
5. meningkatkan proses produksi
6. mengurangi bahan baku
7. mengurangi kerusakan lingkungan
8. mengganti produk atau pelayanan
9. mengurangi konsumsi energy
10.menyesuaikan diri dengan undang-undang
2.2 Tugas Perusahaan
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2006, Perum Percetakan Uang RI (Perum Peruri) ditugasi:
1. Mencetak Uang Republik Indonesia
2. Mencetak dokumen Keimigrasian (Paspor dsb), Pitai Cukai, Materai, dan Dokumen Pertanahan (Sertifikat Tanah dsb).
Dalam pengembangan usaha, Perum Peruri juga melaksanakan kegiatan :
1. Mencetak dokumen sekuriti lainnya dan juga barang cetakan logam non uang.
2. Mencetak uang dan dokumen sekuriti negara lain atas pemintaan negara yang bersangkutan.
(10)
3. Menyediakan jasa yang mempunyai nilai sekuriti tinggi yang berkaitan dengan kegiatan usaha perusahaan.
4. Usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan.
2.3 Logo Perusahaan
2.3.1 Arti Logo
Logo adalah identitas perusahaan sebagai tanda / alamat yang akan mengkomunikasikan arti dan memberi makna yang dalam terhadap jati diri perusahaan. Logo juga sebagai jiwa yang menghidupkan dan memberikan semangat bagi perusahaan di dalam melaksanakan misi dan mencapai tujuan perusahaan.
Gambar 2. 1 Logo Perusahaan
2.3.2 Makna logo perusahaan
Logo Perum Percetakan Uang Republik Indonesia terdiri dari :
1. Susunan bentuk u, r dan i merupakan singkatan dari kata Uang Republik Indonesia memberikan makna akan penghargaan terhadap perjuangan para
(11)
11
pendiri percetakan uang di Indonesia pada masa kemerdekaan yang terkenal dengan sebutan ORI ( Oeang Republik Indonesia ). Perjuangan para pendahulu melalui percetakan uang di dalam mendirikan republik ini menjadikan semangat yang tiada putus kepada generasi penerus untuk tertap memegang teguh semangat perjuangan tersebut.
2. Segi empat dengan sudut lengkung sebagai landasan susunan bentuk u, r dan i dalam susunan atau bentuk yang kokoh dan kuat memberikan arti akan pengamanan yang akurat di dalam mengamankan perusahaan. Perum Peruri adalah salah satu percetakan sekuriti khususnya percetakan uang memiliki ciri pengaman yang khusus dan harus kita jaga dan tingkatkan. 3. Warna logo ungu memberikan makna akan keanggunan. Makan
keanggunan diharapkan memberikan jiwa bahwa Perum Peruri pencetak sekuriti yang terpercaya dan dapat diandalkan.
4. Bentuk tulisan dibawah logo dengan dciri huruf u, r dan i disanbung dan menjadi satu kesatuan logo memberikan ketegasan akan nama Peruri yang telah dikenal, baik Nasional maupun Internasional.
2.4 Kegiatan perusahaan
Perusahaan Umum Percetakan Uang RI ( Perum Peruri ) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang berada di bawah naungan Menteri BUMN, yang bertindak sebagai pemilik modal dan sekaligus sebagai Pembina teknis. Perum Peruri mempunyai legalitas sebagai pencetak uang resmi dan kertas berharga lainnya. Hal tersebut ditunjang dengan pengalaman yang lama dan kelengkapan sarana mesin cetak yang modern serta mempunyai jaringan lebaga
(12)
Berdasarkan PP yang telah diperbaharui dan disempunakan terakhir dengan PP No. 32 tahun 2006, maksud dan tujuan perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang program pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya dengan mengadakan usaha di bidang percetakan uang, barang dan jasa yang mempunyai nilai sekuriti tinggi demi keammanan dan kepentingan negara. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, perusahaan menyelenggarakan usaha mencetak uang rupiah Republik Indonesia untuk memenuhi permintaan Bank Indonesia dan melaksanakan kegiatan sebagai berikut :
1. Mencetak barang cetakan berharga, surat berharga dan barang cetakan lainnya serta membuat barang cetakan logam.
2. Mencetak dokumen sekuriti untuk negara, yaitu dokumen keimigrasian, pita cukai, materai dan dokumen pertahanan atas permintaan instansi yang berwenang.
3. Mencetak dokumen sekuriti lainnya dan barang cetakan logam non uang.
4. Membuat bahan uang dan bahan cetakan berharga serta jasa yang berkaitan dengan keigiatan perusahaan.
5. Mencetak uang, barang cetakan berharga, membuat bahan uang dan bahan cetakan berharga untuk negara lain.
6. Usaha – usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya tujuan perusahaan.
Dari beberapa kegiatan yang dilakukan Perum Peruri, maka tugas utamanya adalah mencetak uang kertas dan uang logam untuk Bank Indonesia yang merupakan pangsa pasar terbesar hingga 70%. Di sisi lain, pihak Perum Peruri terus berusaha untuk mengembangkan pasar di luar Bank Indonesia (
captive market ) untuk mendapatkan order cetakan, baik dari dalam maupun
(13)
13
Sedangkan Core Business yang dikeluarkan oleh Perum Peruri adalah sebagai berikut :
1. Produksi Uang Kertas ( UTAS ) 2. Produksi Uang Logam ( UGAM )
3. Produksi Kertas Berharga Non Uang ( TASGANU ) yang antara lain : a. Pita cukai hasil tembakau
b. Paspor
c. Perangko, materai dan benda pos berharga lainnya
d. Security seals, ijasah, STTB
e. Airline ticket, dokumen perbankan ( cek, giro dan lainnya ), SAKO,
SAKB, dan SKSH
f. Stiker kaset, stiker video dan CD, dan berbagai jenis stiker. 4. Produksi Logam Non Uang ( GAMONANG ) yang antara lain :
a. Stempel tera b. Stempel cetak c. Medali
d. Key holder e. Piagam f. Lencana g. Tropi h. Printing roll
2.5 SDM dan Lembaga Organ Struktural
Dalam data terakhir, jumlah pegawai yang terdapat di Perum Peruri pada tahun 2005 sebesar 2220 orang dengan latar belakang pendidikan sebagai berikut:
(14)
1. S2 : 58 orang.
2. S1 : 223 orang.
3. D3 : 105 orang. 4. SLTA ke bawah : 1834 orang.
Dengan jumlah pegawai lebih dari 2000 orang, Perum Peruri tidak hanya berkonsentrasi pada jalur bisnis utamanya saja utamanya saja, tetapi juga menciptakan berbagai lembaga di luar organ instruktural yang dapat menampung kegiatan pegawai dan pemberdayaan SDM, khususnya bagi pegawai Perum Peruri.
Ada tujuh lembaga organ struktural yaitu: 1. Dharma Wanita Sub Unit Perum Peruri. 2. Koprasi Pegawai Perum Peruri (KOPETRI).
3. Yayasan Hari Tua Pegawai Perum Peruri (YAPETRI). 4. Dana Pensiunan Pegawai Perum Peruri (DAPETRI).
5. Badan Pengelola dan Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). 6. Program Pelayanan Kesehatan Bersama (Prolankesma).
7. Ikatan Pensiunan Pegawai Perum Peruri (IKAPURI).
2.6 Peraturan Jam Kerja
Perum Peruri menentukan jama kerja seperti perusahaan lain pada umumnya
yaitu dalam setiap minggunya adalah 5 hari kerja dimulai dari hari Senin s/d Jum‟at
yang dibagi kedalam 3 shift.
a. Shift 1 : Masuk pukul 07.45
Istirahat pukul 12.0 s/d 12.30 Keluar pukul 16.00
(15)
15
Istirahat pukul 18.00 s/d 18.30 Keluar pukul 23.00
c. Shift 3 : Masuk pukul 22.30
Istirahat pukul 02.00 s/d 02.30 Pulang pukul 06.30
2.7 Struktur Organisasi Perusahaan
Didalam suatu perusahaan, agar setiap kegiatan yang dilaksanakan hasilnya selalu baik maka dibutuhkan kerjasama antar individu. Untuk pencapaian tujuan perusahaan, maka dalam setiap perusahaan harus memiliki struktur organisasi yang jelas dan sistematis. Selain itu juga berguna untuk meningkatkan efisiensi kerja dan produktifitas kerja sejalan dengan perkembangan aktifitas usaha.
Struktur organisasi Perum Peruri beberapa kali disempurnakan dan saat ini memiliki 9 (sembilan) bidang yang terkoordinasi dalam 4 (empat) direktorat dan dipimpin oleh seorang Direktur Utama dengan dibantu empat orang Direktur.
Perumusan struktur organisasi terus dilakukan oleh tim internal perusahaan. Upaya yang dilakukan berupa perampingan organisasi yang meliputi pengayaan pekerjaan, optimalisasi fungsi dan pengurangan birokrasi sesuai tuntunan lingkungn bisnis.
Rumusan struktur organisasi baru yang dihasilkan mencakup berbagai perubahan yang mendasar meliputi :
a. Perubahan penyebutan tingkat jabatan yang semula tingkat bidang, Biro, bagian, dan urusan menjadi tingkat Divisi, Departemen, Seksi, dan Unit.
(16)
b. Pemisahan fungsi bidang pengamanan dan kepegawaian menjadi Divisi SDM dan Divisi Penamanan.
c. Menambah organ baru yang di sesuaikan dengan tuntunan dinamika organisasi kedepan, yaitu Departemen Hukum, Departemen PSDM, Kelompok Penjualan Luar Negeri, Departemen Pengembangan Produk dan Desain.
d. Penggabungan organ struktur organisasi model struktur ini di Divisi Kertas Berharga Non Uang yang mencakup pengayaan, penggabugan fungsi organ ditingkat Departemen dan Seksi yang berorientasikepada jenis proses produksi.
Penetapan perubahan struktur organisasi ditetapkan dengan surat keputusan Direksi Nomor : Kep-03/XI/1999 Tanggal 16 November 1999,setelah dilakukan pada pembahasan pada seluruh tingkatan manajemen perusahaan. *( Struktur Organisasi Terlampir ).
(17)
17
Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Perum Peruri
(18)
(19)
19
(20)
Gambar 2. 6 Struktur Organisasi Departemen Perencanaan dan Pengendalian Produksi
(21)
21
(22)
(23)
23
(24)
Gambar 2. 11 Struktur Organisasi Direktorat Keuangan dan SDM
2.8 Landasan Teori
Dalam pemecahan masalah yang dianggap relevan dengan pokok bahasan dalam laporan kerja praktek ini yaitu mengenai pengertian sistem, ERD, Data Flow Diagram (DFD), dan Konsep Database.
(25)
25
2.8.1 Basis Data (Database)
2.8.1.1 Pengertian Basis Data
Basis data dibayangkan sebagai sebuah lemari arsip. Jika kita memiliki sebuah lemari arsip dan berweang untuk mengelolanya, maka kemungkinan besar kita akan melakukan hal – hal seperti : meberi map pada kumpulan – kumpulan arsip yang akan disimpan, menentukan kelompok atau jenis arsip, memberi penomoran dengan pola tertentu yang nilainya unik pada setiap map, lalu menempatkan arsip – arsip tersebut dengan urutan tertentu di dalam lemari.
Basis data terdiri dari dua kata yaitu Basis yang dapat diartikan sebagai markas atau gudang, sedangkan Data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli, pelanggan), barang, hewan, peristiwa, konsep, keadaan, dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi atau kombinasinya. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang seperti :
a. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
b. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu, untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
c. Kumpulan file atau table atau arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Yang sangat ditonjolkan dalam basis data adalah pengaturan atau pemilihan atau pengelompokkan atau pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai fungsi ataupun jenisnya. Hal ini dapat berbentuk sejumlah file
(26)
atau table terpisah atau dalam bentuk pendefinisian kolom-kolom data dalam setiap file atau table.
2.8.1.2 Sistem Basis Data
Sistem adalah sebuah tatanan (keterpaduan) yang terdiri atas sejumlah komponen fungsional (dengan satuan fungsi / tugas khusus) yang saling berhubungan dan secara bersama – sama bertujuan untuk memenuhi suatu proses atau pekerjaan tertentu. Basis data hanyalah sebuah objek yang pasif atau mati. Ia ada karena ada pembuatnya. Ia tidak akan pernah berguna jika tidak ada pengelola atau penggeraknya. Yang menjadi penggeraknya secara langsung adalah program atau aplikasi (software). Gabungan keduanya menghasilakn sebuah sistem. Karena itu, secara umum sebuah sistem basis data merupakan sistem yang terdiri atas kumpulan file (table) yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data di sebuah sistem komputer) dan sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan atau program lain untuk mengakses dan memanipulasi file – file (table - tabel) tersebut.
Lebih jauh lagi, dalam sebuah sistem basis data, secara lengkap akan terdapat komponen – komponen utama sebagai berikut :
a. Perangkat keras (Hardware)
Perangkat keras yang biasanya terdapat dalam sebuah sistem basis data adalah :
1. Komputer (satu untuk sistem yang stand – alone atau lebih dari satu untuk sistem jaringan).
2. Memori sekunder yang on – line (harddisk).
3. Memori sekunder yang off – line (Tape atau Removable Disk) untuk keperluan backup data.
(27)
27
b. Sistem Operasi (Operating System)
Secara sederhana, sistem operasi merupakan program yang mengaktifkan atau memfungsikan sistem komputer, mengendalikan seluruh sumber daya (resource) dalam komputer dan melakukan operasi – operasi dasar dalam computer (operasi I/O, pengelolaan file, dll). Program pengelola basis data hanya dapat aktif (running) jika sistem operasi yang dikehendakinya atau sesuai telah aktif.
c. Basis Data (Database)
Sebuah sistem basis data dapat memiliki beberapa basis data. Setiap basis data dapat berisi sejumlah objek basis data seperti file /
table, indeks, dll. Di samping berisi atau menyimpan data, setiap basis
data juga mengandung definisi struktur (baik untuk basis data maupun objek – objeknya secara detail).
d. Sistem (Aplikasi / perangkat lunak) Pengelola Basis Data (DBMS) Pengelolaan basis data secara fisik tidak dilakukan oleh pemakai secara langsung, tetapi ditangani oleh sebuah perangkat lunak yang khusus. Perangkat lunak ini disebut DBMS (Database
Management Sistem) yang yang akan menentukan bagaimana data
diorganisasi, disimpan, diubah dan diambil kembali. Ia juga menerapkan mekanisme pengamanan data, pemakaian data secara bersama, pemaksaan keakuratan atau konsistensi data, dan sebagainya. e. Pemakai (User)
Ada beberapa jenis pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem : 1. Programmer Aplikasi
Pemakai yang berinteraksi dengan basis data melalui Data
(28)
dalam program yang ditulis dalam bahasa pemrograman induk (seperti C, Pascal, Cobol, dan lain lain).
2. User Mahir (Casual User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan bahasa query yang disediakan oleh suatu DBMS.
3. User Umum (End User / Naïve User)
Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan satu program aplikasi permanen (executable
program) yang telah ditulis atau disediakan sebelumnya.
4. User Khusus (Specialized User)
Pemakai yang menulis aplikasi basis data non-konvensional, tetapi untuk keperluan – keperluan khusus, seperti untuk aplikasi AI, Sistem Pakar, Pengolahan Citra, dll, yang bisa saja mengakses basis data dengan / tanpa DBMS yang bersangkutan.
f. Aplikasi(perangkat lunak) lain (bedrsifat opsional)
Aplikasi (perangkat lunak) lain ini bersifat opsional. Artinya, ada atau tidaknya tergantung pada kebutuhan kita. DBMS yang kita gunakan lebih berperan salam pengorganisasian data dalam basis data, sementara bagi pemakai basis data (khususnya yang menjadi end –
user / naive - user) dapat dibutuhkan / disediakan program khusus /
lain untuk melakukan pengisian, pengubahan dan pengambilan data. Pemrogram ini ada yang sudah disediakan bersama dengan DBMS – nya, ada juga yang harus dibuat sendiri dengan menggunakan aplikasi lain yang khusus untuk itu (delevopment tools).
(29)
29
2.8.1.3 Model Data
Model data sendiri dapat didefinisikan sebagai kumpulan perangkat konseptual untuk menggambarkan data, hubungan data, semantic (makna) data dan batasan data. Oleh karena yang ingin ditunjukkan adalah makna dari data dan keterhubungannya dengan data lain, maka Model Data ini lebih tepat jika disebut Model Data Logik. Penyingkatannya menjadi Model Data dilakukan demi penyederhanaan penulisan.
Ada sejumlah secara dalam meprestasikan Model Data dalam perancangan basis data, yang secara umum dapat dibagi dalam 2 (dua) kelompok yaitu, yaitu :
a. Model Logik Data Berdasarkan Objek (Objek – Based Logical
Models) yang terdiri dari :
1. Entity – Relationship Model
2. Object – Oriented Model
3. Semantic Data model
4. Functional Data model
b. Model Lojik Data Berdasarkan Record (Record – Based Locical
Models) yang terdiri dari :
1. Relational Model
2. Hierarchical Model
3. Network Model
2.8.1.4 Model Entity–Relationship (Model Keterhubungan-Entitas)
Pada model Entity – Relationship, semesta data yang ada di „Dunia
Nyata‟ diterjemahkan dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual
menjadi sebuah diagram data, yang umum disebut sebagai Diagram Entity–
Relationship (Diagram E – R). sebelum kita mebahas lebih jauh tentang
(30)
lebih dulu diketahui adalah komponen – komponen pembentukan Model Entity – relationship. Sesuai namanya, ada dua komponen utama pembentuk Model Entity –Relationship, yaitu Entitas (Entity) dan Relasi (Relation). Kedua komponen ini di deskripsikan lebih jauh melalui sejumlah Atribut
atau Properti.
2.8.1.5 Entitas (Entity) dan Himpunan Entitas (Entitas Sets)
Entitas merupakan invidu yang mewakili sesuatu yang nyata (eksistensinya) dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Contoh – contoh himpunan entitas adalah :
a. Semua pelanggan atau pelanggan saja. Dengan entitas Budiman, Aminah dan seterusnya.
b. Semua mobil atau mobil saja. Dengan emtitas mobil Suzuki, mobil Toyota, mobil Honda dll.
c. Semua mahasiswa atau mahasiswa saja. Dengan entitas Ali, Budi, Iman dan seterusnya.
2.8.1.6 Atribut (Atributes / Properties)
Setiap Entitas pasti memiliki Atribut yang mendeskripsikan karakteristik (properti) dari Entitas tersebut. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penentuan / pemilihan atribut – atribut yang relevan bagi sebuah entitas meru[akan hal penting lainnya dalam pembentukan model data. Penetapan atribut bagi sebuah entitas umunya memang didasarkan pada fakta yang ada.
Yang relevan untuk lebih diperhatikan dalam pembuatan model E-R adalah kedudukan atribut dalam entitas. Harus dapat kita bedakan / ketahui,
(31)
31
mana atribut yang berfungsi sebagai Primary Key dan mana yang bukan (atribut deskriptif).
2.8.1.7 Relasi (Relationship)
Relasi menunjukkan adanya hubungan di antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Misalnya, entitas seorang
mahasiswa dengan nim = „980001‟ dan nama_mhs=‟Ali Akbar‟ (yang ada di
himpunan entitas Mahasiswa) mempunyai relasi dengan entitas sebuah mata kuliah dengan kode_kul=‟IF-110‟ dan nama_kul=‟Struktur Data‟. Relasi
diantara kedua entitas tadi mengandung arti bahwa mahasiswa tersebut sedang mengambil atau mempelajari mata kuliah tersebut di sebuah perguruan tinggi yang kita tinjau. Kumpulan semua relasi di antara entitas – entitas yang terdapat pada himpunan entitas – himpunan entitas tersebut memebentuk Himpunan Relasi. Istilah Himpunan Relasi jarang sekali digunakan dan lebih sering disingkat dengan istilah Relasi.
2.8.1.8 Kardinalitas / Derajat Relasi
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berlasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh, dapat kita lihat bahwa entitas – entitas pada himpunan entitas Mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas atau bahkan tidak satupun entitas dari himpunan entitas Kuliah. Begitu juga sebaliknya, entitas – entitas pada himpunan entitas Kuliah ada yang berelasi dengan beberapa entitas pada himpunan entitas Mahasiswa dan ada pula yang berelasi dengan satu entitas pada himpunan entitas Mahasiswa. Dengan demikian Kardinalitas Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas :
(32)
a. Satu ke Satu
Setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B, dan begitu juga sebaliknya.
b. Satu ke Banyak
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan banyak dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap entitas pada himpunan entitas berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A. c. Banyak ke Satu
Entitas pada himpunan A berhubungan dengan paling banyak dengan satu jenis entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas B.
d. Banyak ke Banyak
Pada himpunan A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian juga sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
2.8.2 Diagram Entity – Relationship (ERD)
Model Entity – Relational yang berisi komponen-komponen Himpunan Entitas dan Himpunan Relasi yang masing – masing dilengkapi dengan atribut
– atribut yang mempresentasikan seluruh fakta dari „dunia nyata’ yang di tinjau, dapat digambarkan dengan lebih sistematis dengan menggunakan ERD
(Entity Relationship Diagram). Notasi – notasi simbolik di dalam ERD yang
(33)
33
Tabel 2. 1 Notasi – Notasi Simbolik ERD (Entity Relationship Diagram)
Persegi panjang, ,menyatakan Himpunan Entitas.
Elips menyatakan Atribut (Atribut yang berfungsi sebagai key digarisbawahi).
Belah ketupat menyatakan Himpun Relasi. Garis sebagai penghubung antara Himpunan Relasi dengan Himpunana Entitas dan Himpunan Entitas dengan atributnya.
a. 1 dan 1 untuk relasi satu-ke-satu.
b. 1 ke N untuk relasi satu-ke-banyak. c. N ke N untuk
relasi banyak-ke-banyak.
Kardinalitas Relasi dapat dinyatakan dengan banyaknya garis cabang atau dengan pemakaian angka.
2.8.2.1 Varian Entitas dan Relasi
Idealnya himpunan entitas yang terlibat dalam sebuah ERD adalah himpunan entitas kuat atau bebas. Himpunan entitas demikian tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Namun demikian, dalam pembentukan ERD kita tidak selalu dapat melibatkan himpunan entitas seperti itu. Ada kalanya kita juga melibatkan himpunan entitas yang lemah atau merupakan bagian dari himpunan entitas lainnya.
(34)
2.8.3 DFD ( Data Flow Diagram )
DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan dan kemana tujuan data yang akan keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimapan dan proses yang dikenakan pada data tersebut. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan.
DFD merupakan alat yang digunakan pada metodologi pengembangan sistem yang terstruktur. Diagram yang menunjukkan bagaimana data berpindah/berjalan didalam sistem Informasi yang akan dikembangkan. Data flow diagram dapat menunjukkan ringkasan dari sistem yang luas/besar dari sistem input, proses dan output.
2.8.3.1 Type DFD (Data Flow Diagram)
Idealnya himpunan entitas yang terlibat dalam sebuah ERD adalah himpunan entitas kuat / bebas. Himpunan entitas demikian tidak memiliki ketergantungan dengan himpunan entitas lainnya. Namun demikian, dalam pembentukan ERD kita tidak selalu dapat melibatkan himpunan entitas seperti itu. Ada kalanya kita juga melibatkan himpunan entitas yang lemah atau merupakan bagian dari himpunan entitas lainnya.
2.8.3.2 Keuntungan DFD : Data Flow Diagram
(35)
35
b. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem.
c. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data.
d. Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data – data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
2.8.3.3 Simbol – simbol DFD
DFD terdiri dari empat simbol yaitu :
Tabel 2. 2 Simbol – symbol DFD
Gane/Sarso n
Yourdon/De
Marco Keterangan
Entitas
Eksternal Entitas Eksternal
Entitas eksternal, dapat berupa orang/unit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem
Proses Data
Orang, unit yang mempergunakan atau melakukan transformasi data. Komponen fisik tidak didefinisikan.
Aliran data Aliran data Aliran data dengan arah
khusus dari sumber ke tujuan.
Data Store
Data Store Penyimpanan data atau
tempat data direfer oleh proses. Proses
(36)
2.8.3.4 Jenis DFD
DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled).
Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan ( menggambarkan hubungan antara entitas luar, masukan dan keluaran sistem ), yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem.
DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi.
2.8.3.5 DFD : Context Diagram
Diagram yang menunjukan ikhtisar dari sistem informasi dan lingkup didalamya. Konteks Diagram hanya mempunyai satu proses. Diagram Konteks menunjukkan hanya 3 lambang :
a. Lambang proses b. Lambang Kesatuan c. Lambang Arus Data
Membuat DFD context diagram diantaranya ada beberapa point : i. Menunjukkan context dalam proses bisnis yang dilakukan.
ii. Menunjukkan global dari proses bisnis yang ditunjukkan hanya satu proses.
iii. Menunjukkan semua external entities yang dibutuhkan informasinya atau yang berkontribusi ke dalam sistem.
iv. Menunjukkan semua proses utama yang termasuk dalam sistem secara global komponen internal dalam context diagram.
v. Menunjukkan bagaimana proses utama dikaitkan dengan alur datanya (data flows).
(37)
37
vi. Menunjukkan external entities dan proses utama dan interaksi antar keduanya Penambahan data proses.
2.8.3.6 DFD Levelled
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0, kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Prosses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif.
Secara umum, Diagram level 1 dibuat dari setiap proses utama pada diagram level 0.
Menunjukkan semua internal proses termasuk proses tunggal pada diagram level 0. Menunjukkan semua internal proses termasuk proses tunggal pada diagram level 0. Menunjukkan bagaimana informasi mengalir dari dan ke setiap proses tersebut. Jika sebuah parent proses didekomposisikan menjadi 3 proses child misalnya, maka 3 proses child tersebut harus lengkap dan dibangun berdasarkan parent prosesnya.
2.8.3.6.1 Level 1 Diagrams
Menunjukkan semua proses yang termasuk pada single proses pada diagram level 1. Menunjukkan bagaimana sistem informasi mengalir dari dan ke setiap proses tersebut. Diagram level 2 boleh tidak dilakukan/dibuat pada setiap proses pada level 1. Penomoran secara benar
(38)
pada setiap proses membantu user untuk memahami dimana proses tersebut terjadi pada keseluruhan sistem.
2.8.3.6.2 Level 2 Diagrams
Membuat context diagram. Membuat fragmentasi DFD untuk setiap case. Mengorganisasikan fragmentasi DFD ke dalam level 0 diagram. Dekomposisi proses pada level 0 ke dalam diagram level 1 jika diperlukan. Dekomposisi proses level 1 ke dalam diagram level 2 jika diperlukan. dst. Validasi DFD dengan uses untuk kelengkapan dan kebenaran proses dalam sistem.
2.8.3.7 Peraturan Pembuatan DFD
1. Antar entitas tidak diijinkan terjadi hubungan atau relasi.
2. Tidak boleh ada aliran data antara entitas eksternal dengan data store. 3. Untuk alasan kerapian (menghindari aliran data yang bersilangan),
entitas eksternal atau data store boleh digambar beberapa kali dengan tanda khusus, misalnya diberi nomor.
4. Satu aliran data boleh mengalirkan beberapa paket data. 5. Bentuk anak panah aliran data boleh bervariasi.
6. Semua objek harus mempunyai nama.
7. Aliran data selalu diawali atau diakhir dengan proses. 8. Semua aliran data harus mempunyai tanda arah.
(39)
39
9. Jumlah proses tidak lebih dari sembilan proses dalam sistem, jika melebihi maka sebaiknya dikelompokkan beberapa proses yang bekerja bersama – sama didalam suatu subsistem.
2.8.3.8 Langkah – Langkah Pembuatan DFD
1. Membuat context diagram.
2. Membuat fragmentasi DFD untuk setiap case.
3. Mengorganisasikan fragmentasi DFD ke dalam level 0 diagram
4. Dekomposisi proses pada level 0 ke dalam diagram level 1 jika diperlukan, Dekomposisi proses level 1 ke dalam diagram level 2 jika diperlukan, dst.
5. Validasi DFD dengan uses untuk kelengkapan dan kebenaran proses dalam sistem.
6. Gambarkan satu proses untuk representasikan seluruh sistem (proses 0).
7. Inventarisasi semua input dan output dari sistem besarannya yang digambarkan sebagai data flow.
8. Gambarkan dalam eksternal entities untuk source atau destinasi dari data flow.
(40)
2.8.4 Delphi
Delphi merupakan salah satu bahasa pemrograman tingkat tinggi berbasis
Windows. Delphi digolongkan ke dalam bahasa pemrograman visual yang
menitik beratkan pada pemrograman berorientasi objek (object oriented
programming). Membuat program menggunakan Delphi tidaklah terlalu sulit
karena bahasa pemrograman ini dikembangkan menggunakan bahasa Pascal. Struktur program Delphi, dibangun berdasarkan struktur program Pascal yang menitik beratkan pada struktur pemrograman dengan berorientasi pada objek. Objek dalam Pascal ditulis ke dalam sebuah file yang disebut dengan
unit. Unit inilah yang nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan program menggunakan Pascal. Unit dalam pascal berupa kode – kode program, sedangkan unit dalam Delphi digunakan untuk menyimpan pendeklarasian form dalam bentuk class. Class yang di deklarasikan dalam unit, oleh Delphi akan diterjemahkan sebagai sebuah form dan objek lain yang digunakan dari
component palette. Setiap form yang digunakan dalam Delphi pasti akan
dideklarasikan dalam unit secara otomatis oleh software ini.
Dalam sebuah pembuatan sebuah program aplikasi, Delphi biasa terdiri dari beberapa file. Apapun bentuk file komponen yang digunakan dalam pembuatan program dengan Delphi, pasti akan disimpan dalam sebuah file dalam bentuk unit. File – file unit tersebut disatukan dengan kode – kode program yang dibangun ke dalam satu file yang disebut dengan project.
2.8.5 Database Desktop Paradox
Database desktop merupakan suatu program “Add-Ins”, yaitu program
terpisah yang langsung terdapat pada Borland Delphi. Pada database desktop terdapat beberapa DBMS yang terintegrasi di dalamnya, antara lain; Paradox 7,
(41)
41
Paradox 4, Visual dBase, Foxpro, Ms. SQL, db2, dan Interbase. Dari beberapa DBMS tersebut kita akan memilih salah satu yaitu Paradox 7. Dalam Paradox 7 ini, pada satu file database hanya mengizinkan satu tabel, berbeda dengan DBMS lain yang mengizinkan beberapa tabel pada satu file database seperti Ms. Acces. Struktur field pada Paradox 7 adalah :
1. Field Name
Field Name merupakan nama pengenalan kolom pada suatu table.
Terdapat beberapa aturan dalam penulisan field name antara lain : a. Panjang maksimum 25 karakter.
b. Tidak boleh diawali dengan spasi tapi boleh mengandung spasi. c. Unik, artinya tidak ada nama kolom yang sama.
d. Tidak boleh menggunakan tanda koma (,), tanpa pipe (|), dan tanda seru (!).
e. Hindari kata – kata yang merupakan perintah SQL. 2. Type
Digunakan untuk menentukan tipe data yang dapat ditampung dalam
field. Macam – macam tipe data yang sering di pakai dalam Paradox
adalah sebagai berikut :
Tabel 2. 3 Macam – Macam Tipe Data
Symbol Type Field
Jenis Field Keterangan
A Alpha Numeric String, Alphabet, Numeric
I Integer Integer (Bilangan Bulat)
N Number Pecahan
D Date Tanggal
T Time Jam
M Memo Memo / Catatan panjang
(42)
+ Autoincrement Otomatis naik setiap ada penambahan data
$ Money Mata uang
S Shortint Integer kecil (-32768 s.d 32767)
@ Time and Date Tanggal dan waktu
3. Size
Merupakan ukuran dari panjang data yang diizinkan untuk field. 4. Key
Dapat berupa primary key sebagai key yang menbedakan untuk setiap baris kolom. Syarat untuk primary key adalah unik, artinyaa tidak boleh ada data yang memiliki primary key yang sama.
(43)
43
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Kegiatan Kerja Praktek
3.1.1 Waktu dan Tempat
Setelah melakukan penelitian di perusahaan PERUM PERURI (Perusahaan Umum Percetakkan Uang Republik Indonesia) dibagian Departemen Pelatihan SDM. Yang berlokasi di Desa Parung Mulya, Kec Ciampel, Kab Karawang, Jawa Barat 41361 merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang percetakan uang Republik Indonesia yang bekerjasama dengan Bank Indonesia. terutama dibagian Departemen Dengan waktu penelitian selama kurang lebih satu bulan, yang dilaksanakan mulai dari tanggal 2 Agustus 2010 dan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2010.
3.1.2 Job Desk
Kerja praktek ini di tempatkan pada Departemen Pelatihan SDM, dalam hal ini perusahaan memfasilitasi satu Personal Computer untuk membuat suatu sistem tentang penilaian kepegawaian. Dimana sistem ini dibuat untuk menilai para pegawai yang masih ahli atau tidak dalam bidang keahliannya masing – masing. Jika pegawai tersebut masih kurang ahli dalam bidangnya tersebut maka akan diberi pelatihan khusus oleh perusahaan, jika pegawai tersebut sudah ahli maka kerja seperti biasa kembali. Penilaian ini dilakukan selama 3 tahun sekali dan jika karyawan tersebut sangat ahli bisa naik jabatannya.
(44)
Berikut ini adalah gambar perancangan sistem tersebut yang masih secara manual.
Buku Master Pegawai Excel Penilaian Hasil
Gambar 3. 1 Perancangan System Secara Manual
Setelah mengadakan penelitian di PERUM PERURI (Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia) di bagian Seksi Pelatihan Departemen SDM dalam mendata penilaian kinerja keahlian para pegawai, masih secara manual yang berupa kertas dan tulisan.
Dari dasar membangun rancangan aplikasi ini, secara otomatis pengguna merupakan orang yang mengerti minimal tentang komputerisasi, dan akan lebih baik pengguna lebih faham secara sepesifikasi tentang computer agar di dalam pengisian data akan lebih mudah. Serta pemahaman akan apa saja yang menjadi bidang yang sedang di lakukan pengerjaannya.
Perancangan aplikasi pengolahan data yang dikembangkan ini yaitu mengolah data suatu perusahaan di Departemen SDM Perum Peruri dimana di kelola oleh atasan perusahaan tersebut dan memudahkan pejabat penilai untuk mennilai kinerja para pegawai.
(45)
45
3.2 Perancangan Sistem dan Data
3.2.1 Analisa Sistem Berjalan
Analisis Sistem adalah proses penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan tujuan untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan serta hambatan yang terjadi sehingga dapat diusulkan perbaikannya.
Dari permasalahan yang ada pada sistem yang lama di bagian Seksi Pelatihan Departemen SDM, diantarannya sebagian proses yang untuk mendata para pegawai yang ahli dan yang tidak ahli masih secara manual yang menitik beratkan pada form, selain itu semua proses pengolahan data yang biasa dilakukan kurang bias dikerjakan dan diselasaikan secara maksimal, karena sulitnya untuk mencari data pegawai yang menumpuk mencapai ribuan sehingga tidak efektif dan efisien. Dengan menganalisis sistem yang lama dapat mengetahui ruang lingkup produk dan pemakai yang akan dibangun. Maka dari itu perusahaan ingin membangun sebuah aplikasi untuk penilaian kinerja para pegawai tanpa turun langsung ke lapangan.
3.2.1.1 Prosedur Aliran Data Sistem Lama
Selama ini sistem pengolahan data pendidikan dan pelatihan oleh para pegawai perum peruri sudah terkomputerisasi, hanya saja pengolahan datanya masih terbatas pada Microsoft Office. Semua data disimpan pada sheet yang berbeda-beda sehingga pengolahan data menjadi kurang efektif.
(46)
3.2.1.2 Permasalahan yang Berkembang
Setelah melakukan penelitian pada sistem yang berjalan menyimpulkan bahwa belum adanya sebuah sistem pengolah data yang tersistem di seksi pelatihan di PERUM PERURI, hal ini akan menjadi hambatan bagi pihak yang berkepentingan apabila suatu saat membutuhkan data untuk keperluan tertentu karena pihak yang berkepentingan tersebut harus mencari data-data di antara kumpulan file yang banyak. Hal ini tidak perlu terjadi apabila pengolahan data dilakukan dengan bantuan komputer sehingga bila ada pihak yang membutuhkan data, maka tidak perlu repot-repot mencarinya di antara file yang jumlahnya banyak. Pihak yang berkepentingan tersebut hanya perlu mencari data yang diperlukannya di komputer, hal ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan sistem yang lama.
3.2.1.3 Bagan Alir Dokumen (Flow Map) Pada Sistem yang Sedang Berjalan
Flow map merupakan bagian aliran yang menunjukkan arus dokumen dari laporan mengenai data – data yang diperoleh dari sistem Departemen SDM yaitu flow map pelatihan kepegawaian. Berikut ini aliran dokumen pada system yang sedang berjalan.
Analisis prosedur ini dilakukan untuk mengetahui Sistem Pendidikan dan Pelatihan di PERUM PERURI . Dalam hal ini dapat dilihat berupa alur-alur serta arah sistem yang berjalan yakni :
1. Kepala Seksi yang ingin mengajukan permohonan diklat bagi dirinya atau anggotanya cukup menginputkan data-data yang dibutuhkan oleh sistem.
(47)
47
2. Seksi Perencanaan cukup melihat dari database orang-orang yang diajukan untuk melaksanakan diklat, lalu menyeleksinya berdasarkan kebutuhan dan anggaran yang dimiliki PERUM PERURI.
3. Seksi Pelatihan cukup melihat daftar orang-orang yang telah disetujui oleh Seksi Perencanaan lalu memilihnya berdasarkan tanggal pelaksanaan yang ada.
Gambar 3. 2 Flow Map Sistem yang Sedang Berjalan
3.2.2 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional
Analisis kebutuhan non-fungsional menggambarkan keadaan system yang ada di bagian Seksi Pelatihan Departemen SDM Perum PERURI. Perangkat keras dalam suatu program aplikasi sangatlah mendukung agar menghasilkan
(48)
kerja suatu system informasi yang sesuai dengan yang diharapkan. Adapun spesifikasi hardware dan software yang dimiliki, sbb :
Tabel 3. 1 Kebutuhan Hardware
Nama Komponen Spesifikasi
Procesor Pentium 4 1.8 Ghz
Memori 512 Mb
Harddisk 80 Gb
Monitor 14” inc
Keyboard/Mouse Standard
Tabel 3. 2 Kebutuhan Software
Nama Komponen Spesifikasi
Sistem OPerasi Microsoft Windows XP Pro SP 2
DBMS Database Desktop Paradox
Bahasa Pemrograman Delphi 7
Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa spesifikasi perangkat keras dan lunak di DepartemenSDM menunjang untuk Perancangan Aplikasi Training Pelatihan Kerja Kepegawaian di Seksi Pelatihan Departemen SDM di Perum PERURI.
(49)
49
3.2.3 Analisis Kebutuhan Database
User Mengelola Master_pegawai
Mengelola
Master_diklat
1 N
Kode_utama_diklat N
Username
Password
NP Nama
Jabatan Bagian
Kode_bagian
N
Lokasi
Kode_utama
Nama_diklat
Nama_diklat Kode_diklat
Tempat_diklat
Lama_diklat Kuota
Biaya Kode_utama
N
(50)
User PK username password Kode_utama Kode_diklat Nama_diklat Kuota Lama_diklat Biaya Tempat_diklat Username Np Master_diklat FK FK Kode_utama_diklat PK Lokasi
Kode_utama nama_diklat username np FK FK Master_pegawai PK Np username Nama Jabatan bagian kode_bagian FK
Gambar 3. 4 Tabel Relasi
Secara terperinci struktur tersebut diuraikan pada tabel dibawah ini. 1. Nama Tabel : User
Fungsi : Merupakan tabel user admin (Kepala Seksi) dari Sistem Pendidikan dan Pelatihan yang menyimpan username dan password untuk login.
(51)
51
Tabel 3. 3 User
Field Tipe Panjang Nilai Default Spek Ket
Username Varchar 20 PK
Password Varchar 32
2. Nama Tabel :Master_pegawai
Fungsi :Merupakan table pegawai yang akan di seleksi mengikuti pelatihan.
Key Field : Np
Tabel 3. 4 Master_pegawai
Field Tipe Panjang Nilai Default Spek Ket
Np Integer PK
Username Varchar 20 FK
Nama Varchar 35
Jabatan Varchar 20
Bagian Varchar 50
(52)
3. Nama Tabel : Kode_Utama_Diklat
Fungsi :Merupakan table Kode Utama yang memberikan informasi kode utama diklat pada masing-masing bagian.
Key Field : -
Tabel 3. 5 Kode_Utama_Diklat
Field Tipe Panjang Nilai Default Spek Ket
Lokasi Enum
Kode_utama Varchar 12
Nama_diklat Varchar 50
Username Varchar 20 FK
Np Integer FK
4. Nama Tabel : Master_Diklat
Fungsi : Merupakan tabel master yang memberikan informasi tentang jenis diklat.
(53)
53
Tabel 3. 6 Master Diklat
Field Tipe Panjang Nilai Default Spek Ket
Kode_utama Varchar 12 PK
Kode_diklat Varchar 20
Nama_diklat Varchar 50
Kuota Integer
Lama_diklat Varchar 10
Biaya Bigint
Tempat_diklat Varchar 20
Username Varchar 20 FK
Np Integer FK
3.2.4 Analisis Kebutuhan Fungsional
Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem fundamental merepresentasikan seluruh elemen sistem sebagai sebuah bubble tunggal dengan data input output yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan. Berikut adalah aliran informasi “Analisis dan Desain Aplikasi Training Pelatihan Kerja Kepegawaian di Seksi Pelatihan Departemen SDM di Perum PERURI.”
(54)
Gambar 3. 5 DFD Sistem Pendidikan dan Pelatihan
3.2.4.1 Data Flow Diagram (DFD) Sistem Lama
Merupakan diagram yang menggambarkan alur pemerosesan data dilihat dari fisiknya, yang dalam hal ini adalah yang mengelola atau memproses data tersebut.
Gambar 3. 6 DFD Level 1 Sistem Diklat Perum Peruri
Seksi Pelatiahan
Kepala Seksi
Sistem Pendidikan
dan Pelatihan
Data Kebutuhan Diklat Data Pelaksanaan Diklat
Kepala Seksi
Permohonan Diklat
Data Kebutuhan Diklat
Pelaksanaan Diklat
Undangan Pelaksanaan Diklat
Seksi Perencanaan dan Pelatihan
(55)
55
3.3 Analisa Sistem Ajuan
Masalah yang ditemui dalam sistem pendidikan dan pelatihan di PERUM PERURI adalah sebagai berikut :
1. Sistem yang digunakan untuk mengolah data siswa PERUM PERURI belum menggunakan teknologi komputerisasi, sehingga data-data siswa masih belum tersimpan dalam database computer yang menyebabkan proses pengolahan data siswa berjalan lambat.
2. Karena belum menggunakan Sistem komputerisasi, sehingga penyampaian informasi masih berjalan kurang efektif.
3.3.1 Diagram Konteks (Context Diagram) Sistem Ajuan
Diagram Konteks (Context Diagram) adalah diagram tingkat tinggi yang menggambarkan hubungan antara entitas eksternal dengan system. Dimana data yang di inputkan oleh bagian komponen eksternal akan diproses di dalam system dan akan diproses di dalam system dan akan menghasilkan laporan yang diinginkan oleh komponen eksternal terssebut. Berikut adalah aliran informasinya.
(56)
Seksi Pelatihan
Sistem Pendidikan dan Pelatihan
Kepala Seksi Info menu home
Info Data menu input Info Data menu Account
Info Data menu View Info Data menu report Info Data menu Utility Info menu home
Info Data menu input Info Data menu Account
Info Data menu View Info Data menu report
Pilih menu Home Pilih menu Input Pilih menu Account
Pilih menu View Pilih menu Report
Pilih menu Utility Pilih menu Home
Pilih menu Input Pilih menu Account
Pilih menu View Pilih menu Report
(57)
57
3.3.1.1 DFD Level 1
Seksi Pelatihan 1.0 Kepala Seksi
Login 2.0 Input 3.0 View 4.0 Report 5.0 Utility
Login User Kepala Seksi Data Username & password Login User Seksi Pelatihan
Data Username & password Info Login Data Username & password
Seksi Pelatihan Info Login Data Username & password Kepala Seksi
Pilih Menu Input Pilih Menu Input
Request menu Input Permohonan Diklat Request menu Persetujuan Permohonan Diklat
Request menu Input Tanggal Keberangkatan Request menu Input Keberangkatan
Pilih menu View Request menu Lihat Rencana Diklat
Request menu Lihat Riwayat Diklat Request menu Daftar Diklat Request menu Input Permohonan Diklat
Request menu Persetujuan Permohonan Diklat Request menu Input Tanggal Keberangkatan
Request menu Input Keberangkatan
Pilih menu View Request menu Lihat Rencana Diklat
Request menu Lihat Riwayat Diklat Request menu Daftar Diklat
Pilih menu Report Pilih menu Report
Request menu Report Permohonan Diklat Request menu Report Diklat Request menu Jumlah Permohonan Per Bagian
Pilih menu Utility Pilih menu Utility
Request Hapus Permohonan Diklat, Request Hapus Permohonan Diklat Request Tambah Kode Utama Diklat, Request Tambah Jenis Diklat Request Tambah Pegawai, Request Tambah User, Request Edit User.
Request Hapus Permohonan Diklat, Request Hapus Permohonan Diklat Request Tambah Kode Utama Diklat, Request Tambah Jenis Diklat Request Tambah Pegawai, Request Tambah User, Request Edit User. Request menu Report Permohonan Diklat
Request menu Report Diklat Request menu Jumlah Permohonan Per Bagian
Gambar 3. 8 DFD Level 1
Terdapat lima proses utama yaitu Proses Login, Proses Input, Proses View, Proses Report, Proses Utility, berikut penjabarannya :
1. Proses Login, dapat diakses sebelum Kepala Seksi atau Seksi Pelatihan mengakses proses yang lain. Verifikasi valid dilakukan
(58)
dengan mengisikan Username dan Password dengan benar dan dapat melanjutkan proses selanjutnya ke dalam system. Jika salah, maka system akan menampilkan pesan verifikasi. Disamping itu pada proses login terdapat juga proses ganti password untuk user.
2. Proses Input, dapat diakses apabila Kepala Seksi maupun Seksi Pelatihan telah valid pada proses login. Pada proses mencakup kegiatan Pelatihan Diklat seperti, Proses Input Permohonan Diklat, Persetujuan Permohonan Diklat, Input Tanggal Keberangkatan, Input Keberangkatan.
3. Proses View, pada proses ini mencakup kegiatan diantarannya Lihat Rencana Diklat, Lihat Riwayat Diklat, dan Daftar Diklat. Kegiatan itu hanya meriview tentang Pelatihan Diklat.
4. Proses Report, pada proses Report mencakup Report Permohonan Diklat, Report Diklat, dan Jumlah Permohonan Per Bagian.
5. Proses Utility, pada proses ini mencakup banyak proses seperti, Hapus Permohonan Diklat, Hapus Record Table Transaksi, Tambah Kode Utama Diklat, Tambah Jenis Diklat, Tambah Pegawai, Tambah User, dan Edit User. Semua prose situ hanya bisa dilakukan oleh Kepala Seksi.
(59)
59
3.3.1.2 DFD Level 2 Proses 1.0 : Login
Kepala Seksi 1.3 Logout 1.1 Verifikasi Username 1.2 Verifikasi Password 1.4 Ganti Password Data Username Seksi Pelatihan Data Username Kepala Seksi Seksi Pelatihan User
Info data username
Seksi Pelatihan Valid/tidak valid Info data username Kepala Seksi Valid/tidak valid
Data Password Seksi Pelatihan
Info data password Seksi Pelatihan Valid / tidak valid
Data Password Kepala Seksi
Info data password Kepala Seksi Valid / tidak valid
Request menu logout Info keluar dari sistem
Request menu logout Info keluar dari sistem
Request ganti password Masukkan data password, masukkan re-password
Info form ganti password Request ganti password
Masukkan data password, masukkan re-password
Info form ganti password
Data Username
Data Username Data Username
Data Username
Gambar 3. 9 DFD Level 2 Proses 1.0 : Login
(60)
Seksi Pelatihan Kepala Seksi 2.3 Input Tanggal Keberangkatan 2.1 Input Permohhonan Diklat 2.2 Persetujuan Permohonan Diklat 2.4 Input Keberangkatan
Request Input Permohonan Diklat Request Input Permohonan Diklat
Info Data Input Permohonan Diklat Info Data Input Permohonan Diklat
Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat, Requst Mulai Tanggal, Request Sampai Tanggal
Info form Persetujuan Permohonan Diklat
Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat, Requst Mulai Tanggal, Request Sampai Tanggal
Info form Persetujuan Permohonan Diklat
Info form Input Tanggal Keberangkatan Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat, Request Tanggal
Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat
Info form Input Tanggal Keberangkatan Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat, Request Tanggal
Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat
Info form Input Keberangkatan Info form Input Keberangkatan
Master_pegawai
Data Np Pegawai
Data Np Pegawai
Kode_Diklat
Data Kode Diklat
Data Kode Diklat
Gambar 3. 10 DFD Level 2 Proses 2.0 : Input
(61)
61
Seksi Pelatihan Kepala Seksi
3.2 Lihat Riwayat Diklat 3.1 Lihat Rencana Diklat 3.3 Daftar Diklat Request Lihat Rencana Diklat
Request kode Diklat Request Jenis Diklat Request Keberangkatan Request Sampai Tanggal
Request Lihat Rencana Diklat Request kode Diklat Request Jenis Diklat Request Keberangkatan Request Sampai Tanggal
Info Form Rencana Diklat Info Form Rencana Diklat
Request Daftar Diklat Request Daftar Diklat
Info Form Daftar Diklat Info Form Daftar Diklat
Request Lihat Riwayat Diklat Request Masukkan Np Pegawai
Request Mulai Tanggal Request Sampai Tanggal
Info Form Lihat Riwayat Diklat Request Lihat Riwayat Diklat
Request Masukkan Np Pegawai Request Mulai Tanggal Request Sampai Tanggal
Info Form Lihat Riwayat Diklat
Gambar 3. 11 DFD Level 2 Proses 3.0 : View
(62)
Seksi Pelatihan Kepala Seksi 4.2 Report Diklat 4.1 Report Permohonan Diklat 4.3 jumlah Permohonan Per Bagian Request Report Permohonan Diklat
Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat Request Mulai Tanggal, Request Sampai Tanggal
Request Report Permohonan Diklat Request Kode Diklat, Request Jenis Diklat Request Mulai Tanggal, Request Sampai Tanggal
Info Form Report Permohonan Diklat Info Form Report Permohonan Diklat
Info Form Report Diklat Request Report Diklat, Request Mulai Tanggal Request Sampai Tanggal
Request Jumlah Permohonan Diklat
Info Form Report Diklat Request Report Diklat, Request Mulai Tanggal Request Sampai Tanggal
Request Jumlah Permohonan Diklat
Info Form Jumlah Permohonan Diklat Info Form Jumlah Permohonan Diklat
Kode_Utama_ Diklat Data Kode Utama Diklat
Data Kode Utama Diklat
Gambar 3. 12 DFD Level 2 Proses 4.0 : Report
(63)
63 Kepala Seksi 6.6 Tambah User 6.5 Tambah Pegawai 6.3 Tambah kode Utama Diklat 6.4 Tambah Jenis Diklat 6.2 Hapus Record Table Transaksi 6.7 Edit User
Request hapus Record, Masukkan Kode 1, Masukkan Kode 2, Request Tombol Hapus
Info Form Hapus Record Table Transaksi
Request Tambah Kode Utama Diklat Masukkan Kode Utama, Request Lokasi Diklat, Masukkan Nama Diklat, Request Tombol Simpan
Info Form Tambah Kode Utama Diklat
Request Tambah Jenis Diklat, Request Kode Utama, Masukkan Kode Diklat, Masukkan Nama Diklat,
Masukkan Biaya, Masukkan Lama Diklat, Masukkan Kuota, Request Tombol Simpan
Info Form Tambah Jenis Diklat Info Form Tambah Pegawai
Request tambah Pegawai, Masukkan Np Pegawai, Masukkan Nama Pegawai, Masukkan Jabatan,
Masukkan Jabatan, Masukkan Kode Bagian, Request Tombol Simpan.
Info Form Tambah User
Request Tambah User, Masukkan Username, Masukkan Password, Masukkan Re Password, Request Hak Akses, Request Tombol Tambah Info form Edit User
Request edit User, Request User, Request Tombol User 6.1
Hapus Permohonan
Diklat
Info Form hapus Permohonan Diklat
Request Hapus Permohonan Diklat, Masukkan Np Pegawai
Kode_utama_ Diklat
Data kode Utama Diklat Data kode Utama Diklat
Data kode Utama Diklat
Data kode Utama Diklat
Gambar 3. 13 DFD Level 2 Proses 5.0 : Utility
3.3.2 Perancangan Antarmuka
(64)
F01
Ukuran X pixel mengikuti setingan windows Font 14pt, Arial, warna hitam
- Klik Home menuju F01 - Klik Input menuju F02 - Masukkan Np Pegawai - Kemudian klik lanjut untuk proses - Klik View menuju F03 - Klik Report menuju F04 - Klik Utility menuju F05 - Klik About menuju F06 - Klik Account menuju F07 PERUM PERURI
PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN
Home Input View Report Utility About Account
Sistem Pendidikan dan Pelatihan Perum Peruri
Selamat Datang di Sistem Pendidikan dan Pelatihan Online ini. Dengan adanya sistem informasi ini diharapkan proses administrasi Pendidikan dan Pelatihan semakin mudah.
Semoga dengan adanya Sistem Informasi Pendidikan dan Pelatihan Online ini, diharapkan dapat menambah efektivitas Karyawan Perum Peruri.
Gambar 3. 14 Form Home
(65)
65
F02
Ukuran X pixel mengikuti setingan windows Font 14pt, Arial, warna hitam
- Klik Home menuju F01 - Klik Account menuju F02 - Masukkan Username dan Password - Lalu Klik Button Login untuk proses - Klik Input menuju F03 - Klik View menuju F04 - Klik Report menuju F05 - Klik Utility menuju F06 - Klik About menuju F07
PERUM PERURI
PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN Home Account Input View Report Utility About
Login FORM LOGIN User Name Login User Password Login
Gambar 3. 15 Form login
3.3.4 Form Input
F03
Ukuran X pixel mengikuti setingan windows Font 14pt, Arial, warna hitam
PERUM PERURI
PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN
INPUT PERMOHONAN DIKLAT Masukkan Np Pegawai
Lanjut
- Klik Home menuju F01 - Klik Account menuju F02 - Klik Input menuju F03 - Masukkan Np Pegawai - Kemudian klik lanjut untuk proses - Klik View menuju F04 - Klik Report menuju F05 - Klik Utility menuju F06 - Klik About menuju F07 Home Account Input View Report Utility About
Gambar 3. 16 Form Input
(66)
F04
Ukuran X pixel mengikuti setingan windows Font 14pt, Arial, warna hitam
PERUM PERURI
PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN
LIHAT RENCANA DIKLAT
- Klik Home menuju F01 - Klik Account menuju F02 - Klik Input menuju F03 - Klik View menuju F04 - pilih Kode Diklat - pilih Jenis Diklat - pilih tanggal keberangkatan - pilih mulai tanggal - Klik Report menuju F05 - Klik Utility menuju F06 - Klik About menuju F07
Mulai Tanggal : Keberangkatan :
Jenis Diklat :
Kode Diklat : Lihat Hapus Home Account Input View Report Utility About
Gambar 3. 17 Form View
3.3.6 Form Report
F05
Ukuran X pixel mengikuti setingan windows Font 14pt, Arial, warna hitam
PERUM PERURI
PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN
REPORT KEBUTUHAN DIKLAT
- Klik Home menuju F01 - Klik Account menuju F02 - Klik Input menuju F03 - Klik View menuju F04 - Klik Report menuju F05 - pilih Kode Diklat - pilih Jenis Diklat - pilih tanggal keberangkatan - pilih mulai tanggal - klik tombiol lihat untuk proses - Klik Utility menuju F06 - Klik About menuju F07
Mulai Tanggal : Sampai Tanggal : Jenis Diklat :
Kode Diklat : Lihat Hapus Home Account Input View Report Utility About
Gambar 3. 18 Form Report
(67)
67
F06
Ukuran X pixel mengikuti setingan windows Font 14pt, Arial, warna hitam
PERUM PERURI
PERUM PERCETAKAN UANG REPUBLIK INDONESIA
SISTEM PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KARYAWAN
HAPUS PERMOHONAN DIKLAT Masukkan Np Pegawai
Lihat
- Klik Home menuju F01 - Klik Account menuju F02 - Klik Input menuju F03 - Klik View menuju F04 - Klik Report menuju F05 - Klik Utility menuju F06 - Masukkan Np Pegawai - klik tombol lihat - Klik About menuju F07 Home Account Input View Report Utility About
(68)
68
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan Analisis dan Desain Aplikasi Training Pelatihan Kerja di Departemen Sumber Daya Manusia ini adalah :
1. Merancang aplikasi yang dapat digunakan oleh perusahaan.
2. Memudahkan pengelolaan dan penyimpanan data perusahaan dengan terstruktur secara komputerisasi.
3. Mempercepat penyajian laporan Diklat untuk diserahkan kepada Direksi.
4.2 Saran
Dalam laporan perancangan Perancangan Aplikasi Training Pelatihan Kerja di Departemen SDM ini sangat disadari adanya kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu diperlukannya saran dan kritik agar membangun laporan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk yang bermaksud membangun aplikasi system ini diharapkan lebih memahami informasi yang bisa diserap dari buku atau dari pakar itu sendiri.
(69)
ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI
TRAINING PELATIHAN KERJA KEPEGAWAIAN
DI SEKSI PELATIHAN DEP. SDM PERUM PERURI
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
QAISAR NUR IRFANSYAH
10107026
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(70)
60 http://www.peruri.co.id
Kendal & Kendal. Analisis dan Perancangan Sistem, edisi kelima - jilid . Jakarta : PT INDEKS
Satria, Fiki. 2007. Laporan Kerja Praktek : Building Automation System, Tata
Udara. Yogyakarta: Elektronika dan Instrumentasi UGM.
Wina, M.T. Diktat Mata Kuliah Sistem Informasi. 2009.
Fathansyah, Ir. Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data, CV.Informatika, Bandung, 1999.
Wina, M.T. Diktat Mata Kuliah Sistem Informasi. 2009.
(71)
Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama : Qaisar Nur Irfansyah
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 28 Mei 1989 Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Menikah Tinggi, berat badan : 173 cm, 60 kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat lengkap : Perumahan Puri Teluk Jambe Blok C12 No7, Karawang. Telepon, HP : 085624688465
E-mail : if.10107026@yahoo.co.id
Pendidikan Formal
1995 – 2001 : SD Negeri Sirnabaya III Karawang 2001 – 2004 : SMP Negeri 1 Karawang
2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Teluk Jambe Karawang
2007 – sekarang : Program Sarjana (S1) Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung
(72)
i
panjatkan kehadirat illahirobbi, salawat seeta salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarganya serta sahabatnya yang setia sampai akhir jaman,amin ya robbal alamin.
Karena atas berkat rahmat dan anugrah Nya-lah penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek untuk memenuhi jumlah SKS (Sistem Kredit Semester) perkuliahan dan syarat kelulusan Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Untuk melaksanakan syarat tersebut penulis telah melaksanakan program kerja praktek di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) yang beralamatkan di jalan Tarum Barat Desa Parung Mulya Kecamatan Teluk Jambe, Karawang selama 1 (satu) bulan, yaitu mulai tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan 31 Agustus 2010
Dalam hal ini penulis membuat laporan dengan judul “ Analisis dan Desain Sistem Aplikasi Training Pelatihan Kerja Kepegawaian di Seksi
Pelatihan Departemen SDM “ di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik
Indonesia (PERUM PERURI) berdasarkan data yang diberikan oleh pembimbing, para staff SDM PERUM PERURI serta karyawan setempat.
Dalam hal ini penulis banyak mendapat nasehat, dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
Bapak Wirasmo selaku Kepala Seksi Pelatihan dan juga sebagai pembimbing kerja praktek dari pihak Perum Peruri di Bagian Seksi Departemen SDM.
(73)
ii
Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom selaku Dosen Wali serta Dosen Pembimbing.
Orang tua, saudara serta semua teman-teman yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis baik materil maupun spiritual.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang membacanya, yang nantinya dapat penyusun pertimbangkan dalam penyusunan selanjutnya agar lebih baik lagi.
Bandung, Januari 2011
(1)
68
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan Analisis dan Desain Aplikasi Training Pelatihan Kerja di Departemen Sumber Daya Manusia ini adalah :
1. Merancang aplikasi yang dapat digunakan oleh perusahaan.
2. Memudahkan pengelolaan dan penyimpanan data perusahaan dengan terstruktur secara komputerisasi.
3. Mempercepat penyajian laporan Diklat untuk diserahkan kepada Direksi.
4.2 Saran
Dalam laporan perancangan Perancangan Aplikasi Training Pelatihan Kerja di Departemen SDM ini sangat disadari adanya kekurangan dan ketidaksempurnaan, oleh karena itu diperlukannya saran dan kritik agar membangun laporan ini menjadi lebih baik dari sebelumnya. Untuk yang bermaksud membangun aplikasi system ini diharapkan lebih memahami informasi yang bisa diserap dari buku atau dari pakar itu sendiri.
(2)
ANALISIS DAN DESAIN APLIKASI
TRAINING PELATIHAN KERJA KEPEGAWAIAN
DI SEKSI PELATIHAN DEP. SDM PERUM PERURI
KERJA PRAKTEK
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek
Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer
Universitas Komputer Indonesia
QAISAR NUR IRFANSYAH
10107026
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
(3)
60
DAFTAR PUSTAKA
http://www.peruri.co.id
Kendal & Kendal. Analisis dan Perancangan Sistem, edisi kelima - jilid . Jakarta : PT INDEKS
Satria, Fiki. 2007. Laporan Kerja Praktek : Building Automation System, Tata Udara. Yogyakarta: Elektronika dan Instrumentasi UGM.
Wina, M.T. Diktat Mata Kuliah Sistem Informasi. 2009.
Fathansyah, Ir. Buku Teks Ilmu Komputer Basis Data, CV.Informatika, Bandung, 1999.
Wina, M.T. Diktat Mata Kuliah Sistem Informasi. 2009.
(4)
Daftar Riwayat Hidup
Data Pribadi
Nama : Qaisar Nur Irfansyah
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 28 Mei 1989 Kewarganegaraan : Indonesia
Status perkawinan : Belum Menikah Tinggi, berat badan : 173 cm, 60 kg
Kesehatan : Baik
Agama : Islam
Alamat lengkap : Perumahan Puri Teluk Jambe Blok C12 No7, Karawang. Telepon, HP : 085624688465
E-mail : if.10107026@yahoo.co.id
Pendidikan Formal
1995 – 2001 : SD Negeri Sirnabaya III Karawang 2001 – 2004 : SMP Negeri 1 Karawang
2004 – 2007 : SMA Negeri 1 Teluk Jambe Karawang
2007 – sekarang : Program Sarjana (S1) Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia Bandung
(5)
i
Kata Pengantar
Alhamdulillah segala puji hanya bagi ALLAH, rasa syukur penulis panjatkan kehadirat illahirobbi, salawat seeta salam semoga tetap terlimpah kepada junjungan Nabi besar kita Nabi Muhammad SAW dan kepada keluarganya serta sahabatnya yang setia sampai akhir jaman,amin ya robbal alamin.
Karena atas berkat rahmat dan anugrah Nya-lah penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek untuk memenuhi jumlah SKS (Sistem Kredit Semester) perkuliahan dan syarat kelulusan Program Studi S1 Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Untuk melaksanakan syarat tersebut penulis telah melaksanakan program kerja praktek di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) yang beralamatkan di jalan Tarum Barat Desa Parung Mulya Kecamatan Teluk Jambe, Karawang selama 1 (satu) bulan, yaitu mulai tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan 31 Agustus 2010
Dalam hal ini penulis membuat laporan dengan judul “ Analisis dan Desain Sistem Aplikasi Training Pelatihan Kerja Kepegawaian di Seksi Pelatihan Departemen SDM “ di Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (PERUM PERURI) berdasarkan data yang diberikan oleh pembimbing, para staff SDM PERUM PERURI serta karyawan setempat.
Dalam hal ini penulis banyak mendapat nasehat, dukungan, bantuan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis banyak mengucapkan terimakasih yang sebesar – besarnya kepada :
Bapak Wirasmo selaku Kepala Seksi Pelatihan dan juga sebagai pembimbing kerja praktek dari pihak Perum Peruri di Bagian Seksi Departemen SDM.
(6)
ii
Bapak Eko Budi Setiawan, S.Kom selaku Dosen Wali serta Dosen Pembimbing.
Orang tua, saudara serta semua teman-teman yang senantiasa memberi dukungan kepada penulis baik materil maupun spiritual.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam penyusunan laporan ini. Oleh karena itu penyusun sangat mengharapkan adanya kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang membacanya, yang nantinya dapat penyusun pertimbangkan dalam penyusunan selanjutnya agar lebih baik lagi.
Bandung, Januari 2011