Operasi morfologi adalah teknik pengolahan citra berdasarkan bentuk segmen atau region dalam citra. Karena difokuskan pada bentuk obyek,
maka operasi ini biasanya diterapkan pada citra biner terdiri dari 1 dan 0. pemrosesan citra secara morfologi dilakukan denga cara mem-passing
sebuah sturktur elemen terhadap sebuah citra dengan cara yang hampir sama dengan konvolusi. Struktur elemen dapat diibaratkan dengan mask
pada pemrosesan citra biasa bukan secara morfologi
2.10.1. Structuring Element :
Structuring element dapat berukuran sembarang. Structuring element juga memiliki titik poros disebut juga titik origin titik asaltitik
acuan. Operasi morfologi yang dapat dilakukan diantaranya: Dilasi, Closing, Filling Holes, Smoothing.
2.10.2. Dilasi
Dilasi adalah salah satu operasi dasar dalam morfologi matematika. Pada citra biner, dilasi adalah sebuah operasi yang mengekspansi atau
memperbesar ukuran dari objek latar depan Daugherty, 2009. Biasanya objek pada citra dilambangkan dengan piksel putih, walaupun untuk
beberapa implementasi objek pada citra dilambangkan dengan piksel hitam. Konektivitas antar piksel pusat dengan tetangganya dibuat
berdasarkan elemen terstruktur yang terdefini. Memisalkan A sebagai objek pada citra masukan, B sebagai elemen terstruktur, dan C sebagai
objek citra keluaran hasil dilasi, maka proses dilasi dapat dinotasikan sebagai :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dilasi memiliki karakteristik : Dilasi umunya memperbesar ukuran dari objek, mengisi lubang dan area
yang rusak, dan menghubungkan area yang dipisahkan oleh jarak yang lebih kecil dari ukuran elemen terstruktur
Dengan citra biner, dilasi menghubungkan area yang dipisahkan oleh jarak yang lebih kecil dari elemen terstruktur dan menambahkan piksel
dari setiap objek citra. Algoritma yang dilakukan pada dilasi adalah sebagai berikut :
a. Posisikan elemen terstruktur di bagian atas menutupi tiap-tiap piksel dari citra masukan hingga titik pusat dari elemen terstruktur bertepatan
dengan posisi piksel masukan. b. Jika paling sedikit satu piksel pada elemen terstruktur bertemu dengan
piksel latar depan dibawahnya yang ditutupinya, maka tetapkan piksel keluaran pada citra baru kenilai latar depan. Begitu juga jika bertemu
dengan piksel latar belakang, maka tetapkan piksel keluaran pada citra baru ke nilai latar depan.
Piksel latar depan pada citra masukan akan menjadi latar depan pada citra keluaran dan juga pada piksel latar belakang pada citra masukan
akan menjadi latar depan pada citra keluaran. Seperti yang terdapat pada gambar dilasi dibawah ini adalah
sebagai berikut :
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Gambar 2.2 Dilasi
2.10.3. Closing :