37
Proses dari Deteksi Outlier dapat digambarkan dalam bentuk diagram flowchart yang digambarkan pada Gambar 4.2 berikut.
4.2.1.3
Output
Sistem
Sistem akan memberikan keluaran atau
output
berupa nama sekolah yang diidentifikasi sebagai
outlier
beserta nilai derajat
outlier
per objek yang sesuai dengan nilai
b
,
alfa
, dan
beta
. Selain itu sistem juga akan menampilkan daftar-daftar sekolah yang teridentifikasi sebagai
outlier
sebanyak nilai
threshold
yang dimasukkan oleh pengguna.
4.2.2 Diagram
Use Case
Diagram
use case
merupakan sebuah gambaran sistem yang dilihat dari sudut pandang pengguna
user
. Sebuah sistem yang akan terbentuk selalu memiliki interaksi antara pengguna dengan sistem yang
Gambar 4. 2 Diagram
Flowchart
Deteksi
Outlier
38
digambarkan melalui diagram
use case
. Diagram use case dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut.
Pilih file input
Deteksi menggunakan Algoritma MixCBLOF
Simpan data hasil
User
Gambar 4. 3 Diagram
Use Case
39
Pengguna dalam sistem yang akan dibangun ini hanya terdapat satu pengguna diinisialisasikan dengan “
User
”. Pengguna dalam sistem ini memiliki 3 interaksi terhadap sistem yaitu memilih file data
.xls
, deteksi menggunakan algoritma mixcblof, dan menyimpan hasil data. Ketiga
interaksi aktifitas yang dilakukan pengguna merupakan interaksi saling berkaitan sehingga perlu dilakukan secara berurutan. Diagram use case
memiliki narasi dari setiap use case. Narasi tersebut terlampir pada lampiran 1.
4.2.3 Diagram Aktivitas
Diagram aktivitas merupakan aktivitas dari
use case
memilih
file
data .xls, deteksi menggunakan algoritma mixcblof, dan menyimpan hasil deteksi
outlier
. Diagram aktivitas memiliki tiga diagram. Diagram aktivitas tersebut terlampir pada lampiran 2.
4.2.4 Diagram Kelas Analisis
Diagram kelas analisis terlampir pada lampiran 3.
4.2.5 Diagram Sekuen
Pada diagram sekuen ini memiliki tiga diagram
sequence
yaitu memilih
file
data bertipe .xls, deteksi menggunakan algoritma MixCBLOF, dan menyimpan hasil deteksi
outlier
. Diagram sequence terlampir pada lampiran 4.
4.2.6 Perancangan Struktur Data
Pada penelitian ini menggunakan struktur data berupa
ArrayList
lihat Gambar 2.3 dan Matriks lihat Gambar 2.4. Pada
ArrayList
, jumlah sekolah sebagai element data. Setiap data sekolah akan berada
dalam index yang sama. Sebagai contoh, akan digambarkan pada Gambar 4.3 berikut.
40
Pada Matriks, terdapat baris dan kolom, baris disesuaikan dengan jumlah data sekolah, dan kolom disesuaikan dengan jumlah atributnya.
Pada matriks ini digunakan untuk menampung nilai derajat
outlier
. Sebagai contoh, akan digambarkan pada Gambar 4.4 berikut.
Ilustrasi pada Gambar 4.4 di atas merupakan contoh ilustrasi matriks dengan ukuran 4x3, artinya memiliki 4 baris sebagai jumlah
sekolah dan 3 kolom sebagai atributnya yaitu derajat dari atribut Ujian Nasional, Indeks Integritas Ujian Nasional, dan Akreditasi. Ilustrasi
tersebut menggambarkan penyimpanan derajat
outlier
per atribut.
Gambar 4. 4 Perancangan
Arraylist
Gambar 4. 5 Perancangan Matriks
41
4.2.7 Diagram Kelas Disain